Anda di halaman 1dari 3

UTS HUKUM PERBANDINGAN WARIS ISLAM DAN HUKUM PERDATA

Nama : RENALDY ANUGERAH BUTAR BUTAR

Nim : 1111190270

Kelas : 7/G

Dosen : DRS.H.E.MUDJAIDI AMIN,S.H.,M.H.

1. Hukum waris islam dan hukum waris perdata adalah sama mengatur cara pemindahan
dan pengoperan serta penyelesaian harta peninggalan dari pewaris kepada ahli
warisnya jelaskan di mana letak perbedaan ke dua hukum waris tersebut?
Jawab :
Perbedaan yang paling mendasar terdapat dari sumber hukum masing-masing.
Pembagian antara hukum waris islam dan perdata sangat berbeda, hukum waris islam
tidak membahas dari segi porsi tetapi lebih memperhatikan perbedaan hak dan
kewajiban. Dalam hukum waris islam memiliki keadilan dengan mempertimbangkan
factor sosio-kultural. Sedangkan hukum waris perdata memiliki nilai keadilan yang
lebih menekan secara absolut.
2. Hukum islam dan hukum perdata dalam cara membagi harta warisan tidak sama.
Bandingkan perbedaan cara membaginya?
Jawab :
Dalam hukum waris islam dalam membagikan harta warisan kepada ahli waris
menggunakan hitungan yang dikenal furudutul muqoddaroh yaitu :
2/3,1/3,1/6,1/2,1/4, dan 1/8. Bagian itu ditunjukan kepada ahli waris yang termasuk
kelompok ashhabul furudh dan sisa hitungan bagi kelompok ashobah, lalu ada istilah
ashlu masalah (persekutuan terkecil) dan tash-hih (pembulatan). Dalam BW terdapat
juga hitungan seperti itu, hanya angkanya yang berbeda karena ketentuan angka
hitungan dalam BW terdapat pada legitieme portis.
3. Ada beberapa kelompok atau golongan ahli waris menurut hukum waris islam dan
menurut hukum waris perdata. Sebutkan dan jelaskan kelompok/golongan ahli waris
masing-masing?
Jawab :
B.W.membagi 4 kelompok ahli waris menurut hukum perdata. Ketentuan itu diatur
dalam pasal-pasal 852,852a (Golongan I), pasal 854,855,856,857 (Golongan II), pasal
853 (Golongan III), pasal 858,861 (Golongan IV). Dalam hukum waris islam yang
mempunyai hak haris dari seseorang yang meninggal dunia adalah baik yang
ditimbulkan melalui hubungan turunan (zunnasbi), hubungan periparan (asshar),
maupun hubungan perwalian (mawali). Dapat dikelompokkan dalam dua golongan,
yaitu : golongan yang hak warisnya mengandung kepastian berdasarkan ittifaq dan
golongan yang hak warisnya masih diperselisihkan (ikhtilaf).
4. Jelaskan pengertian ahli waris Golongan I, Golongan II, Golongan III dan Golongan
IV dalam hukum waris perdata dan sebutkan siapa-siapa orangnya?
Dalam pasal 832 disebutkan bahwa, mereka yang termasuk keluarga sedarah dan yang
mempunyai hubungan perkawinan dengan pewaris. Mereka yang merupakan anak dan
keturunannya, bapak atau ibu, kakek atau nenek, serta leluhur ke atas, saudara atau
keturunannya, paman atau bibi. Undang-undang membagi ahli waris kelompok ini
mennjadi 4 golongan, Yaitu :
1) Golongan Kesatu, terdiri dari: Anak pertama dan/atau keturunannya. Suami
atau isteri
2) Golongan Kedua, terdiri dari: Orang tua bapak/ibu dan saudara-saudara atau
keturunannya
3) Golongan ketiga, terdiri dari: kakek atau nenek dari pihak bapak dan
seterusnya ke atas, kakek dan nenek dari pihak ibu dan seterusnya ke atas
4) Golongan Keempat, terdiri dari: keluarga sedarah lainnya dalam garis
menyimpang sampai derajat keenam
5. Hitung! Kasus waris berikut ini dengan hukum waris islam: pewaris meninggalkan
ahli waris: seorang Istri, Bapak, Ibu dan seorang anak laki-laki. Harta warisannya
sebesar Rp 48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah). Berapa perolehan bagian
masing-masing?
Jawab :
1 Istri mendapat bagian 3/24 : Rp 6.000.000
1 Ibu mendapat bagian 4/24 : Rp 8.000.000
1 Anak laki-laki mendapat bagian 13/24 : Rp 26.000.000
1 Ayah mendapat bagian 4/24 : Rp 8.000.000

Anda mungkin juga menyukai