Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa MA Darul Ihsan Dalam Menyelesaikan Soal
Statistika Berdasarkan Tingkat Perkembangan Teori Piaget
Laporan ini di buat untuk memenuhi UAS mata kuliah Psikologi Belajar Matematika
Dosen Pengampu : Dr. Hepsi Nindiasari, S.Pd., M.Si.
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTASYASA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan
karunianya sehingga saya dapat menyusun laporan hasil observasi yang berjudul “Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa MA Darul Ihsan Dalam Menyelesaikan Soal Statistika
Berdasarkan Tingkat Perkembangan Teori Piaget”. Salawat beserta salam saya curah
limpahkan kepada baginda kita nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari
zaman jahiliyah hingga zaman berpengetahuan sekarang.
Ucapan terima kasih tak lupa saya ucapkan kepada pihak – pihak terkait yang telah
membantu menyelesaikan laporan observasi ini, saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Hepsi Nindiasari, S.Pd., M.Si. selaku Dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Belajar Matematika, beserta
2. Rekan – rekan saya kelompok 1 yang bersama – sama melakukan penelitian ini.
Saya menyadari laporan observasi ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca, agar di masa yang akan datang saya
dapat menyempurnakan tugas – tugas laporan observasi yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Berpikir Kritis.................................................................................................................3
2.2 Kemampuan Berpikir Kritis Matematis..........................................................................3
2.3 Teori Jean Piaget..............................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian.............................................................................................................7
3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian
1) Waktu Penelitian........................................................................................................7
2) Tempat Penelitian.......................................................................................................7
3.3 Subjek Penelitian.............................................................................................................7
3.4 Instrumen Penelitian
1) Tes Kempuan Berpikir Kritis Matematis..................................................................7
2) Tes Of Logical Thinking...........................................................................................8
3.5 Analisis Data..................................................................................................................8
3.6 Hasil Dan Pembahasan
1) Hasil Penelitian .......................................................................................................13
2) Pembahasan..............................................................................................................15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Dan Saran..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19
LAMPIRAN ............................................................................................................................20
DOKUMENTASI.....................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
Dari 12 responden, terdapat 3 peserta didik yang mendapatkan skor tertinggi dan 1
peserta didik mendapatkan skor terendah. Pada soal nomor 1 66.67% responden
mengerjakan soal tersebut namun jawaban nya tidak sesuai dan 33.33% responden
tidak mengerjakannya. Para responden tidak dapat menganalisis soal tersebut dengan
baik. 83.33% responden dapat menyelesaikan jawaban soal nomor 2 dengan benar
dan tepat, dan 16.67% responden tidak mengerjakan soal tersebut, yang berarti para
responden mampu membedakan antara simpangan baku dengan simpangan rata – rata
dan sebagian responden tidak dapat membedakan keduanya. Pada soal nomor 3a
terdapat 58.33% responden yang menjawab dengan benar tapi kurang tepat karena di
sebabkan kurang nya ketelitian, sebanyak 8.33% responden yang jawabannya salah
namun, ada beberapa yang mengemukakan jawaban dan sebanyak 33.33% responden
yang mengerjakan nya namun jawabannya tidak sesuai. Pada soal nomor 3b terdapat
41.67% responden yang jawabannya salah namun, ada beberapa yang mengemukakan
jawaban, yang di sebabkan oleh salah nya dalam perhitungannya, walaupun rumus
nya benar, terdapat 25% responden yang mengerjakannya namun, jawabannya tidak
tepat, karena mereka tidak mengetahui rumusnya, dan terdapat 33.33% yang tidak
mengerjakan nya sama sekali. Pada soal terakhir atau nomor 3c, 25% responden yang
jawabannya salah namun ada beberapa yang mengemukakan jawaban, terdapaþ
16.67% responden mengerjakan namun jawabannya salah dan terdapat 58,33%
responden tidak dapat mengerjakannya.
Kesimpulan dari analisis ini adalah Menurut teori perkembangan kognitif piaget
seluruh responden tersebut berada pada tahap konkret. Dan dalam keseluruhan, para
responden pada tahap konkret masih perlu pengembangan dalam kemampuan berpikir
kritis dalam menyelesaikan soal statistika. Kesalahan yang terjadi dalam menentukan
titik tengah kelas, menentukan tinggi frekuensi batang, menentukan informasi yang
diperoleh, dan menentukan kelas kuartil 2 atau median menunjukkan adanya
kebutuhan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep.
Dari 12 responden, terdapat 3 peserta didik yang mendapatkan skor tertinggi dan 1
peserta didik mendapatkan skor terendah. Pada soal nomor 1 66.67% responden
mengerjakan soal tersebut namun jawaban nya tidak sesuai dan 33.33% responden
tidak mengerjakannya. Para responden tidak dapat menganalisis soal tersebut dengan
baik. 83.33% responden dapat menyelesaikan jawaban soal nomor 2 dengan benar
dan tepat, dan 16.67% responden tidak mengerjakan soal tersebut, yang berarti para
responden mampu membedakan antara simpangan baku dengan simpangan rata – rata
dan sebagian responden tidak dapat membedakan keduanya. Pada soal nomor 3a
terdapat 58.33% responden yang menjawab dengan benar tapi kurang tepat karena di
sebabkan kurang nya ketelitian, sebanyak 8.33% responden yang jawabannya salah
namun, ada beberapa yang mengemukakan jawaban dan sebanyak 33.33% responden
yang mengerjakan nya namun jawabannya tidak sesuai. Pada soal nomor 3b terdapat
41.67% responden yang jawabannya salah namun, ada beberapa yang mengemukakan
jawaban, yang di sebabkan oleh salah nya dalam perhitungannya, walaupun rumus
nya benar, terdapat 25% responden yang mengerjakannya namun, jawabannya tidak
tepat, karena mereka tidak mengetahui rumusnya, dan terdapat 33.33% yang tidak
mengerjakan nya sama sekali. Pada soal terakhir atau nomor 3c, 25% responden yang
jawabannya salah namun ada beberapa yang mengemukakan jawaban, terdapaþ
16.67% responden mengerjakan namun jawabannya salah dan terdapat 58,33%
responden tidak dapat mengerjakannya.
2) Pembahasan
Dari 12 responden di ambil jawaban dari tes kemampuan berpikir kritis matematis
dalam menyelesaikan soal statistika dari subjek yang berada pada tahap konkret untuk
di bahas, berikut pembahasannya.
Soal 1
Pada soal nomor 1 siswa tersebut mampu memahami dan menarik kesimpulan dari
pertanyaan yang diajukan, namun siswa belum mampu menyimpulkan rumus apa yang
harus digunakan.
Soal 2
Pada soal nomor 2 menunjukkan bahwa siswa tersebut telah mampu menjawab soal.
Siswa tersebut telah mampu membandingkan perbedaan antara rumus simpangan baku
dan rumus simpangan rata - rata.
Soal 3a
Pada soal nomor 3a siswa tersebut telah mampu membuat gambar dari informasi yang
di dapat akan tetapi masih ada kesalahan dalam menentukan titik dari kelas-kelas interval
pada sumbu datar. Dan siswa juga terdapat kesalahan di bagian tinggi frekuensi batang
nya.
Soal 3b
Pada soal nomor 3b siswa sudah mampu mengoperasikan rumus mean dan modus.
Akan tetapi masih ada kesalahan dalam informasi yang di dapat. Seperti dalam modus
terdapat kesalahan mengenai menentukan kelas modus nya yang berujung kesalahan pada
data yang di operasikan. Dalam mean terdapat kesalahan dalam menentukan titik tengah
kelas yang menyebabkan jumlah nilai fi.Xi nya salah dan hasilnya juga akan salah.
Soal 3c
Pada soal nomor 3c siswa telah mampu mengetahui kuartil 2 itu sama dengan median
dan menggunakan rumus median. Akan tetapi terdapat kesalahan dalam menentukan
kelas kuartil 2 atau median.
Pada dasarnya semua responden berada pada tahap konkret dan belum dapat
menyelesaikan seluruh tes kemampuan berpikir kritis atau pun tes kognitif dengan skor
yang sempurna, sehingga kemampuan berpikir kritis peserta didik MA Darrul Ihsan
tergolong rendah.
BAB IV
PENUTUP
Para peserta didik MA Darrul Ihsan berada pada tahap konkret menurut teori
perkembangan Piaget. Tahap konkret menurut teori perkembangan Piaget ialah tahap
yang berpikir secara logis namun, belum dapat berpikir secara abstrak.
Peserta didik pada tahap konkret masih perlu pengembangan dalam kemampuan
berpikir kritis dalam menyelesaikan soal statistika. Kesalahan - kesalahan yang terjadi
dalam menyelesaikan soal statistika menunjukkan adanya kebutuhan untuk
meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep.
Oleh sebab itu, para tenaga pendidik MA Darrul Ihsan sebaiknya meningkatkan
keefektivitasan pembelajaran agar para peserta didik dapat mencapai kemampuan
tingkat tinggi terutama kemampuan berpikir kritis.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jtst/article/view/3764#:~:text=Kemampua
n%20berpikir%20kritis%20matematis%20adalah,permasalahan%20utamanya
%20dalam%20pembelajaran%20matematika
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek ... - repo unpas
http://repository.unpas.ac.id/31274/5/BAB%20III.pdf
https://legowo.staff.uns.ac.id/2013/03/15/sedikit-tentang-kognitivism/
#:~:text=Asimilasi%20merupakan%20proses%20penyatuan
%20(pengintegrasian,berkesinambungan%20antara%20asimilasi%20dan
%20akomodasi.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/intel/article/view/197
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :
Hari/Tanggal:
Mata Pelajaran : Matematika
Waktu Pengerjaan : 45 menit
Petunjuk Pengerjaan :
1. Nilai rata-rata ulangan MTK 15 siswa adalah 7,0. Jika nilai ulangan
matematika Andri di masukan dalam kelompok tersebut, nilai rata-ratanya
menjadi 7,125. Nilai ulangan Andri adalah…
2. Jelaskan perbedaan dari simpangan baku dan simpangan rata-rata!
3. Tabel berikut menyajikan data nilai tes matematika siswa kelas XII.
Instrumen TOLT
AIR JERUK
SOAL 1:
Empat buah jeruk besar dapat diperas menjadi enam gelas air jeruk. Berapa gelas
jeruk dapat diperoleh dari enam buah jeruk besar?
a. 7 gelas
b. 8 gelas
c. 9 gelas
d. 10 gelas
e. Lain-lain
ALASAN:
1. Banyaknya gelas berbanding dengan banyaknya jeruk akan selalu selalu
sama dengan 3 banding 2.
2. Dengan lebih banyak jeruk, selisih banyaknya gelas dan jeruk akan makin
kecil.
3. Selisih banyaknya gelas dan jeruk akan selalu 2.
4. Dengan empat buah jeruk selisih antara banyaknya gelas dan jeruk sama
dengan dua. Dengan enam buah jeruk selisihnya juga akan dua lagi.
5. Tidak ada cara untuk meramalkan.
SOAL 2:
Berapa buah jeruk diperlukan untuk membuat 13 gelas air jeruk?
1
a. 6 buah jeruk
2
2
b. 8 buah jeruk
3
c. 9 buah jeruk
d. 11 buah jeruk
e. Lain-lain
ALASAN:
1. Banyaknya jeruk berbanding dengan banyaknya gelas akan selalu sama
dengan 2 banding 3.
2. Jika banyak gelas bertambah tujuh maka diperlukan 5 buah jeruk lebih
banyak.
3. Selisih banyaknya gelas dan banyaknya jeruk akan selalu dua.
4. Banyaknya jeruk akan sama dengan setengah dari banyaknya gelas.
5. Tidak ada cara untuk meramalkan banyaknya jeruk.
PANJANG PENDULUM
SOAL 3:
ALASAN:
1. Beban yang terberat seharusnya dibandingkan dengan beban yang
teringan.
2. Semua pendulum perlu diuji satu terhadap yang lain.
3. Dengan diperberat beban seharusnya panjang pendulum itu diperpendek.
4. Berat benban seharusnya berbeda tetapi panjang pendulum-pendulum
seharusnya sama.
5. Berat beban itu seharusnya sama tetapi panjang pendulum-pendulum
seharusnya berbeda.
SOAL 6:
Seorang petani membeli sebungkus benih dari bermacam-macam bunga.
Dalam bungkus terdapat 21 biji yang terdiri dari:
3 biji bunga merah yang pendek
4 biji bunga kuning yang pendek
5 biji bunga biru yang pendek
4 biji bunga merah yang panjang
2 biji bunga kuning yang panjang
3 biji bunga biru yang panjang
Jika secara acak petani itu menanam satu biji, berapa besar kemungkinan akan
tumbuh pohon bunga merah?
a. 1 dari 2
b. 1 dari 3
c. 1 dari 7
d. 1 dari 21
e. Lain-lain
ALASAN :
1. Satu biji seharusnya dipilih di antara biji-biji yang akan menghasilkan
bunga-bunga merah, kuning, dan biru.
1 4
2. dari yang pendek dan dari yang panjang adalah merah.
4 9
3. Tidak bergantung apakah yang diambil itu satu biji bunga pendek atau
satu biji bunga.
4. Panjang, satu buji bunga merah perlu diambil dari keseluruhan biji
bunga merah yang tujuh itu.
5. Satu biji bunga merah harus dipilih dari keseluruhan 21 biji itu.
6. Tujuh dari 21 biji itu akan menghasilkan bunga merah.
TIKUS
SOAL 7:
Dibawah ini diberikan gambar sejumlah tikus yang ditangkap dari suatu
bagian sebidang sawah. Apakah tikus gemuk mempunyai kecenderungan
berekor hitam dan tikus kurus berekor putih?
a. Ya
b. Tidak
ALASAN:
1. dari
8
11
3
tikus gemuk berekor hitam dan tikus kurus berekor putih.
4
2. Beberapa tikus gemuk, berekor hitam dan beberapa tikus kurus berekor
putih.
3. Dari 30 ekor tikus, 18 berekor hitam dan 12 berekor putih.
4. Tidak semua tikus gemuk, berekor hitam dan tidak semua tikus kurus,
berekor putih.
6
5. dari tikus berekor putih adalah gemuk.
12
IKAN
SOAL 8:
Apakah ikan gemuk cenderung bergaris lebar dibandingkan dengan ikan-ikan
kurus?
a. Ya
b. Tidak
ALASAN:
1. Beberapa ikan gemuk, bergaris lebar dan beberapa ikan kurus ,
bergerak kecil.
3
2. dari ikan gemuk, bergaris lebar.
7
12
3. ikan
28
bergaris
lebar dan
16 ikan
28
bergaris
kecil.
3
4. dari ikan
7
gemuk
bergaris
lebar dan
9 dari
21
ikan kurus bergaris lebar.
5. Beberapa ikan yang bergaris lebar adalah kurus dan beberapa gemuk.
PENGURUS ORGANISASI
SOAL 9:
Tiga orang siswa dari kelas I, II, dan III dipilih menjadi anggota pengurus
organisasi siswa. Sebuah panitia yang terdiri dari tiga orang harus dibentuk
dan setiap kelas harus diwakili oleh seorang siswa. Semua kombinasi yang
mungkin harus dipertimbangkan sebelum diambil keputusan.
Dua kombinasi yang mngkin adalah Dadi, Tono, dan Atang (DAT), dan Nani,
Ida, Rita (NIR).