NARA ATIKA
ELDA ELYANTI
MONIKA ANJELITA
DOVIO ASELA
ILHAM PAJRI
PARHAN RAMADHANI
BETRAN ANTOLIN
RISKY PRATAMA
SMA NEGERI 03 BENGKULU UTARA
Jl. Pembangunan Desa Pal 30 Kec. Lais Kab. Bengkulu Utara
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir sosiologi kami dengan judul
“Tentang produksi pembuatan Tahu&Tempe” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk pemenuhan
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan tugas
ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada guru pembimbing kami, Bapak Faried Wibowo S,pd. yang telah memberikan kami
arahan dan masukan sehingga makalah kami ini selesai dibuat.kami menyadari bahwa tugas ini masih
banyak kekurangan baik isi maupun susunannya. Semoga tugas ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL
HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................5
B. Pengertian Produksi.................................................................................8
C. Pengertian Pengendalian........................................................................11
F. Tinjauan Empiris.......................................................................................22
G. Kerangka Pikir...........................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN
F. Informan Penelitian...................................................................................31
C. Struktur Organisasi...................................................................................36
D. Uraian Tugas............................................................................................37
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan...................................................................................................38
B.Saran.............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
.PEDOMAN OBSERVASI
.PEDOMAN WAWANCARA
1.IDENTITAS NARASUMBER
2.TRANSKRIP PERTANYAAN
FOTO DOKUMENTASI
1.TENTANG FOTO DISKUSI KELAS
2.FOTO OBSERVASI
3.FOTO WAWANCARA
4.FOTO PRODUKSI DARI AWAL-AKHIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tumbuh dengan pesat di Indonesia. Hal ini menimbulkan pesaingan yang ketat di
antara para pengusaha. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk bekerja lebih
sangat tajam diantara perusahaan yang satu dengan yang sejenisnya dipicu oleh
dengan bidang usahanya tersebut. Persaingan yang terjadi ini akan membawa
produk atau jasa baik dalam bentuk, ukuran, maupun mutu. Oleh karena itu dari
baik. Salah satu fungsi manajemen yang baik itu adalah pengendalian.
baku, persediaan bahan jadi dan tenaga kerja. Pengendalian dalam perusahaan
atau serangkaian proses dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan yang
atau jasa yang dinyatakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jenis barang
atau jasa yang dikerjakan banyak dalam jumlah besar sehingga jumlah proses
yang ada juga menjadi besar. Proses produksi terdiri dari tiga jenis yaitu : (1)
berganti macam barang yang dikerjakan, (2) proses produksi terputus-putus yaitu
macam dengan jumlah setiap jenis hanya kecil. Dikatakan proses terputus-putus
karena perubahan proses produksi setiap saat terputus apabila terjadi perubahan
macam barang yang dikerjakan, oleh Karena itu tidak mungkin mengurutkan
letak mesin sesuai dengan urutan proses pembuatan barang. Proses produksi
pada proses atau proses focus dan (3) proses Intermediate adalah dalam
lancar, sehingga tidak akan kehabisan bahan baku pada saat dibutuhkan karena
secara lebih efisien untuk mencapai keseimbangan antara hasil produksi dengan
19
kedelai menjadi tahu dan tempe di Kecamatan pal 30 terdapat industri yang
mengelola kedelai menjadi tahu dan tempe. Perusahaan tempe tahu ini berdiri
sejak tahun 2004. Salah satu hal penting dalam usaha dasar yaitu persediaan
bahan baku sebagai sumber utama dalam melakukan produksi yang harus terus
memproduksi tempe tahu setiap hari dengan menggunakan bahan baku kedelai
yang dibeli dari distributor di desa sekitar.Pemilihan jenis kedelai ini atas
pertimbangan bahwa kedelai ini memiliki sifat yang tahan dan tidak mudah rusak
apabila disimpan dalam waktu yang cukup lama, biasanya mampu bertahan
hingga 3 bulan.akan tetapi proses pemesanan bahan baku kedelai di desa pal 30
dilakukan oleh industri sering kali tidak memenuhi kapasitas produksi karena
tempe yang akan berimbas pada kurangnya keuntungan yang diperoleh pelaku
sumber asupan gizi yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena
pertumbuhan sektor industri berbasis kedelai. Oleh karena itu perlu ada persediaan bahan
pada masa kekurangan bahan baku maka akan berdampak pada hasil produksi atau bias
terjadi pemberhentian proses produksi dan tentunya berdampak pada pendapatan atau
keuntungan perusahaan. Persediaan bahan baku yang dilakukan industri Tahu Tempe. Di
desa pal 30 Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara belum optimal, kadang terjadi
kekurangan bahan baku kedelai selama 4-5 hari dalam satu bulan, yang disebabkan oleh
bahan baku kedelai mengakibatkan kurangnya produksi tahu tempe yang akan berhimbas
pada kurangnya keuntungan yang akan diperoleh pelaku usaha. Oleh karena itu, penting
bagi industri tahu tempe .Di desa pal 30 mengadakan pengendalian untuk memperoleh
tingkat persediaan yang optimal dengan menjaga keseimbangan antara biaya persediaan
-Bagaimana Proses Produksi Tahu Tempe yang berada di desa pal 30 kecamatan lais ?
-Kapan berdirinya usaha produksi tahu dan tempe di desa pal 30?
C.Tujuan Penelitian
-Untuk mengtahui cara pembuatan tahu tempe di desa pal 30 kecamatan lais.
D.Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
a.Tahu
Tahu sebagai salah satu produk olahan kedelai yang merupakan sumber penyediaan
protein yang sangat baik bagi tubuh karna jumlah protein yang di kandungnya serta daya cernanya
yang tinggi. Tahu pertama kali di buat pada tahun 2000 sebelum masehi oleh salah satu juru masak
cina yang secara tidak sengaja menambahkan nigari atau larutan garam ke dalam sari kedelai
hingga terjadi proses pengumpalan menjadi padatan. Sejak saat itu tahu sebagai produk olahan
kedelai diterima sebagai satu sumber kesehatan bagi orang Asia. Kata tahu berasal dari bahasa
cina yaitu tao-hu atau kata tao yang berarti kedelai, sementara hu berarti lumut atau menjadi bubur.
Jepang di kenal dengan nama tohu, sedangkan dalam bahasa inggris disebut soybean curda atau
tofu.
Biasanya tahu diproduksi dalam jumlah banyak, akan tetapi dalam penjualan tersebut belum tentu
habis dibeli konsumen. Oleh sebab itu untuk menghindari kerugian dengan penambahan pengawet
kedalam tahu. Salah satu upaya yang dilakukan produsen untuk menghindari kerugian akibat
kerusakan tekstur tahu antara lain berjamur, berlendir, sehingga menimbulkan bentuk, warna, rasa
dan bau berubah dengan penambahan pengawet. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masa
simpan tahu agar menjadi lebih panjang dan tidak menutup kemungkinan menambahkan zat kimia
sebagai pengawet.
proses pengelolahan kedelai menjadi tahu dapat di lihat pada Gambar 2.1
2.Penggilingan
Proses perebusan ini dilakukan disebuah bak berbentuk bundar yang terbuat
4.Penyaringan
Dari proses penyaringan diperoleh fitrat putih seperti susu yang kemudian
7.Pemotongan Tahu
Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari
cetakan dengan cara membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring
2. Tempe
Tempe merupakan salah satu jenis makanan yang banyak di favoritkan oleh
masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang gurih, tempe ternyata mengandung banyak
protein nabati yang sangat baik oleh metabolisme tubuh. Tempe adalah makanan
tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lainnya.
Proses kedelai di olah menjadi Tempe dapat di lihat pada gambar 2.3
Proses pencucian
Tiriskan, kipas Proses
kedelai
sampai kering perebusan
Gambar2.3
1. Proses Pembersihan.
2. Proses Pengupasan.
3. Proses Pengukusan.
4. Proses Peragian.
5. Proses Pembungkusan.
6. Proses Penyimpanan.
Tabel 2.3
persediaan daun
pisang tidak memadai.
5. Proses Tumpuk cetakan dan tutup Tempe membutuhkan
penyimpanan dengan karung goni supaya waktu untuk proses
menjadi hangat fermentasi selama 2
hari ditempat tertutup.
A.Kerangka Pikir
Pengendalian proses produksi adalah sebuah upaya bagaimana perusahaan
masyarakat asing atau pendatang dari luar negeri. Dengan adanya pengendalian
pula perusahaan dapat mencapai target dari apa yang telah direncanakan yaitu
menghasilkan kualitas sehingga memiliki nilai tinggi dan menghasilkan laba yang
maksimal.
KERANGKA
PIKIR
Tah Tem
u pe
46
BAB III
TEORI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
pembuatan tahu tempe’’ maka metode penelitian yang cocok adalah metode penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada produksi Tahu Tempe di Desa Pal 30 Kecamatan Lais
kualitatif deskriptif.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini diperkirakan dua minggu yang lalu,yaitu dimulai pada
bulan Januari 2024.waktu yang digunakan tidak sampai sehari untuk melakukan
penelitian.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang
diperoleh dari tempat produksi langsung, baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara
tertulis. dalam penelitian kualitatif ini diperlukan sumber data yang bersifat asli.penelitian ini diperoleh
dari catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti suatu mengadakan pengamatan dan wawancara.
Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Narasumber secara langsung di
lapangan.
-data primer yaitu, data yang diperoleh secara langsung pada instansi yang bersangkutan dari hasil
wawanncara.
-data sekunder yaitu,data yang diperoleh dari dokumentasi objek penelitian berupa laporan tertulis
yang dibuat secara periodik dan berkala.
D.Instrumen penellitian
Instrumen atau alat disini adalah alat untuk mengumpulkan data.untuk memperoleh data yang
sesuai dengan permasalahan penelitian maka instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri
sebagai instrumen penelitian.kedudukan penelitian kualitatif cukup rumit,hal ini dikarenakan
penelitian sekaligus merupakan perencana pengumpulan data,analisis,penafsiran data dan pada
akhirnya dia menjadi pelopor hasil penelitianya,dalam proses pengambilan data, baik dalam proses
wawancara maupun observasi, penelitian menggunakan instrumen pembantu berupa alat tulis,
pedoman wawancara,dan pedoman observasi.
1.Objek dalam penelitian ini adalah usaha tahu dan tempe pak hardi yang berada di desa pal 30
kecamatan lais,kabupaten bengkulu utara. Penelitian ini adalah manajemen produksi tahu tempe
dalam meningkatkan pendapatan usaha.
2.subjek dalam penelitian ini adalah usaha tahu tempe pak hardi di desa pal 30 kecamatan lais.
-Sampel
Sampe adalah sebagian dari populasi itu.karena populasi sedikit maka semua populasi dijadilan
sebagai subyek penelitian metode simple random sampling.
G.Pengabsahan Data
H.Analisi Data
Analis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara ,catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori,menjabarkan kedalam unit-unit,menyusun kedalam pola,memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain.model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Hubeman.
Miles and Hubeman mengungkapkan bahwa aktiffitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai
tuntas komponen dalam analisis data :
a.Reduksi Data
Reduksi data merupakan data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum,memilih hal – hal pokok
memfokuskan pada hal-hal penting.
b.Penyajian Data
Penyajian data kualiatif biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan,hubungan antar
kategori dan sejenisnya.
c.Penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara ,dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap berikutnya.tetapi apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal ,didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten.
I.Sistematika Penulisan
Sistematika penullsan merupakan gambaran umum pembahasan topik dan masing-masing bab
dalam penelitian ini.adapun sistematika penulisan ini adalah:
BAB 1 :PENDAHULUAN
Berisi tentang uraian latar belakang masalah yang dihadapi pada industri tahu dan tempe,rumusan
masalah,tujuan penelitian,dan manfaat penelitian.latar belakang masalah ini membahas mengenai
permasalahan yang akan dijadikan sebagai tema dalam penelitian ini.rumusan masalah berisi
mengenai hal yang yang ingin diselesaikan dalam penelitian.tujuan penelitian memuat hal yang ingin
dicapai dalam penelitian.manfaat penelitian berisi mengenai harapan yang akan dicapai dalam
penelitian.
Industri Tahu Tempe merupakan industri yang bergerak dibidang usaha yang
memproduksi tahu mentah. Usaha yang terletak di Desa Pal 30 kecamatan lais
yang dibangun/dirintis oleh bapak hardi bersama istri sumiati pada tahun 2004.
sebesar Rp 35.000.000.
Industri Tahu Tempe milik pak hardi ini Masih tergolong industri rumah
tangga. Jenis tahu yang dihasilkan oleh Industri Tahu Tempe pak hardi yaitu tahu
mentah yang kemudian dipasarkan di pasar pasar daerah sekitar. Tahun 2007
produksi tahu dilakukan dalam skala kecil dan hanya memperkerjakan 1 orang
tenaga kerja. Dalam hal persediaan bahan baku usaha pembuatan tahu ini
dalam proses persediaan bahan baku Pak hardi melakukan kerja sama dengan
pemasok lokal, yang berasal dari daerah sekitar. Kedelai lokal tidak tahan
terhadap kondisi cuaca yang ekstrim sehingga kedelai menjadi lembab dan
49
tahun 2015 Industri Tahu Tempe pak hardi sudah memiliki tenaga kerja pembuatan tahu
sebanyak 5 orang dengan jumlah produksi untuk semua pekerja dapat menghasilkan 90 -
126 cetak tahu yang menghabiskan bahan baku kedelai sebesar 250 kg – 350 kg kedelai
dalam satu hari. Satu cetakan tahu menghasilkan 100 potong tahu dengan ukuran 10 x 10
cm, sehingga dalam satu hari menghasilkan 9.000 - 12.600 potong tahu. Sedangkan
tenaga kerja pembuatan tempe sebanyak 4 orang dengan jumlah produksi 400 bungkus
menghabiskan kedelai sebesar 120 kg kedelai dalam satu hari. Pak hardi memerintahkan
setiap pekerja harus mengerjakan sesuai target yang telah diberikan.pada tahun 2019
suatu usaha milik pak hardi ini tidak berjalan dengan baik karena adanya musibah pada
saat itu yaitu tersebar nya virus COVID-19.dalam hal ini yaitu untuk memperoleh
secara terpaksa untuk menghindari kerugian dimasa mendatang selama COVID-19 masih
ada.pada saat itu yang melanjutkan pembuatan tahu tempe usaha pak hardi hingga
sekarang hanyalah pak hardi dan istrinya ibu sumiati yang membantu mengelola
usahanya.
B.Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan bagian yang menjadi subtansi
dari penelitian ini yaitu pengendalian proses produksi Tahu Tempe pak hardi di
dusun hibrida pal 30 kecamatan lais, dengan metode analisis yang digunakan
berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dilihat dan dilakukan oleh sumber
dan observasi langsung dilokasi penelitian yakni di rumah pak hardi yang dimana
disana ada juga ada tempat pembuatan tahu dan tempe nya.
memerlukan beberapa alat dan bahan. Alat yang digunakan dalam pembuatan
tahu tempe meliputi mesin penggiling, tungku, baskom kecil, pisau, kain
penyaring, cetakan tahu, timba, sepatu air, ember, ember tahu, drum plastik, bola
lampu, keranjang, arko, terpal, kipas angin, plastik tempe.Bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan tahu tempe yaitu kedelai impor, sedangkan bahan
penunjang yaitu, cuka cair, kayu bakar, ragi tempe, kanji dan bensin sebagai
bahan bakar yang digunakan dalam proses produksi. Menurut hasil wawancara
usaha pak hardi mengalami peningkatan hasil produksi dari beberapa tahun
terakhir,
55
53
berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan baik dalam bentuk produk jadi,
produksi dan juga ketahanan produk. Semua hal tersebut akan menentukan
berapa jumlah bahan baku dan produk jadi yang harus disediakan. Sebagai
dusun hibrida pal 30 kecamatan lais. Alasan mengenai pemilihan usaha Tempe
Tahu untuk Analisis Pengendalian Proses Produksi ini karena Tahu Tempe
merupakan produk yang berbahan baku hasil pertanian dengan pembuatan yang
cukup lama sekitar 2 hari dan ketahanan Tahu Tempe yang masih dapat
meminimalisasi biaya akibat penyimpanan baik produk Tahu Tempe atau bahan
bakunya. Dan juga Karyawan bagian produksi tempe dan tahu tidak pernah
mengikuti pelatihan dalam membuat tempe dan tahu. Akan tetapi, mereka
mampu membuat tempe dan tahu seiring dengan pengalaman pekerjaan mereka
1.Tahu
Pemotong an tahu
Pencetaka n tahu Penyaringan kedelaiPenambahan asam cuka
54
Gambar 5.1
Industri Tahu Tempe pak hardi dilakukan melalui beberapa tahap, yang diawali
dengan perendaman bahan baku kedelai hingga pemotongan tahu yang sudah
jadi:
higienis.Hal ini untuk mencegah adanya kuman dan bakteri yang yang
penggiling. Hal ini dilakukan agar tahu yang lembut dan lezat dapat dibuat
dengan sempurna.
5. Bubur kedelai yang telah matang dan dibubuhi asam cuka lalu disaring
6. Gumpalan tahu kemudian siap untuk dipress dan dicetak. Tahu yang
habis.
2. Tempe
permentasi
Gambar 5.2
Industri Tahu Tempe pak hardi melalui beberapa tahap, yang diawali dengan
jam), dengan menambahkan air bersih dan sedikit air janton tempe. Air
janton tempe adalah air sisa rendaman kedelai pada hari sebelumnya.
kulit kedelai.
semalaman.
6. Memasukan ragi tempe dan kanji ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
7. Memasukan biji kedelai yang sudah di beri ragi pada kantong plastik atau
konsumen.
PENUTUP
A. Kesimpulan
proses produksi tahu tempe, mulai dari tahap pengolahan kedelai, perebusan
proses produksinya.
B. Saran
peningkatan.
63
64
pelengkap bagi rumah makan, Tahu Tempe tentunya lebih tahan lama
atau awet untuk disimpan bahkan bisa menjadi daya tarik untuk konsumen
itu sendiri.
menghindari dari kotoran dan kuman yang dapat merusak kualitas dari
kedelai.
DAFTAR PUSTAKA
ROSDAKARYA.
1. Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan pada tahap pengolahan
kedelai?
2. Hal – hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap pengolahan kedelai?
3. Hal – hal apa aja yang perlu diperhatikan pada tahap penggilingan
kedelai?
kedelai ?
Biodata Informan
JABATAN/PEKERJAAN: Pimpinan/Pemilik
yang kami ingin tanyakan pada proses produksi Tahu Tempe ada
Hardi Iyah sama-sama de, kalo dari proses pembuatan Tahu ada 9 Tahapan
produksi ?
Hardi Iya, masing – masing tahapan harus perhatikan dan dikendalikan
kedelai ?
Elda Hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap pengolahan kedelai
pak ?
Hardi Dari tahap pengolahan kedelai saya rasa sudah cukup baik dan tidak
Nara Kalau tahap penggilingan pak hal-hal apa saja yang perlu diawasi ?
airnya harus sesuai dengan banyak nya kedelai yang sedang digiling.
Elda Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tahapan ini yang mana pak ?
Hardi Dalam pencampuran air dan kedelai kami masih memikirkan cara
kedelai buk ?
Sumiati Pada tahap ini lebih memperhatikan waktu dalam perebusan bubur
Kedelai?
Elda Hal – hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap perebusan bubur
kedelai pak ?
Hardi Hal – hal yang perlu dievaluasi pada tahap ini, baiknya dilakukan
Nara Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan pada saat penyaringan
kedelai?
Sumiati Yang perlu diperhatikan pada saat penyaringan yaitu kain yang dipakai
Elda Hal – hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap penyaringan
kedelai?
Hardi Hal yang perlu dievaluasi pada tahap ini yaitu alat penyaring ampas
(kain) sekiranya bisa diganti dengan alat yang lebih tahan terhadap air.
Nara Hal – hal aapa saja yang perlu diperhatikan pada tahap pencampuran
bahan tambah?
Sumiati Yang perlu diperhatikan yaitu pencampuran cukka pada sari kedelai
Hardi Pada tahap ini kami mempercayakan satu orang untuk mengawasi
cetakan tahu agar sesuai kepadatan nya agar tidak hancur ketika
proses pemotongan
Nara Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan pada tahap pencetakan tahu
Sumiati Yang perlu diperhatikan dalam proses ini kerapian pelapis kain
tempe ?
Hardi Dalam proses produksi sejauh ini tetap berjalan lancar, namun
keterlambatan pasokan kedelai bermutu yang kami gunakan sering kali
menghambat target waktu yang telah ditentukan.dan juga terkadang
pada saat pembuatan tahu dan tempe, tidak semua tahu tempe jadi
sempurna,terkadang ada juga beberapa tahu dan tempe yang rusak atau
tidak jadi.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Proses Peragian
Proses Pembungkusan Tempe