Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MODUL IV PENENTUAN LOKASI

Disusun Oleh :

1521002 – Richardo Halim


1521010 – Yosua Valentino Hutagalung
1521014 - Yoshua Mayo Adi S

Mata Kuliah : Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas


Dosen : Eka K.A Pakpahan S.T , M.T.
Program Studi Teknik Industri
TA : 2023/2024
Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................................................4
1.2 Tujuan Praktikum............................................................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................................................................... 4
BAB 2 LANDASAN TEORI.................................................................................................................................................................5
2.1 Landasan Teori Metode Bobot Skoring..................................................................................................................5
2.2 Landasan Teori Metode Gravitasi.............................................................................................................................6
BAB 3 PERHITUNGAN & REKAPITULASI DATA.....................................................................................................................7
3.1 Perhitungan dengan Metode Bobot Skoring........................................................................................................7
3.2 Perhitungan dengan Metode Gravitasi................................................................................................................ 10
BAB 4 ANALISIS & KESIMPULAN.............................................................................................................................................. 11
4.1 Analisis & Kesimpulan Metode Bobot Skoring.................................................................................................11
4.2 Analisis & Kesimpulan Metode Gravitas.............................................................................................................11
4.3 Kesimpulan Akhir.........................................................................................................................................................11
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan “LAPORAN MODUL IV PENENTUAN
LOKASI” ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Praktikum Perancangan Tata
Letak Fasilitas.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bu Eka K.A Pakpahan selaku dosen mata
kuliah Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data pembuatan laporan ini

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak, Akhir kata
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Bandung, 05 Februari 2024

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penentuan lokasi fasilitas merupakan keputusan strategis dalam manajemen operasi
perusahaan. Pilihan lokasi yang tepat dapat berdampak signifikan pada efisiensi produksi,
distribusi, dan interaksi dengan pasar. Oleh karena itu, praktikum ini bertujuan untuk melatih
mahasiswa dalam mengaplikasikan teknik penentuan lokasi fasilitas dengan menggunakan
metode kualitatif dan kuantitatif.

Fasilitas, dalam konteks ini, mencakup bangunan yang melibatkan manusia, material, dan
mesin untuk mencapai tujuan tertentu. Heragu mendefinisikan fasilitas sebagai tempat di
mana elemen-elemen tersebut berkumpul. Penentuan lokasi fasilitas menjadi krusial karena
dapat memengaruhi biaya transportasi, frekuensi aliran, dan faktor-faktor penting lainnya.

Dalam praktikum ini, metode kualitatif seperti metode skoring dan metode kuantitatif seperti
metode gravitasi digunakan untuk menentukan lokasi pabrik. Metode skoring melibatkan
penilaian berdasarkan kriteria tertentu dengan memberikan bobot dan rating, sedangkan
metode gravitasi bertujuan meminimalkan biaya transportasi dari fasilitas baru ke fasilitas
yang dilayaninya.

Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan analisis,


pemberian usulan yang tepat, dan pemahaman mendalam terkait penentuan lokasi fasilitas.
Praktikum ini membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori dalam situasi
nyata dan meningkatkan kompetensi mereka dalam pengambilan keputusan manajerial.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum ini adalah:
1. Melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan teknik penentuan lokasi fasilitas.
2. Melatih mahasiswa menganalisis solusi sehingga mampu memberikan usulan yang tepat
bagi penentuan lokasi

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana teknik penentuan lokasi fasilitas dapat diaplikasikan dalam praktikum ini?
2. Bagaimana mahasiswa dapat melatih kemampuan analisis solusi untuk memberikan usulan
yang tepat terkait penentuan lokasi fasilitas?
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Metode Bobot Skoring


Metode Bobot-Skoring adalah pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penentuan lokasi
fasilitas. Berikut adalah beberapa landasan teori terkait metode Bobot-Skoring:

1. Penentuan Kriteria:
Langkah pertama dalam metode ini adalah membuat daftar kriteria atau faktor-faktor
yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi fasilitas.
Kriteria dapat mencakup berbagai aspek seperti jarak dengan supplier, volume pasar,
tingkat upah minimum regional (UMR), kemudahan pengurusan izin, dan lain
sebagainya.
2. Pemberian Bobot:
Setelah kriteria ditentukan, langkah berikutnya adalah memberikan bobot atau tingkat
kepentingan untuk setiap kriteria.
Bobot ini mencerminkan sejauh mana setiap kriteria mempengaruhi keputusan penentuan
lokasi. Bobot dinyatakan dalam persentase (%).
3. Penilaian dan Skoring:
Memberikan penilaian atau rating untuk setiap kandidat lokasi berdasarkan setiap kriteria.
Nilai biasanya diberikan dalam rentang 0 hingga 100.
Skor tiap kandidat dihitung dengan mengalikan bobot dengan rating di setiap kriteria.
4. Perhitungan Skor Total:
Setelah skor individu diperoleh, skor total kandidat lokasi dihitung dengan menjumlahkan
skor
di setiap faktor. Skor total mencerminkan kinerja relatif dari setiap kandidat lokasi.
5. Penentuan Lokasi Terbaik:
Dengan menggunakan skor total, penentuan lokasi terbaik dapat diambil. Lokasi dengan
skor total tertinggi dianggap sebagai pilihan terbaik.
2.2 Landasan Teori Metode Gravitasi
Metode Gravitasi adalah pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penentuan lokasi
fasilitas.
Diterapkan dalam konteks penentuan lokasi fasilitas, di mana "massa" mewakili volume atau
frekuensi aliran (seperti permintaan pasar atau pasokan dari supplier), dan "jarak"
mencerminkan jarak fisik antara lokasi fasilitas. Langkah-langkah penentuan lokasi :
Variabel penting
- Ci: Ongkos transportasi dari fasilitas I ke fasilitas baru.
- fi: Frekuensi aliran dari fasilitas I ke fasilitas baru.
- xi, yi: Koordinat fasilitas-fasilitas yang sudah ada.
- TC: Total ongkos transportasi/distribusi.
Minimasi Ongkos Transportasi

Optimal coordinate
Solusi optimal dari metode ini memberikan koordinat lokasi fasilitas baru (x, y) yang
meminimumkan total ongkos transportasi.
Sehingga,
BAB 3
PERHITUNGAN & REKAPITULASI DATA

3.1 Perhitungan dengan Metode Bobot Skoring


Terdapat 5 daerah yang di evaluasi dengan metode perhitungan bobot skoring yaitu :
● Pekanbaru, Riau
● Bogor, Jawa Barat
● Loksado, Kalimantan Selatan
● Palembang, Sumatera Selatan
● Jakarta, DKI Jakarta
Lalu untuk metode perhitungan bobot skoring akan dilakukan dengan beberapa tahap berikut:

1. Penentuan Kriteria
a. Ketersediaan Tenaga Kerja
b. Ketersediaan Material
c. Sarana Prasarana Transportasi
d. Kondisi Topografi Daerah
e. Regulasi Daerah
f. Jasa-jasa pendukung
g. Fasilitas
h. Pasar & Distribusi
i. Kondisi Lingkungan
j. Tingkat UMR
2. Pemberian Bobot
3. Penilaian & Skoring

Sumber Referensi Skoring :


1. BPS Kota Pekanbaru
2. Kota Bogor Dalam Angka 2023
3. Perhutani KPH Bogor |
4. Kecamatan Loksado Dalam Angka 2021
5. Kota Palembang Dalam Angka 2023
6. Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka 2023

4. Perhitungan Skor Total


- Hasil perhitungan skor total kota Pekanbaru mendapatkan nilai 6,53
- Hasil perhitungan skor total kota Bogor mendapatkan nilai 7,44
- Hasil perhitungan skor total kota Laksado mendapatkan nilai 5,46
- Hasil perhitungan skor total kota Palembang mendapatkan nilai 7,04
- Hasil perhitungan skor total kota Jakarta mendapatkan nilai 5,93

5. Penentuan Lokasi Terbaik


Berdasarkan hasil perhitungan yang kami lakukan, daerah dengan rating terbesar (7,4) yaitu Bogor yang memiliki hutan
produksi cukup luas, sarana & prasarana, fasilitas serta seluruh faktor yang cukup mendukung pembangunan pabrik PT Harapan
Bangsa.
3.2 Perhitungan dengan Metode Gravitasi

Pekanbaru Kab Bogor Loksado Palembang Jakarta


X Y X Y X Y X Y X Y
Bobot
0.505892963 -6.59757408 -2.81475404 -2.97656585 -6.19799867
9 101.4439044 2 106.8042479 6 115.471322 5 104.7746338 5 106.8216178
Pasar 123 116 26 153 192
Supply 44 160 44 59 88
Berdasarkan
Kriteria Pasar
X1bar -2.148361498
Y1bar 105.5892081

Hasil Koordinat Kriteria Pasar :


Berdasarkan
Kriteria Supply
X2bar -4.755045594
Y2bar 106.8733048

Hasil Koordinat Kriteria Supply :


Setelah mendapat kedua titik koordinat berdasarkan pasar & supply, pemilihan titik pembangunan pabrik akan
berdasarkan titik feasible terdekat dari kedua koordinat tersebut yaitu Bangka Belitung karena daerah ini adalah daerah feasible
terdekat dari kedua koordinat yang didapatkan.
BAB 4
ANALISIS & KESIMPULAN

4.1 Analisis & Kesimpulan Metode Bobot Skoring

Hasil analisis dan perhitungan penentuan lokasi dengan metode bobot skoring
menghasilkan hasil yang cukup kredibel dengan kriteria yang diinginkan oleh PT Harapan
Bangsa. Sehingga hasil dari perhitungan ini memilih Bogor sebagai rekomendasi lokasi
terbaik dengan rating 7,44.

4.2 Analisis & Kesimpulan Metode Gravitasi

Hasil analisis dan perhitungan penentuan lokasi dengan metode Gravitasi


menghasilkan hasil yang memperhitungkan 2 faktor yaitu pasar dan supplier dan
menghasilkan daerah feasible terdekat yaitu Bangka Belitung.

4.3 Analisis Kelebihan dan Kelemahan

Metode Kelebihan Kekurangan

Bobot-Skoring Kelebihan menggunakan metode Kekurangan menggunakan


Bobot-Skoring adalah penentuan metode Bobot-Skoring adalah
lokasi sangat mempertimbangkan penilaian dalam melakukan
berbagai faktor seperti regulasi metode bobot-skoring masih
pemerintah, keadaan lingkungan, sangat rentan terhadap
ketersediaan tenaga kerja dan subjektivitas penilai yang
material, bahkan hingga UMR membandingkan dengan kandidat
sehingga penentuan lokasi dapat lainnya sehingga penilaian angka
lebih baik karena hasil yang akan selalu berbeda antar
didapat sudah dipertimbangkan penilainya.
dengan faktor-faktor tersebut.

Gravitasi Kelebihan menggunakan metode Kekurangan menggunakan


Bobot-Skoring adalah dapat metode Gravitasi adalah memiliki
digunakan untuk menganalisis keterbatasan resolusi horizontal.
distribusi keberadaan fasilitas Hal ini dapat membuat sulit untuk
dengan mempertimbangkan mendapatkan detail yang tinggi
interaksi gravitasi antara pada tingkat lokasi, terutama jika
fasilitas-fasilitas tersebut. Hal ini fasilitas-fasilitas tersebut berada
membantu dalam menentukan pola dalam jarak yang sangat dekat
dan lokasi yang optimal untuk satu sama lain.
penempatan fasilitas.

Anda mungkin juga menyukai