Anda di halaman 1dari 3

SINERGI EKONOMI DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

LAPORAN PENDAHULUAN
TERKAIT PROGRAM PENANGANAN STUNTING

Kata Pengantar

Stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah. Dalam Rencana


Panjang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, penanganan stunting termasuk
Major Project atau Proyek Prioritas Strategis yang wajib dituntaskan. Targetnya, angka
kematian ibu turun hingga 183 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga prevalensi dapat
dipangkas menjadi 14%. Namun pada implementasinya, Major Project ini terbentur beragam
masalah. Pelaksanaan program penanganan stunting tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
Sehubungan itu dan penugasan Menteri PPN/Kepala Bappenas kepada Staf Ahli
Menteri Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, melalui hibah PFM MDTF III pada tahun
2023 diperlukan satu konsultan senior untuk melakukan tinjauan dan analisis mendalam
pada efektivitas perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program penanganan
stunting, serta menyusun rekomendasi kebijakannya sebagai salah satu bahan masukan
dalam RPJMN 2025 – 2029.
Kami sebagai konsultan senior yang dipilih sebagai pelaksana dengan ini menyusun
Laporan Pendahuluan/Inception Report SINERGI EKONOMI DAN PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN TERKAIT PROGRAM PENANGANAN STUNTING sebagai pra
pelaksanaan pekerjaan yang dipercayakan kepada kami. Laporan ini terdiri dari 4 bab,
meliputi; Pendahuluan, Pendekatan dan Metodologi, Rencana Kegiatan, Capaian Target
Antara Percepatan Penurunan Stunting serta Lampiran Daftar Kebutuhan Data Lapangan.
Demikian kiranya semoga Laporan Pendahuluan ini menjadi pijakan kami
melaksanakan pekerjaan ini, tentu dengan harapan mendapat masukan dari berbagai pihak
terkait, khususnya jajaran Staf Ahli Menteri Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Semoga hasil pekerjaan
tersebut di atas terselenggara sesuai dengan yang diharapkan mrelalui Kerangka Acuan
Kerja.

Jakarta, November 2023


Konsultan Senior
Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Pembangunan
Terkait Program Penangan Stunting

dr. Eni Gustina, MPH

I
SINERGI EKONOMI DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
LAPORAN PENDAHULUAN
TERKAIT PROGRAM PENANGANAN STUNTING

Daftar Isi

Bab Halaman

Kata Pengantar……………………..……………………..………….…..… i

Daftar Isi……………………..……………………..………..………..…..… ii

I. PENDAHULUAN ……………………..……………………..………..… 1
I.1. Ruang Lingkup Kajian………………..……………………..…… 4
I.2. Ruang Lingkup Substansi…………..……………………..…… 5
I.2.1. Efektivitas perencanaan dan penganggaran…..……. 5
I.2.2. Sinergi pelaksanaan program antara pusat
dan daerah……………..……………………..………..… 6
I.2.3. Penanganan Stunting di Indonesia ………..………..… 6
I.2.4. RPJMN 2020-2024 dalam Penanganan Stunting…..… 7

II. PENDEKATAN DAN METODOLOGI …..……………………………… 15


III. RENCANA KEGIATAN …..………………………..……………….…… 19
III.1. Tahap 1: Kajian di tingkat pusat …………..……………..…… 19
III.2. Tahap 2: Kajian di tingkat daerah ………..…………………… 20
III.3. Pengolahan hasil kajian dan penyusunan laporan …...……. 20
III.4. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan …………..…………..……… 21
III.5. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli …………..…………..……… 21
III.6. Keluaran dan Hasil……………..………………………..……. 22

IV. CAPAIAN TARGET ANTARA PERCEPATAN


PENURUNAN STUNTING……………..………………………..……. 23
IV.1. Layanan Intervensi Spesifik…..………………………..……. 24
IV.1.1. Indikator Spesifik 1: Persentase Ibu Hamil
Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang
Mendapatkan Tambahan Asupan Gizi………..……. 25
IV.1.2. Indikator Spesifik 2: Persentase Ibu Hamil
yang Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Minimal 90 Tablet Selama Masa Kehamilan..……. 27
IV.1.3. Indikator Spesifik 3: Persentase Remaja Putri yang
Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) ……. 27

II
SINERGI EKONOMI DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
LAPORAN PENDAHULUAN
TERKAIT PROGRAM PENANGANAN STUNTING

Bab Halaman

IV.1.4. Indikator Spesifik 4: Persentase Bayi Usia


Kurang dari 6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu
(ASI) Eksklusif…………..………………………..……. 28
IV.1.5. Indikator Spesifik 5: Persentase Anak Usia
6-23 Bulan Yang Mendapat Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP-ASI) …..………………………..……. 29
IV.1.6. Indikator Spesifik 6: Persentase Anak Berusia
di Bawah Lima Tahun (Balita) Gizi Buruk yang Mendapat
Pelayanan Tata Laksana Gizi Buruk……………..……. 30
IV.1.7. Indikator Spesifik 7: Indikator Persentase Anak
Berusia di Bawah Lima Tahun (Balita) yang dipantau
Pertumbuhan dan Perkembangannya…………..……. 31
IV.1.8. Indikator Spesifik 8: Persentase Anak Balita
dengan Gizi Kurang yang Mendapat Tambahan
Asupan Gizi……………..………………………..……. 32
IV.1.9. Indikator Spesifik 9: Persentase Anak Berusia
di Bawah Lima Tahun (Balita) yang Memperoleh
Imunisasi Dasar Lengkap………………………..……. 33

IV.2. Layanan Intervensi Sensitif…..………………………..……. 35


IV.2.1. Indikator Sensitif 1: Persentase Pelayanan KB
Pasca Persalinan (KBPP) ……………………..……. 37
IV.2.2. Indikator Sensitif 2: Persentase Kehamilan yang
Tidak Diinginkan (KTD) ………………………..……. 38
IV.2.3. Indikator Sensitif 3: Persentase Calon PUS
yang Memperoleh Pemeriksaan Kesehatan
Sebagai Bagian dari Pelayanan Nikah………..……. 39
IV.2.4. Indikator Sensitif 4: Persentase Rumah Tangga
yang Mendapatkan Akses Air Layak Minum
di Kabupaten/Kota Lokasi Prioritas…………..……. 40
IV.2.5. Indikator Sensitif 5: Persentase Rumah Tangga
yang Mendapatkan Akses Sanitasi (Air Limbah
Domestik) Layak di Kabupaten/Kota Prioritas……. 41
IV.2.6. Indikator Sensitif 6: Cakupan Penerima Bantuan
Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional…..……. 41
IV.2.7. Indikator Sensitif 7: Cakupan Keluarga Berisiko
stunting yang Memperoleh Pendampingan..……. 42
IV.2.8. Indikator Sensitif 8: Jumlah Keluarga Miskin
dan Rentan yang Memperoleh Bantuan Tunai
Bersyarat…..………………………..……………….…… 43
IV.2.9. Indikator Sensitif 9: Persentase Target Sasaran
yang Memiliki Pemahaman yang Baik tentang
stunting di Lokasi Prioritas………..……………….…… 44
IV.2.10. Indikator Sensitif 10: Jumlah Keluarga Miskin dan
Rentan yang Menerima Bantuan Sosial Pangan.…… 44
IV.2.11. Indikator Sensitif 11: Persentase Desa/Kelurahan
Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau
Open Defecation Free (ODF) ……..……………….…… 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

III

Anda mungkin juga menyukai