Anda di halaman 1dari 3

POLISI YANG PRESISI

HUKUM KEPOLISIAN
DOSEN : DR. SUPARTIWI M. SI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. ADIBA FARRAS NIM : 2312111030 / KELAS B
2. CINDY MEILIZA NIM : 2312111041 / KELAS B
3. DENDI ILHAM NIM : 2012121041 / KELAS B
4. DWIKI PRAMANA P NIM : 2312111040 / KELAS B
5. HAFSA AZ – ZARAH NIM : 2312111043 / KELAS B
6. MUSLIYANI G NIM : 2312111038 / KELAS B
7. RIZALU AUFAR NIM : 2312111034 / KELAS B
8. ROLIVHYO L NIM : 2312111035 / KELAS B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2023 – 2024
Slogan Polri yang diusung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yaitu Presisi
merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Sebelumnya, Polri mengusung slogan Promoter yang merupakan kepanjangan dari
profesional, modern, dan terpercaya. Slogan tersebut digunakan pada masa jabatan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (2016-2019) sampai Idham Azis (2019-2021).
Slogan Promoter yang digagas oleh Kapolri Tito Karnavian merupakan harapan
agar Polri lebih dekat kepada masyarakat dengan cara yang modern dan profesional
dalam menangani setiap kasus.
“Visi misi kami adalah bagaimana caranya untuk mendapatkan kepercayaan
publik melalui modernisasi,” kata Tito Karnavian, saat menjabat Kapolri.
Namun, ketika Listyo Sigit Prabowo mencalonkan diri menjadi Kapolri, ia mengusung
slogan baru untuk Polri, yaitu Presisi. Menurut Listyo, slogan ini merupakan kelanjutan
dari slogan Promoter yang diusung pendahulunya.
"Konsep ini merupakan langkah lebih lanjut dari slogan Polri Promoter yang
telah digunakan pada periode sebelumnya. Slogan ini menggunakan pendekatan
pemolisian yang berorientasi terhadap masalah," ujar Listyo Sigit ketika mengikuti uji
kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Lebih jauh, Listyo menerangkan masing-masing kata yang tergabung dalam
slogan Presisi. Pertama, prediktif yang menitikberatkan pada pentingnya kemampuan
pendekatan melalui upaya meningkatkan gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan analisa sesuai pengetahuan, data, dan metode tepat. Prediktif ini
bertujuan agar Polri dapat melakukan pencegahan secepat mungkin.
"Kata responsibilitas dan transparansi berkeadilan menyertai pendekatan
pemolisian prediktif yang ditujukan agar setiap insan Bhayangkara dapat
melaksanakan tugas Polri secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan,
bertanggung jawab, dan berkeadilan," kata Listyo.
Listyo menjelaskan lebih lanjut bahwa responsibilitas Polri kedepannya harus
dimaknai sebagai rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, dan
perilaku setiap melaksanakan tugas.
Hal tersebut dilakukan demi menjamin kepentingan dan harapan masyarakat
dalam menciptakan keamanan. Sementara itu, transparansi berkeadilan merupakan
sebuah realisasi dari prinsip, cara berpikir, sistem terbuka, akuntabel, humanis, dan
siap untuk diawasi. Menurutnya, transparansi berkeadilan ini penting agar
pelaksanaan setiap tugas kepolisian dapat menjamin rasa keamanan dan rasa
keadilan masyarakat.
Sementara itu, dalam upaya menerapkan Presisi di tubuh Polri, sejumlah langkah
ditawarkan oleh Kapolri untuk memperbaiki citra Polri adalah sebagai berikut :
 Menjadikan Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, dan
transparansi berkeadilan (PRESISI)
 Menjamin keamanan untuk mendukung program pembangunan nasional
Menjaga soliditas internal Meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI Polri, serta
bekerja sama dengan APH dan kementerian/lembaga untuk mendukung dan
mengawal program pemerintah
 Mendukung terciptanya ekosistem inovasi dan kreativitas yang mendorong
kemajuan Indonesia
 Menampilkan kepemimpinan yang melayani dan menjadi teladan
 Mengedepankan pencegahan permasalahan, pelaksanaan keadilan restoratif dan
problem solving Setia kepada NKRI dan senantiasa merawat kebhinekaan
Tidak hanya itu saja, melalui kepemimpinannya, Kapolri Sigit berjanji akan
memenuhi rasa keadilan dengan membuat hukum diberlakukan secara benar. Hukum
tidak tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Rasa keadilan dilakukan dengan
mengedepankan instrumen hukum progresif melalui penyelesaian dengan prinsip
keadilan restoratif.

Anda mungkin juga menyukai