Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH “ FTS OBAT TANAMAN ”

UJI IMUNOMODULATOR SIRUP EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS CITRUS


AURANTIIFOLIA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
A3 FARMASI

Suhartini Ahadia F202001145


Intan Aprilia F202001146
Qanita Triani Quara F202001147
Wa Ode Nurfahrawati F202001148
Agista Amelya F202001149
Astrid Risky Farisyah F202001150
Wilda Sari Hero F202001151
Irmawati Syarif F202001152
Putu Wulandari F202001153
Serli Septiani F202001154

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2023
BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh
dari infeksi virus, bakteri maupun patogen lainnya. Infeksi yang terjadi pada manusia umumnya
tidak berlangsung lama, dan setelah sembuh jarang menimbulkan kerusakan permanen. Tubuh
manusia memiliki sistem imun sebagai pertahanan dari unsur-unsur patogen (Rahman, Aldi, &
Mayanti, 2016). Berdasarkan data ASEAN BioDiaspora Virtual Center(ABVC), tercatat bahwa
hingga bulan Oktober 2022 Indonesia menduduki peringkat pertama angka kejadian kasus
Covid-19 se-ASEAN. Menurut laman covid19.go.id, kasus Covid-19 di Indonesia per
tanggal 30 November 2022 telah terkonfirmasi sebanyak 6.664.844 pasien dengan angka
mortalitas sebanyak 159.830 orang.Peningkatan daya tahan tubuh merupakan salah satu upaya
dalam pencegahan Covid-19 yaitu dengan mengkonsumsi suplemen (Galanakis, 2020).

Indonesia memiliki berbagai tanaman herbal yang mempunyai khasiat dan manfaat,
sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk beberapa macam penyakit.
World Health Organization (WHO) memberikan rekomendasi dalam pengobatan untuk
menggunakan tanaman herbal. Hal itu dikarenakan tanaman sudah digunakan sejak awal
peradaban untuk mengobati beberapa penyakit dan luas digunakan dalam pengobatan tradisional
karena tanaman adalah pengobatan alternatif yang berbiaya rendah, mudah diperoleh, luas
cakupannya untuk penyembuhan penyakit dan dianggap memiliki efek samping yang relatif lebih
kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan sintetis salah satu tanaman herbal yang
memiliki khasiat sebagai obat adalah daun saga (Abrus precatorius L.). (Hafizh Zahra, 2022).

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat (BPOM, 2023).

Imunomodulator merupakan senyawa yang mampu berinteraksi dengan sistem imun


tubuh manusia sehingga dapat menaikkan atau menekan aspek spesifik dari respon imun. Sistem
imun sangat penting dalam melindungi tubuh daripenyakit-penyakit infeksi baik karena bakteri,
virus, maupun mikroorganisme yang lain. Sistem imun juga berperan dalam penyakit alergi,
autoimun maupun dalam transplantasi organ (Johnson, Ziegler , & Hawley, 2010).

Jeruk nipis, dengan genus Citrus, diketahui merupakan tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu terapi alternatif terhadap Covid-19, dimana diketahui bahwa
terdapat agen atau bahan aktif didalamnya yang berfungsi dalam meningkatkan imunitas tubuh
yaitu flavonoid(Permatasari et al., 2022). Menurut Pallavi et al. (2017), buah Citrusmemiliki
banyak senyawa bioaktif salah satunya adalah flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa yang
memiliki fungsi sebagai imunostimulan dengan cara meningkatkan aktivitas fagositosis sel,
oksidatif neutrofil dan merangsang sitotoksik sel (Sa’adah et al., 2020). Diketahui juga bahwa
kulit buah jeruk kaya akan senyawa flavonoid, senyawa flavonoid tersebut diantaranya adalah
hesperidin dan naringin (Saini et al., 2022).Hal ini juga ditambahkan oleh Mursyidah (2018),
bahwa kulit buah jeruk nipis memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti
flavonoid dimana hesperidin dan quercetin adalah turunan flavonoid yang terdapat pada kulit
buah jeruk nipis yang memiliki kemampuan sebagai imunomodulator.Makrofag merupakan salah
satu selfagosit yang dapat ditingkatkan aktivitasnya dengan penggunaan suatu zat yang
bersifat imunomodulator.

Kulit buah jeruk nipis merupakan salah satu limbah yang berpotensi sebagai antioksidan,
antibakteri, antifungi, antikanker hingga sebagai imunomodulator. Senyawa flavonoid dan
vitamin C yang terkandung di dalam kulit buah jeruk nipis berperan dalam imunomodulator
(Enejoh, et al., 2015). Sediaan farmasi sirup merupakan salah satu bentuk sediaan yang diminati
oleh masyarakat. Bentuk sediaan sirup memiliki kelebihan antara lain mudah dalam pemakaian,
sirup juga mempunyai rasa manis dan harum serta warna yang menarik karena mengandung
bahan pemanis dan bahan pewarna.

Bedasarkan Uraian Diatas maka tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
efek imunomodulator dari sediaan sirup ekstrak kulit buah jeruk nipis, sehingga dapat
meningkatkan sistem imun tubuh manusia terutama di masa pandemic COVID-19.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Berapa dosis yang paling efektif untuk Sediaan sirup dari ekstrak kulit jeruk nipis
memiliki efek imunomodulaotor ?
2. Bagaimana efektivitas uji imunomodulator Sediaan sirup dari ekstrak kulit jeruk nipis ?

I.3 Tujuan
Adaupun tujuan dari penelitian ini adalah ;

1. Untuk mengetahui dosis yang paling efektif untuk Sediaan sirup dari ekstrak kulit
jeruk nipis memiliki efek imunomodulaotor.
2. Untuk melihat efektivitas uji imunomodulator Sediaan sirup dari ekstrak kulit jeruk
nipis.

Anda mungkin juga menyukai