A. Latar Belakang
Elnusa Petrofin (“EPN”) didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Juli tahun 1996. EPN adalah
Anak Perusahaan dari PT. Elnusa Tbk., dimana PT. Elnusa Tbk. sendiri merupakan Anak
Perusahaan PT. Pertamina Hulu Energi, Sub Holding PT. Pertamina (Persero). PT. Elnusa
Petrofin bergerak di bidang jasa logistik dan distribusi BBM, terutama Jasa Transportasi
BBM, Energy Storage Management (Fuel, Gas, Aviation), Industry and Marine Fuel,
Lubricant dan Chemical Integrated Service. Elnusa Petrofin merupakan salah satu ujung
tombak Pertamina untuk menyalurkan BBM PSO (Public Service Obligation) dan BBM Satu
Harga ke seluruh penjuru Nusantara.
Dalam rangka menunjang kegiatan usaha pendistribusian Bahan Bakar Gas (BBG) ke
seluruh Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, maka
PT. Elnusa Petrofin berkomitmen untuk melakukan investasi melalui rencana pembangunan
Terminal Liquefied Petroleum Gas (TLPG) di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara. Pembangunan Terminal LPG ini merupakan tindak lanjut dari penugasan
Pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia Nomor 2157 K/10/MEM/2017 tentang Penugasan Kepada PT. Pertamina
(Persero) dalam Pembangunan dan Pengoperasian Tangki Penyimpanan Bahan Bakar
Minyak dan Liquefied Petroleum Gas.
TLPG ini akan dibangun pada lokasi yang berdampingan dengan Terminal Bahan Bakar
Minyak (TBBM) Eksisting Kolaka yang terletak di Kelurahan Kolakaasi, Kecamatan
Latambaga, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga dalam
operasionalnya akan terintegrasi dengan kegiatan operasional TBBM Kolaka, seperti
pemanfaatan dermaga jetty eksisting, filling station dan lain-lain.
Sehubungan dengan rencana yang telah diuraikan di atas, beberapa readiness criteria
perlu disiapkan oleh PT. Elnusa Petrofin sebelum pelaksanaan pembangunan, di antaranya
yaitu pertimbangan teknis pertanahan, Izin Lokasi/Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang, ANDALALIN dan Dokumen Lingkungan Hidup sehingga rencana ini bisa diterima
dengan dasar yang benar dan lengkap dan siap untuk dilaksanakan.
1
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
2
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
3
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
4
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
5
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
6
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
7
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Gambar-1 Lokasi Lahan Milik Pak Arham Muchtar yang Menjadi Lokasi Rencana
Pembangunan TLPG Kolaka
8
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Gambar-3 Sisi Barat Lokasi Rencana Pembangunan TLPG Kolaka yang Dibatasi oleh
Pagar Besi Milik TBBM Kolaka
9
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Gambar-5 Sisi Utara Lahan yang Berbatasan Langsung dengan Jalan Poros Kolaka-
Wolo
10
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Gambar-6 Patok Batas Lahan Antara SHM Nomor 1119 dan 02011
11
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Berikut merupakan beberapa titik koordinat yang diambil di lokasi survei. Selanjutnya
koordinat tersebut disajikan dalam bentuk peta seperti yang ditunjukkan pada Gambar-
8.
- Titik 1: Zona 51 M
X = 340765
Y = 9553468
- Titik 2: Zona 51 M
X = 340702
Y = 9553507
- Titik 3: Zona 51 M
X = 340643
Y = 9553386
- Titik 4: Zona 51 M
X = 340701
Y = 9553348
2. Survei dan Peninjauan Lapangan Tanggal 28 Oktober 2021
Kegiatan survei dan peninjauan di lapangan dilanjutkan pada tanggal 28 Oktober
2021 dengan didampingi oleh pihak TBBM Kolaka (Pak Andi), Lurah Kolakaasi dan
perwakilan pemilik lahan (anak Pak Arham Muchtar).
12
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Gambar-8 Survey dan Peninjauan Lapangan Bersama Pihak TBBM Kolaka Lurah
Kolakaasi
13
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Gambar-9 Peta Lokasi Rencana Pembangunan Terminal LPG (TLPG) di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara
14
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Informasi yang diperoleh dari Lurah Kolakaasi terkait lahan dengan ukuran 736 m 2
bahwa lahan tersebut masih dikuasai oleh Pak Arham Muchtar dan bukan merupakan
saluran air. Pada tanggal 26 Oktober 2021, Lurah dan pemilik lahan sudah berkoordinasi
dengan Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka terkait pengurusan SHM untuk lahan
tersebut. Akan tetapi dari pihak Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka menyampaikan
bahwa perlu ada Surat Keterangan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kolaka bahwa lokasi yang dimaksud bukan merupakan saluran air.
15
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
- Bupati sangat mendukung apabila lokasi rencana TLPG dipindah di sisi Barat
TBBM;
- Lokasi rencana TLPG yang sekarang di lahannya Pak Arham Muchtar sangat
rawan sebab sangat dekat dengan aktivitas umum dan ramai. Jalan Pantai
Burung-Burung (PBB) yang tepat di samping lahannya Pak Arham Muchtar
akan ditingkatkan statusnya sebagai Jalan Nasional;
- Di seberang jalan lahannya Pak Arham Muchtar sudah direncanakan
pembangunan Sport Center dan beberapa tempat seperti Café dan Karaoke
akan direlokasi di dekat Sport Center tersebut. Sehingga nantinya akan
menjadi pusat keramaian;
- Kekhawatiran tersebut yang menjadi pertimbangan bahwa akan sangat
rawan jika lokasi rencana TLPG tetap dilaksanakan di lokasi lahannya Pak
Arham Muchtar.
- Selain itu status lahan yang tidak jelas juga akan berpotensi menyebabkan
masalah di kemudian hari;
- Jika PT. Elnusa Petrofin bersedia dirubah lokasinya di sebelah Barat TBBM
Kepala Dinas PUPR akan sangat mendukung dan bersedia untuk
memfasilitasi;
- Terlebih jika di posisi Barat TBBM, maka posisi Jetty tepat berada di tengah-
tengah TBBM dan TLPG sehingga bisa lebih terintegrasi;
- Lokasi sebelah Barat jauh dari aktivitas keramaian.
- Kepala Dinas PURR sebagai mantan Camat Latambaga dan Kabag
Pemerintahan mengetahui betul mengenai lokasi tersebut;
- Lokasi lahan di sebelah Barat bagian depan jalan merupakan tanah
masyarakat dan yang di belakangnya merupakan Tanah Negara, sehingga
yang merupakan Tanah Negara bisa diberikan secara gratis oleh Pemerintah
Kabupaten Kolaka untuk keperluan TLPG.
2. Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka
a. Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka (29 Oktober 2021)
- Kantor ATR/BPN tidak bisa menerbitkan Surat Keterangan Sementara dalam
Proses Pengurusan karena memang belum ada proses pengurusan untuk
lahan 736 m2 tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Lurah Kolakaasi;
- Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Kolaka dan Kepala Seksi (Ibu Yuni)
menyampaikan bahwa belum ada proses yang dilakukan untuk lokasi tanah
736 m2 oleh Pak Arham Muchtar. Kunjungan ke Kantor ATR/BPN oleh Pak
16
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
Arham dan Pak Lurah beserta Notaris (Ibu Salma) hanya sekedar
berkonsultasi;
- Untuk lahan 736 m2 berdasarkan peta bidang di Sertipikat merupakan saluran
air. Agar bisa diproses, Pak Arham Muchtar terlebih dahulu menyelesaikan
janjinya dalam Surat Pernyataan pada waktu pengurusan SHM 1119 dan
02011 untuk menimbun lokasi tersebut. Selain itu terkait saluran air, tidak
bisa diproses SHMnya karena merupakan fasilitas umum. Jadi perlu Surat
Keterangan dari Dinas PUPR Kabupaten Kolaka bahwa belum ada
penyerahan tanahnya Pak Arham Muchtar kepada Pemerintah Kabupaten
Kolaka untuk dijadikan saluran air.
b. Kepala Seksi (Pak Jufri dan Ibu Yuni) (1 November 2021)
- Sudah disampaikan kepada Kepala Seksi (Ibu Yuni) bahwa PT. Elnusa
Petrofin berfokus untuk rencana lokasi TLPG Kolaka di SHM 1119;
- Terkait penimbunan juga sudah disampaikan bahwa akan menjadi tanggung
jawabnya PT. Elnusa Petrofin dan akan dilaksanakan setelah terbitnya
Persetujuan Lingkungan, sebab penimbunan masuk pada aktivitas tahap
konstruksi dimana sudah ada mobilisasi bahan material dan peralatan serta
kegiatan pematangan lahan;
- Izin Lokasi sekarang sudah tidak ada dan sudah tercover di dalam PKKPR
(Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang) (Pak Jufri);
- Pengurusan Pertimbangan Teknis Pertanahan berproses bersama PKKPR;
- Untuk syarat PKKPR perlu berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal
dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Kolaka;
- PT. Elnusa Petrofin menyurat ke DPM-PTSP terkait penerbitan PKKPR,
selanjutnya, membayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak);
- Penerbitan Pertimbangan Teknis Pertanahan diproses selama 10 hari kerja
setelah pembayaran PNBP.
3. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka
a. Petugas Online Single Submission/OSS (Pak Asbar) (1 November 2021)
- Memang benar bahwa sekarang Izin Lokasi sudah tidak ada dan digantikan
dengan PKKPR;
- Pengurusan PKKPR diproses by system;
- Kendala sekarang bahwa Peraturan Daerah terkait Rencana Detail Tata
Ruang yang menghasilkan Peta Digital di OSS belum ada sehingga belum
bisa diproses PKKPR;
17
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
18
Laporan Survei dan Peninjauan Lapangan
- Surat Hasil Telaah telah diterima oleh PT. Elnusa Petrofin tanggal 11 November
2021 dengan nomor surat 900/294/2021 perihal Klarifikasi. Informasi yang
diperoleh bahwa berdasarkan peninjauan lapangan, tanah atas nama
Pemerintah Kabupaten Kolaka tersebut secara keseluruhan telah dipagari oleh
PT. Pertamina sebagai pengguna tanah lokasi Depot TBBM. Sehingga
disimpulkan bahwa kepemilikan tanah Pemerintah Kabupaten Klaka pada lokasi
tersebut terbatas pada pagar lingkungan Depot TBBM (terlampir).
F. Kesimpulan dan Saran
1. Menindaklanjuti saran dari DPM-PTSP, PT. Elnusa Petrofin perlu mengajukan Surat
Permohonan Dukungan Pelaksanaan Pekerjaan dan Surat Permohonan Izin
Lokasi/PKKPR kepada Bupati Kolaka, sehingga dapat segera didisposisi ke DPM-
PTSP Kabupaten Kolaka untuk diproses;
2. Perlu dilakukan Rapat Awal untuk koordinasi dengan instansi teknis terkait,
khususnya terkait bentuk perizinan pemanfaatan ruang yang akan ditempuh oleh PT.
Elnusa Petrofin apakah dalam bentuk Izin Lokasi atau PKKPR (Persetujuan
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang);
3. Berdasarkan Surat Klarifikasi dari BKAD Kabupaten Kolaka bahwa tanah/lahan
dengan ukuran 736 m2 bukan termasuk dalam aset Pemerintah Kabupaten Kolaka;
4. Dalam hal pengurusan SHM untuk lahan dengan ukuran 736 m 2, perlu direvisi Surat
Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah yang ditandatangani oleh Lurah
Kolakaasi. Seharusnya Surat Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah
Kelurahan Kolakaasi dengan menggunakan Kop Kelurahan. Selanjutnya menurut
arahan dari Kabag Aset BKAD Kabupaten Kolaka, Surat Pernyataan tersebut bisa
dijadikan dasar untuk pengurusan SHM dengan melampirkan Surat Klarifikasi dari
BKAD Kabupaten Kolaka;
5. PT. Elnusa Petrofin perlu menyiapkan bahan paparan untuk kegiatan Rapat Awal
yang kemungkinan akan dilaksanakan pada tanggal 2 atau 3 Desember 2021.
6. Beberapa poin yang perlu dituangkan dalam bahan paparan tersebut antara lain
sebagai berikut:
- Rencana investasi;
- Project plan dan site plan;
- Pola kemitraan masyarakat;
- Penggunaan tenaga kerja; dan
- Detail dan peta lokasi, status kepemilikan lahan.
19