Makalah Laporan Tutorial Case 4 Hospital-Organization
Makalah Laporan Tutorial Case 4 Hospital-Organization
Disusun Oleh:
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah kami tepat waktu tanpa ada kekurangan dan
kendala satupun. Tak lupa kami haturkan sholawat serta salam kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya dihari kiamat nanti.
Dengan demikian, kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh
dari kata sempurna. Namun, kami berharap pembaca bisa memberi kami umpan
balik berupa kritik ataupun saran. Semoga makalah kami ini bisa bermanfaat bagi
banyak pihak. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................
A. Kasus.............................................................................................................2
B. Analisis Kasus...............................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan adalah modal yang sama
pentingnya dengan seumber daya yang lainnya. Dunamis memaparkan bahwa
sumber daya manusia di era informasi pengetahuan (knowledge information) saat
ini menjadi asset yang sangat penting bagi perusahaan (“company most important
asset”). Oleh karena itu, persoalan pengelolaan sumber daya manusia harus
mendapat perhatian khusus bagi management perusahaan, demi kestabilan dan
keberlangsungan sebuah perusahaan.
1
sumber daya manusia dan dampaknya sangat terikat dengan kinerja diantaranya
kepuasan dan produktivitas karyawan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
BAB II
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Kasus
Organisasi membutuhkan anggota untuk menjalankan aktivitas yang sudah di
susun untuk dicapai, akan tetapi setiap anggota organisasi memiliki kapasitas dan
kapabilitas yang berbeda dalam menjalankan tugas dan tanggung jawaabnya,
sehingga ini menjadi factor penting yang harus diketahui oleh atasan/manajer.
Ketika produktivitas kerja menurun akan berdampak kepada mutu/kualitas dalam
memberikan pelayanan akan berkurang sehingga konsumen akan mengalami
ketidak puasan, salah satu factor yang menyebab penurunan kinerja adalah
motivasi. Berdasarkan narasi diatas apa yang harus anda lakukan.
B. Analisis Kasus
Step 1: Klarifikasi Istilah Yang Tidak Familiar/Sulit
1. Produktivitas (SYAFA’AD TRI HANAFI)
Pembahasan:
1. Produktivitas
Jawaban:
2. Kapabilitas
Jawaban:
2
Kemampuan atau ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh individu
kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu (SALSABILA
NURULAULIA AZZAHRO)
Ketersediaan sumber daya manusia untuk menjalankan tugas (SHAFA
ABIYYU FAUZIAH)
3. Kapasitas
Jawaban:
4. Mengapa faktor motivasi dapat memengaruhi kinerja tim dalam sebuah proyek?
(YUNIARTI SASMITA)
5. Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja
karyawan? (SALSABILA PUSPITA SARI)
6. Apa saja peran motivasi terhadap peningkatan kinerja dalam sebuah organisasi?
(SYAFA’AD TRI HANAFI)
10. Hal apa saja yang menentukan kepuasan kerja? (SITI MAUFIROH)
3
11. Apa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan?
(SALSABILA PUSPITA SARI)
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
4
Jawaban:
Jawaban:
6. Apa saja peran motivasi terhadap peningkatan kinerja dalam sebuah organisasi?
Jawaban:
Jawaban:
5
Hasil kerja karyawan sesuai yang diinginkan atasan, antara memberi gaji
yang seimbang pemberian reward dan remunerasi (SALSABILA
NURULAULIA AZZAHRO)
Tugas dan tanggung jawab (YUNIARTI SASMITA)
Jawab:
Jawab:
11. Apa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan?
6
Komunikasi efektif, kesempatan pengembangan karir (MIRZA
KAUTSAR ABDILLAH)
Tanggung jawab khusus yang diemban sehingga membutuhkan motivasi
sebagai dorongan untuk menjalankan tanggung jawab itu dengan baik
(YULIUS VIRLANDO SANDU)
Karena Motivasi adalah hal yang menyebabkan menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia (SITI MAUFIROH)
Peningkatan produktivitas dan hasil perusahaan (SALSABILA
NURULAULIA AZZAHRO)
MOTIVASI DAN
KEPUASAN KERJA
STRATEGI TUJUAN
7
f. Jenis-jenis kepuasan kerja
g. Pandangan agama
2.) Menjelaskan konsep motivasi kerja
a. Definisi motivasi kerja
b. Tujuan motivasi kerja
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
d. Strategi meningkatkan motivasi kerja
e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi
f. Jenis-jenis motivasi kerja
g. Pandangan agama
8
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
9
1. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri
2. Kepuasan terhadap gaji
3. Kepuasan terhadap kesempatan atau promosi
4. Kepuasan terhadap supervior
g. Pandangan agama
Dalam Islam, kepuasan kerja dianggap sebagai bagian dari ibadah. Niat
yang ikhlas dalam bekerja, menjaga etika, dan memberikan hasil terbaik dianggap
sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Islam juga mendorong adil dalam hubungan
kerja dan menekankan pentingnya memberikan hak-hak pekerja.
10
Strategi yang digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja merupakan
hal yang penting yang harus dilakukan. Strategi menurut kamus ilmiah popular
merupakan ilmu siasat perang, muslihat untuk mencapai tujuan tertentu.
g. Pandangan agama
11
b) SALSABILA NURULAULIA AZZAHRO (230600220)
1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja
12
2. Dalam memperoleh kepuasan kerja faktor ini merupakan faktor yang
berkaitan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun atasan dan
bawahan. Semakin komunikasi terjalin dengan baik maka akan semakin
tinggi kepuasan kerja yang dirasakan.
3. Faktor Fisik, adalah faktor yang berkaitan dengan keadaan fisik pada
lingkungan tempat bekerja serta keadaan fisik karyawan. Faktor fisik
dalam pengaruhnya terhadap kepuasan kerja seperti jenis pekerjaan, waktu
kerja dan istirahat, sarana dan prasarana, kondisi ruang kerja, kesehatan,
usia dan sebagainya.
4. Segala faktor yang berkaitan dengan jaminan akan kesejahteraan karyawan
yang meliputi system dan jumlah gaji, tunjangan, asuransi, fasilitas dan
segala bentuk promosi
13
Kepuasan kerja individu memiliki peran yang cukup besar di dalam
pencapaian tujuan organisasi selain itu dengan kepuasan kerja yang tinggi anggota
akan cendereng lebih memiliki kepedulian terhadap organisasi.
g. Pandangan agama
Jika kepuasan kerja dikaitkan dengan ajaran Islam maka yang muncul
adalah tentang ikhlas, sabar, dan syukur. Ketiga hal tersebut dalam kehidupan kita
sehari-hari sangat berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam bekerja
terutama kepuasan kerja. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ibrahim
ayat 7 yang artinya, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Jika seseorang tersebut bekerja dengan
ikhlas, sabar dan syukur maka ketika diberi nikmat oleh Allah SWT, ia akan
berdoa sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah surat Al An’am: 19 yang
berbunyi: “Ya Tuhanku, anugerahilah aku kemampuan untuk mensyukuri nikmat
yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku”. Oleh
sebab itu, kita diharuskan untuk bersyukur dan melihat ke golongan bawah serta
tidak membandingkan dengan golongan atas. Hal tersebut sesuai dengan hadist
Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, dia berkata “Rasulullah Saw
pernah bersabda, “Lihatlah orang yang dibawahmu, jangan lihat orang yang
diatasmu. Dengan begitu maka kamu tidak menganggap kecil terhadap nikmat
Allah yang kau terima.” (HR Bukhari-Muslim).
14
Menurut Hasibuan dalam (Sutrisno, 2017) “Mengemukan bahwa motivasi
adalah perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang
karena setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai”. Menurut
Robbins dalam (Irviani & Fauzi, 2018) “menyatakan motivasi sebagai proses
yang menyebabkan (intensity), arahan (direction), dan usaha terus menerus
(persistence) individu menuju pencapaian tujuan”. Menurut Stefan Invanko dalam
(Hamli Arif Yusuf, 2018) “mendefinisikan motivasi sebagai keinginan dan energi
seseorang yang diarahkan untuk mencapaian suatu tujuan. Motivasi adalah sebab
dari tindakan”. Dari beberapa motivasi kerja dapat disimpulkan adalah keadaan
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan- kegiatan yang tertentu untuk mencapai suatu tujuan pada diri sesorang
akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai
sasaran kepuasan.
15
1. Program Berlibatan Karyawan: Program perlibatan yang dilakukan di
perusahaan adalah manajemen partisipatif. Manajemen partisipatif
merupakan solusi terhadap moral dan produktivitas yang sangat rendah
dimana hal tersebut tidak diharapkan perusahaan.
2. Program Gaji Bervariabel: Program Gaji variabel adalah program gaji
yang dibayarkan dengan dasar tingkat kinerja karyawan atau organisasi.
Penghasilan dari upah variabel ini mengakui kontribusi karyawan pada
kinerja perusahaan.
3. Tunjangan Fleksibel: Tunjangan yang ada telah ditetapkan dan berlaku
untuk semua karyawan seperti tunjangan makan, tunjangan transport, dan
Tunjangan tempat tinggal untuk karyawan.
4. Program Penghargaan Karyawan: Program Penghargaan Karyawan terdiri
dari perhatian pribadi, pengungkapan minat, persetujuan, dan apresiasi atas
pekerjaan yang dilakukan dengan benar.
Ada dua tipe motivasi yaitu (1) motivasi intrinsik, dan (2) motivasi
ekstrinsik.
1. Motivasi intrinsik
Thornburgh dalam Elida Prayitno, (1989:10) berpendapat bahwa
motivasi intrinsic adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor
pendorong dari dalam diri (internal) individu. Individu yang digerakkan
oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang dilakukan
telah mencapai hasil yang terlibat dalam kegiatan itu. Sedangkan menurut
Singgih D. Gunarsa, (2008:50) motivasi intrinsik merupakan dorongan
atau kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin
16
kuat motivasi intrinsik yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar
kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai
tujuan.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama
individu melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak
di luar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam
aktivitas belajar. Menurut Singgih D. Gunarsa, (2008:51) yang dimaksud
dengan motivasi ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui
pengamatan sendiri, ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan dari
orang lain.
g. Pandangan agama
Motivasi dalam Islam juga diartikan sebagai energi bagi amal yang
dilakukan. Sesuai dengan firman Allah SWT Katakanlah: sesungguhnya
sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah) (QS Al-An’am :162-163). Maksud dari ayat tersebut tentang motivasi
adalah motivasi sebagai pendorong membuat seseorang (karyawan) menjadi lupa
akan rasa letih, lelah dan jenuh dalam bekerja sehingga dirinya mampu bekerja
dengan semaksimal mungkin.
17
1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja
1. Memberikan fleksibilitas.
2. Mengurangi stres di perjalanan.
18
3. Buat waktu kerja lebih efisien.
4. Buat komunikasi menjadi lebih mudah.
5. Dorong gaya hidup sehat.
6. Ciptakan lingkungan yang positif untuk pertumbuhan.
7. Ciptakan rutinitas yang seru.
Kepuasan kerja dapat ditinjau dari dua sisi, dari sisi karyawan, kepuasan
kerja akan memunculkan perasaan menyenangkan dalam bekerja, sedangkan dari
sisi perusahaan, kepuasan kerja akan meningkatkan produktivitas, perbaikan sikap
dan tingkah laku karyawan dalam memberikan pelayanan prima (Suwatno dan
Priansa, 2011). Hammer dan Avgar (2005) menyatakan bahwa karyawan akan
cenderung meninggalkan organisasi apabila merasa tidak puas dengan iklim kerja
dan karakteristik pekerjaan Hella (2011) menyimpulkan adanya pengaruh positif
dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kualitas layanan yang diberikan
karyawan. Hallowell et al. (1996) menyatakan bahwa peran manajer dalam
service industry sangat penting karena ketika perusahaan ingin mencapai kualitas
layanan yang optimal, maka perusahaan harus mampu menciptakan kepuasan
karyawan.
Konsep kerja dalam Islam berasal dari bahasa Arab (‘amala dan kasb)
yang bermaksud kerja atau usaha yang dilakukan oleh manusia. Islam sangat
menekankan pekerjaan karena aktivitas bekerja dipandang tinggi oleh Allah.
Dalam Al-Quran terdapat banyak sekali ayat yang menyuruh manusia bekerja
karena bekerja merupakan sumber rejeki untuk menanggung diri sendiri, keluarga
dan bisa membantu orang lain. Selain menjalankan tanggung jawab sebagai
khalifah Allah di muka bumi ini. Rasulullah S.A.W sendiri pernah bekerja sebagai
penggembala kambing. Begitu juga para rasul terdahulu juga pernah bekerja
seperti nabi Daud yang bekerja sebagai tukang besi dan nabi Zakariyah sebagai
tukang kayu. Justru individu perlu bekerja karena orang yang memakan hasil
19
kerjanya sendiri itu lebih baik dari meminta-minta. Islam juga memandang
kepuasan kerja bukan dari aspek duniawi saja tetapi juga dari aspek ukhrawi.
Kerja juga dipandang sebagai ibadah di samping ibadah khusus seperti zakat, haji,
sholat yang kiranya dilakukan dengan ikhlas, tekun, ulet, bersungguh-sungguh
dan niat karena Allah.umat islam perlu bekerja dengan semangat bergotong
royong, bermusyawarah. Beristiqomah yaitu bekerja dengan tekun secara terus
menerus tanpa mengenal lelah dan menyerah.
20
3. Menyediakan Lingkungan Kerja yang Nyaman.
4. Memberikan Penghargaan.
5. Memberikan Kesempatan Kerja Fleksibel.
6. Membuat Tujuan dan Visi yang Jelas.
7. Memberikan Tanggung Jawab yang Lebih Besar.
Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ada hubungan
positif antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. semakin tinggi motivasi kerja
maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya semakin rendah motivasi
kerja karyawan semakin rendah kepuasan kerja karyawan.
Motivasi dibedakan menjadi dua jenis lho, yakni motivasi intrinsik dan
ekstrinsik.
g. Pandangan agama
21
sedangkan di Islam ada panduan khusus yang juga menyarankan tindakan, yaitu
apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Hal lain adalah
bahwa teori ini mengabaikan konsep motivasi negatif dan hanya berbicara tentang
peningkatan upaya untuk mengurangi stimulasi atau iritasi. Dalam Islam, ada
konsep motivasi negatif juga yang menghentikan manusia melakukan tindakan
yang dilarang untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi stimulasi.
22
1. Faktor-faktor individu atau kepribadian seperti aktualisasi diri,
kesempatan untuk maju, kemampuan menghadapi tantangan dan tekanan,
status senioritas.
2. Faktor psikolog, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat,
Kesehatan, umur, watak, ketentraman dalam bekerja.
3. Faktor sosial, berhubungan dengan interaksi sosial di dalam pekerjaan.
4. Faktor fisik, berhubungan dengan lingkungan fisik tempat karyawan
melakukan pekerjaan, meliputi jenis pekerjaan, waktu dan keadaan
ruangan.
5. Faktor finansial, jaminan kesejahteraan karyawan meliputi besarnya gaji,
jaminan sosial, tunjangan serta promosi.
6. Faktor lingkungan non fisik kerja yaitu Perusahaan dan manajemen
mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil
Adapun pengaruh kepuasan kerja yang akan diterima oleh organisasi ialah:
23
1. Meningkatkan prestasi organisasi
2. Karyawan merasa puas dengan manajemen organisasi
3. Karyawan akan setia terhadap organisasi tersebut
4. Adanya komitmen organisasi
5. Menjadi teladan yang baik bagi organisasi lain
6. Menurunnya absensi
g. Pandangan agama
24
Artinya “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”
Dalam surat ini menunjukkan bahwa bagi muslim yang beriman dan
beramal saleh (berbuat atau bekerja dengan baik), maka tidak akan mengenal
kesengsaraan, hidup penuh rasa lega, rela dan sabar dalam menerima cobaan
hidup serta penuh rasa syukur atas nikmat Allah. Artinya individu (muslim) yang
beriman dan beramal saleh akan merasakan kepuasan yang dicirikan dengan rela
dan penuh rasa lega dalam menerima cobaan hal ini sekaligus menjadi ciri orang
yang ridha.
2. Menjelaskan konsep motivasi kerja
a. Definisi motivasi kerja
25
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
26
mereka dan mempunyai hubungan yang bermakna dengan keluarga teman
dan rekan kerja.
3. Kebutuhan pertumbuhan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki
seseorang untuk mengembangkan kecakapan mereka secara penuh.
g. Pandangan agama
27
ِإَّن ٱَهَّلل ٱْشَتَر ٰى ِم َن ٱْلُم ْؤ ِمِنيَن َأنُفَسُهْم َو َأْم َٰو َلُهم ِبَأَّن َلُهُم ٱْلَج َّنَةۚ ُيَٰق ِتُلوَن ِفى َس ِبيِل ٱِهَّلل َفَيْقُتُلوَن
َو ُيْقَتُلوَن ۖ َو ْعًدا َع َلْيِه َح ًّقا ِفى ٱلَّتْو َر ٰى ِة َو ٱِإْل نِج يِل َو ٱْلُقْر َء اِن ۚ َو َم ْن َأْو َفٰى ِبَعْهِدِهۦ ِم َن ٱِهَّللۚ َفٱْس َتْبِش ُر و۟ا
َٰذ
ِبَبْيِع ُك ُم ٱَّلِذ ى َباَيْع ُتم ِبِهۦۚ َو ِلَك ُهَو ٱْلَفْو ُز ٱْلَعِظ يُم
Artinya: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri
dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji
yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang
lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Ayat di atas menjelaskan semakin kita meningkatkan kinerja kita sebaik
dan semaksimal mungkin maka semakin banyak balasan yang baik yang setimpal
kita dapatkan dari apa yang telah kita usahakan.
Menurut (Locke, 1969) Ide kepuasan kerja adalah hasil interaksi antara
individu dan lingkungannya Kepuasan kerja adalah sebuah konsep yang dapat
menggambarkan bagaimana orang berpikir tentang pekerjaan, Berbasis Goal
Setting Theory, kepuasan kerja adalah selisih antara tujuan individu dalam bekerja
dengan kenyataan yang dirasakan.
Bagi pekerja
28
1. Jika kepuasan kerja tercapai, pekerja akan terhindar dari stres kerja yang
tinggi.
2. Kepuasan kerja membuat pekerja betah bekerja, meningkatkan komitmen
dan setia pada pekerjaanya.
1. Faktor psikologis
Faktor ini berhubungan dengan kondisi kejiwaan karyawan yang
meliputi minat, ketenteraman dalam bekerja, sikap terhadap pekerjaan,
bakat dan keterampilan
2. Faktor sosial
Faktor ini berhubungan dengan interaksi sosial antara karyawan
dengan rekan kerja maupun karyawan dengan atasan.
3. Faktor fisik
Faktor ini berhubungan dengan kondisi fisik karyawan meliputi
jenis pekerjaan pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja,
29
keadaan ruang, suhu, penerangan, sirkulasi udara, kondisi kesehatan
karyawan, umur dan sebagainya.
4. Faktor finansial
Faktor ini berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan
karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, tunjangan, promosi,
jaminan sosial, fasilitas yang diberikan dan sebagainya.
Terdapat Tiga jenis Teori Kepuasan menurut Wesley & Yulk (1997:186) :
1. Discrepancy Theory
Teori ini dipelopori oleh Porter (1961: 117). Porter mengemukakan
bahwa untuk mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung
selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan.
2. Equity Theory
Prinsip teori ini adalah bahwa seseorang akan merasa puas atau
tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau
tidak atas sesuatu atau faktor penentu. Perasaan equity dan inequity atas
30
suatu situasi diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan orang
lain yang sekelas, sekantor, maupun ditempat lain (As’ad 1995: 125). Teori
ini mengidentifikasikan elemen equity meliputi tiga hal, yaitu :
Inputs : Segala sesuatu yang berharga dirasakan karyawan sebagai
masukan terhadap pekerjaannya (misalnya ketrampilan dan
pengalaman, dll).
Outcomes : Segala sesuatu yang berharga yang dirasakan sebagai
hasil dari pekerjaannya (misalnya gaji, insentif, dll).
Comparisons Persona : Perbadingan antara input dan outcomes
yang diperolehnya.
3. Two Factor Theory
Teori yang dikemukakan oleh Hezberg pada prinsipnya
mengemukakan bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan itu tidak merupakan variabel yang continue (As’ad, 2003: 108).
Berdasarkan hasil penelitian Hezberg membagi situasi yang
mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua
kelompok yaitu :
Kepuasan Intrinsik atau motivator, faktor-faktor atau situasi yang
dibuktikannya sebagai sumber kepuasan yang terdiri dari :
prestasi(achievement), pengakuan (recognition), pekerjaan itu
sendiri (work it self ), tanggung jawab (responsibility) dan
pengembangan potensi individu.
Kepuasan Ekstrinsik atau hygiene factors, yaitu faktor-faktor yang
terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, seperti : Kebijaksanaan
dan administrasi perusahaan (company policy and administration),
supervision tehnical, upah (salary), hubungan antar pribadi
(interpersonal relations), kondisi kerja (working condition) job
security dan status.
Kepuasan terhadap pekerjaan
Gaji
Kepuasan promosi
Pengawasan
31
Rekan kerja
g. Pandangan agama
32
Berdasarkan beberapa definisi dan komponen pokok diatas dapat
dirumuskan motivasi merupakan daya dorong atau daya gerak yang
membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau pekerjaan.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai berada diluar diri individu
kadang tujuan diartikan Sebagai suatu harapan untuk mendapatkan suatu
penghargaan dalam suatu arah yang dikehendaki oleh motivasi dengan
meningkatkan moral dan kepuasan dalam bekerja, meningkatkan kedisiplinan dan
meningkatkan efesiensi penggunaan alat dan bahan.
33
e. Pengaruh motivasi terhadap organisasi
g. Pandangan agama
34
K
f) SYAFAAD TRI HANAFI (230600224)
1. Menjelaskan konsep kepuasan kerja
a. Definisi kepuasan kerja
Tujuan tersebut tidak terpisah tetapi secara tidak langsung berbeda dari
segi orien, waktu, metode, serta peran atasan dan bawahan.
1. Karakteristik Individu
Kebutuhan – kebutuhan individu
Salah satu sifat dasar manusia adalah adanya kebutuhan
pada dirinya. Secara garis besar ada dua golongan utama
kebutuhan manusia yaitu kebutuhan biologis seperti kebutuhan
makan, minum, udara, dan sebagainya.
Nilai-nilai yang dianut individu
Untuk mempelajari perilaku keorganisasian karena nilai
meletakkan dasar untuk memahami sikap dan motivasi, serta nilai
35
mempengaruhi persepsi karyawan, akan mempengaruhi individu
dalam memilih pekerjaan dan dalam menjalankan tugasnya.
Ciri-ciri kepriadian
Ciri-ciri kepribadian seseorang akan besar pengaruhnya
pada cara orang berfikir, cara memutuskan sesuatu, merasakan
sesuatu, dan menyelesaikan pekerjaannya.
2. Variabel-variabel yang bersifat situasional
Perbandingan terhadap situasi yang ada
Membandigkan diperoleh dengan apa yang diperoleh oleh
orang lain, atau diperolehnya saat ini dengan yang pernah ia
peroleh di masa lampau. . Apabila ketidakseimbangan maka hal itu
dapat menimbulkan ketidakpuasan.
Pengaruh Kelompok Acuan
Merupakan dimana individu sering kali meminta petunjuk
atau pendapat dalam menghadapi persoalan-persoalan yang
ditemuinya.
Pengaruh dari pengalaman kerja sebelumnya
Harapan-harapan yang timbul teerhadap pekerjaan yang
saat ini dihadapi sangat dipengaruhi oleh persepsi mengenai
pekerjaan sebelumnya.
3. Karakteristik Pekerjaan
Kompensasi
Sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka. Bila kompensasi diberikan secara benar, para
karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai
sasaransasaran organisasi.
d. Strategi meningkatkan kepuasan kerja
36
mengenai apa yang diharapkannya dari pekerja dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing.
2. Menyediakan dan melengkappi fasilitas untuk pelaksanaan pekerjaannya
Fasilitas yang menjadi tanggung jawab pimpinan yang terpenting
diantaranya adalah usaha dalam memperkecil hambatan-hambatan yang
mengganggu kelancaran pekerjaan.
3. Memilih dan melaksanakan cara terbaik dalam mendorong atau
memotivasi.
g. Pandangan agama
Perbedaan dari hedonis dan eudaimonia adalah elemen atau aspek yang
mendasari pemenuhan kepuasan dalam mencapai kebahagiaan. Aristoteles
memperkenalkan konsep eudaimonia untuk mencerminkan manusia berkembang
37
sebagai cerminan kebajikan atau kebaikan dan pengembangan potensi penuh
dalam diri seseorang, berbeda dengan kesejahteraan hedonis yang berpusat pada
kesenangan diri individu.
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang,
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut antara lain:
1. Faktor Ekstern
Lingkungan kerja
Pemimpin dan kepemimpinannya
Tuntutan perkembangan organisasi
Dorongan atau bimbingan atasan
2. Faktor Intern
Pembawaan individu
Tingkat Pendidikan
Pengalaman masa lampau
Keinginan atau harapan masa depan
38
Konsisten sehingga berpeluang untuk maju, memfokuskan dan
menyatukan sumber daya sehingga membentuk strategi yang efektif. Suatu
rencana yang bersifat serba komprehensif, bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai misi dan objeknya serta mengusahakan sekecil mungkin hambatan,
untuk mencapai sebuah tujuan.
g. Pandangan agama
Menurut konsep motivasi Islam atau Arab, motif psikologis juga harus
mencakup faktor agama yang memengaruhi perbuatan dan perilaku manusia.
Mengetahui pengertian motivasi tersebut jika dikaitkan dengan agama maka bisa
disebut sebagai motivasi beragama. Motivasi beragama berarti dorongan atau
39
gerakan manusia yang berasal dari diri sendiri atau orang lain, sebagai penggerak
untuk melakukan tindakan atau perilaku yang sesuai dengan perintah atau ajaran
agama.
40
tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan 14 salah satu aspek pekerjaan dan
tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya. Kepuasan Kerja merupakan sikap
(positif) tenaga kerja terhadap pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian
terhadap situasi kerja. Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu
pekerjaannya, penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah
satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan yang puas lebih menyukai
situasi kerjanya daripada tidak menyukainya.
41
5. Komponen genetik (Genetic components)
Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik.
Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu mempunyai arti penting
untuk menjelaskan kepuasan kerja disampng karakteristik lingkungan
pekerjaan.
42
1. Kepuasan Pekerjaan: Merupakan keadaan emosional yang menyenangkan
yang muncul dari penilaian seseorang terhadap pekerjaannya atau
pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan dari pekerjaan.
2. Kepuasan Komunikasi: Merujuk pada kepuasan yang didapat melalui
komunikasi antara karyawan dengan manajemen, yang dapat
meningkatkan interaksi dan kolaborasi.
3. Kepuasan Imbalan: Merupakan kepuasan yang didapat melalui imbalan
yang diterima, seperti gaji, insentif, bonus, dan imbalan lainnya.
g. Pandangan agama
43
Ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari pemberian motivasi
menurut Hasibuan (2013:146) antara lain sebagai berikut:
1. Tujuan: Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam
bekerja.
2. Tantangan: Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia
akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut.
3. Keakraban: Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban
satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan.
4. Tanggung jawab: Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika
diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya
suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan.
5. Kesempatan: Untuk maju Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk
dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru,
serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik.
44
1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Suasana kerja yang positif
dapat meningkatkan motivasi karyawan.
2. Menerapkan Cara Berkomunikasi Efektif: Komunikasi yang baik antara
atasan dan bawahan dapat meningkatkan motivasi kerja.
3. Memberi Apresiasi Atas Prestasi: Memberikan pengakuan dan apresiasi
atas prestasi kerja karyawan dapat meningkatkan motivasi.
4. Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan: Kesejahteraan karyawan, baik
secara fisik maupun psikologis, juga berperan penting dalam
meningkatkan motivasi kerja.
5. Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Karier: Memberikan pelatihan
dan pengembangan karier dapat meningkatkan motivasi karyawan.
g. Pandangan agama
45
mengejar kekayaan dengan segala cara. Dengan demikian, motivasi kerja dalam
Islam, bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah
kepada Allah setelah ibadah fardlu lainnya. Bekerja untuk mencari nafkah adalah
hal yang istimewa dalam pandangan Islam. Allah telah berjanji kepada orang yang
beriman dan melakukan pekerjaan yang baik bahwa bagi mereka ampunan Allah
dan ganjaran yang besar (QS. 6:9). Ayat ini menunjukkan bahwa adanya motivasi
kerja yang utuh dalam Islam. Motivasi bekerja untuk mendapatkan ampunan dan
ganjaran Allah adalah motivasi terbesar bagi seorang muslim. Bekerja dalam
Islam tidak hanya mengejar “bonus duniawi” namun juga sebagai amal soleh
manusia untuk menuju kepada kekekalan.
46
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu sasaran penting dalam rangka manajemen sumber daya manusia
dalam suatu organisasi adalah pengelolaan sumber daya manusia yang
memperlakukan manusia sesuai dengan norma-norma yang berlaku akan
memberikan rasa keadilan kepada manusia yang terlibat. Faktor-faktor yang
digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan
atau organisasi diantaranya kepuasan dan motivasi.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Rahmadhani NP, Priyanti Y. Konsep Dasar Kepuasan Kerja : Sebuah Tinjauan
Teori. J Ekon Bisnis, Manaj dan Akunt. 2022;1(1):39–48.
Sunarta S. Pentingnya Kepuasan Kerja. Efisiensi - Kaji Ilmu Adm.
2019;16(2):63–75.
Gustiana N. Kepuasan Kerja Dalam Perspektif Islam [Internet]. Tugas Mata
Kuliah: Manajemen SD Prodi Perbankan Syariah STEBIS IGM Palembang.
2018.
7–8p.Availablefrom:https://www.academia.edu/44277970/KEPUASAN_K
ERJA_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM
Prof.Dr.Nursalam MN. MANAJEMEN KEPERAWATAN Aplikasi Dalam
Praktik Keperawatan Profesional. edisi 5. peni puji lestari, editor. jakarta
selatan: salemba medika; 2015. 153 p.
STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA,
Ritta Setiyati,1 Elok Hikmawati2 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Esa Unggul, Jakarta 2) Fakutas Hukum Universitas Esa Unggul,
Jakarta Jalan Arjuna Utara No.09, Jakarta Barat-11510
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Keberhasilan, Jakarta: CV.Haji Masagung, 2007
Heintzelman, Samantha J., ―Eudaimonia in the contemporary science of
subjective well-being: Psychological well-being, self-determination, and
meaning in life.‖ dalam E. Diener, S. Oishi, & L. Tay (Eds.), Handbook of
well-being, (Salt Lake City, UT: DEF Publishers, 2018), h. 168.
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASIONAL DAN KUALITAS LAYANAN Ni Made Dwi
Puspitawati1 I Gede Riana2 (1) (2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana (UNUD), Bali, Indonesia
KEPUASAN KERJA KARYAWAN, Jurnal Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi,
Yuli Wiliandari Jurusan Pendidikan IPS-Ekonomi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Mataram
Menurut Robbins (2003;78) A. Kajian Teori Kepuasan Kerja.Menurut Moorhead
dan Griffin (2013), Tujuan kepuasan kerja. Kreitner dan Kinicki (2001; 225)
Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
49
Ermita. (2012). PENGARUH KEPUASAN KERJA DALAM
PENGEMBANGAN KINERJA ANGGOTA ORGANISASI. Pedagogi, Ji.
Ip 12(2), 70–81. Retrieved from file:///E:/tugas/New folder/2200-4798-1-
SM.pdf 17 Ibid, hlm. 157-158
18Al-Qur’an Surat Al-Anfaal, ayat 27, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan
Penyelenggara Terjemah/Penafsir Al-Qur’an, Depag RI, Bandung, 2006,
hlm. 26419 Heri Sudarsono, Loc. Cit
Hasibuan, M. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Winardi. (2011). Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Raja
Wali.
Lathofah, Alis, and Djoko Wahjuadi. 2015. “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Saluyu Prima Group.” : 1–8.
Rahmat, 2010. Motivasi Kerja Dalam Islam. http://www.motivasi-islami.
com/motivasi-kerja-dalam-islam/. Diakses 29 Mei 2011.
Setiyati R, Hikmawati E. Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Kerja. Forum Ilm. 2020;17(2):1–9.
Jahidah Islamy F. Pengaruh Kepuasan Kerja Kayawan Terhadap Kinerja Dosen
Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun (Studi Kasus
pada Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun
Tahun 2019). J Indones Membangun [Internet]. 2019;18(2):30–44. Available
from: https://jurnal.inaba.ac.id/
Gustiana N. Kepuasan Kerja Dalam Perspektif Islam. Tugas Mata Kuliah Manaj
SD Prodi Perbank Syariah STEBIS IGM Palembang [Internet]. 2018;7–8.
Availablefrom:https://www.academia.edu/44277970/KEPUASAN_KERJA_
DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM
50
J S. Motivasi Dalam Isalm. 2014;11–57.
51