Teori Akuntansi Keuangan Materi 4 Dan 5-1
Teori Akuntansi Keuangan Materi 4 Dan 5-1
NIM : 2310322007
Filsafat ilmu adalah cabang dari filsafat yang banyak digunakan sebagai pijakan untuk
mengembangkan ilmu yang merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan) yang
secara spesifik mengkaji hakekatilmu (pengetahuan ilmiah) (Suriasumantri, 2001:33). Lebih
lanjut filsafat ilmu tentu saja juga untuk mengembangkan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam.
Dalam hal ini filsafat ilmu merupakan jaringan cabang ilmu satu dengan lainnya sehingga ilmu
pngetahuandapat ditelusuri sampai ke induk filsafatnya.
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang filsafat yang telah banyak digunakan oleh pakar
akuntansi untuk mengembangakan teori akuntansi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat, kadang-kadang berpengaruh pada adanya kecenderungan berpikir
bahwa semua masalah dapat dipecahakan dengan metode scientific.Dalam memberikan jawaban
terhadap metode yang scientific,Gaffikin (1989) mengaitkannya dengan filsafat ilmu; yaitu teori
scientific adalah sarana pengetahuan scientific, namun demikian analisis struktur teori
scientificmerupakan salah satu masalah dalam filsafat ilmu. Sejauh ilmu dipertahankan sebagai
pernyataan pengetahuan akhir maka disiplin ilmu yang lain tentu menginginkan menggunakan
metode scientific.
Perkembangan pemikiran dan teori akuntansi (accounting thought) sangat dipengaruhi oleh
asumsi-asumsi dasar yang digunakan, di lain pihak pemikiran akuntansi juga dipengaruhi oleh
cara pengklasifikasian pemikirnya. Davis et al,(1982) mengklasifikasikan berdasarkan empat
images, yaitu mereka yang memperlakukan akuntansi sebagai “a historical record, a current
economic reality,an system dan a commodity”. Sedangkan Morgan (1980:25) menggunakan
pendekatan sosiologi yang dikembangkan oleh Burrell and Morgan. Ia melihat pemikiran
akuntansi dari empat paradigma realitas sosial, yaitu functionalist, interpretative, radical
humanistdan radical structuralistparadigma. Pengklasifikasian pemikiran tersebut, didasarkan
pada penelitian praktek akuntansi yang berjalan, aliran ini terkenal dengan sebutan pendukung
aliran contemporary accounting.
Teori Akuntansi
Pada awal dipraktikkannya akuntansi bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada
teori akuntansi. Oleh karena itu, orang bertanya untuk apa teori akuntansi? Selama tidak adanya
struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan
yang berlaku dalam praktik,semua bersifat diizinkan (permissive) sehingga menimbulkan
kebingungan masyarakat. Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi
sebagai berikut.
Untuk memahami teori akuntansi, ada baiknya kita menganalisis dan mengurai unsur-unsur
teori akuntansi itu. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen- elemen teori akuntansi
itu. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sasuai
dan bermanfaat bagi para pemakainya makanya elemen struktur teori akuntansi itu dimulai dari
perumusan tujuan laporan keuangan baru kemudian dari tujuan ini dirumuskan apa postulat,
konsep, prinsip, dan akhirnya standar
akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan keuangan.
Struktur Teori Akuntansi
Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi pedoman
pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi.
Struktur teori akuntansi berisi elemen-elemen sebagai berikut.
1. Rumusan tentang tujuan laporan keuangan yang diperoleh dari para pemakai
laporan keuangan.
2. Rumusan tentang postulat yang dirumuskan dari tujuan laporan keuangan.
3. Konsep teoretis akuntansi yang berhubungan dengan asumsi-asumsi dan sifat-sifat
akuntansi yang mengarah pada sifat dan jenis informasi yang disusun untuk
kelompok atau pemakai tertentu. Postulat dan konsep teoretis ini dijabarkan dari
rumusan tujuan laporan keuangan.
4. Rumusan prinsip akuntansi utama yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoretis tadi yang menjelaskan sifat-sifat dan kualitas dasar akuntansi keuangan
itu.
5. Standar atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan
sesuai kebutuhan para pemakai, yang dirumuskan dari prinsip akuntansi utama.
Konsep Teoritis Akuntansi
Konsep teoritis akuntansi ini sebenarnya menyangkut kepemilikan atau control terhadap
entity akuntansi yang akan dilaporkan sehingga sifat dan jenis informasi yang dibuat diarahkan
untuk kegunaan atau pemakaian pihak yang mengontrol perusahaan/lembaga. Beberapa penulis
memberikan beberapa kemungkinan teori yang dipakai, yaitu sebagai berikut.
a. The Proprietory Theory
Menurut konsep ini entity itu dianggap sebagai agen, perwakilan, wakalah, atau
penugasan dari pengusaha atau pemilik. Oleh karena itu, proprietor (pemilik) merupakan
pusat perhatian yang akan dilayani oleh informasi akuntansi, yang digambarkan dalam
pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan. Tujuan utama dari
teori ini adalah menentukan dan menganalisis net worth atau kekayaan bersih perusahaan
yang merupakan hak si pemili. Dalam teori ini kesamaan akuntansinya adalah:
Asset – Liabilities = Proprietor’s Equity
Kesamaan ini dibaca: Pemilik memiliki aset dan sekaligus juga mempunyai
kewajiban, sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusahaan dikurangi dengan
kewajiban perusahaan. Oleh karena itu, teori ini berorientasi pada Neraca atau Balance
sheet Oriented. Aset dinilai dan neraca disajikan untuk mengetahui dan mengukur
perubahan hak dan kekayaan pemilik, penghasilan dan biaya dianggapnya sebagai
kenaikan dan penurunan harta kekayaan pemilik bukan dianggap berasal dari investor
atau pengambilan modal.
b. The Entity Theory
Menurut teori ini, entity itu dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda
dari pihak y ang menemukan modal kedalam perusahaan dan unit usaha itulah yang
menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik.
Unit usaha (entity)itulah yang dianggap memiliki kekayaan dan kewajiban perusahaan
baik kepada kreditor maupun kepada pemilik. Kesamaan akuntansi menurut teori adalah:
Asset = Equities
Asset = Liabilities + Stockhholder’s Equity
Aset adalah perusahaan, equity (pemilik fiktif) merupakan sumber aset yang bisa
berasal dari kreditor atas pemilik yang merupakan kewajiban entity. Kreditor dan pemilik
sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang merupakan tempat dimana entitymemiliki
kewajiban. Walaupun mereka berbeda dalam hal perlakuan atas income, risiko,
pengawasan, dan likuidasi. Laba adalah milik entity sebelum dibagikan kepada pemilik.
c. The Fund Theory
Menurut teori yang dekemukakan W.Y.Vatter (1959), ini yang menjadi perhatian
bukan pemilik dan bukan pula perusahaan, tetapi sekelompok aset yang ada dan
kewajiban yang harus ditunaikan yang disebut fund yang masing-masing pos memiliki
aturan dalam penggunaannya. Dengan demikian, teori fund menganggap bahwa unit
usaha merupakan sumber ekonomi (funds) dan kewajiban yang ditetapkan sebagai
pembatasan-pembatasan terhadap penggunaan aset atau fund tersebut.
Dengan demikian kesamaan akuntansinya adalah:
Aset = Pembatasan Aset
Dalam persamaan ini unit akuntansi di definisikan dalam istilah aset. Dan
penggunaan aset ini adalah terbatas. Kewajiban merupakan suatu pembatasan ekonomi
secara hukum terhadap penggunaan aset. Teori Fund ini memusatkan perhatian pada
harta atau asset centered dalam arti kata yang menjadi fokus perhatiannya adalah
penggunaan aset yang dibatasi. Teori ini berorientasi pada Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana. Laporan ini menggambarkan sumber dari mana dana perusahaan dan
ke mana penggunaan dana perusahaan. Umumnya teori ini berlaku untuk organisasi
pemerintahan atau nonprofit (nirlaba).
d. The Enterprise Theory
Sejalan dengan kemajuan sosial dan meningkatnya pertanggung jawaban public oleh
perusahaan, maka konsep teoretis akuntansi juga berubah. Hal ini terbukti dengan
munculnya enterprise theoryini. Sekarang ini perusahaan besar biasanya harus
memperhatikan berbagai kepentiagan khususnya kepentingan masyarakat secara umum.
Stakeholders dalam konsep teori ini yang menjadi pusat perhatian adalah pihak atau
kontestan yang terlibat atau yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan atau entity.Misalnya pemilik, manajemen, masyarakat,
pemerintah, kreditor, viskus, regulator, pegawai, langganan, dan pihak yang
berkepentingan lainnya. Dalam teori ini pihak-pihak ini harus diperhatikan dalam
penyajian informasi keuangannya. Menurut teori ini akuntansi jangan hanya
mementingkan informasi bagi pemilik entity, tetapi juga pihak lainnya yang juga
memberikan kontribusi langsung dan tidak langsung kepada eksistensi dan keberhasilan
suatu perusahaan atau lembaga.Munculnya employee reporting, human resort
accounting, value added reporting, environmentmental accounting, socio-economic
accounting merupakan fenomena yang sejalan dengan teori enterprise ini.
e. Residual Equity Theory
Sebenarnya ini merupakan bagian dari entity theory atau bisa juga disebut sebagai
gabungan antara entity dan proprietory theory. Menurut Andrew Paton (1959) yang
menjadi sorotan itu adalah residual equity bukan semua pemilik, residual equity itu hanya
pemegang saham biasa atau common stockholders. Residual equity dari pemegang saham
umum (common stock) tergambar dari perubahan penilaian aset, laba, laba ditahan dan
perubahan dari pemilik saham lainnya. Diluar common stockholders ini dianggap pihak
luar yang diperlakukan sebagai kreditor. Sehingga rumus kepemilikannya adalah:
Asset – Liabilities – Prefered Equities = Residual Equity
Liabilities dan Preferred stockholders dianggap sebagai specific equities yang
merupakan outsider. Tetapi dalam situasi khusus misalnya dalam hal terjadinya likuidasi,
residual equity adalah kreditor dan pemegang saham preferen karena secara hukum
mereka yang di utamakan pembayarannya dalam hal terjadi likuidasi. Kemungkinanjika
dana tidak cukup pemegang saham biasa akan hilang. Dengan memfokuskan perhatian
pada residual equity maka penyajian informasi untuk pengambilan keputusan akan lebih
mudah dan terfokus untuk kepentingan pihak ini.
f. Commander Theory
Menurut Lois Goldberg (1965), bukan teori entity atau proprietory yang perlu
dijadikan sebagai pusat perhatian atau sebagai pemilik perusahaan atau lembaga, tetapi
cukup melihat commander-nya atau mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang
untuk melakukan kontrol ekonomi atas resorsis yang efektif terhadap suatu lembaga.
Penekanan informasi menurut teori ini adalah pertanggungjawaban atau stewardship.
Bagaimana mereka yang dipercayai mengelola kekayaan yang diamanahkan kepadanya
g. The Investor Theory
Dalam teori yang dikemukakan George Staubus (1961) ini pusat perhatian kita
adalah investor, yaitu mereka yang tergolong pemilik specific equities (kreditor) dan
residual equities (pemegang saham). Sehingga kesamaan akuntansinya adalah: Specific
equities ini dianggap sama dengan kreditor dan pemegang saham preferred stock
sedangkan sisanya adalah pemegang saham biasa. Teori Investor ini hampir sama dengan
residual equity theory hanya saja perbedaannya kalau residual equity theory fokusnya
adalah para investor. Biasanya kebutuhan investor adalah untuk peramalan tentang
kesanggupan perusahaan untuk mendapatkan kas di masa yang akan datang.
Menurut Staubus, kas yang akan di terima investor di masa yang akan datang tergantung
pada:
1. kemampuan perusahaan untuk melakukan pengeluaran kas
2. keinginan manajemen untuk membayar investor
3. prioritas pembayaran terhadap klaim investor.
Sehingga dalam tepri ini peranan laporan arus kas sangat penting untuk memenuhi
kepentingan informasi investor dalam proses pengambilan keputusan.
h. Amanah (Accountability) atau Ibadah Theory
Teori ini beranggapan bahwa Akuntansi atau laporan keuangan harus bias
memenuhi kebutuhan dalam menjelaskan kepada semua pihak bahwa entitas telah
memenuhi atau sejauh mana memenuhi tanggung jawabnya kepada tuhan dan kepada
pihak yang diperintahkan Tuhan sesuai tujuan dan maksud yang ditetapkan syariat. Di
sini laporan keuangan diharapkan dapat menjelaskan informasi tentang
pertanggungjawaban manusia sebagai makhluk yang mendapat amanah dalam mengerti
entitas baik kepada manusia (horizontal) maupun kepada Allah (vertikal). Teori ini masih
dalam tahap perkembangan seiring dengan munculnya entitas yang dikelola secara
syariah. Teori ini yang di pakai Akuntansi Syariah. Sebenarnya hampir sama dengan
enterprice theory, tetapi harus disebut Islamic Enterprice Theory.
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual akuntansi adalah konsep yang menjadi dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi stakholder eksternal. Konsep ini mengidentifikasi tujuan dan
sasaran akuntansi, serta memberikan pedoman tentang jenis, fungsi dan batasan akuntansi
keuangan dan pelaporan keuangan.
Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada logika
penalaran yang menjelaskan realitas yang terjadi menjelaskan apa yang harus dilakukan jika ada
fakta atau fenomena baru.
Kerangka konseptual digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki beberapa tingkatan.
Adapun tujuan kerangka dasar ini dijadikan acuan bagi:
Kerangka konseptual akuntansi terakhir kali diperbaharui pada tahun 2018 dan diterbitkan oleh
International Accounting Standards Board (IASB) atau Dewan Standar Akuntansi Internasional.
Kemudian, kerangka tersebut diadopsi oleh banyak negara termasuk Indonesia.
Financial accounting standards boards (FASB) mendefinisikan ada 4 tujuan yang dapat
diperoleh dari kerangka konseptual yaitu:
Definisi masalah
Menurut pendekatan neraca, aktiva adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki suatu
entitas, di mana sumber daya tersebut merupakan manfaat dalam periode yang akan datang yang
diharapkan menghasilkan arus kas masuk dengan cara langsung atau tidak langsung. Aset juga
dibatasi untuk melayani sumber daya ekonomi yang dimiliki entitas.
Sedangkan menurut pendekatan laba rugi, aktiva tidak hanya mencakup aktiva yang
ditentukan oleh neraca, tetapi semua item yang tidak mewakili sumber daya ekonomi suatu
entitas, namun diperlukan untuk mencocokkan pendapatan.
Jika biaya penerbitan sekuritas diabaikan, definisi aktiva akan memiliki karakteristik
sebagai berikut ini:
1. Aktiva merupakan aliran kas suatu entitas.
2. Memiliki potensi manfaat yang diperoleh entitas.
3. Cara perolehan aset merupakan bagian dari transaksi sekarang atau masa depan
4. Dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aktiva.
Akrual
Akrual adalah proses akuntansi yang mengakui kejadian dan peristiwa non kas pada saat terjadi
transaksi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan beban terkait yang diharapkan akan
diterima atau dibayarkan, biasanya dalam bentuk kas di masa mendatang.
Penangguhan
Penangguhan dalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai kewajiban
dan mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan akan terjadi berdampak
pada masa yang akan datang.
Alokasi
Alokasi adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu sesuai dengan rencana atau
rumus tertentu.
Amortisasi
Amortisasi dalah proses akuntansi untuk dengan cara sistematis memperkecil jumlah tertentu
melalui pembayaran atau penghapusan secara periodik.
Realisasi
Realisasi dalah proses konversi sumber daya dan hak kas menjadi uang. Realisasi paling tepat
digunakan dalam pelaporan akuntansi dan keuangan karena mengacu pada penjualan aktiva
untuk memperoleh sejumlah uang atau klaim atas sejumlah uang.
Pengakuan
Pengakuan adalah proses pencatatan atau pendapatan dalam akun dan laporan keuangan
perusahaan.