Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KASUS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENDAHULUAN
Beberapa bulan yang lalu saat saya mengajar di SD Negeri 8 Laonti saya manemukan
beberapa masalah.Suatu hari saya mengajar mata Pelajaran matematika materi perkalian
tampak Sebagian besar peserta didik sibuk dengan pekerjaannya sendiri .Setelah saya
memberikan tugas kepada peserta didik, saya mendapati mereka kesulitan dalam menjawab
soal perkalian dengan benar.
Sebagai seorang guru saya merasa bertanggung jawab dalam membantu peserta didik
untuk memahami Pelajaran dengan baik.Materi perkalian sangatlah penting untuk
dipahami ,karena siswa akan menggunakannya dalam berbagai keperluan baik disekolah
separti menjawab soal yang diberikan guru maupun dilingkungan tempat tinggal mereka.
Berdasarkan permasalahan tersebut saya memutuskan menysun laporan studi kasus untuk
menganalisis permasalahan pembelajaran yang terjadi.
ANALISIS KASUS
Pada kegiatan ini saya melakukan beberapa tahap

A.Identifikasi kasus(Masalah)

Pada tahap ini ada tiga tahap yang saya lakuakan yaitu menentukan kasus,mengidentifikasi
kasus,danmenganalisis identifikasi kasus

B.Mengeksplorasi Penyebab Kasus(masalah)

Setelah melakuakn identifikasi kasus lalu saya menentukan hasil eksplorasi penyebeb kasus
dangan mencari informasi di berbagai sumber diantaranya melalui jurnal(kajian
literatur)wawancara dengan teman sejawat, kepala sekola dan pera ahli atau pakar yang
memiliki keahlia atau pengalaman dalam mengidentifikasi kasus.Pada kegiatan tersebut saya
juga melakuakan Analisis Eksplorasi Penyebab kasus untuk memperoleh informasi tentang
penyebab kasus yang saya temukan di kelas II SD Negeri 8 Laonti.

C.Penentuan Akar penyebab kasus

Saya tidak berhenti sampai disini namun saya juga tetap menelusuri apa Akar penyebab
kasus tersebut dengan menganalisis akar penyebabnya,yang disandingkan dengan berbagai
data pendukung baik dari hasil kajian literatur maupu hasil wawancara.Dari kegiatan
tersebut saya menemukan dua akar penyebab yang paling mendasar sehingga peserta didik
kelas II SD Negeri 8 Laonti tidak bisa menemukan jawaban soal perkalian yany diberikan oleh
guru dengan benar yaitu:
 Peserta didik belum memahami konsep perkalian,
 Belum menggunakan media pembelajaran inivatif yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.

1
ALTERNATIF SOLUSI

Langkah selanjutnya saya melakukan alternatif Solusi,Sesuai dengan hasil kajian lieratur dan
wawancara untuk mengatasi kasus pembelajaran yang saya dapatkan maka disarankan
untuk melakukan pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran dan media
yang inovatif yaitu model Problem besed learning(PBL)berbantuan media botol perkalian
yang sesuai karakteristik peserta didik .

Saya mengawali membuka pembelajaran dengan memberikan permasalan sehari -hari


terkait materi perkalian,memberikan orientasi dengan menggunakan beberapa media yaitu
menyajiakn pembelajaran dalam bentuk video yang disorot dipapan tulis menggunakan
infokus.Selain itu juga saya menyajikan pembelajaran dengan media Botol Perkalian ,anak-
anak semakin senang untuk belajar karena memperoleh beberapa media inovatif sesuai
karakteristiknya.Setelah orientasi permsalahan, peserta didik, saya ajak untuk mengerjakan
soal perkalian dengan menggunakan media secara langsung,sehingga setiap kelompok
sangat semangat untuk belajar.Mereka sangat asyik menerjakan tugas dengan
menggunakan media Botol Perkalian.

Dalam menyediakan media Botol Perkalian sumber daya yang saya gunakan tidak memakan
biaya banyak karena hanya menggunakan barang bekas seperti gabus,dos,botol ,lem,lakban,
Hps,dan pisau.Media inovatif yang saya gunakan adalah buatan sendiri.

EVALUASI

Seteleh menerapkan pembelajaran berbasias masalah yang berbantuan media inovatif saya
melihat siswa sangat senag dalam belajar.Siswa tampak antusias dengan masalah kehidupan
sehari -hari yang disampaikan dengan menggunakan media.Para peserta didik tidak hanya
menyimak tetapi juga bertanya kepada saya dan sesama peserta didik lainnya.Peserta didik
juga aktif menanggapi pertanyaan yang saya ajukan mereka sangat aktif berkolaborasi dan
mempersentasekan hasil kerja kelompok masing masing ,Mereka aktif mengikuti
pembelajaran karena sangat antusias dalam mengerjakan lembaran kerja peserta didik
secara kelompok,dan mengerjakan soal evaluasi secara individu.

KESIMPULAN

Pembelajaran perkalian kali ini sangat menyenangkan begitu ungkapan mereka.Peserta didik
terinovasi dalam belajar perkalian hal ini terlihat pada saat melakukan ceklis refleksi peserta
didik,mereka juga memeinta kepada saya bahwa pembelajaran separti ini dikembangkan
pada pembelajaran selanjutnya,selain itu saya melakuakn evaluasi yang berbentuk esai
sebanyak lima nomor dan hasilnya sangat memuaskan dengan presentase dari 15 peserta
didik memperoleh 100% diatas nilai KKM Dengan nilai rata-rata 88.

2
DAFTAR PUSTAKA

 Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib


Belajar.

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137


Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Usia Dini

 Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Dan Remormasi Birokrasi


Repoblik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Jabatan Fungsional
Pengembang Teknologi Pembelajaran

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 38


Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Sertifikat Pendidik bagi Guru Dalam
Jabatan.

 Peraturan mentri Pendidikan ,Riset Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 54


Tahun 2022 tentang Tata Cara Memperoleh Sertifikat Pendidik bagi Guru Dalam
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai