M4 (235010117)
Moral Seksualitas
2. Masturbasi
Dalam Katekismus Gereja Katolik 2352, masturbasi adalah rangsangan alat-alat
kelamin yang disengaja dengan tujuan membangkitkan kenikmatan seksual. Banyak
orang berpendapat bahwa masturbasi merupakan bagian dari kesadaran dan
kematangan seksual remaja. Kebanyakan ahli moral Katolik enggan untuk
berpandangan bahwa masturbasi hanya merupakan bentuk pelampiasan seksual yang
normal. Mereka menyatakan bahwa secara fenomenologis,masturbasi merupakan
ungkapan seksualitas yang lebih berpusat pada dirisendiri, sendirian, dan hedonistis
daripada rasional timbal balik dan memberi.
3. Percabulan
Gereja Katolik menentang praktik fornikasi (hubungan seksual antara dua orang
yang tidak terikat perkawinan antara satu dengan yang lainnya), yang sering disebut
"percabulan", menyebutnya "sangat bertentangan dengan martabat pribadi-pribadi
tersebut dan martabat seksualitas manusia.
Grefa Aurelis
M4 (235010117)
4. Homoseksualitas
Katekismus Gereja Katolik menyajikan suatu bagian tersendiri mengenai
homoseksualitas ketika menguraikan perintah keenam. Tindakan homoseksual
dipandang sebagai pelanggaran terhadap perintah tersebut. Katekismus menyatakan
bahwa tindakan-tindakan itu "melanggar hukum kodrat, tidak dapat melahirkan
anugerah kehidupan, dan tidak berasal dari suatu kebutuhan asal untuk saling
melengkapi secara seksual dan afektif. Dalam situasi apapun juga tindakan-tindakan itu
tidak dapat dibenarkan." Gereja mengajarkan bahwa kecenderungan homoseksual
"sesungguhnya merupakan gangguan" dan mungkin suatu cobaan berat bagi pribadi
yang mengalaminya. Gereja mengajarkan bahwa mereka harus "diterima dengan rasa
hormat, kasih sayang dan kepekaan ... diskriminasi yang tidak adil terhadap mereka
perlu dihindari.
5. Kontrasepsi
Gereja telah menentang kontrasepsi setidaknya sejak abad kedua. Banyak Bapa
Gereja awal mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penggunaan kontrasepsi,
misalnya Yohanes Krisostomus, Hieronimus, Klemens dari Aleksandria, Hippolitus
dari Roma, Agustinus dari Hippo, dan banyak lagi yang lainnya. Di antara berbagai
kecaman tersebut adalah suatu pernyataan oleh Hieronimus yang menyebut satu bentuk
kontrasepsi oral: "Beberapa orang melakukan sedemikian jauh dengan menggunakan
ramuan-ramuan, sehingga memungkinkan mereka memastikan ketidaksuburan, dan
karenanya membunuh manusia tepat sebelum pembuahan mereka." Katekismus Gereja
Katolik menyatakan bahwa semua tindakan seksual harus memenuhi kedua tujuannya,
yaitu prokreatif dan unitif (mempersatukan). Selain mengecam penggunaan kontrasepsi
buatan sebagai sesuatu yang pada hakikatnya adalah jahat.
Kesimpulan