“PERDAGANGAN INTERNASIONAL”
KELOMPOK : INDIVIDU
KELAS : XI IPS 4
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “PERDAGANGAN INTERNASIONAL"
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat menambah pengetahuan kita juga
serta manfaat bagi kedepannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................5
1. Latar Belakang.....................................................................................................................................5
2. Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................................6
A. Pengertian Perdagangan Internasional...............................................................................................6
B. Manfaat Perdagangan Internasional ……………………………………………………………………………………………….7
1. Sektor Riil .......................................................................................................................................7
2. Sektor Moneter ..............................................................................................................................7
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional........................................................8
1. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional.................................................................................8
2. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional …………………………………………………………………………9
D. Teori Perdagangan Internasional......................................................................................................11
1. Teori Kaum Merkantilisme.............................................................................................................11
2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut)………………………………………………………………………………….…………11
2. Kebijakan Impor.............................................................................................................................14
F. Alat dan Cara Pembayaran Internasional ………………………………………………………………………………………15
3. Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial Draft) ……………………………….16
iii
2. Neraca Pembayaran ………………………………………………………………………………………………………………….17
H. Devisa ………………………………………………………………………………………………………………………………………….20
KESIMPULAN..................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan transportasi dan komunikasi, jarak geografis antar negara
semakin tidak terlalu menjadi hambatan. Perkembangan transportasi laut, udara, dan darat,
bersama dengan teknologi komunikasi, telah membuka akses yang lebih mudah untuk pertukaran
barang dan informasi antar negara. Revolusi Industri pada abad ke-18 dan ke-19 menciptakan
perubahan mendasar dalam cara produksi barang. Peningkatan produksi massal memacu
kebutuhan akan sumber daya, bahan baku, dan pasar yang lebih luas, mendorong negara untuk
terlibat dalam perdagangan internasional. Negara-negara memiliki keberagaman dalam sumber
daya alam yang dimilikinya. Beberapa negara mungkin kaya akan sumber daya tertentu,
sementara yang lain mungkin memiliki keunggulan komparatif dalam produksi barang atau
layanan tertentu. Perdagangan internasional memungkinkan negara untuk memanfaatkan
keunggulan komparatif ini. Sistem ekonomi yang berkembang, seperti kapitalisme dan
liberalisme ekonomi, memberikan dukungan terhadap perdagangan internasional. Kebijakan
perdagangan yang mendukung pasar bebas, penghapusan tarif, dan penyederhanaan prosedur
perdagangan memfasilitasi pertukaran antar negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perdagangan internasional?
2. Apa saja manfaat perdagangan internasional?
3. Apa faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional?
4. Apa saja kebijakan perdagangan internasional?
v
BAB II
PEMBAHASAN
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua
negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade
dan telah ada sejak pertengahan abad.
Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan
perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah
disetujui oleh keduanya.
Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana mengemukakan
pengertian perdagangan internasional.
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain
yang telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional telah
terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan
keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara.
Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang
dapat meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.
Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan
internasional multilateral.
vi
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis
yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.
Diversifikasi Pasar:
2. Sektor Moneter
vii
Penguatan Mata Uang:
Pengendalian Inflasi:
Dengan adanya persaingan global, impor barang dan jasa dapat membantu
mengendalikan inflasi. Pasokan barang dan jasa dari luar negeri dapat memberikan
pilihan lebih banyak bagi konsumen dan perusahaan, mencegah kenaikan harga yang
berlebihan.
viii
3. Terjadinya Kelebihan Produksi Sehingga Memerlukan Perluasaan Usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih
baik di jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang
tersebut dan negara yang menjual kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan.
Hal seperti ini bisa menjadi penggerak untuk melakukan perdagangan internasional.
4. Warga Negara Lain Memiliki Ketertarikan Pada Suatu Produk Yang Sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga
negara lain yang menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka
perdagangan internasional harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau
kesukaan warga dari negara tersebut.
7. Memperluas Pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara
lain sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau
pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam
melakukan perluasan pasar.
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan internasional
masih menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan
perdagangan internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan
internasional.
ix
1. Nilai Tukar Yang Berbeda
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat
fluktuasi yang berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki
oleh suatu negara hanya berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan
pembayaran menjadi sulit dilakukan atau diwujudkan sehingga perdagangan internasional
menjadi terhambat.
x
karena hanya negara anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan
perdagangan internasional.
Perdagangan diartikan sebagai transaksi tukar menukar yang didasarkan atas sifat
sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus memiliki kebebasan untuk
menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, hal tersebut dilihat dari sudut kepentingan
masingmasing pihak dan kemudian menentukan apakah pihak tersebut mau melakukan
pertukaran atau tidak. Sedangkan perdagangan internasional adalah transaksi perdagangan yang
terjadi antara subjek ekonomi negara satu dengan subjek ekonomi negara yang lain, baik
mengenai barang ataupun jasa-jasa. Adapun subjek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk
yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri,
perusahaan negara ataupun departemen pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan.
xi
Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan
sesuatu yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah negara yang
memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki, dan
lain-lain.
Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil
bermerek tersebut karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya. Untuk lebih memahami
penerapan keunggulan mutlak yang sebenarnya terjadi di lapangan, simak tabel berikut.
Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1 hari
Dari tabel di atas diketahui bahwa Indonesia mampu memproduksi beras lebih baik
daripada China. Dapat dikatakan Indonesia memiliki keunggulan absolut pada beras. Akan tetapi
China lebih unggul dalam hal produksi barang-barang elektronik sehingga memiliki keunggulan
absolut pada barang-barang elektronik.
Maka dari itu Indonesia sebaiknya melakukan spesialisasi pada produksi beras, sementara
China melakukan spesialisasi pada barang-barang elektronik sehingga ketika kedua negara
melakukan perdagangan internasional, keduanya akan sama-sama memperoleh keuntungan.
xii
memproduksi barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih murah
dibandingkan dengan negara lain. Untuk lebih memahami bagaimana konsep dari teori
keunggulan komparatif, simak tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas, China unggul pada produksi beras dan barang-barang elektronik. China
memiliki keunggulan terbesar pada barang-barang elektronik. Sedangkan Indonesia lemah pada
kedua produksi, namun kelemahan paling kecil ada di produksi beras.
xiii
Sebelum melakukan ekspor, tentu eksportir (pihak yang melakukan ekspor) harus
melakukan beberapa prosedur tertentu. Pemerintah memberlakukan kebijakan yang
setidaknya bisa mempermudah alur ekspor.
Dumping
Adalah kebijakan penetapan harga barang ekspor lebih murah dibanding di dalam
negeri. Dengan arti lain, dumping merupakan kebijakan menjual hasil produksi di luar
negeri lebih rendah dari di dalam negeri.
Biasanya kebijakan ini diterapkan apabila pemerintah dapat mengendalikan harga
barang di dalam negeri terlebih dahulu.
Larangan ekspor
Merupakan kebijakan pelarangan untuk mengekspor barang tertentu ke luar
negeri. Alasan pelarangan ini bisa karena ekonomi, politik, sosial ataupun budaya.
Contohnya larangan ekspor minyak bumi, barang bersejarah, kayu ataupun lainnya.
Diskriminasi harga
Artinya barang ekspor ditetapkan dengan harga yang berbeda untuk tiap negara.
Biasanya hal ini dilakukan sesusai dengan perjanjian. Misalnya negara A mengekspor
pakaian ke negara B dengan harga murah, sedangkan pakaian yang diekspor negara A ke
negara C tergolong relatif mahal.
Politik dagang bebas
Pemerintah memberikan kebijakan untuk bebas melakukan kegiatan ekspor atau
impor. Kebebasan ini diharapkan nantinya bisa membawa beberapa keuntungan,
contohnya mendapat barang produksi berkualitas tinggi atau barang yang harganya lebih
murah.
2. Kebijakan Impor
Kebijakan perdagangan internasional secara impor, yaitu:
Pemberlakuan Kuota
Pemerintah menetapkan kuota impor dalam jangka waktu tertentu.
Tujuannya supaya tidak mengganggu kegiatan produksi dalam negeri.
Pemberian Subsidi
Beberapa barang impor bisa jadi lebih murah dibanding barang produksi
dalam negeri. Maka dari itu, pemerintah memberikan subsidi supaya harga barang
xiv
dalam negeri bisa jauh lebih murah. Subsidi ini diberikan kepada produsen,
misalnya dengan pengurangan biaya produksi.
Larangan Impor
Kebijakan pelarangan impor berlaku untuk beberapa barang yang
dianggap bisa membahayakan lingkungan masyarakatnya. Contoh impor senjata
berapi. Selain itu, larangan impor ini juga sering diberlakukan untuk menghemat
devisa.
Tarif
Penetapan tarif dilakukan pada barang impor, bisa jadi lebih murah atau
mahal. Jika harga barang impor lebih mahal, hal ini bisa mendorong masyarakat
untuk lebih memilih memakai produk dalam negeri.
xv
Kompensasi pribadi adalah pembayaran internasional yang dilakukan oleh warga
negara pada suatu negara dengan warga negara lainnya.
Surat wesel adalah perintah tertulis yang digunakan terutama dalam perdagangan
internasional yang mengikat satu pihak untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada pihak lain berdasarkan permintaan atau pada tanggal yang telah ditentukan.
Surat wesel serupa dengan cek dan surat promes—dapat ditarik oleh individu atau
bank dan umumnya dapat dipindahtangankan melalui endorsemen .
xvi
neraca pembayaran negara melalui sistem perekonomian terbuka. Perdagangan
internasional dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth).
Ketika ekspor suatu negara mengalami kenaikan atau impor mengalami
penurunan karena kenaikan harga luar negeri atau perubahan selera di dalam
negeri, maka peningkatan ekspor tersebut mengarah pada meningkatnya
neraca perdagangan dan akan mengalami surplus dalam neraca pembayarannya.
2. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. Kredit
adalah
xvii
transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara
lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban
membayar kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam
neraca pembayaran dengan tanda positif (+). Sedangkan transaksi debet masuk
dengan tanda negatif (-).
xviii
Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan
(current account). Rekening transaksi berjalan (current account)
merupakan sub NPI yang 1.28 Sistem Pembayaran dan Neraca
Pembayaran Internasional mencatat seluruh transaksi barang dan jasa. Pos
ini merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi
transaksi barang. Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk
barang-barang yang bisa dilihat secara fisik, misalnya minyak, tembakau,
tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi
kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran
(menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri).
Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, barang modal, dan bahan
mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan transaksi debet
karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada
negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luarnegeri).
3. Reserve Account
Reserve Account merupakan sub NPI yang mencatat hasil bersih dari
cadangan devisa yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk valuta-valuta
asing.
xix
Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar
dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih
meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan
konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat
devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari
luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta
menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan. Tabel
1.6 memuat contoh perubahan arus kas pada berbagai transaksi antarnegara.
H. Devisa
Secara sederhana, devisa adalah kumpulan valuta asing yang berfungsi sebagai
medium pembiayaan transaksi perdagangan antar-negara atau perdagangan internasional.
Pengertian lain dari cadangan devisa adalah nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu
negara dalam bentuk mata uang asing, di mana nilai kekayaan tersebut diakui oleh oleh
negara-negara lainnya sebagai alat pembayaran.
Pada sistem devisa kontrol, devisa pada dasarnya dimiliki oleh negara.
Karena itu devisa yang dimiliki oleh masyarakat harus diserahakan pada negara,
dan setiap penggunaan devisa harus memperoleh izin dari negara. Sistem ini
pernah diterapkan di Indonesia berdasarkan UU no. 32 tahun 1964.
2. Sistem Devisa Semikontrol
Pada sistem devisa semi bebas, untuk perolehan dan penggunaan devisa-
devisa tertentu wajib diserahkan dan mendapat izin dari negara, sementara jenis
devisa lainnya dapat secara bebas diperoleh dan dipergunakan. Sistem ini pernah
diterapkan di Indonesia berdasarkan Perpu No. 64 Tahun 1970.
xx
Kebebasan ini yang kemudian disalahartikan dengan tidak wajib lapor, meskipun
di negara-negara lain kewajiban pelaporan ini masih diberlakukan.
4. Penegasan Sistem Devisa Bebas
xxi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perdagangan internasional merupakan mesin pertumbuhan ekonomi global. Melalui
pertukaran barang, jasa, dan modal, negara-negara dapat saling mendukung dan menciptakan
lingkungan ekonomi yang dinamis.
Perdagangan internasional mendorong efisiensi dan spesialisasi produksi. Negara
cenderung memproduksi barang dan layanan yang mereka dapat hasilkan dengan biaya yang
lebih rendah, sementara mengimpor barang dan layanan yang dapat diproduksi lebih efisien oleh
negara mitra.
Keterlibatan dalam perdagangan internasional membantu negara untuk diversifikasi
ekonominya. Ini menciptakan ketahanan terhadap fluktuasi dalam satu sektor ekonomi dan
mengurangi risiko yang terkait dengan ketidakpastian pasar.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/perdagangan-internasional/
https://umsu.ac.id/berita/perdagangan-internasional-pengertian-faktor-pendorong-dan-
manfaatnya/
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/faktor-faktor-pendorong-perdagangan-internasional/
https://www.bola.com/ragam/read/5460521/faktor-pendorong-dan-penghambat-perdagangan-
internasional-yang-perlu-diketahui?page=3
https://bbs.binus.ac.id/ibm/2017/06/teori-perdagangan-internasional-i/#:~:text=Teori
%20Ekonomi%20Merkantilisme&text=Merkantilisme%20memandang%20kekayaan%20suatu
%20negara,Stern%20dan%20Wennerlind%2C%202014
https://www.gramedia.com/literasi/teori-perdagangan-internasional/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/21/131212369/kebijakan-perdagangan-
internasional-bidang-ekspor-dan-impor?page=all
https://www.gramedia.com/literasi/alat-pembayaran-internasional/
https://money.kompas.com/read/2023/11/19/050610026/devisa-pengertian-jenisnya-sumber-dan-
contohnya?page=all#:~:text=Devisa%20negara%20adalah%20alat%20dalam,roda%20ekonomi
%20berputar%20dengan%20baik
xxiii