Oleh Kelompok 4
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERBEDAAN
KEPENTINGAN, PRASANGKA DAN DESKRIMINASI, ETNOSENTRISME,
PERBEDAAN GOLONGAN INTEGRASI MASYARAKAT DAN INTEGRASI
NASIONAL” dengan tepat waktu.
Makalah perbedaan kepentingan, prasangka dan deskriminasi, etnosentrisme,
perbedaan golongan integrasi masyarakat dan integrasi nasional ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah IAD, ISD, IBD. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca tentang Perbedaan
Kepentingan, Prasangka dan Deskriminasi, Etnosentrisme, Perbedaan Golongan
Integrasi Masyarakat dan Integrasi Nasional.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj.
Nurul Aini, M. Pd. yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini. Semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang mata kuliah IAD,
ISD, IBD ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami memerlukan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
i
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Perbedaan Kepentingan...............................................................................................3
B. Prasangka dan Deskriminasi.........................................................................................5
C. Etnosentrisme..............................................................................................................9
D. Perbedaan Golongan Integrasi Masyarakat dan Integrasi Nasional...........................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbedaan kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam telah menjadi
isu kompleks yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Artikel ini akan
mengeksplorasi bagaimana perbedaan kepentingan antara pemerintah, masyarakat
lokal, dan industri dapat membentuk dinamika pengelolaan sumber daya alam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepentingan dapat memengaruhi interaksi sosial dan keputusan
dalam suatu kelompok atau masyarakat?
2. Bagaimana prasangka dan deskriminasi memengaruhi hubungan antarindividu
dalam masyarakat?
1
3. Bagaimana etnosentrisme dapat memengaruhi pandangan dan sikap individu
terhadap budaya dan nilai-nilai yang berbeda?
4. Bagaimana dinamika interaksi sosial antargolongan berkontribusi terhadap
pembentukan identitas sosial dan keberagaman masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis perbedaan antara
kepentingan, prasangka dan deskriminasi, serta dampak etrosentrisme dalam konteks
perbedaan golongan, integrasi masyarakat dan integrasi nasional. Selain itu, makalah
dapat bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi hubungan sosial dan pembentukan
identitas nasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perbedaan Kepentingan
Adanya perbedaan kepentingan bisa menyebabkan permasalahan karena
kepentingan itu sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri. Ketika individu
berhasil memenuhi kepentingannya maka akan merasakan kepuasan. Sebaliknya,
ketika mengalami kegagalan dalam memenuhi kepentingannya maka akan
menimbulkan masalah, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.
3
Adapun dampak yang di sebabkan dari perbedaan kepentingan sebagai
berikut:
Akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat yang kedua adalah nilai
dan norma sosial yang meliputi kesopanan, kasih sayang, kesusilaan, gotong royong,
tepo sliro, dan sebagainya akan hancur. Apabila nilai dan norma sudah tidak lagi
diterapkan maka akan timbul pikiran atau prasangka buruk serta rasa curiga antar
sesama masyarakat.
4. Perubahan Kepribadian
Dampak yang terakhir dan paling akan dirasakan oleh individu yang
berkonflik adalah adanya perubahan kepribadian. Dalam hal ini, seorang individu
yang terlibat konflik akan mempengaruhi psikologis dan sifatnya, dimana ia akan
cenderung akan lebih agresif, mudah marah, dan beringas.
4
B. Prasangka dan Deskriminasi
Prasangka
a. Seksisme (Sexime)
Menurut Baron & Byrne (1997) seksime adalah prasangka yang didasarkan
pada gender. Seksisme seringkali ditujukan pada wanita, sehingga yang dimaksud
disini adalah adanya penilaian negatif pada seseorang yang disebabkan seseorang
tersebut adalah wanita. Seksisme ini mempunyai sejarah yang panjang yaitu sejak
jaman nabi-nabi kemudian pada jaman perbudakan dan diteruskan sampai sekarang
yang kemudian melahirkan gerakan feminisme dan anti feminisme. Pada masa kini
prasangka gender ini lebih kuat dan nyata dibanding prasangka rasial. Wanita
digambarkan sebagai seorang yang lemah, butuh dilindungi, tidka punya ambisi dan
lainnya. Akbitanya adalah mereka lebih sering dan tepat untuk berperan dalam bidang
domistik rumah tangga dan tidak diruang publik atau bekerja. Pandangan tersebut
didukung oleh norma dan adat kebiasaan yang menomorduakan anak perempuan dan
menomorsatukan anak lelaki. Melihat begitu timpangnya perlakukan yang deterima
5
wanita dan pria maka Ratu Christina dari Swedia pernah menyatakan “Aku mencintai
laki-laki bukan karena mereka laki-laki, tapi karena mereka bukan perempuan”.
Deskriminasi
a. Rasisme (Racism)
6
b. Tokenism
Diskriminasi ini sering terjadi dibidang ekonomi, dimana orang dipekerjakan
atau tidak dipekerjakan berdasarkan pada pertimbangan ras. Tokenism secara
sederhana dapat didifinisikan sebagai pemberian sedikit perlakuan positif kepada
kelompok tertentu sebagai alasan untuk menolak pemberian positif yang lebih besar.
Jadi perlakuan positif yang minimal digunakan sebagai alasan pembenar untuk
melakukan diskriminasi pada bidang lain yang lebih besar pengaruhnya.
c. Reverse Discrimination
Reverse discrimination berarti kecenderungan untuk menilai dan
memperlakukan seseorang dari kelompok tertentu (biasanya kelompok yang menjadi
target prasangka) dengan lebih baik dibanding perlakuan terhadap kelompok lainnya.
Pada awalnya perlakuan tersebut mungkin menguntungkan kelompok target. Jadi
seseorang melakukan reverse discrimination dengan cara memberikan kenaikan
pangkat, gaji dan keuntungan lainnya. Untuk jangka pendek hal itu menguntungkan
tetapi pada pekerjaan dan situasi tertentu pada jangka panjang hal tersebut akan
merugikan.
Fajardo, 1985 (dalam Baron & Byrne, 1997) menjelaskan konsep ini dengan
memberikan contoh perlakuan guru terhadap muridnya. Seorang guru melakukan apa
saja untuk menempatkan siswanya yang kebetulan berasal dari kelompok minoritas
pada tingkat atau level yang tinggi. Adanya perlakuan itu, yakni guru menempatkan
siswa dalam posisi yang berisiko karena pada akhirnya nanti akan ada pertentangan
antara peningkatan peringkat secara tidak wajar dengan kemampuan nyata yang
dimilikinya. Sehingga akhirnya akan merugikan siswa tersebut. Tindakan tersebut
didasari oleh alasan bahwa guru tidak ingin terlalu sering berhubungan dengan siswa
ini, sehingga menaikkan ke tingkat tertentu.
7
Dampak Prasangka dan Deskriminasi
8
Meskipun ada ketidaksepakatan mengenai kelompok yang menghadapi
diskriminasi dan seberapa besar masalahnya, penting bagi masyarakat Indonesia
untuk menghadapi prasangka dan diskriminasi, serta berusaha untuk menciptakan
lingkungan yang lebih adil, toleran, dan mengenal sebagai negara kebebasan dan
merdeka.
Tidak ada dampak positif dari prasangka dan diskriminasi. Prasangka adalah
sikap negatif atau positif yang didasarkan pada keyakinan stereotip kita terhadap
anggota kelompok tertentu. Prasangka dapat mempengaruhi tindakan dan perilaku
seseorang yang memberikan prasangka. Dampak dari prasangka dan diskriminasi
adalah adanya ketidakadilan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Prasangka dan
diskriminasi dapat memunculkan tindakan seperti menghindar, diskriminasi,
penyerangan fisik, dan konflik sosial. Oleh karena itu, penting untuk menghindari
prasangka buruk dan memperluas pemahaman kita tentang kelompok lain untuk
mengurangi dampak negatif dari prasangka dan diskriminasi.
C. Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah kecenderungan melihat dunia hanya melalui sudut
pandang kelompoknya sendiri. Etnosentrisme juga biasanya disertai dengan sikap
serta pandangan meremehkan masyarakat lain.
9
Beberapa faktor penyebab yang memengaruhi munculnya etnosentrisme
adalah tipe kepribadian, derajat identifikasi etnik, dan ketergantungan. Biasanya,
semakin tinggi derajat identifikasi etnik, semakin tinggi juga derajat etnosentrisme
yang dimiliki.
10
Konflik etnis yang terjadi di Kalimantan juga merupakan salah satu konflik
yang ditimbulkan akibat etnosentrisme. Peristiwa kolonialisme dan imperialisme, ada
kepercayaan luas bahwa penduduk asli lebih rendah atau bahkan tidak cerdas.
Integrasi masyarakat dan integrasi nasional adalah dua konsep yang berbeda
tetapi saling terkait. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
Integrasi Masyarakat:
1. Fokus pada kerjasama dan percakapan antara golongan etnik dan masyarakat.
2. Mencakup aspek seperti budaya, bahasa, dan agama.
3. Menciptakan keselarasan dan kesatuan bangsa.
4. Mengatasi perbedaan dan menjaga kestabilan dan keutuhan masyarakat.
Integrasi Nasional:
11
1. Fokus pada persatuan dan kesatuan bangsa di antara suku bangsa yang
berbeda.
2. Mencakup aspek seperti kebudayaan, ras, suku, dan agama.
3. Menciptakan keselarasan bangsa di tengah keadaan masyarakat dan wilayah
Indonesia yang luas.
4. Melibatkan proses penyesuaian dan penyatuan berbagai unsur keberagaman
budaya.
12
wilayah di Indonesia. Integrasi nasional sangat penting untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa di tengah keberagaman budaya dan sosial masyarakat.
Integrasi Masyarakat:
1. Menjelaskan hubungan antara masyarakat dan pemerintah, serta peran
masyarakat dalam proses integrasi nasional.
2. Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang
dapat dijadikan rujukan.
3. Masyarakat yang terhimpun unit sosial sekaligus memiliki anggota dari
berbagai kesatuan sosial.
4. Masyarakat saling ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi
Integrasi Nasional:
1. Menjelaskan penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
wilayah.
2. Integrasi nasional secara politis adalah proses menyatukan berbagai kelompok
sosial dan budaya di dalam sedangkan integrasi nasional secara antropologis
adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan.
3. Integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
4. Integrasi nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan
keberlangsungan bangsa Indonesia.
13
keserasian rakyat karena adanya rasa aman dari persatuan, dan mencegah terjadinya
perpecahan antar kelompok yang berbeda.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbedaan kepentingan terjadi akibat adanya bentrokan antarkepentingan,
baik perseorangan maupun kelompok. Perbedaan kepentingan dapat berupa
kepentingan ekonomi, sosial, politik, ketertiban, dan keamanan.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia..com/literasi/pengertian-konflik/
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6964208/etnosentrisme-pengertian-dampak-
hingga-contohnya.
https://www.kompasiana.com/dailymonthly/6478d4628221990c83691413/akar-dan-
dampak-bias-prasangka-dan-diskriminasi-dalam-masyarakat-indonesia.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/153317369/integrasi-nasional-
pengertian-faktor-pembentuk-dan-penghambat.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6884406/pengertian-integrasi-jenis-faktor-dan-
contohnya-di-masyarakat.
https://news.detik.com/berita/d-5255552/mengenal-integrasi-nasional-dari-jenis-hingga-
faktor-penghambat.
https://www.gramedia.com/literasi/integrasi/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/153317369/integrasi-nasional-
pengertian-faktor-pembentuk-dan-penghambat.
https://fahum.umsu.ac.id/faktor-faktor-penghambat-integrasi-nasional-indonesia/
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20231108090455-569-1021352/integrasi-nasional-
pengertian-syarat-dan-faktor-pembentuknya.
https://umsu.ac.id/berita/integrasi-nasional-pengertian-dan-faktor-pendukungnya/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6492651/integrasi-nasional-pengertian-hakikat-
konsep-syarat-faktor-dan-contohnya.
https://binus.ac.id/character-building/2023/02/dampak-integrasi-nasional-dalam-
kehidupan-sehari-hari/
16
Integrasi dan Disintegrasi Dalam Perspektif Budaya.tif - Repositori Kemdikbud
https://repositori.kemdikbud.go.id/12421/1/Integrasi%20dan%20Disintegrasi
%20Dalam%20Perspektif%20Budaya.pdf
17