Evaluasi Pra-Pengetahuan,Komunikasi dengan Peserta Didik, Analisis Materi
Kurikulum, Identifikasi Gaya Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran yang Jelas, Menyesuaikan Materi dan Metode, Evaluasi Terus-menerus dan Umpan Balik Peserta Didik. 2. Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan kemungkinan pengumpulan bukti yang dapat diamati dan diukur melalui asesmen, sehingga peserta didik dapat dipantau ketercapaiannya atas tujuan pembelajaran tersebut.Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi. a. KompetensiKompetensi merupakan bukti ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang perlu didemonstrasikan peserta didik di akhir sebuah pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran terkait dengan komponen kompetensi, antara lain:Secara konkret, kemampuan apa yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik sebagai tanda bahwa dia sudah mencapai kompetensi ini?. Secara konkret, tahapan dalam berpikir seperti apa yang perlu didemonstrasikan oleh peserta didik sebagai tanda bahwa dia sudah mencapai kompetensi ini. b. Lingkup materi. Lingkup materi merupakan komponen Tujuan Pembelajaran yang berisi konten dan konsep utama yang perlu dipahami di akhir sebuah pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran terkait dengan komponen lingkup materi, antara lain: Konten apa saja yang perlu dipelajari peserta didik yang terkait dengan konsep besar yang dinyatakan dalam narasi Capaian Pembelajaran? Bagaimana lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konsep tersebut? (misal: proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di SMA). 3. Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Adapun 4 macam instrumen asesmen tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Rubrik Rubrik merupakan pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. a. Rubrik Rubrik merupakan pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. b. Ceklist Instrumen asesmen jenis ini berupa daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju c. Catatan anekdotal Berupa catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan. d. Grafik perkembangan Instrumen asesmen ini berupa grafik atau infografik yang bisa menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta didik. 4. a. Metode DiskusiMetode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami pengeta-huan peserta didik, serta untuk membuatu suatu keputusan. Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat yang mengadu arguementasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusantertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari asumsi; pertama, diskusi merupakan metode yang sulitu diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar peserta didik muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentuan, kedua, diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, pada hal waktu pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas, keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru sebab dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindari. b. Metode CeramahMetode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok peserta didik. Metode ini paling sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun peserta didik.Metode DemonstrasiMetode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan mempe-ragakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode panyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran peserta didik hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan Inkuiri. 5.Saya telah melakukannya karena menurut saya hal tersebut sangat penting karena peserta didik juga memerlukan pendampingan serta pemetaan secara khusus terhadap kemampuan masing-masing peserta didik.