Anda di halaman 1dari 46

Isra Mikraj

‫﴿ ُس ۡب َٰح َن ٱَّلِذٓي َأۡس َر ٰى ِبَع ۡب ِدِهۦ َلۡي اٗل ِّم َن ٱۡل َم ۡس ِج ِد ٱۡل َحَر اِم ِإَلى ٱۡل َم ۡس ِج ِد ٱَأۡلۡق َص ا ٱَّلِذ ي َٰب َر ۡك َنا َح ۡو َل ۥُه‬
. ]1 : ‫ِلُنِر َي ۥُه ِم ۡن َء اَٰي ِتَنۚٓا ِإَّن ۥُه ُهَو ٱلَّس ِم يُع ٱۡل َبِص يُر ﴾ [اإلسراء‬
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam
hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar, Maha Melihat.”
Sebab turunnya ayat adalah sebagai bantahan kepada orang-orang musyrik yang
mengingkari peristiwa isra ketika dikabarkan oleh Rasulullah .
Umat islam sepakat bahwa yang dimaksud hamba pada ayat tersebut adalah Rasulullah .
Ulama sepakat bahwa isra mikraj terjadi setelah beliau  diutus menjadi nabi, tetapi
mereka berbeda pendapat pada waktunya. Ada yang mengatakan: satu tahun sebelum hijrah, lima
tahun sebelum hijrah, di bulan Rajab, Ramadan, Rabiulawal.
Isra mikraj terjadi di malam senin, sebagaimana itu juga merupakan hari kelahiran nabi ,
hari diutus menjadi nabi, hari hijrah, dan hari wafat beliau .
Ulama sepakat bahwa peristiwa isra mikraj terjadi dengan ruh dan jasad dalam keadaan
sadar bukan mimpi, di antara buktinya adalah,

. ]1 : ‫﴿ ُس ۡب َٰح َن ٱَّلِذٓي َأۡس َر ٰى ِبَع ۡب ِدِهۦ ﴾ [اإلسراء‬


“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad).”
Dan hakikat seorang hamba adalah ruh dan jasad.

. ]17 : ‫﴿ َم ا َزاَغ ٱۡل َبَص ُر َو َم ا َطَغ ٰى ﴾ [النجم‬


“Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya (berupa
keajaiban-keajaiban alam malakut) itu dan tidak (pula) melampauinya.”
Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa isra mikraj terjadi dengan ruh dan jasad dalam
keadaan sadar, karena melihat tidak dapat terjadi tanpa terjaga.

. ]18 : ‫﴿ َلَقۡد َر َأٰى ِم ۡن َء اَٰي ِت َر ِّبِه ٱۡل ُكۡب َر ٰٓى ﴾ [النجم‬


“Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling
besar.”
Seandainya isra mikraj itu hanyalah mimpi, maka tidak akan dianggap mukjizat yang luar
biasa, meskipun mimpi para nabi itu adalah wahyu, dan orang-orang kafir tidak akan
mengingkari dan mendustakannya, dan juga orang-orang yang imannya lemah tidak akan
murtad, karena jaraknya yang begitu jauh dan waktunya yang begitu singkat.
. ]60 : ‫﴿ َو َم ا َجَع ۡل َنا ٱلُّر ۡء َيا ٱَّلِتٓي َأَر ۡي َٰن َك ِإاَّل ِفۡت َنٗة ِّللَّناِس ﴾ [اإلسراء‬
“Dan Kami tidak menjadikan sesuatu yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan
sebagai ujian bagi manusia.”
Ibn Abbas  berkata, “Itu adalah penglihatan mata yang diperlihatkan kepada Rasulullah 
di malam isra.”
Said menambahkan, “Dan itu bukan mimpi.”
Perjalanan isra terjadi tanpa pemberitahuan kepada Rasulullah  atau rencana
sebelumnya. Berbeda dengan munajat Musa  yang sudah dijanjikan sebelumnya sebagaimana
dijelaskan dalam firman Allah:

: ‫﴿ ۞َو َٰو َع ۡد َنا ُم وَس ٰى َثَٰل ِثيَن َلۡي َلٗة َو َأۡت َم ۡم َٰن َها ِبَع ۡش ٖر َفَتَّم ِم يَٰق ُت َر ِّبِهٓۦ َأۡر َبِع يَن َلۡي َل ٗة ﴾ [األعراف‬
. ]142
“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, lalu
Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu
yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam.”
Isra dimulai dari Masjidilharam setelah Jibril datang ke rumah Rasulullah . Lalu Jibril
mengeluarkan Rasulullah  ke Hijir Ismail dan membelah dari bagian atas dada Rasulullah 
sampai pusarnya, mengeluarkan jantungnya untuk menghilangkan bagian hitam guna menambah
kesucian, Jibril berkata, “Ini bagian setan darimu.” agar setan tidak mendapat bagian rahmat
Rasulullah , lalu mencucinya tiga kali dengan air zamzam berwadahkan emas, dibantu oleh
Mikail, lalu menstempel antara kedua bahunya dengan stempel kenabian, yaitu segumpal daging
kecil yang timbul dan ditumbuhi rambut, di bagian atas bahu kiri.
Stempel ini mengisyaratkan dengan jelas bahwa hati Rasulullah  terjaga, dan bahwa
beliau adalah penutup para nabi.
Wahb bin Munabbih berkata,

‫ ِإاَّل َأْن َيُك وَن َنِبُّيَن ا ُمَح َّم ٌد‬، ‫َلْم َيْبَعِث ُهللا َنِبًّيا ِإاَّل َو َقْد َكاَنْت َع َلْيِه َش اَم ُة الُّنُبَّو ِة ِفي َي ِدِه اْلُيْم َنٰى‬
. ‫ َفِإَّن َش اَم َة الُّنُبَّو ِة َكاَنْت َبْيَن َك ِتَفْيِه‬، 
“Allah tidak mengutus seorang nabipun melainkan terdapat tahi lalat (tanda) kenabian di
tangan kanannya, kecuali nabi kita Muhammad , maka sesungguhnya tanda kenabiannya berada
di antara kedua bahunya.”
Ada yang mengatakan bahwa stempel kenabian diangkat ketika Rasulullah  wafat.
Dada Rasulullah  dibelah empat kali:
1. Ketika masih kecil di Bani Sa’d.
2. Di usia 10 tahun.
3. Ketika diutus menjadi Nabi.
4. Di malam isra.
Kemudian Allah mendatangkan Burak dari surga (alam barzakh). Burak merupakan
kendaraan para nabi sebelum nabi Muhammad . Ukurannya lebih kecil dari bagal (turunan kuda
dengan keledai), lebih besar dari keledai, berwarna putih, di kedua pahanya terdapat dua sayap.
Ketika Rasulullah  ingin menungganginya, Burak bergerak bergejolak. Jibril berkata,

‫ َس ِّيِد اْلَخاَل ِئ ِق‬ ‫َأَم ا َتْس َتِح ي َي ا ُب َر اُق !؟ َم ا َرِكَب َك َع ْب ٌد َأْك َر ُم َع َلى ِهللا ِم ْن َنِبِّي ِه ُمَح َّم ٍد‬
. ‫اِإْل ْنَس اِنَّيِة‬
“Apakah kau tidak malu, Wahai Burak!? Tiada seorang hambapun yang mengendaraimu
yang lebih mulia di sisi Allah dari nabi-Nya Muhammad  pemimpin seluruh makhluk.”
Burak pun malu dan menganggukkan kepalanya karena tawaduk kepada Rasulullah .
Rasulullah  pun menungganginya. Jibril berada di sebelah kanan dan Mikail berada di
sebelah kiri.
Burak sangat cepat. Satu langkahnya sejauh matanya memandang. Apabila naik, kedua
kakinya terangkat. Apabila turun, kedua tangannya terangkat.
Perjalanan isra bukan dengan sayap malaikat atau angin sebagaimana yang terjadi pada
nabi Sulaiman .
Rasulullah  melewati beberapa tempat yang mulia dan diberkahi, yang pertama adalah
kebun kurma. Jibril berkata,

. ‫اْنِز ْل َفَص ِّل ٰه ُهَنا َر ْك َع َتْيِن‬


“Turun dan salatlah di sini dua rakaat.”
Rasulullah  pun turun dan salat dua rakaat kemudian kembali mengendarai Burak.
Jibril bertanya,

‫َأَتْد ِر ي َأْيَن َص َّلْيَت ؟‬


“Apakah engkau tahu di mana engkau salat?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« اَل‬
“Tidak.”
Jibril berkata,

. ‫َص َّلْيَت ِبَطْيَبَة َو ِإَلْيَها اْلُمَهاَجَر ُة‬


“Engkau salat di Taibah (Madinah) dan engkau akan hijrah ke sana.”
Kemudian Rasulullah  melanjutkan perjalanan sampai di Madyan di pohon tempat Musa
 berteduh di bawahnya ketika keluar dari Mesir.
Jibril berkata,

. ‫اْنِز ْل َفَص ِّل َر ْك َع َتْيِن‬


“Turun dan salatlah dua rakaat.”
Rasulullah  pun turun dan salat dua rakaat kemudian kembali mengendarai Burak.
Kemudian beliau  melanjutkan perjalanan sampai di Tur Sina (Gunung Sinai di Mesir)
tempat Allah berbicara kepada Musa .
Jibril berkata,

. ‫اْنِز ْل َفَص ِّل َر ْك َع َتْيِن‬


“Turun dan salatlah dua rakaat.”
Rasulullah  pun turun dan salat dua rakaat kemudian kembali mengendarai Burak.
Kemudian Rasulullah  melanjutkan perjalanan sampai di tempat yang terlihat istana-
istana Syam (Suriah).
Jibril berkata,

. ‫اْنِز ِل َفَص ِّل َر ْك َع َتْيِن‬


“Turun dan salatlah dua rakaat.”
Rasulullah  pun turun dan salat dua rakaat kemudian kembali mengendarai Burak.
Jibril bertanya,

‫َأَتْد ِر ي َأْيَن َص َّلْيَت ؟‬


“Apakah engkau tahu di mana engkau salat?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« اَل‬
“Tidak.”
Jibril berkata,

. ‫َص َّلْيَت ِبَبْيِت َلْح ٍم َح ْيُث ُو ِلَد ِع يَس ى اْبُن َم ْر َيَم‬


“Engkau salat di Bethlehem (yang berarti rumah daging) di Palestina tempat kelahiran Isa
putra Maryam.”
Di tengah perjalanan Rasulullah  melihat ifrit dari golongan jin yang mengikuti dan
membawa obor. Setiap kali menoleh Rasulullah  melihatnya. Maka Jibril berkata,

!‫ َطِفَئْت ُش ْع َلُتُه َو َخَّر ِلِفيِه ؟‬.. ‫َأاَل ُأَع ِّلُم َك َك ِلَم اٍت َتُقوُلُهَّن ِإَذ ا ُقْلَتُهَّن‬
“Maukah kuajari kalimat yang jika kau membacanya, maka apinya akan padam dan jatuh
ke mulutnya (wajahnya)?!”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َبَلٰى‬
“Tentu.”
Jibril berkata, “Ucapkanlah,

‫ ِم ْن َش ِّر َم ا‬، ‫ َو ِبَك ِلَم اِت ِهللا الَّتاَّم اِت اَّلِتي‌اَل ‌ُيَج اِو ُر ُهَّن ‌َبٌّر َو اَل َفاِج ٌر‬، ‫َأُع وُذ ِبَو ْج ِه ِهللا اْلَك ِر يِم‬
‫ َو ِم ْن َش ِّر َم ا َيخُرُج‬، ‫ َو ِم ْن َش ِّر َم ا َذ َر َأ ِفي اَأْلْر ِض‬، ‫ َو ِم ْن َش ِّر َم ا َيْعُرُج ِفيَها‬، ‫َيْنِز ُل ِم َن الَّس َم اِء‬
. ‫ ِإاَّل َطاِر ًقا َيْطُر ُق ِبَخْيٍر َيا َر ْح ٰم ُن‬، ‫ َو ِم ْن َطَو اِرِق الَّلْيِل َو الَّنَهاِر‬، ‫ َو ِم ْن ِفَتِن الَّلْيِل َو الَّنَهاِر‬، ‫ِم ْنَها‬
Maka ifrit itu pun binasa dan apinya padam.
Kemudian Rasulullah  melanjutkan perjalanan sampai di tempat suatu kaum yang
menanam dalam satu hari dan langsung memanen di hari berikutnya. Setiap kali mereka
memanen langsung kembali seperti semula.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ا ٰه َذ ا ؟‬


“Wahai Jibril! Apa ini?”
Jibril menjawab,

‫ َو َم ا‬، ‫ ُتَض اَع ُف َلُهُم اْلَحَس َنُة ِبَس ْبِع ِم َئ ِة ِض ْع ٍف‬، ‫ٰه ُؤاَل ِء اْلُمَج اِهُد وَن ِفي َس ِبيِل ِهللا َتَع اَلٰى‬
. ‫َأْنَفُقوا ِم ْن َش ْي ٍء َفُهَو ُيْخ ِلُفُه‬
“Mereka adalah orang-orang yang berjihad di jalan Allah, pahala mereka dilipatgandakan
tujuh ratus kali lipat, dan sesuatu yang mereka infakkan akan diganti (oleh Allah).”
Kemudian Rasulullah  merasakan angin yang sejuk dan bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ا ٰه ِذِه الَّراِئَح ُة ؟‬


“Wahai Jibril! Bau harum apa ini?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه ِذِه َر اِئَح ُة َم اِش َطِة ِبْنِت ِفْر َعوَن َو َأْو اَل ِد َها‬
“Ini bau harum tukang sisir rambut putri Firaun dan anak-anaknya.”
Ketika ia sedang menyisir rambut putri Firaun, sisirnya jatuh dan ia berkata,

. ‫ِباْس ِم ِهللا َتِعَس ِفْر َعوُن‬


“Dengan nama Allah! Celakalah Firaun.”
Maka putri Firaun bertanya,

‫َأَو َلِك َر ٌّب َغ ْيُر َأِبي ؟‬


“Apakah kau memiliki tuhan selain ayahku?”
Ia menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Putri Firaun bertanya,

‫َأَفُأْخ ِبُر ِبٰذ ِلَك َأِبي ؟‬


“Apakah aku dapat memberi tahu ayahku?”
Ia menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Ia pun memberi tahu ayahnya, lalu Firaun memanggilnya dan bertanya,

‫َأَو َلِك َر ٌّب َغْيِر ي ؟‬


“Apakah kau memiliki tuhan selainku?”
Ia menjawab,

. ‫ َر ِّبي َو َر ُّبَك ُهللا‬، ‫َنَعْم‬


“Ya, tuhanku dan tuhanmu adalah Allah.”
Ia memliki dua orang putra dan suami. Firaun pun membujuknya dan suaminya untuk
meningalkan agama mereka berdua, namun mereka berdua menolak. Lalu Firaun berkata,

. ‫ِإِّني َقاِتُلُك َم ا‬
“Aku akan membunuh kalian berdua.”
Perempuan itu berkata,
. ‫ َفَتْد فنَنا ِفيِه َجِم يًعا‬، ‫ َأْن َتْج َع َلَنا ِفي َبْيٍت َو اِحٍد‬..‫ِإْح َس اًنا ِم ْنَك ِإَلْيَنا ِإْن َقَتْلَتَنا‬
“Jika kau mau membunuh kami, maka kuburlah kami dalam satu kubur.”
Firaun berkata,

. ‫َذ اَك َلِك ِبَم ا َلِك َع َلْيَنا ِم َن اْلَح ِّق‬


“Aku akan mengabulkannya.”
Lalu Firaun meminta sapi dari tembaga untuk dipanaskan dengan minyak dan air,
kemudian memerintahkan untuk melemparnya dan anak-anaknya ke dalamnya. Maka mereka
pun dilempar satu per satu hingga anaknya yang masih menyusu.
Anaknya pun berkata,

. ‫ َفِإَّنِك َع َلى اْلَح ِّق‬، ‫َيا ُأَّم اُه ؛ َقِع ي َو اَل َتَتَقاَع ِس ي‬
“Duhai ibu! Jatuhlah dan jangan mundur, karena sesungguhnya engkau dalam
kebenaran.”
Ia pun dilemparkan dan anak-anaknya.
Kemudian Rasulullah  menjumpai suatu kaum yang kepala mereka ditumbuk dengan
batu. Setiap kali kepala mereka dipecahkan, maka langsung kembali seperti semula tanpa henti.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ن ٰه ُؤاَل ِء ؟‬


“Wahai Jibril! Siapa mereka?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه ُؤاَل ِء اَّلِذ يَن َتَتَثاَقُل ُر ُؤ وُسُهْم َع ِن الَّص اَل ِة اْلَم ْك ُتوَبِة‬
“Mereka adalah orang-orang yang kepalanya berat untuk melaksanakan salat wajib.”
Kemudian Rasulullah  mendengar suara dari sebelah kanan memanggil,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد‬


“Wahai Muhammad!”
Rasulullah  tidak menjawabnya karena ilham dari Allah dan bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰه َذ ا اْلُم َناِد ي ؟‬


“Wahai Jibril! Siapakah itu yang memanggil?”
Jibril menjawab,
‫ َلَتَهَّوَد ْت ُأَّم ُتَك َو َس َلَك ْت َطِريَق الَّطاِئَفِة اْلَيُهوِد َّيِة‬..‫ َو َلْو َأَج ْبَتُه‬، ‫ٰه َذ ا َد اِع ي اْلَيُهوِد َّيِة‬
.
“Itu penyeru yahudi. Apabila kamu menjawabnya, maka umatmu akan menjadi yahudi
dan mengikuti jalan kelompok yahudi.”
Kemudian tidak berselang lama Rasulullah  mendengar suara dari sebelah kiri
memanggil,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد‬


“Wahai Muhammad!”
Rasulullah  tidak menjawabnya dan tidak menoleh melainkan bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰهَذ ا ؟‬


“Wahai Jibril! Siapakah itu?”
Jibril menjawab,

‫ َلَتَنَّص َر ْت ُأَّم ُتَك َو اَّتَبَع ْت َطِريَق اْلِغ َو اَيِة‬..‫ َو َلْو َأَج ْبَتُه‬، ‫ٰه َذ ا ُم َناِد ي اْلِم َّلِة الَّنْص َر اِنَّيِة‬
. ‫اْلَم ِس يِح َّيِة‬
“Itu penyeru agama nasrani. Apabila kamu menjawabnya, maka umatmu akan menjadi
nasrani dan mengikuti jalan godaan kristen.”
Kemudian Rasulullah  melihat wanita yang berhias sangat mencolok dan berkata,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد ؛ َهُلَّم ِإَلَّي‬


“Wahai Muhammad! Datanglah kepadaku!”
Rasulullah  tidak menoleh dan bertanya kepada Jibril,

. » ‫« َم ْن ٰه ِذِه ؟‬
“Siapakah itu?”
Jibril menjawab,

‫ اَل ْخ َتاَر ْت ُأَّم ُتَك الُّد ْنَيا َع َلٰى َش َر ِف اْلِم َّلِة‬..‫ َو َلْو َأَج ْبَتَها‬، ‫ٰه ِذِه الُّد ْنَيا ِفي َك اِم ِل ِزيَنِتَها‬
. ‫ َو اْسَتْح َو َذْت َع َلٰى َم َج اِم ِع اْلُقُلوِب َو اْلُع ُقوِل ِم ْن ُك ِّل اِّتَج اٍه‬، ‫اِإْل يَم اِنَّيِة‬
“Itu adalah dunia dengan segala perhiasannya. Apabila kamu menjawabnya, maka
umatmu akan memilih dunia daripada kemuliaan iman, dan hati serta akal mereka akan terpikat
dari segala arah.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai suatu kaum yang pada kubul dan dubur mereka
terdapat kain sekadar penutup kubul dan dubur, mereka memakan rumput seperti unta dan
kambing, mereka memakan pohon yang berduri, zaqqum (tumbuhan yang sangat pahit), bara,
dan batu jahanam. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه ُؤاَل ِء َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa mereka wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ َو َم ا َظَلَم ُهُم ُهللا َشْيًئا‬، ‫ٰه ُؤاَل ِء اَّلِذ يَن اَل ُيَؤ ُّد وَن َص َد َقاِت َأْم َو اِلِهْم‬
“Mereka adalah orang-orang yang tidak menunaikan zakat harta mereka, dan Allah tidak
menzalimi mereka sedikitpun.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai suatu kaum yang di hadapan mereka terdapat daging
masak yang enak dan daging mentah yang busuk, namun mereka memilih daging mentah yang
busuk. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

‫ َفَيِبيُت ِع ْن َدَها‬، ‫ َفَيْأِتي اْمَر َأًة َخ ِبيَثًة‬، ‫ٰه َذ ا الَّرُجُل ِم ْن ُأَّمِتَك َتُك وُن ِع ْنَد ُه اْلَم ْر َأُة اْلَح اَل ُل الَّطِّيَبُة‬
‫ َفَتِبيُت َم َع ُه َح َّتٰى‬، ‫ َفَي ْأِتي َر ُج اًل َخ ِبيًث ا‬، ‫ َو اْلَم ْر َأُة َتُقوُم ِم ْن ِع ْن ِد َز ْو ِج َه ا َح اَل ًال َطِّيًب ا‬، ‫َح َّتٰى ُيْص ِبَح‬
. ‫ُتْص ِبَح‬
“Ini adalah laki-laki dari umatmu yang sudah mempunyai istri yang halal dan baik,
namun ia mendatangi perempuan lain dan bermalam bersamanya sampai pagi, dan perempuan
yang bangun dari sisi suaminya yang halal dan baik, namun ia mendatangi laki-laki lain dan
bermalam bersamanya sampai pagi.”
Kemudian Rasulullah  mendapati sebuah kayu di jalan. Setiap orang yang berjalan
melewatinya akan terbakar pakaian dan tubuhnya. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ا ٰه َذ ا َيا ِج ْبِريُل ؟‬
“Apa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه َذ ا َم َثُل َأْقَو اٍم ِم ْن ُأَّمِتَك َيْقُع ُد وَن َع َلى الَّطِر يِق َفَيْقَطُع وَنُه‬
“Ini adalah perumpamaan suatu kaum dari umatmu yang duduk di jalan dan menghalang-
halangi orang-orang beriman (seperti perampok, penyamun, penjahat, bandit).”
. ]86 : ‫﴿ َو اَل َتۡق ُع ُد وْا ِبُك ِّل ِص َٰر ٖط ُتوِع ُد وَن َو َتُص ُّد وَن َعن َس ِبيِل ٱِهَّلل ﴾ [األعراف‬
“Dan janganlah kalian duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-
halangi orang-orang beriman dari jalan Allah.”
Kemudian Rasulullah  melihat orang yang berenang di sungai darah dilempari batu.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ا ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Apa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه َذ ا َم َثُل آِكِل الِّر َبا‬


“Ini adalah perumpamaan orang yang memakan riba.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai orang yang telah mengumpulkan seikat kayu bakar. Ia
tidak bisa membawanya tetapi ia terus menambahnya.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ا ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Apa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

‫ َو ُيِر يُد َأْن َيَتَح َّم َل‬، ‫ٰه َذ ا الَّرُجُل ِم ْن ُأَّمِتَك َتُك وُن ِع ْن َد ُه َأَم اَن اُت الَّن اِس اَل َيْق ِد ُر َع َلٰى َأَداِئَه ا‬
. ‫َع َلْيَها‬
“Ini adalah seorang dari umatmu yang mengemban banyak amanah orang-orang yang
tidak mampu ia tunaikan, tetapi ia tetap ingin menanggungnya.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai suatu kaum yang lidah dan mulut mereka dipotong
dengan gunting besi (dalam riwayat lain dengan gunting dari api). Setiap kali lidah dan mulutnya
dipotong, maka langsung kembali seperti semula tanpa henti. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه ُؤاَل ِء َيا ِج ْبِريُل ؟‬


“Siapa mereka wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ َيُقوُلوَن َم ا اَل َيْفَع ُلوَن‬، ‫ ُخَطَباُء ُأَّمِتَك‬، ‫ٰه ُؤاَل ِء ُخَطَباُء اْلِفْتَنِة‬
“Mereka adalah para penceramah fitnah dari umatmu. Mereka mengatakan sesuatu yang
tidak mereka lakukan.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga.
Mereka mencakar dan melukai wajah dan tubuh mereka sendiri. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه ُؤاَل ِء َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa mereka wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه ُؤاَل ِء اَّلِذ يَن َيْأُك ُلوَن ُلُحوَم الَّناِس َو َيَقُعوَن ِفي َأْع َر اِض ِهْم‬
“Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (bergunjing) dan merusak
kehormatannya.”
Kemudian Rasulullah  mendengar suara dari sebelah kanan memanggil,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد‬


“Wahai Muhammad!”
Rasulullah  tidak menjawabnya karena ilham dari Allah dan bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰه َذ ا اْلُم َناِد ي ؟‬


“Wahai Jibril! Siapakah itu yang memanggil?”
Jibril menjawab,

‫ َلَتَهَّوَد ْت ُأَّم ُتَك َو َس َلَك ْت َطِريَق الَّطاِئَفِة اْلَيُهوِد َّيِة‬..‫ َو َلْو َأَج ْبَتُه‬، ‫ٰه َذ ا َد اِع ي اْلَيُهوِد َّيِة‬
.
“Itu penyeru yahudi. Apabila kamu menjawabnya, maka umatmu akan menjadi yahudi
dan mengikuti jalan kelompok yahudi.”
Kemudian tidak berselang lama Rasulullah  mendengar suara dari sebelah kiri
memanggil,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد‬


“Wahai Muhammad!”
Rasulullah  tidak menjawabnya dan tidak menoleh melainkan bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰهَذ ا ؟‬


“Wahai Jibril! Siapakah itu?”
Jibril menjawab,
‫ َلَتَنَّص َر ْت ُأَّم ُتَك َو اَّتَبَع ْت َطِريَق اْلِغ َو اَيِة‬..‫ َو َلْو َأَج ْبَتُه‬، ‫ٰه َذ ا ُم َناِد ي اْلِم َّلِة الَّنْص َر اِنَّيِة‬
. ‫اْلَم ِس يِح َّيِة‬
“Itu penyeru agama nasrani. Apabila kamu menjawabnya, maka umatmu akan menjadi
nasrani dan mengikuti jalan godaan kristen.”
Kemudian Rasulullah  melihat wanita yang berhias sangat mencolok dan berkata,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد ؛ َهُلَّم ِإَلَّي‬


“Wahai Muhammad! Datanglah kepadaku!”
Rasulullah  tidak menoleh dan bertanya kepada Jibril,

. » ‫« َم ْن ٰه ِذِه ؟‬
“Siapakah itu?”
Jibril menjawab,

‫ اَل ْخ َتاَر ْت ُأَّم ُتَك الُّد ْنَيا َع َلٰى َش َر ِف اْلِم َّلِة‬..‫ َو َلْو َأَج ْبَتَها‬، ‫ٰه ِذِه الُّد ْنَيا ِفي َك اِم ِل ِزيَنِتَها‬
. ‫ َو اْسَتْح َو َذْت َع َلٰى َم َج اِم ِع اْلُقُلوِب َو اْلُع ُقوِل ِم ْن ُك ِّل اِّتَج اٍه‬، ‫اِإْل يَم اِنَّيِة‬
“Itu adalah dunia dengan segala perhiasannya. Apabila kamu menjawabnya, maka
umatmu akan memilih dunia daripada kemuliaan iman, dan hati serta akal mereka akan terpikat
dari segala arah.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai lubang kecil yang darinya keluar banteng besar.
Banteng besar itu ingin kembali ke lubang kecil tersebut tetapi tidak bisa. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ا ٰه َذ ا َيا ِج ْبِريُل ؟‬
“Apa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ َفاَل َيْسَتِط يُع َأْن َيُر َّد َها‬، ‫ ُثَّم َيْنَد ُم َع َلْيَها‬، ‫ٰه َذ ا الَّرُجُل ِم ْن ُأَّمِتَك َيَتَك َّلُم ِباْلَك ِلَم ِة اْلَعِظ يَم ِة‬
“Ini adalah seorang dari umatmu yang berbicara suatu ucapan, kemudian ia menyesal. Ia
pun tidak dapat mengembalikannya.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai lembah dingin yang harum seperti misik, dan beliau 
mendengar suara. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ا ٰه َذ ا ؟‬


“Wahai Jibril! Apa ini?”
Jibril menjawab,

‫ َفَق ْد َك ُث َر ْت ُغ َر ِفي َو ِإْس َتْبَر ِقي‬، ‫ َي ا َر ّب ؛ اْيِتِني ِبَم ا َو َع ْدَتِني‬: ‫ٰه َذ ا َص ْو ُت اْلَج َّن ِة َتُق وُل‬
‫ َو َأْك َو اِبي َو َص َح اِفي‬، ‫َو َح ِر يِر ي َو ُس ْنُد ِس ي َو َع ْبَق ِر ِّيي َو ُلْؤ ُل ِؤ ي َو َم ْر َج اِني َو ِفَّض ِتي َو َذ َهِبي‬
. ‫ َو َخ ْم ِر ي‬، ‫ َو َلَبِني‬، ‫ َو َم اِئي‬، ‫ َو َم َر اِكِبي َو َع َسِلي‬، ‫َو َأَباِر يِقي‬
“Ini suara surga. Ia berkata, “Ya Allah! Berikanlah aku apa yang telah Kau janjikan
kepadaku. Aku memiliki banyak kamar, beraneka ragam sutra, permadani, mutiara, kerang,
perak, emas, cangkir, piring, cerek, kapal, madu, air, susu, dan khamar.”
Allah berkata,

‫ َو َم ْن آَم َن ِبي َو ِبُرُس ِلي َو َع ِمَل َص اِلًحا َو َلْم ُيْش ِر ْك‬، ‫ َو ُم ْؤ ِم ٍن َو ُم ْؤ ِم َنٍة‬، ‫َلِك ُك ُّل ُم ْس ِلٍم َو ُم ْس ِلَم ٍة‬
‫ َو َم ْن‬، ‫ َأْع َطْيُت ُه‬..‫ َو َم ْن َس َأَلِني‬، ‫ َفُه َو آِم ٌن‬..‫ َو َم ْن َخ ِش َيِني‬، ‫ َو َلْم َيَّتِخ ْذ ِم ْن ُد وِني َأْن َداًدا‬، ‫ِبي‬
‫ َو َق ْد‬، ‫ اَل ُأْخ ِلُف اْلِم يَع اَد‬، ‫ اَل ِإٰل َه ِإاَّل َأَنا‬، ‫ ِإِّني َأَنا ُهللا‬، ‫ َك َفْيُتُه‬.. ‫ َو َم ْن َتَو َّك َل َع َلَّي‬، ‫ َج َز ْيُتُه‬..‫َأْقَرَض ِني‬
. ‫ َو َتَباَر َك ُهللا َأْح َس ُن اْلَخ اِلِقيَن‬، ‫َأْفَلَح اْلُم ْؤ ِم ُنوَن‬
“Engkau akan mendapatkan orang islam laki-laki dan perempuan, orang beriman laki-
laki dan perempuan, orang yang beriman kepadaKu, utusan-utusanKu, beramal saleh, tidak
mempersekutukanKu, dan menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan. Barang siapa yang
takut kepadaKu maka dia aman. Barang siapa yang memohon kepadaKu maka akan Aku
berikan. Barang siapa yang meminjamkan kepada Allah maka akan Aku balas. Barang siapa
yang tawakal kepadaKu maka akan Aku cukupkan. Sungguh Aku adalah Allah. Tiada tuhan
selanKu. Aku tidak mengingkari janji. Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Mahasuci
Allah, Pencipta yang paling baik.”
Surga berkata,

. ‫َقْد َر ِض يُت‬
“Aku rida.”
Kemudian Rasulullah  menjumpai lembah dan mendengar suara yang mengerikan serta
mencium bau busuk, Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ا ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Apa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

‫ َفَق ْد َك ُث َر ْت َس اَل ِس ِلي َو َأْغ اَل ِلي‬، ‫ َي ا َر ّب ؛ ايِتِني ِبَم ا َو َع ْدَتِني‬: ‫ َتُق وُل‬، ‫ٰه َذ ا َص ْو ُت َجَهَّنَم‬
‫ َف ْأِتِني ِبَم ا‬، ‫ َو اْش َتَّد َح ِّر ي‬، ‫ َو َقْد َبُع َد َقْع ِر ي‬، ‫ َو َحِم يِم ي َو َض ِر يِع ي َو َغَّساِقي َو َع َذ اِبي‬، ‫َو َسِع يِر ي‬
. ‫َو َع ْدَتِني‬
“Ini suara jahanam. Ia berkata, “Ya Allah! Berikanlah aku apa yang telah Kau janjikan
kepadaku. Aku memiliki banyak rantai, belenggu, api yang menyala-nyala, air yang mendidih,
pohon yang berduri, nanah, siksa, dasarku sangat jauh (dalam), dan suhuku sangat panas. Maka
berikanlah aku apa yang telah Kau janjikan kepadaku.”
Allah berkata,

‫ َو ُك ُّل َج َّب اٍر اَل ُي ْؤ ِم ُن ِبَي ْو ِم‬، ‫ َو َخ ِبيٍث َو َخ ِبيَث ٍة‬، ‫ َو َك اِفٍر َو َك اِفَرٍة‬، ‫َلِك ُك ُّل ُم ْش ِر ٍك َو ُم ْش ِر َك ٍة‬
. ‫اْلِحَس اِب‬
“Engkau akan mendapatkan orang musyrik laki-laki dan perempuan, orang kafir laki-laki
dan perempuan, orang keji laki-laki dan perempuan, setiap orang yang sewenang-wenang yang
tidak beriman kepada hari perhitungan.”
Jahanam berkata,

. ‫َقْد َر ِض يُت‬
“Aku rida.”
Kemudian Rasulullah  melanjutkan perjalanan sampai ke Baitulmaqdis (Yerusalem ibu
kota Palestina). Rasulullah  masuk dari pintu yamani (Morocco Gate), lalu turun dari Burak dan
mengikatnya di pintu masjid di tempat dahulu para nabi mengikatnya.
Dalam sebuah riwayat: Jibril meletakkan jarinya di sebuah batu besar dan melubanginya,
kemudian mengikat Burak di situ. Lalu Rasulullah  dan Jibril masuk ke Masjidilaqsa dari pintu
yang matahari dan bulan condong padanya. Kemudian Rasulullah  dan Jibril masing-masing
salat dua rakaat. Tidak berselang lama banyak orang berkumpul. Rasulullah  pun mengetahui
para nabi yang sedang berdiri, rukuk, dan sujud.
Kemudian seseorang mengumandangkan azan dan ikamah. Mereka pun berdiri
merapikan saf menunggu orang yang menjadi imam. Maka Jibril memegang tangan Rasulullah 
dan memajukan beliau . Rasulullah  pun mengimami mereka dua rakaat.
Ka'b meriwayatkan bahwa Jibril azan lalu para malaikat turun dari langit. Maka Allah
mengumpulkan seluruh nabi dan rasul. Lalu Rasulullah  mengimami para malaikat dan rasul.
Setelah selesai Jibril berkata,

‫َيا ُمَحَّم ُد ؛ َأَتْد ِر ي َم ْن َص َّلٰى َخ ْلَفَك ؟‬


“Wahai Muhammad! Apa kau tahu siapa yang salat di belakangmu?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« اَل‬
“Tidak.”
Jibril berkata,
. ‫ُك ُّل َنِبٍّي َبَع َثُه ُهللا َتَع اَلٰى‬
“(Mereka adalah) seluruh nabi yang Allah utus.”
Dalam sebuah riwayat: Rasulullah  berjumpa dengan arwah para nabi. Mereka memuji
tuhan mereka.
Ibrahim  berkata,

، ‫ ُي ْؤ َتُّم ِبي‬، ‫ َو َجَع َلِني ُأَّم ًة َقاِنًت ا‬، ‫ َو َأْع َط اِني ُم ْلًك ا َع ِظ يًم ا‬، ‫اْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ي اَّتَخ َذ ِني َخ ِلياًل‬
. ‫ َو َجَع َلَها َع َلَّي َبْر ًدا َو َس اَل ًم ا‬، ‫َو َأْنَقَذ ِني ِم َن الَّناِر‬
“Segala puji bagi Allah yang menjadikaku kekasih, memberiku kerajaan yang besar,
menjadikanku umat yang taat dan diikuti, menyelamatkanku dari api, menjadikannya dingin dan
penyelamat.”
Kemudian Musa  memuji tuhannya dan berkata,

‫ َو َجَعَل‬، ‫ َو َجَعَل َهاَل َك ِفْر َعْو َن َو َنَج اَة َبِني ِإْس َر اِئيَل َع َلٰى َيَد َّي‬، ‫اْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ي َك َّلَم ِني َتْك ِليًم ا‬
. ‫ِم ْن ُأَّمِتي َقْو ًم ا َيْهُد وَن ِباْلَح ِّق َو ِبِه َيْع ِد ُلوَن‬
“Segala puji bagi Allah yang berbicara kepadaku, membinasakan Firaun, menyelamatkan
bani israil di tanganku, dan menjadikan di antara umatku suatu kaum yang memberi petunjuk
(kepada manusia) dengan kebenaran dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil menjalankan
keadilan.”
Kemudian Daud  memuji tuhannya dan berkata,

‫ َو َس َّخ َر ِلي‬، ‫ َو َأاَل َن ِلي اْلَح ِد يَد‬، ‫ َو َع َّلَم ِني الَّز ُب وَر‬، ‫اْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ي َج َع َل ِلي ُم ْلًك ا َع ِظ يًم ا‬
. ‫ َو َأْع َطاِني اْلِح ْك َم َة َو َفْص َل اْلِخ َطاِب‬، ‫اْلِج َباَل ُيَس ِّبْح َن َو الَّطْيَر‬
“Segala puji bagi Allah yang memberikanku kerajaan yang besar, mengajariku zabur,
melunakkan besi untukku, menundukkan gunung-gunung dan burung-burung untuk bertasbih,
dan memberikanku hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.”
Kemudian Sulaiman  memuji tuhannya dan berkata,

‫ َو َس َّخ َر ِلي الَّش َياِط يَن َو اِإْل ْنَس َيْع َم ُل وَن ِلي َم ا ِش ْئُت ِم ْن‬، ‫اْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ي َس َّخ َر ِلي الِّر َياَح‬
‫ َو آَت اِني ِم ْن ُك ِّل‬، ‫ َو َع َّلَم ِني َم ْنِط َق الَّطْي ِر‬، ‫َم َح اِر يَب َو َتَم اِثيَل َو ِج َفاٍن َك اْلَج َو اِبي َو ُق ُد وٍر َر اِس َياٍت‬
‫ َو َفَّض َلِني َع َلٰى َك ِثيٍر ِم ْن ِع َب اِدِه‬، ‫ َو َس َّخ َر ِلي ُج ُنوَد الَّش َياِط يِن َو اِإْل ْنِس َو اْلِج ِّن َو الَّطْيِر‬، ‫َش ْي ٍء َفْض اًل‬
‫ َو َجَعَل ُم ْلِكي ُم ْلًك ا َطِّيًبا َلْيَس ِفيِه ِح َس اٌب‬، ‫ َو آَتاِني ُم ْلًك ا َع ِظ يًم ا اَل َيْنَبِغ ي َأِلَح ٍد ِم ْن َبْع ِد ي‬، ‫اْلُم ْؤ ِمِنيَن‬
. ‫َو اَل ِع َقاٌب‬
“Segala puji bagi Allah yang menundukkan angin, para jin dan manusia yang bekerja
untukku sesuai dengan apa yang kukehendaki, di antaranya (membuat) gedung-gedung yang
tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam, periuk-periuk yang tetap
(berada di atas tungku), mengajariku bahasa burung, memberikanku keutamaan dari segala
sesuatu, menundukkan tentara setan, manusia, jin, dan burung, melebihkanku dari banyak
hamba-hamba-Nya yang beriman, memberikanku kerajaan yang besar yang tidak dimiliki oleh
siapapun setelahku, menjadikan kerajaanku kerajaan yang baik yang tanpa perhitungan dan
siksa.”
Kemudian Isa putra Maryam  memuji tuhannya dan berkata,

‫ ُك ْن‬: ‫ ُثَّم َق اَل َل ُه‬، ‫ َو َج َع َل َم َثِلي َم َث َل آَد َم َخ َلَق ُه ِم ْن ُت َر اٍب‬، ‫اْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّل ِذ ي َجَع َلِني َك ِلَم َت ُه‬
‫ َو ُأْح ِيي‬، ‫ َو َجَع َلِني ُأْبِر ُئ اَأْلْك َم َه َو اَأْلْبَر َص‬، ‫ َو َع َّلَم ِني اْلِكَتاَب َو اْلِح ْك َم َة َو الَّتْو َر اَة َو اِإْل ْنِج يَل‬، ‫َفَيُك وُن‬
‫ َفَلْم َيُك ْن ِللَّش ْيَطاِن‬، ‫ َو َر َفَعِني َو َطَّه َر ِني َو َأَع اَذ ِني َو ُأِّم ي ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج يِم‬، ‫اْلَم ْو َتٰى ِب ِإْذ ِن ِهللا‬
. ‫َع َلْيَنا َس ِبيٌل‬
“Segala puji bagi Allah yang menjadikanku sebuah kalimat (firman)-Nya, menjadikan
perumpamaan (penciptaan)ku seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah,
kemudian Dia berkata, “Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu. Dia mengajarkanku Kitab, Hikmah,
Taurat, dan Injil, menjadikanku (dapat) menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang
berpenyakit kusta, dan aku (dapat) menghidupkan orang mati dengan izin Allah, mengangkatku,
menyucikanku, melindungiku dan ibuku dari (gangguan) setan yang terkutuk, sehingga ia tidak
mendapati jalan untuk mengganggu kami.”
Kemudian Rasulullah  bersabda,

، ‫ اْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّل ِذ ي‌َأْر َس َلِني َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِم يَن‬، ‫ َو َأَنا ُم ْثٍن َع َلٰى َر ِّبي‬، ‫« ُك ُّلُك ْم َأْثَنٰى َع َلٰى َر ِّبِه‬
‫ َو َجَع َل ُأَّمِتي َخْي َر ُأَّم ٍة‬، ‫ َو َأْنَز َل َع َلَّي اْلُق ْر آَن ِفيِه ِتْبَي اٌن ِلُك ِّل َش ْي ٍء‬، ‫َو َك اَّفًة ِللَّناِس َبِش يًرا َو َنِذ يًرا‬
، ‫‌َو َش َر َح ‌ِلي‌َص ْد ِر ي‬، ‫ َو َجَعَل ُأَّمِتي ُهُم اَأْلَّو ُلوَن َو اآْل ِخ ُروَن‬، ‫ َو َجَعَل ُأَّمِتي َو َس ًطا‬، ‫ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس‬
. » ‫ َو َجَع َلِني َفاِتًحا َو َخاِتًم ا‬، ‫ َو َر َفَع ِلي ِذ ْك ِر ي‬، ‫َوَو َض َع َع ِّني ِو ْز ِر ي‬
“Kalian semua memuji tuhannya, dan aku memuji tuhanku. Segala puji bagi Allah yang
mengutusku untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam, kepada semua umat manusia sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, menurunkan Al-Qur’an kepadaku
untuk menjelaskan segala sesuatu, menjadikan umatku sebagai umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, umat pertengahan, orang-orang terdahulu dan yang kemudian, melapangkan
dadaku, menurunkan beban dariku, meninggikan sebutan (nama)ku, menjadikanku pembuka dan
penutup.”
Ibrahim  berkata,

. ‫ِبٰه َذ ا َفَض َلُك ْم ُمَحَّم ٌد‬


“Dengan inilah Muhammad mengungguli kalian (wahai para nabi).”
Kemudian mereka saling membahas tentang kiamat. Mereka bertanya kepada Ibrahim .
Ia berkata,
. ‫اَل ِع ْلَم ِلي ِبَها‬
“Aku tidak memiliki ilmu tentangnya.”
Lalu mereka bertanya kepada Isa . Ia berkata,

، ‫ َأَّن الَّد َّجاَل َخاِر ٌج َو َم ِع ي َقِض يَباِن‬: ‫ َو ِفيَم ا َع ِهَد ِإَلَّي َر ِّبي‬، ‫ َفاَل َيْع َلُمَها ِإاَّل ُهللا‬..‫َأَّم ا َو ْج َبُتَها‬
‫ َي ا‬: ‫ َح َّتٰى َأَّن اْلَحَج َر َلَيُق وُل‬، ‫ َفُيْهِلُك ُه ُهللا َتَع اَلٰى ِإَذ ا َر آِني‬، ‫ َذ اَب َك َم ا َيُذ وُب الَّر َص اُص‬..‫َفِإَذ ا َر آِني‬
‫ ُثَّم َيْر ِج ُع الَّن اُس ِإَلٰى ِباَل ِدِهْم‬، ‫ َفُيْهِلُك ُهُم ُهللا َتَع اَلٰى‬، ‫ َفَتَع اَل َفاْقُتْل ُه‬، ‫ُم ْس ِلُم ؛ ِإَّن َتْح ِتي َك اِفًرا‬
‫ َفَيَط ُأوَن ِباَل َد ُهْم اَل‬، ‫ َو ُهْم ِم ْن ُك ِّل َح َد ٍب َيْنِس ُلوَن‬، ‫ َفِع ْنَد ٰذ ِلَك َيْخ ُرُج َيْأُجوُج َو َم ْأُجوُج‬، ‫َو َأْو َطاِنِهْم‬
، ‫ َح َّتٰى َيْر ِج َع الَّناُس َيْشُك وَنُهْم ِإَلَّي‬، ‫ َو اَل َيُم ُّر وَن َع َلٰى َم اٍء ِإاَّل َش ِر ُبوُه‬، ‫َيْأُتوَن َع َلٰى َش ْي ٍء ِإاَّل َأْهَلُك وُه‬
، ‫ َفُيْن ِز ُل ُهللا اْلَم َط َر‬، ‫ َفُيْهِلُك ُهْم َو ُيِم يُتُهْم َح َّتٰى َتْج َو ى اَأْلْر ُض ِم ْن ِر يِح ِهْم‬، ‫َفَأْدُع و َهللا َتَع اَلٰى َع َلْيِهْم‬
. ‫َفَيْج ُر ُف َأْج َس اَد ُهْم َح َّتٰى َيْقِذ َفُهْم ِفي اْلَبْح ِر‬
‫ اَل َي ْد ِر ي َأْهُلَه ا‬، ‫ َفِإَّن الَّس اَع َة َك اْلَح اِم ِل اْلُم ِتِّم‬.. ‫ َأَّن ٰذ ِلَك ِإَذ ا َك اَن َك ٰذ ِلَك‬: ‫َفِفيَم ا َع ِهَد ِإَلَّي َر ِّبي‬
. ‫َم َتٰى َتْفَج ُؤُهْم ِبِو اَل َد ِتَها َلْياًل َأْو َنَهاًرا‬
“Adapun waktu terjadinya, maka tiada yang mengetahuinya selain Allah. Berdasarkan
apa yang diperintahkan tuhanku kepadaku: bahwa dajal keluar, dan aku memiliki dua tongkat.
Jika ia melihatku, maka ia meleleh seperti timah. Lalu Allah membinasakannya jika ia
melihatku. Hingga batu (dapat) berbicara, “Wahai muslim! Di belakangku ada orang kafir.
Kemarilah dan bunuh dia! Lalu Allah membinasakan mereka. Kemudian orang-orang kembali ke
negeri mereka masing-masing. Lalu Yakjuj dan Makjuj keluar. Mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat yang tinggi. Mereka mendatangi negeri-negeri dan menghancurkannya,
menghabiskan airnya, hingga orang-orang kembali mengadu kepadaku. Maka aku memohon
kepada Allah, sehingga mereka hancur dan mati. Bumi pun menjadi bau busuk sebab bangkai
mereka. Lalu Allah menurunkan hujan yang membawa jasad mereka ke laut.
Berdasarkan apa yang diperintahkan tuhanku kepadaku: bahwa setelah semua itu terjadi,
maka kiamat (sudah dekat) seperti perempuan hamil yang sudah sempurna (bulannya), yang
keluarganya tidak tahu kapan ia akan melahirkan malam atau siang.”
Kemudian Rasulullah  melengkapi berita tentang kiamat dan bersabda,

. » ‫« ُبِع ْثُت َأَنا َو الَّس اَع ُة َك َهاَتْيِن‬


“(Antara) aku diutus dan kiamat seperti ini.” sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari
tengahnya.
Kemudian Rasulullah  merasa sangat haus. Lalu Jibril membawakannya wadah berisi
khamar dan wadah berisi susu. Maka Rasulullah  memilih susu. Lalu Jibril berkata,

. ‫اْخ َتْر َت اْلِفْطَر َة‬


“Kau telah memilih fitrah (kesucian).”
Kemudian Rasulullah  melakukan Mikraj yaitu menaiki tangga ke langit dunia, bukan
mengendarai Burak. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu. Ia ditanya,

‫َم ْن ٰه َذ ا ؟‬
“Siapa itu?”
Jibril menjawab,

. ‫ِج ْبِر يُل‬


“Jibril.”
Ditanya lagi,

‫َو َم ْن َم َع َك ؟‬
“Siapa yang bersamamu?”
Jibril menjawab,

. ‫ُمَحَّم ٌد‬
“Muhammad.”
Ditanya lagi,

‫َو َقْد ُأْر ِس َل ِإَلْيِه ؟‬


“Apakah Allah telah memanggilnya untuk Isra Mikraj?”
Jibril menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Penjaga pintu langit berkata,

‫ َو ِنْع َم اْلَم ِج يُء‬، ‫ َفِنْع َم اَأْلُخ َو ِنْع َم اْلَخ ِليَف ُة‬، ‫ َح َّي اُه ُهللا ِم ْن َأٍخ َو ِم ْن َخ ِليَف ٍة‬، ‫َم ْر َح ًب ا ِب ِه َو َأْهاًل‬
. ‫َج اَء‬
“Selamat datang. Semoga Allah memberkatinya. Dia sebaik-baik saudara, penerus, dan
tamu yang datang.”
Kemudian pintu langit dibuka. Di sana ada Adam  bapak seluruh manusia seperti
rupanya di hari Allah menciptakannya. Ia sedang duduk. Arwah para nabi dan keturunannya
yang beriman disodorkan kepadanya. Ia berkata,

. ‫ اْج َع ُلوَها ِفي ِع ِّلِّييَن‬، ‫ َو َنْفٌس َطِّيَبٌة‬، ‫ُروٌح َطِّيَبٌة‬


“Ruh yang baik, dan jiwa yang baik, jadikanlah di surga illiyyin.”
Kemudian arwah keturunannya yang kafir disodorkan kepadanya. Ia berkata,

. ‫ اْج َع ُلوَها ِفي ِس ِّجيٍن‬، ‫ َو َنْفٌس َخ ِبيَثٌة‬، ‫ُروٌح َخ ِبيَثٌة‬


“Ruh yang buruk, dan jiwa yang buruk, jadikanlah di neraka sijjin.”
Ia melihat di sebelah kanannya ada arwah dan pintu yang mengeluarkan angin sejuk, dan
di sebelah kirinya ada arwah dan pintu yang mengeluarkan angin busuk. Jika ia melihat ke
sebelah kanannya, ia tertawa dan gembira. Jika ia melihat ke sebelah kirinya, ia sedih dan
menangis.
Rasulullah  mengucap salam kepadanya dan ia pun menjawabnya dan berkata,

. ‫ َو الَّنِبِّي الَّصاِلِح‬، ‫َم ْر َح ًبا ِباِاْل ْبِن الَّصاِلِح‬


“Selamat datang anakku yang saleh, dan nabi yang saleh.”
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

‫ َو َأْه ُل الِّش َم اِل‬، ‫ َفَأْه ُل اْلَيِم يِن ِم ْنُهْم َأْه ُل اْلَج َّن ِة‬، ‫ َو ٰه ِذِه اَأْلْس ِو َد ُة‌َنَس ُم ‌َبِنيِه‬، ‫ٰه َذ ا‌َأُبوَك ‌آَد ُم‬
، ‫ َبَك ٰى َو َح ِز َن‬..‫ َو ِإَذ ا َنَظ َر ِقَب َل ِش َم اِلِه‬، ‫ َض ِح َك َو اْس َتْبَش َر‬..‫ َفِإَذ ا َنَظَر ِقَبَل َيِم يِنِه‬، ‫ِم ْنُهْم َأْهُل الَّناِر‬
‫ َو اْلَباُب‬، ‫ َض ِح َك َو اْس َتْبَش َر‬..‫ ِإَذ ا َنَظَر َم ْن َيْد ُخ ُلُه ِم ْن ُذ ِّر َّيِتِه‬، ‫َو ٰه َذ ا اْلَباُب اَّلِذ ي َع ْن َيِم يِنِه َباُب اْلَج َّنِة‬
. ‫ َبَك ٰى َو َح ِز َن‬..‫ ِإَذ ا َنَظَر َم ْن َيْد ُخ ُلُه ِم ْن ُذ ِّر َّيِتِه‬، ‫اَّلِذ ي َع ْن ِش َم اِلِه َباُب َجَهَّنَم‬
“Ini ayahmu Adam, dan arwah ini adalah keturunannya. Golongan kanan adalah ahli
surga dan golongan kiri adalah ahli neraka. Jika ia melihat ke sebelah kanannya, ia tertawa dan
gembira. Jika ia melihat ke sebelah kirinya, ia menangis dan sedih. Pintu yang berada di sebelah
kanannya adalah pintu surga. Jika ia melihat keturunannya yang memasukinya, ia tertawa dan
gembira. Sedangkan pintu yang berada di sebelah kirinya adalah pintu neraka. Jika ia melihat
keturunannya yang memasukinya, ia menangis dan sedih.”
Ini semua adalah perumpamaan alam barzakh, karena Allah berfirman bahwa pintu-pintu
langit tidak akan dibukakan bagi arwah orang-orang kafir.

. ]40 : ‫﴿ ِإَّن ٱَّلِذ يَن َك َّذ ُبوْا َٔ‍ِباَٰي ِتَنا َو ٱۡس َتۡك َبُروْا َع ۡن َها اَل ُتَفَّتُح َلُهۡم َأۡب َٰو ُب ٱلَّس َم ٓاِء ﴾ [األعراف‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan
diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka.”
Kemudian Rasulullah  melihat meja makan yang di atasnya terdapat daging yang sudah
diiris tetapi tidak ada yang mendekatinya. Sementara meja lain yang di atasnya terdapat daging
busuk tetapi banyak orang yang memakannya.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰه ُؤاَل ِء ؟‬


“Wahai Jibril! Siapa mereka?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه ُؤاَل ِء ِم ْن ُأَّمِتَك َيْتُر ُك وَن اْلَح اَل َل َو َيْأُتوَن اْلَحَر اَم‬
“Mereka adalah umatmu yang meninggalkan yang halal dan mendatangi yang haram.”
Dalam riwayat lain Rasulullah  melihat meja makan yang di atasnya terdapat daging
panggang yang sangat lezat dan meja lain yang di atasnya terdapat bangkai, tetapi orang-orang
lebih memilih memakan bangkai dari pada daging tersebut.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه ُؤاَل ِء َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa mereka wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ َو َيْتُر ُك وَن َم ا َأَح َّل ُهللا َلُهْم‬، ‫ ُيِح ُّلوَن َم ا َح َّر َم ُهللا َع َلْيِهْم‬، ‫ٰه ُؤاَل ِء الُّز َناُة‬
“Mereka adalah para pezina. Mereka menghalalkan sesuatu yang Allah haramkan atas
mereka dan meninggalkan sesuatu yang Allah halalkan untuk mereka.”
Kemudian Rasulullah  melihat suatu kaum yang perut mereka seperti rumah yang di
dalamnya ada ular-ular yang terlihat dari luar perut mereka. Setiap kali salah seorang dari
mereka mencoba bangkit berdiri, maka ia selalu jatuh tersungkur dan berkata,

. ‫اللهم ؛ اَل ُتِقِم الَّس اَع َة‬


“Ya Allah! Jangan datangkan hari kiamat.”
Mereka mengikuti jalan Firaun dan pengikutnya, dan mereka diinjak-injak oleh setiap
orang yang melalui mereka. Mereka menjerit dan merintih kepada Allah.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰه ُؤاَل ِء ؟‬


“Wahai Jibril! Siapa mereka?”
Jibril menjawab,
‫ اَل َيُقوُم وَن ِإاَّل َك َم ا َيُق وُم اَّل ِذ ي َيَتَخَّبُط ُه الَّش ْيَطاُن ِم َن‬، ‫ٰه ُؤاَل ِء ِم ْن ُأَّمِتَك اَّلِذ يَن َيْأُك ُلوَن الِّر َبا‬
. ‫اْلَم ِّس‬
“Mereka adalah bagian dari umatmu yang memakan riba. Mereka tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.”
Kemudian Rasulullah  melihat suatu kaum yang bibir mereka seperti bibir unta. Mulut
mereka dibuka dan dimasukkan batu dari jahanam hingga tembus ke bagian bawah tubuh
mereka. Mereka menjerit dan merintih kepada Allah.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰه ُؤاَل ِء ؟‬


“Wahai Jibril! Siapa mereka?”
Jibril menjawab,

‫ َو َسَيْص َلْو َن‬، ‫ ِإَّنَم ا َي ْأُك ُلوَن ِفي ُبُط وِنِهْم َن اًرا‬، ‫ٰه ُؤاَل ِء اَّلِذ يَن َيْأُك ُلوَن َأْم َو اَل اْلَيَت اَم ٰى ُظْلًم ا‬
. ‫َسِع يًرا‬
“Mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim. Sebenarnya
mereka itu menelan api dalam perutnya, dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-
nyala (neraka).”
Kemudian Rasulullah  melihat sekelompok wanita yang digantung dengan diikat
payudara mereka, dan sekelompok wanita yang lain digantung terbalik dengan kaki di atas.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه ُؤاَل ِء َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa mereka wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه ُؤاَل ِء الاَّل ِتي َيْز ِنيَن َو َيْقُتْلَن َأْو اَل َد ُهَّن‬
“Mereka adalah perempuan-perempuan yang berzina dan membunuh anak-anak mereka.”
Kemudian Rasulullah  melihat sekelompok kaum yang daging tubuh mereka dipotong
kemudian mereka dijejalkan untuk memakannya, sambil dikatakan,

. ‫ُك ْل َك َم ا ُكْنَت َتْأُك ُل َلْح َم َأِخ يَك‬


“Makanlah (dagingmu ini) sebagaimana dahulu kamu memakan daging saudaramu.”
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه ُؤاَل ِء َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa mereka wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه ُؤاَل ِء اْلَهَّم اُز وَن ِم ْن ُأَّمِتَك الَّلَّم اُز وَن‬


“Mereka adalah bagian dari umatmu yang suka mengumpat dan mencela keburukan
orang lain dengan kedipan mata dan ucapan mereka.”
Kemudian Rasulullah  naik ke langit kedua. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu. Ia
ditanya,

‫َم ْن ٰه َذ ا ؟‬
“Siapa itu?”
Jibril menjawab,

. ‫ِج ْبِر يُل‬


“Jibril.”
Ditanya lagi,

‫َو َم ْن َم َع َك ؟‬
“Siapa yang bersamamu?”
Jibril menjawab,

. ‫ُمَحَّم ٌد‬
“Muhammad.”
Ditanya lagi,

‫َأَو َقْد ُأْر ِس َل ِإَلْيِه ؟‬


“Apakah Allah telah memanggilnya untuk Isra Mikraj?”
Jibril menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Penjaga pintu langit kedua berkata,

‫ َو ِنْع َم اْلَم ِج يُء‬، ‫ َفِنْع َم اَأْلُخ َو ِنْع َم اْلَخ ِليَف ُة‬، ‫ َح َّي اُه ُهللا ِم ْن َأٍخ َو ِم ْن َخ ِليَف ٍة‬، ‫َم ْر َح ًب ا ِب ِه َو َأْهاًل‬
. ‫َج اَء‬
“Selamat datang. Semoga Allah memberkatinya. Dia sebaik-baik saudara, penerus, dan
tamu yang datang.”
Kemudian pintu langit kedua dibuka. Di sana ada Isa putra Maryam (yang terlahir tanpa
ayah) dan Yahya bin Zakariya (yang terlahir dari ayah dan ibu yang mandul). Mereka berdua
adalah sepupu (karena ibu Yahya adalah saudari Maryam). Pakaian dan rambut mereka berdua
serupa. Mereka berdua bersama kaumnya. Isa bertubuh sedang, tidak terlalu tinggi. Kulitnya
putih kemerahan. Rambutnya terurai seperti keluar dari sauna. Mirip dengan sahabat Urwah bin
Mas’ud As-Saqafi. Rasulullah  mengucap salam dan mereka berdua menjawabnya dan berkata,

. ‫َم ْر َح ًبا ِباَأْلِخ الَّصاِلِح َو الَّنِبِّي الَّصاِلِح‬


“Selamat datang saudara yang saleh dan nabi yang saleh.”
Mereka berdua mendoakan kebaikan untuk Rasulullah .
Kemudian Rasulullah  naik ke langit ketiga. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu. Ia
ditanya,

‫َم ْن ٰه َذ ا ؟‬
“Siapa itu?”
Jibril menjawab,

. ‫ِج ْبِر يُل‬


“Jibril.”
Ditanya lagi,

‫َو َم ْن َم َع َك ؟‬
“Siapa yang bersamamu?”
Jibril menjawab,

. ‫ُمَحَّم ٌد‬
“Muhammad.”
Ditanya lagi,

‫َأَو َقْد ُأْر ِس َل ِإَلْيِه ؟‬


“Apakah Allah telah memanggilnya untuk Isra Mikraj?”
Jibril menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Penjaga pintu langit ketiga berkata,

‫ َو ِنْع َم اْلَم ِج يُء‬، ‫ َفِنْع َم اَأْلُخ َو ِنْع َم اْلَخ ِليَف ُة‬، ‫ َح َّي اُه ُهللا ِم ْن َأٍخ َو ِم ْن َخ ِليَف ٍة‬، ‫َم ْر َح ًب ا ِب ِه َو َأْهاًل‬
. ‫َج اَء‬
“Selamat datang. Semoga Allah memberkatinya. Dia sebaik-baik saudara, penerus, dan
tamu yang datang.”
Kemudian pintu langit ketiga dibuka. Di sana ada Yusuf  bersama kaumnya. Rasulullah
 mengucap salam dan ia menjawabnya dan berkata,

. ‫َم ْر َح ًبا ِباَأْلِخ الَّصاِلِح َو الَّنِبِّي الَّصاِلِح‬


“Selamat datang saudara yang saleh dan nabi yang saleh.”
Ia mendoakan kebaikan untuk Rasulullah . Ia diberi setengah ketampanan sehingga
mengungguli manusia lainnya sebagaimana rembulan di malam purnama lebih indah dari
bintang-bintang.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

. ‫ٰه َذ ا َأُخ وَك ُيوُس ُف‬


“Ini saudaramu Yusuf.”
Kemudian Rasulullah  naik ke langit keempat. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu. Ia
ditanya,

‫َم ْن ٰه َذ ا ؟‬
“Siapa itu?”
Jibril menjawab,

. ‫ِج ْبِر يُل‬


“Jibril.”
Ditanya lagi,

‫َو َم ْن َم َع َك ؟‬
“Siapa yang bersamamu?”
Jibril menjawab,

. ‫ُمَحَّم ٌد‬
“Muhammad.”
Ditanya lagi,

‫َأَو َقْد ُأْر ِس َل ِإَلْيِه ؟‬


“Apakah Allah telah memanggilnya untuk Isra Mikraj?”
Jibril menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Penjaga pintu langit keempat berkata,

‫ َو ِنْع َم اْلَم ِج يُء‬، ‫ َفِنْع َم اَأْلُخ َو ِنْع َم اْلَخ ِليَف ُة‬، ‫ َح َّي اُه ُهللا ِم ْن َأٍخ َو ِم ْن َخ ِليَف ٍة‬، ‫َم ْر َح ًب ا ِب ِه َو َأْهاًل‬
. ‫َج اَء‬
“Selamat datang. Semoga Allah memberkatinya. Dia sebaik-baik saudara, penerus, dan
tamu yang datang.”
Kemudian pintu langit keempat dibuka. Di sana ada Idris . Allah telah mengangkatnya
ke tempat yang tinggi. Rasulullah  mengucap salam dan ia menjawabnya dan berkata,

. ‫َم ْر َح ًبا ِباَأْلِخ الَّصاِلِح َو الَّنِبِّي الَّصاِلِح‬


“Selamat datang saudara yang saleh dan nabi yang saleh.”
Ia mendoakan kebaikan untuk Rasulullah .
Dalam riwayat yang lemah bahwa di langit keempat terdapat sungai kehidupan. Jibril
mandi sekali setiap hari di sungai tersebut. Maka dari sayap-sayapnya menetes tujuh puluh ribu
tetesan yang darinya Allah menciptakan tujuh puluh ribu malaikat. Mereka termasuk malaikat
yang masuk ke Baitulmakmur dan tidak keluar lagi.
Kemudian Rasulullah  naik ke langit kelima. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu. Ia
ditanya,

‫َم ْن ٰه َذ ا ؟‬
“Siapa itu?”
Jibril menjawab,

. ‫ِج ْبِر يُل‬


“Jibril.”
Ditanya lagi,

‫َو َم ْن َم َع َك ؟‬
“Siapa yang bersamamu?”
Jibril menjawab,

. ‫ُمَحَّم ٌد‬
“Muhammad.”
Ditanya lagi,

‫َأَو َقْد ُأْر ِس َل ِإَلْيِه ؟‬


“Apakah Allah telah memanggilnya untuk Isra Mikraj?”
Jibril menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Penjaga pintu langit kelima berkata,

‫ َو ِنْع َم اْلَم ِج يُء‬، ‫ َفِنْع َم اَأْلُخ َو ِنْع َم اْلَخ ِليَف ُة‬، ‫ َح َّي اُه ُهللا ِم ْن َأٍخ َو ِم ْن َخ ِليَف ٍة‬، ‫َم ْر َح ًب ا ِب ِه َو َأْهاًل‬
. ‫َج اَء‬
“Selamat datang. Semoga Allah memberkatinya. Dia sebaik-baik saudara, penerus, dan
tamu yang datang.”
Kemudian pintu langit kelima dibuka. Di sana ada Harun . Jenggotnya setengah putih
dan setengah hitam dan hampir mencapai pusarnya. Ia menceritakan kisah kepada Bani Israil
yang berada di sekelilingnya. Rasulullah  mengucap salam dan ia menjawabnya dan berkata,

. ‫َم ْر َح ًبا ِباَأْلِخ الَّصاِلِح َو الَّنِبِّي الَّصاِلِح‬


“Selamat datang saudara yang saleh dan nabi yang saleh.”
Ia mendoakan kebaikan untuk Rasulullah . Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Siapa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

.  ‫ٰه َذ ا الَّرُجُل اْلُمَح َّبُب ِفي َقْو ِمِه َهاُروُن ْبُن ِع ْمَر اَن‬
“Ini adalah orang yang dicintai oleh kaumnya, Harun bin Imran .”
Kemudian Rasulullah  naik ke langit keenam. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu. Ia
ditanya,

‫َم ْن ٰه َذ ا ؟‬
“Siapa itu?”
Jibril menjawab,

. ‫ِج ْبِر يُل‬


“Jibril.”
Ditanya lagi,

‫َو َم ْن َم َع َك ؟‬
“Siapa yang bersamamu?”
Jibril menjawab,

. ‫ُمَحَّم ٌد‬
“Muhammad.”
Ditanya lagi,

‫َأَو َقْد ُأْر ِس َل ِإَلْيِه ؟‬


“Apakah Allah telah memanggilnya untuk Isra Mikraj?”
Jibril menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Penjaga pintu langit keenam berkata,

‫ َو ِنْع َم اْلَم ِج يُء‬، ‫ َفِنْع َم اَأْلُخ َو ِنْع َم اْلَخ ِليَف ُة‬، ‫ َح َّي اُه ُهللا ِم ْن َأٍخ َو ِم ْن َخ ِليَف ٍة‬، ‫َم ْر َح ًب ا ِب ِه َو َأْهاًل‬
. ‫َج اَء‬
“Selamat datang. Semoga Allah memberkatinya. Dia sebaik-baik saudara, penerus, dan
tamu yang datang.”
Kemudian pintu langit keenam dibuka. Rasulullah  melihat nabi yang memiliki pengikut
kurang dari sepuluh. Ada nabi yang memiliki pengikut yang banyak. Ada nabi yang tidak
memiliki seorang pengikut pun.
Kemudian Rasulullah  melihat sekumpulan orang yang sangat banyak hingga memenuhi
ufuk. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ٰه َذ ا اْلَجْم ُع ؟‬
“Siapa mereka ini?”
Jibril menjawab,

. ‫ َو ٰل ِكِن اْر َفْع َر ْأَس َك‬، ‫ُم وَس ٰى َو َقْو ُم ُه‬


“Itu adalah Musa dan kaumnya, tetapi angkatlah kepalamu!”
Ternyata ada sekumpulan orang yang jauh lebih banyak.
Jibril berkata,

. ‫ َو ِس َو ٰى ٰه ُؤاَل ِء َس ْبُعوَن َأْلًفا َيْد ُخ ُلوَن اْلَج َّنَة ِبَغْيِر ِح َس اٍب‬، ‫ٰه ُؤاَل ِء ُأَّم ُتَك‬
“Mereka adalah umatmu, dan selain mereka masih ada tujuh puluh ribu orang yang
masuk surga tanpa hisab.”
Terlihat Musa bin Imran . Kulitnya putih kemerahan. Bertubuh tinggi seperti seseorang
dari kabilah Syanu’ah dari Yaman. Rambutnya lebat. Rasulullah  mengucap salam dan ia
menjawabnya dan berkata,

. ‫َم ْر َح ًبا ِباَأْلِخ الَّصاِلِح َو الَّنِبِّي الَّصاِلِح‬


“Selamat datang saudara yang saleh dan nabi yang saleh.”
Ia mendoakan kebaikan untuk Rasulullah  dan berkata,

. ‫ َبْل ُهَو َأْك َر ُم َع َلى ِهللا ِم ِّني‬، ‫‌َيْز ُع ُم ‌الَّناُس ‌َأِّني‌َأْك َر ُم َبِني آَد َم َع َلى ِهللا ِم ْن ٰه َذ ا‬
“Orang-orang mengira bahwa aku lebih mulia di sisi Allah dari orang ini, padahal dia
yang lebih mulia dariku di sisi Allah.”
Setelah Rasulullah  melewatinya, ia menangis dan ditanya,

‫َم ا ُيْبِكيَك ؟‬
“Apa yang membuatmu menangis?”

، ‫َأْبِكي َأِلَّن ُغ اَل ًم ا ُبِع َث ِم ْن َبْع ِد ي َيْد ُخ ُل اْلَج َّنَة ِم ْن ُأَّمِت ِه َأْكَث ُر ِمَّم ْن َي ْد ُخ ُل اْلَج َّن َة ِم ْن ُأَّمِتي‬
‫ َو ٰه َذ ا َر ُج ٌل ِم ْن َبِني آَد َم َخ َلَفِني ِفي ُد ْنَي ا َو َأَن ا ِفي‬، ‫َيْز ُع ُم َبُنو ِإْس َر اِئيَل َأِّني َأْك َر ُم َبِني آَد َم َع َلى ِهللا‬
. ‫ َو ٰل ِكْن َم َع ُه ُأَّم ُتُه‬، ‫ َلْم ُأَباِل‬..‫ َفَلْو َأَّنُه ِفي َنْفِسِه‬، ‫ُأْخ َر ٰى‬
“Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus setelahku, tetapi umatnya masuk
surga lebih banyak dari umatku, dan Bani Israil mengira bahwa aku adalah keturunan Adam
yang paling mulia di sisi Allah, dan orang ini adalah keturunan Adam. Jika hanya dia sendiri,
maka aku tidak peduli, tetapi ia bersama umatnya.”
Kemudian Rasulullah  naik ke langit ketujuh. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu. Ia
ditanya,

‫َم ْن ٰه َذ ا ؟‬
“Siapa itu?”
Jibril menjawab,

. ‫ِج ْبِر يُل‬


“Jibril.”
Ditanya lagi,

‫َو َم ْن َم َع َك ؟‬
“Siapa yang bersamamu?”
Jibril menjawab,

. ‫ُمَحَّم ٌد‬
“Muhammad.”
Ditanya lagi,

‫َأَو َقْد ُأْر ِس َل ِإَلْيِه ؟‬


“Apakah Allah telah memanggilnya untuk Isra Mikraj?”
Jibril menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya.”
Penjaga pintu langit ketujuh berkata,

‫ َو ِنْع َم اْلَم ِج يُء‬، ‫ َفِنْع َم اَأْلُخ َو ِنْع َم اْلَخ ِليَف ُة‬، ‫ َح َّي اُه ُهللا ِم ْن َأٍخ َو ِم ْن َخ ِليَف ٍة‬، ‫َم ْر َح ًب ا ِب ِه َو َأْهاًل‬
. ‫َج اَء‬
“Selamat datang. Semoga Allah memberkatinya. Dia sebaik-baik saudara, penerus, dan
tamu yang datang.”
Kemudian pintu langit ketujuh dibuka. Di pintu surga ada Ibrahim  duduk di kursi emas
dan bersandar ke Baitulmakmur. Ia bersama kaumnya. Rasulullah  mengucap salam dan ia
menjawabnya dan berkata,
‫ َف ِإَّن ُتْر َبَتَه ا‬، ‫ ُم ْر ُأَّم َت َك َفْلُتْك ِث ْر ِم ْن ِغ َر اِس اْلَج َّن ِة‬، ‫َم ْر َح ًبا ِباَأْلِخ الَّصاِلِح َو الَّنِبِّي الَّصاِلِح‬
. ‫ َو َأْر َضَها َو اِسَع ٌة‬، ‫َطِّيَبٌة‬
“Selamat datang saudara yang saleh dan nabi yang saleh. Perintahkanlah umatmu agar
memperbanyak tanaman surga karena tanahnya baik dan luas.”
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َو َم ا ِغَر اُس اْلَج َّنِة ؟‬


“Apakah tanaman surga itu?”
Ibrahim  menjawab,

. ‫اَل َح ْو َل َو اَل ُقَّو َة ِإاَّل ِباِهلل اْلَع ِلِّي اْلَعِظ يِم‬


“La haula, wala quwwata, illa billahil aliyyil azim.”
Dalam riwayat lain Ibrahim  berkata,

: ‫ َو َأَّن ِغَر اَس َها‬، ‫ َع ْذ َب ُة اْلَم اِء‬، ‫ َو َأْخ ِبْر ُهْم َأَّن اْلَج َّنَة َطِّيَبُة الُّتْر َبِة‬، ‫َأْقِر ْئ ُأَّم َتَك ِم ِّني الَّس اَل َم‬
. ‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬، ‫ َو اَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا‬، ‫ َو اْلَحْم ُد ِهّٰلِل‬، ‫ُسْبَح اَن ِهللا‬
“Ucapkan salam kepada umatmu dan kabarkan kepada mereka bahwa tanah surga itu
baik, airnya segar, dan tanamannya adalah: subhanallah, walhamdulillah, walailaha ilallah,
wallahu akbar.”
Di sana sedang duduk suatu kaum berwajah putih seperti kertas. Sedangkan kaum lain
pada warnanya terdapat sesuatu. Mereka mandi di sungai tiga kali hingga warna mereka bersih
seperti kaum yang pertama dan duduk bersama mereka.
Rasulullah  bertanya,

‫ َو َم ا ٰه ِذِه‬، ‫ َو َم ْن ٰه ُؤاَل ِء اَّلِذ يَن ِفي َأْلَو اِنِهْم َش ْي ٌء‬، ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ْن ٰه ُؤاَل ِء اْلِبيُض اْلُو ُجوِه‬
. » ‫اَأْلْنَهاُر اَّلِتي َد َخ ُلوَها َفاْغ َتَس ُلوا ِفيَها ؟‬
“Wahai Jibril! Siapakah mereka yang berwajah putih, siapakah mereka yang pada warna
mereka terdapat sesuatu, dan sungai apakah yang mereka gunakan untuk mandi?”
Jibril menjawab,

‫ َو َأَّم ا ٰه ُؤاَل ِء اَّل ِذ يَن ِفي َأْل َو اِنِهْم‬، ‫ َفَقْو ٌم َلْم َيْلِبُس وا ِإيَم اَنُهْم ِبُظْلٍم‬..‫َأَّم ا ٰه ُؤاَل ِء اْلِبيُض اْلُو ُجوِه‬
‫ َفَأَّو ُلَه ا‬..‫ َو َأَّم ا ٰه ِذِه اَأْلْنَه اُر‬، ‫ َفَتاُبوا َفَتاَب ُهللا َع َلْيِهْم‬، ‫ َفَقْو ٌم َخ َلُطوا َع َم اًل َص اِلحًا َو آَخ َر َس ّيًئا‬.. ‫َش ْي ٌء‬
. ‫ َو الَّثاِلُث َو َس َقاُهْم َر ُّبُهْم َش َر اًبا َطُهوًرا‬، ‫ َو الَّثاِني ِنْع َم ُة ِهللا‬، ‫َر ْح َم ُة ِهللا‬
“Mereka yang berwajah putih adalah kaum yang tidak mencampuradukkan iman mereka
dengan syirik. Mereka yang pada warna mereka terdapat sesuatu adalah kaum yang
mencampuradukkan amal saleh dan buruk, kemudian mereka taubat dan Allah menerima taubat
mereka. Sungai itu awalnya rahmat Allah, keduanya adalah nikmat Allah, dan ketiganya Allah
memberi mereka minuman yang suci.”
Dalam riwayat lain Jibril berkata,

. ‫ٰه َذ ا‌َم َك اُنَك ‌َو َم َك اُن ‌ُأَّمِتَك‬


“Ini tempatmu dan umatmu.”
Umatnya ada dua kelompok. Kelompok pertama berpakaian putih seperti kertas.
Kelompok lainnya berpakaian abu-abu.
Kemudian Rasulullah  masuk ke Baitulmakmur bersama kelompok yang berpakaian
putih. Sedangkan kelompok lainnya yang berpakaian abu-abu terhalang, namun mereka tetap
dalam kebaikan.
Rasulullah  salat bersama para malaikat dan arwah orang-orang yang beriman di
Baitulmakmur. Setiap hari tujuh puluh ribu malaikat masuk ke dalamnya dan tidak keluar sampai
hari kiamat.
Baitulmakmur adalah kiblat langit ketujuh yang sejajar dengan ka’bah. Jika ada batu
yang jatuh dari Baitulmakmur, maka akan jatuh tepat di atas ka’bah.
Dalam riwayat lain Rasulullah  bersabda,

، ‫ َفِإَذ ا َج ْبِر يُل َك اْلِح ْلِس اْلَب اِلي ِم ْن َخ ْش َيِة ِهللا‬، ‫« َم َر ْر ُت َلْيَلَة ُأْس ِر َي ِبي َع َلى اْلَم ِأَل اَأْلْع َلٰى‬
. » ‫َك َأَّنُه ِح ْلٌس اَل ِط ٌئ‬
“Pada malam isra, aku menyaksikan al-Mala’il A’la (para malaikat) dan Jibril laksana
pakaian usang karena takut kepada Allah.”
Kemudian Rasulullah  diangkat ke sidratulmuntaha, yaitu pohon yang akarnya di langit
keenam, cabang dan rantingnya di langit ke tujuh, puncaknya menembus langit ke tujuh, dari
akarnya keluar empat sungai, (yang pertama) sungai yang airnya tidak payau, (yang kedua)
sungai susu yang tidak berubah rasanya, (yang ketiga) sungai khamar (anggur yang tidak
memabukkan) yang lezat rasanya bagi para peminumnya, dan (yang keempat) sungai madu yang
murni. Orang yang berkendara di bawahnya selama tujuh puluh tahun (dalam riwayat lain seratus
tahun) tidak dapat mencapai ujungnya. Buahnya besar seperti kendi Hajar (desa di dekat
Madinah). Bentuk daunnya seperti telinga gajah yang sehelainya hampir menutupi umat ini. Di
setiap daunnya terdapat malaikat dan belalang emas. Pada akarnya mengalir dua sungai batin dan
dua sungai lahir. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ا ٰه ِذِه اَأْلْنَهاُر َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Sungai-sungai apakah ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,
. ‫ َفالِّنيُل َو اْلُفَر اُت‬.. ‫ َو َأَّم ا الَّظاِهَر اِن‬، ‫ َفَنْهَر اِن ِفي اْلَج َّنِة‬.. ‫َأَّم ا اْلَباِط َناِن‬
“Kedua sungai batin ini adalah dua sungai surga dan dua sungai lahir ini adalah nil dan
furat.”
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa pada akarnya terdapat mata air yang mengalir
bernama Salsabil. Darinya mengalir dua sungai yaitu Al-Kausar hingga cipratan airnya
memancar deras seperti anak panah. Di tepiannya terdapat kemah-kemah yang terbuat dari
mutiara, yakut, dan zabarjad. Di atasnya bertengger burung-burung hijau yang indah. Di sekitar
sungai terdapat bejana-bejana emas dan perak. Air sungainya mengalir di atas kerikil-kerikil
yakut dan zamrud. Airnya lebih putih dari susu. Rasulullah  mengambil salah satu bejana dan
meminum airnya. Airnya lebih manis dari madu dan lebih wangi dari misik.
Jibril berkata,

. ‫ َو الَّنْهُر اآْل َخ ُر َنْهُر الَّرْح َم ِة‬، ‫ٰه َذ ا ُهَو الَّنْهُر اَّلِذ ي َحَباَك ِبِه َر ُّبَك‬
“Ini adalah sungai yang Allah berikan kepadamu dan sungai lain adalah sungai rahmat.”
Rasulullah  mandi di sana dan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan
datang.
Rasulullah  melihat Jibril di sidratulmuntaha dalam rupa yang berbeda yaitu dengan
enam ratus sayap. Setiap sayapnya menutupi ufuk. Dari sayap-sayapnya berjatuhan permata dan
yakut yang tidak ada yang mengetahuinya selain Allah.
Perkara ilahi bersumber dari alam arsy, kemudian turun ke alam kursi, kemudian turun ke
alam sidratulmuntaha. Amal saleh naik ke arsy, tetapi gudangnya di sidratulmuntaha.
Burak berhenti sampai sidratulmuntaha. Lalu Allah menurunkan usungan (tandu) dari
alam arsy. Rasulullah  mengajak Jibril untuk pergi bersama. Jibril berkata,

. ]164 : ‫م ﴾ [الصفات‬ٞ‫م َّم ۡع ُلو‬ٞ‫ ﴿ َو َم ا ِم َّنٓا ِإاَّل َل ۥُه َم َقا‬، ‫اَل َأْقِد ُر‬
“Aku tidak mampu. Tidak satu pun di antara kami (malaikat) melainkan masing-masing
mempunyai kedudukan tertentu.”
Jibril pun berhenti sampai sidratumuntaha dan Rasulullah  melanjutkan perjalanan
sampai ke alam surga.
Kemudian Rasulullah  menelusuri Al-Kausar hingga masuk surga yang kenikmatannya
tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas
dalam hati manusia. Rasulullah  melihat di pintunya tertulis,

. ‫ َو اْلَقْر ُض ِبَثَم اِنَيَة َع َش َر‬، ‫الَّص َد َقُة ِبَع ْش ِر َأْم َثاِلَها‬


Sedekah pahalanya sepuluh, dan memberi pinjaman pahalanya delapan belas.
Rasulullah  bertanya,
. » ‫« َيا ِج ْبِر يُل ؛ َم ا َباُل اْلَقْر ِض َأْفَض ُل ِم َن الَّص َد َقِة ؟‬
“Wahai Jibril! Mengapa memberi pinjaman lebih baik dari sedekah?”
Jibril menjawab,

. ‫ َو اْلُم ْسَتْقِر ُض اَل َيْس َأُل ِإاَّل ِم ْن َح اَجٍة‬، ‫‌َأِلَّن ‌الَّساِئَل ‌َيْس َأُل َو ِع ْنَد ُه َش ْي ٌء‬
“Karena orang yang meminta masih memiliki sesuatu. Sedangkan orang yang meminjam
tidak meminjam melainkan karena ia membutuhkan.”
Kemudian Rasulullah  melanjutkan perjalanan dan melihat sungai-sungai susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat
rasanya bagi para peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni.
Di tepian sungai terdapat kubah-kubah mutiara, buah delima seperti ember besar, dan
burung seperti unta berpunuk dua.
Abu Bakr  berkata,

. ‫َيا َر ُسوَل ِهللا ؛ ِإَّنَها َلَناِع َم ٌة‬


”Wahai Rasulullah! Sungguh nikmat burung itu.”
Rasulullah  bersabda,

. » ‫ َو ِإِّني َأَلْر ُجو َأْن َتْأُك َل ِم ْنَها‬، ‫« َأَك َلُتَها َأْنَعُم ِم ْنَها‬
”Orang-orang yang memakannya lebih nikmat, dan aku berharap kau akan
memakannya.”
Kemudian Rasulullah  diperlihatkan neraka. Di dalamnya terdapat murka, teguran, dan
kemarahan Allah. Lalu neraka ditutup.
Kemudian Rasulullah  naik hingga mendengar suara pena-pena pengaturan takdir. Pena-
pena ini bukan yang terbuat dari kayu atau batu, melainkan arwah para malaikat yang menulis
dengan perintah Allah.
Rasulullah  juga melihat seseorang yang samar-samar di balik cahaya arsy.
Rasulullah  bertanya,

. » ‫ َأَم َلٌك ؟‬، ‫« َم ْن ٰه َذ ا‬


”Siapa ini? Apakah malaikat?”
Dijawab,

. ‫اَل‬
“Tidak.”
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َأَنِبٌّي ؟‬
”Apakah nabi?”
Dijawab,

. ‫اَل‬
“Tidak.”
Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ْن ُهَو ؟‬
”Siapa dia?”
Dijawab,

‫ َو َلْم َيْسَتِس َّب‬، ‫ َو َقْلُبُه ُمَع َّلٌق ِباْلَم َس اِج ِد‬، ‫ٰه َذ ا َر ُجٌل َك اَن ِفي الُّد ْنَيا ِلَس اُنُه َر ْطٌب ِبِذ ْك ِر ِهللا َتَع اَلٰى‬
. ‫ِلَو اِلَد ْيِه َقُّط‬
“Ini adalah seseorang yang ketika di dunia lisannya basah dengan zikir menyebut Allah,
hatinya terpaut dengan masjid, dan tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan kedua orang
tuanya dicaci.”
Kemudian Rasulullah  melihat Allah lalu sujud.
Sebagian sahabat di antaranya Abdullah bin Abbas  berkata bahwa Rasulullah  melihat
Allah di malam mikraj. Sebagian sahabat lainnya di antaranya Aisyah  berkata bahwa
Rasulullah  tidak melihat Allah.
Allah berfirman,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد‬


“Wahai Muhammad.”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َلَّبْيَك َيا َر ّب‬


“Siap melayani-Mu, wahai Tuhanku.”
Allah berfirman,

. ‫َس ْل‬
“Mintalah.”
Rasulullah  menjawab,

‫ َو َأْع َطْيَت‬، ‫ َو َك َّلْم َت ُم وَس ٰى َتْك ِليًم ا‬، ‫ َو َأْع َطْيَتُه ُم ْلًك ا َع ِظ يًم ا‬، ‫«‌ِإَّنَك ‌اَّتَخ ْذ َت ‌ِإْبَر اِهيَم ‌َخ ِلياًل‬
، ‫ َو َأْع َطْيَت ُس َلْيَم اَن ُم ْلًك ا َع ِظ يًم ا‬، ‫ َو َس َّخ ْر َت َل ُه اْلِج َي اَل‬، ‫ َو َأَلْنَت َل ُه اْلَحِد يَد‬، ‫َداوَد ُم ْلًك ا َع ِظ يًم ا‬
‫ َو َأْع َطْيَت ُه ُم ْلًك ا اَل َيْنَبِغ ي َأِلَح ٍد ِم ْن‬، ‫ َو َس َّخ ْر َت َلُه الِّر َي اَح‬، ‫َو َس َّخ ْر َت َلُه اْلِج َّن َو اِإْل ْنَس َو الَّش َياِط يَن‬
، ‫ َو َجَع ْلَتُه ُيْبِر ُئ اَأْلْك َم َه َو اَأْلْبَر َص َو ُيْح ِيي اْلَم ْو َتٰى ِبِإْذ ِنَك‬، ‫ َو َع َّلْم َت ِع يَس ٰى الَّتْو َر اَة َو اِإْل ْنِج يَل‬، ‫َبْع ِدِه‬
. » ‫ َفَلْم َيُك ْن ِللَّش ْيَطاِن َع َلْيِهَم ا َس ِبيٌل‬، ‫َو َأَع ْذ َتُه َو ُأَّم ُه ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج يِم‬
“Sesungguhnya Engkau telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-Mu, memberikannya
kerajaan (kekuasaan) yang besar, berbicara kepada Musa, memberi Daud kerajaan (kekuasaan)
yang besar, melunakkan besi dan menundukkan gunung-gunung untuknya, memberi Sulaiman
kerajaan (kekuasaan) yang besar, menundukkan jin, manusia, setan-setan, dan angin untuknya,
memberinya kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahnya, mengajarkan Isa taurat dan
injil, menjadikannya (dapat) menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit
kusta, dan ia (dapat) menghidupkan orang mati dengan izin-Mu, melindunginya dan ibunya dari
(gangguan) setan yang terkutuk, sehingga setan tidak mendapati jalan untuk mengganggu mereka
berdua.”
Allah berfirman,

‫ َوَو َض ْع ُت‬، ‫ َو َش َر ْح ُت َلَك َص ْد َر َك‬، ‫‌َو َأْر َس ْلُتَك ِللَّناِس َك اَّفًة َبِش يًرا َو َنِذ يًرا‬، ‫َقِد اَّتَخ ْذ ُتَك َح ِبيًبا‬
‫ َو َجَع ْلُت ُأَّم َتَك َخْي َر ُأَّم ٍة ُأْخ ِر َج ْت‬، ‫ اَل ُأْذ َك ُر ِإاَّل َو ُذ ِكْر َت َم ِع ي‬، ‫ َو َر َفْع ُت َلَك ِذ ْك َر َك‬، ‫َع ْنَك ِو ْز َر َك‬
‫ َو َجَع ْلُت ُأَّم َت َك اَل‬، ‫ َو َجَع ْلُت ُأَّم َت َك ُهُم اَأْلَّو ُل وَن َو ُهُم اآْل ِخ ُروَن‬، ‫ َو َجَع ْلُت ُأَّم َتَك ُأَّم ًة َو َس ًطا‬، ‫ِللَّناِس‬
، ‫ َو َجَع ْلُت ِم ْن ُأَّمِت َك َأْقَو اًم ا ُقُل وُبُهْم َأَن اِج يُلُهْم‬، ‫َتُجوُز َلُهْم ُخ ْطَبٌة َح َّتٰى َيْش َهُد وا َأَّنَك َع ْبِد ي َو َر ُسوِلي‬
‫ َو َأْع َطْيُتَك َس ْبًعا ِم َن اْلَم َث اِني َلْم ُأْع ِط َه ا‬، ‫َو َجَع ْلُتَك َأَّو َل الَّنِبِّييَن َخ ْلًقا َو آِخَر ُهْم َبْع ًثا َو َأَّو َلُهْم ُيْقَض ٰى َلُه‬
‫ َو َأْع َطْيُت َك‬، ‫ َو َأْع َطْيُتَك َخ َو اِتَم ُسوَرِة اْلَبَقَرِة ِم ْن َك ْنٍز َتْح َت َع ْر ِش ي َلْم ُأْع ِط َه ا َنِبًّي ا َقْبَل َك‬، ‫َنِبًّيا َقْبَلَك‬
، ‫ َو َص ْو َم َر َم َض اَن‬، ‫ َو الَّص َد َقَة‬، ‫ َو اْلِج َهاَد‬، ‫ َو اْلِهْج َر َة‬، ‫ اِإْل ْس اَل َم‬: ‫ َو َأْع َطْيُتَك َثَم اِنَيَة َأْس ُهٍم‬، ‫اْلَك ْو َثَر‬
‫ َو ِإِّني َيْو َم َخ َلْقُت الَّسٰم َو اِت َو اَأْلْر َض َفَر ْض ُت َع َلْيَك َو َع َلٰى‬، ‫َو اَأْلْمَر ِباْلَم ْعُروِف َو الَّنْهَي َع ِن اْلُم ْنَك ِر‬
. ‫ َفُقْم ِبَها َأْنَت َو ُأَّم ُتَك‬، ‫ُأَّمِتَك َخ ْمِس يَن َص اَل ًة‬
“Aku telah menjadikanmu kekasih-Ku, (Rasulullah  tertulis di taurat sebagai kekasih
Allah), mengutusmu kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan, melapangkan dadamu, menurunkan beban darimu, meninggikan sebutan (nama)mu,
tidaklah Aku disebut melainkan engkau juga disebut bersamaku, menjadikan umatmu sebagai
umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, umat pertengahan, orang-orang terdahulu dan yang
kemudian, tidak boleh khutbah sebelum mereka bersaksi bahwa engkau adalah hamba dan
utusan-Ku, menjadikan sebagian hati umatmu sebagai tempat menjaga Al-Qur’an,
menjadikanmu nabi pertama yang diciptakan dan nabi terakhir diutus. Aku memberimu tujuh
ayat (Al-Fatihah) yang diulang-ulang yang tidak Kuberikan kepada seorang nabipun sebelummu.
Aku memberimu penutup surat Al-Baqarah dari simpanan harta karun di bawah arsy-Ku yang
tidak Kuberikan kepada seorang nabipun sebelummu. Aku memberimu Al-Kausar. Aku
memberimu delapan bagian: islam, hijrah, jihad, sedekah, puasa Ramadan, perintah (berbuat)
yang makruf, larangan dari yang mungkar, dan sesungguhnya di hari Aku menciptakan langit-
langit dan bumi Aku telah mewajibkan kepadamu dan umatmu lima puluh salat. Maka
laksanakanlah”
Kemudian Rasulullah  kembali ke langit keenam. Musa  bertanya,

‫َم ا َص َنْعَت َيا ُمَحَّم ُد ؟ َم ا َفَر َض َر ُّبَك َع َلْيَك َو َع َلٰى ُأَّمِتَك ؟‬


“Apa yang telah kau lakukan wahai Muhammad? Apa yang Tuhanmu wajibkan
kepadamu dan umatmu?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َفَر َض َع َلَّي َع َلٰى ُأَّمِتي َخ ْمِس يَن َص اَل ًة ُك َّل َيْو ٍم َو َلْيَلٍة‬
“Dia mewajibkan kepadaku dan umatku lima puluh salat sehari semalam.”
Musa  berkata,

‫ َف ِإِّني َق ْد‬، ‫ َف ِإَّن ُأَّم َت َك اَل ُتِط يُق ٰذ ِل َك‬، ‫ َفاْس َأْلُه الَّتْخ ِفيَف َع ْنَك َو َع ْن ُأَّمِتَك‬، ‫اْر ِج ْع َإَلٰى َر ِّبَك‬
‫ َو َبَلْو ُت َبِني ِإْس َر اِئيَل َو َع اَلْج ُتُهْم َأَش َّد اْلُمَع اَلَج ِة َع َلٰى َأْدَنٰى ِم ْن ٰه َذ ا َفَض ُع ُفوا‬، ‫‌َخ َبْر ُت الَّناَس َقْبَلَك‬
. ‫ َفُأَّم ُتَك َأْض َع ُف َأْج َس اًدا َو َأْبَداًنا َو ُقُلوًبا َو َأْبَص اًرا َو َأْس َم اًعا‬، ‫َو َتَر ُك وُه‬
“Kembalilah kepada Tuhanmu. Mintalah keringanan untukmu dan umatmu.
Sesungguhnya umatmu tidak mampu melaksanakannya. Aku telah menjumpai orang-orang
sebelummu. Aku telah menguji Bani Israil serta membujuk dan membimbing mereka dengan
tekun untuk menjalankan perintah Allah yang lebih ringan dari ini, namun mereka tidak mampu
dan meninggalkannya. Umatmu lebih lemah tubuhnya, hatinya, pandangannya, dan
pendengarannya.”
Rasulullah  menoleh ke Jibril untuk berkonsultasi dengannya. Jibril berkata,

. ‫ ِإْن ِش ْئَت َفاْر ِج ْع‬، ‫َنَعْم‬


“Jika engkau mau, maka kembalilah.”
Kemudian Rasulullah  kembali ke tempat munajat. Rasulullah  sujud dan berkata,

. » ‫« َر ِّب ؛ َخ ِّفْف َع ْن ُأَّمِتي ؛ َفِإَّنَها َأْض َع ُف اُأْلَم ِم‬


“Wahai Tuhanku! Ringankanlah untuk umatku. Sesungguhnya mereka umat yang paling
lemah.”
Allah berfirman,

. ‫َو َض ْع ُت َع ْنُهْم َخ ْم ًسا‬


“Aku kurangi untuk mereka lima (salat).”
Rasulullah  kembali ke Musa  dan berkata,

. » ‫« َو َض َع َع ِّني َخ ْم ًسا‬
“Dia mengurangi untukku lima (salat).”
Musa  berkata,

. ‫ َفِإَّن ُأَّم َتَك اَل ُتِط يُق ٰذ ِلَك‬، ‫ َفاْس َأْلُه الَّتْخ ِفيَف‬، ‫اْر ِج ْع ِإَلٰى َر ِّبَك‬
“Kembalilah kepada Tuhanmu. Mintalah keringanan. Sesungguhnya umatmu tidak
mampu melaksanakannya.”
Rasulullah  terus kembali antara Musa dan Tuhannya, dan selalu dikurangi hingga
tersisa lima salat. Kemudian Allah berfirman,

. ‫َيا ُمَحَّم ُد‬


“Wahai Muhammad!”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َلَّبْيَك َو َس ْع َد ْيَك‬
“Siap melayani-Mu, wahai Tuhanku.”

‫ اَل ُيَبَّد ُل اْلَقْو ُل‬، ‫ َفِتْلَك َخ ْم ُسوَن َص اَل ًة‬، ‫ ُك ُّل َص اَل ٍة ِبَع ْش ٍر‬، ‫ُهَّن َخ ْم ُس َص َلَو اٍت ُك َّل َيْو ٍم َو َلْيَلٍة‬
، ‫ ُك ِتَبْت َع ْش ًرا‬..‫ َفِإْن َع ِم َلَها‬، ‫ ُك ِتَبْت َلُه َح َس َنٌة‬..‫ َو َم ْن َهَّم ِبَحَس َنٍة َفَلْم َيْع َم ْلَها‬، ‫ َو اَل ُيْنَس ُخ ِكَتاِبي‬، ‫َلَد َّي‬
. ‫ ُك ِتَبْت َس ِّيَئًة َو اِح َد ٌة‬..‫ َفِإْن َع ِم َلَها‬، ‫ َلْم ُتْك َتْب َع َلْيِه َشْيًئا‬..‫َو َم ْن َهَّم ِبَس ِّيَئٍة َفَلْم َيْع َم ْلَها‬
“Itu lima salat sehari semalam. Setiap salat pahalanya sepuluh. Maka pahalanya lima
puluh salat. Keputusan-Ku tidak dapat diubah dan kitab-Ku tidak dapat dibatalkan. Barang siapa
yang hendak melakukan kebaikan tetapi belum melakukannya, maka ditulis untuknya satu
kebaikan. Jika ia melakukannya, maka ditulis sepuluh kebaikan. Barang siapa yang hendak
melakukan keburukan tetapi belum melakukannya, maka tidak ditulis sesuatu. Jika ia
melakukannya, maka ditulis satu keburukan.”
Rasulullah  kembali ke Musa  dan mengabarkannya.
Musa  berkata,

. ‫ َفِإَّن ُأَّم َتَك اَل ُتِط يُق ٰذ ِلَك‬، ‫ َفاْس َأْلُه الَّتْخ ِفيَف‬، ‫اْر ِج ْع ِإَلٰى َر ِّبَك‬
“Kembalilah kepada Tuhanmu. Mintalah keringanan. Sesungguhnya umatmu tidak
mampu melaksanakannya.”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫ َو ٰل ِكْن َأْر َض ٰى َو ُأَس ِّلُم‬، ‫« َقْد َر اَج ْع ُت َر ِّبي َح َّتٰى اْسَتْح َيْيُت ِم ْنُه‬
“Aku telah berkali-kali kembali untuk meminta keringanan kepada Tuhanku hingga aku
malu. Aku rida dan pasrah menerimanya.”
Maka diserukan,

. ‫ َو َخ َّفْفُت َع ْن ِعَباِد ي‬، ‫َأْن َقْد َأْمَض ْيُت َفِر يَضِتي‬


“Aku telah menetapkan kewajiban dari-Ku dan Aku telah meringankan untuk hamba-
hamba-Ku.”
Musa  berkata,

. ‫اْهِبْط ِباْس ِم ِهللا‬


“Turunlah dengan nama Allah.”
Kemudian Rasulullah  turun dari langit ke langit hingga sampai ke langit dunia dan
melihat banyak asap dan suara yang berisik. Rasulullah  bertanya,

. » ‫« َم ا ٰه َذ ا َيا ِج ْبِر يُل ؟‬


“Apa ini wahai Jibril?”
Jibril menjawab,

‫ اَل َيَتَفَّك ُروَن ِفي َم َلُك وِت الَّس ٰم َو اِت‬، ‫ٰه ِذِه‌الَّش َياِط يُن ‌َيُحوُم وَن َع َلٰى ُع ُي وِن َبِني آَد َم‬
. ‫ َلَر َأُو ا اْلَعَج اِئَب‬.. ‫ َو َلْو اَل ٰذ ِلَك‬، ‫َو اَأْلْر ِض‬
“Ini setan-setan. Mereka mengelilingi mata anak Adam agar tidak memikirkan tentang
kerajaan langit dan bumi. Jika bukan karena itu, niscaya mereka akan melihat keajaiban-
keajaiban.”
Kemudian Rasulullah  turun ke baitulmaqdis dan salat mengimami para nabi kemudian
mengendarai Burak untuk kembali ke Makkah. Di perjalanan Rasulullah  bertemu dengan
kafilah (rombongan berkendaraan unta di padang pasir) para pedagang Qurays yang kembali dari
Suriah ke Makkah. Di atas salah seekor unta terdapat satu karung hitam dan satu karung putih.
Ketika Rasulullah  berpapasan dengan mereka, tiba-tiba unta itu menjadi liar ketakutan dan
berlari berputar-putar hingga akhirnya pingsan dan tersungkur.
Rasulullah  juga menjumpai kafilah lain yang kehilangan salah satu unta mereka dalam
perjalanan kembali ke Makkah. Rasulullah  mengucap salam kepada mereka. Salah seorang dari
mereka berkata,

. ‫ٰه َذ ا َص ْو ُت ُم َحَّمٍد‬
“Ini suara Muhammad.”
Sebelum subuh Rasulullah  sudah sampai di rumahnya dan kasurnya belum dingin.
Rasulullah  senang dengan peristiwa isra mikraj yang telah beliau alami.
Ketika pagi Rasulullah  tahu bahwa orang-orang quraisy tidak akan percaya. Maka dari
itu Rasulullah  sedih. Ummu Hani  menyarankan agar Rasulullah  tidak menceritakan
peristiwa tersebut. Rasulullah  keluar dan melihat orang-orang musyrik. Lalu musuh Allah Abu
Jahl lewat dan duduk bersama Rasulullah . Abu Jahl bertanya sambil mengejek,

‫َهْل َك اَن ِم ْن َش ْي ٍء ؟‬
“Apa terjadi sesuatu?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َنَعْم‬
“Ya.”
Abu Jahl bertanya,

‫َم ا ُهَو ؟‬
“Apa itu?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« ُأْس ِر َي ِبي الَّلْيَلَة‬


“Aku telah diperjalankan tadi malam.”
Abu Jahl bertanya,

‫ِإَلٰى َأْيَن ؟‬
“Ke mana?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« ِإَلٰى َبْيِت اْلَم ْقِد ِس‬


“Ke baitulmaqdis.”
Abu Jahl bertanya,

‫ُثَّم َأْص َبْح َت َبْيَن َظْهَر اَنْيَنا ؟‬


“Lalu di pagi hari kau sudah berada di antara kami?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َنَعْم‬
“Ya.”
Abu Jahl bertanya,
‫ َأُتَح ِّد ُثُهْم ِبَم ا َح َّد ْثَتِني ؟‬، ‫َأَر َأْيَت ِإْن َدَعْو ُت َقْو َم َك‬
“Jika aku memanggil kaummu, apa kau akan menceritakannya kepada mereka apa yang
telah kau ceritakan kepadaku?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َنَعْم‬
“Ya.”
Abu Jahl berkata,

. ‫َيا َم ْعَش َر َبِني َك ْع ِب ْبِن ُلَؤ ٍّي‬


“Wahai bani Ka’b bin Lu’ai!”
Orang-orang pun berkumpul dan duduk.
Abu Jahl berkata kepada Rasulullah ,

. ‫َح ِّد ْث َقْو َم َك ِبَم ا َح َّد ْثَتِني ِبِه‬


“Ceritakanlah kepada mereka apa yang telah kau ceritakan kepadaku.”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« ِإِّني ُأْس ِر َي ِبي الَّلْيَلَة‬


“Sesungguhnya aku telah diperjalankan tadi malam.”
Mereka bertanya,

‫ِإَلٰى َأْيَن ؟‬
“Ke mana?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« ِإَلٰى َبْيِت اْلَم ْقِد ِس‬


“Ke baitulmaqdis.”
Mereka bertanya,

‫ُثَّم َأْص َبْح َت َبْيَن َظْهَر اَنْيَنا ؟‬


“Lalu di pagi hari kau sudah berada di antara kami?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َنَعْم‬
“Ya.”
Maka di antara mereka ada yang tepuk tangan, ada yang meletakkan tangannya di atas
kepalanya karena keheranan, hingga suasana menjadi ramai. Al-Mut'im bin Adi berkata,

‫ َنْح ُن َنْض ِر ُب َأْك َب اَد‬، ‫ َأَنا َأْش َهُد َأَّنَك َك اِذ ٌب‬، ‫ُك ُّل َأْم ِر َك َقْبَل اْلَيْو ِم َك اَن َأَم ًم ا َغْيَر َقْو ِلَك اْلَيْو ِم‬
‫ َتْز ُع ُم َأَّنَك َأَتْيَتُه ِفي َلْيَلٍة ؟ َو الاَّل ِت َو اْلُع َّز ٰى‬، ‫اِإْلِبِل ِإَلٰى َبْيِت اْلَم ْقِد ِس ُم ْص ِع ًدا َش ْهًرا َوُم ْنَحِد ًرا َش ْهًرا‬
. ‫اَل ُأَص ِّد ُقَك‬
“Semua yang kau sampaikan sebelum hari ini masih masuk akal selain ucapanmu hari ini.
Aku bersaksi bahwa kau adalah pendusta. Kami mengendarai unta ke baitulmaqdis pergi sebulan
dan kembali sebulan, dan kau berkata bahwa kau mendatanginya hanya dalam semalam? Demi
(berhala) Lata dan Uzza! Aku tidak mempercayaimu.”
Abu Bakr  berkata,

. ‫ َأَنا َأْش َهُد َأَّنُه َص اِد ٌق‬، ‫ َج َّبْهَتُه َو َك َّذ ْبَتُه‬، ‫َيا ُم ْطِع ُم ؛ ِبْئَس َم ا ُقْلَت اِل ْبِن َأِخ يَك‬
“Wahai Mut’im! Alangkah buruk apa yang kau katakan kepada keponakanmu. Kau
menemuinya kemudian mendustakannya. Aku bersaksi bahwa dia jujur.”
Orang-orang musyrik berkata,

، ‫ َو َك ْي َف ُقْر ُب ُه ِم َن اْلَج َب ِل‬، ‫ َو َك ْيَف َهْيَئُت ُه‬، ‫ َك ْيَف ِبَناُؤ ُه‬، ‫َيا ُمَحَّم ُد ؛‌ِص ْف ‌َلَنا‌َبْيَت ‌اْلَم ْقِد ِس‬
. ‫َو ِفي اْلَقْو ِم َم ْن َس اَفَر ِإَلْيِه‬
“Wahai Muhammad! Jelaskan kepada kami baitulmaqdis! Bagaimana bangunannya?
Bagaimana bentuknya? Bagaimana jaraknya dari gunung? Di antara kaum ada yang pergi ke
sana.”
Rasulullah  pun mendeskripsikannya kepada mereka, “Bangunannya seperti ini.
Bentuknya begini. Jaraknya dari gunung sekian.” Hingga Rasulullah  bingung mendeskripsikan
salah satu bagiannya. Beliau  pun merasa kesulitan.
Maka Allah menampakkan Masjidilaqsa sehingga Rasulullah  dapat melihatnya hingga
diletakkan di dekat rumah Aqil atau Uqal.
Mereka bertanya,

‫َك ْم ِلْلَم ْس ِج ِد ِم ْن َباٍب ؟‬


“Ada berapa pintu masjidnya?”
Sebelumnya Rasulullah  tidak menghitungnya. Maka Rasulullah  melihatnya kemudian
menghitung pintunya satu per satu dan menjawab pertanyaan mereka.
Abu Bakr  berkata,
. ‫ َأْش َهُد َأَّنَك َر ُسوُل ِهللا‬، ‫ َص َد ْقَت‬، ‫َص َد ْقَت‬
“Engkau benar. Engkau benar. Aku bersaksi bahwa kau adalah utusan Allah.”
Mereka berkata,

. ‫ َفَو ِهّٰللا ؛ َلَقْد َأَص اَب‬.. ‫َأَّم ا الَّنْع ُت‬


“Demi Allah! Deskripsi yang dia sampaikan benar.”
Mereka bertanya kepada Abu Bakr,

‫ َو َج اَء َقْبَل َأْن ُتْص ِبَح ؟‬، ‫َأَفُتَص ِّد ُقُه َأَّنُه َذ َهَب الَّلْيَلَة ِإَلٰى َبْيِت اْلَم ْقِد ِس‬
“Apa kau percaya bahwa dia pergi ke baitulmaqdis dalam semalam dan sudah kembali
sebelum subuh?”
Abu Bakr  menjawab,

. ‫ َأَص ِّد ُقُه ِبَخ َبِر الَّس َم اِء ِفي ُغ ْد َو ٍة َأْو َر ْو َح ٍة‬، ‫ ِإِّني ُأَلَص ِّد ُقُه ِفيَم ا ُهَو َأْبَع ُد ِم ْن ٰذ ِلَك‬، ‫َنَعْم‬
“Ya. Sungguh aku percaya kepadanya yang lebih dari itu. Aku percaya kepadanya
tentang berita langit (yang ia kabarkan) pagi maupun sore.”
Mereka berkata,

! ‫َيا ُمَحَّم ُد ؛ َأْخ ِبْر َنا َع ْن ِع يِر َنا‬


“Wahai Muhammad! Beri tahu kami tentang kafilah kami!.”
Rasulullah  menjawab,

‫ َف اْنَتَهْيُت‬، ‫ َف اْنَطَلُقوا ِفي َطَلِبَه ا‬، ‫« َأَتْيُت ‌َع َلٰى ‌ِع يِر َبِني ُفاَل ٍن ِبالَّر ْو َح اِء َقْد َض ُّلوا َناَق ًة َلُهْم‬
‫ ُثَّم اْنَتَهْيُت ِإَلٰى ِع يِر َبِني ُفاَل ٍن‬، ‫ َو ِإَذ ا ِبَق َد ِح َم اٍء َفَش ِر ْبُت ِم ْن ُه‬، ‫ َو َلْيَس ِبَها ِم ْنُهْم َأَح ٌد‬، ‫ِإَلٰى ِر َح اِلِهْم‬
.. ‫ َفَلَّم ا َح اَذ ْيُت اْلِع يَر‬، ‫ َو ِفيَها َج َم ٌل َأْح َم ُر َع َلْيِه ِغَر اَر ٌة َس ْو َداُء َو ِغ َر اَر ٌة َبْيَض اُء‬، ‫ِبَم َك اِن َك َذ ا َو َك َذ ا‬
‫ ُثَّم اْنَتَهْيُت ِإَلٰى ِع يِر َبِني ُفاَل ٍن ِفي الَّتْنِع يِم َيْق ُد ُمَها َج َم ٌل َأْو َر ُق‬، ‫َنَفَر ْت َو ُص ِر َع ٰذ ِلَك اْلَبِع يُر َو اْنَك َسَر‬
. » ‫ َو َها ِهَي ِذْه َتْطُلُع َع َلْيُك ْم ِم َن الَّثِنَّيِة‬، ‫َع َلْيِه ِم ْسٌح َأْس َو ُد َو ِغَر اَر َتاِن َس ْو َداَو اِن‬
“Aku menjumpai kafilah bani fulan di daerah Rauha yang mencari unta mereka yang
hilang. Aku datang ke tempat peristirahatan mereka tetapi tidak ada seorangpun. Di situ ada air
di dalam wadah dan aku meminumnya.
Kemudian aku menjumpai kafilah bani fulan di suatu tempat. Di sana ada unta merah
yang membawa karung hitam dan karung putih. Ketika aku berpapasan dengan mereka, tiba-tiba
unta itu menjadi liar ketakutan dan berlari berputar-putar hingga akhirnya pingsan dan
tersungkur.
Kemudian aku menjumpai kafilah bani fulan di Tan’im. Kafilah itu dipimpin oleh unta
abu-abu berpelana hitam dan dua tali kekang berwarna hitam. Mereka akan datang dari bukit
Saniyah.”
Mereka bertanya,

‫َفَم َتٰى َتِج يُء ؟‬


“Lalu kapan mereka akan tiba?”
Rasulullah  menjawab,

. » ‫« َيْو َم اَأْلْر ِبَع اِء‬


“Hari Rabu.”
Qurays pun menunggu kafilah itu di hari Rabu, namun mereka tak kunjung datang hingga
matahari hampir tenggelam.
Lalu Rasulullah  berdoa. Matahari pun ditahan hingga waktu asar bertambah panjang.
Kafilah itu pun tiba.
Mereka bertanya,

‫َهْل َض َّل َلُك ْم َبِع يٌر ؟‬


“Apa unta kalian hilang?”
Mereka menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya”
Mereka bertanya kepada kafilah lain,

‫َهِل اْنَك َسَر َلُك ْم َناَقٌة َحْمَر اُء ؟‬


“Apa unta merah kalian tersungkur hingga pingsan?”
Mereka menjawab,

. ‫َنَعْم‬
“Ya”
Mereka bertanya,

‫َفَهْل َك اَن ِع ْنَد ُك ْم َقْص َع ٌة ِم ْن َم اٍء ؟‬


“Apa kalian memiliki air dalam wadah?”
Salah seorang dari mereka menjawab,

. ‫ َفَم ا َش ِر َبَها َأَح ٌد ِم َّنا َو اَل ُأْهِر يَقْت ِفي اَأْلْر ِض‬، ‫َأَنا َو ِهللا ؛ َو َض ْع ُتَها‬
“Demi Allah! Aku meletakkannya. Tidak ada seorangpun dari kami yang meminumnya
dan tidak pula tumpah ke tanah.”
Kemudian mereka menuduh Rasulullah  sebagai seorang penyihir dan berkata,

. ‫َص َدَق اْلَو ِليُد‬


“Walid benar.”
Maka Allah menurunkan ayat,

. ]60 : ‫﴿ َو َم ا َجَع ۡل َنا ٱلُّر ۡء َيا ٱَّلِتٓي َأَر ۡي َٰن َك ِإاَّل ‌ِفۡت َنٗة ‌ِّللَّناِس ﴾ [اإلسراء‬
“Dan Kami tidak menjadikan sesuatu yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan
sebagai ujian bagi manusia.”
Ketika orang-orang kafir menuduh Rasulullah  gila dan seorang penyihir, Allah
bersumpah dengan bintang bahwa Rasulullah  tidak sesat. Allah boleh bersumpah dengan
apapun yang Ia kehendaki dari ciptaan-Nya. Sedangkan makhluk tidak boleh bersumpah selain
dengan Allah.
Pelajaran yang didapat dari perjalanan isra mikraj:
1. Allah memberi tahu Rasulullah  bahwa dosanya yang telah lalu dan yang akan
datang telah diampuni, dan tidak ada seorang nabi pun yang diberi tahu selain
Rasulullah .
2. Rasulullah  adalah orang pertama yang diberi dan memberi syafaat.
3. Allah memberikan setiap nabi doa mustajab dan mereka semua telah
menggunakannya di dunia kecuali Rasulullah  menyimpan doanya sebagai syafaat
untuk umatnya.
4. Allah bersumpah dengan hidup Rasulullah .

. ]72 : ‫﴿ َلَع ۡم ُرَك ِإَّنُهۡم َلِفي َس ۡك َرِتِهۡم َيۡع َم ُهوَن ﴾ [الحجر‬


“Demi umurmu (Muhammad), sungguh mereka terombang-ambing dalam mabuk
(kesesatan) mereka.”
Ini menunjukkan kemuliaan hidup Rasulullah  di sisi Allah yang tidak pernah
bersumpah dengan hidup siapapun.
5. Allah memanggil setiap nabi dengan namanya,

. ]19 : ‫﴿ َو َٰٓئَـاَد ُم ٱۡس ُكۡن َأنَت َو َز ۡو ُجَك ٱۡل َج َّنَة ﴾ [األعراف‬


“Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu di surga.”

. ]110 : ‫﴿ ِإۡذ َقاَل ٱُهَّلل َٰي ِع يَس ى ٱۡب َن َم ۡر َيَم ٱۡذ ُكۡر ِنۡع َم ِتي َع َلۡي َك ﴾ [المائدة‬
“Dan ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmatku
kepadamu.”

. ]9 : ‫﴿ َٰي ُم وَس ٰٓى ِإَّن ٓۥُه َأَنا ٱُهَّلل ﴾ [النمل‬


“Wahai Musa! Sesungguhnya Aku adalah Allah.”

. ]48 : ‫﴿ َٰي ُنوُح ٱۡه ِبۡط ِبَس َٰل ٖم ﴾ [هود‬


“Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat.”

. ]26 : ‫﴿ َٰي َداُوۥُد ِإَّنا َجَع ۡل َٰن َك َخ ِليَفٗة ِفي ٱَأۡلۡر ِض ﴾ [ص‬
“Wahai Daud! Sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi.”

. ]12 : ‫﴿ َٰي َيۡح َيٰى ُخ ِذ ٱۡل ِكَٰت َب ِبُقَّو ٖة ﴾ [مريم‬


“Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) kitab (taurat) itu dengan sungguh-sungguh.”
Sedangkan Rasulullah  dipanggil dengan sifatnya yang mulia,

. ﴾ ‫﴿ َٰٓيَأُّيَها ٱلَّنِبُّي‬
“Wahai Nabi!”

. ﴾ ‫﴿ َٰٓيَأُّيَها ٱلَّرُسوُل‬
“Wahai Rasul!”
6. Mukjizat setiap nabi berakhir dengan wafatnya. Sedangkan mukjizat Rasulullah 
yaitu Al-Qur'an tetap langgeng sampai kiamat.
7. Batu mengucap salam kepada Rasulullah  dan pelepah kurma merintih sedih karena
berpisah dengan Rasulullah .
8. Musa  memukul batu dengan tongkatnya sehingga memancarkan dua belas mata air.
Sedangkan Rasulullah  memancarkan air langsung dari jari jemarinya.
9. Allah menulis pahala untuk setiap nabi sekadar amal, keadaan, dan ucapan umatnya.
Umat Rasulullah  adalah setengah penduduk surga. Allah berfirman bahwa mereka
adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Maka setiap pengetahuan,
keadaan, ibadah, ucapan, atau apapun yang mendekatkan diri kepada Allah,
Rasulullah  pun mendapat pahalanya.

‫ ال ينقص ذلك من أجورهم‬، ‫ كان له من األجر مثل أجور من تبعه‬..‫« َم ْن َدَعا ِإَلٰى ُهًدى‬
. » ‫شيئا‬
“Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk, maka ia mendapat pahala seperti pahala
orang yang mengikutinya, dan pahala mereka tidak berkurang sedikitpun.”
Tidak ada seorang nabi pun yang mencapai derajat seperti ini. Rasulullah  mendapat
pahala setengah penduduk surga. Sedangkan nabi-nabi yang lain hanya mendapat pahala
sebagian penduduk surga.
Oleh karena itu Musa  menangis karena umat Rasulullah  masuk surga lebih banyak
dari umat Musa , tetapi Musa  bukan menangis karena hasad (ingin nikmat orang lain hilang),
melainkan tangisan gibtah (keinginan untuk mendapatkan nikmat seperti orang lain tanpa
berharap orang lain kehilangan nikmat tersebut).
10. Allah mengutus setiap nabi hanya kepada kaumnya. Sedangkan Rasulullah  diutus
kepada seluruh manusia dan jin. Maka setiap nabi hanya mendapatkan pahala dakwah
kepada umatnya masing-masing. Sedangkan Rasulullah  mendapat pahala dakwah
kepada seluruh orang yang Rasulullah  diutus kepada mereka.
11. Allah berbicara kepada Musa  di Tur Sina (Gunung Sinai di Mesir) dan di lembah
yang suci (Tuwa). Sedangkan Rasulullah  diajak berbicara di atas sidratulmuntaha.
12. Rasulullah  bersabda,

. » ‫« نحن اآلخرون من أهل الدنيا واألولون يوم القيامة‌المقضي‌لهم‌قبل الخالئق‬


“Kita umat terakhir di dunia dan pertama di hari kiamat yang masuk surga sebelum
seluruh umat.”
13. Rasulullah  bersabda,

. » ‫ و‌أول‌شافع وأول‌مشفع‬، ‫ و‌أول من ينشق عنه القبر‬، ‫« أنا‌سيد‌ولد آدم يوم القيامة‬
“Aku adalah pemimpin anak Adam di hari kiamat, orang pertama yang dibangkitkan
dari kubur, dan orang pertama yang diberi dan memberi syafaat.”
14. Tujuh puluh ribu orang dari umat Rasulullah  masuk surga tanpa hisab.
15. Rasulullah  diperbolehkan mengambil ganimah (harta rampasan perang yang
diperoleh melalui pertempuran). Sedangkan umat terdahulu tidak diperbolehkan.
Barisan umat Rasulullah  dijadikan seperti barisan para malaikat. Bumi dijadikan
masjid untuk Rasulullah  dan tanahnya dijadikan suci.
Muhadarat 53

‫المزن الثجاج في سرد قصة اإلسراء والمعراج‬


20

Anda mungkin juga menyukai