Di susun Oleh :
DEMIAN GOBAI
FAUZIAH NUR BINTORO
MUSA AJAI
RIMBA LUKAS KIDING
SARCE PARATTE
VALENTINA M.ONGJAP
Daftar Isi
BAB
I....................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................5
PEMBAHASAN MATERI.......................................................................................5
2.1 Metabaolisme sel...............................................................................................................................5
2.2 Anabolisme........................................................................................................................................6
2.3 Katabolisme.......................................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Kamiucapkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawatserta salam
semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,beserta keluarga,
para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.Makalah ini kami buat
sebagai tugas mata kuliah Biologi Umum,dengan judulmakalah “Metabolisme (Anabolisme dan
Katabolisme)”, yang kami susun dengan maksimaldan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatanmakalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yangtelah membantu di makalah ini.Terlepas dari
semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuranganbaik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerimasegala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Semogamakalahtentang Metabolisme
(Anabolisme dan Katabolisme)ini bisa bermanfaat bagi kamikhususnya bagi para pembaca pada
umumnya. Terima Kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang terjadi secara serentak di seluruh tubuh,
terdiri atas anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah sintesis (pembentukan) molekul
organik yang menyerap (membutuhkan energi), sedangkan katabolisme adalah pemecahan
molekul organik yang menghasilkan energi.
2. Rumusan Masalah
1.Bagaimana struktur Metabolisme Sel ,Anabolisme dan katabolisme ?
2.Apa saja proses Metabolism sel ,Anabolisme dan Katabolisme ?
3.Bagian - bagian Metabolisme sel ,Anabolisme dan Katabolisme ?
3.Tujuan
1. Mengetahui stuktur Metabolisme Sel , Anabolisme dan Katabolisme.
2. Mengetahui proses Metabolisme Sel , Anabolisme dan Katabolisme.
3. Mengetahui bagian - bagian Metabolisme Sel , Anabolisme dan Katabolisme.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Glukosa akan diabsorbsi dari traktus gastrointestinal ke dalam aliran darah, lalu dibawa ke
dalam sel-sel yang membutuhkannya. Kuantitas energi yang dihasilkan oleh tiap molekul
glukosa terlalu besar untuk langsung dimanfaatkan, sehingga glukosa dalam sel harus terlebih
dahulu dikonversi menjadi ATP (adenosin trifosfat), yang kuantitas energinya dapat langsung
dimanfaatkan oleh tubuh. Konversi glukosa menjadi ATP dalam sel dalam sel dapat terjadi
melalui 3 proses, yaitu glikolisis, siklus Kreb, dan fosforilasi oksidasi. Jika kadar glukosa darah
terlalu tinggi, sebagian akan dibawa ke hati untuk disimpan sebagai glikogen, sebaliknya
jikakadar glukosa darah terlalu rendah, glikogen hati akan terurai kembali menjadi glukosa untuk
dilepas ke dalam darah. Skema absorbsi dan konversi karbohidrat dalam tubuh ini dapat dilihat
pada gambar.
Reaksi pemecahan glukosa adalah:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O + 686 kcal/mol
Energi yang dihasilkan ditangkap dan disimpan dalam bentuk molekul ATP (adenosin trifosfat):
ADP + Pi +7 kcal/mol → ATP + H2O
Jika akan digunakan, energi tersebut dapat diperoleh kembali dengan hidrolisis molekul ATP:
ATP + H2O → ADP + Pi +7 kcal/mol
Energi yang dihasilkan ini akan digunakan untuk:
• Kontraksi otot
• Transpor aktif pada membran sel
• Sintesis molekul organik
Salah satu penggunaan energi yang disebutkan di atas adalah transpor
aktif pada membran sel. Secara menyeluruh, transpor ion atau molekul melalui membran sel
dapat terjadi melalui salah satu di antara mekanisme berikut:
1. Difusi
2. Transpor pasif
3. Transpor aktif
Difusi
Difusi adalah proses pemerataan penyebaran (konsentrasi) zat terlarut dengan syarat jumlah
zat yang dapat terlarut tidak melampaui ambang kelarutannya (gambar di atas). Difusi suatu zat
melalui membran sel adalah difusi yang terjadi melalui membran sel yang bersifat permeabel
terhadap molekul zat tersebut (gambar di bawah)
Gambar Difusi
Transpor Pasif
Transpor pasif adalah perpindahan molekul melalui membran sel yang tidak
memerlukan energi. Dua tipe transpor pasif ialah difusi sederhana (simple diffusion),
yaitu molekul zat dapat bergerak bebas melintasi saluran (channel) pada membran sel,
dan difusi terfasilitasi(facilitated diffusion), yaitu molekul zat dari luar sel diikat oleh
molekul pembawa (carrier molecule), molekul pembawa diinsersi (disisipkan) di antar
molekul membran sel dan akhirnya molekul zat dilepaskan dari molekul pembawa di
dalam sel (gambar dibawah)
Gambar Transpor Pasif
Transpor Aktif
Transpor pasif adalah perpindahan molekul melalui membran sel bersama molekul pembawa
yang telah mendapat energi untuk bergerak menentang gradien energi (gambar dibawah).
• Glikolisis
Glikolisis berlangsung pada sitoplasma. Dalam lingkungan aerob, reaksi yang terjadi adalah:
Glukosa → 2 Asam piruvat + 2 ATP + 2 Koenzim-2H
ATP : Adenosine triposphate
Koenzim-2H : Ikatan senyawa koenzim dengan 2 atom H
Transfer energi dari glukosa di sini berlangsung dari glukosa ke ATP dan koenzim-2H.
Koenzim-2H merupakan reaktan utama bagi fosforilasi oksidasi.
Dalam lingkungan anaerob, pemecahan glukosa menghasilkan:
Glukosa → Asam laktat + ATP
Siklus Kreb
Siklus Kreb berlangsung dalam mitokhondria. Asam piruvat yang dihasilkan oleh glikolisis pada
lingkungan aerob mengalami pemecahan lebih lanjut:
2 Asam piruvat → 2 asetil koenzim A + 2 CO2 + 2 Koenzim-2H
Asetil koenzim A ini merupakan input bagi siklus Kreb.
Selain merupakan hasil akhir glikolisis, asetil koenzim A untuk siklus Kreb diperoleh juga dari
hasil pemecahan lemak dan protein.
•Fosforilasi Oksidasi
Fosforilasi oksidasi merupakan sumber utama penghasil ATP,
berlangsung dalam mitokhondria. Input fosforilasi oksidasi (koenzim-2H)
diperoleh dari output glikolisis dan siklus Kreb
Secara keseluruhan, sebagai hasil akhir dari pemecahan 1 mol glukosa diperoleh:
B. ANABOLISME
Pengertian anabolisme Anabolisme disebut juga sebagai asimilasi ialah proses penyusunan
senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul yang lebih kompleks yang biasa
disebut dengan senyawa makromolekul. Makromolekul tersebut dapat menjadi asam nukleat,
lemak, karbohidrat, serta protein. Dalam proses anabolisme, terdapat tiga tahapan dasar yaitu
produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Aktivasi senyawa-
senyawa menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP dan penggabungan prekursor
tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Hasil
anabolisme dapat berupa glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh dan asam
nukleat untuk pengkopian informasi genetik. Perbedaan anabolisme dan katabolisme:
a . Anabolisme merupakan proses sintesis molekul kimia kecil menjadi molekul yang lebih
besar. Katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil.
1. Hormon pertumbuhan Sama seperti namanya, hormon ini berfungsi mengatur pertumbuhan
tubuh. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari atau kelenjar kecil di bagian bawah otak. Jika
anak memiliki hormon pertumbuhan yang berlebih, dia akan mengalami kondisi yang disebut
gigantisme atau tumbuh lebih tinggi dari rata-rata. Sebaliknya jika anak memiliki hormon
pertumbuhan yang terlalu sedikit dia akan mengalami dwarfisme tumbuh lebih rendah dari rata-
rata.
2. Insulin-like growth factors (IGF-1 dan IGF-2) Hormon ini akan menstimulasi produksi
protein dan lemak dalam tubuh. IGF-1 dan IGF-2 akan bekerja sama dengan hormon
pertumbuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang serta berbagai jaringan tubuh,
termasuk kelenjar susu. Insulin-like growth factors juga mengendalikan produksi hormon
pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis serta kadar gula dalam darah.
3. Insulin Hormon insulin diproduksi oleh kelenjar pankreas. Insulin merupakan hormon yang
mengatur kadar glukosa dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi
menjadi energi, dan menyimpan cadangan energi. Tanpa insulin, sel tubuh tidak dapat
memanfaatkan glukosa.
4. Testosteron Testosteron merupakan hormon laki-laki yang diproduksi di testis. Hormon ini
akan membantu pembentukan sperma dan perkembangan karakteristik seks pria, seperti suara
yang lebih berat, otot yang lebih besar, dan pertumbuhan rambut di wajah serta tubuh.
Testosteron juga berpengaruh pada fungsi organ otak, tulang dan massa otot, distribusi lemak,
sistem pembuluh darah, tingkat energi, serta organ dan fungsi seksual. Testosteron juga dapat
diproduksi oleh tubuh wanita, meski dalam jumlah yang sedikit
5. Estrogen Estrogen merupakan hormon yang nanti diproduksi di dalam ovarium dan plasenta
selama kehamilan. Hormon ini bertugas memperkuat jaringan tulang, penebalan jaringan di
rahim (endometrium), siklus menstruasi, serta mengembangkan karakteristik bentuk tubuh
perempuan, seperti payudara. Setelah wanita mengalami menopause, estrogen akan diproduksi di
jaringan lemak dan otot. Hormon ini juga dapat dihasilkan oleh tubuh pria dalam jumlah yang
sedikit.
C. KATABOLISME
Katabolisme adalah proses alami di dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Proses ini
memungkinkan tubuh untuk bergerak dan menjalani aktivitas sehari-hari. Nah, untuk memahami
lebih jauh tentang katabolisme, mari simak penjelasannya berikut ini.
Berbagai proses biokimia berlangsung di dalam tubuh. Proses ini disebut juga metabolisme.
Reaksi metabolisme sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu katabolisme dan anabolisme.
Bentuk sederhana ini kemudian akan digunakan sebagai bahan bakar untuk
reaksi anabolisme guna menghasilkan zat atau molekul yang lebih besar.
Makanan dan minuman yang sudah dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh, akan dipecah oleh
enzim yang ada di dalam sistem pencernaan. Melalui reaksi katabolisme, protein dipecah
menjadi asam amino.
Asam amino bisa digunakan sebagai sumber energi ketika tubuh membutuhkannya. Senyawa ini
juga bisa didaur ulang untuk membuat protein atau menjadi urea melalui proses oksidasi.
Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah glikogen menjadi glukosa. Karbohidrat
sederhana ini kemudian akan melalui proses oksidasi yang dinamakan glikolisis. Dari reaksi
inilah energi dihasilkan.
Sementara, lemak juga akan melalui proses pemecahan yang disebut hidrolisis. Proses ini
menghasilkan asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi glikolisis dan
reaksi biokimiawi lainnya sehingga terbentuklah energi.
Energi yang dihasilkan dari berbagai proses di atas akan disimpan sebagai
molekul adenosine triphospate (ATP). Banyak aspek dari metabolisme, baik anabolisme
maupun katabolisme, berkaitan erat dengan produksi dan konsumsi ATP sebagai sumber energi,
yang juga berperan sebagai bahan bakar dalam seluruh proses metabolisme.
Olahraga seperti berlari, berenang, dan bersepeda adalah jenis kegiatan yang merupakan latihan
katabolis atau kardio. Ketika melakukan aktivitas ini, detak jantung, tekanan darah, dan
pernapasan akan meningkat. Latihan katabolis dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung
dan paru-paru.
Namun, sebelum melakukan olahraga kardio, sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke dokter,
terlebih jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Dalam proses katabolisme, tubuh membutuhkan bantuan hormon dan zat tertentu. Berikut ini
adalah sejumlah hormon yang berperan dalam proses katabolisme:
Kortisol
Hormon ini berperan dalam mengatur metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Hormon
yang dikenal sebagai hormon ‘stres’ ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
Sitokin
Hormon ini mengatur interaksi antarsel dan berperan dalam mengatur sistem kekebalan tubuh.
Beberapa jenis sitokin berfungsi untuk merangsang sistem imun, sedangkan beberapa jenis
sitokin lainnya berfungsi dalam menekan aktivitas sistem imun.
Glukagon
Hormon ini dihasilkan oleh pankreas dan bersama insulin berfungsi untuk menjaga kadar gula
dalam darah.
Adrenalin
Hormon yang dikenal sebagai epinefrin ini dapat meningkatkan detak jantung, menguatkan
kontraksi jantung, dan meningkatkan aliran darah ke otot.
Proses katabolisme sangat penting bagi tubuh dalam menghasilkan energi. Dengan energi,
jantung bisa berdetak sehingga seluruh jaringan tubuh pun mendapat suplai darah. Berbagai
organ tubuh lain, seperti paru-paru, ginjal, dan saluran pencernaan, juga dapat berfungsi secara
optimal.
Bila Anda mengalami masalah dengan kesehatan atau gangguan hormon yang dapat
memengaruhi proses katabolisme, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Selain itu,
terapkan pola hidup sehat dengan berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi, dan
beristirahat yang cukup.