Tugas Maudhui Ragam 2 Lina Saffanatun Nisa
Tugas Maudhui Ragam 2 Lina Saffanatun Nisa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembahasan mengenai sifat-sifat Ulul Albab dalam Al-Qur'an, terutama dalam
surat Ar-Ra'd ayat 19-22, menghadirkan suatu landasan yang kaya makna bagi
pemahaman spiritual dan etika dalam Islam. Surat Ar-Ra'd, yang secara harfiah berarti
'guntur,' membawa pembaca ke dalam medan pemikiran yang mendalam tentang
hubungan manusia dengan Tuhan. Latar belakang ini perlu dipahami dalam konteks
keberagaman ayat-ayat Al-Qur'an yang memberikan petunjuk kepada umat Muslim untuk
mengembangkan karakter yang benar dan bermartabat.
Sifat-sifat Ulul Albab, yang ditekankan dalam ayat-ayat tersebut, bukan hanya
relevan dalam dimensi agama, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam
membimbing perilaku dan karakter individu di masyarakat. Pembahasan ini menciptakan
fondasi penting untuk peningkatan spiritualitas dan moralitas umat Islam, menggugah
kesadaran akan pentingnya mengembangkan sifat-sifat Ulul Albab dalam menghadapi
berbagai tantangan dan ujian kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna kata Ulul Albab yang terkandung dalam surat Ar-Ra’d ayat 19-22?
2. Apa saja sifat-sifat dari Ulul Albab yang terkandung dalam surat tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui makna kata Ulul Albab yang terkandung dalam surat Ar-Ra’d ayat
19-22
2. Mengetahui sifat-sifat dari Ulul Albab yang terkandung dalam ayat tersebut
D. Metode (Pendekatan)
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa kepustakaan (library
research), yang bertujuan mengumpulkan data dari buku-buku, kamus, serta dokumen
seperti jurnal-jurnal untuk digunakan sebagai referensi tambahan. Dalam konteks
penelitian ini, penulis menyelidiki jurnal-jurnal yang berkaitan dengan analisis sifat-sifat
Ulul Albab yang terdapat dalam surat Ar-Ra'd ayat 19-22. Setelah pengumpulan data,
langkah selanjutnya melibatkan analisis seluruh informasi dengan metode analisis
deskriptif, di mana hasilnya diekspresikan dalam bentuk kata-kata tertulis. Reduksi data
dilakukan dengan menekankan hal-hal pokok yang sesuai dengan tema, menyajikan
informasi dan merumuskan kesimpulan sebagai tahap akhir dari penelitian ini.
E. Ayat Al-Qur’an
١٩ َأَفَم ن َيْع َلُم َأَّنَم ٓا ُأنِز َل ِإَلْيَك ِم ن َّرِّبَك ٱْلَح ُّق َك َم ْن ُهَو َأْع َم ٰٓى ۚ ِإَّنَم ا َيَتَذَّك ُر ُأ۟و ُلو۟ا ٱَأْلْلَبٰـِب
“Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu
adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal yang dapat
mengambil pelajaran,.”
٢٠ ٱَّلِذ يَن ُيوُفوَن ِبَع ْهِد ٱِهَّلل َو اَل َينُقُضوَن ٱْلِم يَثٰـَق
“(yaitu) orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian.”
٢١ َو ٱَّلِذ يَن َيِص ُلوَن َم ٓا َأَم َر ٱُهَّلل ِبِهٓۦ َأن ُيوَص َل َو َيْخ َش ْو َن َر َّبُهْم َو َيَخ اُفوَن ُس ٓو َء ٱْلِح َس اِب
“dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan,
dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.”
َو ٱَّلِذ يَن َصَبُرو۟ا ٱْبِتَغٓاَء َو ْج ِه َر ِّبِهْم َو َأَقاُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو َأنَفُقو۟ا ِمَّم ا َر َز ْقَنٰـ ُهْم ِس ًّۭر ا َو َع اَل ِنَيًۭة َو َيْد َر ُءوَن ِبٱْلَحَس َنِة ٱلَّسِّيَئَة ُأ۟و َلٰٓـِئَك
٢٢ َلُهْم ُع ْقَبى ٱلَّد اِر
“Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan sholat, dan
menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau
terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat
tempat kesudahan (yang baik).”
F. Kata Kunci
Ulul Albab ()ُأ۟و ُلو۟ا ٱَأْلْلَبٰـِب
PEMBAHASAN
1
artikel detikedu, "Surah 13 Ayat 28 dalam Al Quran: Banyak Zikir, Hidup Tenang"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5877424/surah-13-ayat-28-dalam-al-quran-banyak-zikir-
hidup-tenang. Diakses pada 06 Desember 2023
ayat ini menekankan pentingnya akal dan keimanan dalam hidup. Secara umum, surat Ar-
Ra'd membahas berbagai aspek kekuasaan dan tanda-tanda kebesaran Allah, serta
pentingnya beriman dan mentaati-Nya. Surat ini juga menegaskan bahwa keimanan akan
memberikan ketenangan bagi hati. Dengan demikian, hubungan antara kandungan ayat
19-22 tentang sifat-sifat Ulul Albab dengan isi surat Ar-Ra’d secara umum adalah untuk
menekankan pentingnya keimanan, ketundukan kepada Allah, dan kebijaksanaan dalam
memahami tanda-tanda kebesaran-Nya.2
C. Analisa
a. Makna Lafaz Ulul Albab
Jika dilihat dari aspek etimologi (bahasa), istilah ulu al-albab terbentuk dari dua
kata, yaitu ulu dan al-albab. Ulu memiliki arti "yang mempunyai atau pemilik."
Sementara itu, kata albab berasal dari akar kata l-b-b yang membentuk kata lubb,
yang mengandung makna sesuatu yang bersih, murni, terpilih, dan yang terbaik.
Allubb diartikan sebagai sesuatu yang mencerna segala yang masuk, lalu
mengeluarkan hikmahnya dengan suatu hal lain. Inti yang paling jernih dari suatu
benda itulah yang disebut al-lubb, menandakan keistimewaan dan kekhususan yang
tidak dimiliki oleh semua hal. Dengan demikian, hubungan antara al-‘aql dengan al-
lubb dapat dijelaskan sebagai berikut: Dari makna kedua kata tersebut secara
etimologis, ulū al-albāb (ashāb al-‘uqūl)108 dalam pengertian bahasa berarti individu
yang memiliki akal-akal (banyak) yang bersih, suci, lurus, dan bebas dari segala
pemikiran yang tidak baik.
Ulul Albab merujuk pada individu yang memiliki akal yang suci, tidak terhalangi
oleh kabut ide atau kebingungan dalam berpikir. Dengan kata lain, Ulul Albab adalah
mereka yang memiliki kecerdasan. Salah satu sifat yang dipuji oleh Allah pada Ulul
Albab adalah kemampuan mendengar perkataan dan kemudian mengikuti yang
terbaik di antaranya.3
2
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-ulil-albab-dalam-islam-beserta-sifat-sifatnya-1wZqI1dViCM
3
Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur’an (Amzah) 2006, hlm 300
b. Sifat-sifat Ulul Albab yang terkandung dalam Surat Ar-Ra’d ayat 19-22
Ayat 19-22 dari Surat Ar-Ra’d merupakan bagian dari banyak surat dalam Al-
Qur'an yang mengulas karakteristik ulul albab. Menurut Ibn Mundzir, seperti yang
diceritakan oleh Herawati, ulul albab adalah individu yang menunjukkan ketakwaan
dan kesalehan sosial. Buya Hamka, di sisi lain, menjelaskan konsep ini sebagai orang
yang memiliki kebijaksanaan dan akal budi. Dengan demikian, dalam konteks
pendidikan karakter, ulul albab ini memiliki sejumlah sifat dan nilai karakter yang
tinggi dalam perspektif Islam.(Purnama, 2021)
Orang-orang Ulul Albab terkenal sebagai cendekiawan yang menggabungkan
kedalaman spiritual, intelektualitas yang kokoh, kreativitas, serta keterlibatan dalam
kegiatan yang sejalan dengan proses berpikir dan berzikir.(Basid, 2012) Di samping
itu, para Ulul Albab diharapkan untuk mempertahankan kemandirian dan melakukan
pemikiran secara independen, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan saat ini dan situasi
sekarang.4
Dalam surat Ar-Ra'd ayat 19-22 dapat diamati terdapat pembagian antara karakter
yang terkait langsung dengan Allah dan karakter yang terkait dengan interaksi
sesama manusia:
Sifat ulul albab yang memiliki hubungan dengan Allah
Sifat ini dapat diklasifikasi menjadi 5 sifat, yaitu :
1. Memenuhi Janji Allah dan Tidak Mengingkari Perjanjian
Mereka adalah individu yang secara konsisten memenuhi janji-janji Allah dan
tidak melanggar atau mengingkari perjanjian tersebut. Sifat ini mencerminkan
hubungan langsung dengan Allah, menunjukkan kesetiaan terhadap janji-janji-
Nya.
Sifat ini tercermin dalam ayat 20 Surat Ar-Ra’d yang menyatakan:
٢٠ ٱَّلِذ يَن ُيوُفوَن ِبَع ْهِد ٱِهَّلل َو اَل َينُقُضوَن ٱْلِم يَثٰـَق
Artinya: “(yaitu) orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar
perjanjian.”
4
https://www.uii.ac.id/membumikan-konsep-ulul-albab/
2. Memelihara Semua Perintah Allah
Para Ulul Albab juga menjaga dan mematuhi semua perintah Allah tanpa
melanggarnya, baik itu berkaitan dengan hak-hak Allah atau hak-hak sesama
manusia, termasuk memelihara hubungan kekeluargaan. Sedangkan ketaatan
terhadap perintah Allah menunjukkan keterhubungan langsung dengan-Nya.
Ciri ini tercermin dalam ayat 21 Surat Ar-Ra’d yang menyatakan:
٢١ َو ٱَّلِذ يَن َيِص ُلوَن َم ٓا َأَم َر ٱُهَّلل ِبِهٓۦ َأن ُيوَص َل َو َيْخ َش ْو َن َر َّبُهْم َو َيَخ اُفوَن ُس ٓو َء ٱْلِحَس اِب
Artinya: “dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah
agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab
yang buruk.”
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa Ulul Albab merujuk pada individu yang
memiliki akal yang suci, tidak terhalangi oleh kebingungan dalam berpikir. Mereka adalah
cendekiawan yang menggabungkan kedalaman spiritual, intelektualitas yang kokoh, kreativitas,
serta keterlibatan dalam kegiatan sejalan dengan proses berpikir dan berzikir. Sifat-sifat Ulul
Albab yang terdapat dalam Surat Ar-Ra’d ayat 19-22 mencakup konsistensi dalam memenuhi
janji Allah, menjaga perintah-Nya, takut kepada-Nya, takut akan hisab di hari kiamat, kesabaran
dalam menghadapi cobaan, serta keterlibatan dalam hubungan sosial dan berbagi rezeki. Analisis
klasifikasi sifat-sifat Ulul Albab menunjukkan adanya pembagian antara karakter yang terkait
langsung dengan Allah dan karakter yang terkait dengan interaksi sesama manusia, menciptakan
keselarasan antara relasi vertikal dan horizontal dalam konteks ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
BAKTIAR NASUTION. (2020). Ulul Albab Sebagai Guru Profesional Menurut Kitab Tafsir.
Basid, A. (2012). Ulul albab sebagai sosok dan karakter saintis yang paripurna. PROSIDING :
Seminar Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika, Vol 1, No, 281–291.
Hadi, M. (2018). NILAI – NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL- QUR’AN SURAT AR-
RA’D : 19 - 22 ( Kajian Tafsir Ibnu Katsir ). 22, 19–22.
Husna, L. H. Al, Asikin, I., & Afrianti, N. (2021). Karakteristik Ulul Albab dalam Pendidikan
Islam Berdasarkan QS. Ar-Raâd Ayat 19-22. Prosiding Pendidikan …, 256–262.
https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/30890
Info, A. (2023). Karakter Ulul Albab Perspektif Syekh Nawawi Al-Bantany dan Relevansinya
Dengan Nilai-Nilai Karakter Dalam Kurikulum Merdeka. 9(2), 73–89.
Purnama, S. (2021). Nilai-nilai Pendidikan Karakter Islami Dalam Tafsir Al-Azhar Pada Surah
Ar-Ra’d Ayat 19-22. Skripsi. http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/14549
Reflita, R. (2015). Dasar Pengelompokan Surah Makkiyyah dan Madaniyyah dalam Mushaf
Standar Indonesia. Suhuf, 3(2), 193–217. https://doi.org/10.22548/shf.v3i2.70
https://www.academia.edu/12346420/makalah_kepribadian_dan_tanggung_jawab_ulul_albab
https://www.uii.ac.id/membumikan-konsep-ulul-albab/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-ulil-albab-dalam-islam-beserta-sifat-sifatnya-
1wZqI1dViCM