Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA UNGKUNGAN


DIREKTORAT PENCEGAHAN DAMPAK UNGKUNGAN USAHA DAN KEGIATAN
Blok IV Lt. 6, Wing C, Gedung Manggala Wanabakti, JI. Jend. Gatot Subroto, Jakarta 10270
Telepon (021) 5705090; Faksimile (021) 5705090

Nomor 3/
: S. ;,o/fJ\vJ< / f~-C: f ~~A -'-i { .\oJ~ f Maret2022
Lampiran : -
Hal : Arahan Dokumen Lingkungan
Rencana Relokasi Jalan Nasional Pembangunan Bendungan Way Apu

Yth.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku
di-
Ambon

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor PR.0l.01-Bb16/05 tanggal 1 Maret


2022 perihal Permohonan Arahan Dokumen Lingkungan terkait Rencana Relokasi Jalan
Nasional Terdampak Pembangunan Bendungan Way Apu, bersama ini disampaikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Informasi dalam surat Saudara pada intinya menjelaskan sebagai berikut:
a. Pembangunan Bendungan Way Apu merupakan salah satu proyek strategis
nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh BWS Provinsi Maluku yang berdampak
pada ruas jalan nasional Mako-Modanmohe di Pulau Buru, sehingga dibutuhkan
relokasi 2 segmen jalan dan jembatan pada ruas yang dimaksud.
b. Rencana relokasi jalan nasional dan jembatan telah terlingkup dalam dokumen
Amdal yang telah mendapatkan Izin Lingkungan dari Gubemur Maluku
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku Nomor 208a Tahun 2018
tanggal 10 September 2018, namun pada tahun ini terdapat rencana
perubahan panjang jalan dan jembatan dan perubahan trase sebagai berikut:

Amdal BWS Rencana Perubahan


No Uraian Jalan Jembatan Jalan Jembatan
(KM) (M) (KM) (M)
A Seamen 1
Panjang Trase Jalan Rencana
1 0,191 0,425
Relokasi
2 Relokasi Jembatan Wai Teba 40.00 80.00
B Seamen 2
Panjang Trase Jalan Rencana
1 1,100 1,450
Relokasi
Relokasi Jembatan Wai
2 40.00 60.00
Rawaen
3 Relokasi Jembatan Wai Aou 140.00 100.00
4 Jembatan Baru - 40.00
Total Paniang 1.291 220.00 1.875 280.00
c. Rencana perubahan relokasi jalan dan jembatan ini akan dilaksanakan oleh
BPJN Maluku dan berdasarkan hasil telaahan masih berada dalam batas wilayah
studi;
d. Jenis jalan yang akan dibangun adalah jalan nasional dan bendungan Way Apu
berada pada pengelolaan sungai yang merupakan kewenangan pusat.
e. Terkait hal tersebut di atas, Saudara memohon arahan jenis dokumen
lingkungan hidup dan kewenangannya. . .
2. Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 di atas, dapat kam, sampa1kan norma
pengaturan sebagai berikut: .
a. Berdasarkan Lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemenntah Daerah
huruf c Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang: . .
1) kegiatan pengelolaan sumber daya air yang berada pada w1layah sunga1
lintas provinsi atau wilayah sungai strategis nasional merupakan
kewenangan pemerintah pusat.
2) kegiatan penyelenggaraan jalan nasional merupakan kewenangan
pemerintah pusat.
b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
3) Pasal 79 ayat (1), Tim Uji Kelayakan Lingkungan Pusat berwenang
melakukan uji kelayakan Amdal untuk jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan yang persetujuan pemerintahnya diterbitkan oleh pemerintah
pusat;
4) Pasal 89 ayat (1) dan ayat (2) huruf c, huruf h dan huruf I, penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan perubahan persetujuan
lingkungan apabila Usaha dan/ atau Kegiatannya yang telah memperoleh
surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup direncanakan untuk
dilakukan perubahan antara lain perubahan luas lahan usaha dan/atau
kegiatan, perubahan identitas penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan dan penciutan/pengurangan luas areal usaha dan/atau kegiatan;
5) Pasal 90 ayat (2) dan Pasal 91 ayat (1), perubahan persetujuan
lingkungan karena perubahan luas lahan usaha dan/atau kegiatan
dilakukan dengan kewajiban menyusun dokumen lingkungan hidup baru
melalui penyusunan Amdal baru atau addendum Andal dan RKL-RPL;
6) Pasal 90 ayat (3) dan Pasal 93 ayat (1), perubahan persetujuan
lingkungan karena perubahan identitas penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan dan penciutan/pengurangan luas areal usaha dan/atau
kegiatan dilakukan tanpa disertai dengan kewajiban menyusun dokumen
lingkungan hidup baru melalui perubahan pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan Hidup;
c. Berdasarkan Pasal 58 dan Pasal 60, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Amdal, LPJP
Amdal, dan Uji Kelayakan Lingkungan Hidup, Kewenangan uji kelayakan Amdal
atau pemeriksaan Formulir UKL-UPL terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah dalam menjalankan urusan
pemerintahan konkuren, dilakukan oleh instansi yang menjalankan kegiatan
tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pemerintahan daerah;
3. Merujuk butir 1 dan 2 di atas, terhadap rencana relokasi Jalan Nasional terdampak
Pembangunan Bendungan Way Apu berupa perubahan panjang jalan dan jembatan
dan perubahan trase jalan yang sudah terlingkup dalam dokumen Amdal
sebelumnya serta perubahan pemrakarsa kegiatan dari BWS Maluku kepada BPJN
Maluku, serta mengingat mengingat perubahan yang dilakukan masih berada
dalam batas wilayah studi dan tambahan rencana usaha dan/atau kegiatan lebih
kecil dari yang sudah dikaji sehingga dipandang tidak menimbulkan besara~
dampak yang lebih besar dari hasil kajian Amdal sebelumnya, maka Bala,
Pelaksanaan Jalan Nasional Maluku wajib:
a. mengajukan pennohonan perubahan Persetujuan Lingkungan dengan
kewajiban menyusun Addendum Andal, RKL-RPL tipe B kepada Menteri akibat
perubahan rencana usaha dan/atau kegiatan; dan
b. mengajukan permohonan perubahan Persetujuan Lingkungan akibat perubahan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan kepada Menteri dengan
melampirkan surat penyerahan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
dari BWS Provinsi Maluku kepada BPJN Maluku.
4. Mengingat bahwa penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan sebelumnya adalah
BWS Provinsi Maluku dan akibat perubahan kegiatan tersebut terdapat penciutan
tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan BWS Provinsi
Maluku, maka Balai Wilayah Sungai Maluku wajib mengajukan pennohonan
perubahan Persetujuan Lingkungan tanpa disertai kewajiban menyusun dokumen
lingkungan hidup namun cukup melalui perubahan SKKL yang disertai perubahan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup kepada Menteri.
5. Terhadap permohonan proses perubahan persetujuan lingkungan sebagaimana
dimaksud angka 3 dan angka 4, dilakukan secara parallel atau bersamaan melalui
unit pelayanan terpadu satu pintu KLHK.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

-<I

v~ ('
ljanto
" 9681011199403 1 001
' - ~ _li4N-
-

Tembusan vth:
1. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (sebagai laporan)
2. Deputi I Kepala Staf Kepresidenan; ·
3. Direktur Jenderal Bina Marga;
4. Dlrektur Jenderal Sumber Daya Air;
5. Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku.

Anda mungkin juga menyukai