Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Persalinan Sectio Caesarea atau SC merupakan jenis operasi
yang umum dilakukan pada wanita untuk membantu proses kelahiran
bayi. Dikutip dari Ainuhikma (2018) menyatakan bahwa operasi Sectio
Caesaria merupakan sebuah tindakan melahirkan janin yang sudah
mampu hidup beserta plasenta dan selaput ketuban secara
transabdominal melalui insisi uterus. Operasi ini dilakukan pada wanita
yang memiliki risiko tinggi dalam melahirkan karena adanya komplikasi
pada kehamilan.
Hasil Reiskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa kelahiran
dengan cara persalinan SC di Indonesia sudah disahkan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (Who) sebesar 10% hingga 15% (Anugrah
et al., 2018). Meskipun operasi caesar adalah prosedur yang umum,
perawatan pasca operasi sangatlah penting bagi wanita yang telah
menjalani prosedur ini. Salah satu area yang membutuhkan perhatian
khusus adalah area payudara.
Pasien yang telah menjalani operasi caesar (SC) umumnya dapat
menyebabkan penyumbatan pada saluran ASI, hal ini disebabkan atas
adanya indikasi DKP yang menyebabkan perubahan hormon dan
trauma pada payudara akibat operasi. Menurut Nanda NIC-NOC (2015)
dalam ( Ainuhikma, 2018) pasien yang melakukan oprasi SC pada saat
persalinan dapat menimbulkan beberapa komplikasi, dari beberapa
pemberian obat bius selama proses operasi dapat menimbulkan
keterbatasan dalam bergerak. Selain itu terdapat perubahan hormon
oksitosin dan prolaktin dari SC, hormon oksitosin memiliki peran penting
dalam pengeluaran ASI. Selama SC hormon prolaktin dapat mengalami
perubahan.
DKP atau disebut juga sebagai kelahiran seorang bayi yang tidak
bisa melalui pervaginaan dikarenakan tidak mempunya janin melewati

1
panggul, hal ini disebabkan karena sempitnya ukuran panggul ibu
dengan janin yang memiliki ukuran besar, bila dipaksakan maka akan
terjadi komplikasi pada ibu dan bayi (Pahlavi et al., 2017).
Indikasi Disproporsi Kepala Panggul (DKP) merupakan kondisi
yang bisa menyebabkan terjadi penyumbatan pada saluran ASI akibat
penumpukan jaringan dan pembengkakan pada payudara (Aslamiyah et
al., 2023). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya DKP
pada pasien post SC meliputi penanganan payudara yang salah,
kurangnya Gerakan pada payudara, dan pemilihan posisi yang tidak
tepat pada saat menyusui.
Tetapi dengan teknik eracs memungkinkan adanya pemulihan
secara cepat kepada pasien selama kurang lebih 24 jam, dengan Teknik
operasi eracs ini dapat meningkatkan rasa nyaman, rehabilitas dan
proses rawat inap pasien pasca melahirkan (Ratnasari, 2022).
Menurut penelitian Popy Freytisia Ramandanty (2019) berjudul
Asuhan Keperawatan pada ibu post operasi Sectio Caesarea di Ruang
Mawar RSUD A.W Sjahranie Smarinda, menunjukkan bahwa ditemukan
masalah gangguan mobilitas fisik, nyeri akut, defisit pengetahuan, resiko
infeksi dan menyusui tidak efektif pada payudara. Dengan adanya
tidnakan keperawatan secara baik dan benar maka proses pemulihan
post SC bisa teratasi.
Kemudian penelitian oleh Lailia Ainuhikma (2018) berjudul
Asuhan Keperawatan post operasi Sectio Caesarea dengan Fokus Studi
Pengelolaan Nyeri Akut Di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung,
menunjukkan bahwa post operasi Sectio Caesarea dapat menimbulkan
beberapa indikasi seperti nyeri hingga nyeri ke payudara.
Uraian di atas menunjukkan pentingnya perawatan yang tepat
pada area payudara atas indikasi DKP pada askep apasien post SC
eracs. Jika tidak dilakukan perawatan yang tepat hal maka kemungkinan
akan muncul indikasi lain pada payudara. Dengan melakukan
perawatan yang tepat dan mendalam indikasi DKP akibat askep apasien

2
post SC eracs khusunya pada payudara dapat diatasi, hal inilah yang
akan menjadi fokus bahasan dalam laporan karya ilmiah penulis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada laporan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
“Bagaimana perawatan yang tepat untuk area payudara pada askep
apasien post SC eracs atas indikasi DKP? “
C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Tinjuan Umum
Untuk mengentahui dan menjelaskan bagaimana perawatan
yang tepat untuk area payudara pada askep apasien post SC eracs
atas indikasi DKP.
2. Tinjauan Khusus
a. Mengetahui bagimana perawatan yang tepat untuk area
payudara pada seskep pasien post SC eracs atas indikasi
DKP.
b. Mengindetifikasi faktor-faktor risiko yang perlu
diperhatikan dalam perawatan area payudara pada askep
pasien post SC eracs atas indikasi DKP.
D. Manfaat Penulisan
1. Rumah Sakit
Sebagai panduan atau referensi membantu rumah sakit
dalam meningkatkan kualitas pelayanan perawatan area payudara
terhadap askep pasien post SC eracs atas indikasi DKP.
2. Pengembangan Ilmu
Memberikan konstribusi bagi pengembangan ilmu dalam
bidang kesehatan dan kinerja tenanga kesehatan pada perawatan
payudara pada askep pasien post SC eracs atas indikasi DKP.
3. Perawat
Sebagai pedoman dalam melaksanakan perawatan payudara
pada pasien post SC erach atas indikasi DKP serta meningkatkan

3
mutu pelayanan dan pengembangan keterampilan perawat dalam
perawatan payudara.
4. Pasien dan Masyarakat
Manfaat penulisan ini bagi pasien dan masyarakat adalah
agar pasien dan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai
langkah-langkah dalam melakukan perawatan payudara pada
pasien post SC erach atas indikasi DKP secara tepat dan cepat.

4
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, P., Fajarnia, H., Hartono, D., Rahmad, N. N., Eracs, S. N., Nyeri,
S., & Penyembuhan, K. (2018). Perbedaan skala nyeri dan kualitas
penyembuhan pasien post sectio caesarea dengan metode eracs dan
non eracs di ruang bersalin rs sahabat pasuruan. Jurnal Ilmu
Kesehatan Madira Cendikia, 2(10). https://journal-
mandiracendikia.com/index.php/JIK MC/article/download/644/519
Ainuhikma, L. (2018). Asuhan Keperawatan Post Section Caesarea
Dengan Fokus Studi Pengelolaan Nyeri Akut Di RSUD Djojonegoro
Kabupaten Temanggung. [Karya Tulis Ilmiah, Kemenkes Semarang].
https://repository.poltekkes-smg.ac.id
Aslamiyah, N.A., Irdianty, M.S. (2023) Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post
Partum Sectio Caesaria: Nyeri Akut Dengan Intervensi Mobilitas Dini.
http://eprints.ukh.ac.id › eprint.
Pahlavi, I. R., Dewi, R., Sari, P., Ramkita, N. (2017). Multigravida dengan
Riwayat Seksio Sesarea atas Indikasi Disproporsi Kepala Panggul
dengan Penyerta Tumor Paru , Kekurangan Energi Kronik dan Anemia
Berat Multigravida with History of Caesarean Section on Indication of
Cephalopelvic Disproportion with Lung Tumor, Chronic Energy
Deficiency and Severe Anemia. Jurnal Medula, 7(4).
https://juke.kedokteran.unila.ac.id
Ramandanty, P. F. (2019). Karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ibu
post operasi sectio caesarea di ruang mawar rsud a.w sjahranie
samarinda. [Karya Tulis Ilmiah, Politeknik Kesehatan Kalimantan
Timur]. https://repository.poltekkes-kaltim.ac.id.
Ratnasari, F. (2022). Pengaruh Sectio Caesarea Metode Eracs Terhadap
Percepatan Mobilisasi pada Ibu Bersalin di RS Hermina Daan Mogot
Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(9).
https://cerdika.publikasiindonesia.id.

5
6

Anda mungkin juga menyukai