Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Riset Psikologi

Vol.5, No.2, 2022: 10 – 17

Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem


remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang
Vesty Dheacylia Ramadhani1
Universitas Negeri Padang, Padang, Sumatera Barat

Devi Rusli
Universitas Negeri Padang, Padang, Sumatera Barat

Abstract:One of the needs that must be met is the need for appreciation, namely self-esteem. There
are many problems that exist in the orphanage, namely the low self-esteem of adolescents in the
orphanage. The purpose of this study is to increase the self-esteem of the orphanage youth by
providing self-introduction training. The type of research used is experimental quantitative. The
experimental research chosen to be used in this study is a quasi-experimental study with the type in
question, namely the nonrandomized pretest posttest group design. The subject is a teenager from
the sayyidah adawiyyah orphanage, Padang city. The measuring instrument used is the rosenberg
self-esteem scale and uses a module that has been validated by professionals. The data analysis
technique used is ANOVA mixed design. This proves that there was an increase in adolescent self-
esteem before being given treatment (pretest) and after being given treatment (posttest).

Keywords: Self-esteem, orphanage youth, self-introduction training

Abstrak: Banyak permasalahan yang ada di panti asuhan yaitu rendahnya self-esteem remaja di
panti asuhan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan self-esteem remaja panti
asuhan dengan memberikan pelatihan pengenalan diri. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif eksperimen. Penelitian eksperimen yang dipilih untuk digunakan pada penelitian ini
yaitu quasi experiment dengan jenis yang dimaksud yaitu the nonrandomized pretest postest group
desaign. Subjek merupakan remaja panti asuhan sayyidah adawiyyah kota Padang. Alat ukur yang
digunakan skala rosenberg self-esteem dan menggunakan modul yang telah divalidasi oleh tenaga
professional. Teknis analisis data yang digunakan adalah anava mixed design. Hasil penelitian
menunjukkan dari kerangka hipotesis yang ditemukan bahwa terdapat kenaikan skor rata-rata
kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan pelatihan
pengenalan diri berpengaruh dalam meningkatkan self-esteem remaja panti asuhan sayyidah
adawiyyah kota Padang.

Kata kunci: self-esteem, remaja panti asuhan, pelatihan pengenalan diri

1 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan


Universitas Negeri Padang
email: vestydheacylia10@gmail.com

9
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

anak yang tinggal dengan orang tua. Anak-anak


Pendahuluan
yang tinggal di panti asuhan diasuh oleh seorang
Setiap orang memiliki kebutuhan hidup
pengasuh yang memiliki tugas pengganti orang
dengan standar dan keinginan diri masing-
tua dengan memberikan perhatian, kasih sayang
masing. Kebutuhan hidup menjadi keperluan
dan pendidikan kepada anak-anak tersebut.
yang sangat penting agar individu merasakan
Namun jumlah pengasuh tidak sebanding
kenyamanan menjalani kehidupan. Menurut
dengan anak-anak yang tinggal dipanti asuhan,
Maslow (1970) manusia memiliki lima
bisa dikatakan terbatas, sehingga pengasuh tidak
kebutuhanuntuk menghadapi kehidupannya
maksimal dalam memenuhi kebutuhan anak-
yaitu kebutuhan fisiologis (physiological needs),
anak tersebut(Restuti, Machmuroch& Hakim,
kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan
2015).
akan memiliki dan kasih sayang (social needs),
Self-esteem merupakan suatu penilaian
kebutuhan penghargaan (esteem needs), dan
konsep dirinya yang dirancang individu tentang
kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization).
betapa berharganya diri mereka. Menurut Baron
Kelima kebutuhan manusia tersebut, hal
dan Bryne (2012) self-esteem tertuju pada
tersebut harus ada dan saling melengkapi
perilaku individu terhadap diri mereka sendiri,
berdasarkan tingkatan (hirarki) yang telah
dari hal yang positif hingga hal yang negatif.
tersusun sedemikian rupa. Jika dilihat dari
Seseorang yang dikatakan mempunyai
hirarki kebutuhan Maslow tersebut, kebutuhan
self-esteem yang tinggi jika seorang individu
penghargaan memiliki tingkatan ke empat yang
mampu menyukai diri nya. Self-esteem
harus dicapai. Terdapat dua klasifikasi pada
memberikan gambaran secara menyeluruh dari
kebutuhan akan penghargaan menurut Maslow
individu agar dapat memiliki rasa kepercayaan
(1970), pertama yaitu keinginan individu untuk
diri yang besar dan reaksi emosional atas
pencapaian, kecukupan, penguasaan, dan kedua
kepercayaan diri tersebut (McClure, dkk.,
yaitu keinginan untuk memiliki reputasi,
2010). Jika individu memiliki harga diri tinggi
ketenaran, pengakuan, perhatian, dan
maka ia cenderung memandang diri mereka
penghargaan.
sebagai individu yang berharga, merasa tidak
Salah satu masalah psikologis yang
ada bedanya dari orang lain yang sebaya
terjadi pada remaja yang bertempat tinggal di
darinya, dapat menghargai orang lain, mampu
panti asuhan adalah rendahnya self-esteem
membatasi dirinya terhadap lingkungan sekitar,
mereka. Anak-anak yang tinggal dipanti asuhan
dan siap menerima masukan dari orang lain
memiliki pengalaman yanng berbeda dengan
10
Jurnal Riset Psikologi
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

(Citra & Widyarini, 2015). Dengan menghargai dan juga bisa dikatakan sebagai salah satu ciri
diri sendiri, remaja panti asuhan akan dapat mental yang sehat. Pengetahuan diri
semangat menjalani hidup mereka dan menjadi memerlukan salah satu kemampuan untuk
orang yang lebih baik lagi. menemukan jati diri pribadi yang ada pada diri
Self-esteem sering menjadi masalah yang individu tersebut, sehingga apapun kelemahan-
sering ditemukan pada remaja yang berada di kelemahan yang terdapat dapat diminimalisir
panti asuhan. Pernyataan tersebut didukung oleh bahkan dihilangkan(Handayani, Ratnawati,
hasil penelitian dari Febristi (2021) yang Helmi& Mada,2015).
menyatakan bahwa rendahnya self-esteem Berdasarkan fenomena di atas dapat
remaja panti asuhan di kota Padang. Sedangkan disimpulkan bahwa remaja di panti asuhan
survei yang dilakukan Marwati, Prihartanti, dan membutuhkan pelatihan yang mampu
Hertinjung (2016) pada remaja panti asuhan meningkatkan self-esteem mereka di panti
ditemukan sebanyak 46% remaja yang berada di asuhan sayyidah adawiyyah kota Padang.
panti asuhan mengarah pada ciri-ciri self-esteem Sehingga peneliti tertarik untuk melihat
rendah. sejauhmana self-esteem pada remajajika
Berdasarkan hasil penelitian yang diberikan pelatihan pengenalan diri. Penelitian
dilakukan dalam Handayani, Ratnawati,Helmi inimengangkat sebuah judul tentang “Pengaruh
dan Mada (2015) menyebutkan adanya pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan
pelatihan pengenalan diri efektif untuk dapat self-esteem pada remajapanti asuhan sayyidah
meningkatkan self-esteem remaja yang awalnya adawiyyahdi kota Padang”.
mempunyai self-esteem yang rendah. Setelah
dilakukan pelatihan, ini dapat menjadi salah satu Metode
media alternatif yang mampu membuat Peneliti menggunakan desain penelitian
seseorang individu dalam menyikapi kuantitatif. Terdapat dua variabel yang diteliti
kelemahan-kelemahan dan lebih terbuka. pada penelitian ini yaitu self-esteem (dependent
Peneliti juga menyebutkan pelatihan ini mampu variable) dan pelatihan pengenalan diri
membuat subjek mengenali diri mereka sendiri. (independent variable). Maka, pada penelitian
Pengenalan diri menjadi suatu cara yang kali ini melihat bagaimana pelatihan pengenalan
dapat dilakukan agar untuk mendapatkan diri berpengaruh terhadap peningkatan self-
pengetahuan diri dan self-insight yang tentunya esteem remaja panti asuhan sayyidah adawiyyah
dapat digunakan dalam proses penyesuaian diri kota Padang.

11
Jurnal Riset Psikologi
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

Penelitian eksperimen yang dipilih untuk adalah pelatihan pengenalan diri. Variabel
digunakan pada penelitian ini yaitu quasi terikat (dependent variable) merupakan variabel
experiment atau eksperimen semu dengan jenis akibat dari variabel bebas (independent
yang dimaksud yaitu the nonrandomized pretest variable). Variabel terikat dalam penelitian ini
postest group desaign. Jenis tersebut memiliki adalah self-esteem.
ciri khusus yang terdapat padakelompok Populasi adalah keseluruhan objek yang
pembanding atau terkontrol, sampel yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian kali ini
digunakantidak dilakukan secara random. adalah remaja panti asuhan sayyidah
Pengukuran dilaksanakan sebelum (pretest) adawiyyahdi kota Padang. Sampel merupakan
kemudian dilanjutkan pada saat sesudah bagian dari populasi yang akan diteliti (Azwar,
(posttest) terhadap dua kelompok yang 2012). Teknik pengambilan sampel pada
dinamakan kelompok ekperimen dan kelompok penelitian ini adalah porpusive sampling.
kontrol dari pengelompokan dan memaparkan Porpusive sampling merupakan teknik yang
perbedaan skorpengukuran perlakuan yang dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria
diberikan baik sebelum maupun sesudahnya atau ketentuan yang ada (Sugiyono, 2013).
(Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2005). Kriteria populasi yang diteliti yaitu: Remaja
Tabel 1. yang berusia 12 hingga 18 tahun, remaja yang
Gambaran Subjek Penelitian
tinggal di panti asuhan sayyidah adawiyyah kota
Karakteristik N Presentase
Usia (tahun) Padang remaja yang memiliki status sebagai
(12-15) 20 67% anak yatim/ piatu/ dhuafa
(15-18) 10 33% Tabel 2.
Jenis Kelamin Perbandingan Skor Pretest dan Posttest
Laki-laki 7 23% Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Perempuan 23 77% Subjek Pretest Posttest
Pendidikan K. Eksperimen (th)
SD 12 40% (12-15) 264 330
SMP 10 33% (16-18) 51 94
SMA 8 27% K. kontrol (th)
(12-15) 282 281
(16-18) 135 137
Variabel bebas (independent variable)
merupakan variabel penyebab yang
Pada penelitian ini, peneliti
mempengaruhi variabel terikat (dependent
mengadaptasi alat ukur rosenberg self-esteem
variable). Variabel bebas dalam penelitian ini
scale yang disusun oleh Rosenberg (1965).Uji
12
Jurnal Riset Psikologi
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

indeks daya deskriminasi yang dilakukan dalam Uji normalitas digunakan sebelum
penelitian ini dihitung menggu-nakan korelasi dilakukannya uji hipotesis. Pada penelitian ini,
pearson product moment dengan menggunakan analisis data menggunakan anava mixed design.
program SPSS. Batas korelasi item total yang Anava mixed design (campuran) adalah
sering digunakan adalah r ≥ 0,30 (Azwar, 2012). perpaduan dua sub analisis yaitu within subject
Respon jawaban aitem terdiri dari empat test dan between subject test. Dimana within
alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh subject test adalah pengujian perbedaan skor
responden yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), dalam satu kelompok (pretest dan postest) dan
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju between subjecttest adalah pengujian perbedaan
(STS). Serta terdapat dua sifat pernyataan yaitu skor antara kelompok (eksperimen vs
favorable dan unfavorable. kontrol)(Widhiarso, 2011).
Tabel 3.
Statistik Deskriptif
Group Mean Standar deviasi N
Kontrol 27.80 1.37 15
Pretest Eksperime 22.40 2.03 15
Total 25.10 3.23 30
Kontrol 27.87 1.77 15
Posttest Eksperime 28.37 3.01 15
Total 28.07 2.43 30

Hasil dan Pembahasan (kelompok kontrol). Tabel 1 adalah gambaran


Hasil subjek penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah Berdasarkan tabel 1, terdilihat bahwa
remaja (berumur 12- 18 tahun ) yang tinggal di jumlah anak remaja yang berusia 12-15 tahun
Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang berjumlah 20 orang dan usia 15-18 tahun
sebanyak 30 orang. Dimana dari 30 subjek berjumlah 10 orang. Dilihat dari jenis kelamin
tersebut akan dibagikan kuisioner (prestet- jumlah laki-laki 7 orang dan perempuan lebih
posttest), dari 30 orang tersebut dibagi menjadi banyak yaitu 23 orang. Adapun dari latar
2 kelompok, yaitu kelompok yang diberi pendidikan, dikarnakan anak-anak di panti
perlakuan (kelompok eksperimen) dengan asuhan sayyidah adawiyyah kota padang
keolompok yang tidak diberikan perlakuan mengalami keterlambatan masuk sekolah, anak

13
Jurnal Riset Psikologi
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

SD berjumlah 12 orang, SMP 10 orang dan kelompok eksperimen mengalami kenaikan


SMA 8 orang. setelah mendapatkan perlakuan berupa pelatihan
Statistik deskriptif digunakan untuk pengenalan diri.
menjelaskan variabel utama dalam penelitian Jika dilihat dari skor self-esteem
ini. Dari skor yang didapat kemudikan kelompok kontrol yang mana jumlah skor
dikelompokkan berdasarkan umur untuk melihat pretest umur 12-15 tahun yaitu 282 dan posttest
apakah ada perbedaan skor yang diperoleh. 281, dan umur 16-18 tahun yaitu 135 dan
Tabel 2 merupakan gambaran skor pretest dan posttest 137. Dapat dikatakan skor self-esteem
posttest dari kelompok eksperimen dan mengalami kenaikan diumur 12-15 tahun 1
kelompok kontrol. angka, sedangkan umur 16-18 tahun mengalami
Tabel 4. kenaikan 2 angka ini menunjukkan kelompok
Uji Levene
kontrol tidak mengalami perubahan skor self-
F df1 df2 Sig.
PRE 1.408 1 28 .245 esteem yang tinggi dikarenakan tidak
POS 3.264 1 28 .082 mendapatkan perlakuan pelatihan pengenalan
diri.
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil
Dari tabel 3 terlihat bahwa deviasi
dari perbandingan skor self-esteempretest dan
standar kelompok eksperimen lebih besar
posttest kelompok eksperimen dan kelompok
dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini
kontrol. Dimana skor tersebut merupakan
menunjukkan skor self-esteem eksperimen lebih
jumlah dari skor berdasarkan umur. Pada
bervariasi dibanding dengan kelompok kontrol,
kelompok eksperimen jumlah skor pretest umur
artinya ada subjek yang mengalami peningkatan
12-15 tahun yaitu 264 dan posttest 330,
self-esteem yang kecil dan ada yang mengalami
sedangkan umur 16-18 tahun skor pretest 51 dan
peningkatan self-esteem yang besar.
posttest 94. Dapat dikatakan skor self-esteem
Tabel 5.
Test of Between- Subects Effects
Mean
Source F Sig. Partial Eta Squared
Square
Intercept 42.400.417 5.539.090 .000 .995
Group 93.750 12.247 .002 .304
Error 7.655

Tabel 4merupakan hasil dari uji homogenitas. Dari tabel 4dapat dilihat bahwa

14
Jurnal Riset Psikologi
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

nilai signifikan dari waktu pretest dan posttest (1992) untuk mendapatkan self-esteem yang
0.245 dan 0.082 yang mana hasilnya >0.05, ini positif, perlu adanya pemahaman diri yang baik.
menunjukkan hasilnya tidak signifikan yang Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya
berarti tidak ada perbedaan skor kedua pengenalan atau pengetahuan tentang diri akan
kelompok. Dapat diasumsikan varian eror pada menciptakan kebijaksanaan diri yang dapat
data tersebut sama atau homogen. menjadikan hidup menjadi lebih baik sehingga
Dari tabel 5 terdapat nilai pelatihan yang menjadikan self-esteem yang positif.
diberikan didaptkan nilai F = 93.75 dengan (p < Meskipun seluruh peserta mengalami
.05), yang berarti pelatihan pengenalan diri yang kenaikan skor pada skala self-esteem, ada
diberikan peneliti berpengaruh terdapat remaja beberapa peserta yang mengalami kenaikan skor
panti asuhan sayyidah adawiyyah, jumlah besar yang kecil. Hal tersebut terjadi dikarenakan
pengaruhnya adalah sebesar 30.4%. kurangnya keterbukaan antara peserta dan
pemateri. Peserta yang pasif akan menjadi tugas
Pembahasan penting bagi fasilitaror. Disinilah peran
Pelatihan pengenalan diri yang fasilitator sangat penting untuk mengubah pola
dilakukan menggunakan modul yang dijadikan sikap peserta yang awalnya pasif menjadi aktif.
sebagai acuan peneliti. Modul yang dirancang Fasilitaror harus aktif untuk memancing peserta
berdasarkan skala yang disusun oleh Azwar agar lebih terbuka dan terlibat dalam pelatihan.
(2012). Rancangan modul tersebut berisi Secara keseluruhan, pelatihan
tentang konsep diri, johari window dan motivasi pengenalan diri ini berhasil dalam
diri. Modul yang dirancang telah divalidasi oleh meningkatkan self-esteem remaja di panti
orang yang professional dalam bidangnya. asuhan sayyidah adawiyyah kota Padang walau
Manfaat modul pelatihan pengenalan diri ini ada beberapa kendala atau hambatan yang
mampu memberikan pengetahuan dan terjadi selama pelatihan. Hambatan yang terjadi
keterampilan kepada peserta. Eksperimental seperti susahnya mengumpulkan peserta yang
tidak boleh diberikan oleh peneliti. Pada masih berpencar untuk main-main bersama
penelitian ini eksperimental nya yaitu teman-teman diluar panti, jadi ada keinginan
mahasiswa psikologi yang sudahpengalaman untuk bermain terus. Anak remaja di panti
dalam memberikan materi soft skill. asuhan ada beberapa yang mengalami
Hasil penelitian ini juga didukung oleh keterlambatan dalam menempuh pendidikan,
pendapat yang dikemukakan oleh Branden sehingga perlu lebih diulang-ulang lagi dalam
15
Jurnal Riset Psikologi
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

pemberian materi. Juga perlu nya dilakukan Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku.
(Ahli Bahasa: Eddy). Jakarta: Arcan.
pengukuran yang berulang-ulang agar hasil
yang didapat lebih stabil atau meetap. Citra, A., & Widyarini, M. (2015). Pelatihan
peningkatan harga diri pada remaja panti
Seluruh peserta dan pihak panti asuhan
asuhan sub unit perlindungan sosial asuhan
nyaman dengan diadakannya pelatihan ini. anak, Cibalagung, Bogor. Jurnal Ilmiah
Psikologi Gunadarma, 8(2), 178-729.
Pengurus panti juga merasa tidak terganggu dan
memberikan fasilitas dan dukungan yang baik. Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self-
esteem. San Francisco : Freeman and
Pengurus panti asuhan mengharapkan agar
Company.
peneliti dapat melakukan kegiatan lainnya yang Febristi, A. (2021). Faktor pengasuh dengan
self esteem (harga diri) pada remaja. Jurnal
mampu meningkatkan soft-skill anak di panti
Ilmiah Kesehatan, 3(2), 64–72.
asuhan sayyidah adawiyyah kota Padang. https://doi.org/10.36590/jika.v3i2.131.

Handayani, M. M., Ratnawati, S., Helmi, A. F.,


Kesimpulan & Mada, U. G. (2015). Efektifitas pelatihan
pengenalan diri terhadap peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
penerimaan diri dan harga diri. Jurnal
dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa Psikologi (Yogyakarta),25(2),47–55.
https://doi.org/10.22146/jpsi.7504.
gambaran self-esteem remaja panti asuhan
sayyidah adawiyyah kota Padang negatif dan Hurlock, E. (1973). Adolescent Development,
International Student edition. Kogakusha:
ada yang positif sedang diukur melalui pretest
McGraw Hill.
yang diberikan. terdapat pengaruh pelatihan
pengenalan diri terhadap peningkatan self- Kurniawan, Agung Widhi & Zarah
Puspitaningtyas. (2016). Metode Penelitian
esteem remaja panti asuhan sayyidah adawiyyah Kuantitatif. Yogyakarta: Pandiva
kota Padang. Buku.

Marwati, E., Prihartanti, N., Hertinjung, W. S.,


Daftar Rujukan Psikologi, F., & Surakarta, U. M. (2016).
Pelatihan berpikir optimis untuk
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. meningkatkan harga. Indigenous, 1(1), 23–
Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 31.

Baron, Robert, A., & Byrne, D. (2012). Maslow, A. H. (1970). New introduction:
Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga. religions, values, and peak-experiences (New
Edition). Journal of Transpersonal
Branden, Nathenial. (1992). The power of self- Psychology, 2(2), 83–90.
esteem. Florida : Health communications.

Burns R. B. (1993). Konsep diri: Teori,


16
Jurnal Riset Psikologi
Ramadhani dan Rusli Pengaruh pelatihan pengenalan diri terhadap peningkatan self-esteem
remaja di Panti Asuhan Sayyidah Adawiyyah Kota Padang

McClure, A. C., Tanski, S. E., Kingsbury, J., Glagah Umbulharjo kota Yogyakarta. Skripsi
Gerrard, M., & Sargent, J. D. (2010). thesis, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Characteristics associated with low self-
esteem among us adolescents. Academic Priyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif.
Pediatrics, 10(4), 238-244.e2. Sidoarjo : Zifatama.
https://doi.org/10.1016/j.acap.2010.03.007.
Restuti, N., Machmuroch., & Hakim. (2015).
Minchinton, J. (1993). Maximum Self-esteem: Pengaruh pelatihan pengenalan diri
The Hanbook for Reclaiming Your Sense of terhadap peningkatan harga diri remaja
Self Worth. Pennsylvania : Arnford House. panti asuhan pamardi yoga Surakarta.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Neff, K. D. (2011). Self-compassion, self-
esteem, and well-being. Social and Rosenberg, M. (1965). Society and the
Personality Psychology Compass, 5(1), 1–12. adolescent self-image. Social Forces, 44(2),
https://doi.org/10.1111/j.1751- 255-256.
9004.2010.00330.x.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N.
Nur, F., &Latief, A. K. (2016). Pengaruh self- (2005). Psikologi eksperimen. Indeks.
esteem dan self-regulation terhadap hasil
belajar matematika siswa.Biotek, 4(36), 244- Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
261. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Restuti, N. A., Machmuroch., & Hakim, M. H. Alfabeta.
(2015). Pengaruh pelatihan pengenalan diri
terhadap peningkatan harga diri remaja panti Teknik, K. D. A. N. (2016). Konsep dan teknik
asuhan pamardi yoga surakarta. Jurnal pengenalan diri. Buletin Psikologi, 3(2), 13–
Wacana, 7(2). 17.
doihttps://doi.org/10.13057/wacana.v7i2.86.
Widhiarso, W. (2011). Mengaplikasikan Uji-t
Pramudiastuti, W. (2012). Pengaruh Pelatihan Untuk Membandingkan Gain Score Antar
Pengenalan Diri Terhadap Harga Diri pada Kelompok dalam Kksperimen. Yogyakarta:
Anak Kelas V di Sekolah Dasar Negeri FP UGM.

17
Jurnal Riset Psikologi

Anda mungkin juga menyukai