Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
1.5 Aspek yang Berdampak ............................................................................ 2
1.6 Target Luaran ............................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA ................................... 3
2.1 Profil Mitra ................................................................................................ 3
2.2 Permasalahan yang dihadapi ..................................................................... 3
2.3 Solusi yang diberikan ................................................................................ 5
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................... 6
3.2.1 Baseline Kegiatan.......................................................................................... 6
3.2.2 Kebutuhan Mitra ................................................................................... 6
3.2.3 Pelaksanaan Kegiatan dan Penyelesaian Masalah Mitra ....................... 6
3.2.4 Rancangan Evaluasi ............................................................................... 7
3.2.5 Keberlanjutan Program .......................................................................... 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Serta Dosen Pendamping ................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya ....................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...... 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul ..................................... 23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra .................. 24
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program ........................................ 25

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Dokumentasi kunjungan ke mitra ............................................... 1
Gambar 2. 1 Hasil Olahan Mangrove ............................................................. 5
Gambar 3. 1 Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan ........................................... 6

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Data Pekerjaan Masyarakat Sungai Pinang ................................... 4
Tabel 2. 2 Data Tingkat Pendidikan di Sungai Pinang ................................... 4
Tabel 3. 1 Langkah Strategis ........................................................................... 7
Tabel 3. 2 Pihak-pihak yang terlibat ............................................................... 8
Tabel 4. 1 Anggaran Biaya.............................................................................. 8
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9

iii
1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nagari Sungai Pinang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat. Nagari
Sungai Pinang terletak dekat dengan kawasan wisata Mandeh, memiliki potensi luar
biasa sebagai pusat produksi olahan mangrove. Kawasan Mandeh bagian pesisir
merupakan salah satu kawasan yang terdapat banyak vegetasi mangrovenya di
Kabupaten Pesisir Selatan. Pada kawasan ini vegetasi mangrove sangat padat yang
menandakan keseimbangan ekologis yang penting dan beragam untuk menunjang
taraf hidup masyarakat pesisir.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Tim PKM-PM Unand ke daerah
Nagari Sungai Pinang, dan berdiskusi dengan perangkat nagari bahwa terdapat
permasalahan-permasalahan salah satunya adalah angka kemiskinan yang sangat
tinggi. Kemiskinan ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah angka
putus sekolah yang tinggi, sarana prasarana pendidikan yang minim, mata
pencarian masyarakat yang mayoritas hanya mengandalkan hasil laut.
Wawancara yang dilakukan oleh tim PKM-PM kepada salah satu pimpinan
komunitas yang bergerak di bidang tanaman mangrove dan juga terumbu karang
yaitu "Andespin" yang dipimpin oleh David Hidayat menyampaikan bahwa Sungai
Pinang memiliki area mangrove mencapai 40 hektar. Kawasan mangrove tersebut
hanya digunakan untuk keperluan konservasi.

Gambar 1.1 Dokumentasi kunjungan ke mitra


Tanaman mangrove diketahui memiliki banyak potensi sebagai obat. Beberapa
diantaranya memiliki potensi sebagai antioksidan, antimikroba, dan antikanker.
Bagian dari tumbuhan mangrove yang dapat dimanfaatkan adalah akar, buah, kulit
batang, dan daun.mangrove sendiri diketahui mengandung senyawa flavonoid,
polifenol, tanin, senyawa fenolat, klorofil, karotenoid, terpenoid dan alkaloid.
Karena kandungan senyawa-senyawa ini, tanaman mangrove biasa digunakan
sebagai antikanker, antibakteri, antimalaria, antiviral dan antioksidan. (Rahmah et
al. 2021)
Dalam meningkatkan kualitas SDM perlu adanya pelatihan olahan pangan
berbasis mangrove bagi masyarakat pesisir di Sungai Pinang. Salah satu cara
menghadapi permasalahan ini adalah menggunakan metode transfer teknologi
yakni dengan meningkatkan pengawasan, pendidikan, keterampilan, dan
2

pendapatan masyarakat, minsalnya dengan memberikan program pelatihan


pengolahan produk berbahan baku mangrove kepada Masyarakat Sungai pinang.
Oleh karena itu dilaksanakannya kegiatan PKM-PM dalam bentuk pelatihan
pembuatan produk yang berasal dari bahan baku mangrove seperti sabun cair
mangrove di olah dari rebusan buah mangrove jenis sonneratia alba, keripik
mangrove di olah dari buah mangrove jenis avicennia alba, jenis lain bruguiera
gymnorhiza diolah menjadi tepung kue, dll. yang bertujuan untuk menjadikan
nagari ini sebagai destinasi utama bagi wisatawan yang mengunjungi Mandeh, serta
menciptakan peluang strategis untuk memasarkan produk olahan mangrove kepada
masyarakat yang tertarik dengan pengalaman wisata alam yang unik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas ditemukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya pemanfaatan sumber daya lokal sehingga dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat Nagari Sungai Pinang?
2. Bagaimana upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat lokal melalui
Program Edukasi dan pemberdayaan masyarakat Nagari Sungai Pinang?
3. Apa saja jenis produk pengolahan mangrove yang dapat dijadikan peluang
saing pasar usaha dan ekowisata Masyarakat Pesisir?
4. Bagaimana upaya solutif melalui kemampuan wirausaha masyarakat lokal
dalam menjadikan produk olahan mangrove sebagai industri rumah tangga
yang menjanjikan?
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari PKM-PM di Nagari Sungai Pinang ini sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan potensi yang ada dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat sungai pinang tentang potensi mangrove di Nagari Sungai
Pinang
2. Memberikan pelatihan serta pendampingan dalam meningkatkan keahlian
masyarakat sungai pinang dalam membuat suatu produk olahan dari
tanaman mangrove yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
3. Melakukan restorasi mangrove untuk meningkatkan ketersediaan mangrove
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari PKM-PM di Nagari Sungai Pinang ini sebagai berikut :
1. Masyarakat memiliki pengetahuan tentang potensi daerah
2. Masyarakat memiliki kemampuan untuk mengolah tanaman mangrove
3. Terciptanya produk olahan mangrove hasil produksi masyarakat sungai
pinang
4. Terbangunnya sistem pemasaran dari produk olahan rumah produksi
masyarakat Sungai Pinang
1.5 Aspek yang Berdampak
Potensi daerah Sungai Pinang yaitu mangrove jika dikembangkan dan diolah
dengan baik akan memberikan prospek tinggi untuk masyarakat Sungai Pinang
sendiri. Pelatihan dan edukasi yang diberikan kepada masyarakat bagaimana
3

memproduksi produk dengan kualitas yang tinggi serta dapat bersaing di pasaran
akan meningkatkan perekonomian masyarakat Sungai Pinang.
1.6 Target Luaran
Adapun target luaran dari kegiatan PKM PM ini yaitu :
1. Laporan Kemajuan
Terbentuknya laporan kemajuan yang menjelaskan progres PKM-PM yang
telah dilaksanakan berbasis pada kondisi rill/existing mitra sebelum pelaksanaan
program dibandingkan kondisi setelah kegiatan.
2. Laporan Akhir
Terbentuknya laporan akhir yang menjelaskan keberhasilan pelaksanaan
program yang telah dilaksanakan oleh tim yang berisi rincian, analisis dan
evaluasi semua hasil yang diperoleh dan memaparkan potensi keberlanjutan
program setelah kegiatan berakhir.
3. Buku Pedoman Mitra
Terbentuknya buku pedoman mitra yang menyediakan panduan yang jelas
dan komprehensif bagi mitra yang terlibat dalam program untuk memberikan
informasi detail mengenai langkah-langkah pelaksanaan program, peran serta
tanggung jawab mitra, serta petunjuk teknis yang diperlukan untuk mencapai
tujuan program dengan efektif.
4. Akun Media Sosial
Terbentuknya akun media sosial yang memanfaatkan platform teknologi
sebagai sarana untuk meningkatkan visibilitas, awareness dan partisipasi.
Melalui penyebaran informasi di media sosial sehingga sasaran program dapat
tercapai oleh tim.
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA
Adapun gambaran umum masyarakat mitra yang diperlukan sebagai berikut :
2.1 Profil Mitra
Sungai Pinang merupakan salah satu Nagari yang terletak di Kecamatan Koto
XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Nagari Sungai
Pinang memiliki luas sebesar 38,08 kilometer persegi atau 6,85 persen dari luas
wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan. Pada tahun 2022 tercatat jumlah
penduduk sebanyak 1741 jiwa yang terdiri dari 941 laki-laki dan 800
perempuan.(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pesisir Selatan 2022)
2.2 Permasalahan yang dihadapi
Sungai Pinang menjadi salah satu daerah tertinggal di Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan pada Selasa, 30 Januari 2024,
Perangkat Nagari Sungai Pinang menuturkan bahwa angka kemiskinan masyarakat
saat ini cukup tinggi Hal ini disebabkan oleh kualitas dari Sumber Daya Manusia
yang rendah karena mayoritas masyarakat Sungai Pinang hanya memanfaatkan
hasil laut sebagai sumber mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan ekonominya
sehingga pendapatan penduduk memang sangat rendah apalagi ketika cuaca tidak
4

memungkinkan. Pada tabel di bawah ditampilkan data pekerjaan masyarakat


Sungai Pinang.
Tabel 2. 1 Data Pekerjaan Masyarakat Sungai Pinang (Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Pesisir Selatan 2022)
Kode Kelompok Jumlah Persentase
1 Belum/tidak bekerja 354 20,33%
2 Mengurus rumah tangga 397 22,80%
3 Pelajar/mahasiswa 508 29,17%
4 Karyawan swasta 30 1,75%
5 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4 0,23%
6 Karyawan Honorer 14 0,80%
7 Buruh harian lepas 18 1,03%
8 Karyawan Swasta 30 1.72%
9 Wiraswasta 12 0,68%
10 Nelayan/Perikanan 308 17.69%
11 Petani/Pekebun 37 2.12%
12 DLL 36 2,06%
Jumlah 1741 100%
Sumber daya manusia yang rendah juga disebabkan oleh tingkat pendidikan
yang rendah. Adapun tingkat pendidikan masyarakat Sungai Pinang dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2. 2 Data Tingkat Pendidikan di Sungai Pinang
Kode Kelompok Jumlah Persentase
1 Tidak/belum sekolah 318 18,27%
2 Belum tamat SD/sederajat 312 17,92%
3 Tamat SD/sederajat 620 35,61%
4 SLTP/sederajat 225 12,92 %
5 SLTA/sederajat 230 13,21%
6 Diploma I-IV / Strata I-III 43 2,04%
Jumlah 1741 100,00%
Menurut data Dari website resmi dinas kabupaten pesisir selatan terlihat bahwa
tingkat pendidikan masyarakat yang lemah, kebanyakan dari masyarakat ialah
sebatas tamat SD/Sederajat serta tercatat tingkat pendidikan Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang tidak ada sama sekali di Sungai Pinang sehingga dominan dari
masyarakat terbatas dalam keberlanjutan pendidikan. Masyarakat yang ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi harus menuju daerah pusat
pesisir selatan atau ke kota Padang.
Perangkat Nagari Sungai Pinang juga menuturkan bahwa di daerah tersebut
sangat kurang pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada masyarakat untuk
mengembangkan kualitas SDM di daerah Sungai Pinang. Hal tersebut juga
5

disebabkan karena terbatasnya anggaran nagari untuk mengadakan pelatihan-


pelatihan tersebut. Masyarakat di Sungai Pinang sebelumnya sudah pernah untuk
mencari tambahan dengan membuat kerajinan-kerajinan juga batik yang berbasis
ecoprinting namun terkendala dengan pemasaran.
2.3 Solusi yang diberikan
Sungai Pinang memiliki luas area mangrove mencapai 40 ha yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu dengan inovasi pembuatan produk olahan
tanaman mangrove yang bahan bakunya diperoleh dari kekayaan alam sungai
pinang itu sendiri diperolah secara gratis dan banyak tersedia di Sungai Pinang.
Pemanfaatan hutan mangrove umumnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, seperti pemanfaatan untuk kayu bakar, bahan bangunan dan
tempat untuk mendapatkan bahan pangan. (Octavianti, 2015)
Di lain sisi, pemanfataan hutan mangrove ini tidak serta merta untuk kebutuhan
sandang masyarakat. Senada dengan tujuan PKM-PM ini sebagai upaya yang
solutif dengan mendampingi masyarakat dalam berwirausaha produksi olahan
mangrove. Sekaligus dapat meningkatkan minat, kesadaran dan keterampilan
masyarakat pesisir dari kegiatan pendampingan wirausaha.(Jamili et al., 2021)
Penelitian yang dilakukan oleh (Baderan, 2015) di pesisir Toroseaje diperoleh
spesies mangrove yang dapat diolah menjadi produk pangan yaitu spesies
Bruguiera gymnorhiza, dan Sonneratia caseolaris sebagai olahan pangan tambahan
yang dapat dijadikan tepung mangrove, cake, pudding, kacang keong, dan dodol.
Sumber perekonomian tersebut dapat berupa hasil hutan mangrove seperti buah-
buahan mangrove yang diolah menjadi berbagai makanan, minuman maupun
kosmetik. (Rahmawati et al., 2018)
Beragam bentuk dari usaha pengolahan buah mangrove menjadi suatu produk
bernilai jual tentu dapat memberikan poin tambah bagi mangrove baik dari segi
ekologi maupun ekonomis. Oleh karena itu, sebagaimana yang dituturkan oleh
(Farhaeni, 2016) selain menjaga ekosistem kelestarian mangrove, manfaat bisnis
juga menjadi hal yang perlu diperhatikan karena bisa menjadikan peluang usaha
alternatif yang menjanjikan bagi industri rumah tangga terutama masyarakat pesisir.
Berikut ragam olahan mangrove yang bernilai ekonomi tinggi.

Gambar 2. 1 Hasil Olahan Mangrove (Kurniawan, 2020)


6

BAB III METODE PELAKSANAAN


Adapun metode pelaksanaan yang akan dilakukan oleh tim PKM – PM Universitas
Andalas :
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam program ini adalah spanduk,
poster, plastik kemasan, kompor, gas, wajan besar ukuran 26, spatula besar,
timbangan digital, plastik besar, pisau dapur, ember, polybag, minyak, gula, telor,
tepung tapeoka, rempah-rempah, cabe, saus sambal, kecap ,bawang-bawanga,
blender, printer
3.2 Teknik Pelaksanaan
3.2.1 Baseline Kegiatan
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan tim PKM - PM Universitas
Andalas dengan diskusi bersama perangkat nagari bahwa permasalahan yang
menjadi keluhan masyarakat yaitu pendapatan masyarakat yang sangat kecil
disebabkan oleh kualitas dari sumber daya manusia yang rendah karena mayoritas
masyarakat Sungai Pinang hanya memanfaatkan hasil laut saja. Perangkat nagari
juga menyampaikan bahwa mereka sangat membutuhkan sekali pelatihan-pelatihan
untuk masyarakat di Nagari Sungai Pinang.
3.2.2 Kebutuhan Mitra
Proses merumuskan kebutuhan dari mitra diawali dengan survei yang dilakukan
oleh TIM PKM-PM Universitas Andalas untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi oleh mitra mulai dari kemiskinan, sumber daya manusia yang lemah, dan
kurangnya mengoptimalkan potensi alam serta kurangnya kepedulian terhadap
lingkungan. sehingga menghasilkan solusi yang tepat bagi permasalahan yang oleh
mitra
3.2.3 Pelaksanaan Kegiatan dan Penyelesaian Masalah Mitra
Tahapan pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Gambar 3. 1 Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan


Dari identifikasi permasalahan dan kebutuhan mitra yang telah dilakukan Tim
PKM-PM Universitas Andalas, dihadirkan solusi terkait permasalahan inti dan
kebutuhan Nagari Sungai Pinang dari Tim PKM-PM Universitas Andalas dengan
dilakukannya edukasi dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan yang disesuaikan
pelaksaanya sesuai gambar 3.1 dengan langkah sebagai berikut:
1. Edukasi kepada masyarakat terkait manfaat dari hutan mangrove dan kontrol
terhadap kegiatan antropogenik dari pengolahan mangrove
7

2. Pengolahan mangrove menjadi beberapa olahan yaitu: kering keripik


mangrove, sirup, sabun cair dll.
3. Analisis organoleptik produk atau uji hedonik merupakan uji terkait
penerimaan konsumen terhadap suatu produk baru.
Produk mangrove yang sudah diolah diharapkan memiliki nilai jual yang
bersaing sehingga meningkatkan masyarakat terhadap kekayaan yang dimiliki
Nagari Sungai Pinang dan pemeliharaannya. Produk yang dihasilkan diolah dengan
tepat dan menerapkan teknologi tepat guna demi mendapatkan kualitas produk yang
baik.
Adapun langkah - langkah strategis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Langkah Strategis
Kegiatan Metode Pelaksanaan
Persiapan Observasi Melakukan survei ke lokasi pengabdian dan
menggali informasi langsung mengenai
nagari sungai pinang
Pengenalan Edukasi - Penyuluhan tentang potensi yang dimiliki
Sungai Pinang
- Penyuluhan pemanfaatan mangrove
- Penyuluhan tentang pemasaran
- Pemberian materi terkait potensi alam,
pemanfaatan dan pemasaran produk
Implementasi Transfer Pelatihan pembuatan produk olahan
kegiatan mangrove (pra produksi, produksi dan pasca
produksi)
Pemasaran Kemasan dan Label halal dan Berbagai cara penjualan baik
produk promosi online maupun offline
3.2.4 Rancangan Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melihat beberapa indikator di bawah ini :
1. Adanya produk olahan mangrove oleh masyarakat Sungai Pinang
2. Masyarakat mendapatkan pangsa pasar dari produk olahan mangrove
3. Terperdayakan masyarakat dari pembuatan produk olahan mangrove
3.2.5 Keberlanjutan Program
Indikator yang dapat dijadikan sebagai dasar tercapainya tujuan program ini
adalah peningkatan pemahaman dikalangan masyarakat akan potensi alam yang
baik khususnya di tanaman mangrove yang bisa manfaatkan menjadi berbagai
macam olahan guna meningkatkan skill update kepada masyarakat khususnya
dikalangan ibu-ibu yang minimnya pendapatan di Nagari Sungai Pinang. Program
ini berkelanjutan dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat
secara berkala. Ini memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh oleh peserta dapat terus ditingkatkan dan diperbaharui sesuai dengan
perkembangan terbaru dalam teknologi dan praktik pengolahan pangan.
Membangun kemitraan dengan pihak-pihak yang terkait, seperti lembaga
8

pendidikan, pemerintah daerah, lembaga riset, dan sektor swasta, untuk mendukung
keberlanjutan program ini. Kolaborasi tersebut akan memperluas jangkauan
program, memperkuat sumber daya, dan menciptakan jaringan yang kuat untuk
mendukung masyarakat dalam pengembangan dan pemasaran produk olahan
mangrove. Program ini dapat berkelanjutan dengan mendorong diversifikasi
produk olahan mangrove dan mengidentifikasi berbagai pasar potensial. Dengan
mengembangkan beragam produk dan menjangkau berbagai pasar, program ini
dapat mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis produk atau satu pasar
tertentu. Selain memberikan pelatihan awal, program ini juga memperhatikan
pengembangan kapasitas jangka panjang bagi masyarakat. Ini dapat melibatkan
pembentukan kelompok atau asosiasi yang mendukung pertukaran pengetahuan
dan pengalaman, serta pengembangan keterampilan manajerial dan pemasaran bagi
anggotanya.
3.2.6 Kontribusi Pihak - Pihak yang Terkait
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini terdapat pada tabel
berikut :
Tabel 3. 2 Pihak-pihak yang terlibat
Nama Peran Kontribusi
Perangkat Nagari Penghubung ke Mengawasi dan mendampingi
masyarakat selama melakukan kegiatan di
Nagari Sungai Pinang
Masyarakat Nagari Dalam Memperdayakan masyarakat dalam
Pembuatan semua bentuk kegiatan yang akan
Produk dilaksanakan.
Komunitas Andespin Lembaga Mengarahkan dan membantu dalam
konservasi pantai proses pengambilan bahan-bahan
pembuatan olahan mangrove serta
penanaman kembali / restorasi
Tim PKM-PM Unand Merancang Mempersiapkan kegiatan di mulai
kegiatan dari pra kegiatan,melaksanakan
kegiatan,dan setelah kegiatan
Dosen Pendamping Pendamping Supervisi kegiatan

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya secara keseluruhan untuk program PKM-PM yaitu:
Tabel 4. 1 Anggaran Biaya
NO JENIS PENGELUARAN Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1 Belanja bahan Belmawa 5.521.600,-
9

Perguruan 974.400,-
Tinggi
Instansi lain -
2 Belanja sewa Belmawa 1.105.000,-
Perguruan 195.000,-
Tinggi
Instansi lain -
3 Transportasi lokal Belmawa 2.040.000,,-
Perguruan 360.000,-
Tinggi
Instansi lain -
4 Lain-lain Belmawa 850.000,-
Perguruan 150.000,-
Tinggi
Instansi lain -
Jumlah
Rekap Sumber Dana Belmawa 9.516.600,-
Perguruan 1.679.400,-
Tinggi
Instansi lain -
Jumlah 11.196.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan
Bulan Penang
N JENIS
1 2 3 4 gung
O KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jawab
1 Survei lokasi Yusuf
dan
wawancara
2 Penyuluhan Adi
3 Pelatihan Fitri
pembuatan
produk
4 Penyediaan Yusuf
sarana
prasarana
pengolahan
mangrove
5 Pembuatan Fitri
produk oleh
masyarakat
10

6 Edukasi Adi
Pemasaran
7 Brandingdan Silis
pemasaran
8 Restorasi Adi
mangrove
9 Publikasi Silis
media sosial
1 Evaluasi Yusuf
0 pemasaran
DAFTAR PUSTAKA
Baderan, D.W.K., 2015. Diversifikasi produk olahan buah mangrove sebagai
sumber pangan alternatif masyarakat pesisir Toroseaje, Kabupaten
Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Masyarakat Biodiversitas Indonesia.
https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010230
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pesisir Selatan, 2022. Sistem
Informasi Nagari. Pesisirselatankab.
URL:https://sungaipinang.pesisirselatankab.go.id/index.php/first/sinar.
Diakses tanggal 11 Februari 2024
Farhaeni, M., 2016. Komodifikasi Ragam Buah Mangrove untuk Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir di Desa Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung Bali.
Jurnal Studi Kultural.
Jamili, J., Yanti, N.A., Oetama, D., 2021. Diversifikasi Buah Mangrove menjadi
Produk Olahan di Desa Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi
Tenggara. Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara. 5 : 20–28.
https://doi.org/10.29407/ja.v5i1.14935
Kurniawan, A., 2020. Ragam Olahan Mangrove yang Bernilai Ekonomi URL
https://klikhijau.com/ragam-olahan-mangrove-yang-bernilai-ekonomi-
tinggi-ini-5-diantaranya. Diakses tanggal 11 Februari 2024
Octavianti, P., 2012. Pemanfaatan Berbagai Jenis Buah Mangrove Sebagai
Sumber Pangan Berkarbohidrat Tinggi. Seminar Nasional 2012
“Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menghadapi UKG”. 15 Desember
2012, Yogyakarta, Indonesia. pp.1-9
Rahmah, W., Nandini, E., Arsy Al Khairy Siregar, K., 2021. POTENSI TANAMAN
MANGROVE SEBAGAI AGEN ANTIKANKER: LITERATURE REVIEW. Jurnal
Penelitian Farmasi Indonesia. 10(1) : 12-16
Rahmawati, P., Rahmawaty, P., Amaliah, N., Hermansyah, H., Mulyani, Y.,
Politeknik Negeri Balikpapan Kalimantan Timur, P., 2018. Pengembangan
Produk Olahan Buah Mangrove Jenis Api-Api (Avicennia Spp) Di Kelompok
Kreasi Mangrove Lestari Kelurahan Margomulyo Balikpapan. Jurnal
ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara. 1(2) : 118-125.
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Serta Dosen Pendamping


Biodata Ketua
12

Biodata Anggota 1
13
14

Biodata Anggota 2
15

Biodata Anggota 3
16

Biodata Dosen Pendamping


17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya


NO Jenis Justifikasi volume Harga Jumlah (Rp)
Pengeluaran Pemakaian Satuan (Rp)
Belanja Bahan (maks.60%)
1 Spanduk Penyuluhan
1 100.000,- 100.000,-
2 Poster Penyuluhan
50 2.000,- 100.000,-
3 Plastik Untuk
Kemasan kemasan 500 2.000,- 1.000.000,-
produk
4 Kompor Pembuatan
produk 2 500.000,- 1.000.000,-

5 Gas Pembuatan
produk 2 200.000,- 400.000,-
6 Wajan Besar Pembuatan
ukuran 26 produk 2 200.000,- 400.000,-
7 Spatula Besar Pembuatan
produk 5 25.000,- 125.000,-
8 Timbangan Pengemasan 2 100.000,- 200.000,-
Digital
9 Plastik Besar Distibusi 3 12.000,- 36.000,-

10 Pisau Dapur Pembuatan 10 20.000,- 200.000,-


produk
11 Ember Pembuatan 10 30.000,- 300.000,-
produk
12 Polybag Retorasi 500 500,- 250.000,-

13 Minyak Pembuatan 10 kg 22.000,- 220.000,-


Produk
14 Gula Pembuatan 5 kg 15.000,- 75.000,-
Produk
15 Telor Pembuatan 2 60.000,- 120.000,-
Produk Karpet
16 Tepung Pembuatan 10 kg 25.000,- 250,000,-
Tapeoka Produk
17 Rempah- Pembuatan 1 kg 100.000,- 100.000,-
rempah Produk
20

18 Cabe Pembuatan 2 kg 40.000,- 80.000,-


Produk
19 Saus Sambal Pembuatan 10 Liter 20.000,- 200.000,-
Produk
20 Kecap Pembuatan 10 liter 25.000,- 250.000,-
Produk
20 Bawang- Pembuatan 2 kg 20.000,- 40.000,-
bawangan Produk
21 Blender Pembuatan 1 250.000,- 250.000,-
Produk
22 Printer Pembuatan 1 800.000,- 800.000,-
Label Produk
SUB Total 6.496.000,-

Belanja sewa (maks.15%)


1 Pengurusan
BPOM dan BPOM 1 1.000.000,- 1.000.000,-
Logo Halal
2 Percetakan Cetak Label 1 300.000,- 300.000,-
Label Halal dan
Sub Total 1.300.000,-

Perjalanan lokal (maks.30%)

1 Transportasi Survei 5 80.000,- 400.000,-


2 Transportasi Penyuluhan 5 80.000,- 400.000,-
3 Transportasi Belanja 5 80.000,- 400.000,-
barang
4 Transportasi Demontrasi 5 80.000,- 400.000,-
Pembuatan
Produk
5 Transportasi Pemasaran 5 80.000,- 400.000,-
6 Transportasi Evaluasi 5 80.000,- 400.000,-
Akhir
Sub Total 2.400.000,-
Lain-lain (maks.15%)
1 Paket Data Komunikasi 4 bulan 100.000,- 400.000,-
21

2 Kertas A4 Keperluan 2 Rim 50.000,- 100.000,-


Labeling
3 Publikasi Iklan dan 1 500.000,00 500.000,-
media sosial promosi
SUB TOTAL 1.000.000,-

GRAND TOTAL 11.196.000,-

Terbilang : Sebelas Juta Seratus Sembilan Puluh Enam Ribu Rupiah

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(Jam/Mi
nggu)
1. Muhammad Teknik Teknik 12 Jam/ 1. Melakukan survei ke
Syofian Mesin Minggu lokasi yang akan
Yusuf dilaksanakan
/2010911044 pengabdian
2. Melakukan
koordinasi dengan
pihak mitra dan
dosen pendamping
3. Menyusun konsepan
pengabdian yang
akan dilakukan
sesuai permaslahan
di daerah sungai
pinang
4. Mencari literasi dan
data yang relevan
untuk mendukung
pengabdian
5. Menyusun Laporan
2. Fitri Ilmu FISIP 10 Jam/ 1. Membantu dalam
Dwiyanti Komunik Minggu proses sosialisasi
/2110862025 asi dan edukasi.
2. Menyusun anggaran
biaya untuk
pelaksanaan PKM-
PM
3. Menyusun Loogbok
22

harian
4. Membantu dalam
penyusunan laporan

3 Adi Prayoga Ilmu Pertani 10 Jam/ 1. Memberikan


/2010233020 Tanah an Minggu pertimbangan
inovasu serta
kematangan program
2. Membantu dalam
penyusunan laporan
PKM-PM
3. Mencari Referensi
dalam penyusunan
laporan
4. Membuat akun
media sosial dan
publikasi media
sosial
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul


24

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dari Mitra


25

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program


Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan

Dokumentasi Survei Lokasi Kondisi Mangrove di Sungai Pinang

Anda mungkin juga menyukai