Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW JURNAL

PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MPASI PADA BAYI DAN


BALITA

Oleh:
KRISNA WATI
2110070130014

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FALKULTAS VOKASI UNIVERSITAS BAITURAHMAH PADANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
REVIEW JURNAL
PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MPASI PADA BAYI DAN BALITA

1. FAKTOR IBU DAN WAKTU PEMBERIAN MPASI BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA
DI KABUPATEN KUPANG

1 JUDUL Pengetahuan ibu dan waktu pemberian mpasi


berhubungan dengan status gizi balita di kabupaten
kupang
2 NAMA JURNAL Journal of nutritiom college
3 VOLUME DAN HALAMAN Vol 10, No.1 Hal 55-61
4 TAHUN April 2021
5 PENULIS Meirina Sulastri Loaloka, Maria Goreti Pantaleon

6 REVIEWER
7 TANGGAL 29 September 2023
8 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
antara faktor ibu dan waktu pemberian asi dengan gizi
balita di kabupaten kupang
9 SUBJEK PENELITIAN Ibu Dan Balita
10 METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan cross sectional
11 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu tidak
bekerja atau ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini sama
dengan penelitian Rohimah, et al (2015) di Kota
Tangerang Selatandan Beiersmannm et al (2013) di
Burkina Faso.30,31Uji statistik menunjukkan pekerjaan
ibu tidak berhubungan dengan status gizi pada balita. Dua
penelitian lain di Ethiopia oleh Woldeamanuel dan
Tesfaye (2019), serta Amare et al (2019) juga menemukan
hasil yang sama.32,33 Di lokasi penelitian, kebanyakan
ibu tidak bekerja karena sebagian besar masyarakat
masih menganggap tugas utama ibu adalah mengurus
rumah tangga, sedangkan tugas ayah adalah bekerja.

Sikap ibu tentang gizi tidak berhubungan dengan status


gizi pada balita. Sikap bukan suatu tindakan atau aktivitas,
akan tetapi merupakan faktor predisposisi bagi seseorang
untuk berperilaku. Sikap seseorang dipengaruhi oleh
faktor internal, antara lain faktor psikologis dan
fisiologis. Faktor eksternal berupa intervensi yang datang
dari luar individu misalnya berupa pendidikan, pelatihan
dan lainnya.34 Sikap belum tentu langsung dapat
terwujud dalam bentuk perilaku karena diperlukan faktor
pendukung ,lainnya, yaitu faktor lingkungan dan keluarg
12 PEMBAHASAN Pemberian MPASI terlalu awal dapat meningkatkan risiko
kesakitan dan kematian bayi.15 Pemberian MPASI dini
meningkatkan resiko penyakit infeksi, penghentian
menyusui dan peningkatan konsumsi makanan manis dan
berlemak. Ibu yang memberikan MPASI tepat waktu
memiliki balita yang status gizi lebih baik menurut
indikator BB/TB dibandingkan ibu yang lebih awal
memberikan MPASI kepada balita.16
Anak yang mendapatkan MPASI tepat waktu kurang
berisiko mengalami malnutrisi kronis sebesar 25%.
13 KESIMPULAN Faktor-faktor yang berhubungan dengan gizi kurus pada
balita adalah pendidikan, tingkat pengetahuan dan
perilaku gizi ibu, serta waktu pemberian MPASI,
sedangkan yang tidak berhubungan dengan status gizi
balita adalah pekerjaan ibu dan sikap ibu tentang
gizi.Tenaga kesehatan di Puskesmas Futukanutu perlu
melakukan sosialisasi mengenai gizi secara terus menerus
sehingga meningkatkan pengetahuan gizi ibu. Selain itu
perlu juga dilakukan pengawasan mengenai perilaku ibu
yang berkaitan dengan gizi. Pihak pemerintah Desa
Oefeto dan Raknamo harus mendukung seluruh program
kesehatan termasuk yang berkaitan dengan peningkatan
status gizi balita.

2. Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian

1 JUDUL Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan Pendamping ASI


(MPASI) di Kelurahan Pegirian

2 NAMA JURNAL Jurnal promkes


3 VOLUME DAN Vol 8 No 1
HALAMAN
4 TAHUN 2020
5 PENULIS Santi lastiarini dan Yuly sulistyorini
6 REVIEWER Krisna Wati
7 TANGGAL 29 September 2023
8 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penulisan ini adalah menganalisis faktor yang
berhubungan dengan perilaku ibu dalam memberikan makanan
pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian.
9 SUBJEK PENELITIAN Ibu dan bayi
10 METODE PENELITIAN Analitik koresional
11 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang dilakukan di wilayah RT 06 RW 02
Kelurahan Pegirian, Kota Surabaya dari 35 responden yang
diambil dari perwakilan setiap Kepala Keluarga (KK) diketahui
bahwa masih banyak ibu yang memberikan
makananpendamping ASI kepada bayinya di usia kurang dari 6
bulan.
12 PEMBAHASAN Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Jakarta
didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
usia Ibu dengan tindakan pemberian makanan pendamping ASI
(P value = 0,645) serta hubungan antara Ibu dengan bayi (P
value = 0,724), selain itu menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi dengan
tindakan pemberian makanan pendamping ASI. Sebaliknya, ada
korelasi yang signifikan antara pendidikan pengasuh/Ibu dan
pengetahuan dengan waktu mulai memberikan makanan
pendamping ASI. Selain itu menunjukkan bahwa pendidikan
dan pengetahuan adalah variabel pelindung pada praktik
pemberian makanan pendamping (OR = 0,237 dan 0,216)
artinya bahwa ibu yang memiliki pendidikan tinggi dan
pengetahuan yang lebih baik cenderung melakukan praktik
pemberian makanan tambahan yang baik dan tepat pada
waktunya (Septriana and Suhartono, 2016).

13 KESIMPULAN Mayoritas responden telah memberikan MPASI pada bayi


sebelum berusia 6 bulan. Kondisi ini terjadi karena tindakan
tersebut merupakan bagian dari ajaran nenek moyang.Tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan
status pekerjaan dengan pemberian MPASI. Terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu
dengan pemberian MPASI pada bayi <6 bulan

3. PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAHUAN IBU BERKAITAN DENGAN STUNTING, ASI
EKSLUSIF DAN MPASI
1 JUDUL Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan ibu
berkaitan dengan stunting, Asi eklusif dan Mpasi
2 NAMA JURNAL Journal of Innovation Research and Knowledge

3 VOLUME DAN HALAMAN Vol 2 No 3


4 TAHUN Agustus 2022
5 PENULIS Ravi masitah
6 REVIEWER Krisna wati
7 TANGGAL 29 September 2023
8 TUJUAN PENELITIAN Pemahaman orang tua khususnya ibu sangat
mempengaruhi pola asuh dan
status gizi anak.
9 SUBJEK PENELITIAN Ibu Dan Bayi
10 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah penyuluhan diikuti
dengan kegiatan diskusi dan
tanya jawab.
11 HASIL PENELITIAN Berdasarkan data menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan nilai maksimum pengetahuan ibu berkaitan
dengan stunting, ASI ekslusif dan Makanan Pendamping
ASI (MPASI) sebelum intervensi 20point sedangkan
setelah intervensi 50 point. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan gizi
ibu terhadap pengetahuan ibu berkaitan dengan stunting,
ASI ekslusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) (p-
value < 0,005)
12 PEMBAHASAN Kurangnya pemahaman ibu mengenai gizi, pemberian ASI
eksklusif serta MP ASI sangat mempengaruhi status gizi
pada anak. Asupan zat gizi pada sebelum, saat hamil dan
setelah melahirkan dapat beresiko mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan, pembentukan struktur
dan fungsi otak, rendahnya produktivitas, serta penyakit
kronis pada saat usia dewasa
13 KESIMPULAN Pendidikan gizi pada ibu dapat memberikan dampak
positif terhadap peningkatan pengetahuan ibu berkaitan
dengan stunting, ASI ekslusif dan Makanan Pendamping
ASI (MPASI) dibuktikan dengan hasil analisis data (p-value
< 0,005).Pengetahuan ibu yang baik terhadap gizi dapat
mencegah terjadinya stunting pada anak

4. Pemberian makanan pendamping asi (MPASI) Sesuai dengan usia bayi di desa bawang
1 JUDUL Pemberian makanan pendamping asi (MPASI) Sesuai
dengan usia bayi di desa bawang
2 NAMA JURNAL Jurna ilmu kesehatan
3 VOLUME DAN HALAMAN Vol 4. No 2
4 TAHUN 2020
5 PENULIS Elin aoyanita , Dian Kumalasari
6 REVIEWER Krisna Wati
7 TANGGAL 29 September 2023
8 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang
berhubungan dengan pemberian makanan pendamping
ASI sesuai dengan usia bayi.

9 SUBJEK PENELITIAN Ibu dan bayi


10 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional
11 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahawa responden yang
mendapatkan sumber informasi dan memberikan MPASI
sesuai dengan usia sebanyak 21 responden, dan bivariat
diperoleh p value 0,001 yang artinya ada hubungan
antara pengetahuan dengan pemberian makanan
pendamping ASI sesuai dengan usia
12 PEMBAHASAN Sejalan dengan penelitian Endang retnowati tentang
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 6 – 11
Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon I Bantul Tahun
2014 yang menunjukkan hasil penelitian bahwa tidak ada
hubungan antara umur, penghasilan, sumber informasi,
dukungan mertua dan dukangan kelurga dengan
ketepatan waktu pemberian MPASI dengan nilai
signifikan p> 0,05.Hubungan Pengetahuan dengan
Pemberian Makanan Pendamping ASIBerdasarkan hasil
analisa univariat didapatkan data bahwa responden yang
masuk dalam katagori pengetahuan baik sebanyak 24
orang dan pengetahuan kurang sebanyak 10 orang.
13 KESIMPULAN Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara sumber informasi (P value > 0,05)
dengan pemberian makanan pendamping ASI sesuai usia,
terdapat hubungan antara pengetahu (Pvalue <0,05) dan
sikap (Pvalue <0,05) dengan pemberian makanan
pendamping ASI sesuai usia. Diharapakan petugas
kesehatan lebih meningkatkan lagi dalam memberikan
pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang
pemberian makanan pendamping ASI

5. Upaya peningkatan pengetahuan keterampilan kader dalam pengolahan menu Mpasi

1 JUDUL Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam


pengolajan menu mpasi
2 NAMA JURNAL Bhakti community journal
3 VOLUME DAN HALAMAN Vol.01 no.02
4 TAHUN Agustus 2022
5 PENULIS Maudy Chintania Ekyta Putri1, Farida Wahyu Ningtyias2*,
Rahayu Titis Indrawati3, Maudy Adinda Revinadewi4,
Ivana Ika Cahya Putri5, Dhuha Itsnanisa Adi6

6 REVIEWER Krisna Wati


7 TANGGAL 29 September 2023
8 TUJUAN PENELITIAN bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan para ibu kader, ibu hamil dan ibu balita di
Desa Panduman dalam mengelola MPASI dan menu sehat
keluarga.
9 SUBJEK PENELITIAN Ibu dan bayi
10 METODE PENELITIAN Penentuan penyebab masalah, perioritas masalah,
perencanaan program , evaluasi program
11 HASIL PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat desa Panduman Kecamatan Jelbuk
Kabupaten Jember yaitu tingginya angka stunting pada
baduta dan balita, sehingga melalui kegiatan PBL II ini
dibentuklah intervensi atau program yang terkait dengan
pengetahuan mengenai pemberian MPASI (Makanan
Pendamping ASI) dan menu makanan sehat keluarga yang
dapat memperbaiki asupan gizi pada balita dan ibu
hamsil. Selain itu, pemberian menu makanan yang baik
juga dapat menghindarkan dari penyakit infeksi
pencernaan sehingga metabolisme tubuh menjadi baik.
12 PEMBAHASAN Kegiatan ini dimulai dengan memberikan booklet 18
menu sehat yang telah disusun oleh kelompok, kemudian
diberikan pengantar mengenai latar belakang memasak
MPASI dan menu sehat, peserta
dipersilakan untuk menyusun dan memasak menu
hidangan utama, hidangan camilan, dan minuman yang
sehat sesuai booklet dan dapat dikreasikan menggunakan
bahan yang tersedia di lingkungan rumah tangga. Menu
yang dipilih juga harus di kaitkan dengan siapa yang akan
mengonsumsi hidangan tersebut, apakah balita, apakah
ibu hamil, atau anggota keluarga lain dengan
memperhatikan kandungan gizi yang dibutuhkan. Menu
yang telah dimasak akan dinilai dengan memperhatikan
kriteria komposisi kadungan gizi, cita rasa, penyajian dan
kreativitas.
13 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan “Pendampingan
Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan
para Kader dalam Mengelola Menu MPASI yang Sehat
bagi Ibu Hamil, Balita dan Keluarga” menu yang
hidangkan mengenai MPASI dan menu sehat untuk ibu
hamil, balita dan kelurga termasuk kedalam kategori baik
dengan indikator penilaian adalah komposisi makanan,
penyajian, citarasa, dan kreativitas. Efektivitas kegiatan
lomba memasak dalam meningkatkan kemampuan dan
keterampilan ibu-ibu kader di Desa Panduman
menunjukkan efektifitas yang baik sebesar 1,13%
sehingga melalui pengetahuan dan keterampilan yang
telah dimiliki para kader diharapkan dapat menjadi
perpanjangan tangan yang akan megedukasi ibu hamil,
dan ibu balita

Anda mungkin juga menyukai