Anda di halaman 1dari 9

Psikologi Konseling

Tujuan
Konseling
Bagi konselor dan konseli

Dosen pengampu : Dr. Yosef, M.A


Ratna Sari Dewi, M.Pd
Kelompok 13

1. Nyimas Aisyah Salwaa Humaira 06071182126007


2. Rahma dini 06071282126047
3. Siti Wahyuni 06071282126034
4. Margareta Manurung 06071282126060
5. Mutiara dewi 06071382126069
Schertzer dan Stone (1980)

Definisi konseling adalah upaya seseorang untuk membantu individu lain


melalui interaksi yang bersifat pribadi sehingga akan mampu

Konseling membuat suatu keputusan yang menjadi dianggap sebagai


keputusan terbaik.

Division of counseling Psychology


konseling adalah proses yang dapat membantu individu untuk
mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan
untuk mencapai perkembangan kemampuan pribadi yang
dimilikinya secara optimal.

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang


dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang
mengalami sesuatu masalah. Hal ini tentunya bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi orang tersebut.
Definisi
konselor
Hartono dan Boy Jones
Soedarmadji Winkel
konselor adalah kegiatan
Menurut Hartono dan Boy dimana semua fakta konselor sekolah adalah
Soedarmadji dalam buku dikumpulkan dan semua seorang tenaga
psikolog konseling : pengalaman siswa profesional yang
konselor adalah seorang difokuskan pada masalah memperoleh pendidikan
yang memiliki keahlian tertentu untuk diatasi khusus diperguruan tinggi
dalam bidang pelayanan sendiri oleh yang
dan mencurahkan seluruh
konseling dan tenaga bersangkutan, dimana ia
diberi bantuan pribadi waktunya pada
profesional. pelayanan Bimbingan
dan langsung dalam
pemecahan masalah. dan Konseling.
Konseli
Hakikat Konseli adalah Menurut Hartono dan
orang yang perlu Soedarmadji (2012:76)
memperoleh perhatian konseli ialah seorang atau
sehubungan dengan masalah Konflik orang sebagai
sekelompok
yang dihadapinya dan anggota masyarakat, yang
membutuhkan bantuan dari memperoleh pelayanan
pihak lain untuk konseling.
memecahkannya, namun Jadi, konseli adalah
demikiankeberhasilan dalam orang yang memilki atau
mengatasi masalahnya itu mengalami masalah agar
sebenarnya sangat teratasinya masalah yang
ditentukan oleh pribadi
dihadapinya.
konseli itu sendiri
TUJUAN KONSELING BAGI KONSELOR

1. Memberi fasilitas dan menimbulkan pertumbuhan kepribadian konseli


2. Menolong konseli untuk mengubah pola-pola kehidupan yang menyebabkan
mereka tidak berbahagia
3. Menyediakan suasana persaudaraan dan kebijaksanaan bagi konseli yang
sedang menghadapi kehilangan dan kekecewaan.
4. membantu konseli untuk merasa lebih baik/ nyaman.
5. Konselor membantu konseli memiliki kemampuan menolong diri sendiri,
sehingga dapat menghadapi situasi hidup selanjutnya dengan lebih konstruktif.
6. Membantu merubah perilaku konseli agar lebih produktif,
7. membantu pemecahan masalah baik masalah pribadi, sosial, belajar, karier,
keluarga, dan keagamaan,
8. serta mendorong peserta didik mampu mengambil keputusan yang penting
bagi dirinya dalam menemukan solusi sendiri.
TUJUAN KONSELING BAGI KONSELI
Menurut Shertzer dan Stone,(1980)
1. Mengadakan perubahan perilaku pada diri konseli sehingga memungkinkan hidupnya
lebih produktif dan memuaskan,
2. Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif. Jika hal ini tercapai,
maka individu mencapai integrasi, penyesuaian, dan identifikasi positif dengan yang
lainnya. ia belajar menerima tanggung jawab, berdiri sendiri, dan memperoleh
integrasi perilaku.
3. Pemecahan masalah. Hal ini, berdasarkan kenyataan bahwa individu – individu yang
mempunyai masalah tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Disamping itu biasanya siswa datang pada konselor karena ia percaya bahwa
konselor dapat membantu memecahkan masalahnya.
1. Mencapai keefektifan pribadi,
2.Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya. konseli
harus belajar mengestimasi konsekuensi- konsekuensi yang mungkin terjadi dalam
pengorbanan pribadi, waktu, tenaga, uang, resiko
lanjutan

Setyawan,(1959)
berpendapat bahwa tujuan konseling adalah agar konseli dapat:
(1.) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karier serta kehidupannya dimasa yang akan datang,
(2.) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin,
(3.) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan
kerjanya,
(4.) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
studi, penyesuaian dengan lingkunganpendidikan, masyarakat,
maupun lingkungan kerja.
QnA

Anda mungkin juga menyukai