Anda di halaman 1dari 4

Nama/NIM Shynta Muhtar / E4E12310177

Fase (A/B/C/D/E/F) Face B

Tuliskan kata-kata kunci yang membedakan masing-masing fase:


Fase A: Peserta didik menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan persoalan
sehari-hari
Fase B: Peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan
persoalan sehari-hari dengan menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan beberapa
solusi dengan memanfaatkan perkakas yang disediakan.
Fase C: Peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan
persoalan sehari-hari dengan data hasil abstraksi benda konkrit yang lebih banyak dan
kompleks dengan menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan lebih banyak alternatif
solusi yang mengintegrasikan berpikir komputasional dalam memanfaatkan perkakas yang
digunakannya.

Setelah memperhatikan dengan lebih seksama kata kunci pembeda pada tiap Fase, tuliskan
peningkatan kompleksitas capaian fase A-C:
Fase A: Pada fase ini, peserta didik mampu menerapkan berpikir komputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan fokus pada identifikasi, membandingkan,
memilih, memilah, mengelompokkan, dan mengurutkan objek konkrit. Kompleksitas capaian
terbatas pada penggunaan berpikir komputasional untuk tugas-tugas sederhana dengan objek
yang relatif lebih sedikit dan mudah dipahami.

Fase B: Pada fase ini, peserta didik meningkatkan kemampuannya dengan menyelesaikan
persoalan sehari-hari yang melibatkan himpunan data kecil hasil abstraksi benda konkrit.
Mereka tetap menggunakan kemampuan seperti membandingkan, memilih, memilah,
mengelompokkan, dan mengurutkan, namun dengan tambahan kemampuan untuk menyusun
data. Ini menunjukkan peningkatan kompleksitas dalam pengelolaan data dan penggunaan
berbagai cara untuk memecahkan masalah.

Fase C: Pada fase ini, peserta didik mencapai tingkat kompleksitas yang lebih tinggi.
Mereka mampu menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan himpunan data yang lebih
banyak dan kompleks hasil abstraksi benda konkrit. Selain itu, mereka juga mampu
menghasilkan lebih banyak alternatif solusi yang lebih terintegrasi dengan berpikir
komputasional, menunjukkan kemampuan untuk menggabungkan berbagai aspek pemecahan
masalah dan memanfaatkan perkakas yang digunakan dengan lebih efektif.
Nama/NIM Shynta Muhtar / E4E12310177

Fase (A/B/C/D/E/F) Face B

Pada akhir fase B, peserta didik mampu menerapkan berpikir


komputasional dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari
dengan membandingkan, memilih, memilah, menyusun,
CP mengelompokkan, dan mengurutkan himpunan data kecil
hasil abstraksi benda konkrit menggunakan berbagai cara
untuk menghasilkan beberapa solusi dengan memanfaatkan
perkakas yang disediakan.

Kata-kata atau istilah yang belum diketahui Makna yang didapat setelah mencari tahu
maknanya lebih lanjut mengenai kata/istilah tersebut:

1. Abstraksi benda konkrit: Mengacu


pada kemampuan untuk
menyederhanakan atau
menggeneralisasi informasi konkret
atau nyata menjadi konsep atau model
yang lebih umum atau abstrak.
2. Memilah: Merujuk pada proses
1. Abstraksi benda konkrit mengelompokkan atau mengurutkan
2. Memilah item-item berdasarkan kriteria tertentu.
3. Perkakas 3. Perkakas: Merujuk pada alat atau
teknik yang digunakan untuk mencapai
tujuan atau menyelesaikan tugas
tertentu. Dalam konteks ini, perkakas
mengacu pada alat-alat atau strategi
yang digunakan untuk memecahkan
masalah komputasional.

Tuliskan pemaknaan mengenai CP tersebut setelah Anda memahami setiap istilah yang
terdapat pada CT tersebut:
Capaian Pembelajaran tersebut menyiratkan bahwa pada akhir fase B, peserta didik akan
memiliki kemampuan untuk menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan
masalah sehari-hari. Mereka dapat melakukan hal ini dengan cara:
1. Membandingkan: Menyandingkan atau mengevaluasi perbedaan dan kesamaan antara
berbagai elemen atau solusi.
2. Memilih: Mengambil keputusan atau menentukan pilihan yang paling sesuai
berdasarkan kriteria tertentu.
3. Memilah: Mengelompokkan atau mengurutkan item berdasarkan kriteria tertentu.
4. Menyusun: Menata atau mengatur informasi atau elemen menjadi susunan yang
terorganisir.
5. Mengelompokkan: Mengumpulkan item-item serupa menjadi satu kelompok
berdasarkan kesamaan atau kriteria tertentu.
6. Mengurutkan: Menata item-item dalam urutan tertentu berdasarkan aturan atau
kriteria tertentu.

Capaian pembelajaran tersebut juga menekankan pentingnya abstraksi, yaitu kemampuan


untuk menyederhanakan informasi konkret atau nyata menjadi konsep yang lebih umum atau
abstrak. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat menggunakan berbagai cara atau strategi
yang diperlukan untuk menghasilkan beberapa solusi yang memanfaatkan perkakas atau alat
yang tersedia. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya belajar untuk menyelesaikan
masalah secara mekanis, tetapi juga untuk mengembangkan kreativitas dan fleksibilitas dalam
mencari solusi.

Anda mungkin juga menyukai