JUDUL :
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURWINDA MASIKOME
KELAS : 12 ( DUA BELAS )
i
KATA PENGANTAR
penulis
ii
DAFTAR ISI
3.Tujuan .................................................................................................................... 2
1.Kesimpulan ............................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
1
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dijelaskan di atas maka rumusan makalah dalam
makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Dari khilafah
2. Bagaimana Sejarah Khilafah
3. Pengertian Sumber Hukum Islam
4. Macam-macam Sumber Hukum Islam
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diatas maka terdapat beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertin dari Khilafah
2. Untuk mengetahui Sejarah Khilafah
3. Untuk mengetahui pengertian daripada Sumber Hukum Islam
4. Untuk mengetahui apa saja Sumber dari Hukum Islam
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Khilafah
Khilafah didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum
muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke
seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam
atau Amirul Mukminin. Misalnya ketika Khalifahnya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq beliau
dikenal dengan sebutan Khalifatu ArRasulillah (penggantinya Nabi Muhammad), ketika
Khalifah Umar bin Khattab beliau disebut Amirul Mukminin (pemimpinnya orang beriman),
dan ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib beliau disebut Imam Ali.
Kata khilafat diturunkan dari kata Khalafa, yang berarti seseorang yang menggantikan
orang lain sebagai penggantinya.
Khilafah menurut Ibn Khaldun adalah tanggung jawab umum yang di kehendaki oleh
peraturan syari‟at untuk mewujudkan kemaslahatan dunia dan akhirat bagi umat dengan
merujuk kepada karena kemaslahatan akhirat adalah tujuan akhir, maka kemaslahatan dunia
seluruhnya harus berpedoman kepada syari‟at. Hakikatnya, sebagai pengganti fungsi pembuat
syari‟at (Raasulullah SAW) dalam memelihara urusan agama dan mengatur politik
keduniaan. Menurut istilah, dan dalam kenyataan sejarah, khalifah adalah pemmimpin yang
menggantikan nabi dalam tanggung jawab umum terhadap pengikut agama ini untuk
membuat manusia tetap mengikuti undang-undangnya yang mempersamakan orang lemah,
orang kuat, orang mulia dan orang hina di depan kebenaran sebagai khalifah Rasul dalam
memelihara agama dan mengatur dunia.
3
Kepemimpnan umum dalam urusan agama dan dunia. Dengan kata lain, yaitu kepemimpinan
umum bagi umat islam secara keseluruhan di dunia, untuk menegakkan hukum-hukum syara‟
dan mengemban dakwah islam ke seluruh penjuru dunia”.
B. Sejarah Khilafah
Khilafah mempunyai sejarah yang panjang dan penting di dunia islam. Sebagai telah
di sebut, institusi khilafah. Muncul sejak Abu Bakar terpilih sebagai khalifah Rasul dan
berlanjut pada masa Umar, Usman dan Ali. Kemudian terbentuk pula khilafah Bani Umayah
di Damaskus dan Spanyol, khilafah Bani Abbasiah di Baghdad, khilafah Fatimiyah di Mesir,
khilafah Turki Usmani di Istanbul. Yang tersebut terakhir di pandang sebagai khilafah dan
pemerintahan islam sedunia. Terbentuknya khilafah-khilafah tersebut sekaligus telah
mengubah sistem dan bentuk pemerintahan dari sistem musyawarah pada masa Khulafa Al-
Rasyidin kepada sistem dan bentuk dinasti dan monarki.
Pemerintahan moedel khilafah ini tidak dapat di pertahankan eksistensinya oleh umat
islam. Ia berakhir tanggal 3 maret 1924 setelah pembentukan negara nasional sekuler republik
turki pada oktober 1923 oleh mustafa kemal attaturk. Sejak itu institusi khilafah yang di
pandang sebagai supremasi politik dan simbol kesatuan umat islam telah lenyap.
Kaum muslimin menngetahui bahwa khalifah pertama dalam sejarah islam adalah
Abu Bakar R.A akan tetapi mayoriti kaum muslimin saat ini, tidak mengetahui bahwa sulthan
4
Abdul Majid II adalah khalifah terakhir yang di miliki umat islam. “Runtuhnya daulah
khilafah islamiyyah akibat konsfirasi Mustafa Kamal yang menghancurkansistem khilafah
Utsmaniyyah. Tragedi ini terjadi pada tanggal 27 Rajab 1342 H”.
Dalam sejarah kaum muslimin sehingga hari ini, pemerintah islam di bawah institusi
khilafah islamiah pernah di pimpin oleh 104 khalifah. Mereka (para khalifah) terdiri dari 5
orang khalifah dari Khulafaur Rasyidin, 14 khalifah dari dinasti Umayyah, 18 khalifah dari
dinasti „Abbasiyyah, di ikuti dari bani Buwaih 8 orang khalifah, dan dari bani Saljuk 11
orang khalifah”.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia sumber adalah asal sesuatu. Pada hakekatnya
yang dimaksud dengan sumber hukum adalah tempat kita dapat menemukan atau menggali
hukumnya. Sumber hukum Islam adalah asal (tempat pengambilan) hukum Islam. Sumber
hukum Islam disebut juga dengan istilah dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam atau
dasar hukum Islam.
Kata „sumber‟ dalam hukum fiqh adalah terjemah dari lafadz رداص م- دص م, lafadz tersebut
terdapat dalam sebagian literatur kontemporer sebagai ganti dari sebutan dalil ( ) لي لد الatau
lengkapnya “ al-adillah syar’iyyah-al islāmiyyah” (الٍيةQQٍع ة اإلسQ)األدنة انشس. Sedangkan dalam
literatur klasik, biasanya yang digunakan adalah kata dalil atau adillāh syar’iyyāh, dan tidak
pernah kata “ mashadir al-ahkām al-syar’iyyah” ( ) ةي عرش ال ماك ح ألا رداص م. Mereka yang
menggunakan kata māshādir sebagai ganti al-adillah beranggapan bahwa kedua kata tersebut
memiliki arti yang sama.
Bila dilihat secara kamus, maka akan terlihat bahwa kedua kata itu tidaklah sinonim,
setidaknya bila dihubungkan kepada „syariah‟. Kata sumber رداص مatau dengan jamaknya
رداص م, dapat diartikan suatu wadah yang dari wadah itu dapat ditemukan atau ditimba
norma hukum. Sedangkan „dalil hukum‟ berarti sesuatu yang memberi petunjuk dan
menuntun kita dalam menemukan hukum Allah. Kata “sumber” dalam artian ini hanya dapat
digunakan untuk AlQur‟an dan sunah, karena memang keduanya merupakan wadah yang
dapat ditimba hukum syara‟ tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk „ijma dan qiyas
karena keduanya bukanlah wadah yang dapat ditimba norma hukum. ijma
5
dan qiyas itu, keduanya adalah cara dalam menemukan hukum. Kata „dalil‟dapat digunakan
untuk Al-Qur‟an dan sunah, juga dapat digunakan untuk ijma dan qiyas, karena memang
semuanya menuntun kepada penemuan hukum Allah.
6
Dalam ayat yang lain Allah Swt. menyatakan:
Berdasarkan dua ayat dan hadis di atas, jelaslah bahwa al-Qur’an adalah kitab yang berisi
sebagai petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. AlQur’an sumber dari
segala sumber hukum baik dalam konteks kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak.
Namun demikian, hukum-hukum yang terdapat dalam Kitab Suci al-Qur’an ada yang bersifat
rinci dan sangat jelas maksudnya, dan ada yang masih bersifat umum dan perlu pemahaman
mendalam untuk memahaminya.
2. Hadits
Secara bahasa, hadis berarti perkataan atau ucapan. Sedangkan menurut istilah, hadis
adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (takrir) yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad saw. Hadis juga dinamakan sunnah. Namun demikian, ulama hadis membedakan
hadis dengan sunnah. Hadis adalah ucapan atau perkataan Rasulullah saw., sedangkan sunnah
adalah segala apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. yang menjadi sumber hukum Islam.
Hadis dalam arti perkataan atau ucapan Rasulullah saw. terdiri atas beberapa bagian yang
saling terkait satu sama lain. Bagian-bagian hadis tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Sanad, yaitu sekelompok orang atau seseorang yang menyampaikan hadis dari
Rasulullah saw. sampai kepada kita sekarang ini.
b. Matan, yaitu isi atau materi hadis yang disampaikan Rasulullah saw.
Rawi, yaitu orang yang meriwayatkan hadis.
Sebagai sumber hukum Islam, hadis berada satu tingkat di bawah al-Qur’an. Artinya,
jika sebuah perkara hukumnya tidak terdapat di dalam al-Qur’an, yang harus dijadikan
sandaran berikutnya adalah hadis tersebut.
7
Hal ini sebagaimana firman Allah Swt:
“… dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apaapa yang
dilarangnya, maka tinggalkanlah.” (Q.S. al-Ḥasyr/59:7)
Demikian pula firman Allah Swt. dalam ayat yang lain:
Syarat-Syarat Berijtihad
Karena ijtihad sangat bergantung pada kecakapan dan keahlian para mujtahid, dimungkinkan
hasil ijtihad antara satu ulama dengan ulama lainnya berbeda hukum yang dihasilkannya.
Oleh karena itu, tidak semua orang dapat melakukan ijtihad dan menghasilkan hukum yang
tepat. Berikut beberapa syarat yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan ijtihad.
b. Memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa Arab, ilmu tafsir, usul fikih, dan
tarikh (sejarah).
8
Kedudukan Ijtihad
Ijtihad memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah al-Qur’an dan hadis. Ijtihad
dilakukan jika suatu persoalan tidak ditemukan hukumnya dalam alQur’an dan hadis. Namun
demikian, hukum yang dihasilkan dari ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an
maupun hadis. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:
9
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
Dari uraian materi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa khalifah ( pemerintahan
dalam islam ) merupakan sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di
dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh
penjuru dunia. Sedangkan sumber hukum islam ialah segala sesuatu yang menimbulkan atau
melahirkan aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat mengikat yang apabila dilanggar
akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata. Dengan demikian sumber hukum islam ialah
segala sesuatu yang menjadi dasar,acuan atau pedoman syariat islam, dan sumber utama
hukum islam ialah Al-Qur’an dan Hadits.
10
Daftar Pustaka
As Suyuthi, Jalaludin. 2008. Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press.
Kementerian Agama RI. 2011. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Kementerian Agama RI.
Kementerian Agama RI. 2011. Islam Rahmatan Lil’alamin. Jakarta: Kementerian Agama RI.
Kementerian Agama RI. 2012. Tafsir al-Qur’an Tematik. Jakarta: Kementerian Agama RI.
PT Pustaka Rizki Putra, 2001. Peradilan dan Hukum Acara Islam, Semarang: T.M. Hasbi
Ash-Shiddieqy
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontektualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta: Gaya Media,
Pratama, 2007
Abu A‟la al-Maududi, Khalifah dan Kerajaan,penterjemah Muhammad al-Baqir, Bandung:
Mizan 1984
11