Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROJECT KEBANGSAAN

ANALISIS KEARIFAN LOKAL DALAM RAGAM MAKANAN


KHAS KANTIN WARNA-WARNI KAMPUS B
Mata Kuliah : Data Pustaka
Dosen Pengampu : Sisca Meida, drg.,M.Kes.,Ph.D

Disusun Oleh:
Kelompok 10-Kelas PDB-09
Anggi Reika Susilo 112231026
Muhammad Umar Said 125231058
Arini Fara Diva 132231027
Abdul Halim 144231044
Mohammad Noufal Widya Rohman 161231027
Nuril Qolbi Huda 172231042
Listya Sri Astuti 184231042
Miradina Syahrani Ma’roef 191231042
Danar Mariono Putra 132231239

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan.


Atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa
menyelesaikan makalah Project Kebangsaan dengan judul “Analisis Kearifan Lokal
Dalam Ragam Makanan Khas Kantin Warna-Warni Kampus B”. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah project
kebangsaan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW yang kita nanti syafaatnya di hari akhir kelak.

Pada kesempatan kali ini kami sampaikan terimakasih kepada teman-teman


dan seluruh pihak yang terlibat dalam menyelesaikan serta membantu proses
pembuatan makalah project kebangsaan, baik secara materi maupun non materi.
Makalah project kebangsaan ini bertujuan untuk memenuhi aspek penilaian tugas
mata kuliah umum pancasila dan dapat dijadikan sebagai penambah wawasan bagi
para pembaca.

Namun, kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah project


kebangsaan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah project kebangsaan ini. Kami berharap semoga makalah project
kebangsaan ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis khususnya, dan bagi
pembaca pada umumnya, dan bagi dunia ilmu pengetahuan di Indonesia.

Surabaya, 25 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3. Tujuan ........................................................................................................... 5
BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................ 6
2.1. Situasi Lokasi Pengamatan ........................................................................... 6
2.2. Jenis Penelitian ............................................................................................. 7
2.3. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 7
2.3.1 Populasi................................................................................................... 7
2.3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 8
3.1. Kantin Warna-Warni Universitas Airlangga ............................................ 8
3.2. Keragaman Makanan Khas sebagai Identitas Indonesia .......................... 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 11
5.2. Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia sebagai negara tropis yang indah memikat dunia tidak hanya
dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, namun juga dengan keanekaragaman
budaya yang tercermin dari makanan khas daerahnya. Terdiri dari lebih dari 17.000
pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki
keanekaragaman kuliner tersendiri yang menawarkan warisan kuliner yang menarik
dan mendalam. Keanekaragaman ekosistem yang unik, termasuk hutan hujan yang
melimpah, gunung berapi, dan lautan, menjadi dasar bagi keanekaragaman hayati
dan sumber daya alam yang mempengaruhi keanekaragaman pangan.
Dengan lebih dari 300 suku bangsa yang menghuni kepulauan ini, setiap
suku bangsa di Indonesia membawa ciri budaya dan sejarahnya masing-
masing. Faktor geografis dan lingkungan alam yang berbeda menciptakan
perbedaan yang mencolok dalam adat istiadat, bahasa, dan tentu saja
masakan. Makanan khas daerah tak hanya mengajak lidah mengeksplorasi cita
rasa, tapi juga menjadi peta sejarah dan kehidupan masing-masing suku. Dalam
konteks ini, makanan menjadi simbol identitas lokal yang mencerminkan
keberagaman Indonesia yang menakjubkan. Namun, di tengah globalisasi yang
membawa berbagai pengaruh eksternal, tantangan dalam menjaga keberagaman
makanan khas daerah semakin berat. Setiap bangsa memiliki budaya kuliner yang
berbeda yang merupakan karakter nasional yang kuat dan keragaman
wujudnya.(Utami, 2018)

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja kearifan lokal yang terkandung dalam makanan khas di berbagai
daerah di Indonesia?
2. Bagaimana cara menjaga dan melestarikan akar budaya bangsa Indonesia yang
tercermin dalam makanan khasnya?
3. Seberapa jauh tingkat pengetahuan mahasiswa dan pedagang kantin kampus B
mengenai makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia?

4
1.3. Tujuan
1. Untuk mempelajari dan mengetahui kearifan lokal yang terkandung dalam
setiap makanan khas yang ada di Indonesia
2. Untuk menjaga dan melestarikan akar budaya bangsa yang telah ada sejak
zaman dulu
3. Untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa dan pedagang yang ada di kantin
kampus B mengenal makanan khas yang ada di setiap daerah di Indonesia

5
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1. Situasi Lokasi Pengamatan


Berdasarkan hasil data observasi, wawancara dan dokumentasi, maka
diperoleh hasil analisis terkait Kantin Warna-Warni Kampus B merupakan kantin
yang berlokasi bersamaan dengan tempat parkir motor dan mobil untuk mahasiswa
dan pengunjung Universitas Airlangga kampus B. Kantin ini berada di gedung yang
selalu disebut oleh beberapa mahasiswa dengan sebutan "gedung warna-warni"
karena gedung tersebut sangat mencolok dengan warna nya yang memang
berwarna-warni. Di kantin warna-warni kampus B Universitas Airlangga terdapat
banyak sekali menu makanan dan minuman yang beragam, dari makanan lokal
hingga makanan internasional.

Lingkungan kantin warna-warni Universitas Airlangga kampus B


merupakan lingkungan yang dinilai cukup bersih. Karena kantin warna-warni
Universitas Airlangga kampus B terdapat wastafel dan toilet juga handsanitizer,
yang dapat membuktikan bahwa lingkungan kantin warna-warni kampus B
Universitas Airlangga cukup bersih. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan
pengamatan kami sewaktu melakukan kunjungan ke kantin warna-warni kampus B
Universitas Airlangga.

Pembayaran yang dilakukan di kantin warna-warni Universitas Airlangga


kampus B juga cukup unik. Untuk dapat membeli makanan, para pembeli
diharuskan untuk mengambil kupon makan terlebih dahulu di stand makanan
kemudian membayar di kasir. Namun untuk minuman dapat memilih terlebih
dahulu di sebelah kasir.

Disekitar kantin, terdapat lift yang juga cukup bersih yang menghubungkan
kantin menuju rooftop gedung Park & Foods Center. Tidak hanya mahasiswa
ataupun pengajar yang dapat menikmati fasilitas ini, namun orang umum juga
berhak untuk menikmati fasilitas yang berada di kantin warna-warni Universitas
Airlangga kampus B. Hanya saja tempat duduk untuk kantin tersebut sangat
terbatas jumlahnya.

6
2.2. Jenis Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah dengan metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan metode studi pustaka. Desain
penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan tahapan penelitian menurut
Moeloeng serta metode pengumpulan data pustaka melalui berbagai literatur.

2.3. Populasi dan Sampel Penelitian


2.3.1 Populasi
Penelitian tentang Analisis Kearifan Lokal Dalam Ragam Makanan Khas
Kantin Warna-Warni Kampus B yang dilaksanakan di Kantin Warna-Warni yang
beralamatkan di Kampus B Universitas Airlangga. Peneliti memilih Kantin Warna-
Warni Kampus B Universitas Airlangga, dikarenakan di Kantin Warna-Warni
Kampus B ada banyak sekali pedagang yang menjual makanan khas contohnya
makanan khas dari Bandung yaitu batagor, makanan khas Lombok yaitu ayam
taliwang, makanan khas Palembang yaitu pempek dan masih banyak lagi, selain
makanan daerah di sana juga menjual makanan modern seperti korean food,
hamburger, dan masih banyak lagi.

2.3.2 Sampel Penelitian


Subyek penelitian adalah beberapa para penjual makanan khas yang ada di
Kantin Warna-Warni Kampus B. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi
tentang makanan khas apa saja yang terdapat di dalam kantin tersebut. Wawancara,
dilakukan dengan penjual makanan khas di kantin tersebut yang bertujuan untuk
mengetahui latar belakang serta alasan memilih untuk menjual makanan khas
tersebut. Metode angket dengan memberikan kuesioner, ditujukan untuk kepada
mahasiswa pengunjung Kantin Warna-Warni untuk mengetahui seberapa mengenal
tentang kearifan lokal khususnya makanan khas Indonesia. Dokumentasi bertujuan
sebagai pendukung dan pelengkap bagi data-data yang diperoleh melalui
observasi dan wawancara, alat yang digunakan berupa alat elektronik seperti
kamera dan video.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Kantin Warna-Warni Universitas Airlangga


Kantin warna-warni di Universitas Airlangga (Unair) adalah tempat yang
memukau dengan keanekaragaman kuliner. Mulai di bangun pada tahun 2018
selesai pembangunan 2019 dan mulai di operasikan tahun 2021-2022. Kantin warna
- warni ini di kelola oleh PT. Adaba yang dikontrak pihak bagian sarana dan prasara
Universitas Airlangga. Kantin warna - warni kampus B ada banyak sekali pedagang
yang menjual makanan khas contohnya makanan khas dari Bandung yaitu batagor,
makanan khas Lombok yaitu ayam taliwang, makanan khas Palembang yaitu
pempek dan masih banyak lagi, selain makanan daerah di sana juga menjual
makanan modern seperti korean food, hamburger, dan masih banyak lagi. Selain
kantin, gedung warna-warni juga menjadi tempat parkir kendaraan roda dua dan
roda empat. Di kantin warna - warni ini tidak hanya dari kalnagn mahasiswa
kampus B saja tapi ada juga dari kampus A bahkan kampus C, tidak hanya untuk
sekedar makan tapi banyak juga mahasiswa yang mengerjakan tugas
kuliah.(UNAIR News, 2018)

Kantin warna-warni di Universitas Airlangga (Unair) adalah tempat yang


memukau dengan keanekaragaman kuliner. Suasana ceria terasa sejak pintu masuk,
dengan meja-meja yang dihiasi warna-warni dan hiasan kreatif yang menampilkan
keberagaman budaya. Terdapat berbagai penjual makanan yang menawarkan
hidangan khas daerah Indonesia, menampilkan kearifan lokal dalam setiap sajian.
Di sisi lain, aroma wangi masakan khas daerah seperti Soto Banjar, Pempek,
dan Nasi Rawon menggoda selera di sepanjang kantin. Penjual korean food turut
menyemarakkan suasana dengan hidangan seperti bibimbap, bulgogi, dan kimchi
yang memikat penggemar kuliner Korea.

Pelanggan dapat menikmati pemandangan warna-warni dan mencicipi


berbagai hidangan dengan cita rasa yang otentik. Dari suasananya yang ramai,
tampaknya kantin ini bukan hanya tempat untuk bersantap, tetapi juga menjadi
panggung kekayaan kuliner yang menghubungkan berbagai budaya dan cita rasa.

8
Dengan pilihan makanan yang beragam, kantin ini menjadi ruang interaksi sosial
yang menyatukan mahasiswa dari berbagai latar belakang untuk menikmati
kelezatan makanan khas daerah dan Korean food.

3.2. Keragaman Makanan Khas sebagai Identitas Indonesia


Kuliner Indonesia pun tidak luput dari pengaruh komunikasi lintas budaya
tersebut. Kuliner Indonesia memiliki spektrum yang sangat luas, dengan bentangan
kepulauan Nusantara dan memiliki lokasi strategis untuk terwujudnya dialog antar
bangsa, dan yang terpenting memiliki kekayaan hayati yang dapat ditrasformasikan
menjadi bahan makanan. Kuliner Indonesia perlahan mulai mendunia karena
memiliki citarasa yang beragam dan unik.(Redaksi Presisi, 2023)

Keragaman makanan khas Indonesia menciptakan kekayaan identitas


kuliner yang unik dan menggambarkan kehidupan sehari-hari serta sejarah panjang
negara ini. Melalui makanan, Indonesia mempertahankan dan mewariskan nilai-
nilai budaya dari generasi ke generasi. Kuliner adalah cerminan kaya akan identitas
budaya suatu daerah. Makanan tidak hanya memuaskan kebutuhan fisik, tetapi juga
mengandung nilai-nilai budaya dan sejarah yang membentuk identitas lokal dan
nasional. Tradisi lokal, bahan-bahan lokal, dan identitas lokal memainkan peran
penting dalam membentuk warisan kuliner yang unik dalam suatu
masyarakat.(Yanti Mulia Roza et al., 2023)

Setiap daerah memiliki tradisi unik yang tercermin dalam makanan


tradisionalnya. Setiap hidangan memiliki cerita dan makna yang melambangkan
sejarah, nilai-nilai, dan kehidupan sehari-hari suatu komunitas. Bahan-bahan lokal
menjadi elemen penting dalam kuliner tradisional. (Kusdiawan, 2021) Mereka tidak
hanya memberikan rasa otentik pada makanan, tetapi juga menghubungkan
masyarakat dengan lingkungan alam dan warisan pertanian mereka. Bahan-bahan
lokal seperti rempah-rempah, sayuran khas daerah, dan bahan pangan unik menjadi
komponen kunci dalam membangun identitas kuliner lokal.

"Makanan adalah cerminan dari kebudayaan suatu bangsa atau daerah.


Melalui makanan, kita bisa memahami sejarah, nilai-nilai, dan tradisi suatu
komunitas. Makanan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai

9
kelompok etnis dan budaya, sehingga komunikasi massa berperan dalam memupuk
pemahaman lintas budaya," kata Prof. Dr. Rudy Harjanto M.Sn. dalam diskusi
'Kuliner dalam Pesona Magis Komunikasi Massa' beberapa waktu lalu.

10
BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat banyak
sekali keberagaman budaya di Indonesia, terutama dalam konteks kuliner
merupakan aset berharga yang memperkaya identitas negara. Hal ini berkaitan
dengan resep turun-temurun dan potensi sumber daya alam yang dimiliki di daerah
tersebut. Selain itu, makanan khas daerah juga memiliki peran penting dalam
membentuk identitas sosial masyarakat setempat.

Keanekaragaman di Indonesia bukan hanya sekedar ekosistem, alam, dll


tetapi makanan juga menjadi jendela ke dalam sejarah, kehidupan, dan identitas
masyarakat setempat. Seperti hal-nya yang ada di Universitas Airlangga tepatnya
di Kantin Warna - Warni, di sana ada banyak sekali pedagang yang menjual
makanan khas dari berbagai daerah. Kantin warna-warni di Universitas Airlangga
(Unair) adalah tempat yang memukau dengan keanekaragaman kuliner.

Dalam perspektif kewarganegaraan, upaya untuk melestarikan dan


mempromosikan makanan daerah dapat dianggap sebagai tanggung jawab seluruh
warga negara. Karena, dalam menghadapi era globalisasi banyak sekali tantangan
muncul dalam menjaga keaslian dan keberagaman makanan daerah.

Karena itu, kita harus mempertahankan keanekaragaman makanan sebagai


bagia integral dari identitas nasional dan sebagai warisan yang patut dilestarikan.
Melalui pemahaman, penghargaan, dan partisipasi aktif dalam menjaga
keberagaman kuliner, masyarakat dapat memainkan peran kunci dalam
melestarikan identitas budaya Indonesia.

5.2. Saran
1. Festival

Menjadikan festival sebagai platform untuk mempromosikan dan


memahami lebih dalam tentang keanekaragaman kuliner di Indonesia.

11
Acara ini juga dapat menciptakan kesadaran dan kebanggaan akan warisan
kuliner lokal.

2. Kompetisi

Mengadakan kompetisi agar dapat memberikan apresiasi terhadap koki,


warung makan, atau produsen makanan yang berdedikasi dalam
melestarikan makanan khas daerah.

3. Kolaborasi

Kolaborasi antar generasi dapat mempertahankan tradisi masakan dan resep


warisan. Melibatkan generasi muda dalam proses ini dapat membantu
mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada generasi mendatang.

4. Melestarikan

sudah seharusnya kita memiliki kepedulian dan rajin untuk membeli


makanan tradisional. Sehingga mampu memberikan semangat dan
mendukung bagi para pengusaha atau pengrajin agar tetap dapat lestari.
Dengan mengkonsumsi dan rajin membeli makanan tradisional akan
memberikan peluang pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).

5. Menjadikan Oleh - Oleh

Menjadikan makanan tradisional sebagai oleh-oleh atau buah tangan bagi


kerabat, saudara ataupun kolega dengan penampilan kemasan yang kekinian
akan menjadi sebuah kebanggan. Ini juga merupakan suatu upaya untuk
mengenalkan makanan tradisional khas daerah tersebut agar lebih dikenal
luas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kusdiawan, W. (2021, March 29). Melestarikan dan Mengenalkan Produk


Tradisional. Kumparan.
Redaksi Presisi. (2023, August 15). Memahami Peran Kuliner sebagai Medium
Identitas Nasional. Presisi.
https://presisi.co/read/2023/08/15/9435/memahami-peran-kuliner-sebagai-
medium-identitas-nasional
UNAIR News. (2018, July 30). Gedung Parkir Bertingkat Kampus B UNAIR Mulai
Dibangun. Berita Seputar Kampus.
Utami, S. (2018). Kuliner Sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi
Lintas Budaya. Journal of Strategic Communication, Vol 8, No. 2(ISSN 2087-
3352), 36–44.
Yanti Mulia Roza, Geofakta Razali, Endang Fatmawati, Syamsuddin, & Guntur
Arie Wibowo. (2023). IDENTITAS BUDAYA DAN SOSIAL PADA
MAKANAN KHAS DAERAH: TINJAUAN TERHADAP PERILAKU
KONSUMSI MASYARAKAT MUSLIM PADA BULAN RAMADAN DI
INDONESIA. Jurnal Ilmu Manajemen, 4 No 1.

13

Anda mungkin juga menyukai