Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Konflik dan Rekonsiliasi


Program Studi : S1 Sosiologi
Waktu : 90 menit
Sifat Ujian : Open Book
Dosen : Dewi Puspita Rahayu, S.Sos., M.A

Petunjuk pengerjaan soal:

a. Bacalah pertanyaan dengan cermat dan teliti;


b. Jawablah pertanyaan yang dianggap mudah terlebih dahulu (tidak perlu urut nomor);
c. Dilarang keras membuka buku, mencontek, bekerjasama dengan teman ataupun membuka
alat elektronik; dan
d. Setiap pelanggaran atas aturan, akan secara langsung diberi hukuman diskualifikasiatau
dianggap tidak mengikuti prosesi ujian tengah semester

Kala Pekerja Tambang Didampingi Brimob Mulai Ukur Lahan di Pulau Bangka
oleh Themmy Doaly, Manado di 15 January 2014

Suasana Pulau Bangka kembali mencekam. Silang pendapat antara warga Desa Kahuku
dengan PT Mikgro Metal Perdana (MMP) tak bisa terhindarkan. Pekerja tambang mulai
datang, bahkan didampingi brimob melakukan pengukuran lahan. Warga tetap menolak
operasi tambang di pulau itu.

Richard Paraeng, warga Desa Kahuku, mengatakan, selisih pendapat bermula di Minggu
(12/01/14), ketika pekerja MMP berupaya menghuni rumah seorang polisi yang telah dijual.
Namun, warga desa tak menerima keberadaan pekerja tambang di sana.

Gesekan fisik nyaris terjadi, seandainya brimob tidak meminta pekerja MMP meninggalkan
lokasi. Sebab, sejak beberapa saat lalu, warga Kahuku naik darah karena MMP mengancam
hak-hak masyarakat sekitar. Sempat tersebar kabar terjadi bentrok dan korban luka. Ternyata,
warga terluka karena tak sengaja mencederai diri. Dia kaget mendengar ada keributan.

Tak berhenti di situ. Pada Senin (13/01/14), perdebatan serupa kembali terjadi. Warga
terkejut melihat sejumlah pekerja tambang didampingi Brimob mengukur lahan di Desa
Kahuku. Warga menilai,pengukuran lahan sembunyi-sembunyi. Mereka tak pernah
diberitahu rencana pengukuran dan peruntukan lahan itu.

“Mereka hanya bilang, pengukuran itu adalah perintah bupati dan camat. Kami sama sekali
tidak tahu akan diapakan lahan ini,” kata William Hadinaung, tokoh masyarakat Desa
Kahuku kepada Mongabay, Selasa (14/01/14).

Padahal William yakin, secara hukum keputusan hak-hak masyarakat Pulau Bangka, telah
dijamin. “Mahkamah Agung telah memenangkan warga Pulau Bangka. Belum lagi, pada 10
Desember 2013, Komnas HAM telah mengeluarkan rekomendasi kepada Bupati Minahasa
Utara untuk mencabut izin tambang di pulau ini,” ujar dia.
Informasi yang didengar warga, dalam waktu dekat perusahaan akan menurunkan alat berat.
“Sejak awal kami menolak. Kalau mereka berkeras, kami tidak akan tinggal diam.”

Maria Taramen, Ketua Tunas Hijau, menyesalkan, persoalan di Pulau Bangka, berlarut-larut.
Seharusnya, pemerintah dalam pembangunan mengedepankan hak masyarakat adat. “Adat
lebih dulu ada dari pemerintah. Harusnya, masyarakat di sini mendapat perlindungan.
Bukannya, berat kepada pengusaha tambang.”

Sejak awal, warga menolak kehadiran perusahaan tambang ini. Namun, dengan dukungan
pemerintah daerah dan aparat keamanan sebagai penjaga, bak anjing menggonggong kafilah
berlalu, protes warga seakan angin lalu.

(Sumber : https://www.mongabay.co.id/2014/01/15/kala-pekerja-tambang-didampingi-brimob-mulai-ukur-
lahan-di-pulau-bangka/)

SOAL

1. Apakah kasus di atas merupakan kasus konflik? Jika ya, jelaskan! (15 point)

2. Petakan peran dan siapa saja yang bermain di dalam kasus tersebut (20 point)

3. Analisis artikel tersebut dengan menggunakan salah satu teori yang sudah anda
pelajari (65 point)

a. Teori Sosiologi Konflik Klasik

i. Ibnu Khaldun

ii. Karl Marx

iii. Max Weber

iv. Emile Durkheim

v. Georg Simmel

b. Teori Sosiologi Konflik Kontemporer

i. Ralf Dahrendorf

ii. Lewis Coser

iii. Herbert Mead dan Blumer

iv. Peter.L.Berger

v. C. Wright Mills
vi. Jurgen Habermas

vii. Pierre Bourdieu


JAWABAN

1. Konflik merupakan pertentangan yang ditandai oleh pergerakan dari beberapa pihak
sehingga terjadi persinggungan. Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan nilai
ataupun kepentingan, dimana salah satu pihak memiliki tujuan atau kekuasaan yang
ingin dicapai sekaligus ingin menundukkan lawannya. Konflik dapat timbul di
berbagai tingkat, mulai dari konflik interpersonal antara individu hingga konflik
antarnegara di tingkat internasional. Kasus diatas dapat dikatakan sebagai konflik
karena adanya pertentangan antara PT Mikgro Metal Perdana (MMP) dengan warga
Desa Kahuku. Konflik diatas terjadi karena warga Desa Kahuku menolak adanya
operasi tambang yang dilakukan oleh PT Mikgro Metal Perdana (MMP). PT Mikgro
Metal Perdana (MMP) didampingi oleh brimob bersikeras melakukan pengukuran
lahan untuk pertambangan sehingga menyebabkan perdebatan antara warga Desa
Kahuku dengan pekerja tambang. Kondisi ini dapat disebut konflik karena terdapat
perbedaan, pertentangan, atau ketegangan antara dua atau lebih pihak yang memiliki
tujuan, nilai, atau kepentingan yang saling bertentangan dengan diwarnai oleh adanya
ancaman kepada warga setempat.

2. Aktor dan peran :

1. Warga Desa Kahuku : Berperan sebagai masyarakat yang menolak adanya


aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Mikgro Metal Perdana (MMP).

2. Tokoh Masyarakat : Pihak yang berusaha memberikan aspirasi dan keresahan


warga terkait operasi tambang yang dilakukan oleh PT Mikgro Metal Perdana
(MMP).

3. PT Mikgro Metal Perdana (MMP) : Pihak yang berusaha untuk melakukan


aktivitas pertambangan di Pulau Bangka.

4. Brimob : Berperan dalam mendampingi pekerja tambang untuk melakukan


pengukuran lahan dan mendukung PT Mikgro Metal Perdana (MMP) untuk
melakukan aktivitas pertambangan.

5. Pemerintah Daerah : Pihak yang memberikan izin dan mendukung PT Mikgro


Metal Perdana (MMP) untuk melakukan aktivitas pertambangan.

6. Mahkamah Agung : Pihak yang memenangkan hak-hak warga setempat dan


mendengarkan aspirasi masyarakat terkait operasi tambang di Pulau Bangka.

7. Komnas HAM : Pihak yang memberikan surat rekomendasi untuk mencabut


perizinan pertambangan di daerah setempat.

3. Analisis teori Lewis Coser

Analisis yang digunakan dalam kasus ini berdasarkan teori dari Lewis Coser.
Lewis Coser memandang konflik sebagai sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi di
dalam suatu masyarakat. Ia lebih menyorot peran positif dibalik suatu konflik. Coser
memandang konflik sebagai mekanisme yang dapat meningkatkan solidaritas sosial.
Konflik dapat menggalang kebersamaan dan solidaritas di antara individu atau
kelompok yang berkonflik, karena mereka bersatu untuk menghadapi atau
menyelesaikan konflik tersebut. Apabila dikaitkan dengan kasus diatas, adanya
konflik operasi tambang yang dilakukan oleh PT Mikgro Metal Perdana (MMP)
memiliki peran positif dalam memperkuat ikatan atau solidaritas sosial warga Desa
Kahuku.

Warga desa setempat memiliki tujuan dan kepentingan yang sama untuk
menolak adanya aktivitas pertambangan di pulau tersebut. Adanya ancaman dari
perusahaan tambang membuat warga desa bersatu dan bekerja sama untuk melawan
perusahaan tambang tersebut sehingga ikatan dan solidaritas sosial yang terjalin antar
warga desa semakin kuat. Dalam mengatasi ancaman atau konflik, anggota kelompok
masyarakat akan merasa lebih terhubung satu sama lain dan memiliki motivasi yang
lebih besar untuk bekerja sama guna mengatasi permasalahan dan melawan
perusahaan tambang tersebut. Adanya kasus diatas juga dapat memperkuat identitas
dan kebersamaan di dalam kelompok yang berkonflik. Ketika kelompok menghadapi
konflik atau perbedaan, mereka cenderung lebih mengidentifikasi diri dengan
kelompok mereka dan memperkuat ikatan sosial dalam upaya mengatasi konflik
tersebut. Hal ini terjadi pada warga Desa Kahuku, mereka bersatu dan membentuk
suatu kelompok untuk saling bekerja sama dalam memenangkan hak-hak warga
setempat agar perizinan pertambangan di daerah setempat dicabut. Pandangan Coser
menunjukkan bahwa meskipun konflik sering dianggap sebagai sesuatu yang merusak
solidaritas sosial, namun konflik juga dapat memainkan peran yang lebih kompleks
dalam membentuk dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Dodi, Limas (2017). Sentiment Ideology : Membaca Pemikiran Lewis A. Coser dalam Teori
Fungsional tentang Konflik, 10(1). Jurnal Al-Adl.

Anda mungkin juga menyukai