Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH QOWAID FIQHIYAH

“Pengertian Qowaid Fiqhiyah, Objek Kajian, Proses Dan


Manfaat Qowaid Fiqhiyyah”

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Nurul Hak, MA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. Lesiana (2111140069)
2. Devi Nurfathonah (2111140063)
3. Mixchel Firmansyah (2111140048)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
2024

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembutan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHUHUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Qowaid Fiqhiyah ....................................................... 3
B. Objek kajian Qowaid Fiqhiyah ................................................... 5
C. Proses Dan Manfaat Qowaid Fiqhiyyah ..................................... 7
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Beberapa permasalahan baru terus bermunculan seiring dengan perubahan


zaman, hal-hal baru yang menjadi latar belakang atau motif dari permasalahan-
permasalahan tersebut juga harus dipertimbangkan untukmemperoleh jawaban
dari permasalahan semacam ini. Sedangkan untukmengacu kembali pada hukum
fiqih, beberapa tatanan keilmuan harusturut serta dioperasikan, seperti ilmu
Qawaid al Ushuliyah, Qawaid alFiqhiyah dan beberapa keilmuan lain yang turut
mendukung. Ilmu Qawaidal Fiqhiyah merupakan satu keilmuan yang berperan
penting dalam penyelesaiannya. Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan baru tidak cukup hanya menggunakan hukum fiqih saja,melainkan
Ilmu Qawaid al Fiqhiyah juga harus berperan dalam penyelesaian semacam ini.
Dalam mengaplikasikan Ilmu Qawaid al Fiqhiyah pula harusdidasari dengan
pengetahuan yang cukup terhadap profil dari keilmuan ini,yakni pengertian,
objek, ruang lingkup dan sejarah lahirnya Ilmu Qawaidal Fiqhiyah. Dengan
demikian diharapkan pembahasan isi atau konten darikeilmuan ini akan lebih
terarah dan sesuai dengan batas-batas yang ada.Dengan pertimbangan-
pertimbangan diatas, makalah ini akanditulis dengan kerangka-kerangka diatas,
yakni berisikan pengertian,objek, Proses Dan Manfaat Qowaid Fiqhiyyah.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Qowaid Fiqhiyah?
2. Bagaimana Objek kajian Qowaid Fiqhiyah?
3. Bagaimana Proses Dan Manfaat Qowaid Fiqhiyyah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Qowaid Fiqhiyah
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Objek kajian Qowaid Fiqhiyah

1
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses Dan Manfaat Qowaid
Fiqhiyyah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Qowaid Fiqhiyah


Sebagai studi ilmu agama pada umumnya, kajian ilmu tentang kaidah-kaidah
fiqh diawalidengan definisi. Defenisi ilmu tertentu diawali dengan pendekatan
kebahasaan. Dalam studi ilmukaidah fiqh, kita kita mendapat dua term yang perlu
dijelaskan, yaitu kaidah dan fiqh.1
Qawaid merupakan bentuk jamak dari qaidah, yang kemudian dalam bahasa
indonesiadisebut dengan istilah kaidah yang berarti aturan atau patokan. Ahmad
warson menembahkan bahwa, kaidah bisa berarti al-asas (dasar atau pondasi), al-
Qanun (peraturan dan kaidah dasar),al- Mabda’ (prinsip), dan al -nasaq (metode
atau cara). Hal ini sesuai dengan firman Allah dalamsurat An-Nahl ayat 26 :
”Allah akan menghancurkan rumah-rumah mereka dari
fondasinya”.(Q.S. An-Nahl : 26)
Sedangkan dalam tinjauan terminologi (istilah) kaidah punya beberapa
arti, menurutDr. Ahmad Asy- syafi’i dalam buku Usul Fiqh Islami, mengatakan
bahwa kaidah itu adalah :
”Kaum yang bersifat universal (kulli) yangh diakui oleh satuan -
satuan hukum juz’i yang banyak”.

1) Sedangkan mayoritas Ulama Ushul mendefinisikan kaidah dengan :


”Hukum yang biasa berlaku yang bersesuaian dengan sebagian
besar bagiannya”.
2) Sedangkan arti fiqh secara etimologi lebih dekat dengan ilmu,
sebagaimana yang banyakdipahami, yaitu :
” Untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama” (Q.S.
At-Taubat :122).

1
Sugianto, E. (2020). DESKRIPSI PENGERTIAN DAN PENERAPAN QAWAID AL-
FIQHIYAH. Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagaman dan Pendidikan Islam, 15(2), 73-85.

3
Dan juga sabda Nabi SAW, yaitu :
Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah niscaya diberikan
kepadanya kepahaman dalam agama.
Sedangkan menurut istilah, Fiqh adalah ilmu yang menerangkan
hukum-hukum syara’ yang bersifat amaliyah (praktis) yang diambilkan
dari dalil-dalil yang tafsili (terperinci). Jadi, dari semua uraian diatas
dapat disimpulkan, bahwa Qawaidul fiqhiyah adalah :Suatu perkara
kulli (kaidah-kaidah umum) yang berlaku pada semua bagian-bagian
atau cabang-cabangnya yang banyak yang dengannya diketahui
hukum-hukum cabang itu.Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa
setiap kaidah fiqhiyah telah mengatur beberapa masalah fiqh dari
berbagai bab.

B. Objek kajian Qowaid Fiqhiyah


Objek kajian qawaid fiqhiyah adalah seperangkat prinsip atau kaidah-kaidah
yang digunakan untuk mengekstraksi hukum-hukum syariah dari sumber-sumber
utama Islam, seperti Al-Quran, hadis, ijma (kesepakatan ulama), dan qiyas
(analogi hukum). Qawaid fiqhiyah bertujuan untuk memberikan kerangka kerja
yang sistematis dan terstruktur dalam memahami dan mengaplikasikan hukum-
hukum Islam dalam berbagai konteks kehidupan. Objek kajian ini meliputi
identifikasi, penelitian, dan pengembangan kaidah-kaidah fiqhiyah serta
penerapannya dalam memecahkan masalah-masalah hukum yang kompleks.
Selain itu, objek kajian qawaid fiqhiyah juga mencakup analisis terhadap
perkembangan dan aplikasi kaidah-kaidah tersebut dalam menanggapi perubahan
zaman dan kebutuhan masyarakat. Dengan memahami objek kajian qawaid
fiqhiyah secara mendalam, para ulama dan praktisi hukum Islam dapat
memberikan solusi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam menjawab
tantangan-tantangan kontemporer yang dihadapi umat Islam.2

2
Washil, N. F. M., & Azzam, A. A. M. (2023). Qawaid Fiqhiyyah. Amzah.

4
C. Proses Dan Manfaat Qowaid Fiqhiyyah
Proses qawaid fiqhiyyah melibatkan beberapa langkah penting dalam
menetapkan dan mengaplikasikan kaidah-kaidah fiqhiyyah. Berikut adalah
beberapa tahapan dalam proses tersebut:

• Identifikasi: Tahap pertama adalah mengidentifikasi kaidah-kaidah


fiqhiyyah yang relevan dari sumber-sumber utama Islam, seperti Al-
Quran, hadis, ijma, dan qiyas. Identifikasi dilakukan dengan memahami
konteks serta prinsip-prinsip yang mendasari hukum-hukum tersebut.
• Analisis: Setelah kaidah-kaidah fiqhiyyah diidentifikasi, tahap berikutnya
adalah melakukan analisis mendalam terhadap kaidah-kaidah tersebut. Ini
melibatkan pemahaman terhadap subtansi dan implikasi dari kaidah-
kaidah tersebut dalam berbagai situasi dan konteks hukum.
• Verifikasi: Proses verifikasi dilakukan untuk memastikan keabsahan dan
keakuratan kaidah-kaidah fiqhiyyah yang telah diidentifikasi dan
dianalisis. Ini bisa melibatkan kajian lebih lanjut terhadap sumber-sumber
hukum Islam, serta konsultasi dengan para ahli fiqih dan ulama.
• Pengembangan: Jika diperlukan, kaidah-kaidah fiqhiyyah dapat
dikembangkan lebih lanjut untuk mengatasi masalah-masalah hukum yang
kompleks atau untuk menjawab tuntutan zaman. Pengembangan ini
dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip dasar syariah dan
metodologi fiqih.
• Aplikasi: Tahap terakhir dalam proses qawaid fiqhiyyah adalah
mengaplikasikan kaidah-kaidah tersebut dalam pemecahan masalah-
masalah hukum konkret dalam kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan
penerapan kaidah-kaidah fiqhiyyah dalam konteks praktis dengan
mempertimbangkan keadaan, kepentingan, dan nilai-nilai syariah yang
relevan.3

3
Berutu, A. G. (2019). QAWA’ID FIQHIYYAH ASASIYYAH.

5
Dengan mengikuti proses ini, para ulama dan praktisi hukum Islam dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang kaidah-kaidah fiqhiyyah
dan menerapkannya secara efektif dalam menjawab berbagai tantangan hukum
yang dihadapi umat Islam.

Mempelajari qawaid fiqhiyyah tentu ada Manfaatnya. Adapaun Manfaat


mempelajari qawaid fiqhiyyah itu adalah agar dapat mengetahui prinsip-prinsip
umum fiqh dan akan mengetahui pokok masalah yang mewarnai fiqh dan
kemudian menjadi titik temu dari masalah-masalah fiqh.

Dari tujuan mempelajari qawaid fiqhiyyah tersebut, maka manfaat yang


diperoleh adalah; akan lebih mudah menetapkan hukum bagi masalah-masalah
yang dihadapi; akan lebih arif dalam menerapkan materimateri hukum dalam
waktu dan tempat yang berbeda, untuk keadaan dan adat yang berbeda;
Mempermudah. dalam menguasai materi hukum; Mendidik orang yang berbakat
fiqh dalam melakukan analogi (ilhaq) dan takhrij untuk memahami permasalahan-
permasalahan baru; Mempermudah orang yang berbakat fiqh dalam mengikuti
(memahami) bagian-bagian hukum dengan mengeluarkannya dari tempatnya

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Qawaid fiqhiyyah merupakan konsep penting dalam pemahaman dan aplikasi
hukum Islam. Makalah ini menguraikan secara komprehensif pengertian qawaid
fiqhiyyah, objek kajiannya, proses pembentukannya, serta manfaatnya dalam
konteks kehidupan umat Islam.
Dari analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa qawaid fiqhiyyah
membantu dalam merumuskan prinsip-prinsip umum yang dapat digunakan untuk
menafsirkan dan mengaplikasikan hukum-hukum syariah dalam berbagai situasi.
Objek kajian qawaid fiqhiyyah mencakup identifikasi, analisis, dan penerapan
kaidah-kaidah fiqhiyyah dari sumber-sumber hukum Islam utama.
Proses pembentukan qawaid fiqhiyyah melibatkan langkah-langkah identifikasi,
analisis, verifikasi, pengembangan, dan aplikasi kaidah-kaidah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, makalah juga menyoroti manfaat qawaid
fiqhiyyah dalam memberikan panduan yang jelas dan sistematis bagi para ulama,
praktisi hukum, dan umat Islam dalam memahami serta menghadapi berbagai
permasalahan hukum yang kompleks.
Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang qawaid fiqhiyyah tidak hanya
penting untuk pengembangan ilmu fiqih, tetapi juga untuk membantu umat Islam
dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama.

B. SARAN

Sebagai saran, diharapkan agar para pembaca dapat lebih memahami dan
mempelajari qawaid fiqhiyyah secara mendalam. Para ulama dan praktisi hukum Islam
perlu terus mengembangkan pemahaman dan aplikasi qawaid fiqhiyyah sesuai dengan
perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, qawaid fiqhiyyah dapat

7
menjadi instrumen yang efektif dalam menjawab tantangan hukum yang dihadapi umat
Islam, serta memperkuat fondasi hukum Islam dalam kehidupan kontemporer.

DAFTAR PUSTAKA

Alma’arif. Khallaf, Abd al-Wahhab, 1968, Ilmu Ushul Fiqh, AlAzhar, Maktabah
al-Dakwah al-Islamiyah.

Djazuli, H.A, 2000, Ushul Fiqh, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Haroen,Nasrun, 2007,FiqhMuamalah. Jakarta, Gaya Media Pratama.

Suhendi, Hendi, 2011, Fiqh Muamalah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Sayyid Sabiq, 1987, Fiqh Sunnah, Bandung, PT.

Anda mungkin juga menyukai