MAKALAH Wafiq Aisah
MAKALAH Wafiq Aisah
MENGURUS JENAZAH
Disusun oleh:
Wafiq Aisah
XII MPLB 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah individu dengan judul "Mengurus
Jenazah". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran agama islam dengan
menguburkan.
Kami berharap makalah ini dapat selain untuk memenuhi tugas agama islam adalah
sebagai sebagai bacaan alternative bagi para pembaca agar dapat lebih memahami khususnya
dalam pengurus jenazah. Oleh karna itu, kritik dan saran dari pembaca dibutuhkan agar
penyusunan makalah selanjutnya lebih baik lagi semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
WAFIQ AISAH
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I .........................................................................................................................................
Tata cara memandikan jenazah perempuan penting diketahui oleh umat Islam. Terlebih,
memandikan jenazah termasuk ke dalam kewajiban bagi kaum muslimin terhadap sesamanya
yang meninggal dunia sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang berbunyi,
"Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam." Beliau bersabda, "(1) Apabila engkau
undangannya; (3) Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) Apabila
dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan 'alhamdulillah'), doakanlah dia (dengan
mengucapkan 'yarhamukallah'); (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) Apabila dia
Ibnu Rusyd melalui bukunya yang berjudul Bidayatul wa Nihayatul Muqtashid terjemahan
Al-Mas'udah menyebut bahwa hukum memandikan jenazah ialah fardhu kifayah. Artinya,
jika ada cukup orang yang memandikan jenazah maka kewajibannya gugur.
Jenazah harus dimandikan dengan yang sejenis, apabila perempuan maka harus dimandikan
oleh perempuan pla. Dikutip dari buku Keutamaan Menjenguk Orang Sakit dan Tata Cara
Mengurus Jenazah karya Tgk Husnan M Thaib, ibu dan suami berhak memandikan jenazah
perempuan.
Terkait kebolehan suami memandikan jenazah istri ini merujuk pada pendapat mazhab
Syafi'i, Maliki dan Hambali. Sebaliknya, mazhab Hanafi berpendapat suami tidak boleh
memandikan sang istri karena lepas dari perlindungannya setelah meninggal dunia.
Mengutip buku Tata Cara Mengurus Jenazah oleh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al
Jarullah, berikut tata cara memandikan jenazah perempuan.
"Rasulullah SAW bersabda ketika putrinya (Zainab) meninggal: "Mulailah dengan anggota
Mengangkat kepala jenazah hingga mendekati posisi duduk. Setelah itu, urutlah perut jenazah
Pastikan menyiram air yang cukup agar kotoran dapat dibersihkan dengan baik. Petugas yang
memandikan jenazah perlu membungkus tangan mereka dengan kain dan membersihkan
Artinya: "Aku berniat untuk memandikan mayat perempuan ini karena Allah Ta'ala."
Setelah membaca niat memandikan jenazah, wudhukan mereka seperti akan melaksanakan
salat, kecuali berkumur dan istinsyaq (menghirup air hidung). Kedua hal tersebut diganti
dengan menggosok gigi dan lubang hidung jenazah menggunakan jari yang dibungkus kain
basah.
punggung kanan, dada sebelah kanan, pinggang kanan, paha kanan, betis kanan, dan seluruh
kaki kanan. Setelah itu, jenazah di balik ke sisi kiri dan bagian punggung kanan dibasuh.
Kemudian, mandikan bagian kiri tubuh jenazah dengan cara yang sama dan basuh bagian
Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 lembar kain, yang terdiri dari:
1. Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib.
Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain
kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus.
2. Tutup bagian lubang-lubang dalam tubuh yang masih mungkin mengeluarkan kotoran
dengan kapas.
9. Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki dan atas kepala dengan tali pengikat yang telah
disiapkan.
Secara umum, tata cara sholat untuk jenazah perempuan sama saja dengan jenazah laki-laki,
ُاَص ِّلى َع َلى َهِذِه اْلَم ِّيَتِة َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض ِك َفاَيِة ِاَم اًم ا| َم ْأُم ْو ًم اِ ِهلل َتَع اَلى
Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi
ta'ala
Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai
Doa ini dibaca setelah Takbir ke-2 setelah membaca sholawat Nabi.
Artinya: "ya allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."
َالّٰل ُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َأْج َر َها َو َال َتْفِتَّنا َبْعَدَها َو اْغ ِفْر َلَنا َو َلَها
Bacaan latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba'daha waghfirlana walaha
Artinya:
"Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau
Itu tadi syarat dan tata cara sholat jenazah umat Islam. Dalam pengerjaannya, sholat jenazah
tidak didahului oleh azan dan iqomah, serta tidak melakukan gerakan rukuk dan sujud.
Tata cara menguburkan jenazah perlu diketahui ketika muslim meninggal dan dilakukan
setelah jenazah selesai dimandikan, dikafani, dan disalatkan. Proses menguburkan jenazah
bisa dianggap sebagai tahap terakhir dari rangkaian proses perawatan dan pengurusan
jenazah.
Dikutip dari buku Terjemah dan Fadhilah Majmu' Syarif oleh Ustaz Rusdianto, menguburkan
jenazah bahkan diketahui sebagai salah satu perkara ibadah yang disyariatkan oleh agama
Islam. Allah SWT menjelaskan mengenai perihal ini melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an
Artinya: "Bukankah Kami menjadikan bumi sebagai (tempat) berkumpul bagi yang (masih)
Rasulullah SAW pernah mencontohkan tata cara menguburkan jenazah sesuai sunnah. Salah
َفُقوُلوا ِبْس ِم ِهَّللا َو َع َلى ِم َّلِة َر ُسوِل ِهَّللا (َر َو اُه، ِإَذ ا َو َض ْع ُتْم َم ْو َتاُك ْم ِفي اْلَقْبِر: َع ِن اْبِن ُع َم َر َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل
)َأْح َم ُد.
Artinya: "Ibnu Umar Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: "Jika
Setelah mengetahui landasan dalil dari menguburkan jenazah, berikut ini adalah tata cara
menguburkan jenazah seperti yang dilansir dari buku Panduan Praktis Shalat Jenazah dan
Perawatan Jenazah yang disusun oleh Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia.
1. Meletakkan jenazah di sisi lubang atau liang kubur yang menghadap kiblat, kemudian
diletakkan papan kayu dengan posisi sedikit miring. Hal ini bertujuan agar jenazah tidak
2. Menempatkan jenazah dengan memasukkan kepala dari arah kaki kuburan atau dari posisi
selatan.
3. Posisi jenazah adalah miring ke kanan, menghadap kiblat, dengan tubuh yang ditopang
menggunakan batu pipih atau papan kayu. Tujuannya adalah agar jenazah tidak terlentang.
4. Para ulama menyarankan untuk menempatkan sedikit tanah di bawah pipi jenazah sebelah
" الَّلُهَّم اْفَتْح َأْبَو اَب الَّس َم اِء ِلُروِح ِه َو َأْك ِر ْم ُنُزَلُه َو َو ِّسْع َم ْدَخ َلُه َو َو ِّسْع َلُه ِفي َقْبِر ِه، ُس َّنِة َر ُسوِل ِهللا/"ِبْس ِم ِهللا َو َع َلى ِم َّلِة
Artinya: "Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah, bukalah pintu-pintu langit
untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, dan lapangkanlah
alam kuburnya."
6. Khusus untuk jenazah perempuan, disarankan untuk membentangkan kain di atas kubur
saat dimasukkan ke dalam liang kubur. Namun, bagi jenazah laki-laki, hal ini tidak
dianjurkan.
7. Untuk jenazah perempuan, sebaiknya yang mengurus adalah laki-laki yang tidak dalam
keadaan junub atau tidak melakukan hubungan intim dengan istri pada malam sebelumnya.
8. Setelah jenazah ditempatkan di lubang kubur, disarankan untuk menaburkan tanah tiga kali
dari arah kepala jenazah, kemudian baru menutupi dengan tanah secara menyeluruh.
9. Setelah selesai menguburkan jenazah, disarankan untuk membaca doa sebanyak tiga kali,
antara lain:
Lalu membaca,
الَّلُهَّم َثـــبِّــــْتُه
* Kedalaman Lubang
Lubang kubur harus cukup dalam, setinggi orang yang berdiri di dalamnya dengan tangan
terentang ke atas. Lebar lubang harus sekitar satu hasta lebih satu jengkal, atau sekitar 50 cm.
Lubang kubur yang cukup dalam bertujuan untuk mencegah bau yang tidak sedap dari
jenazah yang mungkin tercium saat terjadi proses pembusukan. Selain itu, ini juga untuk
* Bentuk Lubang
Panjang lubang harus mencukupi untuk menampung jenazah dengan melebihi tinggi
badannya. Jika tanahnya keras, disarankan untuk membuat liang lahat di dinding lubang
kubur.
Liang lahat adalah lubang yang dibuat di dinding kubur yang menghadap ke arah kiblat.
Ukurannya cukup untuk meletakkan jenazah di dalamnya. Jenazah diletakkan di liang lahat
tersebut dan ditutup dengan batu pipih, meskipun di Indonesia seringkali digunakan papan
Selain itu, bila seseorang yang meninggal dunia adalah seorang muslim, disarankan agar
jenazahnya dikuburkan di pemakaman yang khusus untuk muslim. Namun, jika pemakaman
tersebut tidak tersedia atau waktu yang terbatas, maka bisa dikuburkan di tempat lain tanpa
masalah.
Disarankan pula untuk menghindari waktu penguburan jenazah pada saat matahari terbit
hingga naik, saat matahari berada di puncak, dan saat matahari hampir terbenam atau sudah
terbenam. Sekian adalah pembahasan mengenai tata cara menguburkan jenazah. Semoga
tulisan kali ini dapat membantu, lebih khususnya dalam menyiapkan penguburan saudara
muslim kita.