Anda di halaman 1dari 17

Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan

Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

EKONOMI ISLAM DAN NEGARA KESEJAHTERAAN


(WELFARE STATE)

Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa

Universitas Diponegoro
email: arizafuadi@ymail.com

Kata kunci: Abstrak


Ekonomi Islam, Secara etimologis, istilah negara kesejahteraan terdiri dari dua kata yaitu
Negara kesejahteraan dan negara. Kesejahteraan berarti kemakmuran atau
keselamatan. Negara didefinisikan sebagai sebuah lembaga dari masyarakat
Kesejahteraan Islam
yang memiliki kekuasaan untuk mengontrol hubungan seseorang dan
menghasilkan kekuasaan dalam masyarakat. Negara kesejahteraan
dilaksanakan pertama kali di Eropa dan Amerika Serikat. Program ini telah
dilakukan untuk memperbaiki sistem ekonomi kapitalisme yang lebih
mengasihi dan melindungi yang masyarakat berekonomi lemah sebagai akibat
dari "kejahatan" kapitalisme. Namun, seiring berjalannya waktu, program
negara kesejahteraan yang telah dilakukan oleh kapitalisme belum bekerja
untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Kemiskinan dan ketidakadilan
masih terjadi sampai sekarang. Ini terjadi sejak kesalahan sistem kapitalisme
yang hanya terfokus pada peningkatan pembangunan ekonomi yang
mengarah pada eksistensi negara untuk menciptakan kesejahteraan sosial
dalam masyarakat. Hal ini berbeda dari negara kesejahteraan Islam yang
memberikan konsep yang komprehensif. Selain pengembangan materi, negara
kesejahteraan Islam juga berfokus pada aspek material moral yang diikuti
oleh peningkatan spiritual di mana kapitalisme tidak terfokus pada hal itu.
Tindakan menghubungkan system ini terdiri dari peran negara dan agama
sebagai aspek kontrol sosial untuk kesejahteraan manusia.

Keywords: Abstract
Islamic Economic, Etymologically, the term of welfare state consists of two words welfare and
Islamic Welfare state. Welfare means prosperity or safety, and state is defined as an agency of
State the society that having a power to control the relation of people and produce
the symptoms of power within the society. The term of welfare state is often
called in bahasa as negara kesejahteraan. Welfare state was conducted firstly
in Europe and US. This program has been conducted to improve the economic
system of capitalism more compassionate and to protect the weak within the
society as the result of “wickedness” of capitalism. However, the program of
welfare state, as time goes by, that has been conducted by capitalism has not
worked to create prosperity for the people. The poverty and injustice are still
happening until now. These are happening since the misleading of capitalism
that only focuses on the increase economic development towards the existence
of state creating social prosperity within the society. It is different from
Islamic welfare state that gives the interrelated comprehensive concept.
Besides material development, Islamic welfare state also focuses on the moral
material aspect followed by spiritual uplift in which capitalism does not
focused on it. This linkage consists of the roles of state and religion as aspects
of social control for the human prosperity.

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

Pendahuluan adanya campur tangan pihak


Problem ekonomi merupakan suatu pemerintah (Laissez faire). Cara untuk
problem yang universal di mana seluruh mencapai yang terbaik pada
dunia menaruh perhatian kepada masalah masyarakat, maka individu seakan-
ini. Karena perhatiannya ini, sistem akan dibimbing oleh tangan yang tak
ekonomi menjadi maju dan berkembang nampak (invisible hand).
dengan pesat. Perkembangan sistem Dasar-dasar filosofi Smith ini
ekonomi ini dengan segala kedahsyatan kemudian menjadi sistem ekonomi dan
rekayasa teknologi tidak bisa dilepaskan telah mengakar menjadi ideologi yang
dari peran dan kreatifitas teknokrat- mencerminkan suatu gaya hidup (way of
teknokrat kapitalisme. Dasar filosofi life). Motif kepentingan individu
pemikiran ekonomi kapitalis ini bersumber kapitalistik yang didorong oleh filsafat
dari tulisan Adam Smith melalui bukunya liberalisme telah melahirkan sistem
An Inquiry into the Nature and Causes of ekonomi pasar bebas. Kapitalisme ini
the Wealth of Nation yang ditulis pada kemudian memonopoli hampir seluruh
tahun 1776. Smith (1937) berpendapat sistem ekonomi. Sistem ini juga
bahwa: mengakibatkan munculnya banyak
1. Produksi merupakan sumber utama komentar yang menggugat kemampuan dari
kekayaan suatu negara, yaitu hasil sistem pasar bebas dalam menjawab
kerjasama tenaga kerja manusia dan tantangan global.
sumber-sumber daya. Meningkatnya Gugatan-gugatan yang dimunculkan
ketrampilan dan efisiensi tenaga kerja oleh para pengamat ini bukannya tanpa
maka kekayaan akan bertambah sejalan sebab, namun juga pada didasarkan pada
dengan persentase penduduk yang permasalahan-permasalahan yang muncul
terlibat dalam proses produksi. bagi perkembangan aktifitas hidup manusia
2. Manusia melakukan kegiatan ekonomi dari sistem ekonomi kapitalisme. Beberapa
atas dasar dorongan pribadi untuk hal tersebut antara lain:
memenuhi kebutuhan hidupnya yang 1. Sistem kapitalis sangat
bergerak sebagai tenaga pendorong mengagungkan produksi sebagai
manusia untuk mengerjakan apapun kekuatan dalam menentukan
asalkan masyarakat bersedia kompetisi sehingga para produsen
membayar. yang paling unggul akan bertahan
3. Setiap individu diperbolehkan hidup, sedangkan yang lemah dan
mengejar kepentingannya sendiri tanpa
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

tidak mampu bersaing akan untuk mencapai keseimbangan antara


tersingkir. kekuatan negara dan kebebasan individu
2. Sifat-sifat kapitalisme telah (Naqvi, 2003). Welfare State atau yang
melahirkan beberapa ciri yang kontra lazim disebut sebagai negara sejahtera
produktif seperti: merupakan gagasan ideal bagaimana suatu
a. Menolak nilai-nilai akidah, syariat negara melaksanakan tugasnya dalam
dan akhlak yang mulia, dan rangka untuk melayani warga negara
pengambilan bunga. menuju tatanan kehidupan yang harmonis
b. Faktor-faktor ekonomi dikuasai dan dan sejahtera.
didominasi oleh setiap individu. Akan tetapi apa yang menjadi tujuan
c. Pemodal-pemodal bank yang besar ideal dari program welfare state ini tidaklah
mempunyai kuasa yang berlebihan semulus yang diharapkan. Ketidak
atas berbagai kegiatan ekonomi seimbangan ekonomi global, kemiskinan,
termasuk dalam politik negara. pengangguran yang disertai dengan
d. Mayoritas barang produksi yang kejahatan telah melanda di hampir seluruh
dihasilkan dengan transaksi riba dan penjuru dunia. Konsep dan program negara
iklan yang berlebihan. kesejahteraan bisa dibilang gagal dalam
e. Kapitalisme identik dengan monopoli mengantarkan umat manusia ke arah
karena kecenderungan pemodal untuk terwujudnya keadilan, kedamaian, dan
menguasai segalanya dan kesejahteraan bersama dalam kehidupan.
menghapuskan semua persaingan Kegagalan ini dapat dikatakan karena
dengannya. kesejahteraan menurut paham kapitalisme
Akan tetapi, sistem kapitalisme ini hanya bersifat material semata. Sifat
dianggap banyak orang telah melakukan material ini meliputi pemenuhan kebutuhan
berbagai tindak kejahatan moral, ternyata dasar manusia bagi setiap individu,
juga memiliki upaya untuk melahirkan penghapusan kemiskinan, kesempatan
suatu program welfare state (negara kerja, dan distribusi pendapatan dan
kesejahteraan). Program ini bertujuan untuk kekayaan secara adil di antara seluruh
mengangkat kondisi warga negara yang rakyat. Sedangkan kesejahteraan spiritual
lemah agar tetap bertahan hidup dan tidaklah berada dalam konsep dari doktrin
menikmati kesejahteraan masyarakat paham kapitalisme yang membawa pada
kapitalis. ketenangan dan kebahagiaan hidup, serta
Terminologi Welfare State pertama kedamaian. Akibatnya, paham kapitalisme
kali digunakan di Inggris pada tahun 1941 ini lebih mengedepankan tujuan duniawi

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

semata dan tidak memikirkan dari tujuan dan bahkan di negara muslim kurang begitu
ukhrawi. mendapatkan perhatian baik oleh para
Meskipun kapitalisme dianggap lebih sarjana maupun para pemimpin Negara.
unggul dalam hal kinerja ekonomi, akan Padahal sistem dalam ekonomi Islam bisa
tetapi pemenuhan kesejahteraan material menjadi alternatif untuk mencapai
bagi seluruh penduduknya belumlah kemakmuran secara merata.
sepenuhnya berhasil. Hal ini dapat dilihat Sistem ekonomi Islam, memiliki dua
dari ketidakstabilan ekonomi dunia yang tujuan: memerangi kemiskinan dan
tercermin pada tingkat inflasi dan tingginya menciptakan distribusi kekayaan yang adil
pengangguran di negara-negara maju secara ekonomi dan sosial. Secara implisit
penganut sistem ekonomi kapitalis yang dalam pengertian ini adalah adanya
menyebabkan tingginya kesenjangan sosial pengakuan bahwa umat Islam akan dapat
antara penduduk kaya dan miskin. beribadah kepada Allah dengan khusus' jika
Sementara itu, di negara-negara kebutuhan dasarnya terpenuhi dengan baik.
berkembang terjerat beban hutang luar Negara melakukan hal ini melalui berbagai
negeri yang semakin mengakibatkan mekanisme sukarela maupun wajib.
pembangunan di segala bidang terhambat Sebagai contoh, zakat merupakan salah satu
karena teralokasi pada pembayaran beban alat pendistribusian kekayaan yang
hutang tersebut. bermakna, karena mampu mentransfer uang
Islam sebagai sebuah agama tidak dari orang kaya ke orang miskin. Selain itu,
hanya dipandang sebagai suatu doktrin penghapusan riba mencegah eksploitasi
semata, akan tetapi mencakup pandangan ekonomi yang merugikan kelompok lemah.
hidup secara total. Islam adalah agama Sebagaimana sejarah menyaksikan,
yang menjunjung tinggi peradaban dan Islam mengajarkan keseimbangan antara
harkat martabat kemanusiaan yang kebebasan ekonomi individu dengan
memadukan antara aspek material dan keadilan dan kesejahteraan bersama. Dalam
spiritual atau sifat keduniawian dan konteks ini, kehadiran negara diperlukan
keukhrowian. Pada puncaknya, Islam untuk menjamin setiap warganya mampu
bertujuan menciptakan sebuah sistem memenuhi kebutuhan hidup standar.
dimana prinsip keadilan berada di atas Sebagaimana dipesankan Nabi Muhammad
keuntungan segelintir atau sekelompok SAW, “Setiap penguasa yang bertanggung
orang yaitu sistem negara kesejahteraan jawab mengatur urusan-urusan Muslim,
Islami (Islamic welfare state). Sedangkan, tetapi tidak berjuang dengan keras dan
konsep negara kesejahteraan Islam di Barat
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

amanah bagi kesejahteraan mereka, tidak iman dalam setiap aktifitas manusia akan
akan masuk surga bersama mereka.” merealisasikan efisiensi dan keadilan dalam
Islam memiliki seperangkat tujuan hal alokasi dan distribusi sumber daya yang
dan nilai yang mengatur seluruh aspek bertujuan mengurangi ketidakseimbangan
kehidupan, termasuk di dalamnya aspek dan ketidakstabilan perekonomian secara
sosial, ekonomi dan politik. Selain sebagai makro. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ajaran normatif, Islam juga berfungsi konsep Islam mengenai negara
sebagai pandangan hidup (World View) kesejahteraan sebenarnya berbeda dari
bagi segenap para penganutnya. Dari hal gagasan yang dicetuskan sebelumnya.
ini, tentu saja Islam juga memiliki konsep Karena konsepnya begitu komprehensif,
ketatanegaraan yang berfungsi untuk negara kesejahteraan dalam Islam bertujuan
merealisasikan kesejahteran yang sinergis mencapai kesejahteraan umat manusia
antara kepentingan duniawi dan ukhrowi. secara menyeluruh, sedangkan
Sistem ekonomi Islam ini sama sekali kesejahteraan ekonomi hanya sebagaian
berbeda dari sistem-sistem yang berlaku lapisan (Mannan, 1997).
karena memiliki akar dalam syari‟ah yang
Pengertian Negara Kesejahteraan
menjadi sumber pandangan dunia sekaligus
Definisi negara kesejahteraan
tujuan-tujuan dan strateginya. Tujuan-
(welfare state) sangatlah luas dan beragam.
tujuan dari sistem ekonomi Islam ini adalah
Di satu sisi definisi negara kesejahteraan
bukan semata-mata bersifat materi, akan
adalah keterlibatan negara dalam
tetapi didasarkan pada konsep
menyediakan pekerjaan penuh bagi rakyat.
kesejahteraan manusia dan kehidupan yang
Pekerjaan adalah sumber pendapatan
baik sehingga memberikan nilai sangat
rakyat, jika negara dapat menyediakan
penting bagi persaudaraan dan keadilan
pekerjaan secara penuh maka kemiskinan
sosio-ekonomi serta menuntut suatu
rakyat akan berkurang dan rakyat akan
kepuasan yang seimbang, baik dalam
sejahtera. Secara etimologis istilah negara
kebutuhan-kebutuhan materi maupun
kesejahteraan ini dapat dimaknai sebagai
rohani dari seluruh umat manusia.
suatu negara yang memberikan jaminan
Dimasukkannya unsur iman dalam
berupa tunjangan sosial (social security
ekonomi Islam di mana semua keputusan
benefits) yang luas seperti pelayanan
manusia tanpa memandang apakah
kesehatan oleh negara, pensiun atau
keputusan-keputusan itu berkaitan dengan
tunjangan hari tua, tunjangan sakit dan
urusan rumah tangga, bidang usaha,
ataupun pasar. Terintegrasikannya dimensi

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

pengangguran, dan lain sebagainya (Pass demokratis (Spicker, 1988). Inggris,


dan Lowes, tth). Amerika, Australia, dan Selandia Baru
Secara singkat, istilah negara serta beberapa negara-negara bagian di
kesejahteraan didefinisikan sebagai suatu Eropa Barat dan Utara adalah negara-
negara yang mana pemerintah dianggap negara yang termasuk dalam kategori ini.
bertanggung jawab menjamin standar Negara-negara bekas Uni Soviet dan “Blok
kesejahteraan hidup minimum bagi setiap Timur” tidaklah termasuk dalam kategori
warga negaranya. Negara kesejahteraan ini ini karena mereka tidak termasuk negara-
merupakan sebuah model ideal negara demokratis maupun kapitalis.
pembangunan yang difokuskan pada Hal ini menjadi menarik karena dapat
peningkatan kesejahteraan melalui dikatakan bahwa negara kesejahteraan
pemberian peran yang lebih penting kepada merupakan jalan tengah dari ideologi
negara dalam memberikan pelayanan sosial kapitalisme dan sosialisme. Namun
secara universal dan komprehensif kepada demikian, negara kesejahteraan justru
warganya. Negara yang dimaksud di sini tumbuh subur di negara-negara demokratis
adalah suatu agency (alat) yang mengatur dan kapitalis, bukan di negara-negara
suatu masyarakat yang mempunyai sosialis. Di negara-negara Barat, negara
kekuasaan untuk mengatur hubungan- kesejahteraan sering dianggap sebagai
hubungan antar manusia. „penawar racun‟ bagi kapitalisme dari
Wujud dari komitmen negara dampak negatif ekonomi pasar bebas.
kesejahteraan adalah tunjangan-tunjangan Karenanya, negara kesejahteraan sering
yang diberikan oleh negara untuk disebut sebagai bentuk dari „kapitalisme
mendukung para keluarga. Beberapa baik hati‟ (compassionate capitalism)
program kesejahteraan antara lain, (Suharto, 2006).
pemberian pensiun kepada orang lanjut Menurut Esping-Andersen (1990)
usia, skema asuransi dan bantuan negara kesejahteraan bukanlah suatu
kesehatan, pendidikan, makan di sekolah, konsep yang menggunakan pendekatan
pengawasan terhadap defisiensi mental, baku. Negara kesejahteraan pada umumnya
penanganan kelahiran dan pengasuhan ibu diidentikkan dengan ciri-ciri yang
dan bayi. mengikutinya yakni pelayanan dan
Marshal mendefinisikan negara kebijakan sosial yang disediakan oleh
kesejahteraan sebagai bagian dari sebuah negara kepada warganya, seperti pelayanan
masyarakat modern yang sejalan dengan kesehatan, tunjangan pensiun, pengurangan
ekonomi pasar kapitalis dan struktur politik kemiskinan, transfer pendapatan. Keduanya
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

antara negara kesejahteraan dan kebijakan perekonomian. Dengan demikian, negara


sosial sering diidentikkan bersama. Akan diharapkan mampu menjalankan
tetapi pada dasarnya kuranglah tepat karena tanggungjawabnya untuk menjamin
kebijakan sosial tidaklah mempunyai relasi ketersediaan pelayanan kesejahteraan dasar
iimplikasi dengan negara kesejahteraan. dalam tingkat tertentu bagi warganya
Kebijakan sosial bisa diterapkan dengan (Esping-Andersen, 1990 dalam Triwibowo
tanpa adanya negara kesejahteraan, dan Bahagijo, 2006). Dalam konteks ini,
sedangkan negara kesejahteraan akan selalu negara memperlakukan penerapan
membutuhkan kebijakan sosial untuk kebijakan sosial sebagai “penjaminan hak-
mendukung keberadaannya (Esping- hak sosial” (the granting of social rights)
Andersen, 1990 dalam Triwibowo dan kepada warganya (Triwibowo dan
Bahagijo, 2006) Bahagijo, 2006). Semua perlindungan
Suatu negara bisa digolongkan sosial yang dibangun dan didukung negara
sebagai negara kesejahteraan apabila tersebut sebenarnya dibiayai oleh
terdapat empat pilar utama, yaitu: 1) social masyarakatnya melalui produktifitas
citizenship; 2) full democracy; 3) modern ekonomi yang semakin makmur dan
industrial relation systems; serta 4) rights merata, sistem perpajakan dan asuransi,
to education and the expansion of modern serta investasi sumber daya manusia
mass education systems. Keempat pilar (human investment) yang terencana dan
tersebut harus diupayakan terdapat dalam melembaga.
negara kesejahteraan karena negara wajib Konsep ini dipandang sebagai bentuk
memperlakukan penerapan kebijakan sosial keterlibatan negara dalam memajukan
sebagai penganugerahan hak-hak sosial kesejahteraan rakyat setelah mencuatnya
kepada warganya yang berdasarkan atas bukti-bukti empirik mengenai kegagalan
basis kewarganegaraan dan bukan atas pasar (market failure) pada masyarakat
dasar kinerja atau kelas sosial (Triwibowo kapitalis dan kegagalan negara (state
dan Bahagijo, 2006). Dengan syarat-syarat failure) pada masyarakat sosialis. Oleh
ekonomi, sosial dan politik tersebut di atas, karena itu, meskipun menekankan
tidak semua negara dengan penduduk yang pentingnya peran negara dalam pelayanan
berpendapatan tinggi tidak dapat dianggap sosial, negara kesejahteraan pada
sebagai negara kesejahteraan. hakekatnya bukan merupakan bentuk
Negara kesejahteraan mengacu pada dominasi negara. Melainkan, wujud dari
peran pemerintah yang bertanggungjawab adanya kesadaran warga negara atas hak-
dalam mengelola dan mengorganisasikan hak yang dimilikinya sesuai dengan

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

prinsip-prinsip demokrasi. Negara diberi mendapatkan berbagai fasilitas murah dan


mandat untuk melaksanakan kewajibannya gratis serta tunjangan sosial dari negara.
dalam memenuhi hak-hak warga negara. Sebelum Perang Dunia I, cikal bakal
welfare regimes dimulai oleh tokoh-tokoh
Sejarah Negara Kesejahteraan
karismatis dan otoritarian, seperti Bismark
Sejarah dari munculnya negara
(Jerman), Von Tappe (Austria), dan
kesejahteraan pada umumnya dijelaskan
Napoleon III (Perancis), dengan melansir
dalam tahun yang berbeda-beda. Akan
jaminan-jaminan sosial untuk pegawai
tetapi dari sekian banyak tulisan tersebut
pemerintah dan kelompok pekerja industri.
menunjukkan tentang munculnya negara
Di Inggris sistem welfare diawali dengan
kesejahteraan baik dari segi gagasan
lahirnya UU Penanggulangan Kemiskinan
maupun implementasinya tertuju pada
(Poor Law- 1880-an). Dalam periode kedua
pertengahan abad XX, setelah terjadi great
sesudah Perang Dunia II, 1945-1990,
depression. Gagasan dari negara
welfare state merupakan kreasi dan produk
kesejahteraan pada awalnya sebagai
demokrasi multipartai atau kebijakan
terminologi yang menunjukkan suatu
(koalisi) partai politik yang memerintah
praktek negara dalam melakukan kebijakan
untuk menciptakan warga negara dan
makro dengan tujuan meningkatkan
angkatan kerja yang terdidik dan sehat serta
kesejahteraan sosial.
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi
Pada tahun 1940an istilah welfare
(Bahagijo, 2006).
state dimunculkan pertama kali oleh Uskup
Suharto (2006) dalam tulisannya
Agung York di Inggris sebagai antitesis
menjelaskan bahwa pertama-tama negara
atas program warfare state (negara perang)
kesejahteraan dipraktekkan di Eropa dan
di Jerman oleh rezim Nazi Hittler yang
Amerika Serikat pada abad XIX yang
sedang memperluas wilayahnya. Negara
ditujukan untuk mengubah kapitalisme
kesejahteraan atau rezim kesejahteraan
menjadi lebih manusiawi (compassionate
(welfare regime) lebih dari sekadar
capitalism) .Keberadaan sistem welfare
kebijakan sosial (Bahagijo, 2006).
state tersebut berakibat negara mempunyai
Perkembangan welfare state di Eropa Barat
kewajiban untuk melindungi golongan
pada umumnya sangat terpengaruh dan
lemah dalam masyarakat (Suharto, tt).
tidak dapat dilepaskan dari perjuangan
Welfare state menurut John Maynard
kaum buruh. Dari perjuangan buruh itulah
Keynes (Klein, 1954) dibentuk dengan
masyarakat di negeri-negeri ini
tujuan untuk mencapai aspek full
employment. Keynes menekankan kepada
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

pemerintah agar dominan dalam semua 1. Basic Imperatives


manajemen permintaan efektif melalui
Kesejahteraan dalam Islam dapat
kebijakan fiskal. Akan tetapi di sini Keynes
tercapai melalui prinsip-prinsip yang tidak
tidak memberikan gagasan mengenai
bisa ditinggalkan. Cara pandang Islam yang
kriteria untuk mengalokasikan pengeluaran
dalam hal ini berorientasi pada sebuah
sektor publik sebagai prioritas yang harus
kesejahteraan masyarakat tidaklah dapat
dipenuhi. Aspek full employment ini
dipahami tanpa sebuah komunitas yang
merupakan bentuk penolakan Keynes
terorganisir dan diatur sesuai dengan ajaran
terhadap teori Adam Smith bahwa full
Islam. Al-Qur‟an sendiri dengan tegas
employment dijamin secara otomatis
mengutuk sebuah kekacauan dan anarkisme
(invisible hand) (Klein, 1954).
sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-
Negara Kesejahteraan dalam Sistem Baqarah ayat 205 “Dan apabila ia berpaling
Ekonomi Islam (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk
Islam merupakan agama yang mengadakan kerusakan padanya, dan
memiliki seperangkat tujuan untuk merusak tanam-tanaman dan binatang
mengatur seluruh aspek kehidupan baik ternak, dan Allah tidak menyukai
dari aspek sosial, ekonomi, dan politik. kebinasaan". Nabi Muhammad juga
Sebagai ajaran normatif, Islam memiliki menekankan akan perlunya suatu otoritas
peran sebagai pandangan hidup bagi dan aturan dalam sebuah masyarakat
seluruh penganutnya. Oleh karenanya, Muslim.
Islam tentu saja memiliki suatu konsep Ajaran Islam yang menekankan akan
tersendiri yang bertujuan untuk pentingnya suatu otoritas dan organisasi
merealisasikan kesejahteraan yang sangatlah mempengaruhi pola pikir politik
seimbang antara kepentingan duniawi para tokoh muslim dunia. Beberapa tokoh
maupun ukhrowi. Muslim dunia seperti Abu Ya‟la dan Al-
Menurut Chapra (1980), negara Mawardi. Dua ulama kontemporer dari
kesejahteraan dalam sistem ekonomi Islam Baghdad ini menerangkan bahwa
merupakan suatu program yang berkaitan karakteristik suatu negara yang ideal adalah
dengan kebijakan makro dalam negara yang mempraktekkan kedaulatan
melaksanakan fungsi-fungsi negara yang dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat
bertujuan menciptakan kesejahteraan umat. dibutuhkan dalam sebuah negara. Lebih
Kebijakan-kebijakan tersebut dijelaskan lanjut Al-Mawardi menyatakan bahwa
dalam beberapa aspek, yaitu: keberadaan seorang imam atau pemimpin

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

sama pentingnya dalam memperjuangkan manusia. Secara ekplisit, dalam ayat-ayat


kebenaran dan akuisisi ilmu pengetahuan. al-Qur‟an, kerahmatan Nabi banyak
Bahkan Ibn Khaldun secara lebih tegas diterangkan dalam berbagai ragam seperti
menekankan bahwa pelembagaan dalam hayātan thayyibatan (fostering of good life)
suatu negara merupakan kewajiban yang dan juga falah (welfare), ketentraman,
harus ditegakkan dan dikelola oleh setiap kemudahan dalam hidup bernegara,
muslim. Hal ini senada dengan apa yang generasi yang sejahtera, dan lain
disampaikan oleh Ibn Taymiyah, Syah sebagainya. Nash dalam al-Qur‟an, Hadits,
Waliyullah, dan beberapa tokoh Muslim dan tulisan para ilmuwan Muslim tentang
dunia (Chapra, 1980). fungsi negara kesejahteraan dalam negara
Islam oleh karenanya memandang Islam (Islamic State) sangatlah ditekankan
suatu negara merupakan sebuah instrumen dan diutamakan oleh Nabi.
dalam rangka untuk merealisasikan tujuan- Selain itu sistem politik Islam juga
tujuan pokok suatu negara. Melalui telah mengklaim berorientasi pada
kedaulatan inilah tujuan-tujuan suatu kesejahteraan manusia. Hanya saja
negara tersebut dapat terealisasi.Akan perbedaannya terletak pada dasar filosofis
tetapi Islam memandang bahwa kedaulatan yang menyangkut pada kesejahteraan
tersebut tidaklah absolut. Apapun dan manusianya. Dalam hal ini Islam
dalam bentuk apapun kedaulatan ini pada membedakan secara jelas dan khas
hakikatnya merupakan mutlak milik Allah perbedaan mendasar tersebut secara
SWT Orientasi kedaulatan dalam sebuah komprehensif dan konsisten dengan konsep
negara haruslah sejalan dengan kehendak human nature. Seseorang manusia tidak
Tuhan, tidak boleh hanya menurut hanya diciptakan dari matter tetapi juga
kehendak rakyat banyak. Kedaulatan ini dihembuskan di dalamnya dengan Divine
diwujudkan dalam aturan-aturan Tuhan Spirit (spirit ketuhanan).
(Divine Law) yang dinyatakan dalam al- Matter dan Divine Spirit ini secara
Qur‟an pada surat Yusuf ayat 40 serta bersamaan tertanam pada setiap makhluk
diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW Allah SWT yang memiliki kebebasan
dalam Sunnah sebagai misi kenabian. sendiri, tetapi tetap harus selalu
Misi kenabian ini mengarah pada bertanggung jawab dan merespon dalam
suatu komitmen atau tanggung jawab untuk setiap perbuatanya dengan merujuk pada
meraih kesejahteraan umat manusia yang petunjuk-petunjuk Allah SWT (Divine
didefinisikan dalam al-Qur‟an bahwa nabi Guidances) untuk membedakan antara yang
diutus untuk menjadi rahmat bagi semua benar dengan yang salah. Kewajiban bagi
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

setiap manusia adalah menjalankan setiap idealisme Islam. Dan terakhir, negara
perintah-Nya sebagai wakil Allah di muka seharusnya menekankan norma-norma dan
bumi. nilai-nilai Islam tersebut yang sesuai
Sebagai agama, Islam telah dengan aturan perundangan dan
menekankan secara komprehensif tentang membentuk aturan yang dapat menghukum
nilai-nilai moral, sehingga sebuah negara bagi setiap pelanggaran sehingga mereka
Islam tidak dapat dilepaskan dari etika dapat berfungsi sebagai pencegah dalam
dalam bermasyarakat sebagai wujud yang setiap pelanggaran (Chapra, 1980).
responsif bahwa Islamic Welfare State Lebih lanjut, pemenuhan kebutuhan-
menciptakan spirit moral-religius dan kebutuhan dasar manusia yang halal
kesejahteraan warga. Para pemikir politik merupakan bagian yang tak dapat
dan hukum Islam harus menekankan makna dipisahkan dari pemenuhan kebutuhan
moral dalam Islam pada setiap kebutuhan spiritual, selain dari pemenuhan kebutuhan
untuk membuat peraturan-peraturan atau material. Oleh karena itu, di samping
perundang-undangan dalam suatu negara menyiapkan petunjuk-petunjuk bagi
guna menciptakan tatanan yang Islami. kehidupan spiritual umat manusia melalui
Akan tetapi hal ini bukan berarti bahwa para nabi-Nya, Allah SWT juga
negara Islam adalah polisi negara yang menyediakan sumber-sumber daya alam
memaksa jalan hidup atau pola hidup bagi kehidupan material umat manusia.
seseorang dengan kekuatanya kepada Terdapat dua prinsip fundamental
aturan-aturan tertentu. dalam sumber daya, yaitu:
Nilai-nilai spritual Islam a) Sumber daya yang diberikan oleh Allah
direalisasikan ke dalam setiap individu dan SWT diperuntukkan kepada setiap umat
masyarakat, negara haruslah berusaha manusia dan tidak dibeda-bedakan ke
dalam tiga pedoman utama. Pertama, dalam grup atau kelas tertentu.
negara haruslah mengembangkan kondisi- b) Sumber daya tersebut diarahkan untuk
kondisi yang kondusif dalam penciptaan kesejahteraan umat manusia secara
keadaan rumah yang menanamkan umum, setidaknya dalam bentuk usaha
kepedulian dan kesetiaan terhadap moral- untuk penghapusan kemiskinan dan
moral Islam pada generasi selanjutnya. pemenuhan kebutuhan material dasar
Kedua, negara Islam haruslah membentuk semua manusia (Chapra, 1980).
sistem pendidikan dalam bentuk yang
Islami sehingga institusi pendidikan dapat 2. Fungsi-Fungsi Ekonomi
menghasilkan generasi yang memiliki

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

Negara Islam atau yang mayoritas penyesuaian atau harnonisasi antara tujuan
penduduknya adalah Muslim dapat spiritual (spiritual uplift) dan kesejahteraan
bertindak untuk membuat kebijakan- sosial (social welfare) dan meningkatkan
kebijakan, khususnya yang berkaitan standar hidup manusia; dan yang terakhir,
dengan ekonomi untuk memaksimalkan menghindari kondisi-kondisi yang
fungsi ekonomi secara komprehensif dalam membangkitkan pengurangan atau
bingkai kesejahteraan sosial. Spesifikasi kelebihan permintaan dan mengarahkan
elemen-elemen dasar fungsi-fungsi kepada peningkatan penggangguran atau
ekonomi dalam negara kesejahteraan inflasi.
menjadi sangatlah penting. Berikut ini b) Stabilitas Nilai Uang Riil
merupakan elemen-elemen dasar atas Salah satu permasalahan yang cukup
fungsi-fungsi tersebut. serius di era kontemporer ini adalah
a) Pengentasan Kemiskinan Dan terjadinya inflasi yang terus menerus
Penciptaan Lapangan Pekerjaan diikuti dengan turunnya nilai riil dari mata
Dengan Tingkat Pertumbuhan Yang uang dan aset moneter. Stabilitas nilai mata
Tinggi. uang merupakan sesuatu hal yang harus
Sumber ekonomi yang terdapat di menjadi tujuan utama tidak hanya dalam
muka bumi ini merupakan karunia dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang,
amanah dari Allah SWT kepada seluruh tetapi juga untuk keadilan dan
umat manusia. Oleh karenanya sudah kesejahteraan ekonomi. Menurut Chapra,
menjadi kewajiban bagi setiap manusia salah satu hal yang dapat menekan tingkat
untuk mengelolanya dengan baik untuk inflasi adalah dengan mengontrol harga dan
mencapai kesejahteraan bagi seluruh subsidi pada bahan makanan dan barang-
manusia di muka bumi. Hal ini barang pokok yang dikonsumsi (Chapra,
berimplikasi kepada setiap manusia untuk: 2000).
pertama, berusaha melakukan pengentasan c) Hukum dan Tata Tertib
kemiskinan dan pemenuhan semua Hukum dan tata tertib merupakan
kebutuhan dasar manusia; kedua, bagian yang sangat penting dalam
pemanfaatan secara penuh dan efisien menjalankan fungsi negara untuk mengatur
terhadap seluruh sumber daya manusia dan dan melindungi masyarakat berkenaan
alam untuk mencapai tingkat pertumbuhan dengan perlindungan hidup dan hak
ekonomi yang optimum atau penempatan miliknya. Hukum dan tata tertib di sini
yang maksimum atau tinggi untuk merupakan determinan utama dalam
menyediakan marjin (kelebihan) untuk pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

kebahagian dan kesejahteraan setiap merusak daripada membantu


individu. perkembangan rasa persaudaraan seperti
d) Keadilan Sosial dan Ekonomi yang ajaran Islam harapkan. Hal ini
Dalam Islam, sesama muslim adalah dikarenakan bahwa semua sumber daya
bersaudara tanpa membedakan aspek kaya alam diberikan Allah SWT kepada seluruh
miskin, hitam putih, dan lain sebagainya. makhluk, sehingga tidak ada alasan untuk
Hal yang menjadi pedoman dasar menggunakannya di antara beberapa
perbedaan di mata Allah hanyalah golongan.
keimanan, karakter, dan hubungan manusia Oleh karenanya Islam menekankan
secara horizontal dan vertikal. Ajaran Islam keadilan distribusi dan menggabungkannya
ini bagi setiap orang di masyarakat tidak ke dalam agenda-agenda untuk redistribusi
bermakna kecuali jika diikuti dengan pendapatan dan kesejahteraan sehingga
keadilan sosial sehingga setiap orang akan setiap individu terjamin standar hidupnya.
memperoleh giliran untuk berkontribusi Keadilan distribusi ini tidaklah dapat
kepada masyarakat dan tidak dieksploitasi diartikan bahwa setiap individu menerima
oleh masyarakat lain. kekayaan dan pendapatan negara secara
Keadilan sosial ekonomi, pemerataan sama rata. Keadilan ini harus disesuaikan
pendapatan, dan kesejahteraan merupakan dengan kontribusi seseorang kepada
bagian yang tidak terpisahkan dalam Islam negara. Berkaitan dengan ini, Islam
yang didasarkan pada konsep keadilan dan sangatlah toleran terhadap ketidaksamaan
persaudaraan atau ukhuwah (Chapra, 1997). pendapatan karena semua manusia
Hal ini berbeda dengan sistem kapitalis diciptakan tidak sama dalam karakter,
yang menerapkan sistem pemerataan bakat, dan jasanya kepada Negara (Chapra,
pendapatan dan keadilan sosial ekonomi 1980).
dan tidak didasarkan pada landasan f) Hubungan Internasional dan
spiritual dan persaudaraan. Pertahanan Nasional
e) Perlindungan Sosial dan Keadilan Meningkatnya perkembangan umat
Distribusi Muslim di seluruh dunia menjadikan
Mengingat komitmen Islam dalam negara Islam atau yang berpenduduk
persaudaraan sesama manusia dan keadilan mayoritas Muslim memiliki kewajiban dan
sosial dan ekonomi, ketidakadilan dalam tanggung jawab untuk berusaha
pendapatan dan kesejahteraan hanyalah memberikan kontribusi kepada masyarakat
akan merusak spirit Islam itu sendiri. yang berkaitan dengan peningkatan
Ketidakadilan semacam ini akan lebih spiritual dan material umat. Jika sumber

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

daya alam yang dimiliki negara tersebut pendapatan dari sumber daya alam, pajak,
memungkinkan untuk melakukan hal dan pinjaman luar negeri. Zakat adalah
tersebut, sudah seharusnya negara mampu salah satu instrumen yang diperlukan dalam
mengurangi kesulitan dan meningkatkan semua penataan jaminan perlindungan
pengembangan dalam pelayanan di seluruh sosial. Akan tetapi banyak yang
negara. mengatakan bahwa bila zakat
Prinsip-prinsip dalam kebijakan diperkenalkan, maka semua penataan
tersebut dalam hubungan internasional jaminan sosial tidak diperlukan lagi.
adalah sebagai berikut: Anggapan ini tidak berdasar dan salah
1. Kooperatif terhadap semua kontribusi sasaran karena zakat bukan merupakan
kebajikan dan kesalehan serta pengganti dari berbagai model pembiayaan
menahan diri dari perbuatan dosa. mandiri yang dibuat masyarakat modern
2. Bekerja secara positif untuk untuk menyediakan perlindungan asuransi.
kesejahteraan umat karena semua Zakat merupakan alat bantu sosial mandiri
orang adalah keluarga besar Tuhan. yang menjadi kewajiban moral bagi orang
Kedua hal tersebut merupakan hal kaya untuk membantu mereka yang miskin
mendasar yang harus ada dalam hubungan dan terabaikan. Zakat tidak menghilangkan
antar negara dan antar masyarakat yang kewajiban pemerintah untuk menciptakan
hidup dalam negara Islam dengan segala kesejahteraan melainkan hanya membantu
tanggung jawab yang universal. Negara- untuk menggeser tanggung jawab ini
negara Muslim memiliki tanggung jawab kepada masyarakat (Chapra, 2001)
untuk mempertahankan ideologi Kelompok sumber daya persediaan
keislamannya, solidaritas yang lebih besar yang lain adalah pendapatan dari sumber
dan kooperatif di semua lapangan untuk daya alam itu sendiri yang harus
meningkatkan persatuan, martabat umat, dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh
dan kebesaran Islam. Masing-masing penduduk, sedangkan negara wajib
negara juga bertanggung jawab untuk mengelola pendapatan-pendapatan tersebut
mempromosikan misi perdamaian dan dan tidak boleh diselewengkan atas nama
pertahanan (Chapra, 1980). individu atau kelompok. Di samping itu,
3. Penyediaan Sumber Daya pajak sebagai sumber daya yang lain
Berbagai sumber daya yang dapat haruslah dirancang secara modern.
dijadikan persediaan dalam mencapai Pemenuhan kebutuhan infrastruktur sosial
kesejahteraan suatu negara dapat dan fiskal secara besar-besaran, percepatan
diklasifikasikan ke dalam kelompok zakat, pembangunan akan dapat terealisasi dengan
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

baik dengan sumber pendapatan pajak yang bingkai negara kesejahteraan Islam pun
mencukupi. Sedangkan sumber daya yang juga belum menunjukkan keberhasilannya.
lain adalah dari pinjaman luar negeri bagi
Kesimpulan
negara-negara muslim di saat terjadi defisit
Istilah negara kesejahteraan
fiskal. Keempat jenis kelompok persediaan
merupakan terjemahan dari welfare state.
inilah yang diperlukan oleh negara untuk
Welfare dapat diartikan sebagai
mensejahterakan rakyatnya (Chapra, 1980).
kesejahteraan, sedangkan state berarti
Berdasarkan uraian di atas dapat
negara atau suatu alat dari masyarakat yang
dijelaskan bahwa setiap negara Islam wajib
mempunyai kekuasaan untuk mengatur
melakukan program negara kesejahteraan
hubungan-hubungan manusia dalam
secara komprehensif sehingga terjadi relasi
masyarakat dan menerbitkan gejala-gejala
antara politik dengan ekonomi dengan
kekuasaan dalam suatu masyarakat.
merujuk pada aturan-aturan Islam, sehingga
Secara lebih luas, negara
tercipta kesejahteraan umat. Akibatnya,
kesejahteraan dapat dimasukan dalam
negara kesejahteraan Islam ini tidak dapat
kajian ilmu politik dan ekonomi. Dalam
hanya dideskripsikan dari aspek dan
perspektif politik, negara kesejahteraan
program kebijakan ekonomi saja,
adalah suatu negara atau pemerintahan
sebagaimana program negara kesejahteraan
yang mempromosikan kesejahteraan umum
kapitalis, tetapi juga meliputi pada aspek
(public welfare) melalui berbagai macam
spiritual agar tercipta kesempurnaan Islam
program seperti kesehatan, pendidikan,
dalam menciptakan kesejahteraan umat
kompensasi pengangguran, jaminan
baik di dunia dan akherat.
pensiun, perumahan, dan lain-lain.
Konsep negara kesejahteraan dalam
Sedangkan dalam perspektif ekonomi,
ekonomi Islam ini, sayangnya, pada
negara kesejahteraan adalah suatu sistem
kenyataannya belum sepenuhnya teruji
ekonomi yang mengkombinasikan
dalam suatu kondisi yang konkrit di suatu
keunggulan-keunggulan kapitalisme dan
negara. Konsep-konsep ini belum memiliki
sosialisme dalam model penguasaan
suatu bukti riil tentang keberhasilannya atas
kepemilikan pribadi yang dipraktekkan
korelasi antara kebijakan politik dan
suatu pemerintah untuk membuat suatu
ekonomi dalam suatu negara Islam untuk
perundang-undangan tentang program yang
mewujudkan suatu kesejahteraan umat.
luas mengenai kesejahteraan sosial dan
Prinsip-prinsip dan tugas-tugas yang
masyarakat.
mengacu pada norma-norma Islam dalam

Vol. 12 No. 1 Maret 2015


Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan Ariza Fuadi
(Welfare State) Purbayu Budi Santosa

Konsep negara kesejahteraan dalam _______________. 2000, Islam dan


Tantangan Ekonomi, terj. Nur Hadi
sistem ekonomi Islam merupakan suatu
Ihsan dan Rifqi Amar, Surabaya:
konsep tersendiri yang bertujuan untuk Risalah Gusti.
merealisasikan kesejahteraan yang
_______________. 2001, The Future of
seimbang antara kepentingan duniawi Economics: An Islamic Perspective,
Jakarta: Shari‟ah Economics and
maupun ukhrowi. Secara implisit dalam
Banking Institute (SEBI).
pengertian ini adalah adanya pengakuan
Esping-Andersen, G. 1990.Three World of
bahwa umat Islam akan dapat beribadah
Welfare Capitalism, Oxford: Oxford
kepada Allah secara fokus dan total jika University Press.
kebutuhan dasarnya terpenuhi dengan baik.
Klein, Lawrence R. 1954, The Keynesian
Akibatnya Negara, terkait dengan Revolusion, New York: Macmillan.
penyelenggaraan Negara kesejahteraan
Mannan, Abdul. 1997, Ekonomi Islam,
bertanggung jawab untuk merealisasikan Teori dan Praktik, terj. Nastangin,
Yogyakarta: Dana Bhakti Prima
kebutuhan ini melalui berbagai mekanisme
Yasa.
sukarela maupun wajib.
Naqvi, Haedar. 2003, Menggagas Ilmu
Daftar Pustaka Ekonomi Islam, terj. M. Saiful
Anam dan M. Ufuqul Mubin,
Bahagijo, Sugeng. 2006, Mimpi Negara
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kesejahteraan,
http://www.theprakarsa.org/index.p
Pas, Christopher dan Lowes, Bryan. tt,
hp?act=dtlpub&id=2008121417483
Collins Kamus Lengkap Ekonomi,
3, diakses tanggal 8 September
terj. Tumpal Rumapea dan Posman
2011.
Halolo Jakarta: Pustaka Erlangga
Chapra, M. Umar. 1980, “The Islamic
Smith, Adam. 1937, An Inquiry into the
Welfare State and Its Role in the
Nature and Causes of the Wealth of
Economy”,dalamStudies in Islamic
Nations, New York: The Modern
Economics, ed. Khurshid
Library.
Ahmad,Leicester, UK: The Islamic
Foundation.
Spicker, Paul. 1988. Principles of Social
Welfare an Introduction to Thinking
_______________. 1997, Al-Qur’an
about the Welfare State, Routledge.
Menuju Sistem Moneter yang Adil,
Suharto, Edi. 2006, Analisis Kebijakan
terj. Lukman Hakim, Yogyakarta:
Publik: Panduan Praktis Mengkaji
Dana Bhakti Prima Yasa.
Masalah dan Kebijakan Sosial, cet.
ketiga, Bandung: Alfabeta
_______________. 2000, Islam dan
Pembangunan Ekonomi, terj.
___________. tt, “Welfare State dan
Ikhwan Abidin Basri, Jakarta:
Pembangunan Kesejahteraan
Gema Insani Press & Tazkia
Sosial”,
Institute.
http://www.policy.hu/suharto/modul

Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis


Ariza Fuadi Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
Purbayu Budi Santosa (Welfare State)

_a/makindo_40.htm, diakses
tanggal 13 Oktober 2011.

___________. tt, Globalisasi, Kapitalisme


Dan Negara Kesejahteraan:
Mengkaji Peran Negara Dalam
Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Di Indonesia,
http://www.policy.hu/suharto/modul
_a/makindo_08.htm, diakses
tanggal 20 Oktober 2011.

___________. tt, Welfare State dan


Pembangunan Kesejahteraan
Sosial,
http://www.policy.hu/suharto/modul
_a/makindo_40.htm, diakses
tanggal 8 September 2011.

Triwibowo, Darmawan dan Bahagijo,


Sugeng. 2006, Mimpi Negara
Kesahteraan, Jakarta: Pustaka
LP3ES.

Vol. 12 No. 1 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai