Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan berkah
hidayah, rahmat serta karuniaNya. Kami tim pengembang program teaching
factory di SMK Syekh Abdul Qodir Al Jailani telah menyusun proposal
program pelaksanaan teaching factory.
Proposal program pelaksanaan teaching factory di SMK Syekh Abdul
Qodir Al Jailani merupakan perwujudan harapan kami agar program itu bisa
dilaksanakan di sekolah kami, sehingga harapan kami kepada pihak yang
berkompeten dan berwewenang dengan program tersebut mohon
perkenannya dapat menyetujui dan mengabulkan proposal ini.
Patut kiranya team pengembang program pelaksanaan teaching
factory di SMKN 3 Tangerang menyampaikan banyak terimakasih atas segala
perhatian, bantuan, dan persetujuannya terhadap SMKN 3 Tangerang untuk
dapat melaksanakan program teaching factory, ungkapan terimakasih
ditujukan kepada yang terhormat:
1. Direktur PSMK di Senayan Jakarta
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
3. Semua pihak yang telah mendukung kami
Proposal program pelaksanaan teaching factory yang kami susun
merupakan informasi awal, gambaran pelaksanaan program teaching factory
di SMKN 3 Tangerang, sehingga dengan harapan dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk mendapat persetujuan dari pihak yang terkait. Atas
perkenannya semoga Allah SWT dapat memberikan kebaikan kepada kita.
Amin.

Tangerang, 16 Januari 2018

Penyusun
PROFIL

A. Deskripsi Umum
Nama unit kerja : SMKN 3 Tangerang
Tanggal berdiri : 3 Februari 2009 sesuai dengan akte notaris
Syaiful Maarif,
SH nomor 05, SK Menteri Kehakiman dan Hak
Azasi
Manusia RI. Nomor C-488.HT.03.01-2001
Tanggal 16
November 2001
Alamat : Jl. Raya K.H. Zainal Arifin No: 71 Desa
Karangwangi,
Kecamatan Tangerang, Tangerang, Provinsi
Jawa Barat
E-mail : smkhemaz@gmail.com
Jenis kerja : Teaching factory
Produk : Bidang jasa kecantikan, bidang jasa
perbankan, bidang
jasa teknik

B. Riwayat Unit Kerja


Teaching factory merupakan perpaduan konsep pembelajaran
berbasis kompetensi dan berbasis produksi, terutama di bidang jasa.
SMKN 3 Tangerang Tangerang merupakan lembaga pelaksana
program teaching factory khususnya di bidang jasa tata kecantikan,
jasa perbankan, jasa busana butik, jasa teknik otomotif.
1. Jasa tata kecantikan
2. Jasa perbankan
3. Jasa service/suku cadang TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)
4. Jasa service/suku cadang TKR (Teknik Kendaraan Ringan)

C. Visi dan Misi Unit Kerja


1. Visi
“Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan mampu
bersaing di dunia kerja didasari akhlak yang mulia”
2. Misi
Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan dengan prinsip
mengembangkan kemampuan secara profesionalisme, memiliki
optimalisasi kerja sama dengan industri dalam rangka
meningkatkan kualitas lulusan, yang berdaya saing lebih optimal.

D. Struktur Organisasi

E. Jenis Usaha yang Dikelola


Teaching factory SMKN 3 Tangerang bergerak di bidang jasa yakni:
1. Jasa tata kecantikan:
a. Sanggar rias tata kecantikan Hemaz
b. Salon kecantikan:
1) Perawatan kulit wajah
2) Perawatan body treatment
3) Pedicure dan menicure
4) Perawatan rambut
5) Make up sehari-hari dan make up pengantin
2. Jasa perbankan
a. Bank mini lakupandai BNI 46:
1) Token listrik
2) Penjualan pulsa/internet
3) Simpan pinjam
4) Mini market Hemaz
5) Toko besi Rosela Hemaz
3. TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)
a. Unit produksi TKJ (jasa service dan suku cadang)
4. TKR (Teknik Kendaraan Ringan)
a. Unit produksi TKR (jasa service dan suku cadang)
Hal itu disesuaikan dengan kompetensi keahlian/jurusan yang ada
di SMKN 3 Tangerang.
F. Lingkungan Usaha
Di SMKN 3 Tangerang jenis usaha yang ditonjolkan yakni di bidang
jasa dengan pemikiran bahwa jasa di bidang tata rias pengantin, di
bidang jasa service TKJ, dan jasa service kendaraan memiliki peluang
yang sangat bagus dengan modal yang sangat ringan. Jasa usaha di
bidang tata kecantikan sangat penting dikala siswa menghadapi
perpisahan, dan dikala masyarakat musim hajatan. Dalam hal ini
memiliki peluang karena SMKN 3 Tangerang dikelilingi oleh sekolah-
sekolah SMP, MTS, SMA dan SMK. Apalagi peluang merias pengantin
masyarakat sekitar sangat membutuhkan.

G. Kondisi Pasar
SMKN 3 Tangerang berada di wilayah Kecamatan Tangerang
banyaklah kompetitor-kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang
sama. Tetapi kami menyiasatinya dengan inovasi yang berbeda dari
produk-produk yang sudah ada yaitu, dengan layanan inovasi senyum,
salam, sapa, sopan, santun, cepat, tanggap, tepat, harga yang
ekonomis, lingkungan yang sehat dan higienis. Dengan ini kami yakin
produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku di pasaran.

H. Rencana Pemasaran
Berbagai jenis usaha produk SMKN 3 Tangerang dengan usaha
barang dan jasa yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami
akan menambah pemasarannya dengan membuat brosur, spanduk,
website, online shop, door to door ke instansi-instansi lain, ke
masyarakat, fashion show, bazar, ikut serta dalam suatu event-event
keramaian dan akan mendirikan stand.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan
permasalahan yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh
industri. Dalam UU No. 20 tahun 2003, bab 2, pasal 3 sudah
dirumuskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan keahlian
sumber daya manusia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin global. Pendidikan merupakan ujung
tombak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pendidikan harus berperan aktif dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus
terprogram dan melalui jalur yang tepat agar yang dihasilkan benar-benar
bermutu dan kompeten serta bisa bersaing dalam dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahan SMK adalah lembaga
pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil
dan kompeten di bidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan
dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena itu peningkatan sumber
daya manusia (skill/keahlian) harus menjadi prioritas utama dalam
rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas
tenaga kerja menengah yang terampil di dunia industri semakin
terpuruk. Kepercayaan dunia industri semakin berkurang sehingga
lulusan yang terserap juga sedikit. Banyak faktor yang menjadi
penyebab baik internal maupun eksternal, diantaranya adalah
kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya biaya
pendidikan, kurangnya kinerja guru, dan rendahnya kualitas guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK
tidak siap dalam menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya
SMK dalam pelaksanaan pendidikannya mengutamakan pendidikan
skill para siswanya. Untuk mencapai hal tersebut SMK harus
memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang berorientasi
pada peningkatan lulusan yang benar-benar profesional, memiliki etos
kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
maka pendidikan yang paling sesuai adalah pendidikan yang
berorientasi pada dunia industri. Oleh karena itu SMK harus bisa
mencari satu model pembelajaran yang tepat, dan sesuai dengan
harapan dunia industri. Salah satu model pembelajaran yang cocok
adalah dengan menerapkan teaching factory dalam proses belajar di
SMK.
Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan
pembelajaran yang sudah ada yaitu, competensi based training (CBT),
dan production based training (PBT), dalam pengertiannya bahwa
suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
sesungguhnya. Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
tuntutan dunia industri (pasar/konsumen). Teaching factory merupakan
model pembelajaran yang berorientasi kepada bisnis dan produksi.
Aplikasi program teaching factory adalah dengan cara memadukan
konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang relevan, misalnya pada kompetensi tata kecantikan kulit
melalui kegiatan perawatan rambut dan wajah, rias pengantin yang
dikerjakan oleh siswa.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program teaching
factory SMKN 3 Tangerang Tangerang Provinsi Jawa Barat
menerapkan konsep teaching factory dalam kegiatan pemebelajaran
sekolah. Untuk mendukung program ini SMK Hmeaz bermitra dengan:
1. Astra Honda Motor
2. Mitsubishi
3. Zekly Motor
4. Abadi Motor
5. An’s Komputer
6. Prisma Komputer
7. Sabang Komputer
8. Bagus Komputer
9. BNI 46 Cabang Sindanglaut
10. BPR Tangerang
11. Ananda Salon Sumber
12. Win Collection Perumnas
13. Muna Collection Plered
14. Sabrina Salon Pabuaran
15. Lucky Salon Samadikun
16. Deti Salon Cirebon
17. Sms Salon
Dalam penyelanggaraan kegiatan teaching factory melibatkan
guru dan siswa. Melalui metode ini siswa dan guru mendapat
pengalamn langsung karena didampingi oleh instruktur yang sudah
berpengalamn dari pihak industri.
Program teaching factory merupakan langkah positif yang
ditawarkan oleh pihak SMKN 3 Tangerang kepada siswa dan
orangtua/wali murid untuk mengembangkan jiwa enterprener, dengan
harapan siswa lulusan SMKN 3 Tangerang dapat langsung masuk
dunia kerja.

B. Maksud dan Tujuan


Implementasi program teaching factory di SMKN 3 Tangerang
merupakan kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara
langsung melakukan kegiatan produksi baik berupa barang maupun
jasa di dalam lingkungan sekolah. Barang atau jasa yang dihasilkan
memiliki kualitas sehingga memiliki nilai jual dan diterima oleh
masyarakat atau konsumen.
Adapun yang menjadi tujuan program teaching factory di SMKN 3
Tangerang adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi lulusan
2. Meningkatkan jiwa interprenership lulusan
3. Menghasilkan produk barang atau jasa yang memiliki nilai
tambah
4. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
5. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau dunia bisnis
yang relevan

C. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan program teaching factory di SMKN 3 Tangerang,
mengaplikasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi secara
seimbang sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang
memadai untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat
persaingannya. Bidang-bidang kegiatan teaching factory di SMKN 3
Tangerang adalah sebagai berikut:
1. Bidang bisnis retail
Bidang bisnis retail yang akan dilaksanakan di SMKN 3 Tangerang
adalah penjualan alat dan bahan bangunan, karena SMKN 3
Tangerang telah memiliki tempat bisnis center.
2. Bidang bisnis jasa
Bidang bisnis jasa yang dilaksanakan di SMKN 3 Tangerang yang
berkaitan dengan program keahlian tata kecantikan seperti, salon
kecantikan, perawatan kulit dan wajah, rias pengantin.
3. Bidang seni
Bidang seni yang dikembangkan di SMKN 3 Tangerang adalah
pentas seni yang meliputi, seni burok, seni barongsai, seni hadroh,
seni tari upacara adat.

D. Team Pelaksana
1. Susunan team pengembang program teachimg factory SMKN 3
Tangerang adalah sebagai berikut:
a. Pelindung/penasihat : Dra. Rosdania Mustafa, M.
Pd
(Ketua Yayasan Hemaz)
b. Penaggung jawab : Rosmonika Budhianti, S.Pd
(Kepala SMKN 3 Tangerang)
c. Ketua : Tuti Nurjanah, S. Pd
(Waka Bidang Kurikulum)
d. Sekretaris : Tite, S. Pd
(Guru)
e. Bendahara : Drs. Sugiman Dirja, M. Pd
(Guru)
f. Bidang bisnis bank mini : Nasa, S. Pd
(Guru)
g. Bidang bisnis center : Rosani
(Admin)
h. Bidang bisnis salon : Rohmah, S. Pd
(Guru)
i. Bidang seni : Kendar
(Guru)
2. Mitra dunia usaha dan dunia industri
a. Astra Honda Motor
b. Mitsubishi
c. Zekly Motor
d. Abadi Motor
e. An’s Komputer
f. Prisma Komputer
g. Sabang Komputer
h. Bagus Komputer
i. BNI 46 Cabang Sindanglaut
j. BPR Tangerang
k. Ananda Salon Sumber
l. Win Collection Perumnas
m. Muna Collection Plered
n. Sabrina Salon Pabuaran
o. Lucky Salon Samadikun
p. Deti Salon Cirebon
q. Sms Salon
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Mekanisme/Strategi pelaksanaan
1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching
factory di SMKN 3 Tangerang membentuk team pengembang
program teaching factory dengan susunan sebagai berikut:
a. Pelindung/penasihat : Dra. Rosdania Mustafa, M. Pd
(Ketua Yayasan Hemaz)
b. Penaggung jawab : Rosmonika Budhianti, S.Pd
(Kepala SMKN 3 Tangerang)
c. Ketua : Tuti Nurjanah, S. Pd
(Waka Bidang Kurikulum)
d. Sekretaris : Tite, S. Pd
(Guru)
e. Bendahara : Drs. Sugiman Dirja, M. Pd
(Guru)
f. Bidang bisnis bank mini : Nasa, S. Pd
(Guru)
g. Bidang bisnis center : Rosani
(Admin)
h. Bidang bisnis salon : Rohmah, S. Pd
(Guru)
i. Bidang seni : Kendar
(Guru)
Team ini bekerja dari mulai mencari informasi tentang
pelaksanaan program teaching factory melalui kegiatan study
literature dan observasi ke beberapa sekolah yang telah
melaksanakan program itu. Setelah mendapatkan beberapa
informasi dan penjelasan team menyusun proposal permohonan
untuk mendapatkan program teaching factory.
Selanjutnya sebagai langkah persiapan pelaksanaan program
teaching factory team bekerja mengadakan sosialisasi kepada
jajaran dewan guru, para siswa dan orangtua/wali murid. Melalui
tahapan sosialisasi diharapkan semua steak holder
mendapatkan pemahaman tentang pengertian teaching factory,
manfaat teaching factory dan bagaimana sistem
pengelolaannya. Diharapkan dengan tahap sosialisasi ini
mereka memiliki motivasi bahwa teaching factory sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas lulusan SMKN 3
Tangerang, dengan demikian semua steak holder secara
bersama-sama termotivasi untuk dapat melaksanakan program
teaching factory.
Tahapan selanjutnya setelah team melaksanakan
kegiatan sosialisasi langkah berikutnya team menyusun
perencanaan-perencanaan pelaksanaan program teaching
factory yang menyentuh untuk kepentingan guru dan
kepentingan siswa. Hal itu perlu dilaksanakan karena teaching
factory merupakan model pembelajaran yang pada prinsipnya
perpaduan antara competensi based training (CBT) dan
production based training (PBT). Dengan demikian untuk semua
guru mata pelajaran diharapkan mengintegrasikan teaching
factory pada perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran sehingga seluruh mata pelajaran dapat saling
mendukung dan menunjang bahwa teaching factory merupakan
pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
kualitas kompetensi siswa khususnya pada kompetensi skill.
Bagi guru-guru produktif penekanan pembelajarannya siswa
harus lebih banyak mendapatkan alokasi waktu untuk kegiatan
praktik, karena esensi program teaching factory berada pada
intensitas dan kapasitas siswa melakukan praktek baik di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan industri. Dengan
demikian siswa betul-betul dibentuk dan dilatih segi kompetensi
skillnya, etos kerjanya, disiplin kerja, budaya kerja. Secara
intensif kegiatan itu dilakukan dan berulang sehingga kualitas
lulusan sesuai dengan harapan dunia industri sehingga
lulusannya akan mudah diserap oleh dunia kerja.
Selama pelaksanaan program teaching factory agar tidak
menyimpang dari indikator-indikator tujuan kegiatan teaching
factory perlu ada pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh
kepala sekolah dan oleh ketua team pengembang untuk
mengukur sudah seberapa banyak pelaksanaan program
teaching factory telah dicapai, dan berapa banyak pula program
teaching factory yang belum dilaksanakan. Evaluasi ini dengan
tujuan berapa persen tingkat ketercapaian tujuan program
teaching factory yang telah dilaksanakan, selanjutnya untuk
mengetahui kendala-kendala yang muncul selama kegiatan
berlangsung. Sebagai tindak lanjut kegiatan evaluasi perlu ada
kajian prediksi serta solusi terhadap kendala-kendala yang
menghambat terlaksananya program teaching factory sehingga
pada beberapa waktu yang akan datang program teaching
factory di SMKN 3 Tangerang dapat dilaksanakan secara utuh
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Kegiatan pelaksanaan program teaching factory di SMKN
3 Tangerang selanjutnya team pengembang membuat laporan,
sebagai bentuk pertanggung jawaban karena program ini adalah
program yang diamanatkan oleh direktorat PSMK kepada SMKN
3 Tangerang.
2. Tempat praktik siswa
Sebagai pendukung pelaksanaan program teaching
factory di SMKN 3 Tangerang, telah diadakan MOU
(Memorandum of Understanding) dengan beberapa mitra dunia
industri sebagai berikut:
a. Astra Honda Motor
b. Mitsubishi
c. Zekly Motor
d. Abadi Motor
e. An’s Komputer
f. Prisma Komputer
g. Sabang Komputer
h. Bagus Komputer
i. BNI 46 Cabang Sindanglaut
j. BPR Tangerang
k. Ananda Salon Sumber
l. Win Collection Perumnas
m. Muna Collection Plered
n. Sabrina Salon Pabuaran
o. Lucky Salon Samadikun
p. Deti Salon Cirebon
q. Sms Salon
3. Pola pembelajaran
Teaching factory merupakan salah satu model
pembelajaran sehingga seluruh guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajarannya harus merujuk dan mengaju kepada indikator-
indikator teaching factory sebagai model pembelajaran. Intinya
bahwa model pembelajaran teaching factory guru bersama
siswa harus bisa memadukan model pembelajaran secara
serasi antara competensi based training (CBT) dan production
based training (PBT). Para siswa setelah mendapat pembekalan
dari guru-gurunya tentang pengetahuan teknis dan lain-lain
berikutnya para siswa diharapkan mampu mempraktekan ilmu
yang didapat di ruang kelas melalui kegiatan praktik di tempat-
tempat praktik mitra dunia industri. Pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung di sekolah struktur kurikulum dunia
industri dipadukan struktur kurikulum sekolah sehingga tujuan-
tujuan pembelajaran akan lebih luas, instruktur dari dunia
industri berkolaborasi dengan para guru untuk menyampaikan
dalam pembelajaran tentang struktur kurikulum industri
sehingga para siswa mendapat bekal yang cukup karena
mereka setelah mendapat bimbingan pelatihan dari instruktur
dunia industri, yang pada akhirnya pada saat siswa
melaksankan praktik di lapangan mereka tidak lagi merasa
asing dengan dunia industri. Sistem pelaksanaan praktiknya
dengan menerapkan hasil-hasil yang jelas dan konkret artinya
setiap siswa secara individu harus bisa menghasilkan baik
berupa barang produksi maupun jasa. Itulah yang menjadi tolok
ukur bahwa teaching factory berhasil ataukah tidak dicapai oleh
setiap siswa.
4. Pemasaran
Sebagai tindak lanjut kegiatan teaching factory, karena
siswa menghasilkan produk barang atau jasa dan produknya itu
sudah diupayakan sedemikian rupa untuk mencapai standar
mutu dunia industri yang sesuai dengan harapan konsumen.
Hasil karya siswa berupa barang produk dan kompetensi skill
siswa yang telah mereka miliki perlu dipasarkan agar bisa
sampai ke tangan konsumen atau pelanggan dengan cara
sebagai berikut:
a. Brosur
b. Spanduk
c. Website
d. Online shop
e. Door to door ke instansi-instansi lain dan ke masyarakat
f. Fashion show
g. Bazar
h. Ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan akan
mendirikan stand
5. Produk dan jasa
Program teaching factory pada prinsipnya menghasilkan
lulusan yang berkompetensi skill, sehingga para siswa dituntut
oleh program itu untuk mampu membuat salah satu produk atau
mampu memberikan jasa pelayanan kepada para pelanggan
sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Program
teaching factory di SMKN 3 Tangerang lebih diarahkan kepada
usaha bidang perdagangan dan bidang jasa untuk lebih jelasnya
seperti terurai dibawah ini:
a. Jasa tata kecantikan:
1) Sanggar rias tata kecantikan Hemaz
2) Salon kecantikan:
a) Perawatan kulit wajah
b) Perawatan body treatment
c) Pedicure dan menicure
d) Perawatan rambut
e) Make up sehari-hari dan make up pengantin
b. Jasa perbankan
1) Bank mini lakupandai BNI 46:
2) Token listrik
3) Penjualan pulsa/internet
4) Simpan pinjam
5) Mini market Hemaz
6) Toko besi Rosela Hemaz
c. TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)
1) Unit produksi TKJ (jasa service dan suku cadang)
d. TKR (Teknik Kendaraan Ringan)
1) Unit produksi TKR (jasa service dan suku cadang)
6. Sumber daya manusia
Program teaching factory di SMKN 3 Tangerang dilaksanakan
secara terpadu antara team pengembang program teaching
factory, guru-guru, staf TU dan instruktur dari dunia industri
untuk lebih jelasnya dibawah ini sumber daya manusia yang
mendukung terlaksananya kegiatan teaching factory:
No Nama Guru bidang studi
1. TUTI NURJANAH, S.Pd. Prod. TKK
2. ABDULROHIM, S. Ag PAI
3. SUKENDAR Seni Budaya
4. RIZKY IMANDA, S.Pd Penjasorkes
5. TITEU NIMATUL ISTIQOMAH, S.Pd Bahasa Inggris
6. LUTFIA ARIFFATHUN ULFAH, S.Pd Bahasa Indonesia
7. INDAH FITRIANI,S.Pd.I IPA
8. ENDANG SUHARNI ,S.H KKPI
9. NA’ARI, S.Pd Kimia
10. JUJU,S.Pd Matematika
11. TINA MEILINDA,S.Si Fisika
12. ALWI NASRUDIN, S. Pd Seni Budaya
13. ROSMONIKA BUDHIANTI, S. Pd PLH
14. ROHENI, S. Ag PAI
15. PANJI MULYAHUSADA, S. Si.M.Pd Fisika
16. TASDIK SOMANTRI, S. Pd Matematika
17. MUH. IBROHIM, S. Pd Matematika
DEDE HINAYAH ALMUHAESIMI, S. IPS
18.
Pd
19. ULFATULMUHABBAH, S. Pdi PKN
20. AHMAD RIYADI, S. Pd B. Inggris & Korea
21. ADAM RAMDHANI Produktif TKJ
22. ENDANG SUHARNI, S.H. Kepala TU
23. M.LANI KOPSIS

7. Hubungan industri
Program teaching factory di SMK Hemas Tangerang
dalam pelaksanaannya mutalk harus ada hubungan kerja sama
dengan industri-industri. Karena melalui kurikulum industri yang
diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah agar tujuan yang
diharapkan oleh program teaching factory dapat tercapai yaitu
lulusan memiliki kompetensi dan skill secara profesional.
Hubungan dengan industri dalam konteks teaching factory
sifatnya mutlak sehingga SMKN 3 Tangerang menjalin
kemitraan dengan dunia industri sebagai sarana dan media
pembelajaran.

B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Matriks rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan
program teaching factory di SMKN 3 Tangerang

No Kegiatan Apr Mei Juni


I I III I I I III I I I III IV
I V I V I
1. Orientasi program teaching
factory
2. Penyusunan proposal program
TEFA
3. Sosialisasi program TEFA kepada
guru, siswa
4. Kegiatan pelatihan program TEFA
5. Pelaksanaan program TEFA
6. Evaluasi program TEFA
7. Tindak lanjut evaluasi program
TEFA
8. Pelaporan kegiatan program
TEFA
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan program teaching factory di SMKN 3 Tangerang
kegiatannya dimulai dari observasi, penyusunan proposal, sosialisasi,
pelaksanaan program, evaluasi pelaksanaan. Pada kegiatan evaluasi
pelaksanaan diperlukan alat ukur yang relevan sebagai barometer tingkat
ketercapaian program. Pada saat melaksanakan evaluasi diperlukan
beberapa indikator yang terdiri dari:
1. Pada saat orientasi dan observasi program sebagai indikatornya
berapa banyak informasi yang didapat tentang pelaksanaan program
teaching factory
2. Pada saat penyusunan proposal harus merujuk kepada juknis
pembuatan proposal program teaching factory
3. Pada saat pelaksanaan program teaching factory, kegiatan awal yang
dilakukan penyusunan perencanaan sebagai indikatornya lengkap
tidaknya substansi program pelaksanaan
4. Pada saat implementasi yang berkaitan dengan pembelajaran sebagai
indikatornya diantaranya rencana pelaksanaan pelajaran yang dibuat
guru, lembar observasi kunjungan kelas. Sehingga kesimpulannya
apakah guru telah membuat rencana dan pelaksanaannya sudah
ataukah belum mengintegrasikan program teaching factory
5. Yang berkaitan dengan siswa indikator tingkat keberhasilannya diukur
dengan kompetensi yang mereka capai
6. Yang berkaitan dengan hasil produk apakah secara kuantitas
mencapai target atau tidak. Secara kualitas apakah produknya
emmenuhi standar kebutuhan konsumen atau tidak
7. Yang berkaitan dengan produk jasa sebagai indikatornya banyak
sedikitnya konsumen yang menggunakan jasa para siswa sesuai
dengan program keahliannya masing-masing
BAB IV
PENUTUP

Program teaching factory di SMKN 3 Tangerang yang dimulai dari


kegiatan orientasi dan observasi pembuatan proposal, penyusunan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesungguhnya ada beberapa
harapan yang ingin dicapai diantaranya:
1. Guru dan siswa memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep
teaching factory
2. Dengan adanya program teaching factory diharapkan sarana dan
prasarana pendidikan akan lebih lengkap
3. Melalui kegiatan program teaching factory diharapkan kompetensi guru
lebih profesional lagi, kompetensi dan skill para siswa lebih meningkat
4. Diharapkan meningkatnya kualitas para siswa untuk memproduksi
barang atau jasa
5. Sehingga lulusan dari SMKN 3 Tangerang setelah melaksanakan
program teaching factory dapat diserap semaksimal mungkin di dunia
kerja
6. Dengan program teaching factory di SMKN 3 Tangerang kemitraan
dengan pihak dunia industri lebih meningkat kembali
7. Harapan berikutnya lapangan pekerjaan dan pasar kerja bagi lulusan
SMKN 3 Tangerang peluangnya lebih luas
8. Pada akhirnya tujuan yang final para siswa mampu bersaing di era
global
LAMPIRAN

1. Rincian anggaran biaya pelaksanaan program teaching factory di


SMKN 3 Tangerang
Harga
Volum Satua Harga total
No Kegiatan satuan
e n (Rp)
(Rp)
1. Observasi dan orientasi:
Transportasi 3 Kali 100.000,- 300.000,-
2. Penyusunan proposal:
ATK 2 Paket 50.000,- 100.000,-
Fotocopy 150 Lb 200,- 30.000,-
Jilid 5 Buah 10.000,- 50.000,-
3. Sosialisasi:
Undangan 350 Lb 1.000,- 350.000,-
Konsumsi (snack) 350 Bks 7.500,- 2.625.000,-
4. Workshop penyusunan RPP:
Pedoman penyusunan RPP 30 Set 25.000,- 750.000,-
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-
Konsumsi (snack) 40 Bks 7.500,- 300.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 100.000,- 100.000,-
Honor pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
5. Workshop model pembelajaran
TEFA:
Pedoman model pembelajaran 30 set
25.000,- 750.000,-
TEFA
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-
Konsumsi (snack) 40 Bks 7.500,- 300.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 100.000,- 100.000,-
Honor pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-

Anda mungkin juga menyukai