Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PERIANESTESI PADA Nn.

F DENGAN ABSES

PAYUDARA DI RUANG IBS (INSTALASI BEDAH SENTRAL)

RSU AGHISNA MEDIKA KROYA

Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Laporan Kasus Praktik Klinik Stase
Peminatan Perianestesi Tahun Akademik 2023/2024

Disusun Oleh :

Muhammad Alfarizi

(A12020076)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH GOMBONG

2023
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa “Asuhan Keperawatan Perianestesi
Pada Nn. F Dengan Abses Payudara di Ruang IBS (Instalasi Bedah Sentral) RSU Aghisna
Medika Kroya”

Disusun oleh : Muhammad Alfarizi

NIM : A12020076

Telah disetujui pada tanggal

Cilacap, 9 Januari 2024

Pembimbing praktik

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Fajar Agung Nugroho, MNS Wahyu Koko Wijanarko, A.Md.Kep., CAN

Mahasiswa

Muhammad alfarizi
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Pre Operasi


Hari/tanggal : 27 Desember 2023
Jam : 18.30 WIB
Tempat : IBS RSU Aghisna Medika Kroya
Rencana tindakan : Eksisi

1. Identitas Pasien
Nama (Inisial) : Ny. S
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Mujur 5/2, Cilacap
No RM : 0-11-39-39
Diagosa pre operasi : Abses Payudara
Tindakan operasi : Eksisi
Tanggal operasi : 27 Desember 2023
Dokter bedah : dr. Kiki Rizkia, Sp.B
Dokter anestesi : dr. Rindarto, Sp.An
Lama Operasi : 18.30-19.00 WIB
Lama Anestesi : 18.25-19.30 WIB

2. Identitas Penanggungjawab
Nama (Inisial) : Tn. A
Umur :-
Pekerjaan :-
Hubungan dengan pasien : Calon suami

3. Anamnesa
a. Keluhan utama
Nyeri payudara
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke IGD RSU Aghisna Medika Kroya pada pukul 10.30 pagi, Klien
mengatakan nyeri pada bagian punggung seperti ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 5
secara terus menerus dan bertambah apabila bergerak. Benjolan di payudara sudah ± 6
bulan
c. Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan tidak memeiliki riwayat penyakit dahulu

d. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit seperti Jantung,


Diabetes Melitus maupun penyakit menular lainnya.

4. Keadaan Pra Bedah


BB :-
TB :-
IMT :-
Tekanan Darah : 112/70 mmHg
Nadi : 96x/menit
Hb : 12.3 mg/dl

5. Pemeriksaan Fisik
a. Breath
- RR 20x/menit
- Tidak ada sumbatan jalan nafas
- Pasien tidak mengalami sesak nafas
- Suara nafas vesikuler
- Tidak ada cuping hidung
- Tidak ada retraksi dada
b. Blood
- TD : 112/70 mmHg
- Nadi : 96x/menit
- Hasil EKG : -
c. Brain
- Kesadaran : CM
- GCS : 15 E4V5M6
d. Bladder
Produksi urin : Tidak terkaji
e. Bowel
- Tidak ada pembesaran hepar
- Terdengar bising usus 12x/menit
f. Bone
- Tidak ada kaku kuduk
- Tidak ada fraktur
- Tidak ada kelainan tulang belakang

6. Psikologis
- Klien mengatakan cemas dan khawatir dengan pembiusan
- Klien terlihat gelisah

7. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium: tanggal 27 Desember 2023
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12.3 11.7 - 15.5 mg/dl
Eritrosit 4.44 3.8 - 5.2 juta/L
Leukosit 6.2 3.6 - 11.0 rb/ul
Trombosit 296 150 - 440 rb/ul
Hematokrit 37.9 35 - 47%
MCV 85.2 80 - 100 fL
MCH 27.7 26 - 34 pg
MCHC 32.5 31 - 35 g/dl
RDW-CV 13.1 10 - 15%
Eosinofil 0 0 - 1%
Basofil 0 0 - 1%
Limfosit 16 25 - 40%
Neutrofil 76 25 - 60%
Monosit 8 1 - 6%
Glukosa sewaktu 83 70 - 200 mg/dl
Masa pembekuan 3.44 2 - 6 menit
Masa perdarahan 2.11 1 - 3 menit

8. Diagnosis Anestesi
Klien berusia 49 tahun dengan diagnosa medis abses dermatofibroma akan
dilakukan tindakan eksisi dengan status fisik ASA 1 dengan General Anestesi

B. Persiapan penatalaksanaan anestesi


1. Persiapan Pasien

a. Pasien tiba di IBS pukul 18.30 WIB dilakukan serah terima dengan petugas ruangan,
memeriksa status pasien termasuk informed consent, cairan yang sudah masuk Ringer
Lactat 500 ml, puasa 6 jam, tidak ada hipertensi dan tidak ada alergi obat

2. Persiapan Alat

a. Persiapan alat general anestesi, yang dipersiapkan: OPA, Plester , Connector, obat-
obat premedikasi Fentanyl 25 mcg dan obat induksi Propofol 100 mg

b. Persiapan bedside monitor yaitu tekanan darah, nadi, pulse oxymetri

c. Siapkan lembar laporan durante anestesi

3. Persiapan obat

a. Obat untuk Premedikasi

Fentanyl 25 mcg
b. Obat induksi
Propofol 100 mg
c. Obat Analgetik
-
d. Obat Anti Emetik
-
e. Cairan infuse
Infus RL 500 ml

C. Pengkajian Durante Anestesi


Anestesi mulai : Pukul 18.25 WIB
Anestesi selesai : Pukul 19.30 WIB
Operasi mulai : Pukul 18.30 WIB
Operasi Selesai : Pukul 19.00 WIB
Gas :-
Jumlah perdarahan : Tidak terkaji

Tabel Monitoring Durante Anestesi


No. Waktu TD HR SpO2 Tindakan
1. 18.25 112/80 95x/menit 100% Pemasangan
monitoring tekanan
darah dan saturasi
oksigen
2. 18.30 120/79 90x/menit 100% Diberikan
mmHg premedikasi
Fentanyl 100 mcg,
induksi Propofol
100 mg,
pemasangan OPA
3. 18.35 99/80 mmHg 100x/menit 100% Eksisi pembedahan

4. 18.50 110/78 96/menit 97% -


mmHg
5. 19.00 112/80 98x/menit 100% Selesai operasi,
mmHg pelepasan OPA
6. 19.10 117/80 95x/menit 100% Pindah ke ruang RR
mmHg
7. 19.30 - 90x/menit 100% Pindah ke ruang
perawatan

D. Pengkajian Post Anestesi


Masuk RR pukul 19.10 WIB
Kesadaran : CM
Aldrete score : 9
A : clear
B : vesikuler, spontan
C : 130/80 mmHg, 100%, 90x/menit
D : GCS apatis
Skala morse : risiko sedang

E. ANALISA DATA
Data Masalah Penyebab
PRE ANASTESI
DS : Nyeri Akut Agen pencedera fisiologis
- Klien mengatakan nyeri
pada punggung
- Klien mengatakan ada
benjolan di payudara sudah ±
6 bulan
DO :
-Klien tampak menahan nyeri
P: nyeri bertambah apabila
bergerak
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: dibagian punggung
S: skala 5
T: terus menerus

DS: Ansietas Stressor operasi


-Klien mengatakan cemas
dan khawatir akan dibius

DO:
-Kontak mata klien buruk
-Klien tampak gelisah

DURANTE ANASTESI
DS : - Pola nafas tidak efektif Efek obat anestesi

DO ;
- Hb : 12.3 mg/dl
- Pasien tampak pucat
- TD 112/70 mmHg
- N 96 x/mnt
- SpO2 97 %
- RR 16 x/mnt
- Terpasang infus RL
500 ml
POST ANASTESI
DS : - Risiko jatuh Post operative status

DO ;
- Pasien belum sadar
sepenuhnya
- TD : 1170/80 mmHg
- N : 95 x/mnt
- SpO2 : 100%
- RR : 16 x/mnt
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1. Pre anastesi
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Ansietas b.d stressor operasi
2. Durante anastesi
a. Pola nafas tidak efektif b.d efek obat anestesi
3. Post anastesi
a. Risiko jatuh b.d post operative status
G. PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Pre Anestesi
Nyeri Akut b.d Agen Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023
pecedera fisiologis Pukul 18.25 Pukul 18.25 Pukul 18.25 Pukul 18.25
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri, 1. Mengkaji tingkat S:-
keperawatan selama 1 jam, durasi, lokasi dan nyeri, durasi, lokasi O : - Klien tampak meringis
Nyeri Akut teratasi dengan intensitas dan intensitas nyeri A : Masalah keperawatan
kriteria hasil : 2. Ajarkan teknik 2. Mengajarkan teknik nyeri akut belum teratasi
1. Keluhan nyeri relaksasi nafas dalam relaksasi nafas dalam
P : Lanjutkan intervensi
menurun 3. Berikan posisi nyaman 3. Memberikan posisi
-Observasi TTV di ruang
2. Gelisah menurun pada pasien yang nyaman
operasi
4. Observasi tanda-tanda 4. Mengobsetvasi tanda-
vital tanda vital
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
Ansietas b.d stressor Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023
operasi Pukul 18.30 Pukul 18.30 Pukul 18.30 Pukul 18.30
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tingkat 1. Mengidentifikasi S : - Klien mengatakan
keperawatan selama 1 jam, ansietas tingkat ansietas sudah agak tenang
Ansietas teratasi dengan 2. Identifikasi 2. Mengidentifikasi O : - Klien tampak gelisah
kriteria hasil : kemampuanmengambil kemampuanmengambil A : Masalah keperawatan
1. Perilaku gelisah keputusan keputusan ansietas teratasi
menurun 3. Monitor tanda-tanda 3. Memonitor tanda-tanda P : Hentikan intervensi
2. Verbalisasi khawatir ansietas ansietas
akibat kondisi yang 4. Ciptakan suasana 4. Menciptakan suasana
dialami menurun terapeutik untuk terapeutik untuk
3. Kontak mata menumbuhkan menumbuhkan
membaik kepercayaan kepercayaan
5. Gunakan pendekatan 5. Melakukan pendekatan
yang tenang dan yang tenang dan
meyakinkan meyakinkan
6. Jelaskan prosedur 6. Menjelaskan prosedur
termasuk asensi yang termasuk asensi yang
mungkin dialami mungkin dialami
7. Anjurkan keluarga 7. Menganjurkan keluarga
untuk tetap bersama untuk tetap bersama
pasien pasien
Duranti Anestesi
Pola nafas tidak Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023
efektif b.d efek obat Pukul 18.45 Pukul 18.45 Pukul 18.45 Pukul 18.45
anestesi Setelah dilakukan Tindakan S:-
1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
keperawatan selama 5 menit O : - Pasien tida sadar
2. Memonitor saturasi 2. Memonitor saturasi
diharapkan pola napas - TD : 130/78 mmHg
oksigen oksigen
menjadi efektif dengan
kriteria hasil : 3. Memberikan oksigen - HR : 96x/menit
3. Berikan oksigen sesuai
sesuai kebutuhan - Terpasang OPA
- Frekuensi napas normal kebutuhan
- SPO2 : 97%
- Saturasi oksigen normal A : Masalah keperawatan
pola nafas tidak efektif
- Jalan napas paten
teratasi
P : Hentikan intervensi
Post Anestesi
Risiko jatuh b.d post Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Rabu, 27 Desember 2023 Raby, 27 Desember 2023
operative status Pukul 19.30 Pukul 19.30 Pukul 19.30 Pukul 19.30
S:-
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring TTV 1. Memonitoring TTV
O : - TD : 130/80 mmHg
keperawatan anestesi 2. Kunci pembatas bed 2. Mengkunci pembatas
selama post anestesi pasien bed pasien - N : 90x/menit

diharapkan masalah resiko 3. Pantau penilaian 3. Memantau penilaian - SPO2 : 100%

jatuh tidak terjadi dengan Steward score Steward score - Steward score : 6

kriteria hasil: 4. Edukasi pasien dan 4. Memberikan edukasi A : Masalah keperawatan

keluarga pasien pasien dan keluarga risiko jatuh teratasi


1. Pasien dapat
tentang resiko jatuh pasien tentang resiko P : Hentikan intervensi
dipindahkan ke
saat post operasi1. jatuh saat post operasi1.
ruang perawatan
karena masih dalam karena masih dalam
2. Steward score >5
pengaruh obat bius. pengaruh obat bius
boleh keluar dari RR
KESIMPULAN

Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Peri Anestesi pada Nn. F didapatkan masalah
keperawatan yang muncul, antara lain:
1. Pre anastesi
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Ansietas b.d stressor operasi
2. Durante anastesi
a. Pola nafas tidak efektif b.d efek obat anestesi
3. Post anastesi
a. Risiko jatuh b.d post operative status

Untuk masalah keperawatan Peri Anestesi yang masih teratasi sebagian diperlukan
implementasi lanjutan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai