Exclude URL: NO
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik di SD INPRES 22 NAMROLE. Pada kelas VI Dengan
Model Pembelajaran Projek Based Learning Pada Mata Pelajaran Tematik (Bahasa indonesia dan IPA )
2838783180209
DI SUSUN Oleh
2024
Beberapa bulan yang lalu saat saya mengajar di kelas VI SD INPRES 22 NAMROLE. Saya menemukan
beberapa permasalahan/kasus.Pada saat saya mengajar tematik(Bahasa indonesi dan IPA) saya melihat
beberapa peserta didik kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran,mereka hanya duduk dan mendengar
apa yang saya jelaskan bahkan ada peserta didik yang mengantuk ,ada juga yang saling bercerita.. Mereka
terlihat kurang termotivasi untuk belajar mungkin karna materi pelajaran kurang sesuai dengan minat mereka
atau karna ke sekolah tidak serapan bahkan mungkin karna mereka berjalan kaki ke sekolah agak jauh.
Akhirnya saya mencoba dengan belajar bermain yaitu dengan cara membuat ice breiking agar semangat
belajar mereka kembali. setelah itu saya masuk dengan menanyakan kembali materi yang lalu .Di kelas saya
ada satu peserta didik yang belum membaca lancar dan itu juga adalah peserta didik pindahan dari daerah
lain .
Berdasarkan pengamatan saya selama mengajar materi tematik.Peserta didik selalu mendengar arahan saya
untuk memperhatikan materi dan bila tidak mengerti peserta didik bisa bertanya dengan jelas.Dan setiap akhir
pembelajara saya selalu membuat pertanyan pemantik,untuk memancing rangsangan belajar peserta didik
dan bisa memotivasi peserta didik untuk bersemangat dalam menerima pelajaran.
Di akhir pembelajaran. saya membuat penilaian yang mana peserta didik di dalam kelompok yang kurang
adanya kerjasama memperoleh nilai 70 dan yang berkerjasama dengan baik dalam kelompok mendapat nilai
90,Dengan nilai ini ada kelompok yang bertanya ,ibu ,mengapa kelompok kami bisa hanya memperoleh nilai
70 padahal jawaban kami sama dengan kelompok yang lain ,nah disini bukan saja nilai yang persoalkan
tetapi saya sengaja untuk membuat supaya peserta didik yang selalu diam bisa bertanya ,dan dengan cara
seperti ini saya bisa membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam akhirnya dengan melakukan ppl 1 dan
ppl 2 peserta didik yang kurang bersemangat kini peserta didik tersebut sudah lebih senang dan
bersemangat, dan mereka selalu menyatakan ingin belajar dengan cara memakai powerpoin. Dan kini nilai
rata-rata mereka sangat bagus dan memuaskan di lihat dari hasil ulangan mereka di kelas dan mencapai 90%
melampaui kkm.Di sekolah kami belum ada slaid(INPOKUS) makanya kami belum bisa mengajar
menggunakanya slaid setiap hari karna keterbatasan sarana prasarana kami yang belum lengkap
Analisis Situasi
Saat merancang dan mengevaluasi pembelajara terkait penerapan model projek problem based learning
(PJBL) untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan beberapa situasi yang terjadi melibatkan aspek-aspek berikut 1. pada tahap perencanaan
pembelajaran saya kesulitan pada saat menentukan masalah kontekstual yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari peserta didik di mana saya harus memastikan bahwa masalah yang di pilih dapat merangsang
minat baca dan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih giat dalam belajar. 2. Dalam merangrancang
Saya dalam melakukan pembelajaran banyak mengalami masalah terutam masalah rendahnya minat baca
siswa hal ini di sebabkan karena kurangnya perhatian orang tua dan kondisi lingkungan yang kurang
mendukung . Bahkan saya selaku guru juga merasa masih memiliki kekurangan mungkin karena kurang
merubah model pembelajaran atau menerapkan metode pengajaran yang tepat dan gaya pembelajaran saya
masih menonton. Dan mungkin karena situasi lingkungan dan hubungan guru dengan orang tua kurang
lancar karena orang tua sibuk berkerja dan menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada guru .
Alternatif Solusi
Dalam menghadapi tantangan meningkatnya kemampuan baca peserta didik dalam menyelesaikan masalah
mengindentifikasi ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki dan perempuan dalam pembelajaran ini saya
mengambil model PJBL. Langkah-langkah konkret yang saya terapkan mencakup RPP dan LKPD, dan
menggunakan media inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan pelaksanaan pembelajaran
PJBL, perencanan masalah kontekstual penanganan keterbatasan teknologi dan sumber daya serta evaluasi
dan penyesuaian. Dalam perencangan RPP dan LKPD, saya membuat tes diagonistik untuk menemukan
kesulitan kesulitan belajar yang di hadapi peserta didik. Tujuan dari tes ini untuk menentukan bahan-bahan
Pelaksanaan pembelajaran PJBL membutuhkan persiapan yang matang. Oleh karena itu,saya melatih diri
sendiri untuk memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap metodologi ini. Integrasi dalam kurikulum juga
menjadi fokus dengan menyesuaikan elemen PJBL secara menyeluru untuk mengurangi transisi antara
metode pengajaran komvonsuonal dan PJBL. Dalam perancang masalah kontekstual, saya membuat bahan
soal sebelumnya untuk berbagai topik dan berkolaborasi dengan ahli terkait hal ini bertujuan untuk
meningkatkan relevansi masalah dan mempercepat proses perancangan dengan memfokuskan pada
adabtasi sesuai dengan kebutuhan kelas. . Guru juga melakukan tes diagonstik untuk menemukan kesulitan
belajar yang di hadapi peserta didik.Tujuan dari tes ini untuk menentukan bahan-bahan pelajaran tertentu
yang masi menyulitkan peserta didik setelah melakukan tes diagnostik ini juga guru dapat mengetahui kondisi
kemampuan awal peserta didik dan di gunakan sebagai dasar untuk memberikan tindakan atau perlakuan
Evaluasi.
Dampak dari aksi yang saya lakukan sangat efektif terlihat dari perubahan pada peserta didik yang mana
terlihat bakatnya mulai muncul dengan keaktifan dalam menerima pelajaran. pemahamaman konsep peserta
didik meningkat dalam melakukan tes formatif,peserta didik tersebut sudah mulai memperoleh nilai di atas
rata-rata 90% peserta didik dapat mencapai nilai di atas kkm . Dalam penilaian ketrampilan peserta didik
meningkat dari asesmen .Adapun juga pada waktu saya melakukan tanya jawab peserta didik yang selalu
diam kini mulai terlihat dengan mengeluarkan pertanyaan dengan gembira.Kemudian saya membagikan
LKPD kepada peserta didik ,dan dengan cepat peserta didik menjawab dengan baik,ini menunjukan penilaian
sikap mulai terlihat.Selama saya mengikuti ppl 1 maupun ppl 2,saya merasa keberhasilan dalam belajar ada
peningkatan apalagi dengan menggunaka salied (INFOKUS) dan vidio pembelajaran saya bisa memperoleh
nilai yang baik dari peserta didik . Peserta didik terlihat aktif,tidak membosankan dan sangat
menyenagkan,dan dalam pembelajaran terlihat dari kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi ,berdiskusi
dan merumuskan solusi bersama dalam berkelompok untuk menjawab soal LKPD mereka respon positif
MATCHED SOURCES: