Anda di halaman 1dari 2

Lembar Kerja 2 Eksplorasi Konsep

Kepala Sekolah A

Pak Ari adalah salah satu kepala sekolah yang berdedikasi tinggi. akan tetapi beliau punya
karekter yang pemarah dan otoriter. setiap hari ada saja hal yang membuat beliau marah. hal
tersebut membuat suasana di kantor menjadi tegang dan kurang menyenangkan. guru dan
siswa merasa tertekan dengan sikap pak Ari. ketika ada pergantian kurikulum di sekolahnya,
beliau mengajak guru-guru untuk rapat dan menyusun program sekolah. Akan tetapi banyak
guru yang berhalangan hadir untuk mengikuti rapat tersebut dengan berbagai alasan. dari
kejadian tersebut pak Ari merasa tidak dihargai kemudian memanggil guru yang tidak hadir
rapat dan memarahinya. Pak Ari merasa sendirian. ketika ada undangan rapat K3S pak Ari juga
jarang hadir karena merasa kegiatan di K3S tidak penting baginya.

Kepala sekolah tipe B

Pak Lukman adalah kepala sekolah yang mempunyai sifat lemah lembut dan peduli. Jika ada
guru yang tidak masuk pak lukman akan menanyakan kabar dan alasannya sehingga setiap
guru merasa diperdulikan dan diperhatikan oleh atasanya. Pak Lukman selalu mengajak
musyawarah jika terjadi masalah dan ketika ingin menyusun program sekolah. Pak Lukman
juga salah satu ketua organisasi guru didaerahnya. pak Lukman juga sering mengajak guru
untuk berperan aktif di komunita belajar di sekolahnya, contohnya ketika guru-guru membuka
PMM dan menemui kendala, pak Lukman dengan sabar membimbing guru-guru sampai dapat
emnyelesaikan program belajarnya.

Dari study kasus tersebut peserta diminta untuk memetakan karater dari 4 kompetensi yang
ada.

Pemetaan karakter yaitu :

1. Dimensi kompetensi kepribadian


Pak Ari belum bisa memiliki sikap berakhlak mulia disekolah dan menjadi teladan dan
mengendalikan diri sebagai kepala sekolah dilihat dari sikap beliau punya karekter yang
pemarah dan otoriter. setiap hari ada saja hal yang membuat beliau marah. hal tersebut
membuat suasana di kantor menjadi tegang dan kurang menyenangkan. guru dan siswa
merasa tertekan dengan sikap pak Ari.
Pak Lukman memiliki sikap berakhlak mulia disekolah dan menjadi teladan dan
mengendalikan diri sebagai kepala sekolah dilihat dari sikap beliau lemah lembut dan
peduli. Jika ada guru yang tidak masuk pak lukman akan menanyakan kabar dan
alasannya sehingga setiap guru merasa diperdulikan dan diperhatikan oleh atasanya.
2. Dimensi kompetensi sosial
Pak Ari belum bisa bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah dilihat
dari sikap beliau jarang hadir ketika ada undangan rapat K3S karena merasa kegiatan
tersebut tidak penting baginya.
Pak Lukman memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain dilihat dari
sikap beliau sering mengajak guru untuk berperan aktif di komunita belajar di
sekolahnya, contohnya ketika guru-guru membuka PMM dan menemui kendala, pak
Lukman dengan sabar membimbing guru-guru sampai dapat emnyelesaikan program
belajarnya.

3. Dimensi kompetensi kepemimpinan sekolah


Pak Ari belum bisa menciptakan inovasi dalam pembangunan sekolah dilihat dari sikap
beliau ketika ada pergantian kurikulum di sekolahnya, beliau mengajak guru-guru untuk
rapat dan menyusun program sekolah. Akan tetapi banyak guru yang berhalangan hadir
untuk mengikuti rapat tersebut dengan berbagai alasan. dari kejadian tersebut pak Ari
merasa tidak dihargai kemudian memanggil guru yang tidak hadir rapat dan
memarahinya. Pak Ari merasa sendirian.
Pak Lukman bisa menciptakan inovasi dalam pembanguna sekolah dilihat dari sikap
beliau selalu mengajak musyawarah jika terjadi masalah dan ketika ingin menyusun
program sekolah.
4. Dimensi kewirausahaan
Pak Ari belum bisa berkomunikasi dengan efektif dan memanajemen waktu dengan baik
dilihat dari sikap beliau memarahi guru yang berhalangan hadir untuk mengikuti rapat
tersebut dengan berbagai alasan karena merasa tidak dihargai sementara beliau tidak
mendegrakan terlebih dahulu alasan para guru berperilaku demikian
Pak Lukman bisa berkomunikasi dengan efektif dan memanajemen waktu dengan baik
dilihat dari sikap beliau Jika ada guru yang tidak masuk pak lukman akan menanyakan
kabar dan alasannya sehingga setiap guru merasa diperdulikan dan diperhatikan oleh
atasanya.

Anda mungkin juga menyukai