Anda di halaman 1dari 51

TUGAS AKHIR SOSIOLOGI

TENTANG PROSES PEMBUATAN TAHU DAN TEMPE

Disusun Oleh Kelompok:1


KELAS XII IPS 3

SHERLY ANGREENI HERMAWAN


WIDYA PURNAMA SARI

NARA ATIKA

ELDA ELYANTI

MONIKA ANJELITA

DOVIO ASELA

ILHAM PAJRI

PARHAN RAMADHANI

FREDI JAN PRATAMA

BETRAN ANTOLIN

RISKY PRATAMA
SMA NEGERI 03 BENGKULU UTARA
Jl. Pembangunan Desa Pal 30 Kec. Lais Kab. Bengkulu Utara
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir sosiologi kami dengan judul

“Tentang produksi pembuatan Tahu&Tempe” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk pemenuhan

nilai tugas terakhir Sosiologi.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan tugas

ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada guru pembimbing kami, Bapak Faried Wibowo S,pd. yang telah memberikan kami

arahan dan masukan sehingga makalah kami ini selesai dibuat.kami menyadari bahwa tugas ini masih

banyak kekurangan baik isi maupun susunannya. Semoga tugas ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi

penulis juga bagi para pembaca.

Lais,15 januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN
SAMPUL

HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii

KATA PENGANTAR........................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................5

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5

D. Manfaat Penelitian...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Produksi.............................................................7

B. Pengertian Produksi.................................................................................8

C. Pengertian Pengendalian........................................................................11

D. Pengertian Pengendalian Proses Produksi............................................13

E. Pengertian dan Proses Produksi Tahu Tempe.......................................15

F. Tinjauan Empiris.......................................................................................22

G. Kerangka Pikir...........................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................................29

B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................29

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel..............................................29

D. Populasi dan Sampel................................................................................30

E. Jenis dan Sumber Data............................................................................30

F. Informan Penelitian...................................................................................31

G. Metode Analisis Data................................................................................32

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Sejarah Berdirinya Pabrik Tahu Tempe UD. Restu Pasui........................33

B. Visi dan Misi Pabrik Tahu Tempe UD. Restu Pasui.................................34

C. Struktur Organisasi...................................................................................36

D. Uraian Tugas............................................................................................37

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan...................................................................................................38

B.Saran.............................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
.PEDOMAN OBSERVASI
.PEDOMAN WAWANCARA
1.IDENTITAS NARASUMBER
2.TRANSKRIP PERTANYAAN

FOTO DOKUMENTASI
1.TENTANG FOTO DISKUSI KELAS
2.FOTO OBSERVASI
3.FOTO WAWANCARA
4.FOTO PRODUKSI DARI AWAL-AKHIR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seeperti yang kita ketahui Perkembangan ekonomi di dunia perusahaan

tumbuh dengan pesat di Indonesia. Hal ini menimbulkan pesaingan yang ketat di

antara para pengusaha. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk bekerja lebih

efisien demi menjaga kelangsungan usahanya. Timbulnya pesaingan yang

sangat tajam diantara perusahaan yang satu dengan yang sejenisnya dipicu oleh

pertumbuhan dalam dunia usaha. Diperlukan penanganan yang serius agar

suatu perusahaan mampu menjaga kelangsungan hidupnya dan dapat bersaing

dengan bidang usahanya tersebut. Persaingan yang terjadi ini akan membawa

akibat kepada konsumen, yaitu konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan

produk atau jasa baik dalam bentuk, ukuran, maupun mutu. Oleh karena itu dari

masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan fungsinya dengan

baik. Salah satu fungsi manajemen yang baik itu adalah pengendalian.

Fungsi pengendalian berguna untuk pengukuran dan perbaikan terhadap

pelaksanaan proses produksi, sehingga tujuan yang diinginkan perusahaan

dapat terwujud. Kelangsungan proses produksi di dalam perusahaan

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti modal, teknologi, persediaan bahan

baku, persediaan bahan jadi dan tenaga kerja. Pengendalian dalam perusahaan

dapat menjamin efektifitas kegiatan pemasaran. Apabila barang tidak tersedia


18

maka perusahaan kehilangan kesempatan merebut pasar dan perusahaan tidak

dapat memasarkan barang yang tidak optimal.

Proses produksi merupakan proses perubahan pemasukkan menjadi keluaran

atau serangkaian proses dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan yang

mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang

atau jasa yang dinyatakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jenis barang

atau jasa yang dikerjakan banyak dalam jumlah besar sehingga jumlah proses

yang ada juga menjadi besar. Proses produksi terdiri dari tiga jenis yaitu : (1)

proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang tidak pernah

berganti macam barang yang dikerjakan, (2) proses produksi terputus-putus yaitu

proses yang digunakan untuk pabrik yang mengerjakan barang bermacam-

macam dengan jumlah setiap jenis hanya kecil. Dikatakan proses terputus-putus

karena perubahan proses produksi setiap saat terputus apabila terjadi perubahan

macam barang yang dikerjakan, oleh Karena itu tidak mungkin mengurutkan

letak mesin sesuai dengan urutan proses pembuatan barang. Proses produksi

terputus-putus biasanya disebut juga sebagai proses produksi yang berfokus

pada proses atau proses focus dan (3) proses Intermediate adalah dalam

kenyataan kedua macam proses produksi diatas tidak sepenuhnya berlaku,

biasanya merupakan campuran dari keduanya.Maka diperlukan adanya

pelaksanaan produksi yang disertai dengan pengendalian produksi.

Pengendalian produksi bertujuan agar proses produksi dapat berjalan dengan

lancar, sehingga tidak akan kehabisan bahan baku pada saat dibutuhkan karena

telah tersedia dan tersimpan baik di gudang. Perusahaan juga dituntut

menyesuaikan dalam hal menggunakan faktor – faktor produksi yang dimiliki

secara lebih efisien untuk mencapai keseimbangan antara hasil produksi dengan
19

faktor-faktor produksi yang tersedia. Ketidak tepatan dalam penggandaan faktor-

faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan akan menimbulkan adanya

pemborosan yang mengakibatkan kerugian financial.

Di Dusun Hibrida tepatnya di Desa Pal 30 terdapat usaha yang mengelola

kedelai menjadi tahu dan tempe di Kecamatan pal 30 terdapat industri yang

mengelola kedelai menjadi tahu dan tempe. Perusahaan tempe tahu ini berdiri

sejak tahun 2004. Salah satu hal penting dalam usaha dasar yaitu persediaan

bahan baku sebagai sumber utama dalam melakukan produksi yang harus terus

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Usaha dasar tersebut

memproduksi tempe tahu setiap hari dengan menggunakan bahan baku kedelai

yang dibeli dari distributor di desa sekitar.Pemilihan jenis kedelai ini atas

pertimbangan bahwa kedelai ini memiliki sifat yang tahan dan tidak mudah rusak

apabila disimpan dalam waktu yang cukup lama, biasanya mampu bertahan

hingga 3 bulan.akan tetapi proses pemesanan bahan baku kedelai di desa pal 30

ini,biasanya 3 sampai 4 kali dalam sebulan.Pemesanan bahan baku kedelai

dilakukan oleh industri sering kali tidak memenuhi kapasitas produksi karena

pengiriman bahan baku kedelai yang mengakibatkan kurangnya produksi tahu

tempe yang akan berimbas pada kurangnya keuntungan yang diperoleh pelaku

usaha. Persediaan merupakan hal penting bagi suatu perusahaan dalam

menjaga kelangsungan proses produksi. Produk olahan kedelai merupakan

sumber asupan gizi yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena

secara ekonomis masih sangat terjangkau.


20
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi kesehatan,

mendorong masyarakat untuk mengonsumsi produk-produk olahan kedelai telah memacu

pertumbuhan sektor industri berbasis kedelai. Oleh karena itu perlu ada persediaan bahan

baku untuk mengelola kedelai menjadi produk tahu tempe.

perusahaan Pengendalian persediaan jika tidak dilaksanakan dikhawatirkan

pada masa kekurangan bahan baku maka akan berdampak pada hasil produksi atau bias

terjadi pemberhentian proses produksi dan tentunya berdampak pada pendapatan atau

keuntungan perusahaan. Persediaan bahan baku yang dilakukan industri Tahu Tempe. Di

desa pal 30 Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara belum optimal, kadang terjadi

kekurangan bahan baku kedelai selama 4-5 hari dalam satu bulan, yang disebabkan oleh

keterlambatan pengiriman dari distribusi pemasok kedelai. Keterlambatan pengiriman

bahan baku kedelai mengakibatkan kurangnya produksi tahu tempe yang akan berhimbas

pada kurangnya keuntungan yang akan diperoleh pelaku usaha. Oleh karena itu, penting

bagi industri tahu tempe .Di desa pal 30 mengadakan pengendalian untuk memperoleh

tingkat persediaan yang optimal dengan menjaga keseimbangan antara biaya persediaan

yang terlalu banyak dengan biaya persediaan yang terlalu sedikit.


21
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan tersebut di atas

maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut;

-Bagaimana Proses Produksi Tahu Tempe yang berada di desa pal 30 kecamatan lais ?

-Kapan berdirinya usaha produksi tahu dan tempe di desa pal 30?

- Mengapa tahu tempe banyak diminati oleh masyarakat?

C.Tujuan Penelitian

-Untuk mengtahui cara pembuatan tahu tempe di desa pal 30 kecamatan lais.

-Untuk pemenuhan tugas terakhir sosiologi di SMA NEGERI 03 BENGKULU UTARA.

-Memahami lebih mendalam tentang produksi tahu tempe.

D.Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan

pengembangan pengetahuan tentang produksi pembuatan tahu tempe

b. Untuk mengetahui sistem pengendalian proses produksi tahu tempe di

desa pal 30 Kecamatan Lais kabupaten Bengkulu Utara

c. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta

menetapkan teori yang telah diperoleh selama sekolah.

d. Berbagi informasi kepada pembaca dan masukan untuk menambah

pengetahuan kepada pembaca pada usaha tahu tempe tentang

produksi tahu dan tempe.

e. Menyelesaikan tugas sosiologi.

f. Untuk menambah wawasan tentang produksi tahu tempe.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Landasan Teori

1.Pengertian dan proses produksi tahu tempe

a.Tahu

Tahu sebagai salah satu produk olahan kedelai yang merupakan sumber penyediaan
protein yang sangat baik bagi tubuh karna jumlah protein yang di kandungnya serta daya cernanya
yang tinggi. Tahu pertama kali di buat pada tahun 2000 sebelum masehi oleh salah satu juru masak
cina yang secara tidak sengaja menambahkan nigari atau larutan garam ke dalam sari kedelai
hingga terjadi proses pengumpalan menjadi padatan. Sejak saat itu tahu sebagai produk olahan
kedelai diterima sebagai satu sumber kesehatan bagi orang Asia. Kata tahu berasal dari bahasa
cina yaitu tao-hu atau kata tao yang berarti kedelai, sementara hu berarti lumut atau menjadi bubur.
Jepang di kenal dengan nama tohu, sedangkan dalam bahasa inggris disebut soybean curda atau
tofu.
Biasanya tahu diproduksi dalam jumlah banyak, akan tetapi dalam penjualan tersebut belum tentu
habis dibeli konsumen. Oleh sebab itu untuk menghindari kerugian dengan penambahan pengawet
kedalam tahu. Salah satu upaya yang dilakukan produsen untuk menghindari kerugian akibat
kerusakan tekstur tahu antara lain berjamur, berlendir, sehingga menimbulkan bentuk, warna, rasa
dan bau berubah dengan penambahan pengawet. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masa
simpan tahu agar menjadi lebih panjang dan tidak menutup kemungkinan menambahkan zat kimia
sebagai pengawet.

proses pengelolahan kedelai menjadi tahu dapat di lihat pada Gambar 2.1

Perendaman Pencucian Penggilingan


kedelai

Pengendapan dan Proses Perebusan /


penambahan penyaringan pemasakan
asam cuka

Pencetakan tahu Proses


pemotongan
Gambar2.1

1.Perendaman Kedelai direndam selama 3 jam.

Pencucian kedelai setelah direndam dibuka dan dimasukkan kedalam

ember plastik untuk dicuci dengan air yang mengalir.

2.Penggilingan

Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling biji

kedelai dengan tenaga penggerak dari motor listrik.

3.Perebusan dan Pemasakan

Proses perebusan ini dilakukan disebuah bak berbentuk bundar yang terbuat

dari semen yang bagian bawahnya terdapat pemanas uap

4.Penyaringan

Setelah bubur kedelai direbus dan mengental, dilakukan proses penyaringan

dengan menggunakan kain saring.

5.Pengendapan dan Penambahan Asam Cuka

Dari proses penyaringan diperoleh fitrat putih seperti susu yang kemudian

akan diperoleh lebih lanjut.

6.Pencetakkan dan Pengepresan

Proses pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembutan

tahu. Menggunakan cetakan yang terbuat dari kayu berukuran 70x70 cm

yang diberi lubang ukuran kecil disekelilingnya.

7.Pemotongan Tahu

Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari

cetakan dengan cara membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring

yang melapisi tahu.


Tabel 2.2

Bentuk Pengendalian Proses Produksi Tahu Di Desa Pal 30 Kecamatan Lais

Proses Standar/ Perbandingan Hasil Penelitian


1. Perendaman Pada tahap perendaman ini Perendaman kedelai yang
Kedelai kedelai direndam dalam sebuah dilakukan berada diatas
bak perendam yang dibuat dari standar secara umum
semen. Langkah pertama adalah karena banyaknya kedelai
memasukkan kedelai kedalam yang dapat direndam
karung plastik kemudian diikat dengan waktu yang lebih
dan direndam selama kurang singkat.
lebih 3 jam (untuk 1 karung berisi
15kg biji kedelai).
2. Pencucian Kedelai yang ada di dalam karung Proses pencucian yang
kedelai dikeluarkan dari bak pencucian, dilakukan sama dengan
dibuka dan dimasukkan kedalam standar yang ada secara
ember plastik. Kemudian umum namun penirisan
membersihkan biji-biji kedelai dari kedelainya lebih efisien
kotoran-kotoran supaya tidak karena menggunakan
menggangu proses penggilingan. keranjang.
Setelah selesai proses
pencucian, kedelai ditiriskan
dalam saringan bambu.
3. Penggilingan Proses penggilingan Proses penggilingan biji
Kedelai menggunakan mesin penggiling kedelai menggunakan mesin
biji kedelai dengan tenaga penggiling dengan tenaga
penggerak dari motor listrik, saat penggerak yang dirakit dari
proses penggilingan dialiri air mesin.dan menggiling
untuk mendapatkan kekentalan kedelai lebih banyak.
bubur yang diinginkan.

4. Perebusan Proses perebusan dilakukan Proses perebusan yang


Bubur disebuah bak berbentuk bundar dilakukan sama dengan
Kedelai yang dibuat dari semen dan standar yang ada tapi dalam
bagian bawahnya terdapat kouta yang lebih banyak.
pemanas uap yang berasal dari
ketel uap dan dialirkan melalui
pipa besi. Bahan bakar
menggunakan kayu bakar.
Kapasitas bak perebusan sekitar
7,5kg kedelai.
5. Proses Proses penyaringan Bubur kedelai selanjutnya
Penyaringan menggunakan kain saring untuk dialirkan dari bak pemanas
memisahkan ampas dari bubur melalui selang besar dan
kedelai, selanjutnya dialirkan disaring menggunakan kain
melalui kran yang ada dibagian tipis untuk memisahkan
bawah bak pemanas. Saat ampas dari bubur kedelai
penyaringan secara terus- dan ditambah air panas
menerus dilakukan penambahan sekitar 100 liter kedalam bak
air dengan cara menuangkan penampungan.
pada bagian tepi saringan agar
tidak ada padatan yang tersisa
disaringan.

6.6 Pendidihan dan Dari proses penyaringan Dimana proses pendidihan


Pencampuran diperoleh filtrat putih seperti susu dan penggumpalan terjadi
Bahan Tambah kemudian ditambahkan asam selama 5-15 menit lalu
cuka untuk mengumpalkan dilakukan pencampuran
protein tahu. (gula merah dan cuka)dalam
keadaan panas.
Pencetakan tahu Proses pencetakan merupakan Proses pencetakan
tahap akhir, cetakan yang menggunakan cetakan yang
digunakan terbuat dari kayu terbuat dari kayu yang
berukuran 70x70 cm yang diberi berukuran 80x80 cm,
lubang ukuran kecil di sekelilingnya, memasang kain tipis
memasang kain saring tipis di disekeliling permukaan
permukaan cetakan. Setelah itu cetakan kemudian endapan
endapan yang dihasilkan yang dihasilkan dipindahkan
dipindahkan menggunakan wajan, menggunakan wajan
kain saring ditutup rapat kemudian kedalam cetakan lalu kain
diletakkan kayu yang berukuran saring ditutup rapat
sama dengan cetakan dibagian kemudian diletakkan kayu
atasnya dan diberi beban untuk yang berukuran sama
membantu mempercepat proses dengan cetakan dibagian
pengepresan tahu. Waktu untuk atas kemudian dipress
proses pengepresan tidak menggunakan alat yang telah
ditentukan secara tepat. dirakit, yang perlu
diperhatikan juga dalam
proses ini kerapian pelapis
kain penyaring tahu agar
tidak timbul garis pada
permukaan tahu. Hal itu
menunjukkan bahwa proses
pencetakan yang dilakukan
UD. Restu secara umum
berada diatas standar.
8. Proses Tahu yang sudah jadi dikeluarkan Tahu yang sudah jadi
pemotongan dari cetakan dengan cara dikeluarkan dari cetakan
membalik cetakan dan membuka buka kain saring yang
kain saring yang melapisi tahu, melapisi tahu lalu dilakukan
pemotongan dilakukan didalam pemotongan dengan
air dan dilakukan secara cepat menggunakan pisau yang
agar tahu tidak hancur. telah dirakit agar
mudah memotong tahu

2. Tempe

Tempe merupakan salah satu jenis makanan yang banyak di favoritkan oleh

masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang gurih, tempe ternyata mengandung banyak

protein nabati yang sangat baik oleh metabolisme tubuh. Tempe adalah makanan

tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lainnya.

Fermentasi menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus oligosporus, Rhizopus

oryzae, Rhizopus stolonifer, dan beberapa jenis


kapang Rhizopus lainnya (PUSINDO, 2012). Dimana pada proses fermentasi akan terjadi

hidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi sederhana, sehingga baik untuk dicerna.

Proses kedelai di olah menjadi Tempe dapat di lihat pada gambar 2.3

Proses Proses Pengelupasan Bilas


Perendaman kedelai kulit kedelai menggunakan air

Proses pencucian
Tiriskan, kipas Proses
kedelai
sampai kering perebusan

Gambar2.3

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE

Adapun alur pembuatan tempe dimulai dengan :

1. Proses Pembersihan.

2. Proses Pengupasan.

3. Proses Pengukusan.

4. Proses Peragian.

5. Proses Pembungkusan.

6. Proses Penyimpanan.
Tabel 2.3

Tabel Proses Produksi Tempe di Desa Pal 30 Kecamatan Lais

No Proses Standar/ Perbandingan Hasil Penelitian


1. Proses Kotoran dan kedelai yang Mencuci bersih kacang
Pembersihan jelek dipisahkan dari kedelai kedelai kemudian
yang baik kemudian rendam direndam kurang lebih
dengan air bersih selama selama 2 hari 2 malam.
satu malam.
2. Proses Kedelai yang sudah direndam kedelai yang sudah
Pengupasan selama satu malam dikupas direndam selama 2 hari
kulit arinya dengan cara 2 malam dikupas
menggunakan mesin kulitnya menggunakan
pengupas kedelai . tapih.
3. Proses Setelah dikupas dan dicuci Merebus biji kedelai
Pengukusan bersih kedelai dikukus dalam yang sudah dipisahkan
dandang selama 1 jam, dengan kulitnya selama
kemudian angkat dan 30 menit, kemudian
dinginkan dalam tapah besar. ditiriskan pada tampah
dan dikipasi hingga
kering menggunakan
kipas angin. Hal ini
menunjukkan bahwa
proses pengukusan
dilakukan lebih cepat
dibandingkan
perusahaan lain secara
umum.
4. Proses Peragian Ragi dimasukkan kedalam Memasukkan ragi
rendaman kedelai kemudian tempe dan kanji ke biji
diaduk hingga merata. kedelai kemudian aduk
secara merata.

5. Proses Masukkan campuran Masukkan biji kedelai


pembungkusan kedalam cetakan yang dialasi yang sudah diberi ragi
plastik atau dibungkus kedalam plastik yang
dengan daun pisang. sesuai dengan
permintaan konsumen.
Hal itu dilakukan sebab

persediaan daun
pisang tidak memadai.
5. Proses Tumpuk cetakan dan tutup Tempe membutuhkan
penyimpanan dengan karung goni supaya waktu untuk proses
menjadi hangat fermentasi selama 2
hari ditempat tertutup.

A.Kerangka Pikir
Pengendalian proses produksi adalah sebuah upaya bagaimana perusahaan

mampu memproduksi sebuah keluaran yang memiliki nilai tinggi sehingga

memiliki daya tarik dikalangan masyarakat lokal dan bahkan dikalangan

masyarakat asing atau pendatang dari luar negeri. Dengan adanya pengendalian

pula perusahaan dapat mencapai target dari apa yang telah direncanakan yaitu

menghasilkan kualitas sehingga memiliki nilai tinggi dan menghasilkan laba yang

maksimal.

Berikut bagan kerangka pikir pada penelitian ini


GAMBAR 2.3

KERANGKA

PIKIR

Pabrik Tahu Tempe Pak Hardi Di Desa Pal 30 Kecamatan Lais

Pengendalian proses produksi tahu tempe

Proses produksi Tahu : Proses

 Perendaman kedelai. produksi Tempe :


 Pencucian kedelai.
 Penggiligan kedela.i  Perendaman kedelai.
 Pendidih bubur kedelai .  Pencucian kedelai.
 Proses penyaringan.  Pengelupasan proses kedelai.
 Pengumpalan  Pembilasan menggunakan air.
dan  Proses perebusan.
pengendapan.  Tiris, kipas sampai kering.
 Pencampuran  Ragi dan kanji.
bahan tambah.
 Pencetakkan tahu.

Tah Tem
u pe
46
BAB III

TEORI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengendalian Proses Produk

pembuatan tahu tempe’’ maka metode penelitian yang cocok adalah metode penelitian

kualitatif.metode penelitian kualitatif adaalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada produksi Tahu Tempe di Desa Pal 30 Kecamatan Lais

Kabupaten Bengkulu Utara,tepatnya didesa hibrida. Diharapkan dapat mengungkapkan

berbagai macam informasi dengan deskripsi analisis yang penuh

makna.untukmendapatkan data-data dalam penelitian ini digunakan

observasi,wawancara dan dokumentasi sehingga penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif deskriptif.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini diperkirakan dua minggu yang lalu,yaitu dimulai pada

bulan Januari 2024.waktu yang digunakan tidak sampai sehari untuk melakukan

penelitian.

C.Jenis data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang
diperoleh dari tempat produksi langsung, baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara
tertulis. dalam penelitian kualitatif ini diperlukan sumber data yang bersifat asli.penelitian ini diperoleh
dari catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti suatu mengadakan pengamatan dan wawancara.
Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Narasumber secara langsung di
lapangan.

Adapun sumber data dari penelitian ini adalah

-data primer yaitu, data yang diperoleh secara langsung pada instansi yang bersangkutan dari hasil
wawanncara.

-data sekunder yaitu,data yang diperoleh dari dokumentasi objek penelitian berupa laporan tertulis
yang dibuat secara periodik dan berkala.
D.Instrumen penellitian
Instrumen atau alat disini adalah alat untuk mengumpulkan data.untuk memperoleh data yang
sesuai dengan permasalahan penelitian maka instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri
sebagai instrumen penelitian.kedudukan penelitian kualitatif cukup rumit,hal ini dikarenakan
penelitian sekaligus merupakan perencana pengumpulan data,analisis,penafsiran data dan pada
akhirnya dia menjadi pelopor hasil penelitianya,dalam proses pengambilan data, baik dalam proses
wawancara maupun observasi, penelitian menggunakan instrumen pembantu berupa alat tulis,
pedoman wawancara,dan pedoman observasi.

E.Objek dan Subjek penelitian

1.Objek dalam penelitian ini adalah usaha tahu dan tempe pak hardi yang berada di desa pal 30
kecamatan lais,kabupaten bengkulu utara. Penelitian ini adalah manajemen produksi tahu tempe
dalam meningkatkan pendapatan usaha.

2.subjek dalam penelitian ini adalah usaha tahu tempe pak hardi di desa pal 30 kecamatan lais.

- Populasi dan sampel


Suharsimi Arikunto(2006.130), mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.adapun populasi penellitian ini adalah pengusaha tahu tempe pada sentra industri tahu
tempe pak hardi yang termasuk dalam usaha rumah tangga yang berjumlah 2 orang pengusaha.

-Sampel
Sampe adalah sebagian dari populasi itu.karena populasi sedikit maka semua populasi dijadilan
sebagai subyek penelitian metode simple random sampling.

F.Teknik Pengumpulan data


Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder.pengumpulan data
penelitian menggunakan teknik wawancara,kuesioner,dan dokumentasi.ternik wawancara dan
kuesioner untuk mengumpulkan data primer ,dan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data
sekunder.

G.Pengabsahan Data

H.Analisi Data
Analis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara ,catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori,menjabarkan kedalam unit-unit,menyusun kedalam pola,memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain.model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Hubeman.
Miles and Hubeman mengungkapkan bahwa aktiffitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai
tuntas komponen dalam analisis data :
a.Reduksi Data
Reduksi data merupakan data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum,memilih hal – hal pokok
memfokuskan pada hal-hal penting.

b.Penyajian Data
Penyajian data kualiatif biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan,hubungan antar
kategori dan sejenisnya.

c.Penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara ,dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap berikutnya.tetapi apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal ,didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten.

I.Sistematika Penulisan
Sistematika penullsan merupakan gambaran umum pembahasan topik dan masing-masing bab
dalam penelitian ini.adapun sistematika penulisan ini adalah:

BAB 1 :PENDAHULUAN
Berisi tentang uraian latar belakang masalah yang dihadapi pada industri tahu dan tempe,rumusan
masalah,tujuan penelitian,dan manfaat penelitian.latar belakang masalah ini membahas mengenai
permasalahan yang akan dijadikan sebagai tema dalam penelitian ini.rumusan masalah berisi
mengenai hal yang yang ingin diselesaikan dalam penelitian.tujuan penelitian memuat hal yang ingin
dicapai dalam penelitian.manfaat penelitian berisi mengenai harapan yang akan dicapai dalam
penelitian.

BAB II :LANDASAN TEORI


Bab ini membahas mengenai teori-teori dan metode yang mendukung penelitian sebagai dasar atau
pedoman dalam penjelasan masalah dan berasal dari sumber buku,jurnal,dan referensi penunjang
lainnya terkait dengan penelitian.teori-teori yang digunakan yaitu teori proses pembuatan tahu dan
tempe,
BAB III :METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai metode,lokasi,waktu penelitian,memaparkan tahapan-tahapan yang akan
dilakukan dalam penelitian, metode pengumpulan data ,objek dan subjek penelitian,data dan sumber
data,teknik pengumpulan data,analisis data,sistematika penulisan dan kendala penelitian.
BAB IV :HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang data yang telah dikumpulkan dan proses perhitungan,hasil perhitungan dan
hasil analisi perhitungan.proses perhitungan yang dilakukan yaitu menghitung produktivitas dan
menganalisis hasil dari perhitungan produktivitas.menghasilkan perbandingan konsentrasi wate
reduction.
BAB V :PENUTUP
Bab ini berisi menjelaskan kesimpulan akhir dari data yang telah dilakukan pengolahan dan analisis
data yang digunakan serta saran mengenai penelitian tahu dan tempe pak hardi.kesimpulan meliputi
hasil dari penelitian secara wawancara dan observasi yang sudah dilakukan.
J.Kendala Penelitian
Dalam melakukan penelitian ada beberapa kendala yang penulis peroleh dalam kegiatan
mengumpulkan data dalam memperlengkap dan memperkaya data yang akan disampaikan dalam
penelitian ini,ada beberapa hal yang menjadi kendala yang sulit untuk mengamati penelitian yakni:
1.Sulitnya menentukan jadwal antara peneliti dengan informan yang akan diteliti.
2.kurang lengkapnya data yang diperoleh di lapangan.
3.keterbatasan waktu yang dibutuhkan dalam memperoleh data di lapangan.
4.sulitnya mengatur jadwal dalam melakukan wawancara dari informan untuk memenuhi kebutuhan
bahan dalam penelitian .
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Hasil Laporan Penelitian

Industri Tahu Tempe merupakan industri yang bergerak dibidang usaha yang

memproduksi tahu mentah. Usaha yang terletak di Desa Pal 30 kecamatan lais

yang dibangun/dirintis oleh bapak hardi bersama istri sumiati pada tahun 2004.

Industri ini awalnya dibangun untuk membantu dan mendorong pertumbuhan

perekonomian sebagai salah satu sumber pendapatan dalam rangka

meningkatkan taraf hidup keluarganya, dengan menggunakan modal sediri

sebesar Rp 35.000.000.

Industri Tahu Tempe milik pak hardi ini Masih tergolong industri rumah

tangga. Jenis tahu yang dihasilkan oleh Industri Tahu Tempe pak hardi yaitu tahu

mentah yang kemudian dipasarkan di pasar pasar daerah sekitar. Tahun 2007

produksi tahu dilakukan dalam skala kecil dan hanya memperkerjakan 1 orang

tenaga kerja. Dalam hal persediaan bahan baku usaha pembuatan tahu ini

melakukan kerja sama dengan Petani-petani di sekitar Kecamatan .Awalnya

dalam proses persediaan bahan baku Pak hardi melakukan kerja sama dengan

pemasok lokal, yang berasal dari daerah sekitar. Kedelai lokal tidak tahan

terhadap kondisi cuaca yang ekstrim sehingga kedelai menjadi lembab dan

mudah rusak apabila disimpan dalam waktu yang lama.

49
tahun 2015 Industri Tahu Tempe pak hardi sudah memiliki tenaga kerja pembuatan tahu

sebanyak 5 orang dengan jumlah produksi untuk semua pekerja dapat menghasilkan 90 -

126 cetak tahu yang menghabiskan bahan baku kedelai sebesar 250 kg – 350 kg kedelai

dalam satu hari. Satu cetakan tahu menghasilkan 100 potong tahu dengan ukuran 10 x 10

cm, sehingga dalam satu hari menghasilkan 9.000 - 12.600 potong tahu. Sedangkan

tenaga kerja pembuatan tempe sebanyak 4 orang dengan jumlah produksi 400 bungkus

menghabiskan kedelai sebesar 120 kg kedelai dalam satu hari. Pak hardi memerintahkan

setiap pekerja harus mengerjakan sesuai target yang telah diberikan.pada tahun 2019

suatu usaha milik pak hardi ini tidak berjalan dengan baik karena adanya musibah pada

saat itu yaitu tersebar nya virus COVID-19.dalam hal ini yaitu untuk memperoleh

keuntungan atau pendapatan maksimum agar tetap mampu mempertahankan kegiatan

produksinya secara maksimal.pak hardi melakukan pemberhentian kepada pekerjanya

secara terpaksa untuk menghindari kerugian dimasa mendatang selama COVID-19 masih

ada.pada saat itu yang melanjutkan pembuatan tahu tempe usaha pak hardi hingga

sekarang hanyalah pak hardi dan istrinya ibu sumiati yang membantu mengelola

usahanya.

B.Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan bagian yang menjadi subtansi

dari penelitian ini yaitu pengendalian proses produksi Tahu Tempe pak hardi di

dusun hibrida pal 30 kecamatan lais, dengan metode analisis yang digunakan

yakni analisis deskriptif kualitatif.

Pada penelitian deskriptif kualitatif, peneliti dituntut dapat memaparkan,

menjelaskan, menggambarkan atau mendeskripsikan dan menggali data

berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dilihat dan dilakukan oleh sumber

data sesuai dengan fakta-fakta dilapangan dengan menggunakan wawancara

dan observasi langsung dilokasi penelitian yakni di rumah pak hardi yang dimana

disana ada juga ada tempat pembuatan tahu dan tempe nya.

Proses produksi merupakan tehnik untuk menghasilkan atau menambah


kegunaan suatu barang atau jasa dengan sumber-sumber yang tersedia seperti

material, tenaga kerja, modal dan teknologi.Proses pembuatan tahu tempe

memerlukan beberapa alat dan bahan. Alat yang digunakan dalam pembuatan

tahu tempe meliputi mesin penggiling, tungku, baskom kecil, pisau, kain

penyaring, cetakan tahu, timba, sepatu air, ember, ember tahu, drum plastik, bola

lampu, keranjang, arko, terpal, kipas angin, plastik tempe.Bahan baku yang

digunakan dalam pembuatan tahu tempe yaitu kedelai impor, sedangkan bahan

penunjang yaitu, cuka cair, kayu bakar, ragi tempe, kanji dan bensin sebagai

bahan bakar yang digunakan dalam proses produksi. Menurut hasil wawancara

usaha pak hardi mengalami peningkatan hasil produksi dari beberapa tahun

terakhir,

55
53

hal itu menunjukkan bahwa adanya pengendalian proses produksi berpengaruh

positif terhadap perusahaan tempe tahu. Dalam kegiatan produksi persediaan

juga perlu dilakukan perencanaan dan pengendalian kerena hal tersebut

berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan baik dalam bentuk produk jadi,

pengendalian juga sangat berkaitan dengan jumlah permintaan, lama proses

produksi dan juga ketahanan produk. Semua hal tersebut akan menentukan

berapa jumlah bahan baku dan produk jadi yang harus disediakan. Sebagai

contoh pengendalian yang dilakukan di pabrik Bapak hardi yang bertempat di

dusun hibrida pal 30 kecamatan lais. Alasan mengenai pemilihan usaha Tempe

Tahu untuk Analisis Pengendalian Proses Produksi ini karena Tahu Tempe

merupakan produk yang berbahan baku hasil pertanian dengan pembuatan yang

cukup lama sekitar 2 hari dan ketahanan Tahu Tempe yang masih dapat

dikonsumsi hanya 2 hari serta permintaan yang tinggi karena merupakan

makanan khas masyarakat menengah kebawah, sehingga perlu adanya

pengendalian yang baik untuk memenuhi semua kebutuhan tempe dengan

meminimalisasi biaya akibat penyimpanan baik produk Tahu Tempe atau bahan

bakunya. Dan juga Karyawan bagian produksi tempe dan tahu tidak pernah

mengikuti pelatihan dalam membuat tempe dan tahu. Akan tetapi, mereka

mampu membuat tempe dan tahu seiring dengan pengalaman pekerjaan mereka

pada Industri Tahu Tempe pak hardi

1.Tahu

Adapun proses pembuatan tahu dapat dilihat pada Gambar 5.1

Perendaman kedelaiPencucian kedelaiPenggilingan kedelaiPerebusan kedelai

Pemotong an tahu
Pencetaka n tahu Penyaringan kedelaiPenambahan asam cuka
54

Gambar 5.1

PROSES PEMBUATAN TAHU PADA INDUSTRI USAHA PAK HARDI

Gambar 5.1 memberikan informasi bahwa proses pembuatan tahu pada

Industri Tahu Tempe pak hardi dilakukan melalui beberapa tahap, yang diawali

dengan perendaman bahan baku kedelai hingga pemotongan tahu yang sudah

jadi:

1. Perendaman kacang kedelai selama 5-7 jam

2. Pencucian kedelai yaitu membersihkan kedelai dari segala macam

kotoran yang menempel menggunakan air bersih. Pencucian kedelai

dilakukan berulang-ulang 3-4 kali agar benar-benar bersih dan

higienis.Hal ini untuk mencegah adanya kuman dan bakteri yang yang

menempel pada biji kedelai.

3. Selanjutnya adalah menghancurkan kedelai dengan menggunakan mesin

penggiling. Hal ini dilakukan agar tahu yang lembut dan lezat dapat dibuat

dengan sempurna.

4. Kedelai yang telah dihaluskan kemudian dimasukkan kedalam wajan

besar yang telah disiapkan untuk dimasak sampai matang dengan

menggunakan tungku tradisional dengan kayu sebagai bahan bakarnya.

Hal ini akan membuat rasa tahu yang lebih nikmat.

5. Bubur kedelai yang telah matang dan dibubuhi asam cuka lalu disaring

dengan menggunakan kain penyaring sambil terus diaduk secara

perlahan. Cara ini dilakukan hingga bubur kedelai menggumpal.

6. Gumpalan tahu kemudian siap untuk dipress dan dicetak. Tahu yang

telah disimpan dalam cetak dan dipress dengan menggunakan kain

kemudian simpan pemberat pada bagian atas cetakan. Pemberat ini

berfungsi untuk menekan ampas supaya kandungan airnya benar-benar

habis.

7. Mengeluarkan tahu dari cetakan untuk dipotong dan kemudian


55
dipasarkan.

2. Tempe

Adapun proses pembuatan Tempe dapat dilihat pada Gambar 5.2

Perendaman Penggilingan Pemisahan Perebusan


kulit kedelai

Pengemasan Penginokulasian Penirisan dan


(peragian) Pendinginan

permentasi

Gambar 5.2

PROSES PEMBUATAN TEMPE PADA INDUSTRI USAHA


PAK HARDI

Gambar 5.2 memberikan informasi bahwa proses pembuatan tempe pada

Industri Tahu Tempe pak hardi melalui beberapa tahap, yang diawali dengan

sortasi (pemilihan) bahan baku kedelai hingga menjadi tempe.

Adapun tahap pembuatan tempe di mulai dari :

1. Melakukan perendaman dalam drum plastik selama sehari semalam (24

jam), dengan menambahkan air bersih dan sedikit air janton tempe. Air

janton tempe adalah air sisa rendaman kedelai pada hari sebelumnya.

Penambahan air janton bertujuan agar tempe yang dihasilkan memiliki

rasa sama dengan tempe yang kemarin

2. Proses selanjutnya adalah menggiling kedelai agar biji-biji kedelai yang

telah matang terbelah menjadi dua.


56

3. Setelah proses penggilingan selesai maka di lanjut dengan pengelupasan

kulit kedelai.

4. Setelah terpisah dari kulit kedelai maka proses perebusan yang ke 2

dilakukan agar menghilangkan aroma tak sedap usai direndam

semalaman.

5. Tiriskan pada tampah, kipas menggunakan kipas angin hingga kering

6. Memasukan ragi tempe dan kanji ke biji kedelai secara merata, aduk rata.

7. Memasukan biji kedelai yang sudah di beri ragi pada kantong plastik atau

daun pisang, untuk tebal dan tipisnya sesuai dengan permintaan

konsumen.

8. Setelah dikemas, tempe yang masih berupa kedelai kemudian disimpan

hingga jadi, simpan dengan cara dijejer dan bukan ditumpuk.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa pengendalian proses produksi telah diterapkan pada setiap tahapan

proses produksi tahu tempe, mulai dari tahap pengolahan kedelai, perebusan

bubur, penyaringan kedelai, pendidihan bubur, pencampuran bahan tambah,

pencetakan tahu, pemotongan tahu. Dengan adanya pengendalian proses

produksi tersebut proses produksi tahu tempe dapat menjamin kelancaran

proses produksinya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan – kesimpulan diatas maka penulis meyarankan hal –

hal sebagai berikut :

1. Memperluas lahan produksi pembuatan Tahu Tempe agar lebih mudah

dalam proses produksinya.

2. Hendaknya membuka atau memperbanyak lapangan usaha khususnya

industri tahu tempe sehingga dapat menambah pendapatan bagi

masyarakat. Dengan demikian pola konsumsi masyarakat akan

meningkat, sehingga jumlah produk Tahu Tempe juga akan mengalami

peningkatan.

3. Adanya usaha yang mengolah Tahu Tempe juga bermanfaat untuk

menyerap stok yang berlebihan ketika permintaan Tahu Tempe menurun,

63
64

dengan diolah menjadi olahan seperti kerupuk, cemilan atau makanan

pelengkap bagi rumah makan, Tahu Tempe tentunya lebih tahan lama

atau awet untuk disimpan bahkan bisa menjadi daya tarik untuk konsumen

itu sendiri.

4. Perlu memperhatikan kebersihan tempat produksi tahu tempe untuk

menghindari dari kotoran dan kuman yang dapat merusak kualitas dari

hasil produksi tahu tempe.

5. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian mengenai analisis

pengendalian proses produksi terhadap produk lain yang berbahan baku

kedelai.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2012. PengendalianProduksi. Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Agora. (2013). Manajemendan Pengembangan Fungs Produksi dan Operasional


pada Usaha PengelolahanBahan Kimia PT. X. JurnalManajemenBisnis.
Vol.1, No. 1 (https://media.neliti.com/media/publication/36051-ID-
manajemendanpengembanganfungsiproduksidanoperasionalpadausahape
ngolahan, diakses 3 April 2018).

Baroto, Teguh. 2012. PerencanaandanPengendalianProduksi. Penerbit :Ghalia


Indonesia. Jakarta.

Fahmi,Irham. (2012). ManajemenProduksi. Jakarta. Penerbit :Alfabeta.

Fera, S. D. A., (2016). SistemPengendalian Proses produksiPada Usaha Kecil


danMenengahProdukTahu, (http://repository.upy.ac.id/626/1/Dokumen
%201_hlm, diakses 31 Maret 2018).

Jusman, Rahman. (2017). AnalisisPengendalian Proses ProduksiPerahuPhinisi.


Skripsi Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Minartin. (2016). AnalisisPersediaanKedelaiSebagaiBahan Baku


PembuatanTahu. SkripsiKendari. UniversitasHalu Oleo.

Prihantoro, C. R. 2012. KonsepPengendalianMutu. Bandung : PT. REMAJA

ROSDAKARYA.

Ratnawati. (2017). AnalisispengendalianKualitasProduk PT. Semen Tonasa.


Skripsi Makassar. UniversitasMuhammadiyah Makassar.

Salim, E. (2013). KiatCerdasWira Usaha Aneka OlahanKedelai. Yogyakarta.


Penerbit : Andi Publisher.

Suwandi, Praptika. W.N. (2014).SistemPengendalianPersediaanBahan Baku


Pada Perusahaan Tempe Tahu Cap Malang
DesaKediri.JurnalPendidikanEkonomi. Vol. 4, No.1,
(https://media.neliti.com/media/publication/5214-ID-sistem
pengendalianpersediaanbahanbakupadaperusahaatempetahu cap malang,
diakses 3 April 2018).

Sanubari, R.N (2018). Analisis pengendalian kualitas produk aksesoris kulit


“abekani” Yogyakarta. Fakultas Ekonomi Universitas islam Indonesia :
Yogyakarta.
Tjiptono, (2014). AnalisisPengendalianKualitasProdukDenganMetode Statistical
Quality Control (studikasus :pada PT „‟X” Depok) JurnalFakultasEkonomi
UPN “Veteran” Jakarta.

William. (2015). ManajemenOperasiPerspektif ASIA. Jakarta. Penerbit :Erlangga


PEDOMAN OBSERVASI

1. Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan pada tahap pengolahan

kedelai?

2. Hal – hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap pengolahan kedelai?

3. Hal – hal apa aja yang perlu diperhatikan pada tahap penggilingan

kedelai?

4. Bagaimana pengawasan yang dilakukan pada tahap perebusan bubur

kedelai ?

5.apa saja alat dan bahan pembuatan tempe dan tahu?

6.bagaimana proses pembuatan tahu dan tempe?

7.berapa jumlah orang yang bekerja membuat tahu dan tempe?


TRANSKIP WAWANCARA

Biodata Informan

NAMA ;HARDI DAN SUMIATI

USIA :64 Dan 55 Tahun

JABATAN/PEKERJAAN: Pimpinan/Pemilik

TANGGAL : 23 Januari 2024

PUKUL : 14.10 – 15.00

Pelaku Hasil Wawancara

Elda Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatu. kamisiswi dari SMA


dan
nara NEGERI 03 ,PAL 30 LAIS BENGKULU UTARA, Sebelumnya kami

meminta maaf karena menganggu waktu kerja bapak dan ibu.kami

sangat berterima kasih karena diperbolehkan untuk melakukan

penelitian di tempat ini yakni salah satu usaha Tahu Tempe di

Kecamatan lais. Berkaitan dengan topik penelitian saya yakni

Pengendalian proses produksi Tahu Tempe, mungkin pertama-tama

yang kami ingin tanyakan pada proses produksi Tahu Tempe ada

beberapa tahapan yang dikerjakan ?

Hardi Iyah sama-sama de, kalo dari proses pembuatan Tahu ada 9 Tahapan

dan Tempe ada 9 tahapan juga.

Elda Apakah pada setiap tahapan itu dilakukan pengendalian proses

produksi ?
Hardi Iya, masing – masing tahapan harus perhatikan dan dikendalikan

dalam proses produksi.

Nara Apakah ada pengawasan yang dilakukan pada tahap pengolahan

kedelai ?

Sumiati Iyaa, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dalam pencucian

kedelai dan perendaman kedelai yang bertujuan untuk melunakkan

struktur sel kedelai sehingga menghasilkan dispersi dan suspensi

bahan padat kedelai lebih baik pada waktu ekstraksi agar

mempermudah proses penggilingan sehingga hasil bubur dari

penggilingan tersebut menjadi kental.

Elda Hal-hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap pengolahan kedelai

pak ?

Hardi Dari tahap pengolahan kedelai saya rasa sudah cukup baik dan tidak

ada yang perlu dievaluasi.

Nara Kalau tahap penggilingan pak hal-hal apa saja yang perlu diawasi ?

Sumiati Yang perlu diperhatikan dalam proses penggilingan ialah takaran

airnya harus sesuai dengan banyak nya kedelai yang sedang digiling.

Elda Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tahapan ini yang mana pak ?

Hardi Dalam pencampuran air dan kedelai kami masih memikirkan cara

bagaimana agar memudahkan dalam pencampuran kedelai dengan air

Nara Bagaimana pengawasan yang dilakukan pada tahap perebusan bubur

kedelai buk ?

Sumiati Pada tahap ini lebih memperhatikan waktu dalam perebusan bubur

Kedelai?

Elda Hal – hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap perebusan bubur
kedelai pak ?

Hardi Hal – hal yang perlu dievaluasi pada tahap ini, baiknya dilakukan

peninjauan kembali terhadap pendidihan dan penggumpalannya.

Nara Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan pada saat penyaringan

kedelai?

Sumiati Yang perlu diperhatikan pada saat penyaringan yaitu kain yang dipakai

menyaring harus selalu diperiksa apakah masih bagus atau sudah

tidak layak dipakai lagi.

Elda Hal – hal apa saja yang perlu dievaluasi pada tahap penyaringan

kedelai?

Hardi Hal yang perlu dievaluasi pada tahap ini yaitu alat penyaring ampas

(kain) sekiranya bisa diganti dengan alat yang lebih tahan terhadap air.

Nara Hal – hal aapa saja yang perlu diperhatikan pada tahap pencampuran

bahan tambah?

Sumiati Yang perlu diperhatikan yaitu pencampuran cukka pada sari kedelai

yang telah disaring.

Elda Bagaimana pengawasan yang dilakukan pada tahap pencetakan tahu

Hardi Pada tahap ini kami mempercayakan satu orang untuk mengawasi

cetakan tahu agar sesuai kepadatan nya agar tidak hancur ketika

proses pemotongan

Nara Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan pada tahap pencetakan tahu

Sumiati Yang perlu diperhatikan dalam proses ini kerapian pelapis kain

penyaring tahu agar tidak timbul garis pada permukaan tahu.


Elda Masalah apa yang sering timbul dalam tahapan proses produksi tahu

tempe ?

Hardi Dalam proses produksi sejauh ini tetap berjalan lancar, namun
keterlambatan pasokan kedelai bermutu yang kami gunakan sering kali
menghambat target waktu yang telah ditentukan.dan juga terkadang
pada saat pembuatan tahu dan tempe, tidak semua tahu tempe jadi
sempurna,terkadang ada juga beberapa tahu dan tempe yang rusak atau
tidak jadi.
DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto Diskusi Di Kelas

Foto bertanya dengan Pemilik Usaha Tahu Tempe


Foto Kacang Kedelai

Proses Perendaman Kedelai


Proses penirisan kedelai

Gambar Alat Penggiling Kedelai


Proses Penggilingan Kedelai

Proses Penyaringan Ampas Kedelai


Ampas Kedelai

Alat Pencetakan Tahu


Proses pencetakan tahu
Proses Pemotonga Tahu

Hasil tahu yang telah di potong


Mesin Tungku Uap
Proses pembersihan kedelai dengan kulitnya

Proses Peragian
 Proses Pembungkusan Tempe

 Proses Fermentasi Tempe

Anda mungkin juga menyukai