Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Respon Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia dan respon Suriah


terhadap kemerdekaan Indonesia

Guru Pembimbing:

1. Nurhayati

Disusun oleh :
Kelompok 2 ( XII IPS 3 )
1. Agustianto : 11557
2. Cyntia Bella : 11592
3. Guntur Hasibuan : 11626
4. Melisa : 11668
5. Sigit Dwi Okto Yahya : 11754
6. Yitnah Nihayatal : 11778

SMA NEGERI 96 JAKARTA


Jalan. Jati Raya No.40,Cengkareng, Jakarta Barat
Januari 2023
Kata pengantar

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah tentang
“Meluruskan Rasisme Di Masyarakat”.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk penulis dan pembaca.

Jakarta, 18 Juli 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang..........................................................................................................
1.2 identifikasi masalah.................................................................................................
1.3 rumusan masalah....................................................................................................
1.4 tujuan penulisan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian rasisme..................................................................................................
2.2 faktor yang menyebabkan seorang bersikap rasis..................................................
2.3 upaya untuk mencegah terjadinya rasisme............................................................

BAB III PENUTUP


3.1 kesimpulan...............................................................................................................
3.2 saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Rasisme adalah perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan berdasarkan warna kulit,
ras, suku, dan asal-usul seseorang yang membatasi atau melanggar hak dan kebebasan
seseorang.
Rasisme juga sering diartikan sebagai keyakinan bahwa manusia dapat dibagi menjadi
kelompok terpisah berdasarkan ciri biologis yang disebut “ras”. Gagasan ini juga
meyakini ada hubungan sebab akibat antara ciri fisik suatu ras dengan kepribadian,
kecerdasan, moralitas, dan ciri-ciri budaya dan perilaku lainnya, yang membuat beberapa
ras secara ‘bawaan’ lebih unggul dari yang lain.
Rasisme telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan
rasial, termasuk genosida. Politisi sering menggunakan isu rasial untuk memenangkan
suara. Istilah rasis telah digunakan dengan konotasi buruk paling tidak sejak 1940-an, dan
identifikasi suatu kelompok atau orang sebagai rasis sering bersifat kontroversial
Lilian Green seorang pendiri sekaligus CEO dari North Star Forward Consulting,
organisasi yang memberikan rekomendasi mengenai kebijakan, praktik, dan prosedur
untuk melawan opresi sistemik di AS, menyebutkan bahwa rasisme mempunyai empat
dimensi yakni dimensi internal, dimensi in terpersonal, dimensi institusional dan juga
dimensi sistemik.
Rasisme internal merajuk kepada pikiran, perasaan, dan tindakan dari dalam diri kita
sendiri, secara sadar maupun tidak sadar, sebagai individu. Contohnya seperti
mempercayai bahwa adanya stereotip ras yang negative atau bahkan menyangkal bahwa
rasisme tidak ada.
Rasisme interpersonal adalah tindakan rasis dari individu atau kelompok ke individu
atau kelompok yang lainnya dan dapat mempengaruhi interaksi publik mereka. Misalnya
dengan melakukan perilaku negatif seperti diskriminasi, pelecehan dan juga mengatakan
kata-kata rasis.
Rasisme institusional pada umumnya terdapat dalam institusi dan juga sistem politik,
hukum, dan juga ekonomi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
menyuburkan diskriminasi dengan berdasarkan pada perbedaan ras. Hal ini menyebabkan
adanya ketidaksetaraan kemakmuran, pendidikan, pendapatan, perawatan kesehatan, hak-
hak sipil, dan juga di berbagai bidang institusional yang lainnya. Misalnya, pada praktik
perekrutan yang diskriminatif, tidak mendengarkan bahkan membungkam suara orang
dengan ras tertentu di dalam ruangan rapat, atau dalam budaya kerja yang lebih
mengutamakan sudut pandang kelompok ras yang dominan
Cara mencegah rasisme Pendekatan pluralisme budaya merupakan salah satu alternatif
dalam menyelesaikan konflik sosial. Pluralisme merujuk pada sikap penghormatan antara
berbagai kelompok dalam masyarakat serta penghormatan kelompok mayoritas terhadap
minoritas dan sebaliknya.
Beberapa cara mencegah rasisme dengan pendekatan pluralisme budaya di antaranya:
 Mengembangkan wawasan serta kompetensi personal dan sosial,
 Mengembangkan kesadaran dan sensitivitas bermasyarakat,
 Menerima perbedaan,
 Meningkatkan integritas sosial kelompok,
 Meningkatkan kesamaan kesempatan,
 Memfasilitasi perubahan-perubahan kebijakan yang mengakomodir semua
kelompok.

memandang mereka, orang-orang yang berbeda sebagai bukan manusia, tetapi sebagai
objek yang dapat diperlakukan dengan semena-mena. Di negara yang terbelah konflik
rasial, perlakuan buruk bahkan penyiksaan kerap kali menimpa kelompok yang menjadi
target dari perilaku rasis.

Melanggengkan impurasis Negara yang lalai serta tidak menganggap dengan serius isu
rasisme dapat menjadikan mekanisme yang ada tidak dapat mengidentifikasi serta
memperbaiki pola diskriminasi yang telah ada sejak. Di berbagai negara, perlakuan buruk
yang dilakukan oleh aparat kerap kali tidak dapat diinvestigasi hingga tuntas. Kalaupun
berhasil untuk dituntut dan didakwa, mereka hanya mendapatkan hukuman yang ringan.
Begitu pun sebaliknya, korban yang melapor ke otoritas berwenang umumnya tidak akan
mendapatkan perlindungan yang memadai dari berbagai ancaman dan intimidasi.bahan-
perubahan masalah

1.2 Identifikasi masalah


Berdasarkan latar belakang
1). Apa yang dimaksud dengan rasisme
2) Mengapa terjadi rasisme?
3) Apa saja Jenis-jenis rasisme?
4) Upaya untuk menghindari sikap rasisme?

Berdasarkan rumusan masalah di atas


1) Apa yang dimaksud dengan rasisme ?
2) Apa faktor yang menyebabkan seseorang bersikap rasis?
3) Bagaimana upaya mencegah terjadinya rasisme

1.4 Tujuan
1) Memenuhi tugas kelompok
2) Untuk mengetahui tentang rasisme
3) Menambah wawasan
4) Untuk mengetahui upaya atau cara mencegah terjadinya rasisme

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasisme


Rasisme adalah perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan berdasarkan warnra dan ras,
suku, dan asal-usul seseorang yang membatasi atau melanggar hak dan kebebasan
seseorang.
Rasisme juga sering diartikan sebagai keyakinan bahwa manusia dapat dibagi menjadi
kelompok terpisah berdasarkan ciri biologis yang disebut “ras”. Gagasan ini juga
meyakini ada hubungan sebab akibat antara ciri fisik suatu ras dengan kepribadian,
kecerdasan, moralitas, dan ciri-ciri budaya dan perilaku lainnya, yang membuat beberapa
ras secara ‘bawaan’ lebih unggul dari yang lain.
2.2 Faktor yang menyebabkan seorang bersikap rasis
Rasisme adalah perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan berdasarkan warna kulit, ras,
suku, dan asal-usul seseorang yang membatasi atau melanggar hak dan kebebasan
seseorang.
Rasisme juga sering diartikan sebagai keyakinan bahwa manusia dapat dibagi menjadi
kelompok terpisah berdasarkan ciri biologis yang disebut “ras”. Gagasan ini juga
meyakini ada hubungan sebab akibat antara ciri fisik suatu ras dengan kepribadian,
kecerdasan, moralitas, dan ciri-ciri budaya dan perilaku lainnya, yang membuat beberapa
ras secara ‘bawaan’ lebih unggul dari yang lain.
2.3 Upaya untuk mencegah terjadinya rasisime
Cara mencegah rasisme Pendekatan pluralisme budaya merupakan salah satu alternatif
dalam menyelesaikan konflik sosial. Pluralisme merujuk pada sikap penghormatan antara
berbagai kelompok dalam masyarakat serta penghormatan kelompok mayoritas terhadap
minoritas dan sebaliknya.
Beberapa cara mencegah rasisme dengan pendekatan pluralisme budaya di antaranya:
 Mengembangkan wawasan serta kompetensi personal dan sosial,
 Mengembangkan kesadaran dan sensitivitas bermasyarakat,
 Menerima perbedaan,
 Meningkatkan integritas sosial kelompok,
 Meningkatkan kesamaan kesempatan,
 Memfasilitasi perubahan-perubahan kebijakan yang mengakomodir semua
kelompok.
memandang mereka, orang-orang yang berbeda sebagai bukan manusia, tetapi sebagai
objek yang dapat diperlakukan dengan semena-mena. Di negara yang terbelah konflik
rasial, perlakuan buruk bahkan penyiksaan kerap kali menimpa kelompok yang menjadi
target dari perilaku rasis.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Masalah rasisme dan diskriminasi rasial merupakan sebuah masalah yang abstrak
di Indonesia, karena tidak didukung oleh bukti kuat maupun pemerintah sendiri.
Tindakan diskriminasi ras di Indonesia, meskipun ada dan menjadi rahasia umum,
tidak dapat diproses. Kebersamaan merupakan salah satu solusi penting guna
meminimalisir rasisme dalam kehidupan keseharian manusia, karena dengan
berkumpul dalam semangat kebersamaan, akan tercipta sebuah pembauran yang
spontan dan selaras antara berbagai elemen masyarakat yang memiliki begitu banyak
keragaman – tidak perlu takut atau ragu untuk berbaur, dan sekaligus mengingatkan
bahwa di balik semua perbedaan yang begitu kontras sekalipun kita masih memiliki
banyak kesamaan, yang semuanya sewajarnya dipandang bukan sebagai pembatas,
tapi sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang utuh.
2) Pada hakikatnya perbedaan sebaiknya dipandang sebagai bagian dari satu
kesatuan yang penting, sehingga diperlukan toleransi, saling menghormati, dan saling
pengertian agar tercipta sebuah keselarasan. Dan seperti makna kebersamaan itu
sendiri, kebersamaan akan membuat kita merasa ”dekat” satu dengan yang lainnya.
3) Upaya untuk menggalang semangat kebersamaan ini memiliki tujuan akhir yang
jelas, yaitu persatuan dan kesatuan, kesadaran nasionalisme, ketahanan nasional, yang
diperoleh lewat jalan pembauran. Oleh karena itu, hendaknya perbedaan, keragaman,
dan pluralisme yang ada tidak dijadikan pembatas dalam bergaul di masyarakat.
4) Pada hakikatnya perbedaan sebaiknya dipandang sebagai bagian dari satu kesatuan
yang penting, sehingga diperlukan toleransi, saling menghormati, dan saling
pengertian agar tercipta sebuah keselarasan. Dan seperti makna kebersamaan itu
sendiri, kebersamaan akan membuat kita merasa ”dekat” satu dengan yang lainnya.
Untuk mengadakan sebuah kampanye yang efektif, diperlukan perencanaan yang
matang mengenai masalah, tujuan, target audience, pesan yang ingin disampaikan,
budgeting, pihak terkait, hingga media kampanye.
3.2 Saran
Saran untuk diri sendiri:
1) Agar menjadi lebih baik lagi dalam bekerja, berpikir, dan berproses.
2) Menjadi lebih matang dan dewasa dalam segala hal, terutama dalam mendesain.
3) Berpikir positif, jauh ke depan, dan memikirkan solusi yang tepat bagi setiap
masalah.Berani mengambil keputusan dalam menentukan solusi yang tepat bagi
suatu masalah, disertai dengan dasar alasan yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasisme https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://reposit.
ry.maranatha.edu/999/6/0664225_Conclusion.pdf&ved=2ahUKEwjhvYSToo
L9AhUayXMBHQ7-ABgQFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw1ak-
OHcd7NGy8mAga2No4e
 Kompas.com
 detik.com
 gramedia.com

Anda mungkin juga menyukai