Anda di halaman 1dari 5

Pendidikan Kewarganegaraan

-Peranan Pers Dalam Bidang Pendidikan-

Nama :

Fathia Rizka
Retno Sary
Bella Julia
Riski Yuliana
Eka Monika
Lia Safitri
Karimawati
Nasrullah
Apri Jumiati
Nini Sumarni

Kelas: XII IPA 3

SMA NEGERI 9 PALEMBANG


Tahun Pelajaran 2015-2016
Pers Sebagai Media Pendidikan
Pers sebagai media pendidikan berfungsi untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan masyarakat. Dalam hal ini , pers menyediakan artikel - artikel yang bersifat
mendidik. Artikel berisi tentang ilmu pengetahuan baik ilmu pengetahuan alam maupun
ilmu pengetahuan sosial. Artikel yang disajikan juga harus bersifat menarik agar menarik
untuk dibaca. Dan salah satu contoh peranan pers dalam pendidikan adalah mengenai
dihentikan kurikulum 2013 dan diganti kembali ke KTSP.

Alasan Kurikulum 2013 Dihentikan, Digantikan Kurikulum


KTSP Dan Dijalankan Terbatas
Penyebab dan alasan mendikbud Anies Baswedan menghentikan kurikulum
2013 serta juga kurikulum 2013 dijalankan secara terbatas dan dikembalikan lagi kepada
kurikulum 2006 yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)dikemukakan oleh Menteri pendidikan dan kebudayaan RI.

Anies Baswedan menghentikan penerapan Kurikulum 2013 untuk sekolah yang


baru menerapkan satu semester. Sekolah-sekolah itu diminta kembali menggunakan
Kurikulum 2006 atau dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Keputusan Penghentian Kurikulum 2013 diambil mendikbud adalah


berdasarkan pada rekomendasi tim evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dan diskusi
dengan berbagai pemangku kepentingan. Keputusan nasib K-13 itu diambil setelah ia
menerima laporan dari tim evaluasi kurikulum yang diketuai guru besar Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) Suyanto.
Anies mengatakan, sebagian besar sekolah belum siap melaksanakan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 (K13) Dihentikan Dikembalikan Ke
Kurikulum 2006 KTSP

Penghentian kurikulum ini dilandasi antara lain karena masih ada masalah dalam
kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendamping guru dan pelatihan kepala
sekolah yang belum merata demikian dikemukakan oleh Anies seperti yang dikutip dari
MetroTV.
Menurut Anies, pendidikan Indonesia menghadapi masalah yang tidak sederhana
karena Kurikulum 2013 diproses secara amat cepat dan bahkan sudah ditetapkan untuk
dilaksanakan di seluruh Indonesia sebelum kurikulum tersebut pernah dievaluasi secara
lengkap dan menyeluruh.
Anak-anak, guru dan orang tua yang akhirnya harus menghadapi konsekuensi atas
ketergesa-gesaan penerapan Kurikulum 2013. Anies menegaskan yang menjadi
pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan ini adalah kepentingan anak-anak
Indonesia.
Anies mengelak keputusannya merupakan bentuk kompromi untuk menjembatani
pihak yang pro dan kontra atas implementasi K-13 itu. Keputusan kembali menjalankan
K-13 secara terbatas ini murni diambil untuk kepentingan siswa.
Anies mengatakan dengan data statistik dimana ada 70 persen lebih sekolah yang
tidak mengejar standar pelayanan minimal pendidikan, memang kesulitan menjalankan
K-13 secara serentak.
Dia berharap nantinya sudah ada keputusan tentang kriteria kesiapan sekolah
yang menjalankan Kurikulum 2013 dan kriteria sekolah yang kembali ke KTSP itu.
Sehingga dalam waktu dekat bisa ditetapkan sekolah mana saja yang menjalankan K-13.
Sekolah-sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 selama 1 semester
tidak akan menerapkan Kurikulum 2013 lagi. Saya memutuskan untuk menghentikan
pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menetapkan satu semester
yaitu sejak tahun pelajaran 2014/2015," kata Anies yang dikutip dari detik.com.
Mendikbud Putuskan Hentikan Kurikulum 2013

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan


menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013. Sekolah-sekolah yang baru melaksanakan
Kurikulum 2013 selama 1 semester tidak akan menerapkan Kurikulum 2013 lagi.

"Saya memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah


yang baru menetapkan satu semester yaitu sejak tahun pelajaran 2014/2015," kata Anies.

Sementara itu bagi sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun
pelajaran 2013/2014, diharapkan tetap menerapkan Kurikulum 2013. Sekolah-sekolah
yang telah menerapkan Kurikulum 2013 selama 3 semester ini dijadikan sebagai sekolah
pengembanganpercontohan implementasi Kurikulum 2013.

Kemendikbud akan mengganti menghapus Kurikulum 2013 (K13) dengan Kurikulum


Nasional. Rencana penghapusan K13 menjadi Kurikulum Nasional ini akan mulai
dilaksanakan dan berlaku di tahun 2018.

Mendikbud Anies Baswedan berencana meluncurkan kurikulum bernama Kurikulum


Nasional. Mendikbud sebelumnya, Mohammad Nuh membuat Kurikulum 2013 (K-13).

Informasi yang berkembang di internal Kemendikbud kian santer. Namanya hanya


Kurikulum Nasional begitu saja. Tidak ada embel-embel tahunnya. Dengan adanya
Kurikulum Nasional ini, maka K-13 bakal dikupas menjadi tiga bagian atau jenis.

Baca informasi tentang : Tahun 2018 Kurikulum Nasional Menggantikan Kurikulum


2013 dan KTSP

Mendikbud menginstruksikan sekolah-sekolah itu agar kembali


menggunakan Kurikulum 2006mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Anies
menegaskan bahwa berbagai konsep di Kurikulum 2013 sebenarnya telah diakomodasi
dalam Kurikulum 2006.
DAFTAR PUSTAKA

http://tinoberita.blogspot.co.id/2014/12/Alasan-Kurikulum-2013-Dihentikan-Diganti-
Kurikulum-KTSP.html

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-pers-fungsi-pers-peranan-pers.html

Anda mungkin juga menyukai