Perubahan
Paradigma Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan yaitu
menuntun segala kodrat pada anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Oleh sebab itu,
pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat
anak.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
Umumnya, disiplin sangat berkaitan dengan kontrol guru terhadap siswa. Menurut
Dr. William Glasser dalam Control Theory terdapat beberapa miskonsepsi tentang
kontrol, yaitu:
DISIPLIN POSITIF
Pada dasarnya semua tindakan atau keputusan bagaimana dari kontrol
fikiran kita terhadap prinsip yang kita pegang teguh. Ketika kita
berpegang teguh terhadap pendirian untuk tidak membuka kepalan
tangan maka kepalan tangan pun tidak akan dibuka. Tetapi ketika kita
berusaha untuk mempengaruhi teman kita untuk membuka kepalan
tangan kita juga akan sulit untuk mempengaruhi teman kita. Jadi semua
keputusan ada pada kontrol kita masing-masing.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
MOTIVASI PERILAKU
MANUSIA-DIANA GASSEN
Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang seperti
apa bila saya melakukannya?. Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang
mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin
menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah
motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi
berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal. Pernahkan Anda berada dalam
sebuah situasi dimana anda sengaja melakukan sesuatu yang menyakitkan bagi
anda, bahkan bertabrakan dengan penghargaan dari orang lain? Mengapa anda
tetap memilih melakukannya padahal anda tahu akibatnya akan menyakitkan,
anda mungkin akan dikecam secara sosial, bahkan ada kerugian secara finansial?
Apa prinsip-prinsip yang anda perjuangkan dan anda lindungi? Saat itu, anda
sedang menjadi orang yang seperti apa?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
Kebutuhan Dasar
Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan
tertentu. Semua yang kita lakukan adalah
usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa 5 Kebutuhan
yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan
Dasar Manusia
apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu
kita sedang memenuhi satu atau lebih dari
satu kebutuhan dasar kita.
1. Kebutuhan untuk bertahan hidup (survival)
2. kasih sayang dan rasa diterima (love and
belonging)
3. kebebasan (freedom)
4. Kesenangan (fun)
5. penguasaan (power)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
PEMANTAU TEMAN
TEMAN Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan
tetap berupaya mengontrol murid melalui persuasi. Posisi
“Ayo bantulah, demi teman pada guru bisa negatif ataupun positif. Positif di sini
berupa hubungan baik yang terjalin antara guru dan murid.
bapak ya?” Guru di posisi teman menggunakan hubungan baik dan
humor untuk mempengaruhi seseorang.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
KEYAKINAN KELAS
Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan inilah yang kita sebut sebagai
suatu ‘keyakinan’, yaitu nilai-nilai kebajikan atau prinsip-prinsip
universal yang disepakati bersama secara universal, lepas dari latar
belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Menurut Gossen
(1998), suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam,
atau memotivasi secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan
bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya
sekedar mengikuti serangkaian peraturan. Murid-murid pun
demikian, mereka perlu mendengarkan dan mendalami tentang
suatu keyakinan, daripada hanya mendengarkan peraturan-
peraturan yang mengatur mereka harus berlaku begini atau begitu.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
1. Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada
peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.
2. Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan
Pembentukan universal.
3. Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat
Prosedur Pembentukan
Keyakinan Kelas:
1. Mempersilakan murid-murid di kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di kelas.
2. Mencatat semua masukan-masukan para murid di papan tulis atau di kertas besar (kertas ukuran poster), di mana semua anggota
kelas bisa melihat hasil curah pendapat.
3. Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur ‘Pembentukan Keyakinan Kelas’. Gantilah kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi
positif.
4. Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis di sana
masih banyak yang berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajak murid-murid untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan
yang menjadi inti dari peraturan tersebut. Keyakinan inilah yang dijadikan daftar untuk disepakati. Kegiatan ini juga merupakan
peralihan dari bentuk peraturan ke keyakinan kelas.
5. Tinjau ulang Keyakinan Kelas secara bersama-sama. Seharusnya setelah beberapa peraturan telah disatukan menjadi beberapa
keyakinan maka jumlah butir pernyataan keyakinan akan berkurang. Sebaiknya keyakinan kelas tidak terlalu banyak, bisa berkisar
antara 3-7 prinsip/keyakinan. Bilamana terlalu banyak, maka warga kelas akan sulit mengingatnya.
6. Setelah keyakinan kelas selesai dibuat, maka semua warga kelas dipersilakan meninjau ulang, dan menyetujuinya dengan
menandatangani keyakinan kelas tersebut, termasuk guru dan semua murid.
7. Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
Segitiga
Restitusi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
L
Pengertian
Restitusi
proses menciptakan kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka
bisa kembali pada kelompok mereka dengan
karakter lebih kuat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
L
Pengertian
Restitusi
proses kolaboratif yang mengajarkan murid
untuk mencari solusi dalam menyelesaikan
masalah dan membantu murid berpikir
tentang orang seperti apa yang mereka
inginkan dan bagaimana mereka harus
memperlakukan orang lain (Gossen, 1996)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
3 Proses Segitiga
Restitusi
1. Menstabilkan
identitas
2. Validasi tindakan
yang salah
3. Menanyakan
keyakinan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
1. Menstabilkan Identitas
(Stabilize the Identity)
Bagian dasar segitiga restitusi bertujuan untuk mengubah
persepsi anak yang merasa gagal akibat kesalahan menjadi
seseorang yang dapat berhasil. Guru atau orang tua harus
mampu meyakinkan anak bahwa kesalahan adalah bagian
dari pengalaman manusia, dan mereka juga pernah
melakukan kesalahan serupa.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
3. Menanyakan Keyakinan
(Seek the Belief)
Teori Kontrol menyatakan bahwa motivasi manusia
berasal dari faktor internal. Setelah langkah 1 dan
langkah 2 berhasil diimplementasikan, anak akan lebih
siap untuk terhubung dengan nilai-nilai yang mereka
percayai dan akan mulai berubah menjadi orang yang
mereka inginkan. Guru atau orang tua dapat
membantu anak dalam merancang gambaran masa
depan mereka dan tetap berfokus pada tujuan mereka
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
TERIMA KASIH
Semoga bermanfaat