Anda di halaman 1dari 54

MAKALAH

LAPORAN TUTORIAL CASE 4


MANAJEMEN KONFLIK

Disusun Oleh:

MIRZA KAUTSAR ABDILLAH 230600210


SALSABILA NURULAULIA A 230600220
SALSABILA PUSPITA SARI 230600221
SHAFA ABIYYU FAUZIAH 230600222
SITI MAUFIROH 230600223
SYAFAAD TRI HANAFI 230600224
YULIUS VIRLANDO SANDU 230600225
YUNIARTI SASMITA 230600226
Kelompok A3

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMA ATA

YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah kami tepat waktu tanpa ada kekurangan dan
kendala satupun. Tak lupa kami haturkan sholawat serta salam kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya dihari kiamat nanti.

Penulisan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Case 4”


bertujuan untuk memenuhi tugas dari blok Hospital Organization yang dibimbing
oleh ibu Imram Radne Rimba Putri., MMR. Pada makalah tersebut diuraikan
sesuai data-data yang kami pelajari di internet maupun dimedia lain, serta sesuai
dengan yang sudah di diskusikan bersama dengan Kelompok Tutorial A3.

Dengan demikian, kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh
dari kata sempurna. Namun, kami berharap pembaca bisa memberi kami umpan
balik berupa kritik ataupun saran. Semoga makalah kami ini bisa bermanfaat bagi
banyak pihak. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 26 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................

KASUS DAN PEMBAHASAN................................................................................................

A. Kasus.............................................................................................................2

B. Analisis Kasus...............................................................................................2

 Step 1: Klarifikasi Istilah Yang Tidak Familiar/Sulit...............................2

 Step 2: Menentukan Masalah....................................................................3

 Step 3: Analisis Masalah (Brainstorming)................................................4

 Step 4: Menyusun Penjelasan Secara Skematis........................................7

 Step 5: Menentukan Learning Objective...................................................7

 Step 6 & 7: Mengumpulkan Informasi Dari Luar Diskusi Dan Belajar


Mandiri.............................................................................................................8

BAB III.....................................................................................................................................

PENUTUP................................................................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan adalah modal yang sama
pentingnya dengan seumber daya yang lainnya. Dunamis memaparkan bahwa
sumber daya manusia di era informasi pengetahuan (knowledge information) saat
ini menjadi asset yang sangat penting bagi perusahaan (“company most important
asset”). Oleh karena itu, persoalan pengelolaan sumber daya manusia harus
mendapat perhatian khusus bagi management perusahaan, demi kestabilan dan
keberlangsungan sebuah perusahaan.

Menurut Noe dkk menyatakan bahwa HRM (Human Resouce Management)


yang efektif ditunjukkan dengan kepuasan kerja karyawan, kepuasan
pelanggannya, inovatif, produktif dan reputasi yang baik dalam komunitasnya.
Hal ini berarti salah satu standar keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya
manusia adalah kepuasan kerja karyawan. Menurut Robbins, kepuasan kerja
sangat penting karena akan mempengaruhi perilaku dalam bekerja. Kepuasan
kerja membuat karyawan bahagia dan tidak akan melewatkan pekerjaannya,
sehingga kemungkinan akan memperkecil pengunduran diri karyawan dari
perusahaan. Karyawan akan bertahan dalam pekerjaannya, perasaan bahagia dan
puas dengan pekerjaannya ini akan membawa kebahagiaan hingga diluar
pekerjaan.

Pengelolaan sumber daya manusia yang baik ditentukan oleh orang-orang


yang mampu mengelola asset penting perusahaan agar tujuan perusahaanpun
tercapai. Kemampuan mengelola seluruh sumber daya perusahaan, termasuk
kemampuan mempengaruhi beragam orang dengan sifat yang berbeda-beda untuk
mencapai tujuan tertentu, inilah yang disebut kepemimpinan (leadership).
Kepemimpinan dalam perusahaan sangat memiliki peran penting karena
pemimpin dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Motivasi kerja inilah
sangat berkaitan erat dengan kinerja, khusunya kepuasan dan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan dalam mengelola

1
sumber daya manusia dan dampaknya sangat terikat dengan kinerja diantaranya
kepuasan dan produktivitas karyawan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

BAB II
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Kasus
Organisasi membutuhkan anggota untuk menjalankan aktivitas yang sudah di
susun untuk dicapai, akan tetapi setiap anggota organisasi memiliki kapasitas dan
kapabilitas yang berbeda dalam menjalankan tugas dan tanggung jawaabnya,
sehingga ini menjadi factor penting yang harus diketahui oleh atasan/manajer.
Ketika produktivitas kerja menurun akan berdampak kepada mutu/kualitas dalam
memberikan pelayanan akan berkurang sehingga konsumen akan mengalami
ketidak puasan, salah satu factor yang menyebab penurunan kinerja adalah
motivasi. Berdasarkan narasi diatas apa yang harus anda lakukan.

B. Analisis Kasus
Step 1: Klarifikasi Istilah Yang Tidak Familiar/Sulit
1. Produktivitas (SYAFA’AD TRI HANAFI)

2. Kapabilitas (SITI MAUFIROH)

3. Kapasitas (SALSABILA NURULAULIA AZZAHRO)

Pembahasan:

1. Produktivitas

Jawaban:

 Pengelolaan, masukkan dan efektivitas pencapaian sasaran yang


berhubungan rumah tenaga kerja, pengalaman waktu kerja untuk
menghasilkan suatu yang baik (YUNIARTI SASMITA)

2. Kapabilitas

Jawaban:

2
 Kemampuan atau ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh individu
kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu (SALSABILA
NURULAULIA AZZAHRO)
 Ketersediaan sumber daya manusia untuk menjalankan tugas (SHAFA
ABIYYU FAUZIAH)

3. Kapasitas

Jawaban:

 Kemampuan atau daya tampung dari suatu objek (SYAFA’AD TRI


HANAFI)

Step 2: Menentukan Masalah


1. Mengapa motivasi itu penting? (SITI MAUFIROH)

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan? (SALSABILA


NURULAULIA AZZAHRO)

3. Apa yang dimaksud tentang produktivitas kerja? (MIRZA KAUTSAR


ABDILLAH)

4. Mengapa faktor motivasi dapat memengaruhi kinerja tim dalam sebuah proyek?
(YUNIARTI SASMITA)

5. Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja
karyawan? (SALSABILA PUSPITA SARI)

6. Apa saja peran motivasi terhadap peningkatan kinerja dalam sebuah organisasi?
(SYAFA’AD TRI HANAFI)

7. Apa yang menyebabkan karyawan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi


salah? (SHAFA ABIYYU FAUZIAH)

8. Bagaimana cara meningkatkan motivasi dari pekerjaan? (YULIUS


VIRLANDO SANDU)

9. Bagaimana menunjukkan motivasi dalam diri? (SYAFA’AD TRI HANAFI)

10. Hal apa saja yang menentukan kepuasan kerja? (SITI MAUFIROH)

3
11. Apa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan?
(SALSABILA PUSPITA SARI)

Step 3: Analisis Masalah (Brainstorming)


1. Mengapa motivasi itu penting?

Jawaban:

 Untuk meningkatkan kinerja karyawan (SHAFA ABIYYU FAUZIAH)


 Dapat mendorong seseorang untuk berpikir kreatif dalam memberikan
output pekerjaan mereka (MIRZA KAUTSAR ABDILLAH)
 Karena menjadi alasan orang bekerja (SALSABILA NURULAULIA
AZZAHRO)

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan?

Jawaban:

 Faktor usia, upah, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja (SYAFA’AD


TRI HANAFI)
 Pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja (SALSABILA PUSPITA SARI)
 Lingkungan kerja pemasaran dan prasarana (YULIUS VIRLANDO
SANDU)
 Faktor psikologi dan pengawasan pimpinan (SITI MAUFIROH)
 Teori dan gaya kepemimpinan seorang pemimpin (SHAFA ABIYYU
FAUZIAH)

3. Apa yang dimaksud tentang produktivitas kerja?

Jawaban:

 Kemampuan karyawan dalam produksi dibandingkan input yang


digunakan (SALSABILA PUSPITA SARI)
 Mengacu pada ukuran perbandingan, kualitas dan kuantitas dari seorang
tenaga dalam suatu waktu untuk mencapai hasil (YUNIARTI SASMITA)

4. Mengapa faktor motivasi dapat memengaruhi kinerja tim dalam sebuah


proyek?

4
Jawaban:

 Pertama mempunyai tujuan yang sama memberikan pengakuan terhadap


kontribusi terhadap anggota tim (SALSABILA PUSPITA SARI)
 Komunikasi efektif, kesempatan pengembangan karir (MIRZA
KAUTSAR ABDILLAH)
 Tanggung jawab khusus yang diemban sehingga membutuhkan motivasi
sebagai dorongan untuk menjalankan tanggung jawab itu dengan baik
(YULIUS VIRLANDO SANDU)
 Karena Motivasi adalah hal yang menyebabkan menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia (SITI MAUFIROH)
5. Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja
karyawan?

Jawaban:

 Berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan memotivasi tinggi


yang dapat meningkatkan semangat dan dedikasi (YUNIARTI SASMITA)
 Semakin tinggi motivasi kerja sama maka semakin tinggi kepuasan
(SYAFAAD TRI HANAFI)

6. Apa saja peran motivasi terhadap peningkatan kinerja dalam sebuah organisasi?

Jawaban:

 Meningkatkan kreativitas dalam bekerja (MIRZA KAUTSAR


ABDILLAH)
 Supaya mau bekerja dengan giat dan antusias untuk mencapai hasil yang
optimal (SITI MAUFIROH)

7. Apa yang menyebabkan karyawan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi


salah?

Jawaban:

 Kondisi lingkungan kerja, partner kerja (SYAFAAD TRI HANAFI)

5
 Hasil kerja karyawan sesuai yang diinginkan atasan, antara memberi gaji
yang seimbang pemberian reward dan remunerasi (SALSABILA
NURULAULIA AZZAHRO)
 Tugas dan tanggung jawab (YUNIARTI SASMITA)

8. Bagaimana cara meningkatkan motivasi dari pekerjaan?

Jawab:

 Memberikan reward dan remunerasi (SHAFA ABIYYU FAUZIAH)


 Memberikan kepercayaan (SYAFAAD TRI HANAFI)
 Mengapresiasi peningkatan kerja karyawan (MIRZA KAUTSAR
ABDILLAH)

9. Bagaimana menunjukkan motivasi dalam diri?

Jawab:

 Menentukan tujuan, berpikir positif, rileks dan diskusi (SALSABILA


PUSPITA SARI)
 Jangan takut gagal, menciptakan sensasi dan mengembangkan tujuan
(YUNIARTI SASMITA)
 Menerima tantangan, Mandiri dan bertanggung jawab, memiliki daerah
hidup, memiliki cita-cita dan kreatif (SITI MAUFIROH)

10. Hal apa saja yang menentukan kepuasan kerja?

 Kesesuaian antara beban kerja dan upah produktivitas kerja karyawan


(YULIUS VIRLANDO SANDU)
 Promosi jabatan (SALSABILA PUSPITA SARI)
 Hubungan yang baik dengan atasan dan rekan kerja (YUNIARTI
SASMITA)

11. Apa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan?

 Pertama mempunyai tujuan yang sama memberikan pengakuan terhadap


kontribusi terhadap anggota tim (SALSABILA PUSPITA SARI)

6
 Komunikasi efektif, kesempatan pengembangan karir (MIRZA
KAUTSAR ABDILLAH)
 Tanggung jawab khusus yang diemban sehingga membutuhkan motivasi
sebagai dorongan untuk menjalankan tanggung jawab itu dengan baik
(YULIUS VIRLANDO SANDU)
 Karena Motivasi adalah hal yang menyebabkan menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia (SITI MAUFIROH)
 Peningkatan produktivitas dan hasil perusahaan (SALSABILA
NURULAULIA AZZAHRO)

Step 4: Menyusun Penjelasan Secara Skematis

MOTIVASI DAN
KEPUASAN KERJA

FAKTOR YANG PANDANGAN


DEFINISI
MEMPENGARUHI AGAMA

STRATEGI TUJUAN

PENGARUH JENIS – JENIS


TERHADAP
ORGANISASI

Step 5: Menentukan Learning Objective


1.) Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja
b. Tujuan kepuasan kerja
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja
e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

7
f. Jenis-jenis kepuasan kerja
g. Pandangan agama
2.) Menjelaskan konsep motivasi kerja
a. Definisi motivasi kerja
b. Tujuan motivasi kerja
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
d. Strategi meningkatkan motivasi kerja
e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi
f. Jenis-jenis motivasi kerja
g. Pandangan agama

Step 6 & 7: Mengumpulkan Informasi Dari Luar Diskusi Dan Belajar


Mandiri
a) MIRZA KAUTSAR ABDILLAH (230600210)
1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja

Terdapat beberapa definisi kepuasaan kerja yang dikemukakan para ahli,


salah satunya oleh Robbins dan judge [2008:40] mendefinisikan kepuasan kerja
sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil
dari evaluasi karakteristiknya kemudian dari pendapat yang dikemukakan oleh
Porter [dalam pradikta, 2011:21], ia mendefinisikan kepuasaaan kerja adalah
selisih dari sesuatu yang seharusnya ada dengan kondisi yang sesunguhnya ada.

b. Tujuan kepuasan kerja

Menurut Allen dalam [bangun, 2018] menyatakan tujuan kepuasaan kerja


yaitu untuk mewujudkan kepuasaan kerja yang bertujuan untuk untuk
mengoptimalkan pencapaian organisasi. Karena betapapun sempurnanya rencana-
rencana organisasi dan pengawasan serta penelitiannya, bila pegawai tidak dapat
menjalankan tugasnya dengan minat dan gembira maka suatu organisasi tidak
akan dapat mencapai hasil yang sebenarnya dapat dicapai, yang bertujuan untuk
meningkatnya produktivitas dan kinerja pegawai dalam pencapaian tujuan
organisasi [Bangun 2018].

8
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan kerja dapat dilihat dari hal


hal yang dapat menimbulkan dan mendorong kepuasaan kerja menurut George
dan Jones dalam [Fattah,2017] menjelaskan bahwa kepuasaan kerja ditentukan
oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Kepribadian, yaitu perasaan, cara berpikir, dan cara berprilaku seseorang.


2. Nilai-nilai, yaitu nilai kerja intrinsik, ekstrinsik dan nilai nilai etis.
3. Situasi kerja, yaitu pekerjaan itu sendiri,rekan kerja,pimpinan dan
bawahan,kondisi pekerjaan fisik,jam kerja,kompesensi dan keamanan
kerja.
4. Pengaruh sosial, yaitu budaya,dan kelompok kerja dan sebagainya.

d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja

Strategi meningkatkan kepuasaan karyawan yang pertama ada setrategi


penggajian yang dibuat Perusahaan berdasarkan wawancara yang dilakukan
kepada karyawan dapat membuat karyawan PT taman sriwedari puas dengan
insetif finansial maupun non finansial yang bersifat. Yang membuat gaji pokok
model golongan upah sebagai dasar gaji karyawan.

e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

Menurut Hasibuan [2014] bahwa kinerja karyawan dan kinerja organisasi


memiliki keterkaitan yang sangat erat tercapainya tujuan organisasi tidak bisa
dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau
dijalankan pegawai yng berperan aktif sebagai pelaku dalam Upaya mencapai
tujuan organisasi jadi dapat disimpulkan penilaian hasil kerja seseorang dalam
suatu organisasi sesuai dengan tugas tanggung jawab dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.

f. Jenis-jenis kepuasan kerja

Menurut [Riyanto,2016:19] ada beberapa jenis-jenis kepuasan kerja antara


lain:

9
1. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri
2. Kepuasan terhadap gaji
3. Kepuasan terhadap kesempatan atau promosi
4. Kepuasan terhadap supervior

g. Pandangan agama

Dalam Islam, kepuasan kerja dianggap sebagai bagian dari ibadah. Niat
yang ikhlas dalam bekerja, menjaga etika, dan memberikan hasil terbaik dianggap
sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Islam juga mendorong adil dalam hubungan
kerja dan menekankan pentingnya memberikan hak-hak pekerja.

2. Menjelaskan konsep motivasi kerja


a. Definisi motivasi kerja

Menurut Winardi [2002] motivasi kerja adalah suatu kekutan potensial


yang ada dalam diri seseorang, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan
luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter maupun non moneter
yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negative hal ini
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.

b. Tujuan motivasi kerja

Tujuan motivasi kerja yaitu dengan memberikan dampak yang posistif


bagi pekerja dan bagi Perusahaan. Berawal dari adanya motivasi membuat pekerja
menjadi semangat dalam bekerja, mau dan mampu melakukan pekerjaannya
dengan baik [Hasibuan,2014].

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang


dalam melaksanakan pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor
internal maupun intrinsik yang berasal dari proses psikologis dalam diri seseorang
maupun dari luar diri seseorang.

d. Strategi meningkatkan motivasi kerja

10
Strategi yang digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja merupakan
hal yang penting yang harus dilakukan. Strategi menurut kamus ilmiah popular
merupakan ilmu siasat perang, muslihat untuk mencapai tujuan tertentu.

e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi

Dengan demikian diketahui bahwa motivasi kerja sangat diperlukan bagi


suatu organisasi dalam menentukan kemajuan dan kemunduran organisasi serta
tidak ada organisasi yang dapat maju tanpa adanya motivasi kerja yang baik.

f. Jenis-jenis motivasi kerja

Terbagi menjadi 2 jenis motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi


negative [Sutanto 2013:23]:

1. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain


agar mereka dapat melakukan sesuatu pekerjaan seperti yang kita inginkan
dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapat “hadiah”.
2. Motivasi negative merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk
melaksanakan suatu tugas pekerjaan sesuai dengan yang kita harapkan
dengan menggunakan pendekatan kekuatan kektiasaan sehingga dengan
kekuatan ketakutan tersebut akan dapat mendorong bawahan
melaksanakan pekerjaannya.

g. Pandangan agama

Dalam Islam, motivasi kerja dipandang sebagai bagian dari kewajiban


umat untuk bekerja secara produktif dan bermanfaat bagi diri sendiri serta
masyarakat. Motivasi seharusnya berasal dari niat yang baik untuk mencari rizki
halal, memberikan manfaat, dan memenuhi tanggung jawab terhadap keluarga.
Islam juga mendorong adanya keseimbangan antara bekerja dan beribadah serta
menekankan pentingnya integritas, kejujuran, dan keadilan dalam segala
aspek pekerjaan.

11
b) SALSABILA NURULAULIA AZZAHRO (230600220)
1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja

Martoyo (2007) mengemukakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction)


adalah keadaan emosional karyawan, di mana terjadi ataupun tidak terjadi titik
temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan/organisasi dengan
tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang
bersangkutan. Robbins & Judge (2008), menjelaskan bahwa kepuasan kerja (job
satisfaction) merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari sebuah evaluasi karak Sementara itu Wijono (2011),
mengemukakan bahwa kepuasan kerja sebagai suatu tingkat emosi yang positif
dan menyenangkan individu. Handoko (2012), juga memaparkan bahwa kepuasan
kerja (job satisfaction) adalah keadaaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan memandang pekerjaan mereka. Dari beberapa definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa, kepuasan kerja merupakan suatu respon perasaan
positif atau keadaan emosi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga
secara umum akan mencerminkan tingkat kepuasan terhadap apa yang dilakukan.

b. Tujuan kepuasan kerja

Tujuan kepuasan kerja adalah menciptakan lingkungan kerja di mana


karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat meningkatkan
motivasi, produktivitas, dan retensi karyawan. Kepuasan kerja juga berdampak
positif pada kesejahteraan mental dan fisik karyawan, menciptakan atmosfer
positif dalam organisasi.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Secara garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja


adalah:
1. Faktor psikologi, yaitu faktor yang berkaitan dengan kejiwaan karyawan
akan kepuasan kerja yang meliputi ketenangan kerja, minat, sikap kerja,
talent dan keahlian.

12
2. Dalam memperoleh kepuasan kerja faktor ini merupakan faktor yang
berkaitan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun atasan dan
bawahan. Semakin komunikasi terjalin dengan baik maka akan semakin
tinggi kepuasan kerja yang dirasakan.
3. Faktor Fisik, adalah faktor yang berkaitan dengan keadaan fisik pada
lingkungan tempat bekerja serta keadaan fisik karyawan. Faktor fisik
dalam pengaruhnya terhadap kepuasan kerja seperti jenis pekerjaan, waktu
kerja dan istirahat, sarana dan prasarana, kondisi ruang kerja, kesehatan,
usia dan sebagainya.
4. Segala faktor yang berkaitan dengan jaminan akan kesejahteraan karyawan
yang meliputi system dan jumlah gaji, tunjangan, asuransi, fasilitas dan
segala bentuk promosi

d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja

Ada 3 (tiga) tanggung jawab seorang pemimpin dalam rangka


meningkatkan kepuasan kerja dan memotivasi karyawan, antara lain:
1. Merumuskan batasan pelaksanaan pekerjaan bawahannya: Setiap
pimpinan unit kerja harus mampu merumuskan batasan
ataumendeskripsikan mengenai apa yang diharapkannya dari pekerja
dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
2. Menyediakan dan melengkappi fasilitas untuk pelaksanaan pekerjaannya:
Fasilitas yang menjadi tanggung jawab pimpinan yang terpenting
diantaranya adalah usaha dalam memperkecil hambatan-hambatan yang
mengganggu kelancaran pekerjaan.
3. Memilih dan melaksanakan cara terbaik dalam mendorong atau
memotivasi: Ganjaran yang efektif sebagai motivasi kerja harus memenuhi
persyaratan, yaitu berharga bagi bawahan, jumlah yang memadai, waktu
yang tepat, berbagai jenis yang disukai dan diberikan secara adil dan
wajar.

e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

13
Kepuasan kerja individu memiliki peran yang cukup besar di dalam
pencapaian tujuan organisasi selain itu dengan kepuasan kerja yang tinggi anggota
akan cendereng lebih memiliki kepedulian terhadap organisasi.

f. Jenis-jenis kepuasan kerja

Kepuasan kerja afektif didapatkan dari seluruh penilaian emosional yang


positif dari pekerjaan karyawan. Kepuasan afektif ini difokuskan pada suasana
hati mereka saat bekerja. Perasaan positif atau suasana hati yang positif
mengindikasikan kepuasan kerja. Sedangkan kepuasan kerja kognitif adalah
kepuasan yang didapatkan dari penilaian logis dan rasional terhadap kondisi dan
peluang yang ada.

g. Pandangan agama

Jika kepuasan kerja dikaitkan dengan ajaran Islam maka yang muncul
adalah tentang ikhlas, sabar, dan syukur. Ketiga hal tersebut dalam kehidupan kita
sehari-hari sangat berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam bekerja
terutama kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ibrahim
ayat 7 yang artinya, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Jika seseorang tersebut bekerja dengan
ikhlas, sabar dan syukur maka ketika diberi nikmat oleh Allah SWT, ia akan
berdoa sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah surat Al An’am: 19 yang
berbunyi: “Ya Tuhanku, anugerahilah aku kemampuan untuk mensyukuri nikmat
yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku”. Oleh
sebab itu, kita diharuskan untuk bersyukur dan melihat ke golongan bawah serta
tidak membandingkan dengan golongan atas. Hal tersebut sesuai dengan hadist
Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, dia berkata “Rasulullah Saw
pernah bersabda, “Lihatlah orang yang dibawahmu, jangan lihat orang yang
diatasmu. Dengan begitu maka kamu tidak menganggap kecil terhadap nikmat
Allah yang kau terima.” (HR Bukhari-Muslim).

2. Menjelaskan konsep motivasi kerja


a. Definisi motivasi kerja

14
Menurut Hasibuan dalam (Sutrisno, 2017) “Mengemukan bahwa motivasi
adalah perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang
karena setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai”. Menurut
Robbins dalam (Irviani & Fauzi, 2018) “menyatakan motivasi sebagai proses
yang menyebabkan (intensity), arahan (direction), dan usaha terus menerus
(persistence) individu menuju pencapaian tujuan”. Menurut Stefan Invanko dalam
(Hamli Arif Yusuf, 2018) “mendefinisikan motivasi sebagai keinginan dan energi
seseorang yang diarahkan untuk mencapaian suatu tujuan. Motivasi adalah sebab
dari tindakan”. Dari beberapa motivasi kerja dapat disimpulkan adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan- kegiatan yang tertentu untuk mencapai suatu tujuan pada diri sesorang
akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai
sasaran kepuasan.

b. Tujuan motivasi kerja

Hasibuan dalam (Kurniasari, 2018) terdapat beberapa tujuan motivasi


sebagai berikut:

1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.


2. Meningkatkan moral dan keputusan kerja karyawan.
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
5. Meningkatkan kedisplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu :(1) adanya


hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
(3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam
belajar. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsiknya yaitu
(5) adanya penghargaan dalam belajar, (6) adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar, (7) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

d. Strategi meningkatkan motivasi kerja

15
1. Program Berlibatan Karyawan: Program perlibatan yang dilakukan di
perusahaan adalah manajemen partisipatif. Manajemen partisipatif
merupakan solusi terhadap moral dan produktivitas yang sangat rendah
dimana hal tersebut tidak diharapkan perusahaan.
2. Program Gaji Bervariabel: Program Gaji variabel adalah program gaji
yang dibayarkan dengan dasar tingkat kinerja karyawan atau organisasi.
Penghasilan dari upah variabel ini mengakui kontribusi karyawan pada
kinerja perusahaan.
3. Tunjangan Fleksibel: Tunjangan yang ada telah ditetapkan dan berlaku
untuk semua karyawan seperti tunjangan makan, tunjangan transport, dan
Tunjangan tempat tinggal untuk karyawan.
4. Program Penghargaan Karyawan: Program Penghargaan Karyawan terdiri
dari perhatian pribadi, pengungkapan minat, persetujuan, dan apresiasi atas
pekerjaan yang dilakukan dengan benar.

e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi

Karyawan yang termotivasi cenderung lebih produktif, berkontribusi


secara positif, dan memiliki kinerja yang lebih baik. Selain itu, motivasi dapat
meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi turnover, dan menciptakan lingkungan
kerja yang lebih positif secara keseluruhan.

f. Jenis-jenis motivasi kerja

Ada dua tipe motivasi yaitu (1) motivasi intrinsik, dan (2) motivasi
ekstrinsik.

1. Motivasi intrinsik
Thornburgh dalam Elida Prayitno, (1989:10) berpendapat bahwa
motivasi intrinsic adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor
pendorong dari dalam diri (internal) individu. Individu yang digerakkan
oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang dilakukan
telah mencapai hasil yang terlibat dalam kegiatan itu. Sedangkan menurut
Singgih D. Gunarsa, (2008:50) motivasi intrinsik merupakan dorongan
atau kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin

16
kuat motivasi intrinsik yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar
kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai
tujuan.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama
individu melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak
di luar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam
aktivitas belajar. Menurut Singgih D. Gunarsa, (2008:51) yang dimaksud
dengan motivasi ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui
pengamatan sendiri, ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan dari
orang lain.

g. Pandangan agama

Dalam Islam motivasi kerja dijelaskan dalam Al-Qur’an QS Al-


Jumu’ah :10). Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap manusia yang ada di
bumiini harus memiliki dorongan untuk lebih baik lagi dalam dirinya, haltersebut
di karenakan Allah SWT hanya memberi karunia, rahmat, serta rizkinya kepada
orang-orang yang memiliki semangat serta motivasi yangkuat dalam dirinya
motivasi kerja dalam Islam menurut Muwafik Saleh yaitu :3a. Niat baik dan benar
( mengharap ridha Allah SWT).b. Takwa dalam bekerja. c ikhlas dalam bekerja

Motivasi dalam Islam juga diartikan sebagai energi bagi amal yang
dilakukan. Sesuai dengan firman Allah SWT Katakanlah: sesungguhnya
sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah) (QS Al-An’am :162-163). Maksud dari ayat tersebut tentang motivasi
adalah motivasi sebagai pendorong membuat seseorang (karyawan) menjadi lupa
akan rasa letih, lelah dan jenuh dalam bekerja sehingga dirinya mampu bekerja
dengan semaksimal mungkin.

c) SALSABILA PUSPITA SARI (230600221)

17
1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja

Menurut Hamali (2016: 202) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah


suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja,
kerjasama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam bekerja, dan hal-hal lain
yang menyangkut faktor fisik dan psikologis

b. Tujuan kepuasan kerja

Perlunya pengukuran tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah


pegawai mendapatkan kepuasan kerja atau tidak. Dengan mengetahui tingkat
kepuasan kerja pegawai akan mempermudah pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan untuk pencapaian tujuan

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Menurut Mangkunegara (2001:117) ada dua faktor yang mempengaruhi


kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan factor pekerjaannya,
yang secara lengkap dapat diuraiakan sebagai berikut:

1. Faktor Pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis


kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja,
kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi dan sikap kerja.
2. Faktor Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat
(golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial dan jaminan
sosial tenaga kerja, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan
hubungan kerja.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan


seorang karyawan dalam bekerja selain dipengaruhi faktor eksternal (perusahaan)
juga dipengaruhi oleh faktor internal (karyawan), dimana kedua faktor tersebut
saling mempengaruhi atau berhubungan.

d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja

1. Memberikan fleksibilitas.
2. Mengurangi stres di perjalanan.

18
3. Buat waktu kerja lebih efisien.
4. Buat komunikasi menjadi lebih mudah.
5. Dorong gaya hidup sehat.
6. Ciptakan lingkungan yang positif untuk pertumbuhan.
7. Ciptakan rutinitas yang seru.

e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

Kepuasan kerja dapat ditinjau dari dua sisi, dari sisi karyawan, kepuasan
kerja akan memunculkan perasaan menyenangkan dalam bekerja, sedangkan dari
sisi perusahaan, kepuasan kerja akan meningkatkan produktivitas, perbaikan sikap
dan tingkah laku karyawan dalam memberikan pelayanan prima (Suwatno dan
Priansa, 2011). Hammer dan Avgar (2005) menyatakan bahwa karyawan akan
cenderung meninggalkan organisasi apabila merasa tidak puas dengan iklim kerja
dan karakteristik pekerjaan Hella (2011) menyimpulkan adanya pengaruh positif
dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kualitas layanan yang diberikan
karyawan. Hallowell et al. (1996) menyatakan bahwa peran manajer dalam
service industry sangat penting karena ketika perusahaan ingin mencapai kualitas
layanan yang optimal, maka perusahaan harus mampu menciptakan kepuasan
karyawan.

f. Jenis-jenis kepuasan kerja


g. Pandangan agama

Konsep kerja dalam Islam berasal dari bahasa Arab (‘amala dan kasb)
yang bermaksud kerja atau usaha yang dilakukan oleh manusia. Islam sangat
menekankan pekerjaan karena aktivitas bekerja dipandang tinggi oleh Allah.
Dalam Al-Quran terdapat banyak sekali ayat yang menyuruh manusia bekerja
karena bekerja merupakan sumber rejeki untuk menanggung diri sendiri, keluarga
dan bisa membantu orang lain. Selain menjalankan tanggung jawab sebagai
khalifah Allah di muka bumi ini. Rasulullah S.A.W sendiri pernah bekerja sebagai
penggembala kambing. Begitu juga para rasul terdahulu juga pernah bekerja
seperti nabi Daud yang bekerja sebagai tukang besi dan nabi Zakariyah sebagai
tukang kayu. Justru individu perlu bekerja karena orang yang memakan hasil

19
kerjanya sendiri itu lebih baik dari meminta-minta. Islam juga memandang
kepuasan kerja bukan dari aspek duniawi saja tetapi juga dari aspek ukhrawi.
Kerja juga dipandang sebagai ibadah di samping ibadah khusus seperti zakat, haji,
sholat yang kiranya dilakukan dengan ikhlas, tekun, ulet, bersungguh-sungguh
dan niat karena Allah.umat islam perlu bekerja dengan semangat bergotong
royong, bermusyawarah. Beristiqomah yaitu bekerja dengan tekun secara terus
menerus tanpa mengenal lelah dan menyerah.

2. Menjelaskan konsep motivasi kerja


a. Definisi motivasi kerja

Definisi motivasi kerja yang telah dirumuskan oleh banyak ahli,


diantaranya Motivasi kerja menurut Reksohadiprojo dan Handoko (dalam
Parmadi, 2009) adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan - kegiatan tertentu guna mencapai
suatu tujuan. Menurut Hasibuan (dalam Febrianti, N.R. 2020) motivasi kerja
adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upaya untuk mencapai kepuasan.

b. Tujuan motivasi kerja

Menurut Hasibuan dalam (Kurniasari, 2018) terdapat beberapa tujuan


motivasi sebagai berikut: 1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan. 2.
Meningkatkan moral dan keputusan kerja karyawan. 3. Meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. 4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan
karyawan perusahaan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Terdapat 6 faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu faktor kondisi


lingkungan, faktor pengakuan dan prestasi, faktor konsep diri,faktor unsur
dinamis dalam pekarjaan,faktor kondisi karyawan dan faktor kemampuan belajar.

d. Strategi meningkatkan motivasi kerja


1. Menyediakan Pelatihan dan Pengembangan Karier.
2. Memberikan Umpan Balik yang Positif.

20
3. Menyediakan Lingkungan Kerja yang Nyaman.
4. Memberikan Penghargaan.
5. Memberikan Kesempatan Kerja Fleksibel.
6. Membuat Tujuan dan Visi yang Jelas.
7. Memberikan Tanggung Jawab yang Lebih Besar.

e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi

Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ada hubungan
positif antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. semakin tinggi motivasi kerja
maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya semakin rendah motivasi
kerja karyawan semakin rendah kepuasan kerja karyawan.

f. Jenis-jenis motivasi kerja

Motivasi dibedakan menjadi dua jenis lho, yakni motivasi intrinsik dan
ekstrinsik.

g. Pandangan agama

Motivasi adalah konsep penting dalam Islam. Ini menawarkan muslim


stimulus untuk menyembah Allah dan melakukan perbuatan baik. Ada stimulus
kuat yang diberikan oleh janji Jannah dari Allah bahwa umat Islam didorong
untuk melakukan perbuatan baik dan mendapatkan hadiah yang telah dijanjikan
Allah dalam kehidupan setelahnya. Ada teori motivasi kontemporer yang
mencoba memprediksi perilaku manusia mengapa orang melakukan Tindakan
tertentu dan bukan orang lain. Beberapa karya awal tentang motivasi termasuk
'Drive Theory' yang menunjukkan bahwa manusia memiliki dorongan untuk
melakukan sesuatu dan begitu tindakan itu terpenuhi dan perlu dipenuhi, mereka
menjadi konstan; dorongan ini termasuk iritasi batin, seperti kelaparan, kehausan,
dan dorongan seks.3 Teori ini lemah karena hanya membahas iritasi internal dan
mengabaikan rangsangan eksternal yang dapat mempengaruhi perilaku tertentu;
selain itu, ia juga tidak menentukan suatu tindakan. Demikian pula, teori ini juga
tidak berbicara tentang bimbingan yang sekali lagi merupakan motivasi bagi
manusia untuk bertindak dengan cara tertentu untuk mencapai keadaan tertentu,

21
sedangkan di Islam ada panduan khusus yang juga menyarankan tindakan, yaitu
apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Hal lain adalah
bahwa teori ini mengabaikan konsep motivasi negatif dan hanya berbicara tentang
peningkatan upaya untuk mengurangi stimulasi atau iritasi. Dalam Islam, ada
konsep motivasi negatif juga yang menghentikan manusia melakukan tindakan
yang dilarang untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi stimulasi.

d) SHAFA ABIYYU FAUZIAH (230600222)


1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja

Menurut Martoyo (2000) kepuasan kerja adalah keadaan emosional


karyawan yang terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan
perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang
diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Handoko
(2001) menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja juga mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya.

b. Tujuan kepuasan kerja

Adapun tujuan kepuasan kerja adalah sebagai berikut:


1. Meningkatkan disiplin karyawan dalam menjalankan tugasnya
2. Meningkatkan semangat kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Meningkatkan prestasi kerja karyawan
5. Menumbuhkan komitmen organisasi
6. Menumbuhkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah


sebagai berikut:

22
1. Faktor-faktor individu atau kepribadian seperti aktualisasi diri,
kesempatan untuk maju, kemampuan menghadapi tantangan dan tekanan,
status senioritas.
2. Faktor psikolog, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat,
Kesehatan, umur, watak, ketentraman dalam bekerja.
3. Faktor sosial, berhubungan dengan interaksi sosial di dalam pekerjaan.
4. Faktor fisik, berhubungan dengan lingkungan fisik tempat karyawan
melakukan pekerjaan, meliputi jenis pekerjaan, waktu dan keadaan
ruangan.
5. Faktor finansial, jaminan kesejahteraan karyawan meliputi besarnya gaji,
jaminan sosial, tunjangan serta promosi.
6. Faktor lingkungan non fisik kerja yaitu Perusahaan dan manajemen
mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil

d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja

Adapun strategi yang pantas untuk meningkatkan kepuasan kerja antara


lain:
1. Pekerjaan, isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki
elemen yang memuaskan atau tidak.
2. Upah, jumlah bayaran yang diterima Seseorang sebagai akibat dari
pelaksanaan kerja apakah sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan adil
atau tidak.
3. Promosi, kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan
jabatan.
4. Pengawas, seseorang yang senantiasa memberikan perintah atau petunjuk
dalam pelaksanaan kerja.
5. Rekan kerja, kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam
pelaksanaan pekerjaan. Seseorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat
menyenangkan atau tidak menyenangkan.

e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

Adapun pengaruh kepuasan kerja yang akan diterima oleh organisasi ialah:

23
1. Meningkatkan prestasi organisasi
2. Karyawan merasa puas dengan manajemen organisasi
3. Karyawan akan setia terhadap organisasi tersebut
4. Adanya komitmen organisasi
5. Menjadi teladan yang baik bagi organisasi lain
6. Menurunnya absensi

f. Jenis-jenis kepuasan kerja

Jenis-jenis kepuasan kerja menurut Malayu Hasibuan (2000):


1. Kepuasan kerja dalam pekerjaan
Yaitu kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan
memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan
suasana lingkungan yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati
kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya
daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.
2. Kepuasan diluar pekerjaan
Yaitu kepuasan kerja yang dinikmati diluar pekerjaan dengan
besarnya balas jasa yang diterima dari hasil kerjanya agar ia dapat
membeli kebutuhan-kebutuhannya. Karyawan yang lebih suka menikmati
kepuasannya diluar akan lebih mempersoalkan balas jasa daripada
pelaksanaan tugas-tugasnya.
3. Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan
Yaitu Kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang
seimbang akan balas jasa dan pelaksanaan pekerjaan. Karyawan yang
lebih suka menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan
akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

g. Pandangan agama

Surat An-Nahl ayat 97


‫َم ْن َع ِم َل َٰص ِلًح ا ِّم ن َذ َك ٍر َأْو ُأنَثٰى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّن ۥُه َح َيٰو ًة َطِّيَبًةۖ َو َلَنْج ِز َيَّنُهْم َأْج َر ُهم ِبَأْح َس ِن َم ا‬
‫َك اُنو۟ا َيْع َم ُلوَن‬

24
Artinya “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”
Dalam surat ini menunjukkan bahwa bagi muslim yang beriman dan
beramal saleh (berbuat atau bekerja dengan baik), maka tidak akan mengenal
kesengsaraan, hidup penuh rasa lega, rela dan sabar dalam menerima cobaan
hidup serta penuh rasa syukur atas nikmat Allah. Artinya individu (muslim) yang
beriman dan beramal saleh akan merasakan kepuasan yang dicirikan dengan rela
dan penuh rasa lega dalam menerima cobaan hal ini sekaligus menjadi ciri orang
yang ridha.
2. Menjelaskan konsep motivasi kerja
a. Definisi motivasi kerja

George R. Terry (1991), mengemukakan bahwa “motivasi adalah


keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan-tindakan. Menurut Danim (2004), menyatakan bahwa
motivasi kerja karyawan diartikan sebagai setiap kekuatan yang muncul dari
dalam diri individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu di lingkungan
dunia kerja atau di pelataran kehidupan pada umumnya.
Jadi, motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan seseorang
menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat, rela dan penuh tanggung jawab.
Motivasi juga disebut pendorong semangat kerja serta prestasi kerja.
b. Tujuan motivasi kerja

Tujuan pemberian motivasi kerja adalah sebagai berikut:


1. Meningkatkan semangat kerja karyawan
2. Mempertahankan kestabilan karyawan
3. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
4. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
6. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya

25
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Motivasi sebagai proses psikologis pada diri seseorang dipengaruhi oleh


beberapa faktor. Faktor tersebut dapat dibedakan atas:
1. Faktor di dalam diri individu (intern), yaitu:
 Usia, Kematangan pribadi
 Tingkat Pendidikan
 Keinginan dan harapan pribadi
 Kebutuhan
 Kelelahan dan kebosanan
 Kepuasan kerja
2. Faktor di luar diri individu (ekstern), yaitu:
 Lingkungan kerja yang menyenangkan
 Kompensasi yang memadai
 Supervisi yang baik
 Adanya penghargaan atas prestasi
 Status dan tanggung jawab
 Peraturan yang berlaku
 Budaya organisasi

d. Strategi meningkatkan motivasi kerja

Menurut teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan yang dikembangkan oleh


Alderfer, merupakan modifikasi dan reformulasi dari teori tata tingkat kebutuhan
dari Maslow, dapat dijadikan strategi meningkatkan motivasi pada karyawan
dengan memperhatikan tiga kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan eksistensi merupakan kebutuhan akan substansi material
seperti keinginan untuk memperoleh makanan, air, perumahan, uang,
mebel dan mobil. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan fisiologis dan rasa
aman dari Maslow.
2. Kebutuhan relasi merupakan kebutuhan untuk memelihara hubungan antar
pribadi yang penting. Individu berkeinginan untuk berkomunikasi secara
terbuka dengan orang lain yang dianggap penting dalam kehidupan

26
mereka dan mempunyai hubungan yang bermakna dengan keluarga teman
dan rekan kerja.
3. Kebutuhan pertumbuhan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki
seseorang untuk mengembangkan kecakapan mereka secara penuh.

e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi

Pengaruh dari motivasi kerja bagi keberlangsungan organisasi antara lain:


1. Meningkatkan produktivitas baik organisasi maupun karyawan
2. Meningkatkan loyalitas
3. Meningkatkan efisiensi karyawan
4. Kemampuan untuk cepat tanggap dan beraksi
5. Mengarah pada pencapaian tujuan organisasi

f. Jenis-jenis motivasi kerja


1. Motivasi bersifat positif, terdiri dari:
 Penghargaan terhadap karyawan
 Komunikasi dan informasi
 Persaingan partisipasi dan kebanggaan
2. Motivasi negatif
Menurut Hasibuan (2003) menyatakan bahwa motivasi negatif
maksudnya ialah seorang manajer yang sedang memotivasi bawahannya
dengan cara standar mereka memberikan hukuman atau sanksi.

g. Pandangan agama

Al-Qur’an menjelaskan bahwa dorongan dan segala sesuatu yang indah


dimuka bumi ini diciptakan oleh Allah SWT dapat dijadikan motivasi untuk diri
kita, misalnya dihadirkannya orang yang kita cintai di muka bumi ini membuat
kita semangat berjuang untuk meningkatkan kinerja kita dan membuat kita
semakin termotivasi dalam bekerja. Sebagaimana firman Allah dalam surah At-
Taubah ayat 111, yang berbunyi:

27
‫ِإَّن ٱَهَّلل ٱْشَتَر ٰى ِم َن ٱْلُم ْؤ ِمِنيَن َأنُفَسُهْم َو َأْم َٰو َلُهم ِبَأَّن َلُهُم ٱْلَج َّنَةۚ ُيَٰق ِتُلوَن ِفى َس ِبيِل ٱِهَّلل َفَيْقُتُلوَن‬
‫َو ُيْقَتُلوَن ۖ َو ْعًدا َع َلْيِه َح ًّقا ِفى ٱلَّتْو َر ٰى ِة َو ٱِإْل نِج يِل َو ٱْلُقْر َء اِن ۚ َو َم ْن َأْو َفٰى ِبَعْهِدِهۦ ِم َن ٱِهَّللۚ َفٱْس َتْبِش ُر و۟ا‬
‫َٰذ‬
‫ِبَبْيِع ُك ُم ٱَّلِذ ى َباَيْع ُتم ِبِهۦۚ َو ِلَك ُهَو ٱْلَفْو ُز ٱْلَعِظ يُم‬
Artinya: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri
dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji
yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang
lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Ayat di atas menjelaskan semakin kita meningkatkan kinerja kita sebaik
dan semaksimal mungkin maka semakin banyak balasan yang baik yang setimpal
kita dapatkan dari apa yang telah kita usahakan.

e) SITI MAUFIROH (230600223)


1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja

Menurut (Robbins) Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap umum


individu terhadap pekerjaannya Dalam hal ini adalah karyawan. Karyawan dapat
menilai seberapa puas atau tidak puas dirinya dengan pekerjaannya. Kepuasan
kerja juga dapat digambarkan sebagai keadaan emosional karyawan yang terjadi
maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan
perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang
diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.

Menurut (Locke, 1969) Ide kepuasan kerja adalah hasil interaksi antara
individu dan lingkungannya Kepuasan kerja adalah sebuah konsep yang dapat
menggambarkan bagaimana orang berpikir tentang pekerjaan, Berbasis Goal
Setting Theory, kepuasan kerja adalah selisih antara tujuan individu dalam bekerja
dengan kenyataan yang dirasakan.

b. Tujuan kepuasan kerja

Bagi pekerja

28
1. Jika kepuasan kerja tercapai, pekerja akan terhindar dari stres kerja yang
tinggi.
2. Kepuasan kerja membuat pekerja betah bekerja, meningkatkan komitmen
dan setia pada pekerjaanya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Kepuasan kerja pegawai akan muncul apabila faktor-faktor pengganggu


atau penghambat seperti karakter perkerjaan, teman sejawat, kondisi kerja, gaji,
upah, promosi, kepemimpinan, dan keadilan atas hak-hak pegawai bisa terpenuhi
sesuai dengan harapan (ekspektasi). Semua pegawai yang bekerja dalam suatu
organisasi, pada umumnya akan mengalami proses rekruitmen, seleksi,
penempatan, dan peningkatan karir sesuai jalur yang telah diprogramkan.

Ada 2 faktor yaitu:

1. Ektrinsik Faktor hygien sebagai faktor penyebab ketidakpuasan dalam


bekerja bersifat ektrinsik.
2. Faktor instrinsik yaitu Faktor pemuas sebagai pendorong (motivator)
dalam bekerja bersifat instrinsik

Menurut Sutrisno (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan


kerja menurut yaitu:

1. Faktor psikologis
Faktor ini berhubungan dengan kondisi kejiwaan karyawan yang
meliputi minat, ketenteraman dalam bekerja, sikap terhadap pekerjaan,
bakat dan keterampilan
2. Faktor sosial
Faktor ini berhubungan dengan interaksi sosial antara karyawan
dengan rekan kerja maupun karyawan dengan atasan.
3. Faktor fisik
Faktor ini berhubungan dengan kondisi fisik karyawan meliputi
jenis pekerjaan pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja,

29
keadaan ruang, suhu, penerangan, sirkulasi udara, kondisi kesehatan
karyawan, umur dan sebagainya.
4. Faktor finansial
Faktor ini berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan
karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, tunjangan, promosi,
jaminan sosial, fasilitas yang diberikan dan sebagainya.

d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja

Strategi dalam meningkatkan pekerja atau keryawan:

1. Memberikan Tugas sesuai Minat dan Kemampuan SDM


2. Membangun Komunikasi Dua Arah secara Efektif
3. Menciptakan Atmosfer Kerja yang Nyaman
4. Mengadakan Training/Program Pelatihan Kerja
5. Melibatkan Karyawan untuk Berbagi Ide ke Perusahaan

e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

Adanya ketidakhadiran Dan Keluarnya Tenaga Kerja Ketidakhadiran lebih


bersifat spontan dan kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja, berbeda dengan
berhenti atau keluar dari pekerjaan. Juga Kesehatan Ada beberapa bukti tentang
adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan kesehatan fisik dan mental.

f. Jenis-jenis kepuasan kerja

Terdapat Tiga jenis Teori Kepuasan menurut Wesley & Yulk (1997:186) :

1. Discrepancy Theory
Teori ini dipelopori oleh Porter (1961: 117). Porter mengemukakan
bahwa untuk mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung
selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan.
2. Equity Theory
Prinsip teori ini adalah bahwa seseorang akan merasa puas atau
tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau
tidak atas sesuatu atau faktor penentu. Perasaan equity dan inequity atas

30
suatu situasi diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan orang
lain yang sekelas, sekantor, maupun ditempat lain (As’ad 1995: 125). Teori
ini mengidentifikasikan elemen equity meliputi tiga hal, yaitu :
 Inputs : Segala sesuatu yang berharga dirasakan karyawan sebagai
masukan terhadap pekerjaannya (misalnya ketrampilan dan
pengalaman, dll).
 Outcomes : Segala sesuatu yang berharga yang dirasakan sebagai
hasil dari pekerjaannya (misalnya gaji, insentif, dll).
 Comparisons Persona : Perbadingan antara input dan outcomes
yang diperolehnya.
3. Two Factor Theory
Teori yang dikemukakan oleh Hezberg pada prinsipnya
mengemukakan bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan itu tidak merupakan variabel yang continue (As’ad, 2003: 108).
Berdasarkan hasil penelitian Hezberg membagi situasi yang
mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua
kelompok yaitu :
 Kepuasan Intrinsik atau motivator, faktor-faktor atau situasi yang
dibuktikannya sebagai sumber kepuasan yang terdiri dari :
prestasi(achievement), pengakuan (recognition), pekerjaan itu
sendiri (work it self ), tanggung jawab (responsibility) dan
pengembangan potensi individu.
 Kepuasan Ekstrinsik atau hygiene factors, yaitu faktor-faktor yang
terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, seperti : Kebijaksanaan
dan administrasi perusahaan (company policy and administration),
supervision tehnical, upah (salary), hubungan antar pribadi
(interpersonal relations), kondisi kerja (working condition) job
security dan status.
 Kepuasan terhadap pekerjaan
 Gaji
 Kepuasan promosi
 Pengawasan

31
 Rekan kerja

g. Pandangan agama

Dalam Konsep islam, kepuasan kerja mengajarkan kepada seorang muslim


untuk tidak hanya melihat dari sisi hasil pekerjaan yang di kerjakan tetapi
bagaimana kemudian memperhatikan kelangsungan pekerjaan yang di kerjakan,
sesuai dengan kompetensi moral Yaitu nilai-nilai keiklasan yang di miliki. Ikhlas
berarti suasana atau ungkapan tentang apa yang benar keluar dari hati nurani yang
paling dalam. Seseorang yang bekerja dengan ikhlas berarti mengalami kepuasan
kerja yang sangat mendalam dari dalam hati. Sikap ikhlas bukan hanya output dari
cara dirinya bekerja melainkan juga input yang membentuk kepribadian yang
didasarkan pada sikap yang penuh keikhlasan dalam melakukan pekerjaan.
Kepuasan kerja Islami (Islamic Job Satisfaction), adalah ungkapan sikap,
keyakinan dan perasaaan puas seseorang terhadap lima karakteristikintegrasi nilai-
nilai Islam dan Job Description Index, yaitu: gambaran pekerjaan, kualitas
supervisi, rekan kerja, promosi dan gaji.

2. Menjelaskan konsep motivasi kerja


a. Definisi motivasi kerja

Motivasi dapat didefinisikan sebagai alat serta cara untuk membandingkan


minat atau keinginan dalam berbuat sesuatu yang dianggap memberikan manfaat
bagi seseorang maupun orang lain. Motivasi juga dapat diartikan sebagai bentuk
tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah
satu tujuan tertentu.

Apabila sesuatu yang dapat menyebabkan rangsangan untuk berbuat dan


bertingkah laku makan akan muncul suatu tindakan. Ciri orang yang memiliki
motivasi kerja yang tinggi yaitu optimis, berani menerima tantangan, mandiri dan
bertanggung jawab, mempunyai gairah hidup, memiliki cita-cita, dikejar, waktu
dan kreatif.

32
Berdasarkan beberapa definisi dan komponen pokok diatas dapat
dirumuskan motivasi merupakan daya dorong atau daya gerak yang
membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau pekerjaan.

b. Tujuan motivasi kerja

Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai berada diluar diri individu
kadang tujuan diartikan Sebagai suatu harapan untuk mendapatkan suatu
penghargaan dalam suatu arah yang dikehendaki oleh motivasi dengan
meningkatkan moral dan kepuasan dalam bekerja, meningkatkan kedisiplinan dan
meningkatkan efesiensi penggunaan alat dan bahan.

Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki


empat macam mekanisme motivasional yakni:

1. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian


2. Tujuan-tujuan mengatur upaya
3. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
4. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor


internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengarui
motivasi kerja karyawan adalah kesejahteraan karyawan, penghargaan,
lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan kerja.

d. Strategi meningkatkan motivasi kerja


1. Tetapkan dan tulis tujuan
2. Fokus pada proses
3. Jangan terlalu bergantung pada imbalan.
4. Lakukan sesuatu yang menantang.
5. Jangan hanya membayangkan kesuksesan.
6. Lihat perkembangan dalam diri
7. Temukan lingkungan yang positif

33
e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi

Motivasi dapat mempengaruhi perilaku karyawan anggota dalam bekerja,


dan bisa mengarah pada hal yang positif. Dengan diberikan motivasi, para
karyawan anggota akan terdorong berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan yang terbaik atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

f. Jenis-jenis motivasi kerja

Ada beberapa jenis motivasi menurut Malayu S. P Hasibuan (2006), yaitu:

1. Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan


memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan
motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena
manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjannya kurang baik
(prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan
dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut dihukum

g. Pandangan agama

Motivasi adalah konsep penting dalam Islam. Ini menawarkan muslim


stimulus untuk menyembah Allah dan melakukan perbuatan baik. Ada stimulus
kuat yang diberikan oleh janji Jannah dari Allah bahwa umat Islam didorong
untuk melakukan perbuatan baik dan mendapatkan hadiah yang telah dijanjikan
Allah dalam kehidupan setelahnya. Diidentifikasi bahwa Allah menciptakan umat
manusia untuk menyebarkan firman-Nya dan untuk melakukan tindakan-Nya. Dia
memotivasi manusia dengan menawarkan kepada mereka pahala tertentu dan
membuat mereka takut akan konsekuensinya jika mereka gagal mengikuti
perintah-perintah-Nya. Artikel ini memberikan wawasan yang lebih besar tentang
peran yang dimainkan oleh Islām dalam memotivasi manusia untuk menjalani
kehidupan dengan cara yang bermanfaat di bumi ini dan di akhirat. Artikel ini
diharapkan dapat berkontribusi lebih jauh terhadap pengetahuan dan pemahaman
kolektif tentang motivasi dan perilaku manusia.

34
K
f) SYAFAAD TRI HANAFI (230600224)
1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja

Bagi karyawan kepuasan kerja akan menimbulkan perasaan yang


menyenangkan dalam bekerja. Sedangkan bagi perusahaan kepuasan kerja
bermanfaat dalam usaha meningkatkan produktivitas, perbaikan sikap dan tingkah
laku karyawan (Suwatno,2011:263).

b. Tujuan kepuasan kerja


1. Tujuan utama
Menghasilakan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku
dan kinerja organisasi.
2. Tujuan khusus
 Evaluasi
 Pengembangan

Tujuan tersebut tidak terpisah tetapi secara tidak langsung berbeda dari
segi orien, waktu, metode, serta peran atasan dan bawahan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Faktor dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Karakteristik Individu
 Kebutuhan – kebutuhan individu
Salah satu sifat dasar manusia adalah adanya kebutuhan
pada dirinya. Secara garis besar ada dua golongan utama
kebutuhan manusia yaitu kebutuhan biologis seperti kebutuhan
makan, minum, udara, dan sebagainya.
 Nilai-nilai yang dianut individu
Untuk mempelajari perilaku keorganisasian karena nilai
meletakkan dasar untuk memahami sikap dan motivasi, serta nilai

35
mempengaruhi persepsi karyawan, akan mempengaruhi individu
dalam memilih pekerjaan dan dalam menjalankan tugasnya.
 Ciri-ciri kepriadian
Ciri-ciri kepribadian seseorang akan besar pengaruhnya
pada cara orang berfikir, cara memutuskan sesuatu, merasakan
sesuatu, dan menyelesaikan pekerjaannya.
2. Variabel-variabel yang bersifat situasional
 Perbandingan terhadap situasi yang ada
Membandigkan diperoleh dengan apa yang diperoleh oleh
orang lain, atau diperolehnya saat ini dengan yang pernah ia
peroleh di masa lampau. . Apabila ketidakseimbangan maka hal itu
dapat menimbulkan ketidakpuasan.
 Pengaruh Kelompok Acuan
Merupakan dimana individu sering kali meminta petunjuk
atau pendapat dalam menghadapi persoalan-persoalan yang
ditemuinya.
 Pengaruh dari pengalaman kerja sebelumnya
Harapan-harapan yang timbul teerhadap pekerjaan yang
saat ini dihadapi sangat dipengaruhi oleh persepsi mengenai
pekerjaan sebelumnya.
3. Karakteristik Pekerjaan
 Kompensasi
Sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka. Bila kompensasi diberikan secara benar, para
karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai
sasaransasaran organisasi.
d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja

Ada 3 (tiga) tanggung jawab seorang pemimpin dalam rangka


meningkatkan kepuasan kerja dan memotivasi karyawan, antara lain:

1. Merumuskan batasan pelaksanaan pekerjaan bawahannya Setiap pimpinan


unit kerja harus mampu merumuskan batasan atau mendeskripsikan

36
mengenai apa yang diharapkannya dari pekerja dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing.
2. Menyediakan dan melengkappi fasilitas untuk pelaksanaan pekerjaannya
Fasilitas yang menjadi tanggung jawab pimpinan yang terpenting
diantaranya adalah usaha dalam memperkecil hambatan-hambatan yang
mengganggu kelancaran pekerjaan.
3. Memilih dan melaksanakan cara terbaik dalam mendorong atau
memotivasi.

e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

Menurut Sopiah (2008), aspek–aspek kerja yang berpengaruh terhadap


kepuasan kerja adalah (a) promosi, (b) gaji, (c) pekerjaan itu sendiri, (d)
supervise, (e) teman kerja, (f) keamanan kerja, (g) kondisi kerja, (h)
administrasi/kebijakan perusahaan, (i) komunikasi, (j) tanggung jawab, (k)
pengakuan, (l) prestasi kerja, dan (m) kesempatan untuk berkembang.
Menyatakan bahwa kepuasan kerja memperlihatkan perasaan karyawan tentang
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan.

f. Jenis-jenis kepuasan kerja


1. Kepuasan kerja di dalampekerjaan, hal inimerupakan kepuasan kerja
yangdiperolehdari pujian hasil kerja, perlakuan, penempatan serta suasana
lingkungankerjayang baik
2. Kepuasan kerja di luarpekerjaan, hal ini karyawan mendapatkanbesarnya
balas jasa yang diterima dari hasilkerja di luar dari pekerjaannya, ini
digunakanuntuk mencukupi kebutuhannya
3. Kepuasan kerja dalamdan luar pekerjaan, adanya keseimbangan antara
balasjasadengan pelaksanaan kerjanya.

g. Pandangan agama

Perbedaan dari hedonis dan eudaimonia adalah elemen atau aspek yang
mendasari pemenuhan kepuasan dalam mencapai kebahagiaan. Aristoteles
memperkenalkan konsep eudaimonia untuk mencerminkan manusia berkembang

37
sebagai cerminan kebajikan atau kebaikan dan pengembangan potensi penuh
dalam diri seseorang, berbeda dengan kesejahteraan hedonis yang berpusat pada
kesenangan diri individu.

2. Menjelaskan konsep motivasi kerja


a. Definisi motivasi kerja

Suatu kehendak atau keinginan yang menimbulkan semangat atau


dorongan untuk bekerja secara optimal guna mencapai tujuan. Motivasi berasal
dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang.

b. Tujuan motivasi kerja

Tingkah laku bawahan umumnya didukung oleh keinginan guna


mewujudkan tujuan harus terus diperhatikan, diawasi, serta diarahkan pada
kerangka pelaksanaan tugas dalam mewujudkan tujuan yang sudah ditentukan.
Dasarnya, tujuan motivasi yaitu guna menggerakkan ataupun menggugah individu
supaya muncul kemauan serta keinginannya guna melaksanakan suatu hal sampai
bisa mendapatkan hasil ataupun mewujudkan suatu tujuan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang,
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut antara lain:
1. Faktor Ekstern
 Lingkungan kerja
 Pemimpin dan kepemimpinannya
 Tuntutan perkembangan organisasi
 Dorongan atau bimbingan atasan
2. Faktor Intern
 Pembawaan individu
 Tingkat Pendidikan
 Pengalaman masa lampau
 Keinginan atau harapan masa depan

d. Strategi meningkatkan motivasi kerja

38
Konsisten sehingga berpeluang untuk maju, memfokuskan dan
menyatukan sumber daya sehingga membentuk strategi yang efektif. Suatu
rencana yang bersifat serba komprehensif, bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai misi dan objeknya serta mengusahakan sekecil mungkin hambatan,
untuk mencapai sebuah tujuan.

e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi

Motivasi kerja yang tinggi diharapkan akan meningkatkan kinerja dalam


organisasi. Untuk meningkatkan motivasi diperlukan berbagai teknik yang
terencana dan sistematis agar efektif. Motivasi merupakan alasan yang mendasari
individu melakukan sesuatu. Individu yang memiliki motivasi tinggi dapat berarti
individu tersebut memiliki alasan kuat untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
Sebaliknya, individu dengan motivasi rendah dipastikan tidak dapat memberikan
kontribusi optimal atas kinerjanya.

f. Jenis-jenis motivasi kerja

Menurut Hasibuan (2011) jenis motivasi adalah sebagai berikut :

1. Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan untuk


memberikan hadiah kepada mereka yang melakukan dengan baik. Dengan
motivasi positif ini bawahan semangat akan meningkat, karena orang
umumnya senang menerima denda
2. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan untuk
memberikan hukuman kepada mereka yang bekerja kurang baik (prestasi
rendah). Dengan ini negatif bawahan memotivasi semangat dalam jangka
pendek akan meningkat, karena mereka takut hukuman. tapi untuk jangka
waktu yang panjang dapat berakibat kurang baik.

g. Pandangan agama

Menurut konsep motivasi Islam atau Arab, motif psikologis juga harus
mencakup faktor agama yang memengaruhi perbuatan dan perilaku manusia.
Mengetahui pengertian motivasi tersebut jika dikaitkan dengan agama maka bisa
disebut sebagai motivasi beragama. Motivasi beragama berarti dorongan atau

39
gerakan manusia yang berasal dari diri sendiri atau orang lain, sebagai penggerak
untuk melakukan tindakan atau perilaku yang sesuai dengan perintah atau ajaran
agama.

g) YULIUS VIRLANDO SANDU (230600225)


1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja
b. Tujuan kepuasan kerja
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja
e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi
f. Jenis-jenis kepuasan kerja
g. Pandangan agama
2. Menjelaskan konsep motivasi kerja
a. Definisi motivasi kerja
b. Tujuan motivasi kerja
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
d. Strategi meningkatkan motivasi kerja
e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi
f. Jenis-jenis motivasi kerja
g. Pandangan agama

h) YUNIARTI SASMITA (230600226)


1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja

Menurut Robbins (2003;78) kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap


pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan
yag diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.
Kepuasan kerja merupakan respon afektif atau emosional terhadap berbagai segi
atau aspek pekerjaan seseorang sehingga kepuasan kerja bukan merupakan konsep

40
tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan 14 salah satu aspek pekerjaan dan
tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya. Kepuasan Kerja merupakan sikap
(positif) tenaga kerja terhadap pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian
terhadap situasi kerja. Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu
pekerjaannya, penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah
satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan yang puas lebih menyukai
situasi kerjanya daripada tidak menyukainya.

b. Tujuan kepuasan kerja

Menurut Moorhead dan Griffin (2013), Tujuan kepuasan kerja adalah


menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan merasa puas dan
terpenuhi dengan pekerjaan mereka. Tujuan ini penting karena kepuasan kerja
memiliki dampak positif terhadap produktivitas, retensi karyawan, dan
kesejahteraan organisasi secara keseluruhan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja menurut


Kreitner dan Kinicki (2001; 225) yaitu sebagai berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan (Need fulfillment)


Kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan
memberikan kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Perbedaan (Discrepancies)
Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan
harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa
yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari
apa yang diterima, orang akan tidak puas.
3. Pencapaian nilai (Value attainment)
Kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan
pemenuhan nilai kerja individual yang penting.
4. Keadilan (Equity)
Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu
diperlakukan di tempat kerja.

41
5. Komponen genetik (Genetic components)
Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik.
Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu mempunyai arti penting
untuk menjelaskan kepuasan kerja disampng karakteristik lingkungan
pekerjaan.

d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja

Meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi para pekerja atau bawahan


sangatlah penting untuk mendukung kesuksesan sebuah perusahaan. Ada 3 (tiga)
tanggung jawab seorang pemimpin dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja
antara lain:

1. Merumuskan batasan pelaksanaan pekerjaan bawahannya


2. Menyediakan dan melengkappi fasilitas untuk pelaksanaan pekerjaannya
3. Memilih dan melaksanakan cara terbaik dalam mendorong atau
memotivasi

e. Pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi

Pada saat organisasi semakin membesar, ada beberapa bukti yang


menunjukan bahwa kepuasan kerja cenderung agak menurun apabila tidak diambil
tindakan perbaikan untuk mengimbangi kecenderungan itu. Tanpa adanya
tindakan perbaikan itu, organisasi besar akan cenderung kurang untuk
memperhatikan aspek manusia dan mengganggu proses suportif seperti:
Komunikasi, koordinasi, dan partisipasi. Karena dalam pengambilan keputusan
begitu jauh terpencil, para anggota mulai merasa bahwa mereka merasa
kehilangan kendali atas berbagai peristiwa yang mempengaruhi mereka.
Lingkungan kerja juga kehilangan unsur keakraban pribadi, persahabatan, kerja
tim kelompok kecil yang penting bagi kepuasan banyak orang.

f. Jenis-jenis kepuasan kerja

Terdapat beberapa jenis kepuasan kerja, antara lain:

42
1. Kepuasan Pekerjaan: Merupakan keadaan emosional yang menyenangkan
yang muncul dari penilaian seseorang terhadap pekerjaannya atau
pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan dari pekerjaan.
2. Kepuasan Komunikasi: Merujuk pada kepuasan yang didapat melalui
komunikasi antara karyawan dengan manajemen, yang dapat
meningkatkan interaksi dan kolaborasi.
3. Kepuasan Imbalan: Merupakan kepuasan yang didapat melalui imbalan
yang diterima, seperti gaji, insentif, bonus, dan imbalan lainnya.

g. Pandangan agama

Dalam pandangan agama Islam, kepuasan kerja dapat diperoleh apabila


seseorang mendapatkan ridho Allah dalam melaksanakan pekerjaannya Islam
mengajarkan bahwa seorang muslim tidak hanya mempertimbangkan hasil kerja,
tetapi juga kelangsungan pekerjaannya. Salah satu kompetensi moral yang
dimiliki seseorang yang berbudaya kerja Islami adalah nilai Ikhlas, yang berarti
mengalami kepuasan kerja yang sangat mendalam dari hati nurani yang paling
dalam.

2. Menjelaskan konsep motivasi kerja


a. Definisi motivasi kerja

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan


kerja seseorang agar pegawai mau bekerjasama dengan efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi adalah
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual. Kebutuhan terjadi apabila tidak ada keseimbangan antara
apa yang dimiliki dan apa yang diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan
mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. Dan
tujuan adalah sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu.

b. Tujuan motivasi kerja

43
Ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari pemberian motivasi
menurut Hasibuan (2013:146) antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.


2. Meningkatkan produktivitas kerja kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan kerja karyawan.
4. Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan.
5. Mengaktifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kelompok


(teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Tujuan: Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam
bekerja.
2. Tantangan: Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia
akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut.
3. Keakraban: Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban
satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan.
4. Tanggung jawab: Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika
diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya
suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan.
5. Kesempatan: Untuk maju Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk
dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru,
serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik.

d. Strategi meningkatkan motivasi kerja

Meningkatkan motivasi kerja memerlukan kombinasi berbagai strategi


yang mencakup aspek finansial, sosial, dan psikologis. Berikut adalah beberapa
strategi yang dapat membantu meningkatkan motivasi kerja.

44
1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Suasana kerja yang positif
dapat meningkatkan motivasi karyawan.
2. Menerapkan Cara Berkomunikasi Efektif: Komunikasi yang baik antara
atasan dan bawahan dapat meningkatkan motivasi kerja.
3. Memberi Apresiasi Atas Prestasi: Memberikan pengakuan dan apresiasi
atas prestasi kerja karyawan dapat meningkatkan motivasi.
4. Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan: Kesejahteraan karyawan, baik
secara fisik maupun psikologis, juga berperan penting dalam
meningkatkan motivasi kerja.
5. Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Karier: Memberikan pelatihan
dan pengembangan karier dapat meningkatkan motivasi karyawan.

e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi

Motowidlo, 2003 dalam jurnal Applied Psychology, Pengaruh motivasi


dan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan adalah dengan adanya motivasi
kerja membuat karyawan menjadi lebih semangat bekerja, dan natinya akan
berdampak baik terhadap pekerjaan dan nantinya akan mendapatkan reward yaitu
prestasi terhadap kinerja karyawan tersebut.

f. Jenis-jenis motivasi kerja

Menurut (Robbins, 2008:228), terdapat jenis Motivasi terbagi menjadi 2


yaitu:

1. Motivasi intrinsic, yaitu motivasi dari dalam diri seseorang; seseorang


melakukan sesuatu karena ia ingin melakukannya.
2. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang.
Seseorang melakukan sesuatu untuk memenangkan suatu hadiah yang
khusus ditawarkan untuk perilaku tersebut.

g. Pandangan agama

Rahmat (2010) juga mengatakan bahwa motivasi kerja dalam Islam


bukanlah untuk mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk

45
mengejar kekayaan dengan segala cara. Dengan demikian, motivasi kerja dalam
Islam, bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah
kepada Allah setelah ibadah fardlu lainnya. Bekerja untuk mencari nafkah adalah
hal yang istimewa dalam pandangan Islam. Allah telah berjanji kepada orang yang
beriman dan melakukan pekerjaan yang baik bahwa bagi mereka ampunan Allah
dan ganjaran yang besar (QS. 6:9). Ayat ini menunjukkan bahwa adanya motivasi
kerja yang utuh dalam Islam. Motivasi bekerja untuk mendapatkan ampunan dan
ganjaran Allah adalah motivasi terbesar bagi seorang muslim. Bekerja dalam
Islam tidak hanya mengejar “bonus duniawi” namun juga sebagai amal soleh
manusia untuk menuju kepada kekekalan.

Al-Qur’an menyatakan: “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu


dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu”. (QS. Adz-Dzariyat) “Dan
tidak ada suatu makhluk (daabbah) pun di bumi, melainkan Allah lah yang
menjamin rezekinya”. (QS. Huud) “Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat
mencari rezekinya sendiri, Allah lah yang memberi rezeki kepadanya dan juga
kepadamu”. (QS. Al-Ankabut)

Dari ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah menjamin rezeki tiap-


tiap umatnya yang bekerja dijalan-Nya, bahkan dari sesuatu yang tidak pernah
terfikir sekalipun.

46
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu sasaran penting dalam rangka manajemen sumber daya manusia
dalam suatu organisasi adalah pengelolaan sumber daya manusia yang
memperlakukan manusia sesuai dengan norma-norma yang berlaku akan
memberikan rasa keadilan kepada manusia yang terlibat. Faktor-faktor yang
digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan
atau organisasi diantaranya kepuasan dan motivasi.

Kepuasan kerja (Job Satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan


yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan
dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang
diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Kepuasan kerja karyawan
dipengaruhi oleh faktor-faktor balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang
tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan
pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan
dalam kepemimpinanya, sifat pekerjaan monoton atau tidak.

Motivasi adalah pengaruh, kekuatan yang menimbulkan kelakuan dan juga


motivasi adalah proses-proses dalam menentukan gerakan atau perilaku individu
dalam mencapai tujuan-tujuan. Motivasi timbul dari diri seseorang karyawan
dimulai dari pengenalan secara sadar akan suatu kebutuhan yang belum terpenuhi,
kemudian ditetapkan sasaran yang diperkirakan akan memenuhi kebutuhan yang
selanjutnya akan diikuti dengan tindakan untuk mencapai sasaran tersebut,
sehingga kebutuhan dapat terpenuhi.

47
DAFTAR PUSTAKA

Waspodo,Agung AWS,and Lussy Minadaniati. “Pengaruh kepuasaan kerja dan


iklim organisasi terhadap organizational citizenship behavior [OCB]
karyawan pada PT. Trubus Swadaya Depok. “JRMSI-Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia, 3.1 [2012]: 1-16.
Prawira, Indra. “Pengaruh Kompensasi Kepemimpinan Dan Fasilitas Kerja
Terhadap Kepuasaan Kerja Pegawai. “ Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen 3.1 [2020]: 28-40.
Saputro, Jeffry. “Strategi Peningkatan Kepuasan Kerja Karyawan di PT Taman
Sriwedari. “ Agora, 3.1 [2015]: 510-513.
Wahyudi, Wan Dedi, and Zulaspan Tupti. “Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi
dan Kepuasaan Kerja Terhadap Kinerja. “ Maniggeo: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen 2.1 [2019]: 31-44.
Rahmawati, Rizki. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap
Karyawan PT. Sinarmas Medan. Diss. Universitas Medan Area, 2021.
Riyadi, Slamet, and Aria Mulyapradana. “ Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Radhatul Atfal di Kota Pekalongan. “ Jurnal Litbang Kota
Pekalongan 13 [2017].
Mastanora,Refika, and Melda Deswita. “Strategi Komunikasi dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai di Masa Pandemi Covid-19.”
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial Dan Budaya 3.2 [2021]: 94-103.
Rahmawati, Rizki. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kerja
Karyawan PT.Sinarmas Medan .Diss. Universitas Medan Area, 2021.
Suhartini E. Motivasi Kepuasan Kerja dan Kinerja. Jamaluddin, editor. Makassar:
Alauddin University Press; 2013. 266 p.
Agustini F. Strategi Manajeman Sumber Daya Manusia. Ihdina A, editor. UISU
Press; 2019.
Sari DP. Kepuasan Kerja dalam Perspektif Islam. Athriah Z, editor. Tangerang
Selatan: Cinta Buku Media; 2022.
MIFTAH THOHA. PERLAKU ORGANISASI. JAKARTA; 2007. 203 p.

48
Rahmadhani NP, Priyanti Y. Konsep Dasar Kepuasan Kerja : Sebuah Tinjauan
Teori. J Ekon Bisnis, Manaj dan Akunt. 2022;1(1):39–48.
Sunarta S. Pentingnya Kepuasan Kerja. Efisiensi - Kaji Ilmu Adm.
2019;16(2):63–75.
Gustiana N. Kepuasan Kerja Dalam Perspektif Islam [Internet]. Tugas Mata
Kuliah: Manajemen SD Prodi Perbankan Syariah STEBIS IGM Palembang.
2018.
7–8p.Availablefrom:https://www.academia.edu/44277970/KEPUASAN_K
ERJA_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM
Prof.Dr.Nursalam MN. MANAJEMEN KEPERAWATAN Aplikasi Dalam
Praktik Keperawatan Profesional. edisi 5. peni puji lestari, editor. jakarta
selatan: salemba medika; 2015. 153 p.
STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA,
Ritta Setiyati,1 Elok Hikmawati2 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Esa Unggul, Jakarta 2) Fakutas Hukum Universitas Esa Unggul,
Jakarta Jalan Arjuna Utara No.09, Jakarta Barat-11510
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Keberhasilan, Jakarta: CV.Haji Masagung, 2007
Heintzelman, Samantha J., ―Eudaimonia in the contemporary science of
subjective well-being: Psychological well-being, self-determination, and
meaning in life.‖ dalam E. Diener, S. Oishi, & L. Tay (Eds.), Handbook of
well-being, (Salt Lake City, UT: DEF Publishers, 2018), h. 168.
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASIONAL DAN KUALITAS LAYANAN Ni Made Dwi
Puspitawati1 I Gede Riana2 (1) (2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana (UNUD), Bali, Indonesia
KEPUASAN KERJA KARYAWAN, Jurnal Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi,
Yuli Wiliandari Jurusan Pendidikan IPS-Ekonomi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Mataram
Menurut Robbins (2003;78) A. Kajian Teori Kepuasan Kerja.Menurut Moorhead
dan Griffin (2013), Tujuan kepuasan kerja. Kreitner dan Kinicki (2001; 225)
Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

49
Ermita. (2012). PENGARUH KEPUASAN KERJA DALAM
PENGEMBANGAN KINERJA ANGGOTA ORGANISASI. Pedagogi, Ji.
Ip 12(2), 70–81. Retrieved from file:///E:/tugas/New folder/2200-4798-1-
SM.pdf 17 Ibid, hlm. 157-158
18Al-Qur’an Surat Al-Anfaal, ayat 27, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan
Penyelenggara Terjemah/Penafsir Al-Qur’an, Depag RI, Bandung, 2006,
hlm. 26419 Heri Sudarsono, Loc. Cit
Hasibuan, M. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Winardi. (2011). Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Raja
Wali.
Lathofah, Alis, and Djoko Wahjuadi. 2015. “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Saluyu Prima Group.” : 1–8.
Rahmat, 2010. Motivasi Kerja Dalam Islam. http://www.motivasi-islami.
com/motivasi-kerja-dalam-islam/. Diakses 29 Mei 2011.
Setiyati R, Hikmawati E. Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Kerja. Forum Ilm. 2020;17(2):1–9.
Jahidah Islamy F. Pengaruh Kepuasan Kerja Kayawan Terhadap Kinerja Dosen
Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun (Studi Kasus
pada Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun
Tahun 2019). J Indones Membangun [Internet]. 2019;18(2):30–44. Available
from: https://jurnal.inaba.ac.id/
Gustiana N. Kepuasan Kerja Dalam Perspektif Islam. Tugas Mata Kuliah Manaj
SD Prodi Perbank Syariah STEBIS IGM Palembang [Internet]. 2018;7–8.
Availablefrom:https://www.academia.edu/44277970/KEPUASAN_KERJA_
DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM

Djendoko D. Motivasi Kerja. 2015;7–18. Available from: http://dewey.petra.ac.id.


Halim H. Strategi peningkatan motivasi kerja karyawan pada pt. Lg electronics
indonesia cabang banjarmasin. Agora [Internet]. 2022;10. Available from:
https://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/
12058
Septian D. Motivasi Suporter Remaja Bergabung Pada Komunitas Aremania Di
Wilayah Arjosari Malang. J Ilmu Komun [Internet]. 2019;9–27. Available
from: http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/46439

50
J S. Motivasi Dalam Isalm. 2014;11–57.

51

Anda mungkin juga menyukai