Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845

FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020

Usaha Indekost di Sekitar Kawasan


Universitas Batanghari Jambi 1985-2012
*Laela Ramadhani
FKIP Prodi Pendidikan Sejarah

Abstract
The problem in this study is how the development of boarding businesses in 1985-
2012 and the socio-economic life of the Sungai Putri village community. The purpose
of this study refers to the issues raised, the aim is to explain the development of
boarding businesses around the area of Batanghari University Jambi from 1985-
2012 and describe the impact of the economic life of the communities around Sungai
Putri. The boarding house business is developing in several sectors such as
infrastructure, education, and entrepreneurship. The economic life of the Sungai
Putri village community is as diverse as traders, entrepreneurs, and other
occupations. The conclusion of this research is that the boarding house business has
experienced significant developments in several sectors that support the development
of the community around the Sungai Putri village. It can be said that this is
prosperous as seen from the economic activities in the communities around the
Sungai Putri village.
Keywords: Boarding house, establishment factor, development.
Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana perkembangan usaha indekost pada
Tahun 1985-2012 dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat kelurahan Sungai Putri.
Tujuan dari penelitian ini mengacu pada permasalahan yang diangkat, maka
tujuannya menjelaskan perkembangan usaha indekos disekitar kawasan Universitas
Batanghari Jambi dari Tahun 1985-2012 dan mendeskripsikan dampak kehidupan
ekonomi masyarakat sekitar kelurahan Sungai Putri. Usaha indekost mengalami
perkembangan di beberapa sektor seperti infrastruktur, pendidikan, dan wirausaha.
Kehidupan ekonomi masyarakat kelurahan Sungai Putri sudah beranekaragam seperti
pedagang, wiraswasta, dan pekerjaan lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
usaha indekost mengalami perkembangan yang signifikan di beberapa sektor yang
menunjang perkembangan masyarakat di sekitar kelurahana Sungai Putri dapat
dikatakan sejahtera hal ini dilihat dari kegiatan ekonomi yang terdapat di masyarakat
sekitar kelurahan Sungai Putri.
Kata Kunci : Indekost, Faktor Berdirinya, Perkembangan.

71
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
A. PENDAHULUAN barang fasilitas yang mengalami kerusakan
Dewasa ini bisnis indekost atau akan menjadi tanggung jawab penyewa
kontrakan semakin berkembang dan muncul kamar.
dimana-mana. Hampir di setiap lokasi yang Selain tipe A yang berada di Kawasan
berdekatan dengan pabrik, kampus, atau Broni Jambi adalah usaha kos Tipe B yang
sekolahan, perkantoran, atau pusat berdiri sejak tahun 2000-an. Sistem
pertokoan, banyak bermunculan rumah- pengelolaan kos pemilik menyediakan lokasi
rumah indekost. Banyaknya pelajar, rumah harus nyaman, lingkungan tenang,
mahasiswa dan pegawai yang berasal dari tidak terlalu jauh dengan transportasi umum,
luar daerah biasanya memanfaatkan usaha dekat kantor atau kampus, serta saluran air
indekost untuk tempat tinggal mereka. dan sanitasi baik. Fasilitas standar yang
Usaha ini dapat dijalankan dengan umumnya ditawarkan adalah tersedianya
memanfaatkan kamar dirumah yang tidak furnitur seperti tempat tidur, lemari pakaian,
lagi dipakai atau berpenghuni. Sementara meja dan kursi. Fasilitas lain seperti AC,
untuk fasilitas diantara penyedia indiekost kamar mandi dalam, pemanas air, televisi
bervariasi disesuaikan biaya yang dan sambungan internet atau Wi Fi.
dikeluarkan atau yang disediakan oleh Pekerjaan atau jumlah kamar kos yang
pemilik usaha. terlalu banyak, pemilik kos mendelegasikan
Bisnis indiekost memiliki peluang pengelolaan kos kepada orang lain seperti
yang bagus dengan penghasilan yang terus asisten rumah tangga untuk membersihkan
mengalir setiap bulanannya. Apalagi di kota- kos dan melayani penghuni kos serta
kota yang ramai dengan lembaga pendidikan, petugas keamanan yang bertugas untuk
kampus dan industri. menjaga keamanan kos (jambi update, 2015:
Salah satu kawasan di Kota Jambi 2).
yang terdapat usaha indekost adalah di Berkenaan dengan usaha rumah kos
kawasan Broni, tepatnya di sekitar ini, pemerintah kota Jambi telah menetapkan
Universitas Batanghari Jambi. Di sana Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2011 tentang
terdapat ±20 usaha kos yang memiliki tipe, Pajak Daerah. Berdasarkan Peraturan
ciri dan model yang berbeda-beda (Jambi Daerah tentang Pajak Daerah yang tertera
Ekspres, 2010:3), dengan adanya pelayanan pada BAB I, ketentuan umum Pasal 1
dan fasilitas yang berbeda-beda pula. Nomor 18, yaitu Hotel adalah fasilitas
Misalnya usaha kost Putri tipe A, usaha kos penyedia jasa penginapan/peristirahatan
ini mulai berdirinya tahun 1985. Dalam termasuk jasa terkait lainnya dengan
mengelolah kosnya, pemilik hanya dipungut bayaran, yang mencakup juga
menyiapkan lokasi dan rumah yang nyaman motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma
beserta berbagai fasilitas, diantara tempat pariwisata, pesanggrahan, rumah
tidur, lemari pakaian. Dalam hal perawatan penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos
pemilik kos dapat memperkerjakan beberapa dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).
pekerja yang mengelola kebersihan dan juga Peraturan daerah ini menjelaskan bahwa
kenyamanan rumah kos. Selain itu, jika ada rumah kos yang memiliki kamar lebih dari
72
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
10 unit dikenakan pajak daerah. Kos yang indiekost terjadi pada tahun 2012
berada di kawasan Universitas Batanghari dikarenakan dampak dari peningkatan
Jambi pada umumnya memiliki kamar lebih jumlah mahasiswa yang kuliah di
dari 10 unit. Artinya kalau mengacu kepada Universitas Batanghari (Unbari), sehingga
peraturan daerah ini kos tersebut dikenakan kos-kos mulai berkembang.
wajib pajak daerah. B. METODE
Pandangan masyarakat sekitar Metode penelitian yang digunakan
terhadap anak kos terkadang kurang baik adalah metode sejarah yaitu seperangkat
prinsip-prinsip yang sistematis dan aturan-
terutama terhadap mahasiswi, sehingga
aturan untuk mengumpulkan sumber-sumber
kadang antara mahasiswa kos dan sejarah secara efektif, menilainya secara
masyarakat lingkungan sekitar tidak terjalin kritis dan menyajikan sistematis dari hasil-
komunikasi yang baik, bahkan kadang hasil yang dicapai dalam bentuk
antara mahasiswa kos dan pemilik kos juga tertulis.Secara singkat defenisi tersebut
tidak terjalin komunikasi yang baik, itu di dapat dijelaskan sebagai suatu sistem
akibatkan karena mahasiswa hanya sibuk berdasarkan prosedur yang benar untuk
mencapai kebenaran sejarah. Keseluruhan
dengan aktifitasnya sendiri, sedangkan
prosedur metode sejarah dapat dicapai
pemilik kos hanya berkepentingan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu
uang sewa kos saja. Tingkat kebersihan anak pengumpulan sumber (heuristik), kritik dan
kos dalam kehidupannya kurang disiplin, seleksi sumber, interpretasi, dan penulisan
Tinggal di tempat kos, mungkin akan (historiografi).
membuat anak kos menjadi orang yang lebih Pada tahapan pertama, akan dicari
malas. Malas dalam hal membersihkan sumber-sumber mulai dari sumber tertulis
maupun berupa informasi dari informan
tempat kos. Hal ini bisa dikarenakan tidak
yang berhubungan dengan penelitian ini.
memiliki cukup banyak waktu untuk Sumber tertulis yang dimaksud adalah
membersihkan tempat kos dan waktu sudah berupa arsip tentang usaha indekost yang
tersita untuk bekerja atau belajar di kampus. didapat dari pemilik usaha seperti informasi
Sehingga ketika sampai kos, akan langsung tentang jumlah anak kos, dan jumlah
tertidur karena kecapaian atau sibuk fasilitas yang ada di dalam rumah kos. Tidak
hanya arsip indekost saja, penjelasan
menyelesaikan tugas kampus.
informasi tentang penelitian ini akan berasal
Maka terdapat permasalahan yang dari keterangan dari Ketua RT setempat,
menjadi focus pembahasan yaitu, pemilik usaha kos, mahasiswa/pelajar yang
bagaimanakah proses perkembangan usaha mengekos, dan warga setempat. Untuk
kos-kosan kawasan Kelurahan Sungai Putri?, menambah pemahaman seputar persoalan
dan sejauhmana dampak yang dirasakan manajemen indekost, maka akan digunakan
oleh penduduk Kelurahan Sungai Putri sumber berita dari Koran dan artikel dari
jurnal melalui kegiatan studi kepustakaan.
selama proses perkembangan itu terjadi?.
Bahkan nantinya juga akan digunakan
Keberadaan indiekost atau kos-kos sumber-sumber lain yang berasal dari
kamar di kawasan Kelurahan Sungai Putri internet yang tentu saja jelas alamat website
dimulai pada tahun 1985, dan mengalami dan dapat dipercaya keakuratan
puncak penyewaan yang signifikan terhadap informasinya.
73
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
Tahapan kedua adalah melakukan pusat kota Jambi dan berdampingan dengan
tahapan kritik, dengan cara memverifikasi kampus Universitas Batanghari.
sumber-sumber yang telah dikumpul dan Berdirinya indekost atau kos-kosan di
mengelompokkannya menjadi sumber kelurahan Sungai Putri tahun 1985
primer dan sumber sekunder. Untuk sumber bertepatan pula dengan diresmikannya
primernya yaitu sumber wawanacara dari STKIP menjadi Universitas Batangharipada
informan sebagai pelaku dan saksi dari tanggal 1 November 1985 (Katalog Unbari,
penelitian ini, sebaliknya sumber 1987-1988). Berubahnya STKIP menjadi
sekundernya berasal dari perpustakaan Universitas Batanghari mempunyai dampak
wilayah provinsi Jambi, perpustakaan kota semakin berkembang dan bertambahnya
Jambi, perpustakaan FKIP Universitas mahasiswa untuk melanjutkan pendidikandi
Jambi, hingga sumber dari internet. kampus tersebut. Tercatat periode 1986
Tahapan ketiga yaitu melakukan mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di
interpretasi, dalam hal ini setelah sumber Universitas Batanghari sebanyak 359 orang,
dikumpulkan dan dikritik selanjutnya dan pada tahun 1987 meningkat menjadi
penulis menyusun semua sumber 454 orang (Katalog Unbari 1987-1988).
berdasarkan fakta-fakta yang didapat Peningkatan jumlah mahasiswa Universitas
sehingga ditemukan struktur yang logis Batanghari sejak tahun 1985 memiliki
berdasarkan fakta yang ada yang berkaitan dampak yang luas terhadap lingkungan di
dengan topik penelitian. Tahapan terakhir sekitarnya khususnya kawasan kelurahan
adalah historiografi atau penulisan sejarah, Sungai Putri. Dampak tersebut terutama
dimana penulis akan menuangkan hasil-hasil terhadap perekonomian danusaha
penelitiannya dalam bentuk skripsi yang masyarakat sekitar kampus Universitas
bertemakan usaha indekost khususnya Batanghari, termasuk usaha kos-kosan.
tentang manajemen usaha indekost. Mengingat semakin meningkatnya
C. PEMBAHASAN kebutuhan masyarakat khususnya
1. Sejarah Berdirinya Rumah Kos di mahasiswa Universitas Batanghari terhadap
Kawasan Sungai Putri. kos-kosan, maka beberapa pemilik rumah di
Kawasan kelurahanSungai Putri sekitar kampus tersebut menyediakan kamar
merupakan salah satu kelurahan yang untuk dikontrakkan atau dijadikan kos. Pada
terdapat di kecamatan Danau Sipin, tahun 1986 tercatat ada sekitar 5 rumah oleh
memiliki luas ±1,59 Km² atau 20,18% dari pemiliknya dijadikan kos atau kontrakan.
luas wilayah kecamatan Danau Sipin. Beberapa orang pemilik rumah ada yang
Kecamatan Danau Sipin sendiri terletak hanya menyewakan beberapa kamar dan
dipusat pemerintahan Provinsi Jambi (BPS tinggal satu rumah dengan pemilik rumah,
Kota Jambi, 2017), oleh karena itu memiliki adapula seluruh kamar yang dijadikan kos,
prospek yang baik untuk dunia usaha sehingga pemilik rumah terpaksa pindah dan
termasuk usaha indekost. Sejak tahun 1985 membangun rumah baru di tempat yang lain
dikawasan Sungai Putri telah berdiri usaha (Dwiyanto, wawancara: 27 Juli 2018).
indekost atau kos-kosan, namun masih Pada umumnya dalam sebulan biaya
dalam kategori usaha sampingan dengan sewa kos yang terdapat di kawasan sungai
pengelolaan yang sederhana dan bersifat putri hanya Rp.50.000,- per bulan pada
kekeluargaan. Tumbuh dan berkembangnya tahun 1985. Model kos yang berada di
usaha kos-kosan dikawasan Sungai Putri kawasan kelurahan Sungai Putri tidak
didukung oleh letaknya yang strategis di seperti pada saat ini karena pada tahun 1985

74
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
kos hanya berbentuk sebagai kamar sewaan rumah tangga yang membangun rumah kos
yang kosong dalam sebuah tempat tinggal masing-masing sekitar 5 – 15 kamar kos.
keluarga.
Pada umumnya terjadi Penghuni atau
penyewa dengan pemilik rumah memiliki Tabel 1. Jumlah Peningkatan Usaha Kos di Kawasan
hubungan yang sangat erat seperti keluarga Sungai Putri Tahun 1985-2012
sendiri, hubungan tersebut terjalin baik Tahun Jumlah Kamar Kos
walaupun penyewa telah pindah dan tidak 1985 3
lagi tinggal di kontrakan tersebut. Untuk 1996 5
Sistem pembayaran jasa sewa kamar sesuai 2008 8
dengan persetujuan dari kedua belah pihak 2012 15
yaitu dari pihak penyewa dengan pihak Sumber: Data olahan hasil wawancara
penghuni dengan pembayarannya dalam
bentuk tahunan. Pemilik rumah dalam Harga sewa kosnya bervariasi, pada
sehari-harinya menanggung setiap tahun 1985 untuk budget yang diperlukan
kebutuhan penyewa seperti memberi makan, adalah ± Rp.50.000,- (Lima Puluh Ribu
untuk keperluan yang lain ditanggung Rupiah) per bulan atau semampunya
penyewa sendiri. penyewa kos membayarnya, karena pada
Penghuni kamar kosong yang tinggal tahun ini pemilik rumah hanya membantu
dan menyewa di sana rata-rata dari luar masyarakat yang dari luar daerah mencari
daerah diantaranya dari daerah kumpeh dan tempat tinggal. Pada tahun ini pula belum
bayong lincir. Penyewa yang datang dari adanya fasilitas yang memadai atau model
luar kota baik itu mahasiswa maupun kos yang hanya seadanya saja.Sedangkan
pegawai diberlakukan dengan baik oleh tahun 2008’an untuk harga sewa kos perlu
pemilik rumah layaknya sepertikeluarga menyiapkan budget mulai dari Rp.200.000,-
sendiri,makan dan minum sehari-hari (Dua Ratus Ribu Rupiah) hingga
ditanggung oleh pemilik rumah, dengan Rp.500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) per
biaya sekaligus dan sudah termasuk ke bulan. Memilih kos dekat Universitas
dalam pembayaran kosnya. Batanghari Jambi tersedia beberapa pilihan
Perkembangan usaha kos di kawasan kos yang dapat dipilih, mulai dari kos yang
Sungai Putri Jambi tidak bisa dilepaskan disewakan dengan kamar kosongan hingga
dari perkembangan Universitas Batanghari. kos yang disewakan dengan kamar isian.
Hal ini bisa dilihat dari perkembangan Salah satu yang berada didekat Universitas
jumlah mahasiswa Universitas Unbari Batanghari Jambi yang menyediakan kamar
Tahun 1985/1986 sebanyak 359 orang yang isian adalah kos milik Hj. Nurhayati Rt 09
tersebar di empat Fakultas yaitu FKIP 50 kelurahan Sungai Putri, kos ini ditawarkan
Mahasiswa, Fakultas Ekonomi 97 dengan harga sewa Rp.400.000,-(Empat
Mahasiswa, Fakultas Hukum 129 Ratus Ribu Rupiah) per bulannya, kos ini
mahasiswa, dan Fakultas Teknik 83 hanya diperuntukan untuk kaum mahasiswi
mahasiswa (BAAK, 3 November 2014). saja. Rumah kos milik Hj. Nurhayati dan
Seiring Perkembangan dari tahun ke tahun Rusnawati ini memiliki 15 kamar kos, dan
usaha sewa kos-kosan mulai bermunculan di memiliki jumlah penghuni 15 orang.
kawasan kelurahan Sungai Putri, dimana Fasilitas yang ada cukup lengkap seperti
penduduk membuka jasa sewa kos, terdapat tempat tidur, lemari pakaian, meja dan kursi.
berkisar sekitar ±20(Dua Puluh) kepala Fasilitas yang lain seperti kamar mandi

75
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
setiap kos memiliki kamar mandi, penghuni Sedangkan Dampak negatif yang bisa
hanya cukup datang membawa barang- terjadi bagi anak kos yaitu menghabiskan
barang pribadi saja (Nurhayati, wawancara: waktu hanya untuk bersenang-senang
20 Juli 2018). Sistem pengelolaannya dengan teman-teman, menghabiskan uang
pemilik kos mendelegasikan pengelolaan untuk hal yang tidak bermanfaat, malas
kos kepada orang lain untuk membersihkan untuk melakukan semuanya sendiri, karena
kos dan melayani penghuni kos serta bisa dilakukan oleh orang lain. (misal :
petugas keamanan yang bertugas untuk malas mencuci baju dan memilih untuk
menjaga kos karna jumlah kos yang terlalu laundry), dan merasa bebas dalam aturan
banyak. orang tua.
2. Dampak Keberadaan Indiekos Beberapa dampak baik postif maupun
terhadap Masyarakat Kawasan negatif inilah yang secara umum mayoritas
Sungai Putri anak kos berbeda persepsi, lebih memilih
Kehidupan anak kos yang berasal dari tinggal bersama orang tua atau di kos. Bagi
daerah lain atau kota yang bisa dikatakan yang memilih tinggal bersama orang tua
dengan anak pendatang seperti dari daerah alasannya seperti lebih nyaman, terjamin,
Medan, Kabupaten Tebo, dan Kerinci, dan mengurusi segala kebutuhan mereka,
sangat berbeda dengan daerah yang mereka dan dapat tinggal bersama orang yang
tinggali contohnya bisa dilihat dari segi mereka sayangi, dan akan merasa tenang.
sosial, budaya mereka dari asal mereka Sementara bagi yang memilih tinggal di kos
sendiri dan ekonomi mereka sangatlah jauh alasannya karena dengan berada di tempat
berbeda dengan daerah yang mereka tinggali kos akan membuat mereka lebih bebas tanpa
untuk sekarang ini. Sehingga bagi anak kos ada tekanan.
diwarnai beberapa hal baru bagi mereka, Oleh sebab itu, Keberadaan kos-kosan
dimana hal-hal baru tersebut dapat berupa di sekitar kampus ini, ditujukan untuk
suatu pengalaman maupun masalah. Anak mempermudah mahasiswa dalam
kos yang jauh dari orang tua tentu akan melaksanakan segala aktivitasnya baik
mengalami perubahan drastis dari dalam urusan kuliah maupun waktu bagi
keseharian mereka sewaktu tinggal bersama mereka untuk sekedar jalan-jalan.
orang tua. Banyaknya kos-kosan yang ada di sekitar
Pergaulan mereka pun juga menjadi kampus baik itu kos bagi laki-laki mapun
sangat rawan di zaman sekarang ini, jika kos bagi perempuan diharapkan memiliki
salah bergaul tentu akan terjerumus ke control yang kuat terhadap warga kosnya
dalam hal-hal yang berupa penyimpangan. tanpa membatasi ruang gerak untuk
Untuk itu, anak kos diwajibkan untuk lebih berinteraksi di lingkungan sosial.
ekstra hati-hati dalam bergaul. Hubungan antara pemilik kos dan anak
Namun, keberadaan anak kos memiliki kos merupakan hubungan sosial dan
dampak positif dan negati bagi didrinya ekonomi, hubungan sosial yang berwujud
secara individu seperti, lebih mandiri hubungan kekeluargaan lebih menonjol
menjalani hidup karena melakukan semua meskipun tidak terlepas dari hubungan
hal sendiri tanpa orang tua, bisa mengatur ekonomi. Sehingga orang tua anak kos
keuangan sehari-hari dan bisa lebih seperti menitipkan anak mereka pada
menghargai kiriman uang dari orang tua, pemilik kos, akibatnya dari ini maka pemilik
lebih menghargai waktu yang ada karena kos memiliki rasa tanggung jawab turut
harus membaginya dengan banyak hal. membimbing dan mendidik anak kos

76
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
(Nurhayati, wawancara: 20 Juli 2018). 1 manfaatkan oleh beberapa kalangan anak
Tidak semua terjalin demikian, ada juga kos atau mahasiswa sebagai tempat untuk
hubungan antara pemilik kos dengan anak memberikan penghasilan tambahan dengan
kos yang kurang baik , karena bangunan kos bekerja paruh waktu di beberapa usaha,
lebih banyak dan terpisah dengan rumah seperti bekerja di warung makan atau Photo
utama menjadi faktor terjadinya hubungan Copy’an (Fitri, wawancara, 20 Juli 2018).
kurang baik antar pemilik kos dengan anak Bukan hanya itu, bagi para pemilik-pemilik
kos. Bahkan banyak juga kos yang kantin disekitar kos-kosan dimana dalam
pemiliknya tidak berada di lingkungan kos, sehari dapat meraih penghasilan sebesar Rp.
hal inilah merupakan salah satu faktor yang 2.000.000,-(Dua Juta Rupiah) dan pada saat
membuat hubungan sosial berubah. mahasiswa atau penghuni kos pulang
Kemunculan sektor ekonomi informal kampung atau libur panjang penghasilan
di sekitar indekost atau kos-kosan yang didapat tidak lebih dari Rp.1.000.000,-
diakibatkan oleh adanya masyarakat yang (Koko, wawancara: 21 Juli 2018). Warung
mendapatkan peluang untuk menempuh makan Camar dalam seharinya dapat meraih
pendidikan,sehingga dengan demikian penghasilan sebesar Rp 4.000.000,-(Empat
semakin meningkatkan daya beli terhadap Juta Rupiah) dan pada saat mahasiswa
kebutuhan barang dan jasa.Oleh karenanya pulang kampung atau libur panjang
perkembangan sektor ekonomi informal di penghasilan yang di dapatkan tidak lebih
wilayah kelurahan Sungai Putri ini tak dapat dari Rp.2.000.000,-(Dua Juta Rupiah).
di pisahkan dari keberadaan indekost atau Berubahnya tingkat pendapatan
kos-kosan sebagai sentral kegiatan atau masyarakat cenderung berpengaruh pada
aktifitas dalam jumlah masa yang banyak di gaya hidup dalam masyarakat. Manfaat
kelurahan Sungai Putri Kota Jambi. ekonomis yang tercipta dari geliat
Dibidang ekonomi disekitar kos-kosan kehidupan kos-kosan membuat masyarakat
memiliki sasaran pembeli yang ditujukan mampu membeli kebutuhan barang-barang
kepada anak kos atau mahasiswa, tersier seperti mobil, dan AC. Seperti hasil
Pengeluaran biaya yang digunakan anak kos wawancara dengan Arini pedagang bubur
atau mahasiswa yang kuliah di UNBARI dan soto ayam di RT 09 yang telah mampu
untuk membeli kebutuhan pribadi bisa membeli sebuah mobil dari hasil berdagang
mencapai ± Rp.30.000,-(Tiga Puluh Ribu bubur dan soto ayam (Arini, wawancara: 22
Rupiah) per hari, bidang ekonomi dengan Juli 2018).
adanya usaha kos-kosan juga memiliki Proses sosial adalah hubungan timbal
dampak bagi masyarakat sekitar terutama balik antara berbagai kehidupan bersama,
bagi pedagang kaki lima, pedagang keliling, seperti saling mempengaruhi aspek sosial
warung, Photo Copy, Rumah Makan, Outlet dengan aspek budaya, politik, ekonomi, dan
Pulsa dan usaha-usaha informal lainnya. juga aspek hukum. Interaksi sosial menjadi
Usaha-usaha informal ini banyak di kunci semua kehidupan sosial, karena tanpa
manfaatkan oleh mahasiswa dan warga interaksi sosial kehidupan bersama tidak
lainnya sekitar kelurahan Sungai Putri. akan terwujud. Interaksi yang terjadi di
Bahkan sektor ekonomi informal ini di dalam masyarakat di awali dengan adanya
kontak sosial dan komunikasi (Fauzan Y
1
Wawancara dengan Hj. Nurhayati Ananta, 2012).
salah satu pemilik kos-kosan di sekitar Sungai Masyarakat sekitar wilayah kos-kosan
Putri, Jambi Jum’at 20 Juli 2018. di kelurahan Sungai Putri memiliki

77
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
kesadaran terhadap potensi ekonomi yang memberikan nasehat khususnya untuk para
tercipta dari geliat kampus Universitas pendatang perempuan atau ketika mereka
Batanghari, membuat mereka membangun melakukan sesuatu yang di anggap tidak
sektor-sektor ekonomi yang menjadikan baik seperti mewarnai rambut, berpakaian
mereka sering berinteraksi dengan para atau berdandan secara berlebihan. Hal ini
pendatang baru dalam hal ini adalah para snagat dirasakan oleh masyarakat ketika
mahasiswa yang datang dari berbagai melihat para pendatang yang pertama kali
wilayah di Provinsi Jambi maupun dari luar datang terlihat berpenampilan sederhana lalu
Provinsi Jambi dari berbagai suku setiap mulai berubah dengan dandanan mencolok
tahunnya. seiring dengan perubahan pergaulan mereka
Interaksi sosial ini terbentuk karena (Nurhayati, wawancara: 20 Juli 2018).
para pendatang menggunakan sektor-sektor Masyarakat sebagai kontrol sosial
ekonomi yang ada sebagai penunjang dalam hal ini pengendalian secara persuasif
kehidupan mereka selama menjalankan baik lisan dan koersif. Pengendalian lisan baik
aktivitas kuliah mulai dari penyewaan berupa teguran dan nasehat sedangkan secara
rumah / kamar (Kos), toko klontong, warung koersif adanya pengendalian dengan cara kasar
makan, sampai outlet pulsa sehingga terjadi memarahi dam menghakimi bagi para
komunikasi antara masyarakat dengan para pendatang. Hal ini di dasari pada adanya
pendatang.Bentuk interaksi lainnya yang tempat-tempat kos dan rumah kontrakan
dilakukan oleh masyarakat di sekitar kos- yang tidak memiliki aturan bagi para
kosan di bidang sosial yaitu tolong pendatang yang menyewa tempat dan tidak
menolong. Aktivitas tolong menolong antar mendapat pengawasan dari pemilik kos atau
masyarakat dengan para pendatang seperti kontrakan. Karena dengan kehidupan yang
pada saat salah satu anggota masyarakat jauh dari keluarga, para pendatang bisa
yang mengadakan acara kenduri, dimana dengan bebas melakukan kegiatan yang
para pendatang tidak segan untuk membantu mereka inginkan bahkan dengan leluasa
pelaksanaan acara tersebut atau pada saat keluar larut malam untuk sekedar mencari
salah satu warga yang meninggal dunia, para makan atau pergi berkaraoke dan lain
pendatang di sekitarnya datang untuk sebagainya.Selain itu terbentuklah
berbelasungkawa.Bentuk tolong menolong kelompok-kelompok arisan dimana para
yang dilakukan oleh masyarakat untuk para pendatang berbaur dengan masyarakat
pendatang (anak kos) seperti memberikan sekitar (Dewi, wawancara: 22 Juli 2018).
arahan tentang wilayah Kota Jambi, Jalur Hal ini menunjukkan adanya bentuk
Transportasi, serta tempat-tempat keramaian. adaptasi yang dilakukan oleh para pendatang
Disisi lain keberadaan masyarakat dengan masyarakat sekitar sehingga terjalin
juga sebagai alat control bagi para suatu komunikasi. Selain itu dengan
pendatang (anak kos) yang berada jauh dari perkembangan kos-kosan membuat
keluarganya. Hal ini di kerenakan kehidupan keberagaman agama semakin banyak,
para pendatang yang jauh dari keluarganya dimana sebelum kos-kosan berkembang saat
terkesan bebas. Sehingga masyarakat merasa ini, agama yang dianut oleh masyarakat
perlu untuk memperhatikan setiap perilaku sekitar hampir seluruhnya beragama islam
para pendatang yang bermukim di wilayah dan dengan masuknya banyak pendatang
mereka agar tidak terjadi pelanggaran tindak membuat keberagaman agama terjadi,
asusila, penggunaan narkoba dan lain terutama agama Kristiani yang banyak di
sebagainya. Masyarakat juga tak segan bawa oleh para pendatang yang berasal dari
transmigran daerah Sumatera Utara.
78
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 4 No. 1 April 2020
D. KESIMPULAN masyarakat sebagai penunjang kehidupan
Usaha indekost atau kos-kosan berdiri mereka selama barada di kos-kosan
pada tahun 1985 yang seiring dengan sekitarnya.
perkembangannya dari tahun ke tahun, Dampak positif dan dampak negatif
usaha kos-kosan telah mengalami bagi masyarakat di kelurahan Sungai Putri
perkembangan di berbagai bidang. ini merupakan respon jawaban dari
Munculnya usaha indiekost juga dipengaruhi keberadaan dan perkembangan usaha kos-
dengan adanya perguruan tinggi swasta kosan yang memiliki jumlah masa yang
yaitu Universitas Batangharti yang terdapat banyak dan aktifitas yang ramai di wilayah
di kelurahan Sungai Putri. Seiring dengan tersebut.
meningkatnya jumlah mahasiswa dari tahun E. DAFTAR PUSTAKA
ke tahun dan dengan geliat kampus yang tak Buku:
berhenti dari pagi hingga malam, juga dari BAAK. Universitas Batanghari. 2014.
hari senin sampai hari minggu menjadikan BPS Kota Jambi, Kecamatan Danau Sipin
suasana kampus selalu hidup dan ramai di Dalam Angka 2017.
kala waktu perkuliahan membawa dampak Katalog Universitas Batanghari Jambi,
terhadap adanya usaha indekost atau kos- Indonesia 1987- 1988.
Hasil Penelitian :
kosan di wilayah sekitarnya baik secara Fauzan Yulian Ananta “Skripsi kehidupan Sosial
positif dan negatif. Budaya Suku Banjar di Desa Pematang
Dari segi positif, keberadaan usaha Lumut Kecamatan Betera Kabupaten
indekost atau kos-kosan telah mampu Tanjung Jabung Barat 1980-2010”,
menciptakan sektor ekonomi informal bagi Universitas Batanghari Jambi 2012.
masyarakat di kelurahan Sungai Putri, Artikel:
maupun masyarakat di luar kelurahan Jambi update, “rumah kos banyak di kota
Sungai Putri ataupun bagi mahasiswa jambi,tapi ogah bayar pajak”, 14 april
Universitas Batanghari Jambi itu sendiri. 2015, hlm.2.
Sektor ekonomi informal di sekitar kos- Wawancara:
kosan sangat mudah di jumpai baik di Dewi. Pemilik salah satu pemilik toko klontong
di RT 09 Kel. Sungai Putri. 22 Juli 2018
pinggir trotoar, pinggiran jalan maupun di Dwiyanto. Mantan ketua RT 09 di kelurahan
tengah keramaian. Sungai Putri, Jambi. 27 juli 2018.
Walaupun sektor ekonomi informal ini Hj. Nurhayati. Salah satu pemilik kos-kosan di
di luar sistem regulasi tetapi keberadaan sekitar Sungai Putri, Jambi. Jum’at 20 Juli
sangat membantu kehidupan ekonomi 2018.
masyarakat sekitar baik sebagai penghasilan Fitri. Karyawan di Photo Copy Noval. 20 Juli
utama maupun penghasilan tambahan. 2018 .
Selain itu keberadaan sektor ekonomi Koko. Salah satu pemilik kantin Union di RT 10
informal ini telah mampu membangun kelurahan Sungai Putri. 21 juli 2018.
interaksi antara masyarakat sekitar dengan Arini. Pedagang Bubur dan Soto Ayam di RT 09
para mahasiswa Universitas Batanghari kelurahan Sungai Putri. 22 Juli 2018.
Jambi karena masyarakat menyadari potensi
ekonomi yang dimiliki karena geliat kos-
kosan yang di sekitar kampus Universitas
Batanghari Jambi sehingga banyak
mahasiswa yang memanfaatkan sektor
ekonomi informal yang di ciptakan

79

Anda mungkin juga menyukai