Anda di halaman 1dari 51

Contoh isi dari Undang-undang Ur-

Nammu (sekitar tahun 2100 sM):


Gagasan terkait
pelayanan yang bagi
seluruh masyarakat
diwujudkan dalam
bentuk keadilan
yang diberikan oleh
dewa Ma’at (lurus).
Prasasti Nefer-Seshem-Ra Disebut Sheshi
Tindakannya yang paling seperti meminta
para pejabat negara bagian dan provinsi
untuk bertanggungjawab karena menipu
orang miskin, mengantongi dana, dan
menyalahgunakan penggunaan budak, kapal,
dan properti lainnya. Raja secara khusus
memilih pejabat tinggi, menjanjikan
penghakiman cepat dan hukuman mati
Raja Horembeb dan istri (1320-1292 SM) untuk pelanggaran.
Tahun Yobel adalah tahun kelima puluh. Kata Yobel berasal dari kata
Ibrani Yovel yang berarti domba jantan. Kata tersebut juga berhubungan
dengan kata shofar yang biasanya ditiup untuk memulai perayaan.
Tradisi ini biasanya dirayakan bersamaan dengan perayaan Yom Kippur
(perayaan pendamaian). Beberapa bentuk diakonia yang dilakukan
dalam tahun Yobel adalah:
❑Penghapusan hutang
❑Pembebasan para budak
❑Pengembalian tanah yang
digadaikan oleh pemiliknya
❑Pelestarian lingkungan hidup
(tanah berhenti untuk digarap
selama satu tahun penuh)
Tahun Sabat adalah tahun pembebasan yang diadakan setiap
tujuh tahun sekali. Beberapa bentuk diakonia yang dilakukan
dalam Tahun Sabat yakni:
❑Pertolongan pada orang miskin
❑Pembebasan tanah dari
penggarapan
❑Perhatian pada binatang
Perpuluhan pada dasarnya harus dipahami
sebagai:
❑Tanah Israel (Kanaan) beserta seluruh isinya adalah
milik Allah.
❑Hasil dari tanah di mana mereka tinggal, bukan hanya
untuk diri sendiri. Melainkan untuk menghidupi orang
lain seperti orang Lewi, yatim-piatu, janda miskin, dan
orang asing. Ingat suku Lewi tidak mendapatkan warisan
tanah Kanaan. Selain untuk menghidupi mereka. Suku
Lewi juga bertanggungjawab mengelola perpuluhan
untuk diakonia bagi orang-orang miskin.
❑Untuk mengingat bahwa nenek moyang bangsa Israel
adalah pengembara sewaktu mereka pergi dari tanah
Mesir (Ul. 26:5-8). Hal tersebut membuat mereka
dilarang berlaku kejam terhadap orang asing.
❑Bait Allah menjadi pusat diakonia.
(Kel. 22:25-27; Im. 25:35-38; Ul. 15:1-11; 23:19-20; 24:6; 10-
13, 17-18)
Bentuk larangan ini bertujuan:
❑Agar orang miskin memiliki
kesempatan untuk memperbaiki hidup
mereka. Pembebasan bunga dilakukan
agar mereka dapat menjalankan
usahanya tanpa terikat bunga yang
tinggi dan saat mereka terkena
musibah.
❑Banyak orang miskin semakin miskin
karena terjerat bunga.
Orang yang memiliki
ladang saat panen
diwajibkan untuk
menyisihkan hasil
panennya untuk orang-
orang miskin. (Lih. Rut
3:1-18).
Orang Israel dilarang
menahan upah pekerja. Para
pekerja tersebut harus
dibayarkan upahnya
sebelum matahari
terbenam. Pada dasarnya
ini dimaknai sebagai sebuah
upaya perlindungan pada
kaum buruh.
Seorang raja dilarang untuk
mengumpulkan hartanya secara
berlebihan. Tindakan serakah atas
kekayaan akan menimbulkan murka
Tuhan. Keserakahan akan kekayaan
juga akan menimbulkan ketidakpuasan
rakyat yang dipimpin. Salah satu
contoh adalah Raja Salomo, akibat
kebijakan yang keras kerajaan Israel
pun terpecah menjadi dua kerajaan.
20
Diakonia reformatif lahir dilatarbelakangi karena
adanya kesenjangan atau ketidaksesuaian paham
mengenai “pembangunan”. Konsep ini yang
dicanangkan oleh PBB pada saat Perang Dingin antara
Blok Timur dan Blok Barat. Dalam rangka
mengurangi ketegangan Perang Dingin antara kaum
kapitalisme dan komunisme saat itu yang terjadi
sekitar tahun 1947 sampai 1991 antara Uni Soviet
dengan Amerika Serikat, anggota PBB sepakat untuk
memberikan perhatian pada Negara-negara yang baru
merdeka khususnya dalam bidang pembangunan
❑ Dag Hjalmar Agne Carl Hammarskjöld adalah Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-Bangsa dari 10 April 1953 hingga 18 September
1961 ketika ia menemui ajalnya dalam kecelakaan pesawat saat dalam
misi perdamaian di Kongo. Ia lahir pada 29 Juli 1905 di Jönköping di
selatan-tengah Swedia. Putra keempat Hjalmar Hammarskjöld, Perdana
Menteri Swedia selama tahun-tahun Perang Dunia I, dan istrinya Agnes,
MC (b. Almquist), ia dibesarkan di kota universitas Uppsala tempat
ayahnya tinggal sebagai Gubernur county dataran tinggi.
❑ Di Timur Tengah ini termasuk: melanjutkan aktivitas diplomatik untuk
mendukung Perjanjian Gencatan Senjata antara Israel dan Negara-
negara Arab dan untuk mempromosikan kemajuan menuju kondisi yang
lebih baik dan lebih damai di wilayah tersebut; organisasi pada tahun
1956 dari United Nations Emergency Force (UNEF) dan administrasinya
sejak saat itu; pembersihan Terusan Suez pada tahun 1957 dan bantuan
dalam penyelesaian damai sengketa Terusan Suez; organisasi dan
administrasi Kelompok Pengamatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di
Lebanon (UNOGIL) dan pendirian kantor perwakilan khusus Sekretaris
Jenderal di Yordania pada tahun 1958.
❑Pemenang hadiah nobel perdamaian tahun 1961.
32
Report Of A Consultation World Council Of Churches
Geneva, Switzerland, 22-26 November 2022
❑Oleh sebab itu, Gereja wajib memahami dan menjadi
wadah berbagi secara khusus dalam pelayanan
diakonia. Gereja diutus untuk mewartakan dan
menyaksikan kesembuhan dari dosa dan kejahatan
untuk seluruh dunia. Gereja bekerja berupaya untuk
mewujudkan persekutuan yang penuh kesatuan dan
diakonia serta berbagi untuk dunia yang hancur.
1. Diakonia esensial bagi kehidupan dan kesejahteraan gereja.
Kesadaran awal dimulai bahwa orang Kristen adalah hamba yang
telah dipilih dan dikasihi oleh Allah. Sebagaimana Kristus
melayani, demikian orang Kristen pun harus melayani. Inti dari
diakonia adalah Ekaristi (Perjamuan Kudus), di mana Kristus
berbagi tubuh-Nya dengan kita dan memberi kesembuhan.
Demikian pula kita sebagai pengikut-Nya.
2. Diakonia terbentuk dalam kehidupan gereja lokal. Gereja harus
terbuka menjadi kebutuhan di mana mereka tinggal. Dalam
lingkup lokal, gereja menjadi kongkret dan nyata. Dalam lingkup
lokal, gereja bukanlah hubungan subyek-obyek melainkan sebuah
hubungan komunitas yang menyembuhkan dan saling berbagi.
Diakonia yang institusional tidak dapat mengambil alih tanggung
jawab gereja lokal.
4.Diakonia harus menekankan Tindakan yang preventif.
Tindakan preventif merupakan upaya untuk melakukan
sebuah analisis yang serius terhadap sebuah masalah dan
menemukan cara kerja tersistem. Diakonia tidak hanya
berupaya menghindari kegagalan masa lalu, namun juga
membangun tanda-tanda harapan untuk masa depan.
Gereja harus berfokus pada pemberdayaan
masyarakat. Gereja menjadi mitra dalam dialog dan
harus melayani kaum tertindas. Perlu ada
pemberdayaan dan kerja sama yang membebaskan
sehingga kaum yang tertindas dapat bertindak dan
mengambil keputusan yang mandiri. Gereja harus
mengambil peran sebagai pelayan yang terus-
menerus mengidentifikasi diri dengan umat.
❖ Menganalisis situasi dengan jelas, memahaminya dalam prospek jangka panjang dan akar
masalah.
❖ Penyebaran informasi yang benar tentang isu-isu spesifik dan umum.
❖ Pelatihan untuk pelayanan diakonia sesuai kebutuhan seperti aksi untuk perdamaian,
pembelaan Hak Asasi Manusia, dan mengatasi diskriminasi. Pendidikan teologi penting
memperhatikan isu-isu ini.
❖ Mengembangkan pemikiran atau teologi Kristen terkait dengan isu-isu kontemporer.
❖ Secara aktif mendukung mereka yang berjuang untuk keadilan dan kebebasan, mendukung
gereja dan kelompok akar rumput, bahkan Ketika penguasa tidak memahami maksud mereka
dengan baik.
❖ Perhatian khusus pada ; mendesak pemerintah untuk menghormati HAM.
❖ Membantu dan membentuk koalisi untuk keadilan dan perdamaian di tingkat local, nasional dan
internasional. Harus adanya kerja sama antar agama dan gereja.
❖ Mengadopsi strategi yang relevan.
❖ Gereja perlu melakukan transformasi pelayanan dalam konteks yang majemuk dan didukung
dengan refleksi Alkitabiah dan teologis yang relevan. Orang Kristen dan gereja dipanggil untuk
menderita layaknya yang Kristus lakukan.
Https://kirken.no/globalassets/kirken.no/smm/dokumenter/2019/wcc-
ecumenical-diakonia-study-document.pdf

❑Gagasan tentang Ekumenikal Diakonia muncul pada September


2014. Gagasan ini muncul dari Kerjasama Dewan Gereja-Gereja
Sedunia/DGD/WCC, Lutheran World Federation (LWF) dan ACT
Alliance (organisasi yang bergerak untuk memberikan bantuan
kepada orang miskin dan terpinggirkan.
❑Pembahasan terakhir atasnya dilakukan di Trondheim, Norwegia
pada Juni 2016 dan Shanghai, Tiongkok pada November 2016.
❑Pertama, pemahaman teologis dari diakonia
berdasarkan refleksi bahwa diakonia
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
hakikat dan misi gereja. Diakonia yang
ekumenis merupakan refleksi wujud
keberadaan gereja dan tindakan nyata gereja
sebagai persekutuan Kristen dan institusi di
seluruh dunia.
❑ Kedua, perspektif kedua terkait hal
praktis yang menggambarkan
bagaimana gereja-gereja terlibat
Tindakan diakonal yang melintasi
batas konvensional dan geografis.
Perubahan sosial, dan politik perlu mendapatkan perhatian
dalam sebuah upaya diakonia. Langkah diakonia ini
menantang gereja untuk berefleksi dan menafsirkan
tantangan teologis kontemporer, memperdalam
pemahaman diakonia profetik, dan memberikan
pendampingan iman bagi para daikon dalam pelayanan.
Diakonia adalah dimensi integral dari gereja. Langkah diakonia ini
berupaya untuk:
❖ Menegaskan visi dan mandat bersama ini dalam perencanaan strategis,
dokumen kerja dan kerja komunikasi;
❖ Mengartikulasikan kekhasan diakonia sebagai tindakan berbasis keyakinan
dan berbasis hak;
❖ Mengakui inisiatif yang meningkatkan koordinasi pekerjaan diakon, seperti
Aliansi ACT dan badan ekumenis lainnya, sebagai dimensi integral dari
gerakan ekumenis dan sebagai ekspresi dari mandat bersama untuk terlibat
dalam diakonia;
❖ Meningkatkan saling pengakuan peran dan mandat, mencari koordinasi dan
kerjasama bila memungkinkan.
Diakonia berupaya merangkul keragaman
sebagai kekayaan dan peluang.
Diakonia adalah tindakan berbasis hak;
advokasi dan kesaksian publik terkait dengan
tujuan yang adil adalah bagian integral dari
tindakan diakon
❑Penguatan pada aksi bersama
❑Penguatan pada korporasi dan komunikasi yang baik terkait
ekumenikal diakonia.
❑Memperkuat jaringan kerja sama
❑Memperkuat kapasitas diakon. Ekumenikal diakonia dapat
terlaksana jika kompetensi diakonia pun memadai.
❑Pentingnya praktik diakonia dan kode etik diakon dalam wujud
teladan.
Pada akhirnya, secara umum ekumenikal diakonia menjadikan
diakonia sebagai perantara bagi gereja-gereja, dan institusi-
institusi ekumenis untuk menguatkan kerja sama sebagai sebuah
ekspresi dari diakonia.
51

Anda mungkin juga menyukai