Anda di halaman 1dari 20

DOSEN

Dra. Hj. Nurul Aini, M. Pd.

PERBEDAAN KEPENTINGAN, PRASANGKA DAN DESKRIMINASI,


ETNOSENTRISME, PERBEDAAN GOLONGAN INTEGRASI
MASYARAKAT DAN INTEGRASI NASIONAL

Oleh Kelompok 4

Diva Riesthanty : 23125971


Fatimah Zahra : 23126106
Gusti Munawarah : 23125952
Muhammad Amri Ridhoni : 23126115
Muhammad Fadilah Usman : 23125902
Wardatul Latifah : 23126050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERBEDAAN
KEPENTINGAN, PRASANGKA DAN DESKRIMINASI, ETNOSENTRISME,
PERBEDAAN GOLONGAN INTEGRASI MASYARAKAT DAN INTEGRASI
NASIONAL” dengan tepat waktu.
Makalah perbedaan kepentingan, prasangka dan deskriminasi, etnosentrisme,
perbedaan golongan integrasi masyarakat dan integrasi nasional ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah IAD, ISD, IBD. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca tentang Perbedaan
Kepentingan, Prasangka dan Deskriminasi, Etnosentrisme, Perbedaan Golongan
Integrasi Masyarakat dan Integrasi Nasional.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj.
Nurul Aini, M. Pd. yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini. Semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang mata kuliah IAD,
ISD, IBD ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami memerlukan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Martapura, 19 Desember 2023

i
Kelompok 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Perbedaan Kepentingan...............................................................................................3
B. Prasangka dan Deskriminasi.........................................................................................5
C. Etnosentrisme..............................................................................................................9
D. Perbedaan Golongan Integrasi Masyarakat dan Integrasi Nasional...........................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbedaan kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam telah menjadi
isu kompleks yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Artikel ini akan
mengeksplorasi bagaimana perbedaan kepentingan antara pemerintah, masyarakat
lokal, dan industri dapat membentuk dinamika pengelolaan sumber daya alam.

Prasangka dan diskriminasi merupakan fenomena sosial yang telah


mempengaruhi kehidupan manusia sepanjang sejarah. Artikel ini bertujuan untuk
mendalami esensi prasangka dan diskriminasi, serta mengeksplorasi dampaknya
terhadap keadilan sosial.

Etrosentrisme, atau pandangan sentris terhadap budaya sendiri, dapat


memainkan peran yang signifikan dalam memahami interaksi antarbudaya. Artikel ini
akan mengeksplorasi konsep etrosentrisme, dampaknya dalam era globalisasi, dan
upaya mengatasi ketidaksetaraan pandangan.

Perbedaan golongan dalam suatu masyarakat dapat menciptakan tantangan


integrasi yang melibatkan dinamika internal masyarakat dan dampaknya terhadap
persatuan nasional. Artikel ini akan menjelajahi bagaimana perbedaan golongan
memengaruhi integrasi di tingkat lokal dan nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepentingan dapat memengaruhi interaksi sosial dan keputusan
dalam suatu kelompok atau masyarakat?
2. Bagaimana prasangka dan deskriminasi memengaruhi hubungan antarindividu
dalam masyarakat?

1
3. Bagaimana etnosentrisme dapat memengaruhi pandangan dan sikap individu
terhadap budaya dan nilai-nilai yang berbeda?
4. Bagaimana dinamika interaksi sosial antargolongan berkontribusi terhadap
pembentukan identitas sosial dan keberagaman masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis perbedaan antara
kepentingan, prasangka dan deskriminasi, serta dampak etrosentrisme dalam konteks
perbedaan golongan, integrasi masyarakat dan integrasi nasional. Selain itu, makalah
dapat bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi hubungan sosial dan pembentukan
identitas nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan Kepentingan
Adanya perbedaan kepentingan bisa menyebabkan permasalahan karena
kepentingan itu sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri. Ketika individu
berhasil memenuhi kepentingannya maka akan merasakan kepuasan. Sebaliknya,
ketika mengalami kegagalan dalam memenuhi kepentingannya maka akan
menimbulkan masalah, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.

Setiap orang pasti memiliki perasaan, pendirian atau latar belakang


kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam waktu yang bersamaan,
masing-masing orang atau kelompok mempunyai kepentingan yang berbeda-beda.
Terkadang, orang-orang melakukan hal yang serupa, namun memiliki tujuan yang
berbeda-beda. Misalnya saja, terkait perbedaan kepentingan dalam pemanfaatan
hutan. Dimana para tokoh masyarakat menganggap bahwa hutan sebagai kekayaan
budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka. Sehingga harus dijaga
kelestariannya dan tidak boleh ditebang secara sembarangan. Sementara untuk para
petani, mereka justru memilih untuk menebang pohon karena menganggap pohon-
pohon tersebut menjadi penghalang untuk mereka dalam membuat kebun dan ladang.
Untuk para pengusaha kayu, mereka menebang pohon dan kemudian diekspor untuk
memperoleh uang lalu membuka pekerjaan. Sedangkan untuk pecinta lingkungan,
hutan adalah bagian dari lingkungan yang harus dilestarikan. Dari sini bisa kita lihat
bahwa ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lainnya.
Hingga hal tersebut akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat.

3
Adapun dampak yang di sebabkan dari perbedaan kepentingan sebagai
berikut:

1. Korban Jiwa dan Kerugian Harta Benda

Akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat yang pertama adalah


adanya korban jiwa dan kerugian harta benda. Akumulasi korban jiwa dan kerugian
kehilangan harta benda ini disebabkan karena konflik serta perseteruan yang besar
seperti tawuran, pengeroyokan, kerusuhan, dan lain-lain.

2. Hancurnya Nilai-Nilai Sosial dan Norma Sosial

Akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat yang kedua adalah nilai
dan norma sosial yang meliputi kesopanan, kasih sayang, kesusilaan, gotong royong,
tepo sliro, dan sebagainya akan hancur. Apabila nilai dan norma sudah tidak lagi
diterapkan maka akan timbul pikiran atau prasangka buruk serta rasa curiga antar
sesama masyarakat.

3. Timbul Perpecahan di Masyarakat

Konflik dapat menyebabkan terjadinya perpecahan di masyarakat yang


disebabkan karena adanya kesenjangan atau perbedaan-perbedaan di masyarakat
seperti kesenjangan dalam bidang sosial, ekonomi maupun kepentingan sehingga
dapat timbul perpecahan dan perselisihan.

4. Perubahan Kepribadian

Dampak yang terakhir dan paling akan dirasakan oleh individu yang
berkonflik adalah adanya perubahan kepribadian. Dalam hal ini, seorang individu
yang terlibat konflik akan mempengaruhi psikologis dan sifatnya, dimana ia akan
cenderung akan lebih agresif, mudah marah, dan beringas.

4
B. Prasangka dan Deskriminasi
 Prasangka

Beberapa ahli psikologi mendefinisikan konsep ini secara berbeda-beda.


Diantaranya adalah Watson (1984) yang menyatakan bahwa prasangka adalah sikap
negatif yang kaku (tidak toleran) terhadap sebuah kelompok orang tertentu. Myers
(1983) mengemukakan bahwa prasangka adalah suatu sikap negatif yang tidak tepat
atau tidak benar terhadap suatu kelompok atau anggota dalam kelompok tertentu.
Pendapat serupa disampaikan oleh Baron & Byrne (1997) dan juga Brigham (1991).
Dari berbagai pendapat tersebut maka kita dapat memahami prasangka sebagai suatu
sikap negatif terhadap kelompok atau anggota kelompok tertentu tanpa dasar alasan
yang benar.

Berdasarkan pada banyaknya perbedaan yang ada antar berbagai kelompok


masyarakat, maka prasangka juga mempunyai berbagai bentuk dan jenis diantaranya
adalah sebagai berikut ;

a. Seksisme (Sexime)

Menurut Baron & Byrne (1997) seksime adalah prasangka yang didasarkan
pada gender. Seksisme seringkali ditujukan pada wanita, sehingga yang dimaksud
disini adalah adanya penilaian negatif pada seseorang yang disebabkan seseorang
tersebut adalah wanita. Seksisme ini mempunyai sejarah yang panjang yaitu sejak
jaman nabi-nabi kemudian pada jaman perbudakan dan diteruskan sampai sekarang
yang kemudian melahirkan gerakan feminisme dan anti feminisme. Pada masa kini
prasangka gender ini lebih kuat dan nyata dibanding prasangka rasial. Wanita
digambarkan sebagai seorang yang lemah, butuh dilindungi, tidka punya ambisi dan
lainnya. Akbitanya adalah mereka lebih sering dan tepat untuk berperan dalam bidang
domistik rumah tangga dan tidak diruang publik atau bekerja. Pandangan tersebut
didukung oleh norma dan adat kebiasaan yang menomorduakan anak perempuan dan
menomorsatukan anak lelaki. Melihat begitu timpangnya perlakukan yang deterima

5
wanita dan pria maka Ratu Christina dari Swedia pernah menyatakan “Aku mencintai
laki-laki bukan karena mereka laki-laki, tapi karena mereka bukan perempuan”.

 Deskriminasi

Watson (1984) menyatakan bahwa diskriminasi adalah perlakuan negatif


terhadap kelompok tertentu. Sedangkan Brigham (1991) menyatakan bahwa
diskriminasi adalah perlakuan secara berbeda karena keanggotaannya dalam suatu
kelompok etnic tertentu. Kelompok etnic tersebut diantaranya adalah suku, bahasa,
adat istiadat, agama, kebangsaan dan lainnya. Swim (dalam Baron & Byrne, 1997)
menyatakan bahwa diskriminasi adalah tindakan negatif terhadap orang yang menjadi
objek prasangka seperti rasial, etnik dan agama. Dapat dikatakan diskriminasi adalah
prejudice in actions. Menganggap orang negro itu bodoh adalah prasangka sedangkan
melarang mereka bekerja atau bersekolah pada lembaga tertentu karena mereka
berkulit hitam adalah diskriminasi. Menganggap wanita sebagai kaum lemah adalah
prasangka sedangkan menghalangi mereka untuk menjadi pemimpin adalah
diskriminasi.

Seperti halnya prasangka, diskriminasi juga beragam jenisnya tergantung


perbedaan objek diskriminasinya. Berikut ini adalah beberapa jenis diskriminasi
yang umumnya dikenal dimasyarakat.

a. Rasisme (Racism)

J. Jones (dalam Brigham, 1991) menyatakan bahwa rasisme adalah suatu


aspek pembeda secara rasial pada suatu budaya yang diterima oleh banyak orang dan
mendorong kompetisi, perbedaan kekeuasaan dan perlakuan yang tidak semestinya
terhadap anggota kelompok lain. Perbedaan perlakuan ini dapat dimanifestasikan
secara individual maupun maupun melalui struktur sosial dan institusi resmi.
Perbedaan perlakukan melalui institusi adalah perbedaan dalam hukum, sistem
pendidikan, lapangan kerja, kebijaksanaan imigrasi, agama dan lainnya.

6
b. Tokenism
Diskriminasi ini sering terjadi dibidang ekonomi, dimana orang dipekerjakan
atau tidak dipekerjakan berdasarkan pada pertimbangan ras. Tokenism secara
sederhana dapat didifinisikan sebagai pemberian sedikit perlakuan positif kepada
kelompok tertentu sebagai alasan untuk menolak pemberian positif yang lebih besar.
Jadi perlakuan positif yang minimal digunakan sebagai alasan pembenar untuk
melakukan diskriminasi pada bidang lain yang lebih besar pengaruhnya.

c. Reverse Discrimination
Reverse discrimination berarti kecenderungan untuk menilai dan
memperlakukan seseorang dari kelompok tertentu (biasanya kelompok yang menjadi
target prasangka) dengan lebih baik dibanding perlakuan terhadap kelompok lainnya.
Pada awalnya perlakuan tersebut mungkin menguntungkan kelompok target. Jadi
seseorang melakukan reverse discrimination dengan cara memberikan kenaikan
pangkat, gaji dan keuntungan lainnya. Untuk jangka pendek hal itu menguntungkan
tetapi pada pekerjaan dan situasi tertentu pada jangka panjang hal tersebut akan
merugikan.

Fajardo, 1985 (dalam Baron & Byrne, 1997) menjelaskan konsep ini dengan
memberikan contoh perlakuan guru terhadap muridnya. Seorang guru melakukan apa
saja untuk menempatkan siswanya yang kebetulan berasal dari kelompok minoritas
pada tingkat atau level yang tinggi. Adanya perlakuan itu, yakni guru menempatkan
siswa dalam posisi yang berisiko karena pada akhirnya nanti akan ada pertentangan
antara peningkatan peringkat secara tidak wajar dengan kemampuan nyata yang
dimilikinya. Sehingga akhirnya akan merugikan siswa tersebut. Tindakan tersebut
didasari oleh alasan bahwa guru tidak ingin terlalu sering berhubungan dengan siswa
ini, sehingga menaikkan ke tingkat tertentu.

7
 Dampak Prasangka dan Deskriminasi

Adapun dampak prasangka dan diskriminasi dalam masyarakat Indonesia


sangat signifikan dan menjadi hak dan masalah yang mempengaruhi masyarakat.
Prasangka adalah sikap yang menurut atau mengabaikan individu atau kelompok
orang berdasarkan prasangka, sedangkan diskriminasi adalah membuat perbedaan
berdasarkan kelompok, kelas, atau kategori. Beberapa dampak negatif dari prasangka
dan diskriminasi meliputi:

 Pemisahan dan ketidakpastian: Prasangka dan diskriminasi dapat


menyebabkan pemisahan dan ketidakpastian antara individu atau kelompok,
yang pada gilirannya dapat mengakibatkan konflik dan pergilan social.

 Masalah kesehatan mental: Prasangka dan diskriminasi dapat menyebabkan


stres, ketidakpastian, dan masalah kesehatan mental pada individu yang
menjadi target diskriminasi.

 Pengaruh pada peluang pekerjaan: Prasangka dan diskriminasi dapat


menghambat peluang pekerjaan bagi individu yang menjadi target
diskriminasi, karena masyarakat sering ketidakpastian terhadap mereka dan
mengabaikan mereka dari peluang-peluang.

 Pengaruh pada hak-hak: Prasangka dan diskriminasi dapat menyebabkan


penyalahatan terhadap hak-hak individu, seperti hak-hak politik, sosial, dan
ekonomi.

 Pengaruh pada kehidupan sehari-hari: Prasangka dan diskriminasi dapat


mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu yang menjadi target
diskriminasi, karena masyarakat sering menghambat mereka dalam berbagai
aspek kehidupan, seperti mengakibatkan ketidakpastian, kesulitan dalam
mendapatkan peluang, dan penyalahatan.

8
Meskipun ada ketidaksepakatan mengenai kelompok yang menghadapi
diskriminasi dan seberapa besar masalahnya, penting bagi masyarakat Indonesia
untuk menghadapi prasangka dan diskriminasi, serta berusaha untuk menciptakan
lingkungan yang lebih adil, toleran, dan mengenal sebagai negara kebebasan dan
merdeka.

Tidak ada dampak positif dari prasangka dan diskriminasi. Prasangka adalah
sikap negatif atau positif yang didasarkan pada keyakinan stereotip kita terhadap
anggota kelompok tertentu. Prasangka dapat mempengaruhi tindakan dan perilaku
seseorang yang memberikan prasangka. Dampak dari prasangka dan diskriminasi
adalah adanya ketidakadilan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Prasangka dan
diskriminasi dapat memunculkan tindakan seperti menghindar, diskriminasi,
penyerangan fisik, dan konflik sosial. Oleh karena itu, penting untuk menghindari
prasangka buruk dan memperluas pemahaman kita tentang kelompok lain untuk
mengurangi dampak negatif dari prasangka dan diskriminasi.

C. Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah kecenderungan melihat dunia hanya melalui sudut
pandang kelompoknya sendiri. Etnosentrisme juga biasanya disertai dengan sikap
serta pandangan meremehkan masyarakat lain.

Pengertian lainnya, etnosentrisme adalah sikap suatu kelompok yang merasa


dirinya paling baik, paling benar, dan paling hebat dibandingkan kelompok
masyarakat lain. Dengan begitu, mereka menjadikan nilai dan norma yang dimiliki
sebagai dasar untuk menilai kelompok masyarakat lain.

Adapun William Graham Sumner, ilmuwan sosial Amerika Serikat yang


pertama kali menggunakan istilah etnosentrisme pada 1906. Menurutnya,
etnosentrisme adalah pandangan terhadap sesuatu di mana kelompok sendiri sebagai
pusat dari segala sesuatu dan semua yang lain diukur dan dipandang dengan rujukan
kelompoknya.

9
Beberapa faktor penyebab yang memengaruhi munculnya etnosentrisme
adalah tipe kepribadian, derajat identifikasi etnik, dan ketergantungan. Biasanya,
semakin tinggi derajat identifikasi etnik, semakin tinggi juga derajat etnosentrisme
yang dimiliki.

Adapun dampak positif dari etnosentrisme, sebagai berikut:

1. Mendorong dan menguatkan kelompok yang sama karena kesamaan latar


belakang sejarah yang sama.
2. Menjaga keaslian dan keutuhan budaya sendiri.
3. Meningkatkan semangat cinta atas budaya sendiri.
4. Memperkuat persatuan dan kesatuan suatu kelompok.

Sementara itu, dampak negatif etnosentrisme antara lain:

1. Menghambat hubungan antarsuku bangsa, proses asimilasi, dan integrasi


sosial.
2. Menimbulkan konflik dalam masyarakat, baik antarindividu atau
antarkelompok.
3. Menimbulkan diskriminasi pada bidang tertentu.
4. Berpotensi memunculkan aliran politik tertentu.

Contoh etnosentrisme adalah perbedaan budaya Amerika dengan kultur


lainnya ketika berbicara. Budaya Amerika mengharuskan seseorang untuk menatap
orang lain ketika berbicara. Namun, dalam budaya non-Amerika, hal ini tidak
diperbolehkan.

Contoh etnosentrisme lainnya, yakni ketika orang Amerika memercayai


bahwa negaranya jauh lebih kuat dan berkuasa ketimbang negara lain. Selain itu,
contoh etnosentrisme lainnya, yaitu kelompok Nazi di Jerman yang menganggap ras
Arya adalah ras paling unggul sehingga menimbulkan peristiwa genosida.

10
Konflik etnis yang terjadi di Kalimantan juga merupakan salah satu konflik
yang ditimbulkan akibat etnosentrisme. Peristiwa kolonialisme dan imperialisme, ada
kepercayaan luas bahwa penduduk asli lebih rendah atau bahkan tidak cerdas.

D. Perbedaan Golongan Integrasi Masyarakat dan Integrasi Nasional


Integrasi masyarakat merujuk pada upaya menyatukan berbagai unsur dalam
masyarakat, seperti budaya, sosial, dan ekonomi, untuk membentuk kesatuan.
Sementara itu, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai perbedaan dalam
suatu negara, seperti perbedaan etnis, sosial, budaya, dan latar belakang ekonomi,
guna menciptakan keselarasan dan kesatuan secara nasional.

Integrasi masyarakat menekankan pada penyatuan antarindividu atau


kelompok dalam masyarakat, sementara integrasi nasional lebih menekankan pada
penyatuan berbagai perbedaan dalam suatu negara untuk menciptakan keselarasan
secara nasional.

Integrasi masyarakat adalah upaya menyatukan berbagai unsur dalam


masyarakat, sementara integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai perbedaan
dalam suatu negara untuk menciptakan keselarasan secara nasional.

Integrasi masyarakat dan integrasi nasional adalah dua konsep yang berbeda
tetapi saling terkait. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

 Integrasi Masyarakat:
1. Fokus pada kerjasama dan percakapan antara golongan etnik dan masyarakat.
2. Mencakup aspek seperti budaya, bahasa, dan agama.
3. Menciptakan keselarasan dan kesatuan bangsa.
4. Mengatasi perbedaan dan menjaga kestabilan dan keutuhan masyarakat.

 Integrasi Nasional:

11
1. Fokus pada persatuan dan kesatuan bangsa di antara suku bangsa yang
berbeda.
2. Mencakup aspek seperti kebudayaan, ras, suku, dan agama.
3. Menciptakan keselarasan bangsa di tengah keadaan masyarakat dan wilayah
Indonesia yang luas.
4. Melibatkan proses penyesuaian dan penyatuan berbagai unsur keberagaman
budaya.

Dalam konteks Indonesia, integrasi nasional dan kerjasama antar golongan


etnik memiliki hubungan dan kaitan satu sama lainnya. Integrasi nasional menjadi
landasan dalam pembangunan negara, di mana harmoni antar suku, agama, budaya,
dan ras menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan
bersama. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat integrasi nasional, seperti
keberagaman ke suku bangsaan, geografi yang kompleks, ancaman dalam dan luar
negeri, dan ketidakmerataan pembangunan antar wilayah.

Integrasi masyarakat dan integrasi nasional memiliki dampak yang berbeda.


Integrasi masyarakat adalah proses penyatuan berbagai elemen masyarakat, seperti
budaya, agama, dan ras, untuk mencapai tujuan bersama. Dampak positif dari
integrasi masyarakat adalah terciptanya kebersamaan dan kerjasama antar elemen
masyarakat yang berbeda. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya konflik
dan perpecahan antar elemen masyarakat yang tidak dapat disatukan.

Sementara itu, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai perbedaan


yang ada dalam suatu negara, seperti etnis, sosial budaya, dan latar belakang
ekonomi, menjadi satu bangsa. Dampak positif dari integrasi nasional adalah
terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa yang kuat. Sedangkan dampak negatifnya
adalah adanya faktor penghambat, seperti keberagaman suku bangsa, geografi yang
kompleks, ancaman dalam dan luar negeri, dan ketidakmerataan pembangunan antar

12
wilayah di Indonesia. Integrasi nasional sangat penting untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa di tengah keberagaman budaya dan sosial masyarakat.

Integrasi masyarakat dan integrasi nasional merupakan dua konsep yang


sering digunakan secara bergantian, tetapi mereka memiliki hubungan dan kaitan satu
sama lainnya. Berikut adalah contoh dari perbedaan antara integrasi masyarakat dan
integrasi nasional:

 Integrasi Masyarakat:
1. Menjelaskan hubungan antara masyarakat dan pemerintah, serta peran
masyarakat dalam proses integrasi nasional.
2. Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang
dapat dijadikan rujukan.
3. Masyarakat yang terhimpun unit sosial sekaligus memiliki anggota dari
berbagai kesatuan sosial.
4. Masyarakat saling ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi

 Integrasi Nasional:
1. Menjelaskan penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
wilayah.
2. Integrasi nasional secara politis adalah proses menyatukan berbagai kelompok
sosial dan budaya di dalam sedangkan integrasi nasional secara antropologis
adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan.
3. Integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
4. Integrasi nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan
keberlangsungan bangsa Indonesia.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, integrasi nasional mempengaruhi


dampak positif pada masyarakat, seperti melancarkan aktivitas bermasyarakat dengan
adanya saling hormat dan kerja sama, meningkatkan kesejahteraan, keselarasan, dan

13
keserasian rakyat karena adanya rasa aman dari persatuan, dan mencegah terjadinya
perpecahan antar kelompok yang berbeda.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbedaan kepentingan terjadi akibat adanya bentrokan antarkepentingan,
baik perseorangan maupun kelompok. Perbedaan kepentingan dapat berupa
kepentingan ekonomi, sosial, politik, ketertiban, dan keamanan.

Perbedaan kepentingan, prasangka, diskriminasi, etnosentrisme, perbedaan


golongan, integrasi masyarakat, dan integrasi nasional dapat mempengaruhi
pembangunan. Prasangka dan diskriminasi dapat merugikan pertumbuhan dan bahkan
integrasi masyarakat. Pertentangan sosial dan disintegrasi dapat menghambat
pembangunan ekonomi dan sosial, serta menciptakan ketimpangan dalam distribusi
sumber daya. Integrasi sosial dan nasional dapat membantu mengurangi pertentangan
sosial dan meningkatkan harmoni antara kelompok sosial yang berbeda. Disintegrasi
dapat mengancam integrasi nasional, sementara prasangka dan pertentangan sosial
dapat melemahkan solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Oleh karena itu,
penyelesaian konflik, peningkatan integrasi sosial, dan pengurangan prasangka
menjadi penting dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan
harmonis.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia..com/literasi/pengertian-konflik/

Joko Kuncoro. Makalah PRASANGKA DAN DISKRIMINASI Facultas Psikologi UNISSULA


Semarang.

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6964208/etnosentrisme-pengertian-dampak-
hingga-contohnya.

https://www.kompasiana.com/dailymonthly/6478d4628221990c83691413/akar-dan-
dampak-bias-prasangka-dan-diskriminasi-dalam-masyarakat-indonesia.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/153317369/integrasi-nasional-
pengertian-faktor-pembentuk-dan-penghambat.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6884406/pengertian-integrasi-jenis-faktor-dan-
contohnya-di-masyarakat.

https://news.detik.com/berita/d-5255552/mengenal-integrasi-nasional-dari-jenis-hingga-
faktor-penghambat.

https://www.gramedia.com/literasi/integrasi/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/153317369/integrasi-nasional-
pengertian-faktor-pembentuk-dan-penghambat.

https://fahum.umsu.ac.id/faktor-faktor-penghambat-integrasi-nasional-indonesia/

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20231108090455-569-1021352/integrasi-nasional-
pengertian-syarat-dan-faktor-pembentuknya.

https://umsu.ac.id/berita/integrasi-nasional-pengertian-dan-faktor-pendukungnya/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6492651/integrasi-nasional-pengertian-hakikat-
konsep-syarat-faktor-dan-contohnya.

https://binus.ac.id/character-building/2023/02/dampak-integrasi-nasional-dalam-
kehidupan-sehari-hari/

16
Integrasi dan Disintegrasi Dalam Perspektif Budaya.tif - Repositori Kemdikbud
https://repositori.kemdikbud.go.id/12421/1/Integrasi%20dan%20Disintegrasi
%20Dalam%20Perspektif%20Budaya.pdf

konflik dan integrasi - Raden Intan Repository


http://repository.radenintan.ac.id/9324/7/CONFLIK%20INTEGRASI%20LENGKAP
%20COVER%20ASLI.pdf

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat


https://www.slideshare.net/Angling_seto/pertentangan-sosial-dan-integrasi-
masyarakat-119952642

Pertentangan sosial dan integrasi masyarakat


http://bluestranger1104.blogspot.com/2016/01/pertentangan-sosial-dan-
integrasi.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai