Anda di halaman 1dari 19

Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

A. Latar Belakang
Elnusa Petrofin (“EPN”) didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Juli tahun 1996. EPN adalah
Anak Perusahaan dari PT. Elnusa Tbk., dimana PT. Elnusa Tbk. sendiri merupakan Anak
Perusahaan PT. Pertamina Hulu Energi, Sub Holding PT. Pertamina (Persero). PT. Elnusa
Petrofin bergerak di bidang jasa logistik dan distribusi BBM, terutama Jasa Transportasi
BBM, Energy Storage Management (Fuel, Gas, Aviation), Industry and Marine Fuel,
Lubricant dan Chemical Integrated Service. Elnusa Petrofin merupakan salah satu ujung
tombak Pertamina untuk menyalurkan BBM PSO (Public Service Obligation) dan BBM Satu
Harga ke seluruh penjuru Nusantara.
Dalam rangka menunjang kegiatan usaha pendistribusian Bahan Bakar Gas (BBG) ke
seluruh Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, maka
PT. Elnusa Petrofin berkomitmen untuk melakukan investasi melalui rencana pembangunan
Terminal Liquefied Petroleum Gas (TLPG) di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara. Pembangunan Terminal LPG ini merupakan tindak lanjut dari penugasan
Pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia Nomor 2157 K/10/MEM/2017 tentang Penugasan Kepada PT. Pertamina
(Persero) dalam Pembangunan dan Pengoperasian Tangki Penyimpanan Bahan Bakar
Minyak dan Liquefied Petroleum Gas.
TLPG ini akan dibangun pada lokasi yang berdampingan dengan Terminal Bahan Bakar
Minyak (TBBM) Eksisting Kolaka yang terletak di Kelurahan Kolakaasi, Kecamatan
Latambaga, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga dalam
operasionalnya akan terintegrasi dengan kegiatan operasional TBBM Kolaka, seperti
pemanfaatan dermaga jetty eksisting, filling station dan lain-lain.
Sehubungan dengan rencana yang telah diuraikan di atas, beberapa readiness criteria
perlu disiapkan oleh PT. Elnusa Petrofin sebelum pelaksanaan pembangunan, di antaranya
yaitu pertimbangan teknis pertanahan, Izin Lokasi/Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang, ANDALALIN dan Dokumen Lingkungan Hidup sehingga rencana ini bisa diterima
dengan dasar yang benar dan lengkap dan siap untuk dilaksanakan.

B. Ruang Lingkup Pekerjaan


1. Izin Lokasi
a. Pertimbangan Teknis Pertanahan
Pertimbangan Teknis Pertanahan adalah pertimbangan yang memuat hasil
analisis teknis penatagunaan tanah yang meliputi ketentuan dan syarat penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan memperhatikan kemampuan
tanah, ketersediaan tanah dan kesesuaian tata ruang.

1
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Pertimbangan Teknis Pertanahan diberikan dalam rangka:


1) Persetujuan/Penolakan Izin Lokasi;
2) Penegasan status dan rekomendasi penguasaan Tanah Timbul; atau
3) Perubahan penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam rangka persetujuan/penolakan Izin
Lokasi diberikan untuk Pemenuhan Komitmen Izin Lokasi berdasarkan Komitmen
yang dikeluarkan oleh Lembaga OSS. Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam
rangka penegasan status dan rekomendasi penguasaan Tanah Timbul dilaksanakan
terhadap daratan yang terbentuk karena proses pengendapan di sungai, danau,
pantai dan atau pulau timbul, sebagai bahan pertimbangan penerbitan rekomendasi
status dan penguasaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam rangka perubahan penggunaan dan
pemanfaatan tanah diberikan terhadap tanah lokasi usaha dan/atau kegiatan yang
mengakibatkan berubahnya kondisi fisik, penggunaan dan/atau pemanfaatan tanah.
Tahapan pemberian Pertimbangan Teknis Pertanahan terdiri dari:
1) Permohonan;
2) Peninjauan lokasi;
3) Pengolahan dan analisis data;
4) Rapat pembahasan;
5) Penyusunan risalah dan peta; dan
6) Penerbitan.
b. Pengurusan Izin Lokasi (Pemenuhan Komitmen)
Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memperoleh
tanah yang diperlukan untuk usaha dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai
izin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah tersebut untuk usaha dan/atau
kegiatannya.
Pemberian persetujuan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi dalam 1 (satu)
Kabupaten/Kota ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.
2. Izin Lingkungan
a. Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup UKL-UPL
Penyusunan Formulir UKL-UPL dilaksanakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang
diprakirakan tidak memiliki dampak penting. Penyusunan Formulir UKL-UPL
dilaksanakan pada tahap perencanaan kegiatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup harus melampirkan:

2
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

1) Persetujuan teknis terkait rencana usaha dan/atau kegiatan dan pemenuhan


baku mutu lingkungan Hidup dan pengelolaan limbah B3 serta Analisis
Mengenai Dampak Lalu Lintas yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang;
2) Bukti formal bahwa rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan telah sesuai
dengan Rencana Tata Ruang yang berlaku berupa konfirmasi atau
rekomendasi;
3) Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu);
4) Peta yang sesuai dengan kaidah kartografi dan/atau ilustrasi lokasi dengan
skala yang memadai yang menggambarkan lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup; dan
5) Data dan informasi lain yang dianggap perlu.
Sehingga mengacu pada syarat diatas, maka penyusunan Formulir UKL-UPL
HARUS dilengkapi administrasi dimaksud diatas sebagai syarat formil sebelum
proses pemeriksaan Formulir UKL-UPL dan penerbitan Izin Lingkungan
(berkomitmen).
Sebagai antisipasi dari syarat administrasi di atas, maka dalam pelaksanaan
pekerjaan ditambahkan beberapa item kegiatan, yaitu:
1) Pengurusan persetujuan teknis pemenuhan baku mutu lingkungan hidup dan
pengelolaan limbah B3;
2) Pengurusan Izin Lingkungan (Pemenuhan Komitmen)
Izin Lingkungan sebagai produk akhir dari penyusunan Formulir UKL-UPL. Izin
lingkungan diterbitkan setelah Formulir UKL-UPL diperiksa dan mendapatkan
persetujuan lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kolaka.
3. Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
a. Lingkup Kegiatan
1) Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Survei lapangan (survei pendahuluan, survei perhitungan volume lalu
lintas pada ruas dan persimpangan jalan di dalam dan di luar kawasan
yang menjadi akses keluar/masuk menuju daerah kajian, survei waktu
dan kecepatan perjalanan);
- Menyusun strip map ruas jalan yang menjadi lingkup studi; dan
- Melakukan analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan.
2) Penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas

3
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Menyusun Analisis Dampak Lalu Lintas yang persyaratannya mengacu pada


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 17 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas.

4
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

3) Pengajuan Penilaian Analisis Dampak Lalu Lintas dan Rekomendasi


Melaksanakan pembahasan atau asistensi kepada Tim Evaluasi yang
dibentuk oleh Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota sesuai kewenangannya untuk
mendapatkan penilaian terhadap hasil Analisis Dampak Lalu Lintas dan penilaian
kelayakan rekomendasi yang diusulkan dalam hasil Analisis Dampak Lalu Lintas.
b. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan adalah Laporan Akhir ANDALALIN dan dilengkapi
dengan strip map serta Rekomendasi Persetujuan Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota
sesuai kewenangannya.
4. Advice Planning
Dalam penerbitan Advice Planning atau Arahan Teknis Kesesuaian RTRW dengan
lokasi rencana usaha akan dilaksanakan Rapat Pembahasan dengan Forum/TKPRD
Kabupaten Kolaka dan kunjungan/survei lapangan Tim Teknis. Hasil dari kegiatan
tersebut, yaitu berupa Advice Planning atau Arahan Teknis Kesesuaian Lokasi Rencana
Usaha terhadap RTRW Kabupaten Kolaka.

C. Informasi yang Telah Diperoleh Sebelumnya


Beberapa informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya dari PT. Elnusa Petrofin antara
lain sebagai berikut:
1. Pada tanggal 7 Januari 2021, PT. Elnusa Petrofin telah menyurat ke Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kolaka dengan nomor surat
L9/100-G-EPN/2021-027 perihal Permohonan Advice Planning untuk lokasi dengan
nomor Sertipikat Hak Milik 1119. Selanjutnya pada tanggal 19 Januari 2021 telah
memperoleh balasan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kolaka dengan nomor surat 600/24/I/2021 perihal Tanggapan
Permohonan Advice Planning. Berdasarkan surat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pihak PT. Elnusa Petrofin diperbolehkan melakukan pembangunan pada kawasan
tersebut dengan syarat memenuhi luasan sebagaimana tertera pada (terlampir) yang
menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan surat ini serta harus
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara tentang
Zonasi Perairan Laut;
2. Pada tanggal 7 Juli 2021, PT. Elnusa Petrofin menyurat kembali ke Keala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kolaka dengan nomor surat
L9/100-G-EPN/2021-025 perihal Permohonan Advice Planning untuk lokasi dengan
nomor Sertipikat Hak Milik 1119 dan 02011. Dan pada tanggal 23 Agustus 2021
telah memperoleh balasan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kolaka dalam hal ini Kepala Bidang Tata Ruang dengan nomor surat

5
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

600/285/PUPR/2021 perihal Keterangan Rencana Daerah (Advice Planning) dengan


informasi yang diperoleh bahwa lokasi dengan Sertipikat nomor 1119 berada pada
Kawasan Permukiman Perkotaan dan lokasi dengan Sertipikat nomor 02011 berada
pada Kawasan Sempadan Pantai. Selanjutnya diperbolehkan usaha pendistribusian
Bahan Bakar Gas (BBG) hanya pada lokasi Sertipikat 1119 yang termasuk dalam
Kawasan Permukiman Perkotaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Melampirkan bukti kepemilikan lahan;
b. Jika melakukan reklamasi, wajib melampirkan rekomendasi dari Dinas Perikanan
Provinsi terkait Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K);
c. Memperhatikan dan mentaati segala aturan Garis Sempadan Bangunan (GSB)
dan Garis Sempadan Jalan (GSJ);
d. Mentaati segala aturan terkait Kawasan Lindung dan Budidaya.
Adapun kesimpulan dari surat ini adalah kegiatan usaha pendistribusian Bahan
Bakar Gas (BBG) yang dimohonkan diperbolehkan bersyarat hanya pada Sertipikat
nomor 1119. Tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di lokasi sempadan pantai;
3. PT. Elnusa Petrofin berencana mengintegrasikan pengoperasian TLPG Kolaka
dengan TBBM Kolaka dengan penambahan lahan sebesar 736 m2 yang terletak di
antara lahan SHM 1119 dan TBBM Kolaka.
4. Kendala yang dihadapi adalah lahan dengan ukuran 736 m 2 tersebut belum
bersertipikat dan masih perlu dimohonkan untuk Advice Planning-nya. Selain itu
berdasarkan batas lahan di SHM 1119, lahan yang dimaksud tersebut dinyatakan
sebagai saluran air (fasilitas umum), sehingga berdasarkan aturan ATR/BPN tidak
bisa diterbitkan SHM di atas fasilitas umum tersebut.

D. Hasil Survei dan Peninjauan Lokasi


Kegiatan survei dan peninjauan lokasi rencana pembangunan TLPG Kolaka
dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 2021 dengan uraian sebagai berikut:
1. Survei dan Peninjauan Lokasi Tanggal 27 Oktober 2021
Head Office TBBM Kolaka (Pak Malik) menunjukkan lahan yang menjadi lokasi
rencana pembangunan TLPG Kolaka yang dikuasai oleh atas nama Pak Arham Muchtar
sebagai Pemegang Hak Atas Tanah dengan Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor 1119 dan
02011, serta lahan dengan ukuran sekitar 4 x 184 m (736 m 2) yang menurut informasi
masih merupakan milik Pak Arham Muchtar namun belum bersertipikat.
Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa lokasi lahan berada di daerah pesisir
yang secara administrasi terletak di Kelurahan Kolakaasi, Kecamatan Latambaga,

6
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan batas-batas fisik sebagai


berikut:

7
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

- Sebelah Utara : Jalan Poros Kolaka-Wolo;


- Sebelah Selatan : Pantai Burung-Burung;
- Sebelah Barat : TBBM Kolaka;
- Sebelah Timur : Jalan Pantai Burung-Burung.
Kondisi eksisting lahan secara keseluruhan terdapat air di dalamnya dan sebagian
lahan pada area SHM Nomor 1119 terdapat tanaman mangrove dan beberapa tanaman
rerumputan (semak) lainnya. Di sebelah Selatan lahan telah dibatasi dengan tanggul
berupa campuran tanah dan bebatuan. Di sebelah Barat dibatasi dengan pagar besi
TBBM Kolaka. Berikut merupakan dokumentasi yang diperoleh dari lapangan.

Gambar-1 Lokasi Lahan Milik Pak Arham Muchtar yang Menjadi Lokasi Rencana
Pembangunan TLPG Kolaka

8
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Gambar-2 Jalan Pantai Burung-Burung (PBB) di Sisi Timur Lokasi Rencana


Pembangunan TLPG Kolaka

Gambar-3 Sisi Barat Lokasi Rencana Pembangunan TLPG Kolaka yang Dibatasi oleh
Pagar Besi Milik TBBM Kolaka

9
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Gambar-4 Bagian Selatan Lahan yang Telah Ditanggul

Gambar-5 Sisi Utara Lahan yang Berbatasan Langsung dengan Jalan Poros Kolaka-
Wolo

10
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Gambar-6 Patok Batas Lahan Antara SHM Nomor 1119 dan 02011

Gambar-7 Tumbuhan Mangrove di Lokasi Rencana Pembangunan TLPG Kolaka

11
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Berikut merupakan beberapa titik koordinat yang diambil di lokasi survei. Selanjutnya
koordinat tersebut disajikan dalam bentuk peta seperti yang ditunjukkan pada Gambar-
8.
- Titik 1: Zona 51 M
X = 340765
Y = 9553468
- Titik 2: Zona 51 M
X = 340702
Y = 9553507
- Titik 3: Zona 51 M
X = 340643
Y = 9553386
- Titik 4: Zona 51 M
X = 340701
Y = 9553348
2. Survei dan Peninjauan Lapangan Tanggal 28 Oktober 2021
Kegiatan survei dan peninjauan di lapangan dilanjutkan pada tanggal 28 Oktober
2021 dengan didampingi oleh pihak TBBM Kolaka (Pak Andi), Lurah Kolakaasi dan
perwakilan pemilik lahan (anak Pak Arham Muchtar).

12
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Gambar-8 Survey dan Peninjauan Lapangan Bersama Pihak TBBM Kolaka Lurah
Kolakaasi

13
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Gambar-9 Peta Lokasi Rencana Pembangunan Terminal LPG (TLPG) di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara

14
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Informasi yang diperoleh dari Lurah Kolakaasi terkait lahan dengan ukuran 736 m 2
bahwa lahan tersebut masih dikuasai oleh Pak Arham Muchtar dan bukan merupakan
saluran air. Pada tanggal 26 Oktober 2021, Lurah dan pemilik lahan sudah berkoordinasi
dengan Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka terkait pengurusan SHM untuk lahan
tersebut. Akan tetapi dari pihak Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka menyampaikan
bahwa perlu ada Surat Keterangan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kolaka bahwa lokasi yang dimaksud bukan merupakan saluran air.

E. Hasil Koordinasi dengan Instansi Terkait


1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kolaka
a. Kepala Bidang Tata Ruang dan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Kolaka
(28-29 Oktober 2021)
- Dinas PUPR Kabupaten Kolaka tidak memiliki kewenangan untuk
menyampaikan Surat Keterangan bahwa lokasi lahan 736 m 2 bukan
merupakan saluran air;
- Terkait Advice Planning yang dimohonkan untuk lokasi lahan 736 m2 belum
bisa diproses. Perlu ditelusuri terlebih dahulu akan kejelasan status lahan
tersebut apakah merupakan Tanah Milik Pribadi atau Tanah Milik Negara.
Apabila merupakan Tanah Milik Pribadi, apa yang menjadi alas haknya. Surat
Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah tidaklah kuat sebagai dasar alas
hak;
- Terkait status lahan tersebut bisa berkoordinasi dengan Kabag
Pemerintahan.
b. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kolaka (29 Oktober 2021)
- Advice Planning yang diterbitkan bukan merupakan final (hanya sebatas
sesuai tata ruang atau tidak);
- Perlu ada Rapat TKPRD untuk mengkaji lebih mendalam terkait lokasi
rencana pembangunan yang menghasilkan Pertimbangan Teknis Kesesuaian
Tata Ruang;
- Dinas PUPR belum menerapkan PP Nomor 21 Tahun 2021 yang
menghasilkan KKPR karena Peraturan Daerahnya belum ada sehingga
masih mengacu aturan lama;
- Hasil pertemuan Branch Manager dengan Bupati sudah saya ketahui, pada
saat itu sudah disampaikan bahwa lokasi rencana TLPG disarankan pindah di
sisi Barat TBBM;

15
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

- Bupati sangat mendukung apabila lokasi rencana TLPG dipindah di sisi Barat
TBBM;
- Lokasi rencana TLPG yang sekarang di lahannya Pak Arham Muchtar sangat
rawan sebab sangat dekat dengan aktivitas umum dan ramai. Jalan Pantai
Burung-Burung (PBB) yang tepat di samping lahannya Pak Arham Muchtar
akan ditingkatkan statusnya sebagai Jalan Nasional;
- Di seberang jalan lahannya Pak Arham Muchtar sudah direncanakan
pembangunan Sport Center dan beberapa tempat seperti Café dan Karaoke
akan direlokasi di dekat Sport Center tersebut. Sehingga nantinya akan
menjadi pusat keramaian;
- Kekhawatiran tersebut yang menjadi pertimbangan bahwa akan sangat
rawan jika lokasi rencana TLPG tetap dilaksanakan di lokasi lahannya Pak
Arham Muchtar.
- Selain itu status lahan yang tidak jelas juga akan berpotensi menyebabkan
masalah di kemudian hari;
- Jika PT. Elnusa Petrofin bersedia dirubah lokasinya di sebelah Barat TBBM
Kepala Dinas PUPR akan sangat mendukung dan bersedia untuk
memfasilitasi;
- Terlebih jika di posisi Barat TBBM, maka posisi Jetty tepat berada di tengah-
tengah TBBM dan TLPG sehingga bisa lebih terintegrasi;
- Lokasi sebelah Barat jauh dari aktivitas keramaian.
- Kepala Dinas PURR sebagai mantan Camat Latambaga dan Kabag
Pemerintahan mengetahui betul mengenai lokasi tersebut;
- Lokasi lahan di sebelah Barat bagian depan jalan merupakan tanah
masyarakat dan yang di belakangnya merupakan Tanah Negara, sehingga
yang merupakan Tanah Negara bisa diberikan secara gratis oleh Pemerintah
Kabupaten Kolaka untuk keperluan TLPG.
2. Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka
a. Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka (29 Oktober 2021)
- Kantor ATR/BPN tidak bisa menerbitkan Surat Keterangan Sementara dalam
Proses Pengurusan karena memang belum ada proses pengurusan untuk
lahan 736 m2 tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Lurah Kolakaasi;
- Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka dan Kepala Seksi (Ibu Yuni)
menyampaikan bahwa belum ada proses yang dilakukan untuk lokasi tanah
736 m2 oleh Pak Arham Muchtar. Kunjungan ke Kantor ATR/BPN oleh Pak

16
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

Arham dan Pak Lurah beserta Notaris (Ibu Salma) hanya sekedar
berkonsultasi;
- Untuk lahan 736 m2 berdasarkan peta bidang di Sertipikat merupakan saluran
air. Agar bisa diproses, Pak Arham Muchtar terlebih dahulu menyelesaikan
janjinya dalam Surat Pernyataan pada waktu pengurusan SHM 1119 dan
02011 untuk menimbun lokasi tersebut. Selain itu terkait saluran air, tidak
bisa diproses SHMnya karena merupakan fasilitas umum. Jadi perlu Surat
Keterangan dari Dinas PUPR Kabupaten Kolaka bahwa belum ada
penyerahan tanahnya Pak Arham Muchtar kepada Pemerintah Kabupaten
Kolaka untuk dijadikan saluran air.
b. Kepala Seksi (Pak Jufri dan Ibu Yuni) (1 November 2021)
- Sudah disampaikan kepada Kepala Seksi (Ibu Yuni) bahwa PT. Elnusa
Petrofin berfokus untuk rencana lokasi TLPG Kolaka di SHM 1119;
- Terkait penimbunan juga sudah disampaikan bahwa akan menjadi tanggung
jawabnya PT. Elnusa Petrofin dan akan dilaksanakan setelah terbitnya
Persetujuan Lingkungan, sebab penimbunan masuk pada aktivitas tahap
konstruksi dimana sudah ada mobilisasi bahan material dan peralatan serta
kegiatan pematangan lahan;
- Izin Lokasi sekarang sudah tidak ada dan sudah tercover di dalam PKKPR
(Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang) (Pak Jufri);
- Pengurusan Pertimbangan Teknis Pertanahan berproses bersama PKKPR;
- Untuk syarat PKKPR perlu berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal
dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Kolaka;
- PT. Elnusa Petrofin menyurat ke DPM-PTSP terkait penerbitan PKKPR,
selanjutnya, membayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak);
- Penerbitan Pertimbangan Teknis Pertanahan diproses selama 10 hari kerja
setelah pembayaran PNBP.
3. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka
a. Petugas Online Single Submission/OSS (Pak Asbar) (1 November 2021)
- Memang benar bahwa sekarang Izin Lokasi sudah tidak ada dan digantikan
dengan PKKPR;
- Pengurusan PKKPR diproses by system;
- Kendala sekarang bahwa Peraturan Daerah terkait Rencana Detail Tata
Ruang yang menghasilkan Peta Digital di OSS belum ada sehingga belum
bisa diproses PKKPR;

17
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

- Pihak DPM-PTSP sudah menerima slide sosialisasi terkait pelaksanaan PP


21 Tahun 2021;
- Setelah ditelusuri pihak DPM-PTSP belum mengetahui prosedur penerbitan
PKKPR bisa dilakukan secara non elektronik pada masa transisi. Padahal
sudah tertuang jelas di dalam slide sosialisasi terkait prosedur tersebut;
- Pihak PTSP perlu melaporkan terlebih kepada atasan terkait hal tersebut di
atas dan mungkin akan dipelajari terlebih dahulu.
b. Kepala Bidang Perizinan, Kepala Seksi Perizinan dan Penanaman Modal
(2 November 2021)
- PT. Elnusa Petrofin diminta untuk menyurat terlebih dahulu kepada Bupati
Kolaka terkait Permohonan Dukungan Pelaksanaan Pekerjaan dan
Permohonan Izin Lokasi/PKKPR, setelah DPM-PTSP mendapatkan disposisi
dari Bupati maka akan segera ditindaklanjuti;
- Permohonan tersebut juga dilampirkan dengan berkas persyaratan yang
formatnya telah diberikan oleh Kepala Seksi Penanaman Modal (Pak Akhmad
Indra);
- Setelah surat diterima oleh DPM-PTSP akan dilaksanakan rapat yang akan
menghadirkan seluruh instansi teknis terkait.
4. Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kolaka
Kepala BKAD dan Sekretaris BKAD
- Surat Permohonan Telaah Lokasi untuk lahan 736 m2 telah diterima dan
diregister di BKAD Kolaka;
- Sudah dilakukan juga koordinasi langsung dengan Kepala BKAD dan Sekretaris
BKAD terkait lahan 736 m2 untuk dimintakan keterangan apakah lahan tersebut
merupakan aset daerah (Tanah Negara) atau bukan;
- Berdasarkan informasi awal bahwa apabila lahan tersebut merupakan bagian
dari lahan Pertamina, maka kemungkinan besar merupakan aset Provinsi
Sulawesi Tenggara, sehingga diperlukan koordinasi ke BKAD Provinsi apabila
merupakan aset Provinsi;
- Kabag Aset yang lebih mengetahui terkait lahan tersebut dan akan dilakukan
pengecekan pada inventarisasi aset daerah;
- Kabag Aset sementara berada di Kendari dan kemungkinan akan balik minggu
depan dan surat akan diproses minggu depan;
- Hasil Surat Telaah akan disampaikan by phone apabila sudah ada oleh
Sekretaris BKAD;

18
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan

- Surat Hasil Telaah telah diterima oleh PT. Elnusa Petrofin tanggal 11 November
2021 dengan nomor surat 900/294/2021 perihal Klarifikasi. Informasi yang
diperoleh bahwa berdasarkan peninjauan lapangan, tanah atas nama
Pemerintah Kabupaten Kolaka tersebut secara keseluruhan telah dipagari oleh
PT. Pertamina sebagai pengguna tanah lokasi Depot TBBM. Sehingga
disimpulkan bahwa kepemilikan tanah Pemerintah Kabupaten Klaka pada lokasi
tersebut terbatas pada pagar lingkungan Depot TBBM (terlampir).
F. Kesimpulan dan Saran
1. Menindaklanjuti saran dari DPM-PTSP, PT. Elnusa Petrofin perlu mengajukan Surat
Permohonan Dukungan Pelaksanaan Pekerjaan dan Surat Permohonan Izin
Lokasi/PKKPR kepada Bupati Kolaka, sehingga dapat segera didisposisi ke DPM-
PTSP Kabupaten Kolaka untuk diproses;
2. Perlu dilakukan Rapat Awal untuk koordinasi dengan instansi teknis terkait,
khususnya terkait bentuk perizinan pemanfaatan ruang yang akan ditempuh oleh PT.
Elnusa Petrofin apakah dalam bentuk Izin Lokasi atau PKKPR (Persetujuan
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang);
3. Berdasarkan Surat Klarifikasi dari BKAD Kabupaten Kolaka bahwa tanah/lahan
dengan ukuran 736 m2 bukan termasuk dalam aset Pemerintah Kabupaten Kolaka;
4. Dalam hal pengurusan SHM untuk lahan dengan ukuran 736 m 2, perlu direvisi Surat
Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah yang ditandatangani oleh Lurah
Kolakaasi. Seharusnya Surat Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah
Kelurahan Kolakaasi dengan menggunakan Kop Kelurahan. Selanjutnya menurut
arahan dari Kabag Aset BKAD Kabupaten Kolaka, Surat Pernyataan tersebut bisa
dijadikan dasar untuk pengurusan SHM dengan melampirkan Surat Klarifikasi dari
BKAD Kabupaten Kolaka;
5. PT. Elnusa Petrofin perlu menyiapkan bahan paparan untuk kegiatan Rapat Awal
yang kemungkinan akan dilaksanakan pada tanggal 2 atau 3 Desember 2021.
6. Beberapa poin yang perlu dituangkan dalam bahan paparan tersebut antara lain
sebagai berikut:
- Rencana investasi;
- Project plan dan site plan;
- Pola kemitraan masyarakat;
- Penggunaan tenaga kerja; dan
- Detail dan peta lokasi, status kepemilikan lahan.

19

Anda mungkin juga menyukai