Anda di halaman 1dari 6

1.

Falsafah/Filosofis/Methatheory
Filsafat, pandangan dunia atau methatheory mengacu pada pertanyaan filosofis dan
metodologis terkait dengan pengembangan dasar teoritis keperawatan. Methatheory berkaitan
dengan proses menghasilkan pengetahuan dan mendiskusikan isu-isu luas yang berkaitan dengan
sifat teori, jenis teori, dan kriteria yang sesuai untuk mengevaluasi teori (Mc Ewen & Melanie,
2019).
Filosofi dapat didefinisikan sebagai ungkapan yang mencakup pengakuan secara
ontology mengenai fenomena dalam suatu disiplin ilmu epistomologi menjelaskan bagaimana
fenomena tersebut dapat dikenal dan secara etik tentang apa yang menjadi nilai dalam setiap
disiplin ilmu. Secara ontology filosofi keperawatan memandang adanya manusia, lingkungan,
kesehatan, dan keperawatan. Secara epistomologi filosofi keperawatan memberikan beberapa
informasi tentang bagaimana seseorang mampu mempelajari dunia dan bagaimana fenomena
tersebut dapat diketahui. Epistomologi secara langsung memberikan penjelasan pengetahuan
tentang manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan dapat dikembangkan (Fawcett, 2006)
Filosofi keperawatan sebagai keyakinan dasar dalam menerapkan teori keperawatan.
Menurut alligood (2010), filosofi merupakan tingkatan teori yang paling abstrak dimana makna
fenomena keperawatan ditetapkan melalui analisis, penalaran, dan presentasi logis. Filosofi
mempertanyakan dan mencari penjelasan dan menganalisis alasan umum dalam upaya untuk
memperkaya hidup dan untuk meningkatkan pemahaman tentang keberadaan dan pengalaman
manusia dari substansi yang mengungkapkan sifat keberadaan manuasia sebagai suatu disiplin
ilmu (Butts & Rich, 2011). Filosofi suatu disiplin mempelajari konsep-konsep untuk menyusun
proses pemikiran dari disiplin dengan maksud untuk mengenali dan mengungkapkan landasan
(Blackburn, 2016 dalam Melanie McEwen, Evelyn M. Wills, 2019).
2. MetaParadigma
Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global untuk mengidentifikasi fenomena
yang terkait disiplin ilmu, dan secara umum digunakan sebagai dasar dalam menggambarkan
hubungan antar beberapa konsep (Fawcett, 2005). Metaparadigma adalah suatu ungkapan atau
sekelompok ungkapan untuk mengidentifikasi fenomena yang saling berhubungan.
Metaparadigma merupakan konsep yang paling abstrak dalam disiplin ilmu keperawatan (yang
terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan) serta beberapa konsep yang ada
masuk ke dalam setiap model konseptual berdasarkan filosofi model tersebut (Fawcett, 2005)
Metaparadigma adalah pandangan dunia dari suatu disiplin ilmu yang membedakan fokus
dari suatu disiplin. Sebuah metaparadigma, yang dianggap sebagai sudut pandang yang paling
abstrak dari suatu disiplin, terdiri dari konsep-konsep yang mendefinisikan disiplin. Dalam
keperawatan, konsep metaparadigma keperawatan paling banyak diterima adalah manusia
lingkungan, kesehatan, dan perawat. (Butts & Rich, 2011).
Paradigma merupakan suatu diagram konseptual berupa struktur-struktur yang digunakan
untuk mengorganisasikan teori. Berdasarkan definisi tersebut, maka metaparadigma keperawatan
digunakan sebagai dasar dalam mempelajari beberapa konsep keperawatan berdasarkan filosofi
model yang digunakan sedangkan paradigma keperawatan memberi arahan kepada perawat
dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan
seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan serta kehidupan profesi.

3. Model Konseptual
Model konseptual didefenisikan sebagai kumpulan konsep yang umum dan abstrak
dengan menempatkan fenomena suatu disiplin ilmu, dalil yang secara luas menggambarkan
konsep tersebut yang secara umum dan abstrak berhubungan dengan dua atau lebih konsep
(Fawcett, 2005). Model konseptual memberikan perspektif atau kerangka kerja sebagai pola pikir
kritis dan acuan dalam membuat keputusan bagi perawat (Tomey and Alligood, 2010). Model
konseptual digunakan sebagai kerangka konsep kerja yang mengarahkan suatu pandangan
keperawatan dalam tindakan yang akan dilakukan dalam memberikan asuhan, menjadikan
perawat peka terhadap apa yang terjadi dalam memberikan asuhan keperawatan, dan sebagai pola
pikir kritis serta acuan dalam membuat keputusan bagi perawat.
Model konseptual memandu penelitian dan praktek dalam "hubungan timbal balik" antara
model konseptual dan praktik keperawatan. Model konseptual memberikan karakterisasi dan
struktur untuk praktik keperawatan. (Butts & Rich, 2011).Model konseptual biasanya
dikembangkan melalui tiga tahap yaitu konseptual/formulasi, formalisasi model dan validasi,
prosesnya dapat dilakukan secara empiris atau intuitif, deduktif atau induktif. Model konseptual
menggambarkan asumsi, keyakinan, nilai dari pengembang model terhadap fenomena yang
diamati. Model konseptual terdiri dari enam unit yaitu apa tujuan keperawatan, bagaimana
konseptualisasi klien, apa peran sosial perawat, apa masalah/kesukaran sumber, apa intervensi
yang dilakukan dan konsekuensi yang diinginkan (Peterson & Bredow, 2004).
4. Hubungan Falsafah dan Paradigma
Dasar tebentuknya suatu model keperawatan dan teori keperawatan tidak terlepas dari
hubungan antara landasan falsafah dan paradigma (Fawcett & DeSanto-Madeya (2013) dalam
Melanie McEwen, Evelyn M. Wills, 2019). Salsberry (1994) dalam Fawcett (2006) menjelaskan
bahwa filsafah terdiri dari asumsi dasar dan keyakinan yang dibangun diatas teori. Sehingga
dapat dikatakan bahwa falsafah keperawatan sebagai keyakinan dasar dalam menerapkan teori
keperawatan terhadap metaparadigma keperawatan yang terdiri dari manusia, lingkungan,
kesehatan dan keperawatan. Dalam hal ini paradigma dapat dijadikan parameter dasar dan
kerangka kerja untuk mengatur sebuah disiplin ilmu pengetahuan, hal ini berarti paradigma
keperawatan akan memberikan banyak kontribusi terhadap pengembangan teori-teori
keperawatan. Fungsi paradigma selain sebagai parameter adalah untuk mengidentifikasi batas-
batas materi subjek yang menjadi perhatian sebuah disiplin ilmu, paradigma juga memberikan
kesimpulan intelektual dan tujuan sosial dalam penerapan disiplin ilmu.

5. Hubungan Paradigma dan Model Konseptual


Perspektif holarchy struktural pengetahuan keperawatan kontemporer yang digambarkan
Fawcett (2006) menunjukkan bahwa metaparadigma dan konseptual model merupakan formulasi
yang berbeda. Dalam suatu disiplin ilmu terdapat beberapa model konseptual tetapi memiliki
satu metaparadigma. Beberapa model konseptual memungkinkan anggota disiplin untuk berpikir
tentang fenomena kepentingan umum dalam berbagai cara. Menurut Bradshaw (1995) dalam
fawcett (2006), pandangan bahwa "tidak ada satu pun disiplin ilmu" yang tidak memiliki model
konseptual yang jelas dan universal mengenai apa yang hendaknya mendukung praktik secara
tepat. Model konseptual mengatasi fenomena yang diidentifikasi oleh metaparadigma dan
menggabungkan konsep-konsep global dan proposisi dengan cara yang lebih bersifat membatasi
namun masih abstrak. Jadi, setiap model konseptual menyediakan pandangan yang berbeda
tentang konsep metaparadigma. Seperti dalam disiplin lainnya, model konseptual keperawatan
mewakili berbagai paradigma yang mengatasi fenomena yang diidentifikasi oleh metaparadigma
disiplin keperawatan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa masing-masing
mendefinisikan empat konsep metaparadigm secara berbeda dan menghubungkan konsep-konsep
itu dengan berbagai cara (Neuman & Fawcett, 2002). Dapat disimpulkan bahwa setiap
konseptual model akan memberikan padangan yang berbeda dari sebuah metaparadigma. Hal ini
sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Kuhn (1970) dalam Fawcett (2006) yang
mengatakan bahwa berbagai macam model konseptual keperawatan yang berbeda akan tetap
merujuk pada satu konsep metaparadigma keperawatan.
6. Grand Theory
1) Istilah macrotheory digunakan oleh beberapa penulis untuk menjelaskan teori yang
dikonseptualisasikan secara luas dan biasanya diterapkan pada area umum dari disiplin
tertentu (Higgins & Moore, 2000; Peterson, 2017)
2) Cakupannya luas dan kompleks, terdiri dari kerangka kerja konseptual global yang
mendefinisikan perspektif praktek keperawatan dan melibatkan perbedaan cara dalam
melihat fenomena keperawatan, memuat konsep yang menggabungkan teori-teori dengan
cakupan lebih kecil (Tomey & Aligood, 2010)
3) Grand theory diturunkan dari model konseptual dan sering kali menjadi titik tolak untuk
pengembangan middle range theory ( Fawcet, 2005b, p.19)
4) Jika dibandingkan dengan model konseptual, grand theory kurang abstrak dan lebih
spesifik. Akan tetapi tidak se-konkrit dan spesifik dari middle range theory (Fawcett,
2005).
5) Proposisi abstrak dan umumnya tidak bisa diuji
6) Tujuan dari grand theory adalah untuk mengatur beberapa informasi dan
mengidentifikasi konsep atau point penting serta menghubungkannya dengan praktik
keperawatan
7) Contoh dari Grand theory adalah teori Betty Newman
7. Middle Range Theory
1) Secara substantif spesifik dan cakupannya terbatas
2) Menjelaskan hubungan antara 2 konsep atau lebih
3) Sifatnya empiris
4) Dapat didefinisikan secara operasional dan proposisi yang relatif konkrit yang dapat diuji
secara empiris (Higgins & Moore, 2000; Peterson, 2017; Whall, 2016)
5) Berupa deskripsi fenomena tertentu, penjelasan tentang hubungan antara fenomena,
mengapa bisa terjadi maupun bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi atau prediksi
dampak dari satu fenomena atau lainnya (Fawcett & DeSanto-Madeya, 2013)
6) Hipotesis yang berkaitan dengan fenomena tertentu dan populasi klien tertentu (Chinn &
Kramer, 2015; Roy, 2014)
7) Contohnya dari middle range theory adalah Teori Orlando

8. Practise Theory / Micro Range Theory


1) Disebut juga Micro theory, Prespective theory, atau Specific theory
2) Turunan middle range theory
3) Mengacu pada fenomena yang spesifik
4) Tinjauan literatur komprehensif, pengujian empiris dan dibatasi dalam hal waktu, ruang
lingkup dan penerapannya (Peterson, 2017)
5) Tujuan dari Practise theory adalah mengidentifikasi, menyusun tujuan, deskripsi
intervensi untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan dapat diaplikasikan secara
langsung (Walker & Avant, 2011)
6) Lebih konkrit, spesifik untuk konsep teori dari middle range theor, instrument yang
actual, eksperimental kondisi dan informasi yang diperoleh dari indicator empiris disebut
data (Fawcet, 2005)

9. Hubungan Antara Grand theory dan Middle range theory dan Micro-theory
Grand theory merupakan konsep yang paling abstrak karena hanya terdiri dari konsep
global yang menguraikan perspektif yang luas tentang praktek dan cara melihat fenomena
keperawatan. Sehingga tidak bisa dilakukan pengujian. Grand theory atau dalam Alligood
(2014) disebut juga model konseptual apabila dikaitkan dengan teori lain memiliki level abstrak
yang berbeda. Jika dibandingkan dengan level teori diatasnya seperti meta theory, maka grand
theory memiliki konsep yang lebih spesifik. Namun kedua teori ini belum dapat digunakan
secara langsung karena belum dapat dibuat definisi operasionalnya. Selanjutnya ada Middle
range theory berada di level bawah dari Grand Theory, yang dimana middle range theory
memiliki konsep yang lebih spesifik sehingga middle range teori lebih mudah diaplikasikan
dalam uji empiris (McEwen&Wills,2019). Peterson, Bredow (2004) dalam riset middle range
theory digunakan sebagai panduan dalam memilih variabel dan pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Dalam praktik middle range theory memfasilitasi pemahaman terhadap prilaku klien,
menekankan intervensi, dan menjelaskan tingkat efektifitas sebuah intervensi.
Middle range theory menjadi jembatan antara kesenjangan grand theory dengan nursing
practice sehingga dapat dimanfaatkan untuk riset dan praktik supaya mengetahui bahwa
intervensi yang dilakukan efektif maka dibutuhkan micro theory untuk menyusun kerangka
kerja, memprediksi hasil dan efek dari praktik keperawatan itu sendiri (Peterson & Bredow,
2004) serta menghasilkan panduan untuk praktik (Higgins & Moore, 2000; Peterson, 2017;
Whall, 2016). Ada keterikatan satu sama lain yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu
keperawatan, melahirkan teori-teori keperawatan yang baru yang akan membawa kemajuan bagi
profesi.

Referensi:
Alligood, M. R. (2014). Nursing Theorists and Their Worh, Eight Edition. United States of
America: Elsevier.
Butts, J. B., & Rich, K. L. (2011). Philosophy of Science: An Introduction. United States of
America: Malloy, Inc.
Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge : analysis and evaluation of nursing
models ed 2 nd. United States of America: F. A. Davis Company.
Melanie McEwen, Evelyn M. Wills. (2019). Theoretical basis for nursing. Cina: Library of
Congress Cataloging-in-Publication Data.

Anda mungkin juga menyukai