Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN EBN

PERBANDINGAN WAKTU DALAM DEFLATION BAND


SETELAH CORONARY INTERVENTION MELALUI
RADIAL ARTERY

Oleh:

OLIVIA ESTRELLA YANA (R015231001)


KHOIRUL ANAM (R015231006)
ASWEDI WINARDI (R015231007)

PRESEPTOR INSTITUSI PRESEPTOR KLINIK

SYAHRUL NINGRAT S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB SYAHRANI SAID, S.Kep., Ns., M.Kep,Sp.KV

PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
A. Latar Belakang
Angiografi koroner dengan atau tanpa intervensi koroner perkutan merupakan
penatalaksanaan pasien dengan penyakit arteri koroner (Landes et al., 2018) . Pilihan
akses perifer yang dapat digunakan dalam prosedur angiografi koroner (Coronary
Angiography) yaitu dapat melalui arteri femoral, arteri radial, atau arteri brachial
(Bernat et al., 2019)
. Intervensi koroner semakin banyak dilakukan melalui jalur radial
dibandingkan femoral karena tingkat komplikasi yang lebih rendah
(Al Riyami et al., 2020)
. Akses Komplikasi angiografi koroner melalui arteri radial jarang terjadi karena
tidak adanya saraf atau pembuluh darah utama yang berdekatan dengan arteri radial.
Namun demikian perawat harus menyadari bahwa komplikasi berikut ini masih mungkin
terjadi seperti : perdarahan hematom, pseudoaneurisma, AV fistula, oklusi arteri radial,
sindrom kompartemen, dan infeksi (Landes et al., 2018) . Pada tahun 2015 di Inggris,
80% prosedur koroner dilakukan melalui jalur radial (Ratib et al., 2015) . Pendekatan
radial dikaitkan dengan risiko perdarahan yang lebih rendah dan memungkinkan
mobilisasi pasien segera setelah prosedur dan dengan demikian secara signifikan
mengurangi lama rawat inap di rumah sakit (Brener et al., 2017) . Oleh karena itu telah
terbukti lebih hemat biaya dan dikaitkan dengan hasil yang lebih baik terutama pada
sindrom koroner akut (ACS) (Andò & Capodanno, 2015) . Dibandingkan dengan akses
femoral, arteri radialis adalah jalur akses utama untuk semua kasus yang sering
digunakan di ruangan catlab RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar (RSWS).
Setelah angiografi koroner selesai dilakukan, prosedur hemostasis segera
dilakukan setelah pelepasan sheath kateter. Hemostasis adalah suatu proses
penghentian perdarahan secara spontan sebagai respons terhadap pembuluh darah
yang rusak. Pencapaian hemostasis ini dilakukan dengan teknik kompresi atau
memberikan tekanan eksternal pada arteri radial yang menjadi akses vaskular. Proses
kompresi dilakukan secara manual dengan pemberian tekanan langsung, ataupun
menggunakan alat kompresi. Alat kompresi yang digunakan bekerja secara unilateral
dengan tetap mempertahankan aliran darah vena (venous blood flow) dan aliran darah
bagian distal (distal blood flow) (Nugraha, 2016) .
Terdapat beberapa alat hemostasis untuk arteri radial termasuk tekanan manual
dan perban tekanan atau band kompresi seperti TR-band (Terumo Inc., Tokyo, Jepang),
RADstat (Merit Medical Systems, South Jordan, UT, USA), perangkat heliks (Vascular
Perspectives, London, UK) dan lain-lain. Salah satu komplikasi penggunaan rute radial
adalah potensi oklusi arteri radial, yang akan membatasi penggunaan rute ini secara
berulang (Rashid et al., 2016) . Metode hemostasis paten, di mana hemostasis dicapai
sambil mempertahankan patensi arteri radialis telah terbukti mengurangi risiko oklusi
arteri radial (Pancholy et al., 2016) . Penggunaan band kompresi membantu memastikan
bahwa perawat menggunakan hemostasis paten.
Penggunaan band kompresi digunakan untuk mencapai hemostasis setelah
pelepasan selubung. Alat ini melibatkan penggembungan balon kecil yang menekan
arteri. Balon ini kemudian mengempis seiring berjalannya waktu. Meskipun TR band
digunakan secara luas, tidak ada protokol standar yang tersedia untuk deflasi band
yang aman dan institusi yang berbeda menggunakan protokol berbeda yang dihasilkan
secara local. Di ruangan catlab RSWS pelepasan band kompresi dilakukan 1 jam atau 2
jam. Oleh karena itu, kami akan menerapkan EBN perbandingan waktu dalam deflation
band setelah coronary intervention melalui radial artery.
B. Tekhnik Pencarian EBN
Dalam pencarian literatur untuk penerapan Evidence Based Nursing (EBN)
terhadap perbandingan waktu dalam deflation band setelah coronary intervention melalui
radial artery. Sehingga pencarian dilakukakan pada beberapa databesed yaitu PubMed,
Science Direct, Google Schoolar dengan memasukkan beberapa kata kunci yang
dikombinasikan dengan kata AND atau OR dengan memilih rentang waktu publikasi 10
tahun terakhir, full text. Penentuan awal dengan menetukan topik dan menyusun
pertanyaan berdasarkan PICOT yang terdiri dari Populasi (P), intervensi (I), comparison
(C), dan Outcome (O). Sehingga kata kunci yang dimasukkan dalam pencarian
didasarkan pada data base dngan MeSH Term dan tiltle/abstract

Komponen PICO
P Coronary intervention OR transradial access OR Radial artery
OR TRA for coronary angiography OR PCI
I Timing OR long-duration OR short-duration
C 2-hour hemostasis duration
O Radial artery occlusion (RAO) within 24 hours OR access site
hematoma OR rebleeding.

C. Hasil dan Pembahasan


Dari pencarian databased, kami menemukan 3 artikel yang berhubungan
dengan judul EBN yang akan kami terapkan
(Al Riyami et al., 2020; Krishnamoorthy et al., 2020; Maqsood et al., 2023)
.
Studi menunjukan rata-rata pelepasan band adalah 62,7 menit secara
keseluruhan (PCI t = 79,2 menit, CA t = 46,2 menit) dengan 80% (n = 670) kasus yang
tercatat tidak mengalami komplikasi. Secara keseluruhan, 20% dari PCI (n=27) dan
21,2% dari CA (n=124) tercatat mengalami kejadian perdarahan mulai dari hematoma
atau memar kecil hingga besar. Insiden keseluruhan dari hematoma atau memar yang
besar adalah 0,8% (n=6). Tidak ada kasus oklusi arteri radial yang terdokumentasi
dalam kumpulan data kami (Krishnamoorthy et al., 2020) . Adapun hasil penelitian
lainnya adalah, Jika dibandingkan dengan durasi referensi 2 jam, terdapat risiko
hematoma lokasi akses yang secara signifikan lebih tinggi dengan durasi 90 menit
(rasio odds, 2,39 [95% CI, 1,40-4,06]) dan <90 menit (rasio odds, 3,61 [95% CI, 1,79-
7,29]), namun tidak demikian halnya dengan durasi 2 hingga 4 jam. Jika dibandingkan
dengan referensi 2 jam, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rebleeding situs
akses atau RAO dengan durasi yang lebih pendek atau lebih lama, tetapi estimasi titik
mendukung durasi yang lebih lama untuk rebleeding situs akses dan durasi yang lebih
pendek untuk RAO. Durasi <90 menit dan 90 menit menduduki peringkat 1 dan durasi 2
jam menduduki peringkat 2 sebagai durasi yang paling efektif, sedangkan durasi 2 jam
menduduki peringkat 1 dan 2 hingga 4 jam menduduki peringkat 2 sebagai durasi yang
paling aman (Maqsood et al., 2023) . Sementara itu, bukti lainnya adalah protokol inisiasi
deflasi TR band yang ditunda diikuti dengan deflasi cepat dikaitkan dengan waktu yang
lebih rendah untuk melepas pita tanpa peningkatan komplikasi perdarahan atau
kepuasan pasien. Namun, staf lebih menyukai interval yang lebih lama antara deflasi
(Al Riyami et al., 2020)
.
Dalam analisis 10 RCT yang melibatkan 4911 pasien, jika dibandingkan dengan
referensi durasi hemostasis 2 jam, durasi yang lebih pendek secara signifikan
meningkatkan risiko hematoma di lokasi akses. Meskipun tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik pada RAO dan perdarahan ulang di lokasi akses, secara
umum, estimasi titik lebih menyukai durasi yang lebih pendek untuk RAO dan durasi
yang lebih lama untuk perdarahan ulang. Durasi <90 menit dan 90 menit menduduki
peringkat 1 dan durasi 2 jam menduduki peringkat 2 sebagai hasil yang paling
berkhasiat (dengan risiko RAO yang lebih rendah), sedangkan durasi 2 jam menduduki
peringkat 1 dan 2 hingga 4 jam (2-4 jam) menduduki peringkat 2 sebagai durasi yang
paling aman untuk hasil keamanan primer (hematoma di lokasi akses). Plot klaster
untuk hasil efikasi dan keamanan gabungan menunjukkan bahwa keseimbangan
optimal untuk efikasi dan keamanan dicapai pada durasi 2 jam (Maqsood et al., 2023) .
TR-band mungkin merupakan salah satu perangkat kompresi yang paling umum
digunakan setelah prosedur koroner melalui jalur radial. Namun, seperti disebutkan
sebelumnya, tidak ada protokol yang jelas untuk menghentikan penggunaan band ini
(Al Riyami et al., 2020)
. Ada berbagai protokol yang telah dilaporkan, termasuk protokol
akselerasi dan protokol standar serta protokol yang bersifat individual sesuai obat yang
diberikan selama prosedur, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa protokol
akselerasi aman dengan komplikasi perdarahan yang sebanding (Al Riyami et al., 2020)
Protokol inisiasi deflasi pita TR yang terlambat diikuti dengan deflasi yang sering
dikaitkan dengan pelepasan pita yang lebih cepat dibandingkan dengan inisiasi awal
dengan deflasi yang lebih jarang. Hal ini dapat dijelaskan dengan hemostasis yang lebih
baik dengan kompresi yang lebih lama sehingga menghasilkan pelepasan yang lebih
cepat setelah deflasi dimulai. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan kompresi
lengkap setidaknya 90-120 menit sebelum deflasi dikaitkan dengan pelepasan pita yang
lebih cepat (Pancholy et al., 2016) .
Ada banyak manfaat dari waktu pelepasan pita yang lebih singkat. Bagi pasien,
semakin cepat tali pengikat dilepas, semakin sedikit rasa tidak nyaman yang mereka
rasakan dan semakin cepat pula mereka dapat dilepas. Namun, dalam suatu penelitian
skor kepuasan pasien sama pada kedua kelompok. Waktu pelepasan pita yang lebih
pendek juga lebih disukai karena telah terbukti berhubungan dengan insiden oklusi
arteri radialis yang lebih rendah (Al Riyami et al., 2020) .
D. Kesimpulan
Waktu pelepasan band yang dipercepat dapat dibenarkan tetapi dengan
pertimbangan yang cermat dalam hal menerima risiko komplikasi perdarahan ringan.
Pada pasien yang menjalani akses transradial untuk angiografi koroner atau intervensi,
durasi hemostasis selama 2 jam menawarkan keseimbangan terbaik untuk efektivitas
(pencegahan RAO) dan keamanan (pencegahan hematoma/pendarahan di lokasi
akses).
Table 1. Sintesis Grid

Study and Waktu pelepasan Band Sampel dan


Tujuan Desain Hasil
Country Instrumen
Untuk mempertimbangkan waktu Analisis Kebijakan departemen di 730 kasus hemostasis Waktu rata-rata pelepasan band adalah 62,7
yang
(Krishnamoorthy optimal
et al., 2020)dalam pengangkatan retrospektif Rumah Sakit adalah trans-radial (CA n = menit secara keseluruhan (PCI t = 79,2 menit,
, TR band pada pasien yang waktu pelepasan TR band 590, PCI n = 140) CA t = 46,2 menit) dengan 80% (n = 670)
Australia menjalani coronary artery kurang dari 120 menit. dengan pendekatan kasus yang tercatat tidak mengalami
catheterisation (CA) atau arteri radial pada komplikasi. Secara keseluruhan, 20% dari PCI
percutaneous coronary intervention kateterisasi jantung (n=27) dan 21,2% dari CA (n=124) tercatat
(PCI). dianalisis berdasarkan mengalami kejadian perdarahan mulai dari
waktu band dan hasil, hematoma atau memar kecil hingga besar.
termasuk komplikasi Insiden keseluruhan dari hematoma atau
perdarahan pada memar yang besar adalah 0,8% (n=6). Tidak
pasien. ada kasus oklusi arteri radial yang
terdokumentasi dalam kumpulan data kami.

Waktu pelepasan band yang dipercepat dapat


dibenarkan tetapi dengan pertimbangan yang
cermat dalam hal menerima risiko komplikasi
perdarahan ringan.
Untuk mengevaluasi kemanjuran Meta-analysis Database PubMed, Dari 10 uji klinis Jika dibandingkan dengan durasi referensi 2
(Maqsood et al., 2023)
, dan keamanan durasi hemostasis of Randomized EMBASE, dan acak yang jam, terdapat risiko hematoma lokasi akses
New York banding transradial yang bervariasi Trials clinicaltrials.gov dicari melibatkan 4911 yang secara signifikan lebih tinggi dengan
dengan mengacu pada durasi yang untuk uji klinis acak pasien. durasi 90 menit (rasio odds, 2,39 [95% CI,
umum digunakan yaitu 2 jam, serta dengan durasi yang 1,40-4,06]) dan <90 menit (rasio odds, 3,61
Menggunakan
menentukan dampak dari berbagai berbeda (<90 menit, 90 [95% CI, 1,79-7,29]), namun tidak demikian
durasi terhadap hasil individu. menit, 2 jam, dan 2-4
Pedoman Preferred halnya dengan durasi 2 hingga 4 jam. Jika
jam) dari hemostasis Reporting Items for dibandingkan dengan referensi 2 jam, tidak ada
banding Systematic Reviews perbedaan yang signifikan dalam rebleeding
and Meta-Analyses situs akses atau RAO dengan durasi yang lebih
guidelines pendek atau lebih lama, tetapi estimasi titik
mendukung durasi yang lebih lama untuk
rebleeding situs akses dan durasi yang lebih
pendek untuk RAO. Durasi <90 menit dan 90
menit menduduki peringkat 1 dan durasi 2 jam
menduduki peringkat 2 sebagai durasi yang
paling efektif, sedangkan durasi 2 jam
menduduki peringkat 1 dan 2 hingga 4 jam
menduduki peringkat 2 sebagai durasi yang
paling aman.

Pada pasien yang menjalani akses transradial


untuk angiografi koroner atau intervensi,
durasi hemostasis selama 2 jam menawarkan
keseimbangan terbaik untuk efektivitas
(pencegahan RAO) dan keamanan
(pencegahan hematoma/pendarahan di lokasi
akses).
Untuk membandingkan dua Article Review Protokol 1 melibatkan 174 pasien Protokol 2 (n 1/4 84) dikaitkan dengan waktu
(Al Riyami et al., 2020)
, protokol (deflasi awal dengan pengeluaran 2 ml udara yang secara signifikan lebih rendah untuk
Oman interval yang lebih panjang vs mulai 1 jam setelah Kepuasan pasien dan pengangkatan TR band dibandingkan dengan
deflasi akhir dengan interval yang pelepasan selubung dan staf diukur dengan protokol 1 (n 1/4 90; 201 ± 43 menit vs 274 ±
lebih kecil) dalam hal total waktu 54 menit; p <0,001). Tidak ada perbedaan
kemudian pengeluaran skala analog visual.
untuk melepas band dan dalam komplikasi seperti perdarahan atau
komplikasi, serta kepuasan pasien
2 ml setiap 30 menit pembentukan hematoma antara kedua
dan staf. hingga pita terlepas. kelompok. Kepuasan pasien sama antara kedua
Protokol 2 melibatkan kelompok. Namun, staf lebih menyukai
pembuangan 4 ml udara protokol 1 (p 1/4 0,01).
2 jam setelah pelepasan Protokol inisiasi deflasi TR band yang ditunda
selubung dan kemudian diikuti dengan deflasi cepat dikaitkan dengan
4 ml udara lebih lanjut waktu yang lebih rendah untuk melepas pita
setiap 15 menit sampai tanpa peningkatan komplikasi perdarahan atau
pita terlepas. kepuasan pasien. Namun, staf lebih menyukai
interval yang lebih lama antara deflasi.
REFERENSI
Al Riyami, H., Al Riyami, A., & Nadar, S. K. (2020). Comparison between two protocols for deflation of the
TR band following coronary procedures via the radial route. Journal of the Saudi Heart Association,
32(1). https://doi.org/10.37616/2212-5043.1009

Andò, G., & Capodanno, D. (2015). Radial Versus Femoral Access in Invasively Managed Patients With
Acute Coronary Syndrome. Annals of Internal Medicine, 163(12), 932–940.
https://doi.org/10.7326/M15-1277

Bernat, I., Aminian, A., Pancholy, S., Mamas, M., Gaudino, M., Nolan, J., Gilchrist, I. C., Saito, S., Hahalis, G.
N., Ziakas, A., Louvard, Y., Montalescot, G., Sgueglia, G. A., van Leeuwen, M. A. H., Babunashvili, A.
M., Valgimigli, M., Rao, S. V., & Bertrand, O. F. (2019). Best Practices for the Prevention of Radial
Artery Occlusion After Transradial Diagnostic Angiography and Intervention. JACC: Cardiovascular
Interventions, 12(22), 2235–2246. https://doi.org/10.1016/j.jcin.2019.07.043

Brener, M. I., Bush, A., Miller, J. M., & Hasan, R. K. (2017). Influence of radial versus femoral access site on
coronary angiography and intervention outcomes: A systematic review and meta‐analysis.
Catheterization and Cardiovascular Interventions, 90(7), 1093–1104.
https://doi.org/10.1002/ccd.27043

Krishnamoorthy, R., Norman, S., Mohd Zaki, N., David, T., Lee, A., Shetty, P., Nguyen-Dang, T., Danson, E.,
& Yeung, A. (2020). 865 Outcomes With Accelerated TR Band Removal Time for Trans-Radial Cardiac
Catheterisation. Heart, Lung and Circulation, 29, S425–S426.
https://doi.org/10.1016/j.hlc.2020.09.872

Landes, U., Bental, T., Levi, A., Assali, A., Vaknin‐Assa, H., Lev, E. I., Rechavia, E., Greenberg, G., Orvin, K., &
Kornowski, R. (2018). Temporal trends in percutaneous coronary interventions thru the drug eluting
stent era: Insights from 18,641 procedures performed over 12‐year period. Catheterization and
Cardiovascular Interventions, 92(4). https://doi.org/10.1002/ccd.27375

Maqsood, M. H., Pancholy, S., Tuozzo, K. A., Moskowitz, N., Rao, S. V., & Bangalore, S. (2023). Optimal
Hemostatic Band Duration After Transradial Angiography or Intervention: Insights From a Mixed
Treatment Comparison Meta-Analysis of Randomized Trials. Circulation: Cardiovascular
Interventions, 16(2). https://doi.org/10.1161/CIRCINTERVENTIONS.122.012781

Nugraha, A. D. (2016). Perbedaan Hemostasis Menggunakan Stepty P Pada Arteri Radial Selama 4 Jam Dan
6 Jam Terhadap Kejadian Perdarahan Dan Hematom Pada Pasien Pasca Angiografi Koroner Di Rs
Khusus Jantung Binawaluya Jakarta. Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pancholy, S. B., Bernat, I., Bertrand, O. F., & Patel, T. M. (2016). Prevention of Radial Artery Occlusion
After Transradial Catheterization. JACC: Cardiovascular Interventions, 9(19), 1992–1999.
https://doi.org/10.1016/j.jcin.2016.07.020

Rashid, M., Kwok, C. S., Pancholy, S., Chugh, S., Kedev, S. A., Bernat, I., Ratib, K., Large, A., Fraser, D.,
Nolan, J., & Mamas, M. A. (2016). Radial Artery Occlusion After Transradial Interventions: A
Systematic Review and Meta‐Analysis. Journal of the American Heart Association, 5(1).
https://doi.org/10.1161/JAHA.115.002686
Ratib, K., Mamas, M. A., Anderson, S. G., Bhatia, G., Routledge, H., De Belder, M., Ludman, P. F., Fraser, D.,
& Nolan, J. (2015). Access Site Practice and Procedural Outcomes in Relation to Clinical Presentation
in 439,947 Patients Undergoing Percutaneous Coronary Intervention in the United Kingdom. JACC:
Cardiovascular Interventions, 8(1), 20–29. https://doi.org/10.1016/j.jcin.2014.06.026

Anda mungkin juga menyukai