DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bagian ini akan menguraikan tentang beberapa masalah yang berkaitan
dengan perspektif agama Islam terhadap perang. Penguraian akan dimulai dengan latar
belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penulisan makalah.
A. Latar belakang
Dewasa ini penganut agama Islam selalu menyoroti dan menilai perang dengan
persepsi kitab suci Al’Qur’an. sorot dan penilaian Islam terhadap perang dikarenakan
Al’Qur’an secara eksplisit mengajarkan dan menjelaskan tentang perang. Memang
pengertian Islam secara harafiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. 1 Namun
antusias penganut agama Islam terhadap perang sangat terbuka dikarenakan perang
dilegalisasikan sebagai jalan perdamaian dan kehendak Allah SWT. Penganut dan pemeluk
agama Islam juga selalu memahami agamanya adalah yang paling sempurna dari pada
agama yang lain, itulah sebabnya tanggapan dari agama lain tidak diindahkan, yang
menyebabkan menyetujui perang boleh dilakukan dengan tujuan yang tepat.
Perang yang kebanyakan selalu membawa dampak negatif, memang boleh dilakukan
oleh penganut oleh Islam demi kebaikan dan mempertahankan agama Islam, untuk itu
etika, tujuan, makna dan cara perang diajarkan dalam Al’Qur’an oleh Nabi Muhammad
SAW yang menjadi sumber pengajaran utama. Maka secara otomatis pemahaman tentang
perang akan mengalir dan terdoktrin dalam pikiran dan hati penganut/pemeluk agama
Islam.
Perang memang selalu membawa kedukaan dan kesedihan yang mendalam, namun
perang yang tidak dikehendaki manusia tersebut belum tentu sesuai dengan persepsi Allah
SWT. Namun begitu, Al’Qur’an juga menyatakan bahwa boleh jadi di balik sesuatu yang
tidak disukai itu terdapat kebaikan yang tidak diketahui manusia. 2 pengajaran yang lain
terhadap perang terdapat dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
Abdullah ibn Abi Awfa, nabi menyatakan, “Janganlah kalian berharap bertemu musuh, dan
berdoalah kepada Allah untuk perdamaian”.3 Maka ajaran Islam selalu mengutamakan
konsep kedamaian, namun apabila bertemu musuh harus menghadapinya dengan
1
Joko Santosa, ‘Pendidikan Agama Islam’, Banjarbaru: Grafika Wangi Kalimantan, 2.1705045066
(2019), 1–111.
2
Faisal Zulfikar, ETIKA DAN KONSEP PERANG DALAM ISLAM, ‘Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2016’, 7.1
(2004), 50–66.
3
Ibid. Hlm 104.
Halaman |i
ketabahan dan kesabaran. Akan tetapi perang boleh dijadikan oleh agama Islam sebagai
alat/sarana untuk perdamaian yang menekankan atau mendasarkan pada suatu tujuan dan
alasan yang valid serta konkret.
Pro dan kontra akhirnya bermunculan dari penganut kepercayaan lain yang
berargumen bahwa perang terjadi atas dasar izin Allah untuk pemenuhan rencana Allah.
namun akhir-akhir ini perang yang terjadi dilandaskan akan kekuasaan dan kesombongan
serta membunuh orang-orang yang sepenuhnya tidak ambil andil dalam perang yang
terjadi. yang menyebabkan kemiskinan, sanitasi yang kurang memadai, kematian dan lain-
lain sebagainya.
Memperhatikan uraian diatas, maka Pemakalah akan menjelaskan tentang perspektif
Islam terhadap perang dan dampak yang terjadi akibat perang, serta memberikan sebuah
solusi atas problematika dengan kurikulum dasar yang bersumber dari Alkitab dan juga
sekaligus memberikan cara Penginjilan yang efektif pada penganut Islam yang pro-perang.
B. Rumusan Masalah
1. apa persepsi Islam mengenai perang?
2. apa saja dampak perang oleh Islam terhadap sumber daya manusia (SDM)?
3. bagaimana cara menginjili Islam yang pro-perang?
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui dan memahami persepsi Islam mengenai perang.
2. untuk mengetahui dampak-dampak perang terhadap sumber daya manusia (SDM).
3. untuk mengerti cara Penginjilan yang Efektif kepada penganut Islam pro-perang.
Halaman |i
BAB II
PEMBAHAASAN
Pada bagian ini, Pemakalah akan menguraikan tentang perspektif Islam terhadap
Perang. untuk uraian ini akan dimulai dengan defenisi istilah Islam dan perang, lalu
kemudian menguraikan persepsi Islam terhadap Perang, serta membahas dampak-dampak
yang terjadi akibat perang.
4
KBBI Offline
5
Ibid.
Halaman |i
Fakta-fakta sejarah adalah menjadi bukti nyata adanya pengajaran Islam perang,
pengajaran inilah menjadi dasar alasan Islam melakukan perang. Menurut al-Habasyi,
pernyataan bahwa perang dalam Islam hanya bersifat difensif (mempertahankan diri), tidak
memiliki dasar sejarah yang kuat, karena sejarah membuktikan bahwa para Nabi termasuk
Muhammad, mereka memerangi orang kafir. 6 Maka dapat dipastikan awal mula terjadi
perang oleh karena Nabi Muhammad SAW, demikian juga sepeninggal Rasulullah para
sahabat pergi ke kantong-kantong orang-orang murtad untuk memerangi mereka, bahkan
mereka memerangi Rum, Persi, India, Barbar, dan bahkan sampai ke Cina.7
Beberapa Nabi yang melakukan perang dalam Al’Qur’an yang dipercayai oleh
penganut/pengikut agama Islam yaitu, Nabi Dawud, Sulaiman, Musa, dan Muhammad
SAW. Dalam kepercayaan orang Islam perang yang dilakukan oleh Nabi-nabi tersebut atas
dasar mempertahankan ajaran dan perang hanya ditujukan kepada orang-orang kafir
(bangsa-bangsa kafir). Kepercayaan Islam selalu mengatakan bahwa perang tersebut atas
dasar kehendak Allah untuk tujuan rencananya, maka untuk mencapai tujuan-tujuan yang
tidak terpikirkan manusia, Allah yang menjalankan kedaulatan-Nya, dengan
mengkehendaki perang terjadi.
konsep-konsep perang yang dilakukan para Nabi itulah yang menjadi bahan dasar
serta gambaran untuk melakukannya. Fakta sejarah yang begitu kuat dan jelas yang
didukung dengan tulisan Al’Qur’an sebagai kitab suci Islam, membuat penganut-
penganutnya bersikukuh perang itu adil dan benar. itulah yang sering dimaknai Islam
sebagai Jihad.
6
Asyhari, ‘Konsep Perang Dalam Islam Menurut Al Habasyi’, Inovatif, 1.1 (2015), 1–16.
7
Ibid, hlm 19.
8
Abdul Basith Junaidy. Perang yang benar dalam Islam. UIN Sunan and Ampel Surabaya, , 8 (2018).
9
Ibid, hlm 2.
Halaman |i
oknum yang ikut-ikutan saja dalam perang tersebut atau sudah terdoktrin bahwa perang itu
boleh dilaksanakan atas dasar izin dan ridho Allah.
Maka inti atau pokok ajaran Islam dan perang dinamakan Jihad. Menurut Lembaga
Riset Bahasa Arab Republik Arab-Mesir dalam al-Mu’jam al- Wasith, jihad adalah qitalun
man laisa lahu dhimmatum min al-kuffar (memerangi orang kafir yang tidak ada ikatan
perjanjian damai).10
Dalam kamus Mu’jam al-Mushthalahat wa al-Fadz al-Fiqhiyyah, Abdurahman Abdul
Mun’im menulus pengertian jihad menjadi empat: (1) Mengerahkan setiap kemampuan
untuk memerangi orang kafir, (2) berjuang dari keragu-raguan dan godaan syahwat yang
dibawa oleh setan, (3) berjuang dengan keyakinan teguh disertai dengan usaha yang
sungguh-sungguh dengan cara mengajak kepada ma’ruf dan meninggalkan kemungkaran
terhadap orang-orang fasik, dan (4) dalam makna serupa dengan pengertian yang ketiga,
namun lebih khusus lagi yaitu terhadapa orang-orang kafir yang memerangi umat Islam. 11
Oleh sebab itu Jihad memiliki beberapa makna yaitu; jihad bermakna perang, jihad
bermakna etika, jihad bermakna ajakan. Inti pengajarn inilah yang dipahami oleh Islam
sehingga melegalisasikan perang, meskipun jihad maknanya lebih luas dari perang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa inti/pokok pengajaran perang oleh Islam bukan hanya
berfokus kepada perang fisik namun Al’Qur’an mengajarkan jihad juga mengartikan
perang rohani yaitu melawan setan dan nafsu.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari perang yang dilakukan Islam adalah
untuk mempertahankan agamanya dan mengajak musuhnya masuk agamanya, serta
mempertahankan kebenaran sesuai kaidah-kaidah yang dituliskan Al’Qur’an. Jadi, mesti
harus membela Islam sampai titik darah penghabisan.
13
Muhammad Iqbal, ‘Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam’, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2001), Hlm. 248-255.
14
Faisal Zulfikar, ETIKA DAN KONSEP PERANG DALAM ISLAM, ‘Vol. 7 No. 1 Januari-Juni 2016’, 7.1
(2004), 50–66.
Halaman |i
10. tidak melampaui batas, dalam arti batas-batas aturan hukum dan moral dalam
peperangan.
PENUTUP
Islam dan Perang adalah bagian yang tidak terpisahkan, dikarenakan Al’Qur’an yang
telah diterima oleh Nabi Muhammad SAW secara eksplisit mengajarkan dan
melegalisasikan perang. Demikianlah Nabi Muhammad SAW pernah melakukan atas dasar
mempertahankan Islam yang sering dinamakan Jihad. Inilah yang membuat ajaran Islam
tentang perang begitu mendalam dan terdoktrin dalam dipikiran penganut agama Islam.
Seringkali Islam melaksanakan perang atas dasar tuduhan bahwa orang yang diperangi
(musuh) adalah kafir dan layak dibunuh dan dimusnahkan demi keamanan agama Islam.
Namun dalam Kekristenan sebagaimana dalam Alkitab dibahas perang itu terjadi atas
dasar kehendak Tuhan, terlebih dari semuanya itu perlu mengedepankan kasih dan
perdamaian. Sebab Alkitab mengajarkan pentingnya menjaga perdamaian dengan
menjalankan kasih. Oleh sebab itu, kehidupan yang dilandasi kasih lebih damai dan
sejahtera dibanding Islam yang selalu galau dengan agamanya akan hancur karena orang
kafir.
Maka implikasinya dalam situasi apapun, jangan langsung memutuskan bahwa
perang menjadi sarana terbaik untuk mendapatkan kedamaian dan keadilan, akan tetapi
berpikir matang-matang bahwa lebih baik menjalankan kasih untuk bisa mewujudkan
kedamaian dan keadilan.
Halaman |i
KEPUSTAKAAN