Anda di halaman 1dari 16

TATANIAGA PERTANIAN PROFIL KOMODITAS ASAM JAWA

DAN RANTAI PASOKNYA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tataniaga Pertanian

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Elpawati, MP

Dibuat Oleh :

Azril Wafa (11220920000062)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................1

BAB I .......................................................................................................................2

PENDAHULUAN ..................................................................................................2

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................3

BAB II .....................................................................................................................5

PEMBAHASAN .....................................................................................................5

2.1 Profil Komoditas Asam Jawa .........................................................................5

2.2 Syarat Tumbuh Komoditas Asam Jawa .........................................................7

2.3 Rantai Pasok Komoditas Asam Jawa .............................................................9

2.4 Produk Olahan Komoditas Asam Jawa ........................................................ 11

2.5 Kegiatan Ekspor Komoditas Asam Jawa .....................................................13

BAB III..................................................................................................................14

PENUTUP.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

tanaman yang dikenal dengan nama Asam Jawa dalam bahasa


Indonesia atau celagi dalam bahasa Bali merujuk pada tanaman dengan buah
berwarna cokelat dengan rasa asam. Tanaman ini termasuk kedalam famili
leguminoceae dengan nama ilmiah Tamarindus indica atau dikenal dengan
sebutan tamarind dalam bahasa Inggris. Dari sebagian besar sumber pustaka
yang ada dijelaskan bahwa tanaman ini berasal dari Afrika Barat, dan kemudian
menyebar sampai ke India dengan bukti ditemukannya arang dari tanaman
asam di sebuah lokasi bernama Narhan yang terletak di antara kawasan sungai
Gangga (Blench, 2008). Sebutan “tamarin” sendiri sebenarnya berasal bahasa
Arab yaitu dari kata tamr hindi atau date from India yang berarti “buah kurma
dari India”.

Sudah sejak lama masyarakat Indonesia mengenal jenis pohon asam


Jawa. Jika diperhatikan dari asal usul namanya yaitu “asam Jawa” bermakna
sebagai pohon asam yang banyak ditemukan di wilayah Jawa, khususnya Jawa
Tengah. Pohon asam Jawa, terutama bagian daging buahnya, sudah sejak lama
dikenal oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan digunakan sebagai bahan
baku jamu atau minuman kesehatan tradisional aseli Indonesia. Selain di Jawa
Tengah, pohon asam Jawa ini juga dijumpai di wilayah lain di Pulau Jawa
seperti Jawa Barat, Jawa Timur termasuk Madura. Selain itu, pohon ini juga
menyebar hingga ke wilayah lain di Indonesia diantaranya di wilayah Sumatera
Utara, Kalimantan Barat, Bali dan Sulawesi Selatan. Sebagian besar pohon
asam Jawa yang dijumpai merupakan tanaman yang ditanam di wilayah dataran
rendah utamanya sebagai tanaman tepi jalan (Soemardji, 2007).

2
Dalam konteks ini, asam jawa menjadi salah satu komoditas unggulan
dengan peran strategis dalam rantai nilai pertanian. Asam jawa telah dikenal
oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan penting dalam berbagai aspek kuliner
dan industri.

Asam jawa juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan karena


permintaannya yang stabil dan tingginya nilai komoditas ini di pasar.
Keberlanjutan perekonomian dalam konteks asam jawa tercermin dalam
kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan yang konsisten bagi petani
dan pelaku bisnis yang terlibat dalam rantai nilai asam jawa. Selain itu, harga
asam jawa juga cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu,
memberikan prospek ekonomi yang positif.

Sebagai salah satu komoditas utama dalam industri pertanian, asam


jawa juga memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan peluang
yang dihadapi oleh rantai nilai agribisnis secara keseluruhan. Rantai nilai asam
jawa melibatkan serangkaian proses yang kompleks, termasuk produksi,
pemasaran, pembelian, penjualan, serta fungsi fisik dan penunjang yang
penting untuk menjaga kualitas dan ketersediaan asam jawa.

1.2 Rumusan Masalah

• Apa itu komoditas asam jawa?


• Bagaimana syarat tumbuh asam jawa?
• Bagaimana rantai pasok komoditas asam jawa?
• Produk apa saja yang dihasilkan dari komoditas asam jawa?
• Bagaimana kegiatan ekspor komoditi asam jawa?

1.3 Tujuan Penulisan

• Mengetahui profil komoditas asam jawa.


• Mengetahui syarat tumbuh asam jawa.

3
• Mengetahui rantai pasok komoditas asam jawa.
• Mengetahui apa saja produk yang dihasilkan dari komoditas asam jawa.
• Mengetahui komoditas ekspor asam jawa.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Komoditas Asam Jawa

Gambar 1- Asam Jawa

Sumber gambar: http://kehati.jogjaprov.go.id/

A. Pengertian Asam Jawa

Asam Jawa (Tamarindus indica L) merupakan jenis tanaman yang kerap


ditanam sebagai tanaman peneduh dari terik sinar matahari karena dapat tumbuh
menjulang tinggi dan besar. Asam Jawa atau ‘asem’ (bahasa Jawa) biasa digunakan
sebagai bahan campuran bumbu masakan dan minuman karena memiliki rasa yang
asam.

Asam jawa berasal dari benua hitam Afrika dan dibawa ke Indonesia oleh orang-
orang India. Nama Tamarindus diturunkan dari Bahasa Arab “Tamrun-hindi” yang
artinya kurma India. Tanaman dengan citra asam ini, di India dijadikan sebagai
tanaman yang produktif dan penuh manfaat.

5
Di Indonesia, asam jawa memiliki sebutan berbeda-beda di berbagai daerah.
Misalnya, ‘tangkal asam’ (Sunda), ‘celagi’ (Bali), dan ‘asang jawi’ (Gorontalo).
Asam jawa selain dijadikan sebagai penambah cita rasa masakan juga bisa
digunakan sebagai obat.

B. Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Subfamili : Caesalpinioideae

Bangsa : Detarieae

Genus : Tamarindus

Spesies : T. indica

C. Morfologi

Asam jawa hidup di wilayah yang beriklim tropis dengan sinar matahari yang
cukup. Oleh karena itu, asam jawa banyak ditemukan di Afrika dan Indonesia.
Pohon asam jawa memiliki perawakan besar dan tinggi mencapai 25 m dengan
diameter batang mencapai 2 m. Kulitnya berwarna coklat keabu-abuan, kasar, dan
beralur vertikal. Daunnya memiliki susunan tulang menyirip sama rata, berwarna
hijau muda-tua, berbentuk kecil dan setiap tangkainya terdiri dari banyak helai
daun. Pangkal daunnya miring dan membundar hingga berlekuk. Bunganya
berwarna kuning dengan 4 kelopak dan 5 daun mahkota serta memiliki aroma
wangi. Buahnya berbentuk polong yang menggelembung dengan panjang 3.5-20

6
cm, berwarna coklat tua, dan kulit luar (cangkang) berwarna kecoklatan. Bijinya
berwarna putih kehijauan saat muda dan coklat setelah tua.

Asam jawa dapat dijadikan sebagai obat herbal karena mengandung beberapa
senyawa kimia, di antaranya: kulit asam jawa mengandung phlobatannin sekitar
35%, bijinya mengandung pati dan albuminoid (protein yang larut dalam air).
Buahnya mengandung senyawa asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam
suksinat, asam asetat, pektin, dan gula invert. Selain itu, asam jawa juga
mengandung vitamin C, vitamin K, vitamin B6, vitamin B5, asam folat, tembaga
dan selenium.

2.2 Syarat Tumbuh Komoditas Asam Jawa

Asam Jawa (Tamarindus indica) adalah tanaman yang tumbuh baik di


iklim tropis dan subtropis. Berikut adalah beberapa syarat pertumbuhan
umum untuk komoditas asam Jawa:

1. Iklim:
Tropis dan Subtropis: Asam Jawa tumbuh baik di daerah dengan iklim
tropis dan subtropis. Suhu yang tinggi sepanjang tahun dan sinar
matahari yang cukup diperlukan untuk pertumbuhannya.
2. Tanah:
Tanah Gembur dan Berdrainase Baik: Tanah yang cocok untuk asam
Jawa adalah tanah gembur yang memiliki kemampuan drainase yang
baik. Tanaman ini tidak menyukai tanah yang terlalu lembab atau berair.
3. Ketinggian Tempat:
Dataran Rendah: Asam Jawa biasanya tumbuh di dataran rendah.
Meskipun dapat tumbuh di ketinggian yang lebih tinggi,
pertumbuhannya lebih baik di dataran rendah.

4. Curah Hujan:

7
Musim Hujan dan Musim Kemarau: Asam Jawa biasanya membutuhkan
curah hujan yang cukup selama musim tumbuhnya. Pada saat yang
sama, tanaman ini juga bisa bertahan pada musim kemarau, meskipun
irigasi mungkin diperlukan di beberapa wilayah.
5. Penyiraman:
Irigasi yang Baik: Tanaman asam Jawa bisa menghasilkan dengan baik
jika disirami dengan baik, terutama pada masa tanam awal dan di musim
kemarau.
6. Penyediaan Nutrisi:
Pemupukan yang Tepat: Tanaman ini dapat merespon dengan baik
terhadap pemupukan yang tepat. Pemberian pupuk yang seimbang dan
mengandung unsur hara yang diperlukan dapat meningkatkan hasil
tanaman.
7. Pemangkasan:
Pemangkasan Rutin: Pemangkasan dapat membantu dalam membentuk
struktur tanaman dan memastikan sirkulasi udara yang baik di sekitar
tanaman.
8. Perlindungan dari Hama dan Penyakit:
Manajemen Hama dan Penyakit: Seperti halnya tanaman lain, asam
Jawa rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu,
perlu dilakukan manajemen yang baik untuk melindungi tanaman dari
serangan tersebut.
9. Varietas:
Pemilihan Varietas yang Sesuai: Beberapa varietas asam Jawa mungkin
lebih sesuai untuk kondisi tertentu. Oleh karena itu, pemilihan varietas
yang sesuai dengan iklim dan tanah setempat bisa mempengaruhi
keberhasilan pertumbuhan.
Penting untuk dicatat bahwa praktik pertanian dan kondisi lingkungan
dapat bervariasi di berbagai daerah. Jika memungkinkan, konsultasikan
dengan otoritas pertanian setempat atau pakar pertanian untuk

8
mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan relevan dengan lokasi
pertanian Anda.

2.3 Rantai Pasok Komoditas Asam Jawa

Gambar 2. Rantai Nilai Asam Jawa di Uganda.

T.indica yang ada di Uganda. Pada bagian atas rantai pemasaran, para produsen
(pengembang atau pengumpul) menjual produk T. indica dari rumah mereka sendiri,
pasar lokal (desa), atau bahkan di pasar-pasar perkotaan. Para produsen menjual
produk T. indica secara langsung kepada konsumen atau secara tidak langsung
melalui perantara. Beberapa perantara menjual produk T. indica di pasar-pasar
perkotaan di dalam distrik-distrik produsen, sementara yang lain mengirimkannya
ke pasarpasar jauh di distrik-distrik yang tidak memproduksi seperti Gulu,
Kampala, dan Tororo. Ada juga perdagangan lintas batas informal yang minimal
dari T. indica di perbatasan Sudan di utara dan perbatasan Kenya di timur, oleh
beberapa pedagang.

9
Gambar 3 - Nilai Sampel dan Rantai Pasok buah-buahan di AS

Sumber: Compilations by Kristen Park,Roberta Cook, and Edward McLaughlin

basend on U.S Retail Cencus.

Harus diingat bahwa dalam sistem distribusi Amerika Serikat, terdapat


banyak perantara yang memainkan peran penting. Pertama, distributor
makanan membeli produk dari produsen atau distributor lain, lalu menjual
dan mendistribusikan produk ini ke pengecer, perusahaan jasa makanan,
serta distributor lainnya. Kedua, ada perantara yang bertindak sebagai
perwakilan produsen makanan dan membantu dalam menjual produk antara
produsen dan pengecer tanpa benar-benar memiliki produk tersebut secara
fisik. Ketiga, distributor grosir makanan memiliki fungsi yang mirip dengan
distributor, tetapi mereka biasanya tidak memberikan banyak

layanan tambahan seperti penyediaan stok atau pengelolaan rak di tokotoko


ritel. Keempat, pengecer yang melakukan distribusi mandiri adalah
pengecer besar seperti Albertsons, Fred Meyer, Safeway, dan Wal-Mart.
Mereka memiliki pusat distribusi sendiri, di mana produsen mengirimkan
produk langsung. Selanjutnya, pengecer tersebut mendistribusikan produk
ke toko-toko ritel individu (Johnson, 2006). harga pasar pada kondisi pasar

10
saat ini. Informasi pasar kacang tanah di tingkat petani relatif masih kurang
dibandingkan informasi dari pedagang.

2.4 Produk Olahan Komoditas Asam Jawa

a. Permen Asam Jawa

Gambar 4-Permen Tamarin Asam Jawa

Permen tamarin asam jawa adalah permen yang memiliki rasa asam dan segar yang
berasal dari ekstrak tamarin atau asam jawa. Permen ini umumnya dihasilkan
dengan mencampurkan gula, sirup glukosa, serta ekstrak atau bubuk asam jawa.
Permen Tamarin Asam Jawa memiliki ciri khas dengan rasa asam yang segar, sering
kali diimbangi dengan sentuhan manis yang menyegarkan. Variasi dalam tekstur
permen juga menjadi ciri khasnya, mulai dari permen keras hingga permen yang
lebih kenyal atau kunyah, tergantung pada formulasi dan merek tertentu.

Selain itu, warna permen ini mencerminkan karakteristik rasa asam jawa, mungkin
hadir dalam nuansa coklat kegelapan atau warna-warna yang terinspirasi oleh buah
asam jawa itu sendiri.

11
Komposisi permen ini melibatkan beberapa bahan utama, termasuk gula, glukosa,
ekstrak asam, buffer asam laktat, asam sitrat, garam, pewarna karamel, dan perisa
asam.

b. Minuman Kemasan

Gambar 5-Minuman Sari Asam Jawa

Sari buah asam jawa dihasilkan dengan cara diperas atau mencampurkan
daging buah asam jawa dengan air. Terkadang prosesnya juga meliputi perebusan
buah asam jawa lumat untuk lebih lanjut mengekstraksi sari buah asam jawa.

Kemudian cairan campuran tersebut diayak untuk memisahkan sari buah dari biji,
serabut dan serpihan kulit buah. Air asam jawa yang rasanya asam sering
dimaniskan dengan tambahan gula aren cair dan sering disajikan dengan es.

Di Indonesia, sari asam juga disebut air asam, es asem atau gula asem. Gula asam
adalah minuman populer di Jawa, yang biasa dimaniskan dengan tambahan gula
jawa atau gula aren cair. Sari asam juga lazim disajikan setelah meminum jamu,
sebagai minuman asam pembersih dan penyegar lidah setelah meminum ramuan
herbal jamu Jawa yang biasanya pahit. Di Indonesia, sari asam juga diproduksi
massal sebagai produk industri minuman sebagai minuman dalam kemasan kotak
UHT dipasarkan sebagai minuman kesehatan "sari asem asli".

12
2.5 Kegiatan Ekspor Komoditas Asam Jawa

Indonesia, sebagai salah satu produsen utama asam jawa di dunia, memiliki
peran signifikan dalam ekspor komoditas ini ke pasar global. Tanaman asam
jawa tumbuh subur di berbagai daerah tropis di Indonesia, memberikan
kontribusi besar terhadap produksi dan ekspor global asam jawa. Negara ini
secara rutin mengirimkan asam jawa dan produk olahannya ke berbagai
destinasi internasional, mencakup wilayah Asia, Eropa, Amerika, dan
negara-negara lainnya. Pasar internasional menghargai asam jawa sebagai
bahan baku yang digunakan dalam industri makanan, minuman, obat-
obatan, dan kosmetik, terutama karena sifatnya yang alami dan khas.

Meskipun demikian, perdagangan asam jawa dihadapkan pada tantangan


seperti perubahan regulasi di negara tujuan, fluktuasi harga pasar, dan
persaingan dengan produsen dari negara lain. Untuk mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasar global, Indonesia terus berupaya meningkatkan
kualitas asam jawa yang diekspor. Data ekspor yang lebih spesifik, termasuk
volume dan nilai ekspor, dapat ditemukan dalam statistik perdagangan
nasional yang diterbitkan oleh badan-badang terkait seperti Badan Pusat
Statistik (BPS) Indonesia atau Kementerian Perdagangan.

13
BAB III

PENUTUP

Dalam rangka tataniaga asam Jawa, terdapat suatu kompleksitas distribusi


rantai pasok produk hasil asam Jawa yang melibatkan berbagai tahapan. Tahap
pertama melibatkan penanaman asam Jawa oleh petani, yang kemudian panen
dan menjualnya kepada pengumpul atau pedagang lokal. Selanjutnya, asam
Jawa tersebut dapat diolah oleh industri pengolahan untuk dihasilkan dalam
bentuk yang lebih jadi, seperti asam sitrat atau produk turunannya. Proses
distribusi ini kemudian melibatkan distributor atau pemasok kepada berbagai
toko dan industri makanan yang memerlukan asam Jawa sebagai bahan baku.

Selain itu, aspek ekspor dan impor menjadi elemen penting dalam tataniaga
asam Jawa. Negara produsen seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand dapat
menjadi eksportir utama asam Jawa ke negara-negara yang membutuhkan
bahan tersebut. Proses ekspor melibatkan sejumlah persyaratan dan regulasi
perdagangan internasional yang harus dipatuhi oleh pelaku bisnis. Di sisi lain,
negara pengimpor seperti negara-negara Eropa atau Amerika Serikat dapat
mengandalkan pasokan asam Jawa dari produsen-produsen utama tersebut.

Peran distributor, agen ekspor, dan importir menjadi sangat signifikan dalam
memfasilitasi alur rantai pasok asam Jawa ini, menghubungkan produsen
dengan konsumen akhir. Pentingnya menjaga kualitas dan ketahanan stok
selama proses distribusi dan perdagangan internasional menjadi kunci
keberhasilan dalam mengelola tataniaga asam Jawa. Selain itu, pemahaman
terhadap dinamika pasar global, regulasi perdagangan internasional, dan
inovasi dalam teknologi distribusi juga sangat diperlukan agar rantai pasok
asam Jawa dapat berjalan secara efisien.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sairdama, S. S. (2023). Tata Niaga Pertanian. CV. Mitra Cendekia Media.


Harahap, G. (2016). Diktat Pengantar Tata Niaga Pertanian.
Cuyvers, L. (2013). Market Profile: Thailand’s export potentials of tamarinds to
the USA.
Lakor, J. (2016). Analysis of Tamarindus (Tamarindus Indica L.) Value Chain in
Uganda: Identification of Opportunities and Constraints to Its
Commercialization and Domestication. Vol 5. No. 1

15

Anda mungkin juga menyukai