Anda di halaman 1dari 24

bbb

INFORMASI UMUM
NAMA PENYUSUN Lorentina Pandiangan, S.Pd
PROGRAM Mahasiswa PPL PPG Prajabatan Gel 1 Th 2023
INSTANSI SEKOLAH SMP Negeri 17 Padang
MATA PELAJARAN Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
BAB Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa
SUB-BAB

Masa Pendudukan Jepang


FASE/KELAS/ D/VIII/2 (dua)
SEMESTER

Kompetensi Awal
Capaian Pembelajaran IPS fase D:
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan terdekatnya. Ia mampu menganalisis
hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat serta
memahami potensi sumber daya alamnya. Ia juga mampu menganalisis hubungan
antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan
budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis peran pemerintah dan
masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu
memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di
era kontemporer. Ia dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Peserta
didik memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju.
Ia menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah
isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang
positif.
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui
pendekatan keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan
rumus 5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan
jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu mengumpulkan informasi
melalui studi eterog, studi dokumen, wawancara, observasi, kuesioner, dan Teknik
pengumpulan informasi lainnya. Merencanakan dan mengembangkan penyelidikan.
Peserta didik mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan menganalisis
informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi. Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab,
mengukur dan mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan
memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan
seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan
non-digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non-digital, dan
sebagainya. Selain itu peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang
telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan proyek lanjutan dengan melibatkan
lintas mata pelajaran secara kolaboratif.

Elemen Pemahaman Konsep Elemen Keterampilan Proses


Pada akhir fase ini, peserta didik Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu
mampu memahami dan memiliki memahami dan menerapkan materi
kesadaran akan keberadaan diri serta pembelajaran melalui pendekatan keterampilan
mampu berinteraksi dengan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati,
lingkungan terdekatnya. Ia mampu menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian
menganalisis hubungan antara kondisi mampu memperkirakan apa yang akan terjadi
geografis daerah dengan karakteristik berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan.
masyarakat dan memahami potensi Peserta didik juga mampu mengumpulkan
sumber daya alam serta kaitannya informasi melalui studi eterog, studi dokumen,
dengan mitigasi kebencanaan . Ia juga lapangan, wawancara, observasi, kuesioner,
mampu menganalisis hubungan antara dan etero pengumpulan informasi lainnya.
keragaman kondisi geografis nusantara Merencanakan dan mengembangkan
terhadap pembentukan kemajemukan penyelidikan. Peserta didik mengorganisasikan
budaya. Ia mampu memahami informasi dengan memilih, mengolah dan
bagaimana masyarakat saling berupaya menganalisis informasi yang diperoleh. Proses
untuk dapat memenuhi kebutuhan analisis informasi dilakukan dengan cara
hidupnya. Ia mampu menganalisis peran verifikasi, interpretasi, dan triangulasi
pemerintah dan masyarakat dalam informasi. Peserta didik menarik kesimpulan,
mendorong pertumbuhan perekonomian. menjawab, mengukur dan mendeskripsikan
Peserta didik juga mampu memahami serta menjelaskan permasalahan yang ada
dan memiliki kesadaran terhadap dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang
perubahan sosial yang sedang terjadi di ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan
era kontemporer. Ia dapat menganalisis seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan
perkembangan ekonomi di era digital. tulisan dalam bentuk media digital dan non-
Peserta didik memahami tantangan digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan
pembangunan dan potensi Indonesia hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil
menjadi negara maju. Ia menyadari laporan dalam bentuk presentasi digital dan
perannya sebagai bagian dari atau non digital, dan sebagainya. Selain itu
masyarakat Indonesia dan dunia di peserta didik mampu mengevaluasi
tengah isu-isu regional dan global yang pengalaman belajar yang telah dilalui dan
sedang terjadi dan ikut memberikan diharapkan dapat merencanakan proyek
kontribusi yang positif. lanjutan dengan melibatkan lintas mata
pelajaran secara kolaboratif.
PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;
 Bergotong Royong;
 Mandiri;
 Bernalar Kritis;

SARANA DAN PRASARANA

Media Pembelajaran:
 Power point
 Gambar bendera Jepang dan Indonesia
 Video tentang masuknya Jepang ke Indonesisa
 LKPD
 Laptop
 LCD project
Sumber Belajar:
 Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII , 2021, Jakarta: Kemendikbud,
Pustaka Kurikulum dan Perbukuan.
 Artikel Ilmiah
 LKS
Sumber alternatif:
 Guru juga dapat menggunakan sumber belajar alternatif yang terdapat di lingkungan
setempat.

TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir kritis tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode Pembelajaran : Study literatur, diskusi, tanya jawab dan penugasan
 Model Pembelajaran : Group Investigation
KOMPONEN INTI

MATERI POKOK: Masa Pendudukan Jepang


1. Menganalisis Latar Belakang Kedatangan Jepang Ke Indonesia
2. Menganalisis Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang Di
Indonesia
3. Menganalisis Pergerakan Nasional Masa Pendudukan Jepang
4. Menganalisis Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Pembelajaran :


1. Peserta Didik Mampu Menganalisis Latar Belakang Kedatangan Jepang Ke Indonesia
2. Peserta Didik Mampu Menganalisis Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa
Pedudukan Jepang Di Indonesia
3. Peserta Didik Mampu Menganalisis Pergerakan Nasional Pada Masa Pendudukan
Jepang
4. Peserta Didik Mampu Menganalisis Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Pada Masa
Pendudukan Jepang

PEMAHAMAN BERMAKNA

 Meningkatkan kemampuan siswa tentang masa pendudukan jepang di Indonesia

PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana Bangsa Jepang bisa masuk ke indonesia ? Apa pengaruh kedatangan jepang
bagi bangsa Indoneia ?
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan I:
Kegiatan Pendahuluan
 Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
 Guru memeriksa kehadiran siswa (Presensi)
 Guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan di pelajari
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti:

1) Memilih topic
 Peserta didik memilih topik pembelajaran yang telah di sampaikan guru.
 Topik I latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia
 Topik II perubahan masyarakat Indonesia pada masa pendudukan jepang
 Topik III pergerakan nasional pada masa penjajahan jepang
 Topik IV bentuk perlawanan bangsa Indonesia pada masa pendudukan jepang
 Peserta didik yang mendapatkan topik yang sama di kelompokan menjadi satu kelompok.
 Guru menayangkan video dan beberapa gambar tentang Kedatangan Jepang dan pendudukan
Jepang di Indonesia .(mengamati)
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya terkait video dan gambar
yang di tayangkan (Menanya)
3. Perencanaan kooperatif (kerja sama)
 Setiap anggota kelompok bekerja sama dan masing-masing anggota menyumbangkan
kontribusinya terhadap investigasi kelompok dengan cara mencari data dari berbagai sumber
(internet, buku siswa dll) kemudian mengumpulkannya dalam kelompok (Mengumpulkan)
 Kelompok di bimbing dan guru mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan
bila diperlukan
4. Analisis dan sintesisi
 Kelompok mengolah/ menganalisis informasi atau data/sumber yang diperoleh dari sumber
yang telah di kumpulkan. (Mengolah)
 Kelompok meringkas hasil analisisnya dan siap untuk di presentasikan di depang kelas
5. Presentasi hasil final
 kelompok menyajikan hasil temuannya di depan kelas dan guru meminta semua siswa untuk
menanggapi atau melakukan tanya jawab terkait pembahasan yang telah di sajikan.
(Mengkomunikasikan)
Kegiatan Penutup:
 Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik diberikan secara lisan.
 Peserta didik diminta merefleksikan pembelajaran dengan menggali nilai karakter apa yang
perlu di kembangkan dari materi yang di pelajari.
 Guru memberikan penugasan untuk menemukan suatu peristiwa sejarah dan mengkajinya
dalam bentuk portofolio.
 Kegiatan diakhiri dengan salam.

Padang, Februari 2024


Guru Pamong SMP N 17 Padang Mahasiswa PPL PPG Prajab

Syilvia Angraini, S.Pd Lorentina Pandiangan, S.Pd


Lampiran

A. Penilaian Hasil Belajar


a. Jenis dan Teknik Penilaian:
1) Jenis nilai aspek Sikap dengan Teknik Pengamatan/observasi.
2) Jenis nilai aspek pengetahuan dengan Teknik Tes tertulis.
3) Jenis nilai ketrampilan dengan Teknik Portofolio
b. Bentuk Instrumen
1) Penilaian Sikap
a) Bentuk : Pengamatan sikap (tercatat dalam Jurnal Penilaian sikap)
b) Instrumen : terlampir
2) Penilaian Pengetahuan
a) Bentuk : Soal Analisis
b) Instrumen : terlampir
3) Penilaian Keterampilan
a) Bentuk : Lembar Pengamatan Diskusi dan Presentasi
b) Instrumen : terlampir
c) Portofolio : Kumpulan tugas siswa
c. Kriteria
1. Siswa yang tuntas jika sudah memenuhi KKM yaitu …
2. Siswa yang dinyatakan tuntas di berikan materi pengayaan
3. Siswa yang tidak mencapai KKM di beri materi remidial
Lampiran 1
Bahan Ajar
Masa Pendudukan Jepang
1. Latar belakang
Untuk menarik simpati rakyat Indonesia disusunlah sebuah strategi untuk
meluluhkan hati masyarakat dan pemimpin indonesia, yaitu dengan propaganda.
diantara propaganda Jepang terhadap rakyat indonesia adalah:
1. Jepang menganggap sebagai "Saudara tua" bagi bangsa asia sehingga kemerdekaan
bangsa diseluruh asia merupakan tanggung jawab Jepang.
2. Jepang mencetuskan sebuah semboyan, yang disebut dengan istilah "Gerakan Tiga
A" yang berbunyi : Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindng Asia, dan Jepang
Cahaya Asia.
3. Jepang berjanji mempermudah bangsa Indonesia untuk beribadah Haji, selain itu
juga Jepang menjual barang produksinya ke Indonesia dengan harga yang lebih
murah
Tujuan Jepang Menduduki Indonesia
1. Indonesia sebagai daerah jajahan yang dapat menghasilkan dan menyuplai
bahan mentah dan bahan bakar bagi kepentingan perang dan industri Jepang.
2. Indonesia sebagai tempat memasarakan hasil industri Jepang. Mengingat
bangsa Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
3. Indonesia sebagai tempat untuk memperoleh tenaga buruh yang banyak
dengan upah yang relatif murah
Proses masuknya Jepang Ke Indonesia
Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh
Maluku. Meskipun pasukan KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger ) dan
pasukan Australia berusaha menghalangi, tapi kekuatan Jepang tidak dapat
dibendung. Daerah Tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh Jepang
bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudian menyerang
Sumatera setelah berhasil memasuki Pontianak. Bersamaan dengan itu Jepang
melakukan serangan ke Jawa (Februari 1942).
Dalam upaya menguasai Jawa, telah terjadi pertempuran di Laut Jawa, yaitu
antara tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di bawah Laksamana
Karel Doorman. Dalam pertempuran ini Laksamana Karel Doorman dan
beberapa kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Jenderal
Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa pada tanggal 1 Maret 1942.
Pendaratan itu dilaksanakan di tiga tempat, yakni di Banten , Kemudian
pendaratan di Eretan Wetan-Indramayu dan pendaratan di sekitar Bojonegoro

2. Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang

Jepang adalah negara terakhir yang menjajah Indonesia. Pasukan Jepang masuk ke Indonesia
mulai 8 Maret 1942. Pada awalnya masyarakat Nusantara mengira Jepang akan membantu
Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Sayangnya, Jepang justru lama kelamaan menunjukkan
sikap diktator. Bahkan Jepang yang menciptakan Romusha atau sistem kerja paksa.

Berikut adalah berbagai perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang:

1. Perubahan dalam Aspek Geografi

Pada saat menjajah Indonesia, Jepang juga memiliki misi penting lainnya, yaitu memenangkan
Perang Dunia II. Karena itulah Indonesia dijadikan sebagai salah satu aset Jepang dalam
menghadapi tentara sekutu di Perang Dunia II.Pada saat itu Jepang meminta rakyat Indonesia
untuk menanam tanaman jarak.Tanaman jarak bisa menghasilkan minyak yang akan
dipakai Jepang untuk menjalankan mesin perang.Kesengsaraan pada masa pendudukan Jepang
menyebabkan besarnya angka kematian pada masa pendudukan Jepang.

Untuk mendukung Jepang yang sedang berperang, banyak rakyat Indonesia yang melakukan
migrasi, Bahkan tak sedikit rakyat Indonesia yang terpaksa berperang di beberapa negara Asia
Tenggara untuk membantu Jepang. Sebagian dari mereka tidak kembali atau tidak diketahui
nasibnya.

2. Perubahan dalam Aspek Ekonomi

Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang perekonomian di


Indonesia.Putusnya hubungan dengan perdagangan dunia mempersempit kegiatan perekonomian
di Indonesia.Semula banyak perkebunan yang hasilnya ditujukan untuk ekspor, tapi di masa
penjajahan Jepang diganti menjadi lahan untuk kebutuhan sehari-hari.

Pembatasan ekspor juga menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. Karena itulah rakyat
Indonesia berusaha membuat pakaian sendiri yang terbuat dari benang goni.Tak hanya itu,
kemiskinan yang sangat luar biasa juga melanda Indonesia. Sebab rakyat Indonesia diwajibkan
setor padi dan membayar pajak tinggi pada masa itu.

Kemiskinan yang luar biasa berdampak pada penyakit-penyakit sosial lainnya, seperti
gelandangan, pengemis, dan juga kriminalitas.

3. Perubahan Aspek Pendidikan

Kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun. Sebagai contoh, gedung sekolah dasar menurun
dari 21.500 menjadi 13.500.

kemudian gedung sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan
tinggi juga sempat terhenti.Sementara itu, pengenalan budaya Jepang dilakukan di berbagai
sekolah di Indonesia. Bahasa
Indonesia bisa menjadi bahasa pengantar di berbagai sekolah di Indonesia.Adapun bahasa Jepang
menjadi bahasa utama di sekolah-sekolah.

Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat rendah.

Para siswa harus digembleng agar bersemangat Jepang (Nippon Seishin). Para pelajar juga harus
menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang), dan lagu-lagu lain, menghormati
bendera Hinomaru, serta melakukan gerak badan (taiso) dan seikerei.

4. Perubahan dalam Aspek Politik

Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan alasan untuk


membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda, Jepang mulai mendapat simpati
rakyat.Dengan kebijakan yang kaku dan keras, secara politik organisasi pergerakan yang pernah
ada sulit mengembangkan aktivitasnya.Bahkan, Jepang melarang dan membubarkan semua
organisasi pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda.

Hanya MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia) yang kemudian diperbolehkan hidup karena
organisasi ini dikenal sangat anti budaya Barat (Belanda).

Polisi Militer Jepang (Kempeitai) selalu memata-matai gerak-gerik organisasi pergerakan


nasional. Karena itulah di masa itu banyak muncul gerakan-gerakan bawah tanah .Jepang
berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh Indonesia atas
kekuasaannya di Indonesia.Hal ini menimbulkan beragam tanggapan dari para tokoh pergerakan
nasional.

Kelompok pertama adalah kelompok yang masih mau bekerja sama dengan Jepang, tetapi
tetapmenggelorakan pergerakan nasional.Para tokoh ini adalah mereka yang muncul dalam
berbagai organisasi bentukan Jepang.Kelompok kedua adalah mereka yang tidak mau bekerja
sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan gerakan bawah tanah. Pada masa akhir
pendudukan Jepang, terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan
Indonesia.Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.
5. Perubahan dalam Aspek Budaya

Jepang berusaha memasukkan budaya dan nilai-nilai Jepang pada Indonesia.


Ajaran Shintoisme (kepercayaan/agama orang Jepang) diajarkan pada masyarakat
Indonesia.Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan lagu Kimigayo merupakan salah
satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.Pengaruh budaya ini menimbulkan perlawanan di
berbagai daerah. Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan
menghormat matahari.Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang
mengalami kemajuan.Pada tanggal 20 Oktober 1943, atas desakkan dari beberapa tokoh
Indonesia, didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia.Tugas Komisi adalah
menentukan istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa normatif serta menentukan
kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia.

Sumber : https://bobo.grid.id/read/083325767/perubahan-masyarakat-indonesia-pada-
masa-penjajahan-jepang?page=all

3. Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, berbagai organisasi pergerakan lahir dengan
beragam jenis dan tujuan, mulai dari yang berfokus pada pendidikan, politik sosial, hingga
bersifat semimiliter serta militer. Organisasi-organisasi pergerakan ini memainkan peran krusial
dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia. Apa saja bentuk organsiasi pergerakan pada
masa pendudukan Jepang di Indonesia?

Organisasi militer di bawah pemerintahan Jepang

PETA (Pembela Tanah Air)

PETA merupakan organisasi militer resmi yang didirikan pada 3 Oktober 1943 dengan
tujuan menjaga keamanan, kedaulatan, dan integritas wilayah negara dari ancaman atau agresi
asing serta melindungi kepentingan nasional. PETA awalnya muncul di wilayah kekuasaan
Tentara ke-16 di Jawa dan Madura. Organisasi ini kemudian berkembang di luar Jawa, seperti
Sumatera yang dikenal sebagai Giyugun atau Prajurit Sukarela. Beberapa tokoh terkenal dari
PETA adalah Supriyadi, Jenderal Soedirman, dan Jenderal Gatot Soebroto.

Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

Heiho merupakan bagian dari kesatuan angkatan perang pemerintahan militer Jepang. Heiho
dibentuk pada April 1945 dan terdiri dari pemuda berusia 18-25 tahun dengan pendidikan
terendah setara sekolah dasar (SD).

Organisasi pergerakan bersifat semimiliter

Seinendan (Barisan Pemuda)


Organisasi yang dibentuk pada 9 Maret 1943 ini bertujuan untuk membantu pertahanan di
daerah. Seinendan ditujukan khusus untuk kalangan muda, terutama yang berusia 26-35 tahun.

Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

Organisasi yang didirikan pada 29 April 1943 ini bertujuan untuk membantu tugas-tugas polisi,
seperti pengaturan lalu lintas dan menjaga keamanan desa. Anggotanya terdiri dari pemuda
berusia 26-35 tahun.

Fujinkai (Barisan Wanita)

Fujinkai adalah sebuah organisasi yang berperan penting dalam mendukung pemerintah Jepang
selama masa perang melawan Sekutu. Fujinkai mulai beroperasi sekitar Agustus 1943.
Organisasi ini terdiri dari wanita berusia 15 tahun ke atas dan memiliki tugas yang beragam,
termasuk penyediaan pendidikan, kursus, pengelolaan dapur umum, serta memberikan bantuan
pertama. Para anggota Fujinkai bekerja tanpa menerima upah dan pemerintah Jepang, bahkan
mereka menghimpun dana dari anggotanya untuk mendukung kegiatan organisasi ini.

Suishintai/Barisan Pelopor (Barisan Banteng)

Suishintai merupakan organisasi pemuda pertama yang dipandu atau dipimpin langsung oleh
para nasionalis Indonesia. Dibentuk pada 1 November 1944, organisasi ini juga dikenal sebagai
Barisan Banteng pada periode pasca-kemerdekaan. Organisasi semimiliter ini dipimpin oleh
tokoh-tokoh, seperti Soekarno, Pandji Soeroso, Otto Iskandardinata, dan Boentaran
Martoadmodjo. Seinentai dan Gakutotai Seinentai adalah organisasi semimiliter yang terdiri dari
anak-anak sekolah dasar, sedangkan Gakutotai beranggotakan anak-anak sekolah menengah.
Kedua organisasi ini dibentuk sebagai bala bantuan untuk pertahanan militer Jepang. Hizbullah
Organisasi pasukan sukarela atau cadangan yang terdiri dari para pemuda Muslim. Hizbullah
dibentuk pada 15 Desember 1944 dan dipimpin oleh Zainal Arifin dan wakilnya, Mohammad
Roem.

Organisasi pendidikan, politik, sosial

Gerakan 3A

Organisasi ini didirikan pada 29 April 1942 yang bertepatan dengan Hari Nasional Jepang.
Gerakan 3A muncul sesuai dengan semboyan pemerintahan Jepang di Indonesia, yaitu Nippon
Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia, dan Nippon Cahaya Asia. Gerakan 3A diprakarsai oleh
Kepala Departemen Propaganda Jepang, Hitoshi Shimizu, dan dipimpin Raden Syamsudin
sebagai perwakilan Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah memberikan pendidikan kepada
pemuda berusia 14-18 tahun melalui kursus kilat, olahraga Jepang, dan sebagainya.

Putera (Pusat Tenaga Rakyat)


Organisasi ini bertugas menjadi wadah untuk menghimpun dan memobilisasi potensi dan tenaga
rakyat Indonesia dalam mendukung pemerintah pendudukan Jepang selama Perang Dunia II.
Selain berfungsi sebagai alat propaganda, Putera juga diberikan akses ke fasilitas media Jepang,
seperti koran dan radio. Empat tokoh terkemuka, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, Mas Mansyur, dan
Ki Hajar Dewantara, memimpin Putera. Organisasi ini juga bertugas untuk memperbaiki bidang
sosial ekonomi masyarakat Indonesia.

MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia)

MIAI adalah organisasi Islam yang kembali dibuat pada masa pemerintahan Jepang pada 4
September 1942. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah silaturahmi, dialog, dan musyawarah
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan umat. Semboyan MIAI yang terkenal
adalah 'Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah berpecah belah'. Jepang
menghidupkan kembali MIAI dengan harapan dapat memobilisasi masyarakat, terutama
kalangan muslim, untuk mendukung perang.

Jawa Hokokai

Organisasi ini dibentuk oleh Panglima Tentara ke-16, Jenderal Kumaikici Harada, dengan tujuan
menyatukan semangat rakyat secara fisik dan spiritual agar mereka setia mendukung Jepang.
Organisasi ini dikelola langsung oleh pemerintahan Jepang dan menempatkan Soekarno dan
Hasyim Asyari sebagai penasihat. Struktur organisasi ini mencakup berbagai tingkat, mulai dari
daerah hingga desa-desa, dan terdiri dari berbagai himpunan dengan berbagai bidang profesi
yang ada di Indonesia.

Sumber : https://www.kompas.com/stori/read/2023/10/28/160000579/apa-saja-organisasi-
pergerakan-pada-masa-pendudukan-jepang-?page=all

4. Bentuk Perlawanan Indonesia Terhadap Jepang

1. Perlawanan Masyarakat Cot Plieng

Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang pertama kali terjadi di Cot Plieng Bayu, Aceh. Di
mana rakyat melawan tentara Jepang setelah singgah selama delapan bulan. Tokoh
perlawanannya adalah Tengku Abdul Jalil, seorang guru mengaji dan pemimpin perang di Cot
Plieng, Aceh.Latar belakang perlawan Cot Plieng adalah tentara Jepang menyuruh rakyat Aceh
untuk melakukan seikerei, yaitu penghormatan kepada kaisar Jepang dengan membungkukkan
badan ke arah Tokyo. Hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam karena tidak boleh
menyembah sesuatu selain Tuhan.

Akhirnya, Pasukan Jepang melakukan penghinaan terhadap umat Islam Aceh dengan membakar
masjid dan membunuh jamaah yang sedang salat subuh. Puncak peristiwa tersebut terjadi pada
10 November 1942 dan Tengku Abdul Jalil tewas dalam pertempuran tersebut pada tanggal 13
November 1942.
2. Perlawanan Gerakan Koreri di Biak

Perlawan kedua rakyat Indonesia pada Jepang pada 1943 terjadi di Biak, Papua. Perlawan ini
dilakukan oleh gerakan Koreri. Tokoh perlawanan ini adalah L. Rumkorem.

Latar belakang perlawanan rakyat terhadap Jepang adalah perlakuan semena-mena Jepang pada
rakyat.Gerakan Koreri dilakukan secara gerilya. Rakyat Papua tetap gigih melawan, hingga
akhirnya Jepang kewalahan dan pergi dari Biak. Biak menjadi daerah pertama yang bebas dan
merdeka di Indonesia dari penjajahan Jepang.

3. Perlawanan Singaparna

Pada awal 1944, terjadi perlawanan rakyat Singaparna, Tasikmalaya, terhadap pendudukan
Jepang. Tokoh perlawanannya adalah K.H. Zaenal Mustafa dari pesantren Sukamanah.Latar
belakang perlawanan itu berawal dari pemaksaan Jepang kepada santri-santri pesantren
Sukamanah untuk melakukan sikeirei, sehingga pada Februari 1944, rakyat Singaparna
melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Jepang berhasil menangkap Kiai Zainal Mustafa dan para santri setelah selesai salat Jumat.
Mereka dibawa tentara Jepang ke Tasikmalaya, kemudian ke Jakarta untuk dihukum mati.

4. Perlawanan Indramayu

Pada April 1944, terjadi perlawanan santri di daerah Indramayu terhadapan pendudukan
JepangTokoh perlawanan Indramayu ada di bawah pimpinan Haji Madriyas.Latar belakang
perlawanannya adalah rakyat Indramayu tidak tahan terhadap kekejaman yang dilakukan
serdadu-serdadu Jepang.

5. Perlawanan Aceh

Pada November 1944 terjadi perlawanan terhadap Jepang di daerah Jangka Buyadi, Aceh. Tokoh
perlawanannya adalah seorang perwira 762 Giyugun, Teuku Hamid.Perlawanan ini terjadi
karena pemerintahan militer Jepang melakukan tindakan kekerasan serta tidak menghormati adat
istiadat setempat.Jepang pun mengeluarkan ultimatum yang membuat pasukan perlawanan
menyerah.

6. Perlawanan di Kalimantan

Perlawanan rakyat terhadap Jepang terjadi juga di Kalimantan.Tokoh perlawanan ini dipimpin
oleh Pang Suma, pemimpin Suku Dayak.Hal ini dipicu dari seorang pegawai Jepang dipukuli
oleh orang Kalimantan karena bertindak sewenang-wenang.Karena peristiwa inilah terjadi
perlawanan rakyat di Kalimantan. Pang Suma melakukan perlawanan dengan memanfaatkan
alam Kalimantan yang penuh hutan rimba, sungai, rawa, dan daerah yang sulit ditempuh orang
asing.Pang Suma berhasil merebut Meliau yang menjadi basis pertahanan Jepang di Kalimantan
pada Juni 1945.
7. Perlawanan PETA

Pada Februari 1945 terjadi pemberontakan tentara PETA di Blitar.Tokoh perlawanan PETA ini
adalah Supriyadi. Di bawah pimpinan Supriyadi, perlawanan tersebut sangat merepotkan
pemerintah pendudukan Jepang dan hampir diikuti oleh seluruh anggota batalyon.Kekuatan
tentara Jepang sulit ditandingi karena dipersenjatai tank dan pesawat udara. Pimpinan tentara
Jepang menyerukan agar tentara PETA menyerah dan kembali ke kesatuan masing-
masing.Kurang lebih setengah pasukan Supriyadi kembali. Namun, Supriyadi dan sisa
pasukannya tetap setia melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Mereka membuat pertahanan di lereng Gunung Kawi dan Distrik Pare.Namun, pemberontakan
tersebut mengalami kegagalan karena persiapannya tidak matang dan rakyat pun tidak
mendukung terhadap pemberontakan tersebut.

Sumber : https://bobo.grid.id/read/083652600/7-bentuk-perlawanan-rakyat-indonesia-
terhadap-pendudukan-jepang-materi-ips?page=all
Lampiran 2

Penilaian Pengetahuan:
Kisi-kisi Soal
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : VII
Bentuk Soal : essay test
Jumlah Soal : 4 butir

No.
Tujuan soal Indikator soal
Soal
1. Menjelaskan latar belakang masuknya 1. Menjelaskan secara singkat latar belakang
Jepang ke Indonesia. masuknya Jepang ke Indonesia.
2. Menganalisis tujuan utama kedatangan 2. Menganalisis dua tujuan utama kedatangan
Jepang ke Indonesia. jepang ke Indonesia.
Menganalisis jenis organisasi militer 3. Menganalisis dua jenis organisasi semi
dan semi militer buatan Jepang di
militer buatan Jepang di Indonesia.
Indonesia
4. Menganalisis salah satu jenis organisasi
militer buatan Jepang di Indonesia

Soal
1. Jelaskanlah secara singkat latar belakang masuknya Jepang ke Indonesia?
2. Analisislah dua tujuan utama kedatangan Jepang ke Indonesia?
3. Analisislah dua jenis organisasi semi militer buatan Jepang di Indonesia?
4. Analisislah salah satu jenis organisasi militer buatan Jepang di Indonesia?
Jawaban
1. Perubahan besar-besaran yang dilakukan Jepang pada masa pemerintahan Tenno Meiji
yang menempatkan Jepang sebagai negara industri modern yang sejajar dengan bangsa
Barat. Sebagai negara industri dan militer, Jepang membutuhkan bahan mentah untuk
industri dan mesin perang. Dengan kekuasaan sumber daya alamnya, Indonesia mampu
memenuhi kebutuhan Jepang tersebut. Sentiment terhadap imperialisme Barat di kawasan
Asia memicu Jepang untuk segera menduduki Indonesia yang dikuasai Belanda
2. Dua tujuan utama kedatangna Jepang
a. Menjadikan Indonesia sebagai pemasok bahan-bahan mentah untuk bahan industri
dan mesin perang, Jepang mengincar wilayah yang kaya minyak bumi seperti
Tarakan, Balik Papan dan Palembang. Karena pada saat itu Jepang sedang ikut
berperang melawan sekutu yang disebut perang Asia timur raya, selain
membutuhkan barang mentah minyak Jepang juga membutuhkan tentara untuk
membantu mereka menghadapisekutu.
b. Menjadikan Indonesia tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah
penduduk Indonesia sangat banyak. Pada saat terjadi restorasi meiji jepang
melakukan perubahan di segalah jenis bidang pembangunan salah satunya adalah di
bidang ekonomi, Jepang menghasilkan banyka bahan produksi sehingga
membutuhkan konsumen untuk membeli sangat besar, makan Jepang melakukan
pemasaran ke Indonesia untuk menjual barang hasil industrinya.
3. Dua jenis organisasi semi militer buatan Jepang di Indonesia
 Seinendan (Korps Pemuda) adalah organisasi yang dibentuk Jepang dengan
beranggotakan para pemuda berusia 14-22 tahun. Seinendan didirikan tepatnya pada
tanggal 29 April 1943 dengan beranggotakan sekiranya 3500 orang pemuda dari
seluruh Jawa. Organisasi ini didirikan oleh Jepang dengan tujuan untuk mengajarkan
kepada para pemuda Indonesiauntuk bagaimana cara mempertahankan Tanah Air
Indonesia. Tetapi jepang mendirika organisasi ini dengan tujuan lain yaitu sebagai
tenaga tentara cadangan untuk membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya
menghadapi sekutu.
 FUJINKAI (Perkumpulan Wanita) adalah organisasi yang di prakarsai oleh para istri
pegawai daerah dan diketuai oleh isteri-istri kepala daerah tersebut.Untuk menjadi
anggota organisasi ini mimimal harus berusia 15 tahun. Tugas utama Fujinkai ini yaitu
meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pendidikan
dan kursus-kursus.
4. Jenis organisasi militer buatan Jepang di Indonesia
 Heiho Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang
beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer, baik di
Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut. Tujuan didirikannya Heiho yakni
sebagai pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari
tentara Jepang. Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai tenaga kasar yang
dibutuhkan dalam peperangan,
Skor Penilaian Tes Tertulis Keterangan:
No. Soal Skor Maksimal NA : Nilai Akhir
1 10
2 15
3 15
4 10
Jumlah 40

skor perolehan
NA = X 100
skor maksimal

Kriteria penilaian
80-100 =4 60-79 =2
70-89 =3 0-58 =1
Lampiran 3
Penilaian Keterampilan:
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN PRESENTASI
Kegiatan yang dinilai adalah ketika kegiatan presentasi materi pembelajaran tentang
pendudukan Jepang di Indonesia

Mata Pelajaran : IPS Tahun Pelajaran : 2024


Kelas / Semester : VIII Waktu Pengamatan :

No Nama peserta Mengkomunikasikan Mendengarkan Beragumen Jumlah


didik skor
SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
4
5

Keterangan :
a. Mengomunikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif
b. Mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela,
memotong atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasannya
c. Beragumen menunjukan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi
logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya
d. Kriteria
skor perolehan
Skor rentang : NA = X 100
skor mak 뱀 imal
SB = Sangat Baik =4
B = Baik =3
Keterangan:
C = Cukup =2
NA : Nilai Akhir
K = Kurang =1
Penilaian Keterampilan:
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN DISKUSI
Kegiatan yang dinilai adalah ketika peserta didik melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.
Mata Pelajaran : IPS Tahun Pelajaran : 2024
Kelas / Semester : VIII Waktu Pengamatan :

No Nama peserta Pemilihan Topik Kerja sama Menganalisis Persent Jumlah


didik asi skor
SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
3
4
5

Keterangan :
a. Pemilihan topik yaitu kemampuan kelompok untuk memilih topik pembahasan dan
pemecahan masalah terhadap topic yang telah dipilih.
b. Kerja sama kemampuan pesrta didik untuk bekerja secara bersama-sana dalam kelompok
untuk mengerjakan tugas yang di berikan,
c. Menganalisis Kemampuan bagaimana cara peserta didik memecahkan masalah dari topik
yang di pilih dengan menggunakan berbagai sumber.
d. Kemampuan persentasi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memgemukakan
hasil temuannya dari topic yang di kerjakan di depan kelas. Kriteria
Skor rentang :
SB = Sangat Baik =4
B = Baik =3 skor perolehan
NA = X 100
C = Cukup =2 skor maksimal
K = Kurang =1
Lampiran 4
Penilaian Keterampilan
Portofolio
Gambarlah peta proses masuknya Jepang Ke Indonesia
Mata Pelajaran : IPS Tahun Pelajaran : 2024
Kelas / Semester : VIII Waktu Pengamatan :

Keindahan Kerapian Kesesuaian Jumlah


NO Nama Peserta Didik
1–4 1–4 1–4 Skor
1
2
3
4
5

Keterangan :
a. Keindahan : hal yang dinilai adalah hasil gambar memiliki unsur keindahan dari segi
pewarnaan setiap pulau
b. Kerapian : gambar yang dihasilkan memiliki unsur kerapian baik pewarnaan maupun
bentuknya.
c. Kesesuaian : gambar yang di hasilkan sesuai dengan gambar aslinya yang menunjukan
jalur masuknya Jepang Ke Indonesia.
d. Kriteria
Skor rentang antara 1- 4
Skor mksimal =12
Skor rentang adalah 1- 4
skor perolehan
SB = Sangat Baik =4 NA = X 100
skor maksimal
B = Baik =3
C = Cukup =2
K = Kurang =1
Lampiran 5
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Satuan Pendidikan : SMP N 17 Padang
Kelas/ Semester : VIII / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2024

No Waktu Nama Gotong royong Toleransi Tanggung ket


jawab

Gotong royong : bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan saling
berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas
Toleransi :sikap dan tindakan yang menhargai keberagaman latar belakang, keberagaman,
pandangan dan keyakinan
Tanggung jawab sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang harus dia lakukan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Kriteria
Skor rentang antara 1- 4
Skor mksimal =12
Skor rentang adalah 1- 4
skor perolehan
SB = Sangat Baik =4 NA = X 100
skor maksimal
B = Baik =3
C = Cukup =2
K = Kurang =1
Lampiran 6

Lembar Kerja Peserta Didik


No. 01.01
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Pendudukan Jepang di Indonesia

Kelas : ………
Kelompok : ……… Ketua : ………………………………..
Anggota :
1.…………………………………………
2.…………………………………………
3.…………………………………………
4.…………………………………………
5.…..…………………………………….

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta Didik Mampu Menganalisis Latar Belakang Kedatangan Jepang Ke


Indonesia
2. Peserta Didik Mampu Menganalisis Perubahan Masyarakat Indonesia Pada
Masa Pedudukan Jepang Di Indonesia
3. Peserta Didik Mampu Menganalisis Pergerakan Nasional Pada Masa
Pendudukan Jepang
4. Peserta Didik Mampu Menganalisis Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Pada
Masa Pendudukan Jepang

Diskusikan dan pecahkan masalah berikut dalam bentuk kelompok

 Topik I latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia


 Topik II perubahan masyarakat Indonesia pada masa pendudukan jepang
 Topik III pergerakan nasional pada masa penjajahan jepang
 Topik IV bentuk perlawanan bangsa Indonesia pada masa pendudukan jepang

Anda mungkin juga menyukai