“FOTOSINTESIS”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. DWI WAHYUNI
2. ILMA KANZUN FADHILAH
3. LINDA WAHYU FILA FIRNANDA
4. LAILATUN NURIL JANNAH
5. ARI SETYA HINANDA
6. AHMAD YUDA
KELAS : VIII- A
Puji dan Syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, dengan ilmu-
Nya yang Maha Luas, serta kemurahan hati-Nya, hingga makalah Biologi mengenai
“Fotosintesis” dapat terselesaikan tepat waktunya. Makalah ini dibuat dalam rangka
menyelesaikan tugas penulis. Sebelumnya penulis haturkan terimakasih penulis kepada:
a. Orang tua penulis, yang senantiasa memberi dukungan dalam segala bentuk, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
b. Ibu Ani Budiati, selaku guru serta pembimbing penulis dalam bidang pelajaran “Biologi”
c. Teman – teman yang selalu memberi dukungan, baik langsung maupun sedemikiannya.
“Tiada gading yang tak retak” Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna dan apabila
ada penulisan yang salah, mohon untuk dimaafkan. Makalah ini sangat terbuka dan perlu terus
dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengundang para pembaca
memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi
berikutnya. Atas kontribusi tersebut penulis mengucapkan terimakasih.
Penyusun
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………………..
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….
Bab. I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….
A. Latar Belakang ……......…………………………………………………………………..
B. Perumusan Masalah………………………….……………………………………………..
C. Tujuan Penulisan………………………….………………………………………………..
D. Manfaat………………………….…………………………………………………………
Bab II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………...
A. Sejarah Penemuan Fotosintesis………………………….………………………………..
B. Proses Fotosintesis………………..………………………………………………..…….....
C. Bagian-Bagian yang berperan dalam fotosintesis…………………….….…………………
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.....…………………………………
E. Pengambilan zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan .……………………………………
Bab. III PENUTUP………………………………………………………………………………
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat tumbuh dan hidup.
Manusia mengkomsumsi beras, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-
buahan yang semuanya diperoleh atau berasal dari tumbuhan. Manusia juga mengkomsumsi
daging, ikan, susu, dan telur yang semuanya diperoleh atau berasal dari hewan. Dengan
demikian, nutrisi (makanan) manusia di peroleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan, hewan
memperoleh makanan atau nutrisinya dari tumbuhan atau hewan lainnya. Berdasarkan makanan
yang dikomsumsinya, hewan dibagi menjadi 3 jenis diantaranya, hewan karnivora atau biasa
disebut dengan pemakan daging contohnya adalah buaya, komodo dan burung elang. Lalu, jenis
hewan lainnya yaitu hewan herbivora atau biasa disebut dengan pemakan tumbuhan contohnya
adalah kelinci, gajah dan kuda. Dan jenis hewan yang lainnya yaitu hewan omnivora yang biasa
disebut dengan pemakan daging dan tumbuhan atau hewan pemakan keduanya contohnya adalah
ayam, bebek dan panda.
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri untuk memenuhi segala
kebutuhan makanan dan energinya. Untuk membangun tubuhnya dan mendapatkan energi,
manusia dan hewan mengambil zat-zat yang berasal dari tumbuhan sebagai sumber makanannya.
Hal ini menunjukan bahwa manusia dan hewan sangat bergantung kepada tumbuhan demi
kelangsungan hidupnya.
Seperti halnya manusia dan hewan yang merupakan makhluk hidup yang membutuhkan
energi, tumbuhanpun demikian. Tumbuhan juga sangat membutuhkan energi dan makanan untuk
kelangsungan hidupnya. Tumbuhan dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah
proses. Fotosintesislah proses yang dapat memberikan energi dan makanan bagi tumbuhan.
Namun, berbeda dengan manusia dan hewan yang memperoleh makanan dan
energinya dari mahkluk hidup lain yakni dari tumbuhan dan hewan, tumbuhan merupakan
makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Akan tetapi, bukan sembarang
tumbuhan yang dapat membuat makanannya sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan
sendiri adalah tumbuhan yang mempunyai klorofil. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa
menghasilkan makanan dan memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang terdiri dari gula
dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida dengan bantuan energi cahaya atau
foton matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Hampir
semua makhluk hidup sangat bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik
dari senyawa anorganik dinamakan organisme autrotof.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis membuat tujuan sebagai berikut :
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Pada awalnya, orang menganggap bahwa akar “ memakan “ tanah, seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles. Tumbuhan hijau memperoleh zat-zat makanan dari dalam tanah,
yaitu yang berasal dari perombakan atau penguraian organisme yang telah mati. Penguraian
organisme mati menjadi bahan yang dapat diserap oleh akar tumbuhan hijau dilakukan oleh
mikroorganisme.
Konsep fotosintesis dimulai pada abad ke-17 ketika Jan Van Helmont menyatakan bahwa
pertumbuhan dari tumbuhan disebabkan karena adanya air dan bukan disebabkan oleh tanah.
Pada tahun 1772, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan
Inggris, melakukan penelitian dan menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala
dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian
menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati
lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah
"merusak" udara di dalam toples itu dan telah menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian
menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh
tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di
dalamnya juga terdapat tumbuhan. Selanjutnya, kita mengetahui bahwa tumbuhan menggunakan
karbon dioksida yang dikeluarkan oleh hewan dan manusia, sedangkan hewan dan manusia
menyerap oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan.
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen
Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari juga berpengaruh pada tumbuhan sehingga
dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori
udara' pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah
pada malam hari untuk mencegah kemungkinan dapat meracuni penghuninya. Ingenhousz
membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan gas oksigen. Hal ini dibuktikan dengan
percobaan menggunakan tanaman air yaitu Hydrilla verticillata di bawah corong terbalik. Jika
tanaman tersebut kena cahaya, timbulah gelembung-gelembung udara yang akhirnya mengumpul
di dasar tabung reaksi.
Pada tahun 1782, Jean Senebier menyebutkan bahwa gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk fotosintesis adalah karbon dioksida yang merupakan sumber karbon bagi tumbuhan hijau.
Pada tahun 1842, Julius Robert Mayer menyatakan bahwa energi cahaya matahari yang diserap
oleh tumbuhan hijau selanjutnya diubah menjadi energi kimia.
Pada tahun 1860, Julius Von Sachs membuktikan bahwa pada fotosintesis akan terbentuk
karbohidrat atau amillum. Pada tahun 1905, Frederick Blackman menunjukan bahwa pada proses
fotosintesis terjadi reaksi gelap yang tidak membutuhkan cahaya. Pada tahun 1937, Robert Hill
berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas itu jika
disinari mampu menghasilan oksigen.
B. Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan
proses ini berasal dari fotosintesis. Fotosintesis berasal dari dua kata yaitu Photo yang berarti
Cahaya dan Synthesis yang berarti proses pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis
merupakan proses mengolah bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan
menggunakan bantuan dari cahaya.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbon
dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida dari udara dan mendapatkan
air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas
oksigen. Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya
matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan terdiri dari beberapa
tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa
tersebut dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula
digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik
pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi, gula atau glukosa dan senyawa
lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh
bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar
energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan
epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar
proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti
air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai berikut.
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi
tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut :
A. Reaksi terang
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur
bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam
kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses
fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh
klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena
proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen
dan hidrogen. Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut :
B. Reaksi gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan
dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap
tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus
terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus
Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan
senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh
enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom
karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim
phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai
tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
Pada sebagian tumbuhan tinggi, daun merupakan organ utama untuk melakukan proses
fotosintesis. Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi terjadi pada semua tumbuhan yang
berwarna hijau.
Pada struktur daun, permukaan luar epidermis bawah dan atas biasanya dilindungi oleh
lapisan kultikula dan kadang-kadang sebelah luarnya lagi terdapat lapisan lilin. Lapisan kultikula
dan lilin ini berguna untuk mencegah penguapan air (transpirasi) berlebihan dan menambah
kekuatan.
Diantara sel-sel epidermis daun, terdapat mulut daun (stomata). Fungsi stomata sebagai
pengatur penguapan, pengatur masuknya gas CO2 dari udara dan keluarnya gas O2 ke udara
selama fotosintesis berlangsung dan arah sebaliknya pada waktu respirasi berlangsung.
Mesofil merupakan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada tumbuhan monokotil, mesofilnya tersusun atas parenkima yang seragam. Pada daun
dikotil, parenkima umumnya berkembang menjadi palisade (jaringan tiang, jaringan pagar) dan
spons (jaringan bunga karang)
Sesuai dengan fungsinya, mesofil merupakan daerah fotosintesis utama karena
mengandung kloroplas. Kandungan kloroplas palisade lebih banyak di bandingkan dengan yang
berada di spons.
Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut berisi
pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat 40-50
kloroplas. Di dalam kloroplas inilah penyerapan sinar oleh klorofil dimulai pada proses
fotosintesis.
1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya yang
diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya,
dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya
matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju
fotosintesis semakin meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan
menimbulkan kerusakan pada klorofil.
2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut daun menjadi
tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses
fotosintesis.
4. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100 , kerja enzim
meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru
merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu
10-35 0 .
5. Oksigen
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen merupakan
komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan karbondioksida untuk mendapat
hidrogen.
6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk membedakannya dapat
dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau berwarna kekuningan berarti kadar
klorofilnya relatif masih sangat kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun
tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan
menurunkan laju fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat
memerlukan sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg
(Magnesium) dan N (Nitrogen).
7. Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air, maka tumbuhan
tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata cenderung menutup. Akibatnya difusi
karbondioksida dari udara terhambat.
9. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang sudah
besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar. Penelitian
menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah
ketimbang tumbuhan dewasa.
A. Difusi
Difusi berasal dari kata diphus yang artinya menyebar. Difusi merupakan transport
menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah berkosentrasi tinggi ke daerah yang
berkosentrasi rendah. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis dan cairan di luar sel bersifat
hipotonis, sehingga air akan mengalir dari luar ke dalam sampai keduanya bersifat isotonis.
Difusi adalah peristiwa mengalir/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah
uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi dipermudah dengan saluran protein
substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui
membran plasma. Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang
dibentuk oleh protein dimana protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.
Difusi dipermudah dengan protein pembawa proses difusi ini melibatkan protein yang
membentuk suatu saluran dan mengikat substansi yang ditranspor. Protein ini disebut protein
pembawa. Protein pembawa biasanya mengangkut molekul polar misalnya asam amino dan
glukosa.
-) Mekanisme difusi
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul-molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap
molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik
yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul
anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta
ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk
dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul-molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam-garam
mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa
atau transporter untuk dapat menembus membran.
B. Osmosis
Osmosis berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya pindah, maka osmosis
adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut,
dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan
mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa
pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent”
berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah
konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah “solute” rendah dengan
menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse
osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari satu sisi
dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya.
-) Mekanisme osmosis
Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel,
ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat
terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka
air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui
selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan
dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. Sedangkan larutan yang
konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang
terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan
sebagai larutan hipotonis.
C. Transport Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan
memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat selektif permeabel.
Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam sel dan di luar sel. Muatan listrik ini
ditentukan oleh ion natrium (Na), ion kalium (K), dan ion klor (CI). Keluar masuknya ion Na
dan K diatur oleh pompanatrium-kalium.
Pada bagian besar jaringan, pompa natrium-kalium bertanggung jawab terhadap transpor
aktif ganda Na dan K dari dalam ke luar sel. ATP menyediakan energi untuk transpor. Pompa
mengeluarkan tiga ion Na dari dalam sel untuk setiap dua ion K yang dimasukkan ke dalam sel.
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran (molekul
carrier). Pada protein pengangkut, terhadap tempat untuk Na dan K yang dinamakan binding
sites.
a. Tiga ion natrium (Na) diambil dari dalam sel dan menempati binding sites (tempat
terjadinya ikatan ion atau molekul pada membran).
b. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran agar
membuka ke bagian luar sel.
c. Protein integral pada membran membuka ke arah luar sel, kemudian melepaskan ion
natrium keluar dari sel.
d. Dua ion kalium (K) dari luar sel menempati binding sites pada protein integral.
e. Protein integral pada membran kembali pada bentuk semula, yakni membuka ke arah
dalam sel.
f. Ion kalium dilepaskan ke dalam sel.
Contoh Osmosis adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran plasma dan terjadi
perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume
pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri. Karena definisi osmosis
adalah perpindahan pelarut bukan perpindahan zat terlarut, maka akan terjadi perpindahan
pelarut dari sel sebelah kiri ke sebelah kanan.
Pada proses difusi, tidak nampak adanya membran semipermeabel. Peristiwa tersebut
merupakan proses difusi bukan osmosis sehingga terjadi perpindahan partikel dan bukan pelarut
(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Jadi, dengan kata lain untuk membedakan osmosis dan difusi dapat dilihat dari 2 aspek , yaitu:
1. Ada tidaknya membrane:
- Jika tidak ada berarti difusi.
- JIka ada berarti osmosis.
2. Objek apakah yang pindah:
- Jika partikel yang berpindah merupakan difusi.
- Jika pelarut yang berpidah merupakan osmosis.
Dalam pengambilan Zat oleh tumbuhan dari lingkungan, adapun proses-proses pengangkutan
yang akan dibahas, diantaranya :
1. Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam-garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada
tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme.
a. Pengangkutan Ekstravasikuler
Pengangkutan ini dilakukan di luar berkas pengangkut, maka disebut pengangkutan
ekstravasikuler. Zat yang diangkut adalah air dan garam-garam mineral. Dalam perjalanan
menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air
dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme,
yaitu apoplas dan simplas:
b. Pengangkutan Intravasikuler
Pengangkutan air dan mineral diserap oleh akar menuju batang ini berlangsung melalui
berkas pengangkut, yaitu Xilem, sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler.
Setelah melewati sel-sel akar, air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki
tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian
mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan (batang sampai ke mesofil daun).
Pembuluh Xilem (kayu) disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan
penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel-sel trakea. Bagian ujung sel
trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi
karena sel-sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak
dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air
dalam sel trakea xilem.
2. Pengangkutan Hasil Fotosintesis
Tumbuhan melakukan fotosinstesa untuk memperoleh cadangan makanan dan unsur-
unsur nutrisi yang penting bagi kehidupan. Hasil dari fotosintesis tersebut harus didistribusikan
atau disalurkan. Proses distribusi bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.
Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang
bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh
tapis).
Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain
itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino dan hormon, berbeda dengan
pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan
pada pembuluh floem dapat berlangsung ke segala arah, yaitu dari sumber gula (tempat
penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Bukti bahwa hasil fotosintesis diangkut melalui pembuluh floem dapat jelas dilihat pada
tumbuhan dikotil. Jika kulit kayu secara melingkar dikupas seperti pada kegiatan mencangkok,
tampak di bagian atas keratin tetap segar yang menadakan bahwa terjadi pengangkutan air dan
mineral dari tanah melalui berkas pembuluh kayu (xilem).
Sebaliknya, berkas-berkas pembuluh tapis terputus karena terletak di bagian kulit kayu.
Dengan demikian zat organik hasil proses fotosintesis tidak dapat diangkut ke batang bagian
bawah, sementara itu di atas keratin akan terbentuk jaringan baru yang berfungsi menutup luka,
disebut sebagai kalus. Tampak pula bahwa pada tepi keratan yang terputus tadi akan
menggembung karena terdapat penumpukan zat organik yang seharusnya disalurkan ke jaringan
yang membutuhkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah tentang proses fotosintesis yang dijelaskan melalui beberapa materi
singkat diatas maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Proses fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil yang sempurna.
2. Fotosintesis melalui dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang
menggunakan sinar matahari sedangkan reaksi gelap hanya melibatkan proses kimiawi.
3. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada reaksi
gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan langsung dengan sinar
matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih banyak dihasilkan.
4. Dalam Fotosintesis bahan yang diperlukan adalah CO2 dan H2O.
5. Dalam Fotosintesis bahan yang dihasilkan berupa glukosa dan O2.
6. Fotosintesis sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting diantaranya cahaya,
enzim, substrat dan suhu.
B. Saran
1. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, sebaiknya sistem pembelajaran
dikelas harus diselingi dengan kegiatan praktek diluar ruang kelas.
2. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, sebaiknya sistem pembelajaran
dikelas harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang lebih memadai.
3. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, sebaiknya sistem pembelajaran
di kelas, siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal ataupun tugas lainnya
yang bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa tentang bab yang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahfotosintesisryanrihi.blogspot.co.id/
https://www.google.com/search?q=makalah+fisika+tentang+cahaya&ie=utf-8&oe=utf-
8#q=makalah+tentang+fotosintesis
https://www.google.com/search?
q=makalah+tentang+fotosintesis&biw=1366&bih=639&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2
&ved=0ahUKEwi8q6WwmZ7KAhUGCY4KHewWBqsQ_AUIBygC