TAHAP 1A
PELAYANAN ANTENATAL
BERKUALITAS DAN TERPADU
Oleh :
GOENTOR PRIAMBODO JOEANG
NIM. 1950912310003
Pembimbing :
dr. RENNY ADITYA, M.Kes, Sp.OG (K)-Obginsos
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
DEPARTEMEN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD ULIN BANJARMASIN
Februari 2021
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4
2.1 Antenatal Care ........................................................................................ 4
2.1.1 Definisi .......................................................................................... 4
2.1.2 Tujuan ........................................................................................... 4
2.1.3 Jadwal Kunjungan Antenatal Care ................................................ 5
2.1.4 Pemeriksaan Antenatal .................................................................. 6
2.1.5 Melakukan Pemeriksaan Penunjang ............................................. 10
2.1.6 Memberikan Suplemen dan Pencegahan Penyakit ....................... 11
2.1.7 Materi Konseling Informasi dan Edukasi ..................................... 12
2.2 Antenatal Care pada Buku KIA Revisi 2020 ........................................ 14
2.2.1 Periksa Kehamilan ........................................................................ 14
2.2.2 Pelayanan Dokter .......................................................................... 15
2.2.3 Perawatan Sehari-hari Ibu Hamil .................................................. 18
2.2.4 Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil untuk Kebutuhan Sehari-hari
....................................................................................................... 19
2.2.5 Aktifitas Fisik dan Latihan Fisik ................................................... 20
2.2.6 Tanda Bahaya pada Kehamilan ..................................................... 21
2.3 Pelayanan Antenatal Terpadu dan Berkualitas ................................... 22
2.3.1 Tujuan Pelayanan Antenatal Terpadu ........................................... 22
BAB III. KESIMPULAN .................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ..................................................... 8
Gambar 2.2 Tinggi fundus uteri saat kehamilan ................................................... 8
Gambar 2.3. Manuever Leopold I-IV .................................................................. 10
Gambar 2.4. Pemeriksaan Kehamilan .................................................................. 15
Gambar 2.5. Pemeriksaan dokter trimester 1 (usia kehamilan <12 minggu) ........ 16
Gambar 2.6. Skrining Preeklampsia pada usia kehamilan <20 minggu ............... 17
Gambar 2.7. Pelayanan dokter trimester 3 (Usia kehamilan 32-36 minggu) ........ 18
Gambar 2.8. Perawatan Sehari-hari pada Ibu Hamil ............................................ 19
Gambar 2.9. Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil ................................................ 20
Gambar 2.10. Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil ...................................................... 21
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jadwal kunjungan antenatal ................................................................ 6
Tabel 2.2. Pemberian vaksin TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi atau
tidak tahu status imunitasnya ................................................................ 11
Tabel 2 3. Pemberian vaksin tetanus
untuk ibu yang sudah pernah diimunisasi ............................................ 12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap
pelayanan antenatal yaitu cakupan K1 (Kunjungan pertama) adalah kontak pertama
ibu hamil dengan tenaga kesehatan dan K4 adalah kontak 4 kali atau lebih dengan
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar. Pelayanan antenatal
dinilai berkualitas apabila pelayanan antenatal tersebut telah memenuhi standar
yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu 10 T (timbang berat badan dan ukur tinggi
badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/ LiLa), ukur
tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),
skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus bila diperlukan,
pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan laboratorium sederhana
(rutin/khusus), tatalaksana/penanganan kasus, temu wicara/ konseling).4
Dalam penulisan ini akan dijabarkan mengenai ANC yang meliputi definisi,
tujuan, jadwal kunjungan dan pemeriksaan ANC sehingga diharapkan dapat
2
meningkatkan pemahaman penulis maupun pembaca terhadap ANC yang
berkualitas dan terpadu.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Tujuan
ANC memiliki beberapa tujuan yaitu memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
4
janin, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal
dan sosial ibu dan bayi, mengenal secara dini adanya komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu
agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif,
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal serta menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan janin.
Adapun tujuan pelayanan prenatal yang terbagi menjadi tujuan
pelayanan terhadap ibu dan tujuan pelayanan terhadap janin, tujuan
terhadap ibu yaitu untuk mengurangi penyulit-penyulit masa
antepartum, untuk mempertahankan kesehatan jasmaniah maupun
rohaniah dari ibu, supaya persalinan dapat berlangsung dengan
aman, supaya ibu tetap sehat pada saat postpartum, supaya ibu dapat
memenuhi segala kebutuhan janin. Sedangkan tujuan terhadap janin
adalah untuk mengurangi prematuritas, kelahiran mati dan kematian
neonatal dan kesehatan yang optimal dari bayi
5
1. Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk
mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai
standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin
pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 16.
2. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih
dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi,
untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif
sesuai standar.
6
imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap, pemberian tablet Fe
minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis 1 tablet setiap
harinya, lakukan tes penyakit menular seksual (PMS), Temu wicara
dalam rangka persiapan rujukan.
a) Melengkapi Riwayat Medis
Pada kunjungan pertama, harus dilengkapi riwayat medis ibu
seperti identitas, riwayat kehamilan sekarang, riwayat
kontrasepsi, riwayat obstetri lalu, riwayat medis lainnya, dan
riwayat sosial ekonomi. Pada kunjungan berikutnya, selain
memperhatikan catatan pada kunjungan sebelumnya,
tanyakan keluhan yang dialami ibu selama kehamilan
berlangsung.10
b) Melengkapi Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan fisik umum pada kunjungan pertama yang
utamanya dilakukan adalah periksa tanda vital (tekanan
darah, suhu badan, frekuensi nadi, frekuensi napas), berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA), inspeksi
secara singkat muka apakah ada edema atau terlihat pucat ,
status generalis atau pemeriksaan fisik umum lengkap.10
c) Melengkapi Pemeriksaan Fisik Obstetri
Pemeriksaan fisik obstetri yang dilakukan:
1. Mengukur tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur
bila usia kehamilan>20minggu)
7
Gambar 2.1. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri.10
8
trimester II), posisi pemeriksa menghadap kepala
pasien.
c) Leopold III : menentukan bagian janin yang
terletak di bagian bawah uterus (dilakukan mulai
akhir trimester II), posisi pemeriksa menghadap
kepala pasien.
d) Leopold IV : menentukan berapa jauh masuknya
janin ke pintu atas panggul (dilakukan bila usia
kehamilan >36 minggu), posisi pemeriksa
menghadap kaki pasien.
e) Auskultasi denyut jantung janin menggunakan
fetoskop atau Doppler (jika usia kehamilan> 16
minggu).
9
2.1.5 Melakukan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan
laboratorium (rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan
ultrasonografi.10 Lakukan pemeriksaan laboratorium rutin (untuk
semua ibu hamil) pada kunjungan pertama :
a) Kadar hemoglobin
b) Golongan darah ABO dan rhesus
c) Triple eliminasi : Tes HIV, HbsAg dan Sifilis
d) Rapid test atau apusan darah tebal dan tipis untuk malaria:
untuk ibu yang tinggal di atau memiliki riwayat bepergian
kedaerah endemik malaria dalam 2 minggu terakhir.
10
perencanaan persalinan pasien. Pada Fasilitas kesehatan yang tidak
memiliki fasilitas USG dapat melakukan rujukan untuk pemeriksaan
USG jika alat atau tenaga kesehatan tidak tersedia.
11
Tabel 2.3. Pemberian vaksin tetanus untuk ibu yang sudah
pernah diimunisasi10
Pernah Selang waktu minimal
1 kali TT2, 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
2 kali TT3, 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika
selang waktu minimal terpenuhi)
3 kali TT4, satu tahun setelah TT3
4 kali TT5, satu tahun setelah TT4
5 kali Tidak perlu lagi
12
menyusui dini dan Air susu ibu (ASI) eksklusif juga menjadi materi
yang wajid di edukasi kepada ibu saat konselling.
Selama kehamilan ibu harus dapat mencukupi kebutuhan
gizi hariannya, agar pertumbuhan janin baik serta mengurangi
masalah – masalah yang timbul selama kehamilan yang diakibatkan
karena kekurangan gizi. Dampak kekurangan Gizi pada ibu hamil
secara umum akan menimbulkan kerugian sebagai berikut :
Pengaruh Pada Ibu Hamil :
• Ibu lemah & kurang nafsu makan
• Perdarahan dalam masa kehamilan
• Kemungkinan terkena infeksi tinggi
• Anemia, Hb< 11 g /dL
• Abortus
• Bayi lahir mati
• Cacat bawaan
• Anemia pada bayi
• Berat badan lahir rendah
• Keadaan umum kesehatan bayi baru lahir kurang
• Persalinan sulit
• Persalinan prematur
• Perdarahan setelah persalinan
• Persalinan dengan operasi cenderung meningkat
Karena itu maka pada ibu hamil harus tetap menjaga pola
makan seimbang selama kehamilan dengan tujuan untuk menjaga
13
kesehatan ibu hamil, kesehatan janin yang dikandung, persiapan
persalinan dan untuk pemulihan pasca melahirkan
Masalah seperti kelainan denyut jantung janin, tali pusat,
mekonium, persalinan lebih bulan dan skor APGAR yang kurang,
lebih sedikit terjadi pada ibu hamil yang menjaga kebugarannya
selama masa kehamilan. Menjaga kebugaran fisik selama kehamilan
harus tetap dilakukan asalkan tidak berlebihan. Hal ini dikarenakan
aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan aliran
darah ke rahim sehingga mengganggu kesejahteraan janin. Untuk itu
dianjurkan pada ibu hamil agar melakukan program senam hamil
antenatal yang sederhana diantaranya adalah berjalan. Berjalan
merupakan senam yang paling baik, Senam yang dianjurkan adalah
untuk memperkuat antara lain
• Punggung bagian bawah : goyangan panggul
• Abdomen : merangkak, melingkar, memiringkan
panggul
• Dasar panggul : senam kegel dan merangkak
14
Gambar 2.4. Pemeriksaan Kehamilan13
15
Gambar 2.5. Pemeriksaan dokter trimester 1 (usia
kehamilan <12 minggu)13
16
Gambar 2.6. Skrining Preeklampsia pada usia
kehamilan <20 minggu13
17
Gambar 2.7. Pelayanan dokter trimester 3 (Usia
kehamilan 32-36 minggu) 13
18
Beberapa faktor yang turut berpengaruh di antaranya usia,
pendidikan, pekerjaan, paritas, dukungan keluarga, dan ekonomi
2.2.4 Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil untuk Kebutuhan Sehari-
hari
Kehamilan merupakan masa kritis atau masa emas tumbuh
kembang manusia yang singkat, bagian dari Window of Opportunity,
yang memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Sepanjang tahap awal
kehamilan, ibu hamil membutuhkan konsumsi makanan yang lebih
dari semula, pola makanan yang tepat, juga asupan makronutrien
yang seimbang. Pola asupan makanan yang adekuat sangat penting
untuk menunjang kesehatan fisik, perkembangan mental janin, dan
menurunkan komplikasi kehamilan.
19
Gambar 2.9. Porsi Makan dan Minum Ibu Hamil13
20
1. Trimester 1 (0-12 minggu): pemanasan/ + stretching,
aerobic, kegel exercise, pendinginan/+ stretching
2. Trimester II (13-28 minggu): pemanasan/ + stretching,
aerobic, kegel exercise, senam hamil, pendinginan/+
stretching
3. Trimester III (29-40 minggu): pemanasan/ + stretching,
kegel exercise, senam hamil, pendinginan/+ stretching.
2.2.6 Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang terjadi selama kehamilan atau
periode antenatal, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian. Adapun tanda-tanda bahaya yang perlu
diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan adalah perdarahan
pervaginam, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, gerakan janin
berkurang, bengkak pada muka dan wajah, nyeri perut bagian
bawah, kurangnya kenaikan berat badan.
21
2.3 Pelayanan Antenatal Terpadu yang Berkualitas
ANC terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Pelayanan tersebut
dapat diberikan oleh dokter, bidan, perawat dan tenaga medis lain yang
terlatih dan profesional.14
Menurut Mochtar Pelayanan antenatal terpadu adalah perawatan
yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja ibu sakit dan
memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan dan penjaga wanita hamil
agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang
sehat.15
Pelayanan ANC terpadu merupakan pelayanan yang sangat penting,
pelayanan ini diberikan ibu selama kehamilan agar kehamilannya sehat
sampai melahirkan bayinya sehat pula sehingga pada akhirnya dapat
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan kesehatan disebut
bermutu apabila pelayanan kesehatan yang diberikan dapat memberikan
kepuasan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan serta penyelenggaraan
sesuai dengan standar pelayanan profesi dan kode etik yang telah
ditetapkan yaitu sesuai dengan standar pelayanan.
Menurut (Ferrer, 2005) perawatan ANC terpadu mencakup
pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung
normal, untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelainan yang timbul juga
antisipasinya, penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan
bagaimana cara-cara mengatasi gejalanya mengenai gaya hidupnya,
persiapan, baik fisik maupun psikologis untuk persalinan nantinya,
dukungan dan dorongan mental jika terdapat masalah-masalah sosial atau
psikologis dalam kehamilan.16
22
penyakit yang mengenai kehamilan dan mengetahui secara dini
komplikasi kehamilan sehingga dapat direncanakan
penatalaksanaannya dengan baik. Selain itu pelayanan ANC yang
terpadu dilakukan untuk menyiapkan persalinan menuju wellborn
baby dan well health mother, mempersiapkan perawatan bayi baru
lahir, mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu
serta bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan
proses kelahiran bayi dan membantu menyampaikan ibu untuk
menyusui dengan sukses, menjalankan puerperinium normal, dan
merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial. 17
Pemberi perawatan antenatal terpadu dapat seseorang dokter
umum atau ahli kandungan, yang bekerja dengan perawat dan bidan.
Pelayanan ANC dapat diberikan diruang praktek dokter, klinik di
rumah sakit, atau klinik bidan swasta. Ibu hamil harus diberikan
kesempatan untuk memilih fasilitas kesehatan yang disukainya.
23
BAB III
KESIMPULAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25
11. Salimah; Rusmiati; Maryanah; Susanti Ni Nengah. Asuhan Kebidanan
Antenatal.Jakarta: EGC. 2006
12. Sastrawinata S. obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Bandung, 2003
13. Buku KIA Terbaru Revisi Tahun 2020, Revisi Bagan Maternal, diunduh dari
https://www.dinkes.surakarta.go.id/apa-yang-baru-dari-buku-kia-revisi-2020-
seri-pertama-kesehatan-ibu/.html, diakses pada 2 Oktober 2020.
14. Mikrajab, Muhammad Agus, and Tety Rachmawati. “Policy Analysis of
Integrated Antenatal Care Implementation at Public Health Centers in Blitar
City.” Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 2016; 19(1): 41–53.
15. Rustam, Mochtar. “Sinopsis Obstetri Fisiologi Dan Obstetri Patofisiologi.”
Jakarta. EGC. 2011
16. Lutfiana, Liya. “Adanya Program ANC TERPADU Guna Menurunkan Angka
HIV AIDS Di Indonesia”. 2018
17. Manuaba, I B G. “Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan
KB.” 1998
26