PENUNDAAN PEMBAYARAN
DAN AKIBAT HUKUM NYA
Disusun oleh:
Dosen pengampu :
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala nikmat
dan kesempatan yang diberikan-Nya, kami dapat berkumpul dan mengerjakan makalah
tentang Kajian tentan sistem pernafasan Kami ingin mengucapkan rasa terima kasih
kami kepada dosen kami yang bernama Ibu RATIH AGUSTIN WULANDARI, M.H
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini menjadi lebih baik.
Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu wawasan kita
mengenai Komunikasi yang ada. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
A. Kesimpulan............................................................................................................18
B. Saran......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaturan hukum rencana perdamaian dalam penundaan
kewajiban pembayaran utang (PKPU)?
2. Apa akibat dari penundaan kewajiban pembayaran utang (khususnya rencana
perdamaian dalam PKPU?
3. Bagaimana Berakhirnya penundaan kewajiban pembayaran utang?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akibat Hukum dari PKPU Terhadap Status Sita dan Eksekusi Jaminan
ditinjau dari UUKPKPU
Adanya PKPU menimbulkan akibat hukum terhadap status sita dan
eksekusi jaminan. PKPU mengakibatkan ditangguhkannya semua tindakan
eksekusi yang telah dimulai untuk memperoleh pelunasan utang (Pasal 242
ayat (1) UUKPKPU).
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PKPU hanya berlaku pada kreditur konkuren sesuai dengan Pasal 222 ayat
(2) UUKPKPU. Sebagaimana ditentukan dalam Pasal 244 UUKPKPU bahwa
penundaan kewajiban pembayaran utang tidak berlaku terhadap tagihan-
tagihan dari kreditur separatis atau tagihan yang diistimewakan terhadap
barang-barang tertentu milik kreditur. Dengan demikian, terhadap kreditur
dengan jaminan atau tagihan yang diistimewakan, debitur harus membayar
utangnya secara penuh. Mengenai akibat hukum terhadap sita dan eksekusi
jaminan, berdasarkan Pasal 246 UUKPKPU penangguhan sita dan eksekusi
jaminan berlaku selama proses PKPU hingga PKPU berakhir. Dengan demikian
terlihat bahwa status sita dan eksekusi jaminan selama PKPU menjadi ditunda.
B. Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek, PT Citra
Aditya Bakti, Bandung.
Sastrawidjaja, Mans S, 2006, Hukum Kepailitan dan Penundaan
kewajiban Pembayaran Utang, PT Alumni, Bandung.
Sjahdeini, Sutan Remy, 2010, Hukum Kepailitan: Memahami Undang-
Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan, PT Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta.
Sutedi, Adrian, 2009, Hukum Kepailitan, Ghalia Indonesia, Bogor.
Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Lembaran
Negara RI Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4443.