Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................3

PENDAHULUAN ...................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................3

1.2 Pokok Permasalahan ..........................................................................................7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................................7

BAB II .......................................................................................Error! Bookmark not defined.

TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................Error! Bookmark not defined.

2.1 Just In Time ............................................................Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Tujuan dan manfaat metode Just In Time. ............ Error! Bookmark not

defined.

2.1.2 Penerapan Just In Time. ..............................Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Tujuan Just In Time. .....................................Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Prinsip Dasar Just In Time. .........................Error! Bookmark not defined.

2.2 Persediaan. .............................................................Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Jenis-jenis persediaan. ................................Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Fungsi Persediaan. .......................................Error! Bookmark not defined.


2.2.3 Sistem Pencatatan Persediaan. .................Error! Bookmark not defined.

2.2.4 Biaya Persediaan Bahan Baku ...................Error! Bookmark not defined.

2.2.5 Persediaan Dalam Perspektif Just In Time............ Error! Bookmark not

defined.

2.3 Penelitian Terdahulu .............................................Error! Bookmark not defined.

2.4 Kerangka Pemikiran..............................................Error! Bookmark not defined.

BAB III ......................................................................................Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ..........................................................Error! Bookmark not defined.

3.1. Lokasi Penelitian ...................................................Error! Bookmark not defined.

3.2. Jenis Data ................................................................Error! Bookmark not defined.

3.3. Sumber Data ...........................................................Error! Bookmark not defined.

3.4. Informan Penelitian ...............................................Error! Bookmark not defined.

3.5. Instrumen Penelitian .............................................Error! Bookmark not defined.

3.6. Teknik Pengumpulan Data ..................................Error! Bookmark not defined.

3.7. Teknik Analisis Data .............................................Error! Bookmark not defined.

3.8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ..............Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa
dengan maksud mendapatkan laba (Grififin dan Ebert, 2007). Bisnis di Indonesia
berkembang sangat pesat dikalangan masyarakat. Perkembangan bisnis di
Indonesia semakin melonjak yang mengakibatkan persaingan-persaingan dalam
dunia bisnis semakin kompetitif. Bisnis menjadi alternatif yang sangat berpotensi
untuk menambah penghasilan dalam perekonomian bermasyarakat. Dengan
banyaknya masyarakat yang berbisnis, banyak juga UMKM yang berkembang di
Indonesia. Jika dilihat, cukup banyak penduduk Indonesia yang bergelut di UMKM.
Menurut data Kementrian Koperasi dan UMKM (2020) jumlah pelaku UMKM saat
ini di Indonesia ada sekitar 64,19 Juta UMKM.
UMKM merupakan usaha yang dimiliki perorangan atau usaha yang
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dengan jumlah kekayaan dan
pendapatan tertentu yang diatur pada undang-undang nomor 20 tahun 2008.
Berbagai macam jenis UMKM yang telah bermunculan, mulai dari usaha kuliner,
usaha kerajinan tangan, usaha fashion, usaha agrobisnis, dan masih banyak lagi
yang lainnya. Perusahaan satu dengan perusahaan lainnya saling bersaing untuk
berupaya menarik minat konsumennya dan juga mempromosikan keunggulan
produk yang dihasilkan dari usahanya. Terkhusus pada bidang kuliner, dimana
beragam jenis makanan yang banyak dan saling bersaing untuk menciptakan
produk yang unik dan cita rasa yang berkesan agar bernilai jual yang tinggi. Usaha
dibidang ini merupakan salah satu usaha yang memperlihatkan prospek yang
cukup bagus dan juga menguntungkan bagi pelaku usaha (Nova Fitriani,2020).
Kesuksesan bisnis kuliner tampak dari data Kementrian Koperasi dan UMKM
bahwa sebanyak 60 juta UMKM pada bidang kuliner yang ada di Indonesia per
tahun 2019.
Pada masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang banyak masyrakat yang
merasakan dampaknya. Virus ini berasal dari Wuhan, China. Awal penyebarannya
diperkirakan pada bulan April 2020 dan hingga sekarang Covid-19 masih saja
melanda Indonesia dan berdampak pada perekonomian Indonesia. Perusahaan-
perusahaan serta beberapa usaha-usaha mengalami dampak yang serius dari
pandemi ini. Dengan adanya pandemi, banyak UMKM yang mengalami
kebangkrutan ataupun gulung tikar. Menurut rilis dari Katadata Insight Center
(KIC), mayoritas UMKM (82,9%) merasakan dampak negative dari pandemi ini
dan hanya sebagian kecil (5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif dari jumlah
UMKM di Indonesia yang sebanyak 64,19 juta UMKM di Indonesia. UMKM di
bidang kuliner menjadi usaha yang cukup banyak di geluti di kalangan masyarakat
Indonesia. Dengan adanya pandemi Banyak usaha kuliner mengalami dampak
yang kurang baik dan adapun juga masih bisa bertahan seperti usaha kue dan roti
yang dimana, di Indonesia usaha ini masih tetap berjalan dikarenakan peminatnya
masih tetap stabil dan bahkan meningkat.
Sebagaimana diketahui, kue dan roti merupakan salah satu kebutuhan
yang bisa dibilang sering di perlukan bagi masyarakat indonesia. Usaha kue dan
roti di Indonesia bisa terbilang banyak dan juga terkenal, seperti; Breadtalk,
Holland Bakery, Cream puffs dan masih banyak lagi yang lainnya. Seperti halnya
yaitu usaha kue dan roti Gabour Bakery. Gabour Bakery merupakan usaha kecil
mikro dan menengah (UMKM) yang pembuatan produknya dilaksanakan dirumah
dengan menitipkan hasil produksinya ke beberapa toko-toko yang menjalin
kerjasama dengan usaha tersebut. Gabour bakery juga aktif dalam pemasaran
melalui media social tertentu. Usaha ini terletak di Kecamatan Nusa Penida,
Kabupaten Klungkung. Di Nusa Penida ada beberapa usaha kue dan roti yang
sudah mulai menjamur dibeberapa desa, namun usaha kue dan roti Gabour
Bakery ini menjadi salah satu usaha kue yang cukup terkenal di kalangan
masyarakat nusa penida. Disamping letak tempat usahanya yang strategis dan
senter atau dapat juga disebut sebagai kota dari kecamatan Nusa Penida. Maka
dari itu memudahkan masyarakat untuk mengetahui tempat usaha ini.
Gabour Bakery memproduksi beberapa kue dan roti, seperti; kue ulang
tahun, Bolu beraneka rasa, kue pai susu, roti gulung dan beberapa kue dan roti
lainnya. Dalam proses produksi, Gobour Bakery mempekerjakan tiga tenaga kerja
untuk proses produksi. Alat yang di gunakan dalam produksi pada usaha kue dan
roti Gabour Bakery ini dapat dikatakan cangggih, seperti alat pengaduk adonan
yang sudah menggunakan mixer yang canggih dan juga alat pemanggangan
dengan kapasitas yang banyak. Produksi akan meningkat ketika adanya hari raya
seperti hari raya Galungan unuk umat Hindu dan Hari raya Idul Fitri untuk umat
Muslim dan juga hari raya lainnya. Seluruh proses produksi yang dilakukan sudah
didukung dengan alat dan bahan-bahan yang berkualitas yang didatangkan dari
beberapa pemasok dari luar kecamatan Nusa Penida. Proses produksi dengan
menggunakan alat dan bahan yang berkualitas tentunya untuk menghasilkan hasil
yang berkualis juga untuk menghasilkan laba dan meminimalisir biaya persediaan.
Berdasarkan perbincangan bersama dengan pelaku usaha Gabour
Bakery, bahwasanya bahan baku akan di pesan dengan jumlah yang cukup
banyak untuk pemenuhan kebutuhan ketika permintaan dari konsumen
mengalami peningkatan. Situasi demikian terjadi sudah dari lama dikarenakan
bahan baku yang digunakan harus tersedia dan salah satu penyebab usaha ini
menyediakan pemenuhan kebutuhan bahan baku yaitu dikarenakan adanya
pandemi seperti sekarang dan dalam pengiriman bahan baku ke tempat usaha
harus melalui penyebrangan transportasi laut yang dimana untuk penyebrangan
tidak menentu keberangkatan dari pengirim bahan baku. Namun ketersediaan
bahan baku sangat sulit untuk di dapatkan pada musim pandemi seperti sekarang,
dikarenakan beberapa daerah di Bali menerapkan pembatasan kegiatan pada
masyarakat yang juga berdampak pada penyebrangan yang aksesnya tidak stabil.
Pengendalian bahan baku merupakan hal yang penting dalam suatu
proses produksi dan biaya persediaan. Pada usaha kue dan roti Gabour Bakery
belum bisa mengendalikan ketersediaan bahan baku dengan maksimal ketika
pandemi. Dengan melihat jumlah permintaan yang masih tetap stabil, sehingga
biaya persediaan bahan baku pada usaha ini menjadi tidak terkendali, seperti
halnya kekosangan pada beberapa bahan baku. Ketersediaan bahan baku untuk
produksi diperhitungkan dengan volume permintaan sebelumnya dan jumlah
permintaan pesanan dari konsumen lainnya. Dengan seiring jumlah permitaan dari
konsumen yang masih tetap stabil, dan persediaan bahan baku yang tidak
terkandali menyebabkan usaha Gabour Bakery tidak dapat memaksimalkan hasil
produksi dengan jumlah permintaan pesanan dari konsumen. Dengan tidak
terkendalinya ketersediaan bahan baku dapat merugikan perusahaan. Dengan
tidak terkendalinya persediaan yang dimiliki suatu usaha akan mengakibatkan
kerugian pada perusahaan dalam hal pendapatan laba, seperti halnya kualitas
produk, ketepatan waktu pengiriman hingga ketidak puasan konsumen. Dalam
sebuah usaha, untuk mengedalikan pengadaan persediaan bahan baku pada
suatu usaha dalam memproduksi sebuah produk, sebaiknya menggunakan sistem
produksi yang disebut metode Just In Time (JIT).
Just In Time merupakan suatu sistem produksi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen tepat pada waktu yang telah ditentukan sesua
dengan jumlah yang di perlukan dengan tujuan untuk mengefisienkan biaya
persediaan (Janson B & Nurcaya, 2019). Dalam akuntasi manajemen, Just In
Time merupakan suatu pengoperasian manajemen yang seluruh sumber daya
akan dipakai hanya yang dibutuhkan saja. Just In Time mengharuskan pelaku
usaha untuk menghasilkan produk ketika dibutuhkan saja dengan jumlah yang
dimint. Dengan demikian, biaya persediaan dapat diminimaisir dan pemborosan
yang sebelumnya terjadi dapat diatasi dengan menggunakan Just In Time, metode
ini dapat meningkatkan produktivitas dari pada usaha maupun perusahasn
tersebut (Dahtiah et al., 2020).
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nova Fitriani (2020)
pada usaha mikro, kecil dan menengah Vita Abadi Kecamatan Sendang,
Kabupaten Tulungagung menunjukkan bahwasanya penerapan metode Just In
Time pada usaha ini dapat berjalan dengan optimal dengan beberpa hasil yang
ditunjukkan sbelum diterapkannya metode JIT pada UMKM Vita Abadi biaya
persediaan sangat besar ketika metode JIT diterpakan, biaya persediaan ditekan
hingga titik terendah sehingga biaya persediaan menjadi terkendali.

1.2 Pokok Permasalahan


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode Just In Time
inventory dalam mengukur pemenuhan kebutuhan produksi ditengah pandemi
Covid-19 pada usaha kue dan roti Gabour Bakery?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penilitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana
penerapan metode Just In Time inventory dalam mengukur memenuhi kebutuhan
produksi ditengah pandemic Covid-19 pada Usaha kue dan roti Gabour Bakery.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai acuan maupun referensi untuk
penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini diaharapkan untuk menambah wawasan
mengenai Just In Time dan juga dapat memberikan sumbangan untuk kajian
keilmuan dalam ilmu akuntansi manajemen sebagai penerapan dari teori-teori
yang di dapatkan di bangku perkuliahan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan
dapat membantu UMKM untuk dapat menerapkan metode Just In Time pada
usahnya dalam pengendalian biaya persediaan bahan baku.

Anda mungkin juga menyukai