Anda di halaman 1dari 8

DUKUNGAN KELUARGA PADA ANAK PENDERITA

TUBERKULOSIS (TBC) DI DESA HARAPAN


KECAMATAN PEMANGKAT

Stiya Fiola, Fatmawati, Riama Al Hidayah


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak
Email:stiyafiola2@gmail.com

Abstract
This research aimed to know how the support of family especially parents have child
sufferers of tuberculosis in Desa Harapan, Kecamatan Pemangkat. The research
method used was qualitative research with descriptive methods. Sources of research
data is parents have child sufferers of tuberculosis. The data taken relates with
thetotal sufferers of tuberculosis in Desa Harapan. The research results showed that
the supports of family especially parents during the healing process of the disease is a
form of biological, educationat, socialization, and protective support. The family
supports of biological such as fulfillmen necessity of nutritional and take carethe child
when they sick. The family supports of educational such as teaches cleanliness in the
family.The family supports of socialization such as show and explain of medicine. The
family supports of protective such as protect child disease and give medicine on time.
Keywords: The Family Support, Tuberculosis

PENDAHULUAN
Keluarga merupakan bagian dari anak yang lain seusianya. Maka dari itu
masyarakat. Keluarga dijadikan sebagai unit membesarkan anak yang terkena penyakit
pelayanan karena masalah kesehatan menular tidaklah mudah. Salah satu penyakit
keluarga saling berkaitan dan saling menular yang rentan terjadi dikeluarga
mempengaruhi antara sesama anggota adalah tuberkulosis atau yang dikenal dengan
keluarga lainnya dan mempengaruhi pula TBC. Penyakit Tuberkulosis merupakan
keluarga-keluarga lain yang ada disekitarnya. masalah kesehatan penyakit menular
Menurut Edja (2005:51) keluarga masyarakat terutama bagi anggota
“merupakan suatu unit yang terdiri dari ayah, keluarganya yang terkena penyakit ini.
ibu, dan anak serta anggota keluarga lainnya Menurut Irman Somantri (2009:67)
yang tidak hanya sekedar kumpulan orang tuberkulosis “merupakan penyakit infeksi
melainkan suatu kesatuan yang hidup yang menyerang parenkim paru-paru yang di
bersama”. Setiap keluarga terutama orang tua sebabkan oleh kuman mycrobacterium
tentu menginginkan anggota keluarganya tuberculosis”. Berdasarkan penderita
dalam keadaan sehat dalam arti kata tumbuh penyakit penyakit menular di Desa Harapan
dan berkembang dengan sehat seperti anak- bisa dilihat pada tabel berikut:

1
Tabel 1.Data Penderita TBC di Kecamatan Pemangkat
No Nama Desa Kategori Penderita TBC 2017 2018 2019
Dewasa 7 9 4
1 Desa Penjajap
Anak 12 - 3
Dewasa 3 7 3
2 Desa Harapan
Anak 4 3 4
Dewasa 5 5 4
3 Desa Pemangkat Kota
Anak 4 - 3
Dewasa 2 5 4
4 Desa Lonam
Anak 5 2 2
Dewasa 1 2 2
5 Desa Jelutung
Anak 1 - 2
Dewasa 2 1 4
6 Desa Perapakan
Anak 3 - 2
Dewasa 2 1 1
7 Desa Sebatuan
Anak 2 - 2
Dewasa 4 4 2
8 Desa Gugah
Anak 2 - 2
Total 59 42 44

Berdasarkan tabel diatas pada tahun Kesembuhan penderita TBC ini


2017 jumlah penderita TBC sebanyak 59 biasanya juga mengalami hambatan atau
orang, pada tahun 2018 sebanyak 42 orang kegagalan karena kurang berjalannya fungsi
dan pada tahun 2019 sebanyak 44 orang.Bagi keluarga salah satunya pemberian dukungan.
penderita TBC yang kronis sangat perlu Oleh sebab itu fungsi keluarga dalam
mendapatkan dukungan dari keluarga. pemberian dukungan terutama dari orang tua
Menurut Ritandiyono (Ahmad Fajar, sangatlah penting sebab keluarga merupakan
2015:9) dukungan keluarga ”adalah tindakan unit terdekat dengan penderita, sehingga
atau tingkah laku serta informasi yang dengan berjalannya dukungan keluarga dapat
bertujuan untuk membantu seseorang dalam menjadi faktor keberhasilan penderita dalam
mencapai tujuannya atau mengatasi masalah penyembuhan penyakitnya. Desa Harapan
seseorang pada situasi tertentu, bahwa terdapat penderita TBC dikalangan dewasa
dirinya dicintai dan diperhatikan, dihargai dan anak-anak. Namun yang sangat perlu
dan dihormati yang merupakan bagian dari mendapatkan dukungan adalah anak-anak,
jaringan komunikasi dan kewajiban timbal sebab seorang anak masih sangat bergantung
balik dari satuan kekerabatan yang terkait dengan orang tua maka dari itu diperlukan
perkawinan atau hubungan darah”dengan dukungan orang tua untuk proses
mendapatkan dukungan dari orang-orang penyembuhan penyakit TBC.
yang berada di sekitar penderita, seperti Berikut daftar nama-nama keluarga
orang tua secara tidak langsung akan dan anak yang terkena penyakit tuberkulosis
memberikan dukungan psikologis yang pada di Desa Harapan Kecamatan Pemangkatbisa
akhirnya meningkatkan daya tahan tubuh dilihat pada tabel berikut ini:
penderita sehingga meningkatkan status
kesehatan.

2
Tabel 2 Data Nama Keluarga dan Anak Penderita Tuberkulosis di Desa
Harapan Kecamatan Pemangkat.
No. Nama Keluarga Nama Anak Penderita TBC Umur Anak
1 M DA 9 th
2 MA IR 9 th
3 S HS 4 th
4 EI ANR 1 th

Berdasarkan tabel 1.3 bahwa Sementara fungsi keluarga menurut


keluarga M anaknya terkena penyakit TBC Sulaeman (Edja 2005:54-55) salah satunya
yaitu DA berumur 9 tahun, keluarga MA adalah fungsi protektif atau lindunganyaitu
anaknya terkena penyakit TBC yaitu IR bahwa “keluarga pada hakikatnya mendidik
berumur 9 tahun, keluarga S anaknya terkena bersifat melindungi anak dari hal-hal yang
penyakit TBC berumur 4 tahun dan keluarga kurang baik berupa lindungan keamanan,
EI anaknya terkena penyakit TBC berumur 1 kesehatan atau tindakan”.
tahun. Lebih lanjut lagi menurut Sulaeman
Penyakit TBC ini bisa disembuhkan (Edja 2005:54-55) salah satu fungsi keluarga
apabila penderita patuh minum obat yaitu fungsi edukatif, yaitu “keluarga
berdasarkan arahan dari tenaga kesehatan memiliki tangggung jawab yang besar dalam
dalam kurun waktu minimal enam bulan. mempersiapkan, mengembangkanindividu
Tidak hanya dengan itu, keluarga juga harus anaknya menjadi pribadi yang mantap dan
memperhatikan gizi yang diberikan kepada untuk menjadikan anggota masyarakat yang
penderita dan anggota keluarga lainnya untuk baik”.
memperkuat daya tahan tubuh supaya tidak Keberadaan keluarga pada umumnya
mudah terinfeksi kuman dan tidak mudah adalah untuk memenuhi fungsi-fungsi
tertular. Selain itu keluarga juga harus keluarga. Fungsi keluarga merupakan suatu
memperhatikan lingkungan rumah dan tugas yang memang harus dilakukan oleh
membudayakan pola hidup bersih didalam orang tua terutama ayah dan ibu kepada
keluarga sehingga terciptalah keluarga yang anak-anaknya. Salah satu tugasnya adalah
sehat.Maka dari itu keluarga harus melindungi anak ketika sedang sakit. Pada
mengetahui mengenai fungsi-fungsi yang anak yang sedang sakit orang tua harus
terdapat dalam keluarga,hal ini agar memberikan dukungan biologis, dukungan
dukungan yang diberikan dapat berjalan edukatif, dukungan sosialisasi dan dukungan
secara optimal. protektif. Oleh sebab itu, tanpa adanya
Menurut WHO(Wilda Husaini, dukungan tersebut maka akan memperlambat
2017:7-8) salah satu fungsi keluarga yaitu proses penyembuhan penyakitnya.
fungsi biologis yang “meliputi fungsi untuk Berdasarkan latarbelakang masalah
meneruskan keturunan, memelihara dan diatas sehingga peneliti tertarik untuk
membesarkan anak, memelihara dan merawat meneliti “Dukungan Keluarga Pada Anak
anggota keluarga, serta memenuhi kebutuhan Penderita Tuberkulosis (TBC) Di Desa
gizi keluarga”. Harapan Kecamatan Pemangkat”.
Selain itu fungsi keluarga menurut
WHO (Wilda Husaini 2017:7-8) yaitu fungsi METODE PENELITIAN
sosialisasi keluarga “meliputi fungsi dalam Metode yang digunakan dalam
membina sosialisasi pada anak, meneruskan penelitian ini adalah penelitian kualitatif
nilai-nilai keluarga,dan membina norma- dengan jenis deskriftif. Dalam penelitian ini
norma tingkah laku sesuai dengan tingkat peneliti menggambarkan secara fakta dan
perkembangan anak”. objektif mengenai dukungan keluarga pada

3
anak penderita tuberkulosis di Desa Harapan Memenuhi kebutuhan gizi
Kecamatan Pemangkat. Dalam penelitian ini Berdasarkan hasil observasi yang
yang menjadi instrumen penelitian adalah pertama dilakukan pada hari Senin, 06 April
peneliti itu sendiri dengan dua sumber data 2020, Senin, 13 April 2020, dan Selasa 09
yaitu sumber data primer dan sumber data Juni 2020.
sekunder. Lokasi penelitian dilakukan di Pada observasi orangtua DA peneliti
Desa Harapan Kecamatan Pemangkat melihat orangtua DA memberikan dukungan
Kabupaten Sambas. Sumber data primer biologis berupa memenuhi kebutuhan gizi
dalam penelitian ini adalah orangtua yang anak dengan memberikan susu. Pada
anaknya terkena penyakit tuberkulosis observasi orangtua IR peneliti melihat
sebagai informan. Sedangkan sumber data orangtua IR memberikan dukungan biologis
sekunder berupa arsip-arsip, data jumlah berupa memenuhi kebutuhan gizi anak
penderita tuberkulosis, dan jurnal-jurnal yang dengan memberikan susu. Pada observasi
berkaitan dengan penelitian. Adapun yang orangtua HS peneliti melihat orangtua HS
bersedia menjadi informan dalam penelitian memberikan dukungan biologis berupa
ini yaitu orang tua DA yang berinisial M, memenuhi kebutuhan gizi anak dengan
orang tua IR yang berinisial MA, dan orang memberikan susu.
tua HS yang berinisial S.
Tehnik pengumpulan data dilakukan Merawat anak sakit
melalui observasi, wawancara dan Peneliti tidak menemukan temuan
dokumentasi. Dalam penelitian ini yang di merawat anak yang sakit pada orangtua DA
observasi adalah dukunga keluarga dan orang tua IR. Temuan merawat anak
khususnya orang tua pada anaknya yang yang sakit peneliti temukan pada observasi
menderita penyakit tuberkulosis.Kemudian orangtua HS yaitu memberikan obat pada
peneliti melakukan wawancara langsung anak yang dilakukan pada observasi ketiga
dengan orangtua dari anak yang menderita pada hari Sabtu, 13 Juni 2020.
penyakit tuberkulosis serta peneliti
melakukan dokumentasi dengan mengambil Hasil Observasi Dukungan Edukatif
foto-foto yang berkaitan dengan Keluarga pada Anak Penderita
permasalahan yang diteliti. Dalam Tuberkulosis.
pengumpulan data penelitian, peneliti Mengajarkan Kebersihan
melakukan pengamatan mengenai dukungan Berdasarkan hasil observasi pertama
keluarga pada anak penderita tuberkulosis yang dilakukan padahari Senin, 06 April
berdasarkan pedoman observasi. Wawancara 2020 dan observasi kedua dilakukan pada
dengan informan peneliti lakukan sesuai hari Rabu, 15 April 2020 dan Kamis, 11 Juni
dengan pedoman wawancara. Peneliti
2020. Pada observasi pertama peneliti
mengambil foto-foto dokumentasi melalui
melihat orangtua DA mengajarkan
kamera handphone dan catatan mengenai
dukungan keluarga pada anak penderita kebersihan dengan menyuruh DA menjemur
tuberkulosis. Dalam penelitian ini, pengujian kasur tidurnya. Pada observasi kedua peneliti
keabsahan data penelitian dilakukan dengan melihat orangtua IR mengajarkan kebersihan
cara triangulasi tehnik. dengan menyuruh IR mandi. Pada observasi
kedua peneliti melihat orangtua HS
HASIL DAN PEMBAHASAN mengajarkan kebersihan dengan menyuruh
Hasil Penelitian
HS mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
Hasil Observasi Dukungan Biologis
makan.
Keluarga pada Anak Penderita
Tuberkulosis

4
Hasil Observasi Dukungan Sosialisasi Hasil Wawancara
Keluarga pada Anak Penderita Hasil Wawancara Dukungan Biologis
Tuberkulosis Keluarga Pada Anak Penderita
Menunjukkan Obat Tuberkulosis
Peneliti tidak menemukan temuan Berikut hasil wawancara dengan
dukungan sosialisasi berupa menunjukkan informan mengenai dukungan memenuhi
obat pada setiap informan. kebutuhan gizi anak:
Menjelaskan Obat “Saya memperhatikan menu makan
Peneliti tidak menemukan temuan setiap hari dan membelikan buah-buahan
dukungan sosialisasi berupa menjelaskan serta minum susu”. (Informan 1)
cara makan obat pada anak karena DA tidak “Memberikan makanan yang bergizi,
lagi minum obat.Peneliti jugatidak kemudian mengatur pola
menemukan temuan dukungan sosialisasi makan”.(Informan 2)
berupa menjelaskan cara makan obat pada “Saya membelikan buah-buahan,
anak karena IR tidak lagi minum terkadang madu TJ dan susu indomilk
obat.Observasi ketiga peneliti lakukan pada pada malam hari”. (Informan 3).
Sabtu, 13 Juni 2020 peneliti melihat orangtua Berikut hasil wawancara dengan
HS menjelaskan kapan lagi minum obat dan informan mengenai dukungan merawat
membujuk HS supaya mau minum obat. anak ketika sakit:
“Iya, dalam hal merawat anak ketika
Hasil Observasi Dukungan Protektif sakit sudah menjadi tugas orangtua
Keluarga pada Anak Penderita karena orangtua yang paling dekat
Tuberkulosis dengan anaknya”. (Informan 1)
Melindungi anak dari penyakit “Iya, dengan memberikan obat dan
Observasi kedua peneliti lakukan memberikan perhatian”. (Informan 2)
pada hari Rabu, 08 April 2020 dan Kamis, 11 “Iya, ketika sakit pasti saya rawat
Juni 2020. Observasi ketiga peneliti lakukan soalnya kasihan membiarkan anak lagi
pada hari Jum’at, 17 April 2020. Pada sakit”. (Informan 3)
observasiorangtua DA peneliti melihat
orangtua melindungi anak dari penyakit Hasil Wawancara Dukungan Edukatif
dengan menyuruh anak menggunakan masker Keluarga Pada Anak Penderita
apabila keluar rumah. Pada observasi Tuberkulosis
orangtua IR peneliti melihat orangtua Berikut hasil wawancara dengan
melindungi anak dari penyakit dengan informan mengenai dukungan menyuruh
menyuruh IR istirahat pada siang hari. Pada anak minum obat:
observasi orangtua HS peneliti melihat “Iya, setiap hari saya bertanya apakah
orangtua menyuruh HS tidur pada siang hari. sudah minum obat atau belum, jika belum
Memberikan obat tepat waktu saya menyuruhnya minum obat”.
Peneliti tidak menemukan temuan (Informan 1)
dukungan protektif berupa memberikan obat “Tidak, karena sudah punya kesadaran
tepat waktu pada anak karena DA tidak lagi sendiri untuk minum obatnya, saya hanya
minum obat. Peneliti juga tidak menemukan mengingatkan saja”. (Informan 2)
dukungan protektif berupa memberikan obat “Iya, karena obatnya harus diminum
tepat waktu obat pada anak karena IR tidak setiap hari selama proses pengobatan”.
lagi minum obat. Peneliti hanya menemukan (Informan 3)
temuan memberikan obat tepat waktu pada Berikut hasil wawancara dengan
orangtua HS yaitu pada observasi ketiga yang informan mengenai dukungan perhatian
dilakukan pada hari Sabtu, 13 Juni 2020. khusus pada anak yang sakit:
“Iya, piring, sendok, dan gelas saya
pisahkan khusus untuk dia”. (Informan 1)

5
“Pada dasarnya tidak jauh beda merawat Berkut hasil wawancara dengan
anak yang sakit TBC dengan sakit biasa, informan mengenai dukungan
hanya untuk penyakit ini piring, sendok memberikan obat tepat waktu pada anak:
dan gelas tidak boleh orang lain yang “Iya, tepat waktu dalam keadaan perut
menggunakannya karena takut tertular”. kosong jadi setelah bangun tidur itu
(Informan 2) sudah saya ingatkan”. (Informan 1)
“Iya, dengan memisahkan piring, sendok, “Iya tepat waktu, waktu minum obat jam
gelas, apabila tidak mau makan saya enam pagi”. (Informan 2)
suapkan”. (Informan 3) “Iya, obat yang saya berikan tepat waktu
yaitu satu jam sebelum makan”.
Hasil Wawancara Dukungan Sosialisasi (Informan 3)
Keluarga Pada Anak Penderita
Tuberkulosis Pembahasan
Berikut hasil wawancara dengan Dukungan Biologis Keluarga Pada Anak
informan mengenai dukungan Penderita Tuberkulosis di Desa Harapan
menjelaskan cara makan obat pada anak: Kecamatan Pemangkat
“Iya, sesuai dengan aturan yang Dukungan biologis keluarga
diberikan rumah sakit dan saya siapkan merupakan dukungan yang diberikan
obat yang dimakan”. (Informan 1) keluarga khususnya orangtua pada anak yang
“Tidak, cukup diawal saja saya jelaskan menderita penyakit tuberkulosis di desa
karena cara minum obatnya sama”. harapan berupa dukungan memenuhi
(Informan 2) kebutuhan gizi anak dan merawat anak ketika
“Iya, setiap makan obat saya jelaskan sakit. Orangtua memenuhi kebutuhan gizi
cara makan obat dan menjelaskan kapan anak dengan memberikan makan yang
lagi harus minum obat”. (Informan 3) bergizi dan makanana bernutrisi, kemudian
Berikut hasil wawancara dengan membelikan buah-buahan, serta memberikan
informan mengenai dukungan susuatau vitamin pada anak. Pemenuhan
menjelaskan manfaat minum obat: kebutuhan gizi ini dilakukan orangtua dengan
“Iya, supaya cepat sembuh”. (Informan tujuan supaya anak tumbuh dan berkembang
1) sehat serta sistem imun tubuhnya kuat
“Iya, obat diminum supaya bisa sembuh sehingga tidak mudah sakit dalam menjalani
dari penyakit”. (Informan 2) pengobatan hingga mencapai kesembuhan.
“Iya, supaya sembuh”. (Informan 3) Untuk mencapai kesembuhan orangtua juga
harus merawat anak ketika sakit dengan
Hasil Wawancara Dukungan Protektif memberikan obat tepat waktu pada anak dan
Keluarga Pada Anak Penderita memberikan perhatian.
Tuberkulosis Sejalan dengan penelitian
Berikut hasil wawancara dengan Nurwitasaru dan Wahyuni (2015:89) bahwa
informan mengenai dukungan melindungi anak dengan gizi buruk dapat menderita
anak dari penyakit: penyakit tuberkulosis pada usia dini.
“Cara saya melindungi anak dari Penyakit tuberkulosis anak sangat
penyakit misalnya jam makan disuruh dipengaruhi oleh “faktor status gizi yang bisa
makan, dan jam istirahat disuruh disebabkan karena kekurangan energi,
istirahat”. (Informan 1) kekurangan protein,kekuranganvitamin dan
“Memang makan yang teratur, sarapan kekurangan zat gizi yang akan
pagi, makan siang, minum vitamin dan mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga
istirahat yang cukup”. (Informan 2) rentan terinfeksi”.
“Makan yang teratur, dilarang bermain
hingga lupa jam istirahat, tidur siang
jangan sampai kelelahan”. (Informan 3)

6
Dukungan Edukatif Keluarga Pada Anak anak akan lebih mudah minum obatnya. Hal
Penderita Tuberkulosis di Desa Harapan ini dilakukan orangtua supaya anak
Kecamatan Pemangkat mengetahui cara minum obat sehingga anak
Dukungan edukatif keluarga terdorong untuk selalu minum obat karena
merupakan dukungan yang diberikan kepatuhan dan keteraturan dalam minum obat
keluarga khususnya orangtua pada anak sangat berpengaruh pada kesembuhan
penderita tuberkulosis berupa dukungan penyakit yang diderita anak.
memberikan perhatian dan mengajarkan
kebersihan pada anak dalam keluarga. Dukungan Protektif Keluarga Pada Anak
Oragtua memberikan dukungan edukatif Penderita Tuberkulosis di Desa Harapan
berupa memberikan perhatian, membujuk Kecamatan Pemangkat
anak dan mengajarkan kebersihan pada anak. Dukungan protektif keluarga
Memberikan perhatian pada anak yang sakit merupakan dukungan yang diberikankeluarga
tentu juga mempengaruhi pada psikologis khususnya orangtua pada anak penderita
anak sehingga anak merasa ada yang tuberkulosis berupa dukungan melindungi
menyayanginya dengan memperhatikannya anak dari penyakit dan memberikan obat
selama menjalani pengobatan. Dalam tepat waktu. Cara orangtua melindungi anak
memberikan bujukan pada anak berbagai cara supaya tidak mudah sakit yaitu dengan
yang dilakukan orangtua dengan membawa pemenuhan gizi anak yang baik, mengatur
anak pergi kewarung dulu, perlakuan yang pola makan anak, memberikan makanan yang
sabar danucapan yang lembut supaya anak bernutrisi, istirahat yang cukup supaya anak
mau meminum obatnya. Untuk itu dalam tidak mudah lelah. Pemberian obat juga
keluarga orangtua juga mengajarkan
dilakukan orang tuadengan tepat waktu
kebersihan pada anak mulai dari hal-hal kecil
dengan merapikan tempat tidur, mencuci sesuai dengan arahan dari tenaga kesahatan
tangan sebelum makan, bersih-bersih rumah. yaitu memberikan obat dalam keadaan perut
Kemudian pada saat anak tidak mau minum masih kosong atau setelah bangun tidur
obat orangtua juga membujuk anak dengan sebelum makan.
memberikan beberapa pemahaman kepada Hal ini sejalan dengan penelitian
anak bahwa untuk bisa sembuh dari penyakit Fernadiyanti (2018:71) bahwa anak yang
tuberkulosis ini obatnya harus diminum menderita TB paru mendapatkan dukungan
setiap hari tidak boleh tidak diminum satu dari keluarga dalam pengobatannya.
haripun selama masa pengobatan minimal Dukungan keluarga yang diberikan “berupa
enam bulan. memastikan pengobatan yang dilakukan anak
Dukungan Sosialisasi Keluarga Pada Anak tidak pernah terlewatkan serta didukung
Penderita Tuberkulosis di Desa Harapan dengan pemenuhan biaya, sosial serta nutrisi
Kecamatan Pemangkat yang baik untuk anak”.
Dukungan sosialisasi keluarga
merupakan dukungan yang diberikan SIMPULAN DAN SARAN
keluarga khususnya orangtua pada anak yang Simpulan
menderita penyakit tuberkulosis di desa Berdasarkan hasil penelitian dan
harapan berupa dukungan menunjukkan obat pembahasan tentang dukungan keluarga
dan menjelaskan cara minum obat.Hal ini padaanak penderita tuberkulosis di desa
terjadi pada saat sebelum anak minum obat harapan kecamatan pemangkat. Maka dapat
orangtua terlebih dahulu menjelaskan cara ditarik kesimpulan secara umum bahwa
minum obat dengan menyiapkan obat yang keluarga khususnya orangtua memberikan
akan diminum, kemudian menghaluskan obat dukungan pada anak yang menderita penyakit
hingga menjadi bubuk, kemudian dituang ke tuberkulosis. Dukungan yang diberikan
sendok dan diberi sedikit air dan gula atau keluarga khususnya orangtua pada anak
madu supaya obat tidak terasa pahit sehingga penderita tuberkulosis adalah dukungan

7
biologis, dukungan edukatif, dukungan Melanjutkan Profesi Ners.
sosialisasi dan dukungan protektif. UMP:Purwekerto
Edja,S.(2005).Pendidikan Bahasa Bagi Anak
Saran Gangguan Pendengaran Dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang Keluarga.Jakarta:Depdiknas
diperoleh serta pembahasan tentang Fernadiyanti.(2018).Dukungan Keluarga
dukungan keluarga pada anak penderita terhadap Pengobatan TB Paru pada
tuberkulosis di Desa Harapan Kecamatan Anak Di Balai Kesehatan
Pemangkat, maka peneliti memberikan saran- Masyarakat Ambarawa. Universitas
saran sebagai berikut, untuk (1) Keluarga Kristen Satya Wacana (Jurnal Gizi
khususnya orangtua untuk selalu mendukung dan Kesehatan)
proses penyembuhan anak selama masa Moleong,L.J.(2010).Metodologi Penelitian
pengobatan terutama dalam memberikan obat Kualitatif Edisi Revisi.
tepat waktu sehingga anak bisa mencapai Bandung:Remaja Rosdakarya
kesembuhan. (2) Keluarga khususnya Nurwitasari,A&Wahyuni.(2015).Pengaruh
orangtua juga harus memperhatikan gizi anak Status Gizi dan Riwayat Kontak
agar terpenuhi supaya anak tidak mudah Terhadap Kejadian Tuberkulosis
rentan terkena penyakit. (3) Orangtua juga Anak di Kabupaten Jember. Jurnal
harus selalu memperhatikan kesehatan Berkala Epidemologi;3(2):158-169
keluarganya dan mengajarkan anak untuk Somantri,I.(2009).Asuhan Keperawatan
hidup bersih dalam keluarga agar tercipta Pada Pasien Gangguan Sistem
keluarga yang bersih dan sehat. Pernafasan.Jakarta:Salema Medika.
Wilda,H.(2017).Hubungan Fungsi Keluarga
DAFTAR RUJUKAN dengan pemberian ASI Eksklusif di
Ahmad,F.(2015).Hubungan Dukungan Wilayah Kerja Puskesmas
Keluarga, Pengetahuan, dan Sikap Kartasurya.UMS:Surakarta
tentang Undang-Undang
Keperawatan dengan Minat

Anda mungkin juga menyukai